SlideShare a Scribd company logo
DOSEN MATA KULIAH : DARLIN S.Kep,Ns,MN 
MATA KULIAH : KMB II 
MAKALAH KANKER USUS BESAR 
(KANKER KOLONOREKTUM) 
KELOMPOK III : 
JULIAS 
MUH. ASIRAM 
HENDRA 
MUH. ARIF 
NURDIANA LARAUSU 
WD. ZULQAIDAH 
KELAS GIII 
SI KEPERAWATAN 
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN 
MANDALA WALUYA 
2010
BAB I 
PENDAHULUAN 
A. Latar Belakang 
Tumor usus halus jarang terjadi, sebaliknya tumor usus besar dan rectum relative umum. 
Pada kenyataannya kanker kolon dan rectum sekarang adalah tipe paling umum kedua dari 
kanker internal di Amerika Serikat. Ini adalah penyakit budaya barat. Dkiperkirakan bahwa 
150.000 kasus baru kanker kolorektal didiagnosis di Negara ini setiap tahunnya. Kanker kolon 
menyerang individu dua kali lebih besar dibangdingkan kanker rectal. 
Insidennya meningkat sesuai dengan usia (kebanyakan pada pasien yang berusia lebih 
dari 55 tahun) dan makin tinggi pada individu dengan riwayat keluarga mengalami kanker kolon, 
penyakit usus inflamasi kronis atau polip. 
Lebih dari 156.000 orang terdiagnosa setiap tahunnya,kira-kira setengah dari jumlah 
tersebut meninggal setiap tahunnya, meskipun sekitar tiga dari empat pasien dapat diselamatkan 
dengan diagnosis dini dan tindakan segera. Angka kelangsungan hidup dibawah 5 tahun adalah 
40%sampai 50%, terutama karena terlambat dalam diagnosis dan adanya metastase. Kebanyakan 
orang asimtomatis dalam jangka waktu lama dan mencari bantuan kesehatan hanya bila mereka 
menemukan perubahan pada kebiasaan defekasi atau perdarahan rectal. 
Penyebab nyata dari kanker kolon dan rectal tidak diketahui, tetapi factor resiko telah 
teridentifikasi, termasuk riwayat atau riwayat kanker kolon atau polip dalam keluarga;riwayuat 
penyakit usus inflamasi kronis;dan diet tinggi lemak, protein, dan daging serta rendah serat. 
B. Tujuan
1. Tujuan Umum 
Untuk memenuhi kegiatan belajar mengajar dari mata kuliah Keperawatan Medikal 
Bedah. 
2. Tujuan Khusus 
- Memperoleh gambaran umum mengenai Karsinoma kolorektal. 
- Dapat memahami tentang konsep asuhan keperawatan pasien dengan gangguan 
Karsinoma kolorektal. 
C. Kegunaan Penulisan 
1. Kegunaan Ilmiah 
- Sebagai bahan bacaan bagi mahasiswa 
- Sebagai salah satu tugas akademik 
2. Kegunaan Praktis 
Bermanfaat bagi tenaga perawat dalam penerapan asuhan keperawatan pada klien 
dengan gangguan Karsinoma kolorektal.
BAB II 
TINJAUAN PUSTAKA 
Konsep Medis 
A. Pengertian 
Kanker kolorektal adalah tumbuhnya sel-sel ganas dalam tubuh di dalam 
permukaan usus besar atau rektum. Kebanyakan kanker usus besar berawal dari 
pertumbuhan sel yang tidak ganas biasa disebut adenoma yang dalam stadium awal 
membentuk polip (sel yang tumbuh sangat cepat). (www.republika.co.id). 
Kanker kolon / usus besar adalah tumbuhnya sel kanker yang ganas di dalam 
permukaan usus besar atau rectum (Boyle & Langman, 2000 : 805). 
Kanker kolon adalah pertumbuhan sel yang bersifat ganas yang tumbuh pada 
kolon dan menginvasi jaringan sekitarnya (Tambayong, 2000 : 143). 
Dari beberapa pengertian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa kanker kolon 
adalah suatu pertumbuhan tumor yang bersifat ganas dan merusak sel DNA dan jaringan 
sehat disekitar kolon (usus besar) 
A. Etiologi 
Penyebab dari pada kanker Colon tidak diketahui. Diet dan pengurangan waktu 
peredaran pada usus besar (Aliran depan feces) yang meliputi faktor kausatif. Petunjuk 
pencegahan yang tepat dianjurkan oleh Amerika Cancer Society, The National Cancer 
Institute dan organisasi kanker lainnya. Makanan-makanan yang pasti di curigai 
mengandung zat-zat kimia yang menyebabkan kanker pada usus besar. Makanan tersebut
juga mengurangi waktu peredaran pada perut, yang mempercepat usus besar 
menyebabkan terjadinya kanker. Makanan yang tinggi lemak terutama lemak hewan dari 
daging merah menyebabkan sekresi asam dan bakteri anaerob menyebabkan timbulnya 
kanker didalam usus besar. Daging yang di goreng dan di panggang juga dapat berisi zat-zat 
kimia yang menyebabkan kanker. Diet dengan karbohidrat murni yang mengandung 
serat dalam jumlah yang banyak dapat mengurangi waktu peredaran dalam usus besar. 
Beberapa kelompok menyarankan diet yang mengadung sedikit lemak hewan dan tinggi 
sayuran dan buah-buahan ( e.g Mormons,seventh Day Adventists ). 
B. Patofisiologi 
Penyebab jelas kanker usus besar belum diketahui secara pasti, namun makanan 
merupakan faktor yang penting dalam kejadian kanker tersebut. Yaitu berkorelasi 
dengan faktor makanan yang mengandung kolesterol dan lemak hewan tinggi, kadar serat 
yang rendah, serta adanya interaksi antara bakteri didalam usus besar dengan asam 
empedu dan makanan, selain itu dapat juga dipengaruhi oleh minuman yang beralkohol, 
khususnya bir. 
Kanker kolon dan rektum terutama berjenis histopatologis (95%) adenokarsinoma 
(muncul dari lapisan epitel dalam usus = endotel). Munculnya tumor biasanya dimulai 
sebagai polip jinak, yang kemudian dapat menjadi ganas dan menyusup serta merusak 
jaringan normal dan meluas ke dalam struktur sekitarnya. Tumor dapat berupa masa 
polipoid besar, tumbuh ke dalam lumen dan dengan cepat meluas ke sekitar usus sebagai 
striktura annular (mirip cincin). Lesi annular lebih sering terjadi pada bagian
rektosigmoid, sedangkan lesi polipoid yang datar lebih sering terjadi pada sekum dan 
kolon asendens. 
Tumor dapat menyebar melalui : 
1. Infiltrasi langsung ke struktur yang berdekatan seperti kedalam kandung kemih (vesika 
urinaria). 
2. Penyebaran lewat pembuluh limfe, limfogen ke kelenjar limfe perikolon dan 
mesokolon. 
3. Melalui aliran darah, hematogen biasanya ke hati karena kolon mengalirkan darah 
balik ke sistem portal. 
C. Gejala Klinis 
Mula-mula gejalanya tidak jelas, seperti berat badan menurun (sebagai gejala 
umum keganasan) dan kelelahan yang tidak jelas sebabnya. Setelah berlangsung 
beberapa waktu barulah muncul gejala-gejala lain yang berhubungan dengan keberadaan 
tumor dalam ukuran yang bermakna di usus besar. Makin dekat lokasi tumor dengan anus 
biasanya gejalanya makin banyak. Bila kita berbicara tentang gejala tumor usus besar 
gejala tersebut terbagi yaitu gejala local dan gejala umum . 
Gejala lokalnya seperti : 
1) Perubahan kebiasaan buang air. 
2) Timbulnya rasa nyeri disertai mual dan muntah saat buang air besar, terjadi akibat 
sumbatan saluran pembuangan kotoran oleh massa tumor.
3) Adanya distensi yang mungkin dirasakan oleh penderita. 
4) Timbul gejala-gejala lainnya di sekitar likasi tumor, karena kanker dapat tumbuh 
mengenai organ dan jaringan sekitar tumor tersebut. 
Gejala-gejala ini terjadi belakangan, menunjukkan semakin besar tumor dan 
semakin luas penyebarannya. 
Gejala umumnya seperti : 
1) Berat badan turun tanpa sebab yang jelas (ini adalah gejala yang paling umum di 
semua jenis keganasan). 
2) Hilangnya nafsu makan. 
3) Anemia, pasien tampak pucat. 
4) Sering merasa lelah. 
5) Kadang-kadang mengalami sensasi seperti melayang. 
D. Stadium Kanker Kolon 
1. Stadium I bila keberadaan sel-sel kanker masih sebatas pada lapisan dinding usus 
besar (lapisan mukosa). 
2. Stadium II terjadi saat sel-sel kanker sudah masuk ke jaringan otot di bawah lapisan 
mukosa. 
3. Pda stadium III sel kanker sudah menyebar ke sebagian kelenjar limfe yang banyak 
terdapat disekitar usus. 
4. Stadium IV terjadi saat sel-sel kanker sudah menyerang seluruh kelenjar limfe atau 
bahkan keorgan-organ lain.
E. Pemeriksaan Penunjang 
1. Endoskopi. 
2. Radiologi. 
3. Ultrasonografi (USG). 
4. Histopatologi. 
5. Laboratorium. 
6. Scan. 
7. Biopsi. 
8. Jumlah darah lengkap dengan diferensiasi dan trombosis. 
9. Sinar-X 
F. Penatalaksanaan (Medis. Keperawatan, Diet) 
Penatalaksanaan Medis 
Adapun penatalaksanaan medis dengan penderita kanker kolon bila sudah pasti 
ditemukan karsinoma kolorektal, maka kemungkinan pengobatannya adalah: 
1. Pembedahan reseksi. 
Satu-satunya pengobatan definitif adalah pembedahan reseksi dan biasanya diambil 
sebanyak mungkin dari kolon, batas minimal adalah 5 cm di sebelah distal dan 
proksimal dari tempat kanker. Untuk kanker di sekum dan kolon asendens biasanya 
dilakukan hemikolektomi kanan dan dibuat anastomosis ileo-transversal. Untuk kanker 
di kolon transversal dan di pleksura lienalis, dilakukan kolektomi subtotal dan dibuat
anastomosis ileosigmoidektomi. Dikolon desendens dan sigmoid dilakukan 
hemikolektomi kiri dan dibuat anastomosis kolorektal transversal. Untuk kanker di 
rektosigmoid dan rektum atas dilakukan rektosigmoidektomi dan dibuat anastomosis. 
Desenden kolorektal pada kanker direktum bawah dilakukan proktokolektomi dan 
dibuat anastomosis kolorektal. 
2. Kolostomi. 
Kolostomi merupakan tindakan pembuatan lubang (stoma) yang dibentuk dari 
pengeluaran sebagian bentuk kolon(usus besar) kedinding abdomen (perut). Stoma ini 
dapat bersifat sementara atau permanen. Tujuan pembuatan kolostomi adalah untuk 
tindakan dekompresi usus besar kasus sumbatan/obstruksi usus. 
Jenis-jenis kolostomi berdasarkan sifatnya : 
a. Sementara. 
Indikasi untuk kolostomo sementara : 
1. Hirschprung disease. 
2. Luka tusuk atau luka tembak. 
3. Atresia Ani letak tinggi. 
b. Permanen. 
Indikasi untuk kolostomi permanent yaitu penyakit tumor ganas pada kolon yang 
tidak memungkinkan tindakan operasi reseksi anastomosis usus.
3. Radioterapi 
Seyelah dilakukan tindakan pembedahan perlu dipertimbangkan untuk melakukan 
radiasi dengan dosis adekuat. Memberikan radiasi isoniasi pada neoplasma. Karena 
pengaruh yang mematikan lebih besar pada sel-sel kanker yang sedang proliferasi dan 
berdiferensiasi buruk dibandingkan terhadap sel-sel normal yang berada didekatnya, 
maka jaringan normal mungkin mengalami cidera dalam derajat yang dapat 
ditoleransi dan dapat diperbaiki. Sedangkan sel-sel kanker dapat dimatikan , 
selanjutnya dilakukan kemoterapi. 
4. Kemoterapi. 
Kemoterapi yang di berikan ialah 5-flurourasil (5-FU). Belakangan ini sering 
dikombinasikan dengan leukovorin yang dapat meningkatkan efektifitas terapi. 
Bahkan ada yang memberikan 3 macam kombinasi yaitu 5-FU, levamisol dan 
leuvocorin. 
Penatalaksanaan keperawatan 
1. Dukungan adaptasi dan kemandirian. 
2. Meningkatkan kenyamanan. 
3. Mempertahankan fungsi fisiologis optimal. 
4. Mencegah komplikasi. 
5. Memberikan informasi tentang proses/ kondisi penyakit, prognosis, dan kebutuhan 
pengobatan.
Penatalaksanaan Diet 
1. Cukup mengkonsumsi makanan serat, seperti sayur-sayuran dan buah-buahan. 
2. Kacang-kacangan (lima porsi setiap hari) 
3. Menghindari makanan yang mengandung laemak jenuh dan kolesterol tinggi tarutama 
yang terdapat pada daging hewan. 
4. Menghindari makanan yang diawetkan dan pewarna sintetik, karena hal tersebut 
dapat memicu sel karsinogen/sel kanker. 
5. Hindari minuman beralkohol dan rokok yang berlebihan. 
6. Melaksanakan aktivitas fisik atau olahraga secara teratur. 
G. Komplikasi 
Biasanya tumor menyerang pembuluh darah dan sekitarnya yang menyebabkan 
pendarahan. Tumor tumbuh ke dalam usus besar dan secara berangsur-angsur 
membantu usus besar dan pada akirnya tidak bisa sama sekali. Perluasan tumor 
melebihi perut dan mungkin menekan pada organ yang berada disekitanya ( Uterus, 
urinary bladder, dan ureter ) dan penyebab gejala-gejala tersebut tertutupi oleh 
kanker. 
H. Pencegahan Kanker Kolorektal 
1. Konsumsi makanan berserat tujuannya untuk memperlancar buang air besar dan 
menurunkan derajat keasaman, konsentrasi asam lemak, asam empedu, dan besi 
dalam usus besar. 
2. Asam lemak omega-3, yang terdapat dalam ikan tertentu.
3. Konsentrasi kalium, vitamin A, C, D, dan E dan betakarotin. 
4. Susu yang mengandung lactobacillus acidophilus. 
5. Berolahraga dan banyak bergerak sehingga semakin mudah dan teratur untuk buang 
air besar. 
6. Hidup rileks dan kurangi stress.
BAB III 
KONSEP KEPERAWATAN 
A. Pengkajian 
Pengkajian pada pasien dengan kanker kolon menurut Marilynn E. Doenges (1999) 
diperoleh data sebagai barikut : 
Aktivitas/Istirahat 
Gejala : Pekerjaan atau profesi dengan pemajanan karsinogen lingkungan 
Integritas Ego 
Gejala : takut terhadap hasil/ penampilan 
Tanda : Peningkatan ketegangan, cemas, khawatir 
Eliminasi 
Adanya perubahan fungsi kolon akan mempengaruhi perubahan pada defekasi pasien, 
seperti diare. Bagaimana kebiasaan di rumah yaitu: frekuensi, komposisi, jumlah, warna, 
dan cara pengeluarannya, apakah dengan bantuan alat atau tidak adakah keluhan yang 
menyertainya. Apakah kebiasaan di rumah sakit sama dengan di rumah. 
Pada pasien dengan kanker kolerektal dapat di lakukan pemeriksaan fisik dengan 
observasi adanya distensi abdomen, massa akibat timbunan faeces. 
Massa tumor diabdomen, pembesaran hepar akibat metastase, asites, pembesaran kelenjar 
inguinal, pembesaran kelenjar aksila dan supra klavikula, pengukuran tinggi badan dan 
berat badan, linkar perut, dan colok dubur.
Makanan/Cairan 
Gejala : Kebiasaan makan pasien di rumah dalam sehari, seberapa banyak dan komposisi 
setiap kali makan, adakah pantangan terhadap suatu makanan, ada keluhan anoreksia, 
sehingga menyebabkan berat badan menurun. 
Tanda : Perubahan pada kelembaban/turgor kulit 
Nyeri/kenyamanan 
Gejala : nyeri, atau derajat bervariasi misalnya ketidaknyamanan ringan sampai nyeri 
berat (dihubungkan dengan proses penyakit). 
Penyuluhan/ pembelajaran 
Gejala : klien sering bertanya tentang kondisi penyakitnya
B. Penyimpangan KDM 
Kelainan kolon Diet/Kebiasaan makan rendah serat 
Kolitis Ulseratif Perubahan feses dan degradasi garam 
empedu 
Pembentukan abses Masa transit feses meningkat 
Kontak zat berpotensi karsinogenik 
dengan mucosa usus bertambah lama 
Menyerang dinding usus 
Ca Colorektum 
Inflamasi jaringan desruksi jaringan syaraf perubahan status kesehatan 
Kehilangan fungsi kolon merangsang serabut syaraf nyeri stress psikologis 
Gangguan absorbsi cairan hipothalamus anorexia, 
RESTI DIARE korteks cerebri intake inadekuat 
Nyeri dipersepsikan penurunan berat badan 
NYERI NUTRISI KURANG DARI KEBUTUHAN 
RESTI KEKURANGAN VOLUME CAIRAN ANSIETAS 
Informasi inadekuat 
Kesalahan interpretasi 
KURANG PENGETAHUAN 
C. Diagnosa Keperawatan 
1. Nyeri berhubungan dengan destruksi jaringan syaraf ditandai dengan klien 
mengatakan nyeri pada bagian anusnya,wajah nampak meringis kesakitan, perilaku 
distraksi. 
2. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan stress psikologis ditandai 
dengan anoreksia, penurunan BB
3. Resiko tinggi terhadap diare berhubungan dengan gangguan absorbsi cairan 
4. Risiko tinggi terhadap kekurangan volume cairan berhubungan dengan gangguan 
absorbsi cairan 
5. Ansietas berhubungan dengan perubahan status kesehatan ditandai dengan klien 
mengatakan takut terhap kondisi penyakitnya, klien nampak tegang, cemas dan 
khawatir. 
6. Kurang Pengetahuan berhubungan dengan informasi inadekuat ditandai dengan klien sering 
bertanya tentang kondisi penyakitnya 
D. Rencana Asuhan Keperawatan 
1. Nyeri berhubungan dengan destruksi jaringan syaraf ditandai dengan klien mengatakan 
nyeri pada daerah anusnya, wajah klien nampak meringis kesakitan, perilaku distraksi 
Tujuan : Menyatakan nyeri hilang atau terkontrol. 
Kriteria Evaluasi : - Menunjukkan nyeri hilang. 
- Menunjukkan penggunaan keterampilan relaksasi dan 
kenyamanan umum sesuai indikasi situasi individu. 
INTERVENSI RASIONAL 
1. Kaji nyeri, catat lokasi, karakteristik, 
intensitas (skala 0-10) 
1. Membantu mengevaluasi derajat 
ketidaknyamanan dan keefektifan 
analgesik atau dapat menyatakan 
terjadinya komplikasi. 
2. Berikan tindakan kenyamanan dengan 
mengubah posisi 
2. Mencegah ketidaknyamanan, 
menurunkan tegangan otot, 
meningkatkan relaksasi. 
3. Dorong penggunaan tehnik relaksasi, 3. Membantu pasien untuk istirahat lebih 
efektif dan memfokuskan kembali
misal bimbingan imajinasi, visualisasi. perhatian, sehingga menurunkan nyeri 
dan ketidaknyamanan. 
4. Berikan obat sesuai indikasi, misal 
analgesik. 
4. Menurunkan nyeri, meningkatkan 
kenyamanan. 
2. Nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan stress psikologis ditandai dengan 
anoreksia, intake inadekuat, penurunan BB 
Tujuan: berpartisipasi dalam intervensi spesifik untuk merangsang nafsu makan atau 
peningkatan masukan diet. 
Kriteria: 
- Klien mengatakan nafsu makan meningkat 
- Porsi makanan yang diberikan dihabiskan setiap pemberian 
- Berat badan secara bertahap meningkat. 
Intervensi Keperawatan Rasional 
Mandiri 
 Pantau masukan makanan setiap 
hari 
Mengidentifikasi 
kekuatan/defisiensi nutrisi 
 Ukur berat badan setiap hari 
 Berikan makanan sedikit tapi 
sering 
Membantu dalam identifikasi 
malnutrisi 
Membantu meningkatkan nafsu 
makan klien 
 Identifikasi pasien yang 
mengalami mual/muntah yang 
diantisipasi 
Mual/muntah psikogenik terjadi 
sebelum kemotherapi mulai secara 
umum tidak berespons terhadap 
obat antiemetik.
3.Risiko tinggi terhadap diare berhubungan dengan gangguan absorbsi cairan 
Tujuan : Setelah dilakukan tidakam keperawatan diharapkan pasien dapat 
mempertahankan konsistensi/ pola defekasi umum. 
Kriteria Evaluasi : - Mengungkapkan pemahaman tentang faktor dan intervensi/solusi 
yang tepat berkenaan dengan situasi individu. 
- Membuat pola eliminasi sesuai kebutuhan fisik dan gaya hidup 
dengan ketepatan jumlah dan konsistensi. 
INTERVENSI 
RASIONAL 
1. Observasi dan catat frekwensi defekasi 1. Mengkaji beratnya episode 
2. Tingkatkan tirah baring. 2. Tirah baring dapat menurunkan motilitas 
usus juga menurunkan laju metabolisme 
bila infeksi atau perdarahan sebagai 
komplikasi. 
3. Identifikasi makanan dan cairan yang 
dapat mencetuskan diare, mis: sayur 
segar dan buah, bumbu, minuman 
karbonat, dan susu. 
3. Menghindarkan iritan dan meningkatkan 
istrahat usus. 
4. Berikan antikolinergik contoh: 
beladonna tinktur, atropin, difenoksilat. 
4. Menurunkan motilitas usus/ peristaltik GI 
dan menghilangkan diare. 
Kolaborasi 
 Antasid 
Meminimalkan iritasi lambung
1. Risiko tinggi terhadap kekurangan volume cairan berhubungan dengan gangguan 
absorbsi cairan 
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan kekurangan volume 
cairan tidak terjadi. 
Kriteria Evaluasi : Menunjukkan keseimbangan adekuat dengan bukti membran 
mucosa lembab, turgor kulit baik, dan pengisian kapiler baik, tanda vital stabil, dan 
secara individual mengeluarkan urine secara tepat. 
INTERVENSI RASIONAL 
1. Awasi masukan dan haluaran dengan 
cermat, ukur feses cair. 
1. Memberikan indikator langsung 
keseimbangan cairan. 
2. Palpasi nadi perifer. Evaluasi pengisian 
kapiler, turgor kulit, dan status 
membran mucosa. 
2. Memberikan informasi tentang volume 
sirkulasi umum dan tingkat hidrasi. 
3. Ukur berat badan tiap hari. 3. indikator cairan dan status nutrisi. 
4. Berikan cairan IV dan elektrolit sesuai 
indikasi. 
4. Dapat diperlukan untuk mempertahankan 
perfusi jeringan adekuat/fungís organ. 
2. Ansietas berhubungan perubahan status kesehatan ditandai dengan Klien mengatakan 
takut terhap kondisi penyakitnya, klien nampak tegang, cemas dan khawatir. 
Tujuan: 
- Rasa takut, tegang , cemas dan khawatir klien berangsur-angsur 
menghilang. 
Kriteria:
- Klien nampak rileks. 
- Klien melaporkan ansietasnya berkurang sampai tingkat dapat diatasi 
- Klien dapat menyadari dan menerima keadaannya serta dapat mengekspresikan 
perasaannya 
 Kaji tingkat kecemasan yang dialami oleh 
pasien. 
 Beri kesempatan pada pasien untuk 
mengungkapkan rasa cemasnya. 
 Beri informasi yang akurat tentang proses 
penyakit dan anjurkan pasien untuk ikut serta 
dalam tindakan keperawatan 
 Berikan keyakinan pada pasien bahwa 
perawat, dokter, dan tim kesehatan lain selalu 
berusaha memberikan pertolongan yang 
terbaik dan seoptimal mungkin 
7. K 
 Berikan kesempatan pada keluarga untuk 
mendampingi pasien secara bergantian. 
u 
r 
a 
INTERVENSI RASIONAL 
 Untuk menentukan tingkat kecemasan yang 
dialami pasien sehingga perawat bisa 
memberikan intervensi yang cepat dan tepat 
 Dapat meringankan beban pikiran pasien 
 Informasi yang akurat tentang penyakitnya 
dan keikutsertaan pasien dalam melakukan 
tindakan dapat mengurangi beban pikiran 
pasien 
 Sikap positif dari timkesehatan akan 
membantu menurunkan kecemasan yang 
dirasakan pasien 
 Pasien akan merasa lebih tenang bila ada 
anggota keluarga yang menunggu 
3. Kurang Pengetahuan berhubungan dengan informasi inadekuat ditandai dengan 
klien sering bertanya tentang kondisi penyakitnya
Tujuan: 
- Setelah diberikan pendidikan kesehatan sebanyak 2 kali, klien dapat mengerti 
Kriteria: 
- Klien dapat berpartisipasi dalam proses belajar 
- Klien dapat mengidentifikasi antara hubungan dan gejala pada proses Penyakit dan 
hubungan gejala dengan faktor penyebab 
- Klien mau memulai perubahan pola hidup yang penting dan berpartisipasi dalam 
tindakan pengobatan. 
INTERVENSI RASIONAL 
 Kaji pengetahuan klien tentang Penyakit 
dan pengobatannya, identifikasi sumber 
informasi yang diterima klien 
 Memberikan informasi pada tingkat 
pemahaman pasien 
 Perhatikan tingkat ansietas/ takut dan 
perubahan proses piker 
 Factor ini secara langsung mempengaruhi 
kemampuan untuk berpartisipasi/ mengakses 
dan menggunakan pengetahuan. 
 Akui bahwa respon perasaan/ pola tertentu 
normal selama terapi 
 Dorong dan berikan kesempatan untuk 
bertanya. 
 Pasien/ orang terdekat awalnaya membantu 
dan positif tentang masa depan, tetapi sesuai 
berlanjutnya pengobatan dan kemajuan yang 
kurang menyolok, mereka menjadi kecewa/ 
depresi, dan dapat terjadi konflik dependent/ 
kemandirian 
 meningkatkan proses belajar, meningkatkan 
pengembalian berdasarakan keputusan dan 
menurunkan ansietas, sehubungan dengan 
ketidaktahuan.
E. IMPLEMENTASI 
Tindakan dilaksanakan berdasarkan intervensi yang direncanakan. 
F. EVALUASI 
a. Nyeri teratasi setelah pemberian analgesic 
b. Nutrisi sudah mulai terpenuhi dengan kriteria klien sudah ada nafsu makan dan 
setiap makan porsi dihabiskan dalam waktu 1 x 24 jam. 
c. Resiko tinggi terhadap diare dapat teratasi yang ditandai dengan pasien dapat 
mempertahankan konsistensi atau pola defekasi umum. 
d. Resiko gangguan volume cairan dapat teratasi yang ditunjukkan dengan adanya 
keseimbangan adekuat yang ditandai dengan membrane mukosa lembab, turgor 
kulit baik, tanda vital stabil serta individu dapat mengeluarkan urine dengan tepat. 
e. Rasa takut, tegang , cemas dan khawatir klien berangsur-angsur menghilang. 
f. Setelah diberikan pendidikan kesehatan sebanyak 2 kali, klien dapat mengerti
BAB IV 
PENUTUP 
A. Kesimpulan 
Tumor usus halus jarang terjadi, sebaliknya tumor usus besar dan rectum relative umum. 
Pada kenyataannya kanker kolon dan rectum sekarang adalah tipe paling umum kedua dari 
kanker internal di Amerika Serikat. Ini adalah penyakit budaya barat. Dkiperkirakan bahwa 
150.000 kasus baru kanker kolorektal didiagnosis di Negara ini setiap tahunnya. Kanker kolon 
menyerang individu dua kali lebih besar dibangdingkan kanker rectal. 
Kanker kolorektal adalah tumbuhnya sel-sel ganas dalam tubuh di dalam 
permukaan usus besar atau rektum. Kebanyakan kanker usus besar berawal dari 
pertumbuhan sel yang tidak ganas biasa disebut adenoma yang dalam stadium awal 
membentuk polip (sel yang tumbuh sangat cepat). (www.republika.co.id). 
Penyebab jelas kanker usus besar belum diketahui secara pasti, namun makanan 
merupakan faktor yang penting dalam kejadian kanker tersebut. Yaitu berkorelasi 
dengan faktor makanan yang mengandung kolesterol dan lemak hewan tinggi, kadar 
serat yang rendah, serta adanya interaksi antara bakteri didalam usus besar dengan 
asam empedu dan makanan, selain itu dapat juga dipengaruhi oleh minuman yang 
beralkohol, khususnya bir.. 
Gejela klinis yang dapat timbul pada pasien kanker kolorektal antara lain: Berat 
badan turun tanpa sebab yang jelas (ini adalah gejala yang paling umum di semua jenis 
keganasan), Hilangnya nafsu makan.Anemia, pasien tampak pucat, Sering merasa 
lelah dan Kadang-kadang mengalami sensasi seperti melayang.
Untuk stadium kanker ini terdiri atas: Stadium I bila keberadaan sel-sel kanker 
masih sebatas pada lapisan dinding usus besar (lapisan mukosa).Stadium II terjadi saat 
sel-sel kanker sudah masuk ke jaringan otot di bawah lapisan mukosa.Pda stadium III 
sel kanker sudah menyebar ke sebagian kelenjar limfe yang banyak terdapat disekitar 
usus.Stadium IV terjadi saat sel-sel kanker sudah menyerang seluruh kelenjar limfe 
atau bahkan keorgan-organ lain. 
Berdasarkan pengkajian yang dilakukan, Diagnosa Keperawatan yang dapat 
muncul antara lain: 
1. Nyeri berhubungan dengan destruksi jaringan syaraf ditandai dengan klien 
mengatakan nyeri pada bagian anusnya,wajah nampak meringis kesakitan, perilaku 
distraksi. 
2.. Nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan stress psikologis ditandai 
dengan anoreksia, mual muntah 
3. Risiko tinggi terhadap diare berhubungan dengan gangguan absorbsi cairan 
4. Risiko tinggi terhadap kekurangan volume cairan berhubungan dengan 
gangguan absorbsi cairan 
5. Ansietas berhubungan dengan perubahan status kesehatan ditandai dengan klien 
mengatakan takut terhadap kondisi penyakitnya, klien nampak tegang, cemas dan 
khawatir. 
6. Kurang Pengetahuan berhubungan dengan informasi inadekuat ditandai dengan 
klien sering bertanya tentang kondisi penyakitnya
B. Saran 
 Diharapakan kepada tenaga kesehatan khususnya keperawatan dapat 
memberikan pendidikan kesehatan tentang pengenalan, pencegahan dan 
perawatan pasien kanker kolonoraktal dirumah sakit melalui pasien dan 
keluarga maupun dimasyarakat. 
 Agar masalah keperawatan pada pasien kanker kolonoraktal dapat teratasi 
dengan baik, hendaknya para perawat menerapkan asuhan keperawatan 
dirumah sakit sesuai dengan sistematika proses keperawatan. 
 Untuk mempercepat proses penyembuhan pada pasien kanker kolonorektal, 
hendaknya memperhatikan prosedur pelaksanaan tindakan keperawatan 
dalam hal ini sebelum dan sesudahnya harus mencuci tangan dengan alat-alat 
instrumen dalam keadaan steril serta keterlibatn pasien dan keluarga dalam 
partisipasi kesembuhan luka sehingga perawatan dalam rumah sakit dapat 
diperpendek. 
 Untuk mencegah infeksi nosokomial pada pasien kanker kolonorektal, 
hendaknya diberikan pelayanan dalam ruangan khusus dan tidak bergabung 
dengan penderita yang bukan luka steril. 
 Agar perawat dalam setiap pelaksanaan tindakan keperawatan hendaknya 
selalu mengikutsertakan keluarga sebagai orang terdekat dari pasien.
DAFTAR PUSTAKA 
Doenges, E. Marilynn dkk. 1999. Rencana Asuhan Keperawatan. Jakarta: EGC 
Gale, Danielle & Charette, Jane. 2000. Rencana Asuhan Keperawatan Onkologi. Jakarta: EGC 
Meltzer, C. Suzanne dkk. 2002. Keperawatan Medikal Bedah Brunner & Suddarth Vol 2. Edisi 
8. Jakarta: EGC 
Price, A. Sylvia & Wilson, M. Lorraine. Patofisiologi: Konsep Klinis Proses – Proses Penyakit 
Vol 1. Edisi 4. Jakarta:EGC

More Related Content

What's hot

Makala diet untuk penyakit diabetes melitus
Makala diet untuk penyakit diabetes melitusMakala diet untuk penyakit diabetes melitus
Makala diet untuk penyakit diabetes melitus
Septian Muna Barakati
 
Laporan pendahuluan nyeri
Laporan pendahuluan nyeri Laporan pendahuluan nyeri
Laporan pendahuluan nyeri
MeidaElliaPuspita
 
format pengkajian keperawatan komunitas
format pengkajian keperawatan komunitasformat pengkajian keperawatan komunitas
format pengkajian keperawatan komunitas
LSIM
 
Hipertiroid dan Hipotiroid
Hipertiroid dan Hipotiroid Hipertiroid dan Hipotiroid
Hipertiroid dan Hipotiroid
Fransiska Oktafiani
 
Tipe keluarga
Tipe keluargaTipe keluarga
Tipe keluarga
budi-waluyo25
 
Crohn dan kolitis ulseratif
Crohn dan kolitis ulseratifCrohn dan kolitis ulseratif
Crohn dan kolitis ulseratif
Alex Susanto
 
Makalah fraktur
Makalah frakturMakalah fraktur
Makalah frakturKANDA IZUL
 
Kelompok 3 (diet pada penyakit lambung)
Kelompok 3 (diet pada penyakit lambung)Kelompok 3 (diet pada penyakit lambung)
Kelompok 3 (diet pada penyakit lambung)Indri Wati
 
Memberi Makan Melalui NGT
Memberi Makan Melalui NGTMemberi Makan Melalui NGT
Memberi Makan Melalui NGT
pjj_kemenkes
 
Laporan hepatitis ascites
Laporan hepatitis ascitesLaporan hepatitis ascites
Laporan hepatitis ascites
Ratna Arditya
 
Kebutuhan gizi dan status gizi
Kebutuhan gizi dan status giziKebutuhan gizi dan status gizi
Kebutuhan gizi dan status gizi
Asyifa Robiatul adawiyah
 
Laporan pendahuluan kolelitiasis
Laporan pendahuluan kolelitiasisLaporan pendahuluan kolelitiasis
Laporan pendahuluan kolelitiasis
Haryani Nuravindari
 
Askep Labiopalatoskisis
Askep LabiopalatoskisisAskep Labiopalatoskisis
Askep Labiopalatoskisis
evhamariaefriliana
 
Masalah Kebutuhan Nutrisi
Masalah Kebutuhan NutrisiMasalah Kebutuhan Nutrisi
Masalah Kebutuhan Nutrisi
Nde'Siti Nurhalimah
 
Asuhan keperawatan
Asuhan keperawatanAsuhan keperawatan
Asuhan keperawatan
ari saputra
 
ASKEP DISPEPSIA
ASKEP DISPEPSIAASKEP DISPEPSIA
ASKEP DISPEPSIAMas Mawon
 
Alat Ukur Pengkajain Manula Short Portable Mental Questionneire (SPMSQ)
Alat Ukur Pengkajain Manula Short Portable Mental Questionneire (SPMSQ)Alat Ukur Pengkajain Manula Short Portable Mental Questionneire (SPMSQ)
Alat Ukur Pengkajain Manula Short Portable Mental Questionneire (SPMSQ)
Fransiska Oktafiani
 

What's hot (20)

Makala diet untuk penyakit diabetes melitus
Makala diet untuk penyakit diabetes melitusMakala diet untuk penyakit diabetes melitus
Makala diet untuk penyakit diabetes melitus
 
Laporan pendahuluan nyeri
Laporan pendahuluan nyeri Laporan pendahuluan nyeri
Laporan pendahuluan nyeri
 
Makalah kanker kolon print
Makalah kanker kolon printMakalah kanker kolon print
Makalah kanker kolon print
 
format pengkajian keperawatan komunitas
format pengkajian keperawatan komunitasformat pengkajian keperawatan komunitas
format pengkajian keperawatan komunitas
 
Hipertiroid dan Hipotiroid
Hipertiroid dan Hipotiroid Hipertiroid dan Hipotiroid
Hipertiroid dan Hipotiroid
 
Tipe keluarga
Tipe keluargaTipe keluarga
Tipe keluarga
 
Crohn dan kolitis ulseratif
Crohn dan kolitis ulseratifCrohn dan kolitis ulseratif
Crohn dan kolitis ulseratif
 
Makalah fraktur
Makalah frakturMakalah fraktur
Makalah fraktur
 
Kelompok 3 (diet pada penyakit lambung)
Kelompok 3 (diet pada penyakit lambung)Kelompok 3 (diet pada penyakit lambung)
Kelompok 3 (diet pada penyakit lambung)
 
Memberi Makan Melalui NGT
Memberi Makan Melalui NGTMemberi Makan Melalui NGT
Memberi Makan Melalui NGT
 
Laporan hepatitis ascites
Laporan hepatitis ascitesLaporan hepatitis ascites
Laporan hepatitis ascites
 
Kebutuhan gizi dan status gizi
Kebutuhan gizi dan status giziKebutuhan gizi dan status gizi
Kebutuhan gizi dan status gizi
 
Askep batu empedu
Askep batu empeduAskep batu empedu
Askep batu empedu
 
Laporan pendahuluan kolelitiasis
Laporan pendahuluan kolelitiasisLaporan pendahuluan kolelitiasis
Laporan pendahuluan kolelitiasis
 
Askep Labiopalatoskisis
Askep LabiopalatoskisisAskep Labiopalatoskisis
Askep Labiopalatoskisis
 
Masalah Kebutuhan Nutrisi
Masalah Kebutuhan NutrisiMasalah Kebutuhan Nutrisi
Masalah Kebutuhan Nutrisi
 
Asuhan keperawatan
Asuhan keperawatanAsuhan keperawatan
Asuhan keperawatan
 
ASKEP DISPEPSIA
ASKEP DISPEPSIAASKEP DISPEPSIA
ASKEP DISPEPSIA
 
Alat Ukur Pengkajain Manula Short Portable Mental Questionneire (SPMSQ)
Alat Ukur Pengkajain Manula Short Portable Mental Questionneire (SPMSQ)Alat Ukur Pengkajain Manula Short Portable Mental Questionneire (SPMSQ)
Alat Ukur Pengkajain Manula Short Portable Mental Questionneire (SPMSQ)
 
Makalah ulkus peptikum
Makalah ulkus peptikumMakalah ulkus peptikum
Makalah ulkus peptikum
 

Similar to Makalah kanker kolon print

ca colon
ca colonca colon
ca colon
Selvia Agueda
 
CA Rectum
CA RectumCA Rectum
CA Rectum
Andhy Poetra
 
fdokumen.com_ca-kolon.ppt
fdokumen.com_ca-kolon.pptfdokumen.com_ca-kolon.ppt
fdokumen.com_ca-kolon.ppt
Odesyafar
 
Liza
LizaLiza
Asuhan keperawatan colorektal
Asuhan keperawatan colorektalAsuhan keperawatan colorektal
Asuhan keperawatan colorektalRizky maulana
 
Refca colonfh
Refca colonfhRefca colonfh
Refca colonfh
Ari Anta
 
Referat ca rekti Egy
Referat ca rekti EgyReferat ca rekti Egy
Referat ca rekti Egy
Egy Bora
 
Tumor pankreas riedha
Tumor pankreas riedhaTumor pankreas riedha
Tumor pankreas riedha
Riedha Poenya
 
Referat Karsinoma Rektal
Referat Karsinoma RektalReferat Karsinoma Rektal
Referat Karsinoma Rektal
Setyawan TaxTax
 
Tugas individu buli buli
Tugas individu buli  buliTugas individu buli  buli
Tugas individu buli buli
Operator Warnet Vast Raha
 
Askep ca. colorektal
Askep ca. colorektalAskep ca. colorektal
Askep ca. colorektal
snowman Saputra
 
Tumor Appendiks koas tahun 2019/2020 atas nama
Tumor Appendiks koas tahun 2019/2020 atas namaTumor Appendiks koas tahun 2019/2020 atas nama
Tumor Appendiks koas tahun 2019/2020 atas nama
RFFooraa
 
CO COLON KEL 3.pptx
CO COLON KEL 3.pptxCO COLON KEL 3.pptx
CO COLON KEL 3.pptx
DianaAjeng3
 
Biologi - Kolon
Biologi - KolonBiologi - Kolon
Biologi - Kolon
Aulia Nurnovika
 
IBD kel 4.pptx
IBD kel 4.pptxIBD kel 4.pptx
IBD kel 4.pptx
ShelfiaShelfi
 
Panduan Penatalaksanaan Kanker Kolorektal_Zamra Sirakawa.pptx
Panduan Penatalaksanaan Kanker Kolorektal_Zamra Sirakawa.pptxPanduan Penatalaksanaan Kanker Kolorektal_Zamra Sirakawa.pptx
Panduan Penatalaksanaan Kanker Kolorektal_Zamra Sirakawa.pptx
boscco
 
K. 5 Kanker Kolorektal.pptx
K. 5 Kanker Kolorektal.pptxK. 5 Kanker Kolorektal.pptx
K. 5 Kanker Kolorektal.pptx
Nhini3
 
Ca Hepar
Ca HeparCa Hepar
Ca Hepar
Ana Marlina
 
Apakah kanker ginjal itu
Apakah kanker ginjal ituApakah kanker ginjal itu
Apakah kanker ginjal itu
Reski Amaliyah
 

Similar to Makalah kanker kolon print (20)

ca colon
ca colonca colon
ca colon
 
CA Rectum
CA RectumCA Rectum
CA Rectum
 
fdokumen.com_ca-kolon.ppt
fdokumen.com_ca-kolon.pptfdokumen.com_ca-kolon.ppt
fdokumen.com_ca-kolon.ppt
 
Liza
LizaLiza
Liza
 
Asuhan keperawatan colorektal
Asuhan keperawatan colorektalAsuhan keperawatan colorektal
Asuhan keperawatan colorektal
 
Refca colonfh
Refca colonfhRefca colonfh
Refca colonfh
 
Dd
DdDd
Dd
 
Referat ca rekti Egy
Referat ca rekti EgyReferat ca rekti Egy
Referat ca rekti Egy
 
Tumor pankreas riedha
Tumor pankreas riedhaTumor pankreas riedha
Tumor pankreas riedha
 
Referat Karsinoma Rektal
Referat Karsinoma RektalReferat Karsinoma Rektal
Referat Karsinoma Rektal
 
Tugas individu buli buli
Tugas individu buli  buliTugas individu buli  buli
Tugas individu buli buli
 
Askep ca. colorektal
Askep ca. colorektalAskep ca. colorektal
Askep ca. colorektal
 
Tumor Appendiks koas tahun 2019/2020 atas nama
Tumor Appendiks koas tahun 2019/2020 atas namaTumor Appendiks koas tahun 2019/2020 atas nama
Tumor Appendiks koas tahun 2019/2020 atas nama
 
CO COLON KEL 3.pptx
CO COLON KEL 3.pptxCO COLON KEL 3.pptx
CO COLON KEL 3.pptx
 
Biologi - Kolon
Biologi - KolonBiologi - Kolon
Biologi - Kolon
 
IBD kel 4.pptx
IBD kel 4.pptxIBD kel 4.pptx
IBD kel 4.pptx
 
Panduan Penatalaksanaan Kanker Kolorektal_Zamra Sirakawa.pptx
Panduan Penatalaksanaan Kanker Kolorektal_Zamra Sirakawa.pptxPanduan Penatalaksanaan Kanker Kolorektal_Zamra Sirakawa.pptx
Panduan Penatalaksanaan Kanker Kolorektal_Zamra Sirakawa.pptx
 
K. 5 Kanker Kolorektal.pptx
K. 5 Kanker Kolorektal.pptxK. 5 Kanker Kolorektal.pptx
K. 5 Kanker Kolorektal.pptx
 
Ca Hepar
Ca HeparCa Hepar
Ca Hepar
 
Apakah kanker ginjal itu
Apakah kanker ginjal ituApakah kanker ginjal itu
Apakah kanker ginjal itu
 

More from Septian Muna Barakati

Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
Kti eni safitri AKBID YKN RAHA Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
Septian Muna Barakati
 
Kti hikmat AKBID YKN RAHA
Kti hikmat AKBID YKN RAHA Kti hikmat AKBID YKN RAHA
Kti hikmat AKBID YKN RAHA
Septian Muna Barakati
 
Kti niski astria AKBID YKN RAHA
Kti niski astria AKBID YKN RAHA Kti niski astria AKBID YKN RAHA
Kti niski astria AKBID YKN RAHA
Septian Muna Barakati
 
Kti ikra AKBID YKN RAHA
Kti ikra AKBID YKN RAHA Kti ikra AKBID YKN RAHA
Kti ikra AKBID YKN RAHA
Septian Muna Barakati
 
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
Septian Muna Barakati
 
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
Septian Muna Barakati
 
Dokomen polisi
Dokomen polisiDokomen polisi
Dokomen polisi
Septian Muna Barakati
 
Dokumen perusahaan
Dokumen perusahaanDokumen perusahaan
Dokumen perusahaan
Septian Muna Barakati
 
Dokumen polisi 3
Dokumen polisi 3Dokumen polisi 3
Dokumen polisi 3
Septian Muna Barakati
 
Dosa besar
Dosa besarDosa besar
Ekosistem padang lamun
Ekosistem padang lamunEkosistem padang lamun
Ekosistem padang lamun
Septian Muna Barakati
 
Faktor faktor yang mempengaruhi penduduk
Faktor faktor yang mempengaruhi pendudukFaktor faktor yang mempengaruhi penduduk
Faktor faktor yang mempengaruhi penduduk
Septian Muna Barakati
 
E
EE
Faktor
FaktorFaktor
Fho...................
Fho...................Fho...................
Fho...................
Septian Muna Barakati
 
555555555555555 (2)
555555555555555 (2)555555555555555 (2)
555555555555555 (2)
Septian Muna Barakati
 
99 nama allah swt beserta artinya
99 nama allah swt beserta artinya99 nama allah swt beserta artinya
99 nama allah swt beserta artinya
Septian Muna Barakati
 
10 impact of global warming
10 impact of global warming10 impact of global warming
10 impact of global warming
Septian Muna Barakati
 
10 dampak pemanasan global
10 dampak pemanasan global10 dampak pemanasan global
10 dampak pemanasan global
Septian Muna Barakati
 
5 w 1h penyakit hiv
5 w 1h  penyakit hiv5 w 1h  penyakit hiv
5 w 1h penyakit hiv
Septian Muna Barakati
 

More from Septian Muna Barakati (20)

Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
Kti eni safitri AKBID YKN RAHA Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
 
Kti hikmat AKBID YKN RAHA
Kti hikmat AKBID YKN RAHA Kti hikmat AKBID YKN RAHA
Kti hikmat AKBID YKN RAHA
 
Kti niski astria AKBID YKN RAHA
Kti niski astria AKBID YKN RAHA Kti niski astria AKBID YKN RAHA
Kti niski astria AKBID YKN RAHA
 
Kti ikra AKBID YKN RAHA
Kti ikra AKBID YKN RAHA Kti ikra AKBID YKN RAHA
Kti ikra AKBID YKN RAHA
 
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
 
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
 
Dokomen polisi
Dokomen polisiDokomen polisi
Dokomen polisi
 
Dokumen perusahaan
Dokumen perusahaanDokumen perusahaan
Dokumen perusahaan
 
Dokumen polisi 3
Dokumen polisi 3Dokumen polisi 3
Dokumen polisi 3
 
Dosa besar
Dosa besarDosa besar
Dosa besar
 
Ekosistem padang lamun
Ekosistem padang lamunEkosistem padang lamun
Ekosistem padang lamun
 
Faktor faktor yang mempengaruhi penduduk
Faktor faktor yang mempengaruhi pendudukFaktor faktor yang mempengaruhi penduduk
Faktor faktor yang mempengaruhi penduduk
 
E
EE
E
 
Faktor
FaktorFaktor
Faktor
 
Fho...................
Fho...................Fho...................
Fho...................
 
555555555555555 (2)
555555555555555 (2)555555555555555 (2)
555555555555555 (2)
 
99 nama allah swt beserta artinya
99 nama allah swt beserta artinya99 nama allah swt beserta artinya
99 nama allah swt beserta artinya
 
10 impact of global warming
10 impact of global warming10 impact of global warming
10 impact of global warming
 
10 dampak pemanasan global
10 dampak pemanasan global10 dampak pemanasan global
10 dampak pemanasan global
 
5 w 1h penyakit hiv
5 w 1h  penyakit hiv5 w 1h  penyakit hiv
5 w 1h penyakit hiv
 

Recently uploaded

Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptxPembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Sosdiklihparmassdm
 
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptxNovel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
NirmalaJane
 
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
SABDA
 
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi KomunikasiMateri Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
AdePutraTunggali
 
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdfSeminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
inganahsholihahpangs
 
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfRANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
junarpudin36
 
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
nasrudienaulia
 
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIANSINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
NanieIbrahim
 
POWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptx
POWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptxPOWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptx
POWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptx
cikgumeran1
 
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPALANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
Annisa Syahfitri
 
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdfTokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Mutia Rini Siregar
 
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptxFORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
NavaldiMalau
 
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARUAKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
junaedikuluri1
 
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptxRENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
mukminbdk
 
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdfMODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
YuristaAndriyani1
 
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdekaSOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
NiaTazmia2
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDFJUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
budimoko2
 
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdfKelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
JALANJALANKENYANG
 

Recently uploaded (20)

Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
 
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptxPembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
 
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptxNovel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
 
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
 
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi KomunikasiMateri Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
 
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdfSeminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
 
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfRANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
 
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
 
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIANSINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
 
POWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptx
POWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptxPOWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptx
POWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptx
 
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPALANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
 
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdfTokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
 
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptxFORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
 
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARUAKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
 
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptxRENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
 
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdfMODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
 
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdekaSOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
 
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDFJUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
 
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdfKelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
 

Makalah kanker kolon print

  • 1. DOSEN MATA KULIAH : DARLIN S.Kep,Ns,MN MATA KULIAH : KMB II MAKALAH KANKER USUS BESAR (KANKER KOLONOREKTUM) KELOMPOK III : JULIAS MUH. ASIRAM HENDRA MUH. ARIF NURDIANA LARAUSU WD. ZULQAIDAH KELAS GIII SI KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MANDALA WALUYA 2010
  • 2. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tumor usus halus jarang terjadi, sebaliknya tumor usus besar dan rectum relative umum. Pada kenyataannya kanker kolon dan rectum sekarang adalah tipe paling umum kedua dari kanker internal di Amerika Serikat. Ini adalah penyakit budaya barat. Dkiperkirakan bahwa 150.000 kasus baru kanker kolorektal didiagnosis di Negara ini setiap tahunnya. Kanker kolon menyerang individu dua kali lebih besar dibangdingkan kanker rectal. Insidennya meningkat sesuai dengan usia (kebanyakan pada pasien yang berusia lebih dari 55 tahun) dan makin tinggi pada individu dengan riwayat keluarga mengalami kanker kolon, penyakit usus inflamasi kronis atau polip. Lebih dari 156.000 orang terdiagnosa setiap tahunnya,kira-kira setengah dari jumlah tersebut meninggal setiap tahunnya, meskipun sekitar tiga dari empat pasien dapat diselamatkan dengan diagnosis dini dan tindakan segera. Angka kelangsungan hidup dibawah 5 tahun adalah 40%sampai 50%, terutama karena terlambat dalam diagnosis dan adanya metastase. Kebanyakan orang asimtomatis dalam jangka waktu lama dan mencari bantuan kesehatan hanya bila mereka menemukan perubahan pada kebiasaan defekasi atau perdarahan rectal. Penyebab nyata dari kanker kolon dan rectal tidak diketahui, tetapi factor resiko telah teridentifikasi, termasuk riwayat atau riwayat kanker kolon atau polip dalam keluarga;riwayuat penyakit usus inflamasi kronis;dan diet tinggi lemak, protein, dan daging serta rendah serat. B. Tujuan
  • 3. 1. Tujuan Umum Untuk memenuhi kegiatan belajar mengajar dari mata kuliah Keperawatan Medikal Bedah. 2. Tujuan Khusus - Memperoleh gambaran umum mengenai Karsinoma kolorektal. - Dapat memahami tentang konsep asuhan keperawatan pasien dengan gangguan Karsinoma kolorektal. C. Kegunaan Penulisan 1. Kegunaan Ilmiah - Sebagai bahan bacaan bagi mahasiswa - Sebagai salah satu tugas akademik 2. Kegunaan Praktis Bermanfaat bagi tenaga perawat dalam penerapan asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan Karsinoma kolorektal.
  • 4. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Konsep Medis A. Pengertian Kanker kolorektal adalah tumbuhnya sel-sel ganas dalam tubuh di dalam permukaan usus besar atau rektum. Kebanyakan kanker usus besar berawal dari pertumbuhan sel yang tidak ganas biasa disebut adenoma yang dalam stadium awal membentuk polip (sel yang tumbuh sangat cepat). (www.republika.co.id). Kanker kolon / usus besar adalah tumbuhnya sel kanker yang ganas di dalam permukaan usus besar atau rectum (Boyle & Langman, 2000 : 805). Kanker kolon adalah pertumbuhan sel yang bersifat ganas yang tumbuh pada kolon dan menginvasi jaringan sekitarnya (Tambayong, 2000 : 143). Dari beberapa pengertian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa kanker kolon adalah suatu pertumbuhan tumor yang bersifat ganas dan merusak sel DNA dan jaringan sehat disekitar kolon (usus besar) A. Etiologi Penyebab dari pada kanker Colon tidak diketahui. Diet dan pengurangan waktu peredaran pada usus besar (Aliran depan feces) yang meliputi faktor kausatif. Petunjuk pencegahan yang tepat dianjurkan oleh Amerika Cancer Society, The National Cancer Institute dan organisasi kanker lainnya. Makanan-makanan yang pasti di curigai mengandung zat-zat kimia yang menyebabkan kanker pada usus besar. Makanan tersebut
  • 5. juga mengurangi waktu peredaran pada perut, yang mempercepat usus besar menyebabkan terjadinya kanker. Makanan yang tinggi lemak terutama lemak hewan dari daging merah menyebabkan sekresi asam dan bakteri anaerob menyebabkan timbulnya kanker didalam usus besar. Daging yang di goreng dan di panggang juga dapat berisi zat-zat kimia yang menyebabkan kanker. Diet dengan karbohidrat murni yang mengandung serat dalam jumlah yang banyak dapat mengurangi waktu peredaran dalam usus besar. Beberapa kelompok menyarankan diet yang mengadung sedikit lemak hewan dan tinggi sayuran dan buah-buahan ( e.g Mormons,seventh Day Adventists ). B. Patofisiologi Penyebab jelas kanker usus besar belum diketahui secara pasti, namun makanan merupakan faktor yang penting dalam kejadian kanker tersebut. Yaitu berkorelasi dengan faktor makanan yang mengandung kolesterol dan lemak hewan tinggi, kadar serat yang rendah, serta adanya interaksi antara bakteri didalam usus besar dengan asam empedu dan makanan, selain itu dapat juga dipengaruhi oleh minuman yang beralkohol, khususnya bir. Kanker kolon dan rektum terutama berjenis histopatologis (95%) adenokarsinoma (muncul dari lapisan epitel dalam usus = endotel). Munculnya tumor biasanya dimulai sebagai polip jinak, yang kemudian dapat menjadi ganas dan menyusup serta merusak jaringan normal dan meluas ke dalam struktur sekitarnya. Tumor dapat berupa masa polipoid besar, tumbuh ke dalam lumen dan dengan cepat meluas ke sekitar usus sebagai striktura annular (mirip cincin). Lesi annular lebih sering terjadi pada bagian
  • 6. rektosigmoid, sedangkan lesi polipoid yang datar lebih sering terjadi pada sekum dan kolon asendens. Tumor dapat menyebar melalui : 1. Infiltrasi langsung ke struktur yang berdekatan seperti kedalam kandung kemih (vesika urinaria). 2. Penyebaran lewat pembuluh limfe, limfogen ke kelenjar limfe perikolon dan mesokolon. 3. Melalui aliran darah, hematogen biasanya ke hati karena kolon mengalirkan darah balik ke sistem portal. C. Gejala Klinis Mula-mula gejalanya tidak jelas, seperti berat badan menurun (sebagai gejala umum keganasan) dan kelelahan yang tidak jelas sebabnya. Setelah berlangsung beberapa waktu barulah muncul gejala-gejala lain yang berhubungan dengan keberadaan tumor dalam ukuran yang bermakna di usus besar. Makin dekat lokasi tumor dengan anus biasanya gejalanya makin banyak. Bila kita berbicara tentang gejala tumor usus besar gejala tersebut terbagi yaitu gejala local dan gejala umum . Gejala lokalnya seperti : 1) Perubahan kebiasaan buang air. 2) Timbulnya rasa nyeri disertai mual dan muntah saat buang air besar, terjadi akibat sumbatan saluran pembuangan kotoran oleh massa tumor.
  • 7. 3) Adanya distensi yang mungkin dirasakan oleh penderita. 4) Timbul gejala-gejala lainnya di sekitar likasi tumor, karena kanker dapat tumbuh mengenai organ dan jaringan sekitar tumor tersebut. Gejala-gejala ini terjadi belakangan, menunjukkan semakin besar tumor dan semakin luas penyebarannya. Gejala umumnya seperti : 1) Berat badan turun tanpa sebab yang jelas (ini adalah gejala yang paling umum di semua jenis keganasan). 2) Hilangnya nafsu makan. 3) Anemia, pasien tampak pucat. 4) Sering merasa lelah. 5) Kadang-kadang mengalami sensasi seperti melayang. D. Stadium Kanker Kolon 1. Stadium I bila keberadaan sel-sel kanker masih sebatas pada lapisan dinding usus besar (lapisan mukosa). 2. Stadium II terjadi saat sel-sel kanker sudah masuk ke jaringan otot di bawah lapisan mukosa. 3. Pda stadium III sel kanker sudah menyebar ke sebagian kelenjar limfe yang banyak terdapat disekitar usus. 4. Stadium IV terjadi saat sel-sel kanker sudah menyerang seluruh kelenjar limfe atau bahkan keorgan-organ lain.
  • 8. E. Pemeriksaan Penunjang 1. Endoskopi. 2. Radiologi. 3. Ultrasonografi (USG). 4. Histopatologi. 5. Laboratorium. 6. Scan. 7. Biopsi. 8. Jumlah darah lengkap dengan diferensiasi dan trombosis. 9. Sinar-X F. Penatalaksanaan (Medis. Keperawatan, Diet) Penatalaksanaan Medis Adapun penatalaksanaan medis dengan penderita kanker kolon bila sudah pasti ditemukan karsinoma kolorektal, maka kemungkinan pengobatannya adalah: 1. Pembedahan reseksi. Satu-satunya pengobatan definitif adalah pembedahan reseksi dan biasanya diambil sebanyak mungkin dari kolon, batas minimal adalah 5 cm di sebelah distal dan proksimal dari tempat kanker. Untuk kanker di sekum dan kolon asendens biasanya dilakukan hemikolektomi kanan dan dibuat anastomosis ileo-transversal. Untuk kanker di kolon transversal dan di pleksura lienalis, dilakukan kolektomi subtotal dan dibuat
  • 9. anastomosis ileosigmoidektomi. Dikolon desendens dan sigmoid dilakukan hemikolektomi kiri dan dibuat anastomosis kolorektal transversal. Untuk kanker di rektosigmoid dan rektum atas dilakukan rektosigmoidektomi dan dibuat anastomosis. Desenden kolorektal pada kanker direktum bawah dilakukan proktokolektomi dan dibuat anastomosis kolorektal. 2. Kolostomi. Kolostomi merupakan tindakan pembuatan lubang (stoma) yang dibentuk dari pengeluaran sebagian bentuk kolon(usus besar) kedinding abdomen (perut). Stoma ini dapat bersifat sementara atau permanen. Tujuan pembuatan kolostomi adalah untuk tindakan dekompresi usus besar kasus sumbatan/obstruksi usus. Jenis-jenis kolostomi berdasarkan sifatnya : a. Sementara. Indikasi untuk kolostomo sementara : 1. Hirschprung disease. 2. Luka tusuk atau luka tembak. 3. Atresia Ani letak tinggi. b. Permanen. Indikasi untuk kolostomi permanent yaitu penyakit tumor ganas pada kolon yang tidak memungkinkan tindakan operasi reseksi anastomosis usus.
  • 10. 3. Radioterapi Seyelah dilakukan tindakan pembedahan perlu dipertimbangkan untuk melakukan radiasi dengan dosis adekuat. Memberikan radiasi isoniasi pada neoplasma. Karena pengaruh yang mematikan lebih besar pada sel-sel kanker yang sedang proliferasi dan berdiferensiasi buruk dibandingkan terhadap sel-sel normal yang berada didekatnya, maka jaringan normal mungkin mengalami cidera dalam derajat yang dapat ditoleransi dan dapat diperbaiki. Sedangkan sel-sel kanker dapat dimatikan , selanjutnya dilakukan kemoterapi. 4. Kemoterapi. Kemoterapi yang di berikan ialah 5-flurourasil (5-FU). Belakangan ini sering dikombinasikan dengan leukovorin yang dapat meningkatkan efektifitas terapi. Bahkan ada yang memberikan 3 macam kombinasi yaitu 5-FU, levamisol dan leuvocorin. Penatalaksanaan keperawatan 1. Dukungan adaptasi dan kemandirian. 2. Meningkatkan kenyamanan. 3. Mempertahankan fungsi fisiologis optimal. 4. Mencegah komplikasi. 5. Memberikan informasi tentang proses/ kondisi penyakit, prognosis, dan kebutuhan pengobatan.
  • 11. Penatalaksanaan Diet 1. Cukup mengkonsumsi makanan serat, seperti sayur-sayuran dan buah-buahan. 2. Kacang-kacangan (lima porsi setiap hari) 3. Menghindari makanan yang mengandung laemak jenuh dan kolesterol tinggi tarutama yang terdapat pada daging hewan. 4. Menghindari makanan yang diawetkan dan pewarna sintetik, karena hal tersebut dapat memicu sel karsinogen/sel kanker. 5. Hindari minuman beralkohol dan rokok yang berlebihan. 6. Melaksanakan aktivitas fisik atau olahraga secara teratur. G. Komplikasi Biasanya tumor menyerang pembuluh darah dan sekitarnya yang menyebabkan pendarahan. Tumor tumbuh ke dalam usus besar dan secara berangsur-angsur membantu usus besar dan pada akirnya tidak bisa sama sekali. Perluasan tumor melebihi perut dan mungkin menekan pada organ yang berada disekitanya ( Uterus, urinary bladder, dan ureter ) dan penyebab gejala-gejala tersebut tertutupi oleh kanker. H. Pencegahan Kanker Kolorektal 1. Konsumsi makanan berserat tujuannya untuk memperlancar buang air besar dan menurunkan derajat keasaman, konsentrasi asam lemak, asam empedu, dan besi dalam usus besar. 2. Asam lemak omega-3, yang terdapat dalam ikan tertentu.
  • 12. 3. Konsentrasi kalium, vitamin A, C, D, dan E dan betakarotin. 4. Susu yang mengandung lactobacillus acidophilus. 5. Berolahraga dan banyak bergerak sehingga semakin mudah dan teratur untuk buang air besar. 6. Hidup rileks dan kurangi stress.
  • 13. BAB III KONSEP KEPERAWATAN A. Pengkajian Pengkajian pada pasien dengan kanker kolon menurut Marilynn E. Doenges (1999) diperoleh data sebagai barikut : Aktivitas/Istirahat Gejala : Pekerjaan atau profesi dengan pemajanan karsinogen lingkungan Integritas Ego Gejala : takut terhadap hasil/ penampilan Tanda : Peningkatan ketegangan, cemas, khawatir Eliminasi Adanya perubahan fungsi kolon akan mempengaruhi perubahan pada defekasi pasien, seperti diare. Bagaimana kebiasaan di rumah yaitu: frekuensi, komposisi, jumlah, warna, dan cara pengeluarannya, apakah dengan bantuan alat atau tidak adakah keluhan yang menyertainya. Apakah kebiasaan di rumah sakit sama dengan di rumah. Pada pasien dengan kanker kolerektal dapat di lakukan pemeriksaan fisik dengan observasi adanya distensi abdomen, massa akibat timbunan faeces. Massa tumor diabdomen, pembesaran hepar akibat metastase, asites, pembesaran kelenjar inguinal, pembesaran kelenjar aksila dan supra klavikula, pengukuran tinggi badan dan berat badan, linkar perut, dan colok dubur.
  • 14. Makanan/Cairan Gejala : Kebiasaan makan pasien di rumah dalam sehari, seberapa banyak dan komposisi setiap kali makan, adakah pantangan terhadap suatu makanan, ada keluhan anoreksia, sehingga menyebabkan berat badan menurun. Tanda : Perubahan pada kelembaban/turgor kulit Nyeri/kenyamanan Gejala : nyeri, atau derajat bervariasi misalnya ketidaknyamanan ringan sampai nyeri berat (dihubungkan dengan proses penyakit). Penyuluhan/ pembelajaran Gejala : klien sering bertanya tentang kondisi penyakitnya
  • 15. B. Penyimpangan KDM Kelainan kolon Diet/Kebiasaan makan rendah serat Kolitis Ulseratif Perubahan feses dan degradasi garam empedu Pembentukan abses Masa transit feses meningkat Kontak zat berpotensi karsinogenik dengan mucosa usus bertambah lama Menyerang dinding usus Ca Colorektum Inflamasi jaringan desruksi jaringan syaraf perubahan status kesehatan Kehilangan fungsi kolon merangsang serabut syaraf nyeri stress psikologis Gangguan absorbsi cairan hipothalamus anorexia, RESTI DIARE korteks cerebri intake inadekuat Nyeri dipersepsikan penurunan berat badan NYERI NUTRISI KURANG DARI KEBUTUHAN RESTI KEKURANGAN VOLUME CAIRAN ANSIETAS Informasi inadekuat Kesalahan interpretasi KURANG PENGETAHUAN C. Diagnosa Keperawatan 1. Nyeri berhubungan dengan destruksi jaringan syaraf ditandai dengan klien mengatakan nyeri pada bagian anusnya,wajah nampak meringis kesakitan, perilaku distraksi. 2. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan stress psikologis ditandai dengan anoreksia, penurunan BB
  • 16. 3. Resiko tinggi terhadap diare berhubungan dengan gangguan absorbsi cairan 4. Risiko tinggi terhadap kekurangan volume cairan berhubungan dengan gangguan absorbsi cairan 5. Ansietas berhubungan dengan perubahan status kesehatan ditandai dengan klien mengatakan takut terhap kondisi penyakitnya, klien nampak tegang, cemas dan khawatir. 6. Kurang Pengetahuan berhubungan dengan informasi inadekuat ditandai dengan klien sering bertanya tentang kondisi penyakitnya D. Rencana Asuhan Keperawatan 1. Nyeri berhubungan dengan destruksi jaringan syaraf ditandai dengan klien mengatakan nyeri pada daerah anusnya, wajah klien nampak meringis kesakitan, perilaku distraksi Tujuan : Menyatakan nyeri hilang atau terkontrol. Kriteria Evaluasi : - Menunjukkan nyeri hilang. - Menunjukkan penggunaan keterampilan relaksasi dan kenyamanan umum sesuai indikasi situasi individu. INTERVENSI RASIONAL 1. Kaji nyeri, catat lokasi, karakteristik, intensitas (skala 0-10) 1. Membantu mengevaluasi derajat ketidaknyamanan dan keefektifan analgesik atau dapat menyatakan terjadinya komplikasi. 2. Berikan tindakan kenyamanan dengan mengubah posisi 2. Mencegah ketidaknyamanan, menurunkan tegangan otot, meningkatkan relaksasi. 3. Dorong penggunaan tehnik relaksasi, 3. Membantu pasien untuk istirahat lebih efektif dan memfokuskan kembali
  • 17. misal bimbingan imajinasi, visualisasi. perhatian, sehingga menurunkan nyeri dan ketidaknyamanan. 4. Berikan obat sesuai indikasi, misal analgesik. 4. Menurunkan nyeri, meningkatkan kenyamanan. 2. Nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan stress psikologis ditandai dengan anoreksia, intake inadekuat, penurunan BB Tujuan: berpartisipasi dalam intervensi spesifik untuk merangsang nafsu makan atau peningkatan masukan diet. Kriteria: - Klien mengatakan nafsu makan meningkat - Porsi makanan yang diberikan dihabiskan setiap pemberian - Berat badan secara bertahap meningkat. Intervensi Keperawatan Rasional Mandiri  Pantau masukan makanan setiap hari Mengidentifikasi kekuatan/defisiensi nutrisi  Ukur berat badan setiap hari  Berikan makanan sedikit tapi sering Membantu dalam identifikasi malnutrisi Membantu meningkatkan nafsu makan klien  Identifikasi pasien yang mengalami mual/muntah yang diantisipasi Mual/muntah psikogenik terjadi sebelum kemotherapi mulai secara umum tidak berespons terhadap obat antiemetik.
  • 18. 3.Risiko tinggi terhadap diare berhubungan dengan gangguan absorbsi cairan Tujuan : Setelah dilakukan tidakam keperawatan diharapkan pasien dapat mempertahankan konsistensi/ pola defekasi umum. Kriteria Evaluasi : - Mengungkapkan pemahaman tentang faktor dan intervensi/solusi yang tepat berkenaan dengan situasi individu. - Membuat pola eliminasi sesuai kebutuhan fisik dan gaya hidup dengan ketepatan jumlah dan konsistensi. INTERVENSI RASIONAL 1. Observasi dan catat frekwensi defekasi 1. Mengkaji beratnya episode 2. Tingkatkan tirah baring. 2. Tirah baring dapat menurunkan motilitas usus juga menurunkan laju metabolisme bila infeksi atau perdarahan sebagai komplikasi. 3. Identifikasi makanan dan cairan yang dapat mencetuskan diare, mis: sayur segar dan buah, bumbu, minuman karbonat, dan susu. 3. Menghindarkan iritan dan meningkatkan istrahat usus. 4. Berikan antikolinergik contoh: beladonna tinktur, atropin, difenoksilat. 4. Menurunkan motilitas usus/ peristaltik GI dan menghilangkan diare. Kolaborasi  Antasid Meminimalkan iritasi lambung
  • 19. 1. Risiko tinggi terhadap kekurangan volume cairan berhubungan dengan gangguan absorbsi cairan Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan kekurangan volume cairan tidak terjadi. Kriteria Evaluasi : Menunjukkan keseimbangan adekuat dengan bukti membran mucosa lembab, turgor kulit baik, dan pengisian kapiler baik, tanda vital stabil, dan secara individual mengeluarkan urine secara tepat. INTERVENSI RASIONAL 1. Awasi masukan dan haluaran dengan cermat, ukur feses cair. 1. Memberikan indikator langsung keseimbangan cairan. 2. Palpasi nadi perifer. Evaluasi pengisian kapiler, turgor kulit, dan status membran mucosa. 2. Memberikan informasi tentang volume sirkulasi umum dan tingkat hidrasi. 3. Ukur berat badan tiap hari. 3. indikator cairan dan status nutrisi. 4. Berikan cairan IV dan elektrolit sesuai indikasi. 4. Dapat diperlukan untuk mempertahankan perfusi jeringan adekuat/fungís organ. 2. Ansietas berhubungan perubahan status kesehatan ditandai dengan Klien mengatakan takut terhap kondisi penyakitnya, klien nampak tegang, cemas dan khawatir. Tujuan: - Rasa takut, tegang , cemas dan khawatir klien berangsur-angsur menghilang. Kriteria:
  • 20. - Klien nampak rileks. - Klien melaporkan ansietasnya berkurang sampai tingkat dapat diatasi - Klien dapat menyadari dan menerima keadaannya serta dapat mengekspresikan perasaannya  Kaji tingkat kecemasan yang dialami oleh pasien.  Beri kesempatan pada pasien untuk mengungkapkan rasa cemasnya.  Beri informasi yang akurat tentang proses penyakit dan anjurkan pasien untuk ikut serta dalam tindakan keperawatan  Berikan keyakinan pada pasien bahwa perawat, dokter, dan tim kesehatan lain selalu berusaha memberikan pertolongan yang terbaik dan seoptimal mungkin 7. K  Berikan kesempatan pada keluarga untuk mendampingi pasien secara bergantian. u r a INTERVENSI RASIONAL  Untuk menentukan tingkat kecemasan yang dialami pasien sehingga perawat bisa memberikan intervensi yang cepat dan tepat  Dapat meringankan beban pikiran pasien  Informasi yang akurat tentang penyakitnya dan keikutsertaan pasien dalam melakukan tindakan dapat mengurangi beban pikiran pasien  Sikap positif dari timkesehatan akan membantu menurunkan kecemasan yang dirasakan pasien  Pasien akan merasa lebih tenang bila ada anggota keluarga yang menunggu 3. Kurang Pengetahuan berhubungan dengan informasi inadekuat ditandai dengan klien sering bertanya tentang kondisi penyakitnya
  • 21. Tujuan: - Setelah diberikan pendidikan kesehatan sebanyak 2 kali, klien dapat mengerti Kriteria: - Klien dapat berpartisipasi dalam proses belajar - Klien dapat mengidentifikasi antara hubungan dan gejala pada proses Penyakit dan hubungan gejala dengan faktor penyebab - Klien mau memulai perubahan pola hidup yang penting dan berpartisipasi dalam tindakan pengobatan. INTERVENSI RASIONAL  Kaji pengetahuan klien tentang Penyakit dan pengobatannya, identifikasi sumber informasi yang diterima klien  Memberikan informasi pada tingkat pemahaman pasien  Perhatikan tingkat ansietas/ takut dan perubahan proses piker  Factor ini secara langsung mempengaruhi kemampuan untuk berpartisipasi/ mengakses dan menggunakan pengetahuan.  Akui bahwa respon perasaan/ pola tertentu normal selama terapi  Dorong dan berikan kesempatan untuk bertanya.  Pasien/ orang terdekat awalnaya membantu dan positif tentang masa depan, tetapi sesuai berlanjutnya pengobatan dan kemajuan yang kurang menyolok, mereka menjadi kecewa/ depresi, dan dapat terjadi konflik dependent/ kemandirian  meningkatkan proses belajar, meningkatkan pengembalian berdasarakan keputusan dan menurunkan ansietas, sehubungan dengan ketidaktahuan.
  • 22. E. IMPLEMENTASI Tindakan dilaksanakan berdasarkan intervensi yang direncanakan. F. EVALUASI a. Nyeri teratasi setelah pemberian analgesic b. Nutrisi sudah mulai terpenuhi dengan kriteria klien sudah ada nafsu makan dan setiap makan porsi dihabiskan dalam waktu 1 x 24 jam. c. Resiko tinggi terhadap diare dapat teratasi yang ditandai dengan pasien dapat mempertahankan konsistensi atau pola defekasi umum. d. Resiko gangguan volume cairan dapat teratasi yang ditunjukkan dengan adanya keseimbangan adekuat yang ditandai dengan membrane mukosa lembab, turgor kulit baik, tanda vital stabil serta individu dapat mengeluarkan urine dengan tepat. e. Rasa takut, tegang , cemas dan khawatir klien berangsur-angsur menghilang. f. Setelah diberikan pendidikan kesehatan sebanyak 2 kali, klien dapat mengerti
  • 23. BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Tumor usus halus jarang terjadi, sebaliknya tumor usus besar dan rectum relative umum. Pada kenyataannya kanker kolon dan rectum sekarang adalah tipe paling umum kedua dari kanker internal di Amerika Serikat. Ini adalah penyakit budaya barat. Dkiperkirakan bahwa 150.000 kasus baru kanker kolorektal didiagnosis di Negara ini setiap tahunnya. Kanker kolon menyerang individu dua kali lebih besar dibangdingkan kanker rectal. Kanker kolorektal adalah tumbuhnya sel-sel ganas dalam tubuh di dalam permukaan usus besar atau rektum. Kebanyakan kanker usus besar berawal dari pertumbuhan sel yang tidak ganas biasa disebut adenoma yang dalam stadium awal membentuk polip (sel yang tumbuh sangat cepat). (www.republika.co.id). Penyebab jelas kanker usus besar belum diketahui secara pasti, namun makanan merupakan faktor yang penting dalam kejadian kanker tersebut. Yaitu berkorelasi dengan faktor makanan yang mengandung kolesterol dan lemak hewan tinggi, kadar serat yang rendah, serta adanya interaksi antara bakteri didalam usus besar dengan asam empedu dan makanan, selain itu dapat juga dipengaruhi oleh minuman yang beralkohol, khususnya bir.. Gejela klinis yang dapat timbul pada pasien kanker kolorektal antara lain: Berat badan turun tanpa sebab yang jelas (ini adalah gejala yang paling umum di semua jenis keganasan), Hilangnya nafsu makan.Anemia, pasien tampak pucat, Sering merasa lelah dan Kadang-kadang mengalami sensasi seperti melayang.
  • 24. Untuk stadium kanker ini terdiri atas: Stadium I bila keberadaan sel-sel kanker masih sebatas pada lapisan dinding usus besar (lapisan mukosa).Stadium II terjadi saat sel-sel kanker sudah masuk ke jaringan otot di bawah lapisan mukosa.Pda stadium III sel kanker sudah menyebar ke sebagian kelenjar limfe yang banyak terdapat disekitar usus.Stadium IV terjadi saat sel-sel kanker sudah menyerang seluruh kelenjar limfe atau bahkan keorgan-organ lain. Berdasarkan pengkajian yang dilakukan, Diagnosa Keperawatan yang dapat muncul antara lain: 1. Nyeri berhubungan dengan destruksi jaringan syaraf ditandai dengan klien mengatakan nyeri pada bagian anusnya,wajah nampak meringis kesakitan, perilaku distraksi. 2.. Nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan stress psikologis ditandai dengan anoreksia, mual muntah 3. Risiko tinggi terhadap diare berhubungan dengan gangguan absorbsi cairan 4. Risiko tinggi terhadap kekurangan volume cairan berhubungan dengan gangguan absorbsi cairan 5. Ansietas berhubungan dengan perubahan status kesehatan ditandai dengan klien mengatakan takut terhadap kondisi penyakitnya, klien nampak tegang, cemas dan khawatir. 6. Kurang Pengetahuan berhubungan dengan informasi inadekuat ditandai dengan klien sering bertanya tentang kondisi penyakitnya
  • 25. B. Saran  Diharapakan kepada tenaga kesehatan khususnya keperawatan dapat memberikan pendidikan kesehatan tentang pengenalan, pencegahan dan perawatan pasien kanker kolonoraktal dirumah sakit melalui pasien dan keluarga maupun dimasyarakat.  Agar masalah keperawatan pada pasien kanker kolonoraktal dapat teratasi dengan baik, hendaknya para perawat menerapkan asuhan keperawatan dirumah sakit sesuai dengan sistematika proses keperawatan.  Untuk mempercepat proses penyembuhan pada pasien kanker kolonorektal, hendaknya memperhatikan prosedur pelaksanaan tindakan keperawatan dalam hal ini sebelum dan sesudahnya harus mencuci tangan dengan alat-alat instrumen dalam keadaan steril serta keterlibatn pasien dan keluarga dalam partisipasi kesembuhan luka sehingga perawatan dalam rumah sakit dapat diperpendek.  Untuk mencegah infeksi nosokomial pada pasien kanker kolonorektal, hendaknya diberikan pelayanan dalam ruangan khusus dan tidak bergabung dengan penderita yang bukan luka steril.  Agar perawat dalam setiap pelaksanaan tindakan keperawatan hendaknya selalu mengikutsertakan keluarga sebagai orang terdekat dari pasien.
  • 26. DAFTAR PUSTAKA Doenges, E. Marilynn dkk. 1999. Rencana Asuhan Keperawatan. Jakarta: EGC Gale, Danielle & Charette, Jane. 2000. Rencana Asuhan Keperawatan Onkologi. Jakarta: EGC Meltzer, C. Suzanne dkk. 2002. Keperawatan Medikal Bedah Brunner & Suddarth Vol 2. Edisi 8. Jakarta: EGC Price, A. Sylvia & Wilson, M. Lorraine. Patofisiologi: Konsep Klinis Proses – Proses Penyakit Vol 1. Edisi 4. Jakarta:EGC