Makalah ini membahas perubahan yang terjadi pada sistem tubuh lansia. Beberapa sistem yang dijelaskan antara lain sistem pernafasan, indera, kardiovaskuler, dan muskuloskeletal. Perubahan yang terjadi meliputi penurunan fungsi organ dan jaringan akibat proses penuaan.
Modul Ajar Matematika Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Makalah kep. gerontik
1. Makalah : Keperawatan Gerontik
Dosen : Ns. Shanty, S. Kep
“ PERUBAHAN - PERUBAHAN PADA LANSIA PADA
SEMUA SISTEM “
O L E H :
K E L O M P O K I
NURDIN KOWA
WD. YUL SARTIKA
ISWANTO LABIDJA
ROSTINI
AMAN SABARA
ADE HILMAWATI
LD. IFAN RUFI
SRI WAHYUNI
AKADEMI KEPERAWATAN
PEMKAB MUNA
2012
2. KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Perubahan –
perubahan pada lansia pada semua sistem”.
Adapun harapan kami kepada para pembaca atau semua kalangan yang telah membaca
makalah ini yaitu dapat menambah wawasan / pengetahuan dalam kehidurpan sehari-hari
Namun kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan yang
disebabkan karena terbatasnya kemampuan yang kami miliki. Oleh karena itu, kami
mengharapkan partisipasi dalam penyempurnaannya dengan memberikan kritik dan saran agar
makalah ini dapat lebih terkonsep dengan baik.
Kami sangat mengharapkan makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak. Kritik &
saran anda sangat kami harapkan dalam penyempurnaan makalah ini.
Sekian & terima kasih.
Raha, September 2012
Penyusun
3. DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………………… i
DAFTAR ISI…………………………………………………………………….. ii
BAB I. PENDAHULUAN………………………………………………………. 1
A. LatarBelakang………………………………………………………… 1
B. Tujuan………………………………………………………………… 1
C. Rumusan Masalah…………………………………………………….. 1
D. MetodePenulisan……………………………………………………... 1
BAB II. PEMBAHASAN……………………………………………………… 2
A. Pengertian…………………………………………………………….. 2
B. Perubahan –Perubahan pada Lansia pada Semua
Sistem…………..……………………………………………………...
BAB III. PENUTUP……………………………………………………………… 25
A. Kesimpulan…………………………………………………………… 25
B. Saran……………………………………………………….................. 25
DAFTAR PUSTAKA
4. BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Lanjut usia merupakan istilah tahap akhir dari proses penuaan.dalam
mendefinisikan ba ta san penduduk lanjut us ia menurut Badan Koordina s i
Ke lua rga Be renc ana Na s iona l(BK K BN ) a d a t iga a s p e k ya ng p e r lu d i
p e r t imb a ngk a n ya i t u ; a s p e k b io lo gi , a s p e k ekonomi, dan a spek
soc ia l. Se c a ra biologis penduduk lanjut us ia ada lah penduduk yang
mengalami proses penuaan secara terus menerus yang ditandai dengan menurunnya
daya t a ha n f is ik s e hingga s ema k in r e nt a nnya t e r ha d a p p e nya k i t
ya ng d a p a t me nye b a b k a n kematian. Hal ini disebabkan terjadinya perubahan dalam
struktur dan fungsi sel jaringan serta system organ. Secara ekonomi penduduk lanjut usia lebih
dipandang sebagai beban dari sumbe r daya .
Banyak ornag be ranggapan bahwa kehidupan ma sa tua t idak lagi
memberikan banyak manfaat bahkan ada yang sampai beranggapan bahwa
kehidupan masatua sering kali di persepsikan secara negative sebagai beban
keluarga dan masyarakat. Dari aspek social, penduduk lanjut usia merupakan satu kelompok
social sendiri. Di Negara barat penduduk lanjut us ia menmpa t i s t ra ta soc ia l di
bawah kaum muda . Ha l ini diliha t da r i keterlibatan mereka terhadap sumber daya
ekonomi, pengaruh terhadap pengambil keputusan serta luasnya hubungan social yang
semakin menurun.Akan tetapi di Indonesia penduduk lanjut usia menduduki kelas social
yang tinggi yang harus di hormati oleh warga kaum muda. Menurut Bernice Neugarten (1968)
James C.Chalhoum (1995) masa tua adalah suatumasa dimana orang dapat merasa puas dengan
keberhasilannya.Tetapi bagi orang lain periodeini ada lah pe rmula an kemunduran.us ia
tua dipandang sebaga i ma sa kemunduran,ma sa kelemahan manusiawi dan
social. Pandangan ini tidak memperhitungkan bahwa kelompok lanjut usia bukanlah
kelompok orang yang homogeny. Usia tua dialami dengan cara yang berbeda-beda.
Ada orang lanjut usia yang mampu melihat arti penting usia tua dalam kontekseksistensi
manusia, yaitu sebagai masa hidup yang memberi mereka kesempatan untuk tumbuh,
berkembang serta berbakti.
5. B. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah selain untuk memenuhi tugas dalam
mata kuliah Promosi Kesehatan, juga agar pembaca seperti layaknya penyusun makalah ini
mendapatkan informasi atau wawasaan mengenai makalah “perubahan - perubahan pada lansia
pada semua sisitem”.
C. Metode Penulisan
Dalam memperoleh data atau informasi yang digunakan untuk penulisan makalah ini,
penyusun menggunakan metode studi kepustakaan yakni dilakukan dengan mengambil referensi
dari buku-buku dan internet yang relevan dengan topik penulisan makalah ini sebagai dasar
untuk mengetahui dan memperkuat teori yang digunakan.
D. Ruang Lingkup
Mengingat keterbatasan waktu dan kemampuan yang penyusun miliki, sesuai
dengan rujukan materi yang harus dibahas dalam makalah ini, maka ruang lingkup makalah ini
terbatas pada pembahasan mengenai pengertian dan perubahan - perubahan pada lansia pada
semua sisitem.
6. BAB II
PEMBAHASAN
“PERUBAHAN PADA LANSIA PADA SEMUA SISTEM”
1. Pengertian
Menua merupakan suatu proses menghilangnya secara perlahan-lahan kemampuan
jaringan untuk memperbaiki, mengganti diri dan mempertahankan struktur dan fungsi
normalnya. Dengan demikian menua ditandai dengan kehilangan secara progresif lean body
mass (LBM = jaringan aktif tubuh) yang sudah dimulai sejak usia 40 tahun disertai dengan
menurunnya metabolisme basal sebesar 2% setiap tahunnya yang disertai dengan perubahan
disemua sistem didalam tubuh manusia.
Meliputi perubahan dari tingkat sel sampai kesemua sistem organ tubuh, diantaranya
sistem pernafasan, persyarafan, sisitem indra, kardiovaskuler, sistem pengaturan tubuh,
muskuloskeletal, gastrointestinal, urinaria, endokrin dan integumen.
2. Perubahan – Perubahan pada Lansia pada Semua Sistem
a. Sistem pernafasan
1) Otot pernafasan kaku dan kehilangan kekuatan, sehingga volume udara inspirasi
berkurang, sehingga pernafasan cepat dan dangkal.
2) Penurunan aktivitas silia menyebabkan penurunan reaksi batuk sehingga potensial
terjadi penumpukan sekret.
3) Penurunan aktivitas paru ( mengembang & mengempisnya ) sehingga jumlah udara
pernafasan yang masuk keparu mengalami penurunan, kalau pada pernafasan yang
tenang kira kira 500 ml.
4) Alveoli semakin melebar dan jumlahnya berkurang ( luas permukaan normal 50m²),
menyebabkan terganggunya proses difusi.
7. 5) Penurunan oksigen (O2) Arteri menjadi 75 mmHg menggangu prose oksigenasi dari
hemoglobin, sehingga O2 tidak terangkut semua kejaringan.
6) CO2 pada arteri tidak berganti sehingga komposisi O2 dalam arteri juga menurun yang
lama kelamaan menjadi racun pada tubuh sendiri.
7) kemampuan batuk berkurang, sehingga pengeluaran sekret & corpus alium dari saluran
nafas berkurang sehingga potensial terjadinya obstruksi.
b. Sistem persyarafan
1) Cepatnya menurunkan hubungan persyarafan.
2) Lambat dalam merespon dan waktu untuk berfikir.
3) Mengecilnya syaraf panca indera.
4) Berkurangnya penglihatan, hilangnya pendengaran, mengecilnya syaraf pencium &
perasa lebih sensitif terhadap perubahan suhu dengan rendahnya ketahanan terhadap
dingin.
c. Sistem indera
1) Penglihatan
a) Kornea lebih berbentuk skeris.
b) Sfingter pupil timbul sklerosis dan hilangnya respon terhadap sinar.
c) Lensa lebih suram (kekeruhan pada lensa).
d) Meningkatnya ambang pengamatan sinar : daya adaptasi terhadap kegelapan lebih
lambat, susah melihat dalam cahaya gelap.
e) Hilangnya daya akomodasi.
8. f) Menurunnya lapang pandang & berkurangnya luas pandang.
g) Menurunnya daya membedakan warna biru atau warna hijau pada skala.
2) Pendengaran.
a) Presbikusis (gangguan pada pendengaran) :
Hilangnya kemampuan (daya) pendengaran pada telinga dalam, terutama terhadap
bunyi suara, antara lain nada nada yang tinggi, suara yang tidak jelas, sulit mengerti
kata kata, 50 % terjadi pada usia diatas umur 65 tahun.
b) Membran timpani menjadi atropi menyebabkan otosklerosis.
c) Terjadinya pengumpulan serumen, dapat mengeras karena meningkatnya kreatin.
3) Pengecap dan penghidu.
a) Menurunnya kemampuan pengecap.
b) Menurunnya kemampuan penghidu sehingga mengakibatkan selera makan berkurang.
4) Peraba.
a) Kemunduran dalam merasakan sakit.
b) Kemunduran dalam merasakan tekanan, panas dan dingin.
d. Sisitem kardiovaskuler
1) Katub jantung menebal dan menjadi kaku.
2) Kemampuan jantung memompa darah menurun 1 % pertahun sesudah berumur 20
tahun. Hal ini menyebabkan menurunnya kontraksi dan volumenya.
3) Kehilangan elastisitas pembuluh darah.
9. Kurangnya efektifitasnya pembuluh darah perifer untuk oksigenasi, perubahan posisi
dari tidur keduduk ( duduk ke berdiri ) bisa menyebabkan tekanan darah menurun
menjadi 65 mmHg ( mengakibatkan pusing mendadak ).
4) Tekanan darah meningkat akibat meningkatnya resistensi pembuluh darah perifer
(normal ± 170/95 mmHg ).
e. Sistem urinaria.
1) Ginjal, Mengecil dan nephron menjadi atropi, aliran darah ke ginjal menurun sampai 50
%, penyaringan diglomerulo menurun sampai 50 %, fungsi tubulus berkurang akibatnya
kurangnya kemampuan mengkonsentrasi urin, berat jenis urin menurun proteinuria (
biasanya + 1 ) ; BUN meningkat sampai 21 mg % ; nilai ambang ginjal terhadap
glukosa meningkat.
2) Vesika urinaria / kandung kemih, Otot otot menjadi lemah, kapasitasnya menurun
sampai 200 ml atau menyebabkan frekwensi BAK meningkat, vesika urinaria susah
dikosongkan pada pria lanjut usia sehingga meningkatnya retensi urin.
3) Pembesaran prostat ± 75 % dimulai oleh pria usia diatas 65 tahun.
4) Atropi vulva.
5) Vagina, Selaput menjadi kering, elastisotas jaringan menurun juga permukaan menjadi
halus, sekresi menjadi berkurang, reaksi sifatnya lebih alkali terhadap perubahan warna.
6) Daya sexual, Frekwensi sexsual intercouse cendrung menurun tapi kapasitas untuk
melakukan dan menikmati berjalan terus.
f. Sistem endokrin
1) Produksi hampir semua hormon menurun.
2) Fungsi paratiroid dan sekesinya tak berubah.
10. 3) Pituitary, Pertumbuhan hormon ada tetapi lebih rendah dan hanya ada di pembuluh
darah dan berkurangnya produksi dari ACTH, TSH, FSH dan LH.
4) Menurunnya aktivitas tiriod Ù BMR turun dan menurunnya daya pertukaran zat.
5) Menurunnya produksi aldosteron.
6) Menurunnya sekresi hormon bonads : progesteron, estrogen, testosteron.
7) Defisiensi hormonall dapat menyebabkan hipotirodism, depresi dari sumsum tulang
serta kurang mampu dalam mengatasi tekanan jiwa (stess).
g. Sistem pencernaan
1) Kehilangan gigi, Penyebab utama adanya periodontal disease yang biasa terjadi setelah
umur 30 tahun, penyebab lain meliputi kesehatan gigi yang buruk dan gizi yang buruk.
2) Indera pengecap menurun, Adanya iritasi yang kronis dari selaput lendir, atropi indera
pengecap (± 80 %), hilangnya sensitivitas dari syaraf pengecap dilidah terutama rasa
manis, asin, asam & pahit.
3) Esofagus melebar.
4) Lambung, rasa lapar menurun (sensitivitas lapar menurun ), asam lambung menurun,
waktu mengosongkan menurun.
5) Peristaltik lemah & biasanya timbul konstipasi.
6) Fungsi absorbsi melemah ( daya absorbsi terganggu ).
7) Liver ( hati ), Makin mengecil & menurunnya tempat penyimpanan, berkurangnya
aliran darah.
11. h. Sistem muskuloskeletal.
1) Tulang kehilangan densikusnya rapuh.
2) Resiko terjadi fraktur.
3) Kyphosis.
4) Persendian besar & menjadi kaku.
5) pada wanita lansia > resiko fraktur.
6) Pinggang, lutut & jari pergelangan tangan terbatas.
7) Pada diskus intervertebralis menipis dan menjadi pendek ( tinggi badan berkurang ).
a. Gerakan volunter berlawanan.
b. Gerakan reflektonik
Gerakan diluar kemauan sebagai reaksi terhadap rangsangan pada lobus.
c. Gerakan involunter
Gerakan diluar kemauan, tidak sebagai reaksi terhadap suatu perangsangan
terhadap lobus
d. Gerakan sekutu
Gerakan otot lurik yang ikut bangkit untuk menjamin efektifitas dan ketangkasan
otot volunter.
12. i. Sistem integumen
1). Kulit keriput akibat kehilangan jaringan lemak.
2). Kulit kering & kurang elastis karena menurunnya cairan dan hilangnya jaringan
adiposa
3). Kelenjar kelenjar keringat mulai tak bekerja dengan baik, sehingga tidak begitu tahan
terhadap panas dengan temperatur yang tinggi.
4). Kulit pucat dan terdapat bintik bintik hitam akibat menurunnya aliran darah dan
menurunnya sel sel yang meproduksi pigmen.
5). Menurunnya aliran darah dalam kulit juga menyebabkan penyembuhan luka luka
kurang baik.
6). Kuku pada jari tangan dan kaki menjadi tebal dan rapuh.
7). Pertumbuhan rambut berhenti, rambut menipis dan botak serta warna rambut kelabu.
8). Pada wanita > 60 tahun rambut wajah meningkat kadang kadang menurun.
9). Temperatur tubuh yang menurun. menurun akibat kecepatan metabolisme
10). Keterbatasan reflek menggigil dan tidak dapat memproduksi panas yang banyak
rendahnya akitfitas otot.
j. Sistem reproduksi
a. Pria
1. Testis masih dapat memproduksi spermatozoa meskipun adanya penurunan secara
berangsur-angsur.
2. Atrofi asini prostat otot dengan area fokushiperplasia. Hiperplasia noduler benigna
terdapat pada 75%pria >90 tahun.
13. b. Wanita
1. Penurunan estrogen yang bersikulasi. Implikasi dari hal ini adalah atrofi jaringan
payudara dan genital.
2. Peningkatan androgen yang bersirkulasi. Implikasi dari hal ini adalah penurunan
massa tulang dengan risiko osteoporosis dan fraktur, peningkatan kecepatan
ateroskleros
3. Selaput lendir vagina menurun/kering.
4. Menciutnya ovarium dan uterus.
14. BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Se c a ra biologis penduduk lanjut us ia ada lah penduduk yang
mengalami proses penuaan secara terus menerus yang ditandai dengan menurunnya
daya t a ha n f is ik s e hingga s ema k in r e nt a nnya t e r ha d a p p e nya k i t
ya ng d a p a t me nye b a b k a n kematian. Hal ini disebabkan terjadinya perubahan dalam
struktur dan fungsi sel jaringan serta system organ. diantaranya sistem pernafasan, persyarafan,
sisitem indra, kardiovaskuler, sistem pengaturan tubuh, muskuloskeletal, gastrointestinal,
urinaria, endokrin dan integumen.
B. Saran
Dalam penulisan makalah ini masih kurang dari kesempurnaan karena kurangnya
referensi yang kami dapatkan. Jadi, kritik dan saran yang sifatnya membangun khususnya dari
dosen pembimbing maupun dari rekan-rekan pembaca sangat kami harapkan untuk
kesempurnaan makalah ini kedepannya.
15. DAFTAR PUSTAKA
http://www.antiaging-systems.com/ARTICLE-613/theories-of-aging.htm.
http://stikeskabmalang.wordpress.com/2009/10/01/erfanfandyyah
Stanley, Mickey, and Patricia Gauntlett Beare.2006. Buku Ajar Keperawatan Gerontik.
Jakarta:EGC
Tamher dan Noorkasiani.2009. Kesehatan Usia Lanjut dengan Pendekatan Asuhan Keperawatan.
Jakarta: Salemba Medika6.