Dokumen tersebut membahas tentang masalah kesehatan yang umum dialami oleh lansia, meliputi perubahan fisik dan fungsi organ tubuh seperti kulit, jantung, paru-paru, pencernaan, ginjal, tulang dan sendi, penglihatan, pendengaran, sistem kekebalan tubuh, saraf dan hormon. Dokumen juga menjelaskan pendekatan perawatan klinis untuk lansia secara fisik, psikologis, dan sosial.
2. Definisi……
Gerontologi adalah cabang ilmu yang membahas/menangani
tentang proses penuaan/masalah yang timbul pada orang yang
berusia lanjut
Geriatrik berkaitan dengan penyakit atau kecacatan yang
terjadi pada orang yang berusia lanjut.
Keperawatan Gerontik : suatu bentuk pelayanan profesional
yang didasarkan pada ilmu dan kiat/teknik keperawatan yang
berbentuk bio-psiko-sosio-spritual dan kultural yang holistik,
ditujukan pada klien lanjut usia, baik sehat maupun sakit pada
tingkat individu, keluarga, kelompok dan masyarakat.
3. Lingkup askep gerontik meliputi
• Pencegahan terhadap ketidakmampuan akibat proses penuaan
• Perawatan yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan akibat
proses penuaan
• Pemulihan ditujukan untuk upaya mengatasi kebutuhan akibat
proses penuaan
4. Tanggung jawab Perawat Gerontik
1. Membantu klien lansia memperoleh
kesehatan secara optimal
2. Membantu klien lansia untuk
memelihara kesehatannya
3. Membantu klien lansia menerima
kondisinya
4. Membantu klien lansia menghadapi ajal
dengan diperlakukan secara manusiawi
5. Perubahan makro
1. Mengecilnya mandibula
2. Erosi permukaan sendi-sendi
3. Osteoporosis Makro
4. Atropi otot (otot semakin mengecil, bila besar berarti ditutupi oleh lemak tetapi
kemampuannya menurun)
5. Emphysema Pulmonum
6. Presbyopi
7. Arterosklerosis
8. Manopause pada wanita
9. Demintia senilis
10. Kulit tidak elastis
11. Rambut memutih
6. Perubahan yg terjadi pd lansia
• Penuaan kulit
• Fungsi jantung dan
pembuluh darah
(kardiovaskuler
• Sistem pernapasan
• Sistem pencernaan
• Fungsi ginjal
• Tulang dan sendi
• Penglihatan
• Pendengaran
• Sistem imun
• Sistem syaraf
• Sistem hormone
7. Penuaan kulit
• Kulit manusia akan menjadi lebih keriput
akibat berkurangnya produksi kolagen.
Kolagen adalah salah satu protein yang
berfungsi untuk menjaga kekenyalan
kulit. Kelenjar keringat di kulit juga dapat
berkurang, menyebabkan seorang lansia
lebih rentan mengalami kulit kering.
8. fungsi jantung & pembuluh darah
(kardiovaskuler)
• Penuaan memengaruhi struktur jantung dan
pembuluh darah, yang turut memengaruhi
fungsinya. Pembuluh darah arteri akan
menebal dan menjadi keras karena proses
aterosklerosis. Selain itu, katup jantung juga
dapat menjadi lebih kaku. Hal ini dapat
menyebabkan daya tahan jantung berkurang
saat berolahraga maupun beraktivitas.
9. Sistem pernafasan
• Elastisitas paru dan aktivitas sel
pembersih paru akan berkurang seiring
bertambahnya usia. Akibatnya, kapasitas
paru dan jumlah oksigen maksimal yang
dapat dihirup akan berkurang. Demikian
pula refleks batuk yang semakin
berkurang.
10. • Otot pernafasan kaku dan
kehilangan kekuatan, sehingga
volume udara inspirasi
berkurang, sehingga pernafasan
cepat dan dangkal.
• Penurunan aktivitas silia
menyebabkan penurunan reaksi
batuk sehingga potensial terjadi
penumpukan sekret.
• Penurunan aktivitas paru (
mengembang & mengempisnya )
sehingga jumlah udara
pernafasan yang masuk keparu
mengalami penurunan, kalau
pada pernafasan yang tenang
kira kira 500 ml.
11. • Alveoli semakin melebar dan
jumlahnya berkurang
• Penurunan oksigen (O2) Arteri
menjadi 75 mmHg menggangu
prose oksigenasi dari hemoglobin,
sehingga O2 tidak terangkut semua
kejaringan.
• CO2 pada arteri tidak berganti
sehingga komposisi O2 dalam
arteri juga menurun yang lama
kelamaan menjadi racun pada
tubuh sendiri.
• kemampuan batuk berkurang,
sehingga pengeluaran sekret &
corpus alium dari saluran nafas
berkurang sehingga potensial
terjadinya obstruksi.
12. Sistem pencernaan
• Lambung akan memproduksi asam lambung
dalam jumlah yang lebih sedikit. Akibatnya,
tubuh lansia akan rentan terhadap infeksi
dari makanan.
• Sedangkan pada lidah, pengecap rasa akan
bekurang jumlahnya sehingga makanan
terasa lebih hambar. Usus juga bergerak lebih
pelan sehingga Anda memerlukan waktu yang
lebih lama untuk mencerna makanan.
13. Fungsi ginjal
• Seiring bertambahnya usia,
struktur pada ginjal akan
berubah. Proses
aterosklerosis juga dapat
menyerang ginjal,
menyebabkan menurunnya
fungsi ginjal.
14.
15. Tulang dan sendi
• Tulang akan mulai kehilangan
strukturnya, yang mana dapat
menyebabkan osteoporosis jika
tidak dilakukan tindakan
pencegahan. Sendi juga
mengalami penipisan dan sering
meradang. Akibatnya dapat
timbul nyeri yang mengganggu
pada tulang maupun sendi.
16. Penglihatan
• Lensa mata akan menjadi lebih keras.
Akibatnya, mata akan sulit melihat pada
kondisi remang-remang. Kemampuan
akomodasi juga akan berkurang, sehingga
lansia umumnya memerlukan bantuan
kacamata ganda untuk melihat dengan
fokus. Ketajaman penglihatan, kepekaan
warna, dan persepsi kedalaman juga
berkurang.
17. 1. Lensa lebih suram (kekeruhan pada
lensa).
2. Meningkatnya ambang pengamatan sinar
: daya adaptasi terhadap kegelapan lebih
lambat, susah
3. Hilangnya daya akomodasi. melihat
dalam cahaya gelap
4. Menurunnya lapang pandang &
berkurangnya luas pandang.
5. Menurunnya daya membedakan warna
biru atau warna hijau pada skala.
18. Pendengaran
• Terjadi berbagai perubahan pada sistem
pendengaran di usia tua. Mulai dari
berkurangnya saraf pendengaran hingga
melemahnya struktur telinga. Pada lansia,
gejala yang paling mudah dirasakan adalah
hilangnya pendengaran pada nada tinggi serta
kesulitan membedakan nada bicara
19. 1. Presbiakusis (gangguan pada pendengaran)
2. Hilangnya kemampuan (daya) pendengaran
pada telinga dalam, terutama terhadap
bunyi suara, antara lain nada nada yang
tinggi, suara yang tidak jelas, sulit
mengerti kata kata, 50 % terjadi pada usia
diatas umur 65 tahun
3. Membran timpani menjadi atropi
menyebabkan otosklerosis
4. Terjadinya pengumpulan serumen, dapat
mengeras karena meningkatnya kreatin.
20. Sistem imun
• Menurunnya aktivitas sel T pada
sistem imun (kekebalan tubuh)
akan menyebabkan lansia mudah
mengalami infeksi. Selain itu,
ketika sedang terserang penyakit
pun tubuh lansia pun jadi lebih
sulit untuk mempertahankan dan
memulihkan diri.
21. Sistem syaraf
• Sistem saraf dan otak juga akan
mengalami perubahan. Kemampuan
intelektual, kecepatan belajar, dan
psikomotor juga akan berkurang seiring
bertambahnya usia. Lansia juga akan
mengalami perubahan pola tidur,
membutuhkan waktu tidur yang lebih
sedikit tapi lebih sering
22. 1. Cepatnya menurunkan hubungan
persyarafan.
2. Lambat dalam merespon dan waktu
untuk berfikir.
3. Mengecilnya syaraf panca indera.
4. Berkurangnya penglihatan, hilangnya
pendengaran, mengecilnya syaraf
pencium & perasa lebih sensitif
terhadap perubahan suhu dengan
rendahnya ketahanan terhadap dingin
23. Sistem hormon
1. Sistem endokrin (hormon) juga akan mengalami perubahan.
Hormon seks akan berkurang (esterogen maupun testoteron).
Hormon lainnya bisa saja meningkat, berkurang, atau pun tidak
terpengaruh faktor usia. Proses penuaan juga secara tidak
langsung memengaruhi risiko peningkatan resistensi hormon,
misalnya insulin.
2. Secara umum juga seorang lansia akan mengalami penurunan
tinggi badan dikarenakan kompresi tulang belakang dan
perubahan postur tubuh. Lemak tubuh akan semakin meningkat
sementara massa otot berkurang. Demikian pula total cairan
tubuh yang umumnya berkurang.
24. Masalah-masalah yang menyertai
lansia yaitu
1. Ketidakberdayaan fisik yang menyebabkan ketergantungan pada
orang lain
2. Ketidakpastian ekonomi sehingga memerlukan perubahan total
dalam pola Hidupnya
3. Membuat teman baru untuk mendapatkan ganti mereka yang telah
meninggal atau pindah
4. Mengembangkan aktifitas baru untuk mengisi waktu luang yang
bertambah banyak
5. Belajar memperlakukan anak-anak yang telah tumbuh dewasa.
Berkaitan dengan perubahan fisik, Hurlock mengemukakan bahwa
perubahan fisik yang mendasar adalhan perubahan gerak.
25. Ciri-ciri penyesuaian yang tidak baik
dari lansia
1. Minat sempit terhadap kejadian di lingkungannya
2. penarikan diri ke dalam dunia fantasi
3. Selalu mengingat kembali masa lalu
4. Selalu kwuatir karena pengangguran
5. Kurang ada motivasi
6. Rasa kesendirian karena hubungan dengan keluarga kurang
baik
7. Tempat tinggal yang tidak diinginkan
26. Profil Penyakit Lansia
1. Penglihatan (76,24 %),
2. Daya ingat (69,39 %),
3. Sexual (58,04 %),
4. Kelenturan (53,23 %)
27. Masalah kesehatan yang sering muncul
1. Sakit tulang (69,39 %),
2. Sakit kepala (51,15 %),
3. Daya ingat menurun (38,51 %),
4. Selera makan menurun (30,08 %),
5. Mual/perut perih (26,66 %),
6. Sulit tidur (24,88 %)
7. sesak nafas (21,28 %)
28. Pendekatan Perawatan Klinis pada
Lansia
Pendekatan Fisik 1. Perahtian terhadap kesehatan
2. Mengerti apa yang dibutuhkan pada lansia
3. Sharing terhadap kejadian yg dilalui klien selama hidup
4. Fisik dan organ tubuh klien yg mengalami perubahan
5. Potensi fisik & organ tubuh klien utk melawan penyakit
Pendekatan fisik secara umum 1. Klien lansia yg masih mampu u/ bergerak tnpa bantuan org
lain & aktif u/ melakukan secara mandiri apa yg menjadi
kebutuhan sehari hari
2. Klien lansia tdk mampu bergerak tnpa bantuan orang a/
mengalami kelumpuhan karena sakit. Hal ini akan menjadi
perhatian khusus bagi perawat
29. Pendekatan Perawatan Klinis pada
Lansia
Pendekatan
Psikologis
1. Pendukung terhadap segala sesuatu
yang asing
2. Penampung rahasia pribadi yg akrab
3. Memiliki tingkat kesabaran dan
ketelitian yang tinggi
4. Mengubah tingkah laku dan pandangan
klien lansia harus escara erlahan dan
bertahap
30. Pendekatan Perawatan Klinis pada
Lansia
Pendekatan Sosial Perawat dalam melakukan pendekatan social harus
bisa mengajak klien berdiskusi dan sharing tentang
diri dan kehidupan klien. Sosialisasi tentang
kesehatan akan bisa terwujud dengan cara
berkumpul bersama dengan klien lansia. Lansia
juga adalah makhluk social yang membutuhkan
orang lain, hubungan social antar perawat dan
lansia yg baik akan menciftakan motivasi kepada
klien lansia untuk sembuh dari penyakit yg
dideritanya.