1. LAPORAN PRAKTIKUM IPA 1. CIRI-CIRI MAKHLUK HIDUP
1. Ciri-ciri Umum Makhluk Hidup
a. Tujuan
Mengamati cirri-ciri makhluk hidup yang ada disekitar tempat tinggal
b. Alat dan Bahan
1) Alat-alat tulis
2) Tabel pengamatan
3) Alam sekitar
c. Cara Kerja
1) Siapkan alat-alat tulis dan table pengamatan yang diperlukan
2) Pergi ke lingkungan yang ada di sekitar tempat tinggal, seperti kebun, sawah, hutan,
atau lingkungan lainnya, sesuai tempat tinggal anda
3) Menentukan 10 makhluk hidup (5 hewan dan 5 tumbuhan)
4) Mencatat kesepuluh jenis makhluk hidup tersebut dalam lembar pengamatan
5) Mengamati cirri-ciri setiap makhluk hidup
6) Membubuhkan tanda cek (√) sesuai dengan ciri yang diamati, pada tabel
d. Data Hasil Pengamatan
Tabel 1.1.
Hasil Pengamatan ciri-ciri makhluk hidup
No Nama Makhluk Hidup
Ciri-ciri Makhluk Hidup *)
1 2 3 4 5
1 Putri malu √ √ √ √ √
2 Pohon mangga √ √ √ √ √
3 Pohon belimbing √ √ √ √ √
4 Kacang tanah √ √ √ √ √
5 Sapi √ √ √ √ √
6 Kambing √ √ √ √ √
7 Ayam √ √ √ √ √
8 Ikan √ √ √ √ √
9 Burung √ √ √ √ √
10 Kucing √ √ √ √ √
*) Keterangan :
2. 1. bergerak dan bereaksi terhadap rangsang;
2. bernapas;
3. perlu makan (nutrisi);
4. tumbuh;
5. berkembang
e. Pembahasan
Ø Tumbuhan maupun hewan memiliki ciri-ciri yang sama yaitu bergerak dan bereaksi
terhadap rangsang, bernafas, perlu makan, tumbuh, dan berkembang.
Ø Tumbuhan melakukan gerak, akan tetapi tidak semua dapat diamati dengan jelas.
Tumbuhan yang mudah diamati geraknya yaitu daun putri malu dan gerak tidur berbunga
kupu-kupu menjelang senja hari.
Ø Semua tumbuhan melakukan gerak yaitu gerak tumbuh akar dan batang. Gerak lainnya
yaitu gerak reaksi terhadap rangsang misalnya gerak batang dan daun karena cahaya
mengikuti/mengarah ke matahari.
Ø Gerak pada hewan dan tumbuhan berbeda. Jika hewan dapat bergerak organ di tempat
maupun gerak berpindah tempat, maka gerak pada tumbuhan tidak menimbulkan
perpindahan tempat (kecuali tumbuhan bersel tunggal)
Ø Hewan dan tumbuhan sama-sama melakukan pernafasan. Pada tumbuhan oksigen masuk
melalui stomata dan lentisel (tumbuhan tidak punya organ khusus), sedangkan oksigen masuk
ke dalam tubuh hewan melalui organ pernafasan khusus.
Ø Hewan dan tumbuhan memerlukan makan dan air, hanya saja saja berbeda bentuk dan
prosesnya. Tumbuhan makan dengan melakukan fotosintesis, sedangkan hewan memakan
bentuk yang sudah jadi.
Ø Hewan dan tumbuhan sama-sama tumbuh dan berkembang, bertambah ukuran tinggi dan
besar maupun beratnya.
f. Kesimpulan
Makhluk hidup memiliki ciri-ciri yang sama yaitu bergerak dan bereaksi terhadap rangsang,
bernafas, memerlukan makan, serta dapat tumbuh dan berkembang. Kelima ciri ini pasti
melekat pada makhluk hidup baik tumbuhan maupun hewan meskipun ada sedikit perbedaan
misalnya proses bergerak dan bernafas.
3. g. Jawaban Pertanyaan
1) Ya, tumbuhan juga bergerak dan bereaksi terhadap rangsang. Gerak tumbuhan yaitu
gerak taksis (gerak pindah tempat seluruh tubuh pada tumbuhan bersel satu), gerak nasti
(gerak sebagian tubuh, tidak ditentukan arah datangnya rangsang), gerak tropisme (gerak
sebagian tubuh, dipengaruhi arang datangnya rangsang)
2) Persamaan ciri kehidupan pada hewan dan tumbuhan yaitu bergerak dan bereaksi
terhadap rangsang, bernafas, memerlukan makan, serta dapat tumbuh dan berkembang
Perbedaan ciri kehidupan hewan dan tumbuhan:
Tumbuhan :
1. reaksi terhadap rangsang lambat/terbatas, umumnya menetap atau bergerak sebagian
tubuh
2. tidak memiliki alat pernafasan khusus, mengambil dan mengeluarkan gas secara pasif
3. menyusun zat-zat makanan sendiri
4. tumbuh kembang berlangsung selama hidupnya, ada daerah tumbuh tertentu. Bentuk
tubuh menyebar dan bercabang. Jumlah bagian tubuh tak tentu.
5. Hewan :
6. memiliki alat pernafasan khusus. Mengambil dan mengeluarkan gas secara pasif
7. Reaksi terhadap rangsang cepat, simultan, aktif dan dapat berpindah tempat
8. Makan makhluk hidup lain
9. Tumbuh kembang terjadi dalam masa tertentu, serempak pada semua bagian tubuh.
Jumlah bagian tubuh tertentu/pasti.
2. Gerak pada Tumbuhan
a. Tujuan
1) Mengamati gerak seismonasti
2) Mengamati gerak niktinasti
3) Mengamati gerak geotropisme negative pada tumbuhan
b. Alat dan Bahan
1) Seismonasti dan Niktinasti
a) Tanaman putrid dalam pot 1 buah
b) Kotak dari karton warna hitam atau kardus dilapisi kertas hitam 1 buah
c) Stop watch 1 buah
d) Alat-alat tulis dan penggaris
2) Geotropisme
4. a) Pot berukuran kecil 1 buah
b) Tanah yang subur secukupnya
c) Biji kacang merah secukupnya
d) Air secukupnya
c. Cara Kerja
1) Seismonasti dan Niktinasti
a) Seismonasti
(1) Sediakan alat dan bahan yang diperlukan
(2) Pot putri malu sebaiknya disediakan beberapa hari sebelumnya agar ketika percobaan
dalam keadaan segar. Caranya dengan mencari tanaman putri malu dan memindahkan dengan
tanpa mengganggu akarnya (mengikutkan bagian tanahnya)
(3) Letakkan pot putrid malu di meja, selanjutnya lakukan sentuhan halus hingga sentuhan
kasar pada bagian daun dengan menggunakan penggaris
(4) Catatlah hasil pengamatan pada lembar kerja (table yang disediakan)
b) Niktinasti
(1) Sediakan dua buah pot putri malu
(2) Berilah tanda A pada pot petama dan B pada pot kedua
(3) Letakkan pot A di tempat terang dan terbuka
(4) Simpanlah pot B di atas meja dan tutup dengan kotak karton atau kardus yang kedap
cahaya (jangan menyentuhnya)
(5) Biarkan pot B tertutup ½ jam
(6) Bukalah dengan hati-hati dan jangan sampai menyentuh tanaman
(7) Amati yang terjadi pada daun putri malu dan bandingkan dengan pot A
(8) Catatlah hasil pengamatan pada lembar kerja (table yang disediakan)
2) Geotropisme
(1) Sediakan dua pot kecil untuk tanaman kacang merah. Tanamlah 3 biji kacang merah
pada setiap pot 1-2 minggu sebelum percobaan dimulai. Pembuatan pot ini sebaiknya di
tempat terang dan terbuka agar tanaman kacang merah tumbuh dengan tegak.
(2) Beri label A untuk pot satu dan label B untuk pot lainnya.
(3) Letakkan pot A dalam keadaan Norman (vertical), dan pot B dalam keadaan tidur
(horizontal)
(4) Lakukan pengamatan setiap pagi dan sore selama 1 minggu
(5) Tuangkan hasil pengamatan pada lembar kerja (table yang disiapkan)
5. d. Data Hasil Pengamatan
1) Seismonasti dan Niktinasti
Tabel 1.2.
Hasil Pengamatan Seismonasti
No
Jenis sentuhan pada putri
malu
Reaksi daun putri malu Keterangan
1 Halus Daun menutup perlahan Waktu cukup lama
2 Sedang Seluruh daun menutup Waktu agak cepat
3 Kasar Seluruh daun dan tangkai menutup Waktunya cepat
Tabel 1.3.
Hasil Pengamatan Niktinasti
No Pot putri malu
Reaksi putri malu
Mula-mula ½ jam kemudian
1 Disimpan di tempat terang Membuka Tetap membuka
2
Ditutup dengan penutup yang
kedap cahaya
Membuka Menutup
2) Geotropisme
Tabel 1.4.
Hasil Pengamatan geotropisme negative
Jenis
pot
Pengamatan hari ke hari
Keterangan
1 2 3 4 5 6 7
A
Batang
tumbuh
tegak
B
Batang
membelok
ke atas
menuju
6. e. Pembahasan
- Seismonasti
Seismonasti adalah gerak pada tumbuhan karena adanya rangsangan berupa getaran. Daun
putri malu akan menutup bila disentuh. Perlakuan sentuhan yang berbeda, pengaruhnya juga
berbeda. Jika sentuhan halus, proses menutupnya lambat. Bila disentuh dengan sedang,
reaksinya agak cepat menutup. Dan jika disentuh dengan kasar akan dengan cepat menutup
daun dan tangkainya. Reakei ini terjadi akibat perubahan tiba-tiba dalam keseimbangan air
yang terjadi pada bantal daun yang kehilangan tekanan air sehingga daun maupun tangkai
mengatup.
- Niktinasti
Niktinasi (nyktos = malam) merupakan gerak nasti yang disebabkan oleh suasana gelap,
sehingga disebut juga gerak tidur. Selain disebabkan oleh suasana gelap, gerak “tidur” daun-
daun tersebut dapat terjadi akibat perubahan tekanan turgor di dalam persendian daun.
Pengamatan niktinasti pada tumbuhan putri malu, dengan menyimpan putri malu di tempat
terang atau terbuka dan membandingkannya dengan putri malu yang diletakkan di tempat
tertutup atau kedap cahaya. Pada tumbuhan putri malu yang berada di tempat kedap cahaya,
daun-daun putri malu tersebut mulai mengatup. Hal-hal yang menyebabkannya sama seperti
yang terjadi pada saat gerak tidur pada tumbuhan putri malu.
- Geotropisme negatif
Geotropisme adalah gerak bagian tumbuhan karena pengaruh gravitasi bumi. Jika arah
geraknya menuju rangsang disebut geotropisme positif, misalnya gerakan akar menuju tanah.
Jika arah geraknya menjauhi rangsang disebut geotropisme negatif, misalnya gerak tumbuh
batang menjauhi tanah.
Pada pengamatan percobaan, pot A mengalami pertumbuhan batang secara normal menuju ke
atas. Pada pot B yang diletakkan horizontal pertumbuhan batang membelok dari horizontal
menuju arah vertikal secara bertahap selama 7 hari. Hal ini terjadi akibat gerak tumbuh
batang menjauhi tanah.
cahaya
matahari
7. f. Kesimpulan
- Sentuhan halus pada daun putri malu menyebabkan gerak menutup daun dengan
pelan. Sentuhan sedang menyebabkan gerak menutup daun dengan agak cepat. Sentuhan
kasarmenyebabkan gerak menutup daun dengan cepat.
- Tumbuhan putri malu yang berada di tempat kedap cahaya, daun-daun putri malu
tersebut mulai mengatup. Sedangkan tumbuhan putri malu yang berada di tempat terang,
daunnya tetap membuka.
- Tujuan putri malu mengatupkan daunnya ialah sebagai alat untuk pertahanan diri dan
hewan-hewan yang akan mengkonsumsinya dan untuk melindungi simpanan airnya dan
penguapan yang dikarenakan oleh angin.
- Kacang tanah dalam pot yang diletakkan horizontal, batangnya akan membengkok ke
atas dan menjauhi tanah. Peristiwa ini disebut geotropisme negative.
g. Jawaban Pertanyaan
1) Leguminosae atau polong-polongan (Leguminosaceae) seperti bunga merak
(Caesalpinia pulcherrima) dan daun kupu-kupu (Bauhinia purpurea). Daun-daun tersebut
akan menutup pada malam hari dan akan membuka kembali jika matahari terbit.
2) Pada percobaan di atas,
Niktinasti : gerak daun putri malu dipengaruhi rangsang dari cahaya
Seismonasti : gerak putri malu dipengaruhi rangsang sentuhan
3) Pada percobaan geotropisme di atas sekaligus membuktikan fototropisme karena arah
tumbuh batang menuju ke arah cahaya matahari. Jenis fototropisme yang terjadi adalah
fototropisme positif karena arah tumbuh batang menuju sumber rangsang cahaya.
3. Respirasi pada Tumbuhan
a. Tujuan
1) Membuktikan bahwa respirasi memerlukan oksigen (O2)
2) Membuktikan bahwa respirasi menghasilkan karbondioksida (Co2)
b. Alat dan Bahan
1) Untuk membuktikan bahwa respirasi memerlukan oksigen (O2)
8. a) Botol kecil 3 buah
b) Sedotan air kemasan gelas 3 buah
c) Plastisin secukupnya
d) Vaselin secukupnya
e) Kapur sirih secukupnya
f) Kapas secukupnya
g) Kacang merah/ kacang hijau yang berkecambah secukupnya
h) Kecoa atau belalang 1 ekor
i) Pipet tetes 1 buah
j) Air yang diberi pewarna merah secukupnya
2) Untuk membuktikan bahwa respirasi menghasilkan karbondioksida (Co2)
a) Kapur tohor atau kapur sirih secukupnya
b) Air suling, bila tidak ada bias digunakan air tawar secukupnya
c) Botol selai / botol mulut lebar 3 buah
d) Plastisin secukupnya
e) Sedotan limun 6 buah
f) Spidol 1 buah
g) Selang plastic kecil 1 meter
h) Kertas saring (jika perlu) 2 lembar
i) Corong plastic ukuran kecil 1 buah
c. Cara Kerja
1) Respirasi memerlukan oksigen (O2)
a) Siapkan alat dan bahan yang diperlukan
b) Masukkan sedikit kapur sirih ke dalam dasar botol, selanjutnya masukkan kapas
secukupnya
c) Masukkan kacang merah / kecambah yang sedang berkecambah ke dalam botol yang
telah diberialat kapas pada langkah (b)
d) Lapisi bagian dekat pangkal sedotan air kemasan dengan segumpal plastisin, kira-kira
dapat menutup mulut botol, selanjutnya masukkan pangkal sedotan air kemasan yang dilapisi
gumpalan plastisin tersebut hingga plastisin menutup mulut botol, sedotan air kemasan
menghubungkan udara luar dengan udara di dalam botol
e) Rapikan ploastisin pada mulut botol hingga mulut botol tertutup dengan rapat dan rapi
f) Olesi dengan vaselin celah yang terjadi di antara plastisin dengan sedotan air kemasan
gelas agar tidak terjadi kebocoran udara yang dapat menghambat jalannya percobaan
9. g) Respirometer buatan ini selanjutnya diberi label A dengan menggunakan spidol,
kemudian letakkan secara horizontal
h) Lakukan langkah a-g dengan cara yang sama, namun kecambah diganti dengan kecoa
atau belalang dan diberi label B
i) Lakukan langkah a-g, hanya tanpa menggunakan makhluk hidup (sebagai control) dan
diberi label C
j) Dalam waktu yang hamper bersamaan, dengan menggunakan pipet tetes tetesilah
ujung sedotan air kemasan gelas pada setiap respirometer dengan air yang diberi warna
merah
k) Amatilah tetesan air berwarna pada setiap respirometer dengan selang 5 menit selama 5
kali pengamatan
l) Tuangkan hasil pengamatan pada lembar kerja (table yang disiapkan)
2) Respirasi menghasilkan karbondioksida (Co2)
a) Membuat air kapur jenuh
(1) Larutkan kapur tohor atau kapur sirih ke dalam 250 ml hingga jenuh (sebagian ada yang
tidak melarut)
(2) Biarkan air kapur mengendap semalaman hingga diperoleh air yang jernih
(3) Sedotlah air kapur yang jernih dengan selang plastic kecil, hati-hati agar endapan kapur
tidak ikut tersedot
(4) Bila anda ceroboh, maka endapan kapur akan ikut tersedot dan air menjadi keruh. Bila
hal ini terjadi lakukan penyaringan dengan menggunakan kertas saring yang diletakkan pada
corong plastic, hingga diperoleh air kapur yang benar-benar jernih
b) Tuangkan air kapur jenuh pada botol selai A,B, dan C dengan ukuran yang sama, lebih
kurang 50 ml
c) Pasanglah perangkat percobaan lainnya yaitu sedotan limun dan plastisin.
d) Hisaplah udara dari botol A, melalui sedotan limun (1), gunakan untuk bernafas.
Selanjutnya hembuskan nafas anda pada botol B melalui sedotan limun 1
e) Lakukan langkah (4) berkali-kali hingga air kapur di botol B menjadi keruh
f) Amati kedudukan air berwrna dalam pipa dari sedotan aqua gelas pada setiap
respirometer
g) Tuangkan hasil pengamatan pada lembar kerja (table pengamatan)
10. B. KEGIATAN PRAKTIKUM 2: SIMBIOSIS
1. Simbiosis Paratisme
a. Hasil Pengamatan
Hasil Pengamatan Simbiosis Paratisme
NO Jenis
Hubungan
Parasitisme
Pihak Yang
Dirugikan
Pihak Yang
Diuntungkan
Jenis Makhluk
Hidup
Jenis Kerugian Jenis
Makhluk
Hidup
Jenis
Keuntungan
1
Pohon Mangga
dan Benalu
Pohon Mangga
pohon mangga
dirugikan karena
makanannya
"dirampas" oleh
benalu.
Benalu
Benalu yang
hidup
menempel pada
pohon mangga
mendapat
keuntungan
dengan
menyerap
makanan dari
pohon mangga.
2
Manusia
dengan Kutu
Manusia
Manusia Dirugikan
Karena Darahnya
Dihisap Oleh Kutu
Kutu
Kutu yang
Hidup Dikepala
Manusia Dapat
Menguntungkan
dengan
menyerap darah
dikepala
manusia
3
Lalat pada sapi Sapi Gatal dan penyakit
kulit
Lalat Menghisap
darah
4 Tali putri pada
pohon tetehan
Pohon tetehan Menghambat
pertumbuhan
Tali putri Mendapat Sari
sari makanan
11. 5 Cacing kremi
pada manusia
Manusia Sakit perut dan gatal
anus
Cacing kremi Dapat
Menyerap
Makanan pada
Manusia
b. Pembahasan
ü Simbiosis parasitisme adalah hubungan dua individu berbeda spesies yang hanya
menguntungka sepihak saja dan pihak yang lainnya dirugikan.
ü Kutu merugikan manusia karena kutu menghisap darah manusia. Manusia dirugikan
karena kutu menyebabkan gatal Pada Kepala Manusia.
ü Lalat menempel, mengganggu, dan menggigit (menghisap darah sapi) sehingga sapi
merasa gatal (dirugikan) darahnya berkurang.
ü Tali Putri yang biasanya menempel pada pohonTetehan, menyerap bahan makanan dari
Pohon Tetehan, sehingga pertumbuhan pohon Tetehan itu akan terhambat.
ü Pohon Benalu yang biasanya menempel pada pohon Mangga, menyerap bahan makanan
dari Pohon Mangga, sehingga pertumbuhan pohon Mangga itu akan terhambat.
ü Cacing kremi yang hidup di saluran pencernaan manusiamenyerap sari makanan yang telah
dicerna manusia, sehingga pencernaan manusia terganggu.
c. Kesimpulan
Segala jenis hubungan dua individu berbeda spesies yang membuat satu pihak untung dan
pihak lain rugi disebut simbiosis parasitisme. Parasit tidak akan membunuh inangnya karena
kalau inangnya mati, maka parasitnya juga akan mati karena kekurangan sumber makanan.
d. Jawaban Pertanyaan
1. Hubungan antara kutu anjing dan anjing merupakan hubungan parasitisme, karena kutu
anjing diuntungkan dengan cara menghisap darah anjing. Sedangkan anjing dirugikan karena
darahnya berkurang dan menderita gatal-gatal (penyakit kulit)
2. Pada hubungan di atas ada hubungan yang dapat mengakibatkan kematian misalnya
hubungan antara nyamuk dan manusia. Nyamuk aides aygepty dapat menyebabkan penyakit
demam berdarah. Jika terlambat mendapat pertolongan maka dapat mengakibatkan kematian..
nyamuk cikungunya dapat mengakibatkan kelumpuhan pada manusia.