SlideShare a Scribd company logo
1 of 31
Masalah Kesehatan Pada
Lansia
NS. NORA GRACESARA, M.KEP
Definisi……
 Gerontologi adalah cabang ilmu yang membahas/menangani
tentang proses penuaan/masalah yang timbul pada orang yang
berusia lanjut
 Geriatrik berkaitan dengan penyakit atau kecacatan yang
terjadi pada orang yang berusia lanjut.
 Keperawatan Gerontik : suatu bentuk pelayanan profesional
yang didasarkan pada ilmu dan kiat/teknik keperawatan yang
berbentuk bio-psiko-sosio-spritual dan kultural yang holistik,
ditujukan pada klien lanjut usia, baik sehat maupun sakit pada
tingkat individu, keluarga, kelompok dan masyarakat.
Lingkup askep gerontik meliputi
• Pencegahan terhadap ketidakmampuan akibat proses penuaan
• Perawatan yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan akibat
proses penuaan
• Pemulihan ditujukan untuk upaya mengatasi kebutuhan akibat
proses penuaan
Tanggung jawab Perawat Gerontik
1. Membantu klien lansia memperoleh
kesehatan secara optimal
2. Membantu klien lansia untuk
memelihara kesehatannya
3. Membantu klien lansia menerima
kondisinya
4. Membantu klien lansia menghadapi ajal
dengan diperlakukan secara manusiawi
Perubahan makro
1. Mengecilnya mandibula
2. Erosi permukaan sendi-sendi
3. Osteoporosis Makro
4. Atropi otot (otot semakin mengecil, bila besar berarti ditutupi oleh lemak tetapi
kemampuannya menurun)
5. Emphysema Pulmonum
6. Presbyopi
7. Arterosklerosis
8. Manopause pada wanita
9. Demintia senilis
10. Kulit tidak elastis
11. Rambut memutih
Perubahan yg terjadi pd lansia
• Penuaan kulit
• Fungsi jantung dan
pembuluh darah
(kardiovaskuler
• Sistem pernapasan
• Sistem pencernaan
• Fungsi ginjal
• Tulang dan sendi
• Penglihatan
• Pendengaran
• Sistem imun
• Sistem syaraf
• Sistem hormone
Penuaan kulit
• Kulit manusia akan menjadi lebih keriput
akibat berkurangnya produksi kolagen.
Kolagen adalah salah satu protein yang
berfungsi untuk menjaga kekenyalan
kulit. Kelenjar keringat di kulit juga dapat
berkurang, menyebabkan seorang lansia
lebih rentan mengalami kulit kering.
fungsi jantung & pembuluh darah
(kardiovaskuler)
• Penuaan memengaruhi struktur jantung dan
pembuluh darah, yang turut memengaruhi
fungsinya. Pembuluh darah arteri akan
menebal dan menjadi keras karena proses
aterosklerosis. Selain itu, katup jantung juga
dapat menjadi lebih kaku. Hal ini dapat
menyebabkan daya tahan jantung berkurang
saat berolahraga maupun beraktivitas.
Sistem pernafasan
• Elastisitas paru dan aktivitas sel
pembersih paru akan berkurang seiring
bertambahnya usia. Akibatnya, kapasitas
paru dan jumlah oksigen maksimal yang
dapat dihirup akan berkurang. Demikian
pula refleks batuk yang semakin
berkurang.
• Otot pernafasan kaku dan
kehilangan kekuatan, sehingga
volume udara inspirasi
berkurang, sehingga pernafasan
cepat dan dangkal.
• Penurunan aktivitas silia
menyebabkan penurunan reaksi
batuk sehingga potensial terjadi
penumpukan sekret.
• Penurunan aktivitas paru (
mengembang & mengempisnya )
sehingga jumlah udara
pernafasan yang masuk keparu
mengalami penurunan, kalau
pada pernafasan yang tenang
kira kira 500 ml.
• Alveoli semakin melebar dan
jumlahnya berkurang
• Penurunan oksigen (O2) Arteri
menjadi 75 mmHg menggangu
prose oksigenasi dari hemoglobin,
sehingga O2 tidak terangkut semua
kejaringan.
• CO2 pada arteri tidak berganti
sehingga komposisi O2 dalam
arteri juga menurun yang lama
kelamaan menjadi racun pada
tubuh sendiri.
• kemampuan batuk berkurang,
sehingga pengeluaran sekret &
corpus alium dari saluran nafas
berkurang sehingga potensial
terjadinya obstruksi.
Sistem pencernaan
• Lambung akan memproduksi asam lambung
dalam jumlah yang lebih sedikit. Akibatnya,
tubuh lansia akan rentan terhadap infeksi
dari makanan.
• Sedangkan pada lidah, pengecap rasa akan
bekurang jumlahnya sehingga makanan
terasa lebih hambar. Usus juga bergerak lebih
pelan sehingga Anda memerlukan waktu yang
lebih lama untuk mencerna makanan.
Fungsi ginjal
• Seiring bertambahnya usia,
struktur pada ginjal akan
berubah. Proses
aterosklerosis juga dapat
menyerang ginjal,
menyebabkan menurunnya
fungsi ginjal.
Tulang dan sendi
• Tulang akan mulai kehilangan
strukturnya, yang mana dapat
menyebabkan osteoporosis jika
tidak dilakukan tindakan
pencegahan. Sendi juga
mengalami penipisan dan sering
meradang. Akibatnya dapat
timbul nyeri yang mengganggu
pada tulang maupun sendi.
Penglihatan
• Lensa mata akan menjadi lebih keras.
Akibatnya, mata akan sulit melihat pada
kondisi remang-remang. Kemampuan
akomodasi juga akan berkurang, sehingga
lansia umumnya memerlukan bantuan
kacamata ganda untuk melihat dengan
fokus. Ketajaman penglihatan, kepekaan
warna, dan persepsi kedalaman juga
berkurang.
1. Lensa lebih suram (kekeruhan pada
lensa).
2. Meningkatnya ambang pengamatan sinar
: daya adaptasi terhadap kegelapan lebih
lambat, susah
3. Hilangnya daya akomodasi. melihat
dalam cahaya gelap
4. Menurunnya lapang pandang &
berkurangnya luas pandang.
5. Menurunnya daya membedakan warna
biru atau warna hijau pada skala.
Pendengaran
• Terjadi berbagai perubahan pada sistem
pendengaran di usia tua. Mulai dari
berkurangnya saraf pendengaran hingga
melemahnya struktur telinga. Pada lansia,
gejala yang paling mudah dirasakan adalah
hilangnya pendengaran pada nada tinggi serta
kesulitan membedakan nada bicara
1. Presbiakusis (gangguan pada pendengaran)
2. Hilangnya kemampuan (daya) pendengaran
pada telinga dalam, terutama terhadap
bunyi suara, antara lain nada nada yang
tinggi, suara yang tidak jelas, sulit
mengerti kata kata, 50 % terjadi pada usia
diatas umur 65 tahun
3. Membran timpani menjadi atropi
menyebabkan otosklerosis
4. Terjadinya pengumpulan serumen, dapat
mengeras karena meningkatnya kreatin.
Sistem imun
• Menurunnya aktivitas sel T pada
sistem imun (kekebalan tubuh)
akan menyebabkan lansia mudah
mengalami infeksi. Selain itu,
ketika sedang terserang penyakit
pun tubuh lansia pun jadi lebih
sulit untuk mempertahankan dan
memulihkan diri.
Sistem syaraf
• Sistem saraf dan otak juga akan
mengalami perubahan. Kemampuan
intelektual, kecepatan belajar, dan
psikomotor juga akan berkurang seiring
bertambahnya usia. Lansia juga akan
mengalami perubahan pola tidur,
membutuhkan waktu tidur yang lebih
sedikit tapi lebih sering
1. Cepatnya menurunkan hubungan
persyarafan.
2. Lambat dalam merespon dan waktu
untuk berfikir.
3. Mengecilnya syaraf panca indera.
4. Berkurangnya penglihatan, hilangnya
pendengaran, mengecilnya syaraf
pencium & perasa lebih sensitif
terhadap perubahan suhu dengan
rendahnya ketahanan terhadap dingin
Sistem hormon
1. Sistem endokrin (hormon) juga akan mengalami perubahan.
Hormon seks akan berkurang (esterogen maupun testoteron).
Hormon lainnya bisa saja meningkat, berkurang, atau pun tidak
terpengaruh faktor usia. Proses penuaan juga secara tidak
langsung memengaruhi risiko peningkatan resistensi hormon,
misalnya insulin.
2. Secara umum juga seorang lansia akan mengalami penurunan
tinggi badan dikarenakan kompresi tulang belakang dan
perubahan postur tubuh. Lemak tubuh akan semakin meningkat
sementara massa otot berkurang. Demikian pula total cairan
tubuh yang umumnya berkurang.
Masalah-masalah yang menyertai
lansia yaitu
1. Ketidakberdayaan fisik yang menyebabkan ketergantungan pada
orang lain
2. Ketidakpastian ekonomi sehingga memerlukan perubahan total
dalam pola Hidupnya
3. Membuat teman baru untuk mendapatkan ganti mereka yang telah
meninggal atau pindah
4. Mengembangkan aktifitas baru untuk mengisi waktu luang yang
bertambah banyak
5. Belajar memperlakukan anak-anak yang telah tumbuh dewasa.
Berkaitan dengan perubahan fisik, Hurlock mengemukakan bahwa
perubahan fisik yang mendasar adalhan perubahan gerak.
Ciri-ciri penyesuaian yang tidak baik
dari lansia
1. Minat sempit terhadap kejadian di lingkungannya
2. penarikan diri ke dalam dunia fantasi
3. Selalu mengingat kembali masa lalu
4. Selalu kwuatir karena pengangguran
5. Kurang ada motivasi
6. Rasa kesendirian karena hubungan dengan keluarga kurang
baik
7. Tempat tinggal yang tidak diinginkan
Profil Penyakit Lansia
1. Penglihatan (76,24 %),
2. Daya ingat (69,39 %),
3. Sexual (58,04 %),
4. Kelenturan (53,23 %)
Masalah kesehatan yang sering muncul
1. Sakit tulang (69,39 %),
2. Sakit kepala (51,15 %),
3. Daya ingat menurun (38,51 %),
4. Selera makan menurun (30,08 %),
5. Mual/perut perih (26,66 %),
6. Sulit tidur (24,88 %)
7. sesak nafas (21,28 %)
Pendekatan Perawatan Klinis pada
Lansia
Pendekatan Fisik 1. Perahtian terhadap kesehatan
2. Mengerti apa yang dibutuhkan pada lansia
3. Sharing terhadap kejadian yg dilalui klien selama hidup
4. Fisik dan organ tubuh klien yg mengalami perubahan
5. Potensi fisik & organ tubuh klien utk melawan penyakit
Pendekatan fisik secara umum 1. Klien lansia yg masih mampu u/ bergerak tnpa bantuan org
lain & aktif u/ melakukan secara mandiri apa yg menjadi
kebutuhan sehari hari
2. Klien lansia tdk mampu bergerak tnpa bantuan orang a/
mengalami kelumpuhan karena sakit. Hal ini akan menjadi
perhatian khusus bagi perawat
Pendekatan Perawatan Klinis pada
Lansia
Pendekatan
Psikologis
1. Pendukung terhadap segala sesuatu
yang asing
2. Penampung rahasia pribadi yg akrab
3. Memiliki tingkat kesabaran dan
ketelitian yang tinggi
4. Mengubah tingkah laku dan pandangan
klien lansia harus escara erlahan dan
bertahap
Pendekatan Perawatan Klinis pada
Lansia
Pendekatan Sosial Perawat dalam melakukan pendekatan social harus
bisa mengajak klien berdiskusi dan sharing tentang
diri dan kehidupan klien. Sosialisasi tentang
kesehatan akan bisa terwujud dengan cara
berkumpul bersama dengan klien lansia. Lansia
juga adalah makhluk social yang membutuhkan
orang lain, hubungan social antar perawat dan
lansia yg baik akan menciftakan motivasi kepada
klien lansia untuk sembuh dari penyakit yg
dideritanya.
MASALAH KESEHATAN LANSIA

More Related Content

Similar to MASALAH KESEHATAN LANSIA

Perkembangan Masa Dewasa Akhir
Perkembangan Masa Dewasa AkhirPerkembangan Masa Dewasa Akhir
Perkembangan Masa Dewasa AkhirAi Nurhasanah
 
proses menua dan berbagai penyakit.pdf
proses menua dan berbagai penyakit.pdfproses menua dan berbagai penyakit.pdf
proses menua dan berbagai penyakit.pdfSusianaNugraha1
 
Kesehatan_Reproduksi_Lansia.pptx
Kesehatan_Reproduksi_Lansia.pptxKesehatan_Reproduksi_Lansia.pptx
Kesehatan_Reproduksi_Lansia.pptxapriliyanti8
 
Adult cognitive Development (Life span Development )
Adult cognitive Development (Life span Development )Adult cognitive Development (Life span Development )
Adult cognitive Development (Life span Development )Bee_BQ
 
ASKEP LANSIA NEW.pptx
ASKEP LANSIA NEW.pptxASKEP LANSIA NEW.pptx
ASKEP LANSIA NEW.pptxNidaRozarna
 
Konsep dasar keperawatan gerontik
Konsep dasar keperawatan gerontikKonsep dasar keperawatan gerontik
Konsep dasar keperawatan gerontikFaris Andrianto
 
Perkembangan fisik dan kognitif di masa dewasa menengah
Perkembangan fisik dan kognitif di masa dewasa menengahPerkembangan fisik dan kognitif di masa dewasa menengah
Perkembangan fisik dan kognitif di masa dewasa menengahIkha Mardiyah
 
1.6. status kesehatan_pada_lansia_indone
1.6. status kesehatan_pada_lansia_indone1.6. status kesehatan_pada_lansia_indone
1.6. status kesehatan_pada_lansia_indoneary la
 
Makalah psikologi perkembangan
Makalah psikologi perkembanganMakalah psikologi perkembangan
Makalah psikologi perkembanganAinul Mukarrob
 
Askep gerontik-katarak
Askep gerontik-katarakAskep gerontik-katarak
Askep gerontik-katarakHartanto Dwi
 
Keperawatan Gerontik
Keperawatan GerontikKeperawatan Gerontik
Keperawatan Gerontikgueste728dc
 
Asuhan keperawatan keluarga dengan lansia yang menderita rematik
Asuhan keperawatan keluarga dengan lansia yang menderita rematikAsuhan keperawatan keluarga dengan lansia yang menderita rematik
Asuhan keperawatan keluarga dengan lansia yang menderita rematikupi eka permai
 
Asuhan keperawatan keluarga dengan lansia yang menderita rematik
Asuhan keperawatan keluarga dengan lansia yang menderita rematikAsuhan keperawatan keluarga dengan lansia yang menderita rematik
Asuhan keperawatan keluarga dengan lansia yang menderita rematikupi eka permai
 
Asuhan keperawatan keluarga dengan lansia yang menderita rematik
Asuhan keperawatan keluarga dengan lansia yang menderita rematikAsuhan keperawatan keluarga dengan lansia yang menderita rematik
Asuhan keperawatan keluarga dengan lansia yang menderita rematikupi eka permai
 

Similar to MASALAH KESEHATAN LANSIA (20)

Askep jadi lansia yani
Askep jadi lansia yaniAskep jadi lansia yani
Askep jadi lansia yani
 
Perkembangan Masa Dewasa Akhir
Perkembangan Masa Dewasa AkhirPerkembangan Masa Dewasa Akhir
Perkembangan Masa Dewasa Akhir
 
proses menua dan berbagai penyakit.pdf
proses menua dan berbagai penyakit.pdfproses menua dan berbagai penyakit.pdf
proses menua dan berbagai penyakit.pdf
 
Kesehatan_Reproduksi_Lansia.pptx
Kesehatan_Reproduksi_Lansia.pptxKesehatan_Reproduksi_Lansia.pptx
Kesehatan_Reproduksi_Lansia.pptx
 
Adult cognitive Development (Life span Development )
Adult cognitive Development (Life span Development )Adult cognitive Development (Life span Development )
Adult cognitive Development (Life span Development )
 
ASKEP LANSIA NEW.pptx
ASKEP LANSIA NEW.pptxASKEP LANSIA NEW.pptx
ASKEP LANSIA NEW.pptx
 
Makalah kep. gerontik
Makalah kep. gerontikMakalah kep. gerontik
Makalah kep. gerontik
 
Konsep dasar keperawatan gerontik
Konsep dasar keperawatan gerontikKonsep dasar keperawatan gerontik
Konsep dasar keperawatan gerontik
 
Lansia
LansiaLansia
Lansia
 
Perkembangan fisik dan kognitif di masa dewasa menengah
Perkembangan fisik dan kognitif di masa dewasa menengahPerkembangan fisik dan kognitif di masa dewasa menengah
Perkembangan fisik dan kognitif di masa dewasa menengah
 
Gerontik 2
Gerontik 2Gerontik 2
Gerontik 2
 
1.6. status kesehatan_pada_lansia_indone
1.6. status kesehatan_pada_lansia_indone1.6. status kesehatan_pada_lansia_indone
1.6. status kesehatan_pada_lansia_indone
 
Penyakit
Penyakit Penyakit
Penyakit
 
Ol 1 ti makalah lansia
Ol 1   ti makalah lansiaOl 1   ti makalah lansia
Ol 1 ti makalah lansia
 
Makalah psikologi perkembangan
Makalah psikologi perkembanganMakalah psikologi perkembangan
Makalah psikologi perkembangan
 
Askep gerontik-katarak
Askep gerontik-katarakAskep gerontik-katarak
Askep gerontik-katarak
 
Keperawatan Gerontik
Keperawatan GerontikKeperawatan Gerontik
Keperawatan Gerontik
 
Asuhan keperawatan keluarga dengan lansia yang menderita rematik
Asuhan keperawatan keluarga dengan lansia yang menderita rematikAsuhan keperawatan keluarga dengan lansia yang menderita rematik
Asuhan keperawatan keluarga dengan lansia yang menderita rematik
 
Asuhan keperawatan keluarga dengan lansia yang menderita rematik
Asuhan keperawatan keluarga dengan lansia yang menderita rematikAsuhan keperawatan keluarga dengan lansia yang menderita rematik
Asuhan keperawatan keluarga dengan lansia yang menderita rematik
 
Asuhan keperawatan keluarga dengan lansia yang menderita rematik
Asuhan keperawatan keluarga dengan lansia yang menderita rematikAsuhan keperawatan keluarga dengan lansia yang menderita rematik
Asuhan keperawatan keluarga dengan lansia yang menderita rematik
 

Recently uploaded

Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxkaiba5
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinanDwiNormaR
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxwisanggeni19
 
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar KepHaslianiBaharuddin
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptbekamalayniasinta
 
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufLAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufalmahdaly02
 
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptMATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptbambang62741
 
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docxpuskesmasseigeringin
 
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasserbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasmufida16
 
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxKeperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxrachmatpawelloi
 
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfLaporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfHilalSunu
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptRoniAlfaqih2
 
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obatFARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obatSyarifahNurulMaulida1
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdfMeboix
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannandyyusrizal2
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptRoniAlfaqih2
 
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.pptSOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.pptDwiBhaktiPertiwi1
 
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptxssuser1f6caf1
 
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxfania35
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfhsetraining040
 

Recently uploaded (20)

Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
 
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
 
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufLAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
 
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptMATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
 
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
 
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasserbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
 
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxKeperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
 
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfLaporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
 
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obatFARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
 
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.pptSOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
 
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
 
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
 

MASALAH KESEHATAN LANSIA

  • 1. Masalah Kesehatan Pada Lansia NS. NORA GRACESARA, M.KEP
  • 2. Definisi……  Gerontologi adalah cabang ilmu yang membahas/menangani tentang proses penuaan/masalah yang timbul pada orang yang berusia lanjut  Geriatrik berkaitan dengan penyakit atau kecacatan yang terjadi pada orang yang berusia lanjut.  Keperawatan Gerontik : suatu bentuk pelayanan profesional yang didasarkan pada ilmu dan kiat/teknik keperawatan yang berbentuk bio-psiko-sosio-spritual dan kultural yang holistik, ditujukan pada klien lanjut usia, baik sehat maupun sakit pada tingkat individu, keluarga, kelompok dan masyarakat.
  • 3. Lingkup askep gerontik meliputi • Pencegahan terhadap ketidakmampuan akibat proses penuaan • Perawatan yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan akibat proses penuaan • Pemulihan ditujukan untuk upaya mengatasi kebutuhan akibat proses penuaan
  • 4. Tanggung jawab Perawat Gerontik 1. Membantu klien lansia memperoleh kesehatan secara optimal 2. Membantu klien lansia untuk memelihara kesehatannya 3. Membantu klien lansia menerima kondisinya 4. Membantu klien lansia menghadapi ajal dengan diperlakukan secara manusiawi
  • 5. Perubahan makro 1. Mengecilnya mandibula 2. Erosi permukaan sendi-sendi 3. Osteoporosis Makro 4. Atropi otot (otot semakin mengecil, bila besar berarti ditutupi oleh lemak tetapi kemampuannya menurun) 5. Emphysema Pulmonum 6. Presbyopi 7. Arterosklerosis 8. Manopause pada wanita 9. Demintia senilis 10. Kulit tidak elastis 11. Rambut memutih
  • 6. Perubahan yg terjadi pd lansia • Penuaan kulit • Fungsi jantung dan pembuluh darah (kardiovaskuler • Sistem pernapasan • Sistem pencernaan • Fungsi ginjal • Tulang dan sendi • Penglihatan • Pendengaran • Sistem imun • Sistem syaraf • Sistem hormone
  • 7. Penuaan kulit • Kulit manusia akan menjadi lebih keriput akibat berkurangnya produksi kolagen. Kolagen adalah salah satu protein yang berfungsi untuk menjaga kekenyalan kulit. Kelenjar keringat di kulit juga dapat berkurang, menyebabkan seorang lansia lebih rentan mengalami kulit kering.
  • 8. fungsi jantung & pembuluh darah (kardiovaskuler) • Penuaan memengaruhi struktur jantung dan pembuluh darah, yang turut memengaruhi fungsinya. Pembuluh darah arteri akan menebal dan menjadi keras karena proses aterosklerosis. Selain itu, katup jantung juga dapat menjadi lebih kaku. Hal ini dapat menyebabkan daya tahan jantung berkurang saat berolahraga maupun beraktivitas.
  • 9. Sistem pernafasan • Elastisitas paru dan aktivitas sel pembersih paru akan berkurang seiring bertambahnya usia. Akibatnya, kapasitas paru dan jumlah oksigen maksimal yang dapat dihirup akan berkurang. Demikian pula refleks batuk yang semakin berkurang.
  • 10. • Otot pernafasan kaku dan kehilangan kekuatan, sehingga volume udara inspirasi berkurang, sehingga pernafasan cepat dan dangkal. • Penurunan aktivitas silia menyebabkan penurunan reaksi batuk sehingga potensial terjadi penumpukan sekret. • Penurunan aktivitas paru ( mengembang & mengempisnya ) sehingga jumlah udara pernafasan yang masuk keparu mengalami penurunan, kalau pada pernafasan yang tenang kira kira 500 ml.
  • 11. • Alveoli semakin melebar dan jumlahnya berkurang • Penurunan oksigen (O2) Arteri menjadi 75 mmHg menggangu prose oksigenasi dari hemoglobin, sehingga O2 tidak terangkut semua kejaringan. • CO2 pada arteri tidak berganti sehingga komposisi O2 dalam arteri juga menurun yang lama kelamaan menjadi racun pada tubuh sendiri. • kemampuan batuk berkurang, sehingga pengeluaran sekret & corpus alium dari saluran nafas berkurang sehingga potensial terjadinya obstruksi.
  • 12. Sistem pencernaan • Lambung akan memproduksi asam lambung dalam jumlah yang lebih sedikit. Akibatnya, tubuh lansia akan rentan terhadap infeksi dari makanan. • Sedangkan pada lidah, pengecap rasa akan bekurang jumlahnya sehingga makanan terasa lebih hambar. Usus juga bergerak lebih pelan sehingga Anda memerlukan waktu yang lebih lama untuk mencerna makanan.
  • 13. Fungsi ginjal • Seiring bertambahnya usia, struktur pada ginjal akan berubah. Proses aterosklerosis juga dapat menyerang ginjal, menyebabkan menurunnya fungsi ginjal.
  • 14.
  • 15. Tulang dan sendi • Tulang akan mulai kehilangan strukturnya, yang mana dapat menyebabkan osteoporosis jika tidak dilakukan tindakan pencegahan. Sendi juga mengalami penipisan dan sering meradang. Akibatnya dapat timbul nyeri yang mengganggu pada tulang maupun sendi.
  • 16. Penglihatan • Lensa mata akan menjadi lebih keras. Akibatnya, mata akan sulit melihat pada kondisi remang-remang. Kemampuan akomodasi juga akan berkurang, sehingga lansia umumnya memerlukan bantuan kacamata ganda untuk melihat dengan fokus. Ketajaman penglihatan, kepekaan warna, dan persepsi kedalaman juga berkurang.
  • 17. 1. Lensa lebih suram (kekeruhan pada lensa). 2. Meningkatnya ambang pengamatan sinar : daya adaptasi terhadap kegelapan lebih lambat, susah 3. Hilangnya daya akomodasi. melihat dalam cahaya gelap 4. Menurunnya lapang pandang & berkurangnya luas pandang. 5. Menurunnya daya membedakan warna biru atau warna hijau pada skala.
  • 18. Pendengaran • Terjadi berbagai perubahan pada sistem pendengaran di usia tua. Mulai dari berkurangnya saraf pendengaran hingga melemahnya struktur telinga. Pada lansia, gejala yang paling mudah dirasakan adalah hilangnya pendengaran pada nada tinggi serta kesulitan membedakan nada bicara
  • 19. 1. Presbiakusis (gangguan pada pendengaran) 2. Hilangnya kemampuan (daya) pendengaran pada telinga dalam, terutama terhadap bunyi suara, antara lain nada nada yang tinggi, suara yang tidak jelas, sulit mengerti kata kata, 50 % terjadi pada usia diatas umur 65 tahun 3. Membran timpani menjadi atropi menyebabkan otosklerosis 4. Terjadinya pengumpulan serumen, dapat mengeras karena meningkatnya kreatin.
  • 20. Sistem imun • Menurunnya aktivitas sel T pada sistem imun (kekebalan tubuh) akan menyebabkan lansia mudah mengalami infeksi. Selain itu, ketika sedang terserang penyakit pun tubuh lansia pun jadi lebih sulit untuk mempertahankan dan memulihkan diri.
  • 21. Sistem syaraf • Sistem saraf dan otak juga akan mengalami perubahan. Kemampuan intelektual, kecepatan belajar, dan psikomotor juga akan berkurang seiring bertambahnya usia. Lansia juga akan mengalami perubahan pola tidur, membutuhkan waktu tidur yang lebih sedikit tapi lebih sering
  • 22. 1. Cepatnya menurunkan hubungan persyarafan. 2. Lambat dalam merespon dan waktu untuk berfikir. 3. Mengecilnya syaraf panca indera. 4. Berkurangnya penglihatan, hilangnya pendengaran, mengecilnya syaraf pencium & perasa lebih sensitif terhadap perubahan suhu dengan rendahnya ketahanan terhadap dingin
  • 23. Sistem hormon 1. Sistem endokrin (hormon) juga akan mengalami perubahan. Hormon seks akan berkurang (esterogen maupun testoteron). Hormon lainnya bisa saja meningkat, berkurang, atau pun tidak terpengaruh faktor usia. Proses penuaan juga secara tidak langsung memengaruhi risiko peningkatan resistensi hormon, misalnya insulin. 2. Secara umum juga seorang lansia akan mengalami penurunan tinggi badan dikarenakan kompresi tulang belakang dan perubahan postur tubuh. Lemak tubuh akan semakin meningkat sementara massa otot berkurang. Demikian pula total cairan tubuh yang umumnya berkurang.
  • 24. Masalah-masalah yang menyertai lansia yaitu 1. Ketidakberdayaan fisik yang menyebabkan ketergantungan pada orang lain 2. Ketidakpastian ekonomi sehingga memerlukan perubahan total dalam pola Hidupnya 3. Membuat teman baru untuk mendapatkan ganti mereka yang telah meninggal atau pindah 4. Mengembangkan aktifitas baru untuk mengisi waktu luang yang bertambah banyak 5. Belajar memperlakukan anak-anak yang telah tumbuh dewasa. Berkaitan dengan perubahan fisik, Hurlock mengemukakan bahwa perubahan fisik yang mendasar adalhan perubahan gerak.
  • 25. Ciri-ciri penyesuaian yang tidak baik dari lansia 1. Minat sempit terhadap kejadian di lingkungannya 2. penarikan diri ke dalam dunia fantasi 3. Selalu mengingat kembali masa lalu 4. Selalu kwuatir karena pengangguran 5. Kurang ada motivasi 6. Rasa kesendirian karena hubungan dengan keluarga kurang baik 7. Tempat tinggal yang tidak diinginkan
  • 26. Profil Penyakit Lansia 1. Penglihatan (76,24 %), 2. Daya ingat (69,39 %), 3. Sexual (58,04 %), 4. Kelenturan (53,23 %)
  • 27. Masalah kesehatan yang sering muncul 1. Sakit tulang (69,39 %), 2. Sakit kepala (51,15 %), 3. Daya ingat menurun (38,51 %), 4. Selera makan menurun (30,08 %), 5. Mual/perut perih (26,66 %), 6. Sulit tidur (24,88 %) 7. sesak nafas (21,28 %)
  • 28. Pendekatan Perawatan Klinis pada Lansia Pendekatan Fisik 1. Perahtian terhadap kesehatan 2. Mengerti apa yang dibutuhkan pada lansia 3. Sharing terhadap kejadian yg dilalui klien selama hidup 4. Fisik dan organ tubuh klien yg mengalami perubahan 5. Potensi fisik & organ tubuh klien utk melawan penyakit Pendekatan fisik secara umum 1. Klien lansia yg masih mampu u/ bergerak tnpa bantuan org lain & aktif u/ melakukan secara mandiri apa yg menjadi kebutuhan sehari hari 2. Klien lansia tdk mampu bergerak tnpa bantuan orang a/ mengalami kelumpuhan karena sakit. Hal ini akan menjadi perhatian khusus bagi perawat
  • 29. Pendekatan Perawatan Klinis pada Lansia Pendekatan Psikologis 1. Pendukung terhadap segala sesuatu yang asing 2. Penampung rahasia pribadi yg akrab 3. Memiliki tingkat kesabaran dan ketelitian yang tinggi 4. Mengubah tingkah laku dan pandangan klien lansia harus escara erlahan dan bertahap
  • 30. Pendekatan Perawatan Klinis pada Lansia Pendekatan Sosial Perawat dalam melakukan pendekatan social harus bisa mengajak klien berdiskusi dan sharing tentang diri dan kehidupan klien. Sosialisasi tentang kesehatan akan bisa terwujud dengan cara berkumpul bersama dengan klien lansia. Lansia juga adalah makhluk social yang membutuhkan orang lain, hubungan social antar perawat dan lansia yg baik akan menciftakan motivasi kepada klien lansia untuk sembuh dari penyakit yg dideritanya.