SlideShare a Scribd company logo
BAB I 
PENDAHULUAN 
A. Latar Belakang 
Masalah Kepemimpinan merupakan topik menarik yang sering dibicarakan oleh kalangan 
orang banyak, baik dalam organisasi yang kecil maupun dalam organisasi yang besar. Setiap 
satuan organisasi, baik formal maupun informal selalu ada pemimpin yang memimpinnya. 
Kepemimpinan pada hakikatnya merupakan kemampuan yang dimiliki seseorang untuk 
membina, membimbing, mengarahkan dan mengerakkan orang lain agar dapat bekerjasama 
untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Untuk mewujudkan tujuan tersebut, pemimpin 
perlu melakukan serangkaian kegiatan diantaranya adalah mengarahkan orang-orang yang 
terlibat dalam organisasi yang dipimpinnya. Dengan kata lain tercapai atau tidak tujuan suatu 
organisasi sangat tergantung pada pimpinannya. Dewasa ini banyak terdapat kegiatan, baik 
yang diselenggarakan oleh pemerintah ataupun oleh swasta yang berkaitan 
dengankepemimpinan, misalnya simpasium, seminar dan pelatihan-pelatihan yang bertujuan 
untuk membahas bagaimana kepemimpinan itu. Berdasarkan pandangan tersebut, maka 
dalam makalah ini yang menjadi masalah adalah apa senbenarnya kepemimpinan itu dan 
bagaimana pula kepemimpinan pendidikan itu. 
B. Rumusan Masalah 
Berkaitan dengan masalah apa sebenarnya kepemimpnan itu dan bagaimana kepemimpinan 
pendidikan itu, maka yang menjadi pembahasan adalah hal-hal yang berkaitan dengan : 
a. Pengertian kepemimpinan 
b. Tipe-tipe Kepemimpinan 
c. Ciri-ciri Kepemimpinan 
d. Tugas Kepemimpinan Pendidikan 
C. Tujuan Penulisan 
Tujuan utama penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas individual dari mata 
kuliah Penulisan Karya Ilmiah, selain itu juga bertujuan untuk membahas tentang masalah 
kepemimpinan dalam pendidikan. 
ii
BAB II 
KAJIAN PUSTAKA 
A. Pengertian Kepemimpinan 
Kepemimpinan dapat dijelaskan atau diuraikan dalam berbagai macam, hal ini tergantung 
dari sudut mana kita melihat atau menangkap makna-makna dari kepemimpinan itu sendiri. 
Wasty Soemanto menjelaskan “pemimpin adalah orang yang membuat rencana, berpikir dan 
mengambil tanggung jawab untuk kelompok serta memberikan arahan kepada orang lain.” 1 
Sementara Abu Ahmadi. menyebutkan bahwa “kepemimpinan dapat didefinisikan sebagai 
suatu proses pengarah dan pemberian pengaruh pada kegiatan-kegiatan dari kelompok 
anggota yang saling berhubungan tugasnya.“ 2 
Berdasarkan definisi tersebut, ada tiga implikasi penting mengenai kepemimpinan : 
1. Kepemimpinan menyangkut orang lain dalam arti ada bawahan atau pengikut. 
2. Kepemimpinan itu menyangkut suatu pembagian kekuasaan yang tidak seimbang diantara 
pada pemimpin dan anggota kelompok. 
3. Pemimpin dapat juga mempergunakan pengaruh dalam arti mempengaruhi bagaiman 
bawahan melaksanakan perintahnya. 
B. Tipe-Tipe Kepemimpinan 
Berdasarkan konsep, sifat, sikap dan cara-cara pemimpin melaksanakan dan mengembangkan 
kegiatan memimpin dalam lingkungan kerja yang dipimpinnya, maka tipe/ gaya 
kepemimpinan dapat diklarifikasikan kedalam tiga tipe pokok kepemimpinan, yaitu otokratik, 
laissez faire dan demokratik. Ketiga tipe tersebut sebagaimana telah dikemukakan oleh para 
ahli seperti Hadari Nawawi menyebutkan “ada tiga tipe kepemimpinan yaitu otokratif, laissez 
faire dan demikratik.” Sementara itu Susilo Martoyo menyebutkan ada 6 tipe kepemimpinan, 
yaitu Tipe pribadi, didasarkan pada kontak pribadi secara langsung dengan bawahannya 
Yaitu : 
1. Tipe non pribadi, kurang adadnya kontak pribadi dengan bawahannya, karena diantara 
mereka ada sarana atau media tertentu seperti rencana-rencana, intruksi-intruksi, sumpah-sumpah, 
sehingga hubungan tersebut bersifat tidak langsung. 
2. Tipe otoriter kepemimpinan merupakan hak pribadi dan berpendapat bahwa ia dapat 
ii 
menentukan apa saja dalam organisasi. . 
3. Tipe demokratis, menitik beratkan kepada partisipasi kelompok dengan memanfaatkan 
pandangan-pandangan atau pendapat-pendapat kelompok 
4. Tipe paternalistis, cenderung terlalu “kebapakan“sehingga sangat memikirkan keinginan 
dan kesejahteraan anak buahnya, terlalu melindungi dan membimbing. 
5. Tipe indegenous, timbul dalam organisasi-organisasi kemasyarakatan yang bersifat 
informal, seperti perkumpulan-perkumpulan sepak bola, sekolah dan sebagainya, dimana
interaksi antara orang seorang dalam organisasi tersebut ditentukan oleh sifat dan 
pembawaan pemimpin. 
6. Tipe demokratis, menitik beratkan kepada partisipasi kelompok dengan memanfaatkan 
pandangan-pandangan atau pendapat-pendapat kelompok.4 
C. Ciri-ciri Kepemimpinan 
Keberhasilan suatu organisasi lebih banyak ditentukan oleh prilaku dari seseorang pemimpin, 
sehingga kita harus tau kemampuan apa yang sebenarnya harus dimiliki oleh seseorang 
pemimpin. Hadari Nawawi menyebutkan ada beberapa persyaratan umum yang harus 
dimiliki oleh seorang pemimpin yaitu: 
1. memiliki kecerdasan atau intelegensi yang cukup baik. 
2. Percaya pada diri sendiri 
3. Cakap bergaul dan ramah tamah. 
4. Kreatif, penuh inisiatif, dan memiliki hasrat, kemauan untuk maju dan berkembang 
ii 
menjadi lebih baik. 
5. Organisatoris yang berpengaruh dan berwibawa. 
6. Memiliki keahlian atau keterampilan dalam bidangnya. 
7. Suka menolong, memberi petunjuk dan dapat menghukum secara konsekwen dan 
bijaksana. 
8. Memiliki keseimbangan / kestabilan emosional dan bersifat sabar. 
9. Memiliki semangat pengabdian dan kesetiaan yang tinggi. 
10. Berani mengambil keputusan dan tanggung jawab. 
11. Jujur, rendah hati, sederhana, dan dapat dipercaya. 
12. Bijaksana dan berlaku adil. 
13. Disiplin. 
14. Berpengetahuan dan berpandangan luas. 
15. Sehat jasmani dan rohani. 
Persyaratan-persyaratan untuk kepemimpinan adalah sama, baik pimpinan organisasi maupun 
swasta, baik yang dibentuk maupun yang lahir secara keturunan termasuk juga persyaratan 
pemimpin dalam pendidikan, seperti kepala sekolah. Kalau kita memperhatikan persyaratan-persyaratan 
untuk menjadi seorang pemimpin, rasanya cukup sulit untuk mendapatkan 
seorang pemimpin yang mempunyai kriteria tersebut. Namun demikian kita harus berusaha 
kearah itu agar pemimpin masa depan dapat memimpin dengan sebaik-baiknya. 
D. Tugas Kepemimpinan Pendidikan 
Kepemimpinan pada hakekatnya merupakan kemampuan yang dimiliki seseorang itu 
membina, membimbing, mengarahkan dan menggerakkan orang lain agar dapat bekerja sama 
untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Untuk mencapai tujuan, maka seseorang
pemimpin harus dapat bekerja dengan baik, sehingga ia harus tau secara mendalam tentang 
tugas-tugas yang harus dilaksanakan. 
Secara umum tugas seorang pemimpin hampir sama pada setiap unit satuan organisasi, 
termasuk juga dalam kepemimpinan pendidikan, berikut ini ada lima tugas pokok yang harus 
dilakukan oleh kepemimpinan pendidikan sebagaimana dijelaskan oleh Wasty Soemanto 
sebagai berikut: 
1. Membantu masyarakat sekolah serta merumuskan tujuan-tujuan pendidikan 
2. Memperlancar proses belajar dengan mengembangkan pegajaran yang lebih efektif. 
3. Membentuk / membangun suatu unit organisasi yang produktif. 
4. Menciptakan iklim, dimana kepemimpinan pendidikan dapat tumbuh dan berkembang. 
5. Memberikan sumber-sumber yang memadai untuk pengajaran yang efektif. 
Disamping itu seorang pemimpin harus mengetahui secara menyeluruh tentang organisasi 
yang dipimpinnya. Sebagai contoh disekolah kepala sekolah harus mampu menumbuhkan 
efektifitas kepemimpinan yang efektif dan efisien mengetahui tentang kondisi dan situasi 
sekolah yang di pimpinnya, demikian juga kepala sekolah harus mengerjakan semua tugas 
yang ada disekolah serta mampu mengembangkan diri sehingga timbul semangat kerja yang 
diharapkan. 
Seorang pemimpin pendidikan harus memahami langkah- langkah kepemimpinan yang 
dirumuskan oleh departemen pendidikan seperti : 
1. Tahu tugas pokoknya sendiri 
2. Tahu jumlah pembantunya 
3. Tahu nama-nama pembantunya. 
4. Tahu tugas masing-masing pembantunya 
5. Memperhatikan kehadiran tugas pembantunya. 
6. Memperhatikan peralatan pembantunya 
7. Menilai pembantunya. 
8. Mengambil tindakan-tindakan 
9. Memperhatikan karir pembantunya 
10. Memperhatikan kesejahteraan pembantunya 
11. Menciptakan suasana kekeluargaan 
12. Memberikan laporan-laporan kepada atasannya 
. Tugas-tugas tersebut diatas merupakan kewajiban yang sangat penting untuk menumbuhkan 
keefektifan kepemimpinan pendidikan yang efektif dan efisien. 
ii
BAB III 
METODE PENELITIAN 
ii 
A. Pandangan Kepemimpinan 
 Seorang yang belajar seumur hidup 
Tidak hanya melalui pendidikan formal, tetapi juga diluar sekolah. Contohnya, belajar 
melalui membaca, menulis, observasi, dan mendengar. Mempunyai pengalaman yang baik 
maupun yang buruk sebagai sumber belajar. 
 Berorientasi pada pelayanan 
Seorang pemimpin tidak dilayani tetapi melayani, sebab prinsip pemimpin dengan prinsip 
melayani berdasarkan karir sebagai tujuan utama. Dalam memberi pelayanan, pemimpin 
seharusnya lebih berprinsip pada pelayanan yang baik. 
 Membawa energi yang positif 
Setiap orang mempunyai energi dan semangat. Menggunakan energi yang positif 
didasarkan pada keikhlasan dan keinginan mendukung kesuksesan orang lain. Untuk itu 
dibutuhkan energi positif untuk membangun hubungan baik. Seorang pemimpin harus 
dapat dan mau bekerja untuk jangka waktu yang lama dan kondisi tidak ditentukan. Oleh 
karena itu, seorang pemimpin harus dapat menunjukkan energi yang positif, seperti ; 
 Percaya pada orang lain 
Seorang pemimpin mempercayai orang lain termasuk staf bawahannya, sehingga mereka 
mempunyai motivasi dan mempertahankan pekerjaan yang baik. Oleh karena itu, 
kepercayaan harus diikuti dengan kepedulian. 
 Keseimbangan dalam kehidupan 
Seorang pemimpin harus dapat menyeimbangkan tugasnya. Berorientasi kepada prinsip 
kemanusiaan dan keseimbangan diri antara kerja dan olah raga, istirahat dan rekreasi. 
Keseimbangan juga berarti seimbang antara kehidupan dunia dan akherat. 
 Melihat kehidupan sebagai tantangan 
Kata ‘tantangan’ sering di interpretasikan negatif. Dalam hal ini tantangan berarti 
kemampuan untuk menikmati hidup dan segala konsekuensinya. Sebab kehidupan adalah 
suatu tantangan yang dibutuhkan, mempunyai rasa aman yang datang dari dalam diri 
sendiri. Rasa aman tergantung pada inisiatif, ketrampilan, kreatifitas, kemauan, 
keberanian, dinamisasi dan kebebasan.
ii 
 Sinergi 
Orang yang berprinsip senantiasa hidup dalam sinergi dan satu katalis perubahan. Mereka 
selalu mengatasi kelemahannya sendiri dan lainnya. Sinergi adalah kerja kelompok dan 
memberi keuntungan kedua belah pihak. Menurut The New Brolier Webster International 
Dictionary, Sinergi adalah satu kerja kelompok, yang mana memberi hasil lebih efektif 
dari pada bekerja secara perorangan. Seorang pemimpin harus dapat bersinergis dengan 
setiap orang atasan, staf, teman sekerja. 
 Latihan mengembangkan diri sendiri 
Seorang pemimpin harus dapat memperbaharui diri sendiri untuk mencapai keberhasilan 
yang tinggi. Jadi dia tidak hanya berorientasi pada proses. Proses daalam mengembangkan 
diri terdiri dari beberapa komponen yang berhubungan dengan: 
 Pemahaman materi; 
 Memperluas materi melalui belajar dan pengalaman 
 Mengajar materi kepada orang lain; 
 Mengaplikasikan prinsip-prinsip; 
 Memonitoring hasil; 
 Merefleksikan kepada hasil; 
 Menambahkan pengetahuan baru yang diperlukan materi; 
 Pemahaman baru; dan 
 Kembali menjadi diri sendiri lagi. 
Mencapai kepemimpinan yang berprinsip tidaklah mudah, karena beberapa kendala dalam 
bentuk kebiasaan buruk, misalnya: 
1. Kemauan dan keinginan sepihak; 
2. Kebanggaan dan penolakan; dan 
3. Ambisi pribadi. 
Untuk mengatasi hal tersebut, memerlukan latihan dan pengalaman yang terus-menerus. 
Latihan dan pengalaman sangat penting untuk mendapatkan perspektif baru yang dapat 
digunakan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan. 
Hukum alam tidak dapat dihindari dalam proses pengembangan pribadi. Perkembangan 
intelektual seseorang seringkali lebih cepat dibanding perkembangan emosinya. Oleh karena 
itu, sangat disarankan untuk mencapai keseimbangan diantara keduanya, sehingga akan 
menjadi faktor pengendali dalam kemampuan intelektual. Pelatihan emosional dimulai dari 
belajar mendengar. Mendengarkan berarti sabar, membuka diri, dan berkeinginan memahami 
orang lain. Latihan ini tidak dapat dipaksakan. Langkah melatih pendengaran adalah 
bertanya, memberi alasan, memberi penghargaan, mengancam dan mendorong. Dalam proses
melatih tersebut, seseorang memerlukan pengontrolan diri, diikuti dengan memenuhi 
keinginan orang. 
Mengembangkan kekuatan pribadi akan lebih menguntungkan dari pada bergantung pada 
kekuatan dari luar. Kekuatan dan kewenangan bertujuan untuk melegitimasi kepemimpinan 
dan seharusnya tidak untuk menciptakan ketakutan. Peningkatan diri dalam pengetahuan, 
ketrampilan dan sikap sangat dibutuhkan untuk menciptakan seorang pemimpin yang 
berpinsip karena seorang pemimpin seharusnya tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi 
juga emosional (IQ, EQ dan SQ). 
B. Hal Mendasar Yang Perlu Untuk Kepemimpinan 
Manajemen dilaksanakan dalam suatu organisasi atau institusi tertentu yang pada tahap awal 
implementasinya organisasi itu digerakkan oleh kepemimpinan yang sangat peduli pada mutu 
dan bertekad kuat untuk membuat organisasinya itu selalu dan terus menerus meningkatkan 
mutu kiner-janya, apakah itu dalam bentuk produk atau jasa. Kepemimpinan untuk MMT itu 
memerlukan modal dasar dalam bentuk penguasaan tujuh mendasar yang menyangkut 
kehidupan organisasinya. 
ii
BAB IV 
PEMBAHASAN 
A. Hakekat Kepemimpinan 
Dalam kehidupan sehari – hari, baik di lingkungan keluarga, organisasi, perusahaan sampai 
dengan pemerintahan sering kita dengar sebutan pemimpin, kepemimpinan serta kekuasaan. 
Ketiga kata tersebut memang memiliki hubungan yang berkaitan satu dengan lainnya. 
Beberapa ahli berpandapat tentang Pemimpin, beberapa diantaranya : 
· Menurut Drs. H. Malayu S.P. Hasibuan, Pemimpin adalah seseorang dengan wewenang 
kepemimpinannya mengarahkan bawahannya untuk mengerjakan sebagian dari 
pekerjaannya dalam mencapai tujuan. 
· Menurut Robert Tanembaum, Pemimpin adalah mereka yang menggunakan wewenang 
formal untuk mengorganisasikan, mengarahkan, mengontrol para bawahan yang 
bertanggung jawab, supaya semua bagian pekerjaan dikoordinasi demi mencapai tujuan 
perusahaan. 
· Menurut Prof. Maccoby, Pemimpin pertama-tama harus seorang yang mampu 
menumbuhkan dan mengembangkan segala yang terbaik dalam diri para bawahannya. 
Pemimpin yang baik untuk masa kini adalah orang yang religius, dalam artian menerima 
kepercayaan etnis dan moral dari berbagai agama secara kumulatif, kendatipun ia sendiri 
mungkin menolak ketentuan gaib dan ide ketuhanan yang berlainan. 
· Menurut Lao Tzu, Pemimpin yang baik adalah seorang yang membantu mengembangkan 
orang lain, sehingga akhirnya mereka tidak lagi memerlukan pemimpinnya itu. 
· Menurut Davis and Filley, Pemimpin adalah seseorang yang menduduki suatu posisi 
manajemen atau seseorang yang melakukan suatu pekerjaan memimpin. 
Beberapa peran/fungsi kepemimpinan adalah sebagai berikut: 
1. Fungsi Perencanaan 
Seorang pemimpin perlu membuat perencanaan yang menyeluruh bagi organisasi dan bagi 
diri sendiri selaku penanggung jawab tercapainya tujuan organisasi. 
Manfaat – manfaat tersebut antara lain: 
a. Perencanaan merupakan hasil pemikiran dan analisa situasi dalam pekerjaanuntuk 
memutuskan apa yang akan dilakukan 
b. Perencanaan berarti pemikiran jauh ke depan disertai keputusan – keputusan yang 
berdasarkan atas fakta – fakta yang diketahui 
c. Perencanaan berarti proyeksi atau penempatan diri ke situasi pekerjaan yang akan 
dilakukan dan tujuan atau target yang akan dicapai. 
ii
Perencanaan meliputi dua hal, yaitu: 
a. Perencanaan tidak tertulis yang akan digunakan dalam jangka pendek, pada keadaan 
darurat, dan kegiatan yang bersifat terus menerus. 
b. Perencanaan tertulis yang akan digunakan untuk menentukan kegiatan – kegiatan yang 
akan dilakukan atas dasar jangka panjang dan penentukan prosedur – prosedur yang 
diperlukan. 
Setiap rencana yang baik akan berisi: 
a. Maksud dan tujuan yang tetap dan dapat dipahami 
b.Penggunaan sumber – sumber enam M secara tepat 
c. Cara dan prosedur untuk mencapai tujuan tersebut 
2. Fungsi memandang ke depan 
Seorang pemimpin yang senantiasa memandang ke depan berarti akan mampu mendorong 
apa yang akan terjadi serta selalu waspada terhadap kemungkinan. Hal ini memberikan 
jaminan bahwa jalannya proses pekerjaan ke arah yang dituju akan dapat berlangusng terus 
menerus tanpa mengalami hambatan dan penyimpangan yang merugikan. Oleh sebab seorang 
pemimpin harus peka terhadap perkembangan situasi baik di dalam maupun diluar organisasi 
sehingga mampu mendeteksi hambatan-hambatan yang muncul, baik yang kecil maupun 
yang besar. 
3. Fungsi pengembangan loyalitas 
Pengembangan kesetiaan ini tidak saja diantara pengikut, tetapi juga unutk para pemimpin 
tingkat rendah dan menengah dalam organisai. Untuk mencapai kesetiaan ini, seseorang 
pemimpin sendiri harus memberi teladan baik dalam pemikiran, kata-kata, maupun tingkah 
laku sehari – hari yang menunjukkan kepada anak buahnya pemimpin sendiri tidak pernah 
mengingkari dan menyeleweng dari loyalitas segala sesuatu tidak akan dapat berjalan 
sebagaimana mestinya. 
4. Fungsi Pengawasan 
Fungsi pengawasan merupakan fungsi pemimpin untuk senantiasa meneliti kemampuan 
pelaksanaan rencana. Dengan adanya pengawasan maka hambatan – hambatan dapat segera 
diketemukan, untuk dipecahkan sehingga semua kegiatan kembali berlangsung menurut rel 
yang elah ditetapkan dalam rencana . 
5. Fungsi mengambil keputusan 
Pengambilan keputusan merupakan fungsi kepemimpinan yang tidak mudah dilakukan. Oleh 
sebab itu banyak pemimpin yang menunda untuk melakukan pengambilan keputusan. Bahkan 
ii
ada pemimpin yang kurang berani mengambil keputusan. Metode pengambilan keputusan 
dapat dilakukan secara individu, kelompok tim atau panitia, dewan, komisi, referendum, 
mengajukan usul tertulis dan lain sebagainya. 
6. Fungsi memberi motivasi 
Seorang pemipin perlu selalu bersikap penuh perhatian terhadap anak buahnya. Pemimpin 
harus dapat memberi semangat, membesarkan hati, mempengaruhi anak buahnya agar 
rajinbekerja dan menunjukkan prestasi yang baik terhadap organisasi yang dipimpinnya. 
Pemberian anugerah yang berupa ganjaran, hadiah, piujian atau ucapan terima kasih sangat 
diperlukan oleh anak buah sebab mereka merasa bahwa hasil jerih payahnya diperhatikan dan 
dihargai oleh pemimpinnya. Di lain pihak, seorang pemimpin harus berani dan mampu 
mengambil tindakan terhadap anak buahnya yang menyeleweng, yang malas dan yang telah 
berbuat salah sehingga merugikan organisasi, dengan jalan memberi celaan, teguran, dan 
hukuman yang setimpal dengan kesalahannya. Untuk melaksanakan fungsi fungsi ini sebaik-baiknya, 
seorang pemimpin perlu menyelenggarakan daftar kecakapan dan kelakuan baik 
bagi semua pegawai sehingga tercatat semua hadiah maupun hukuman yang telah diberikan 
kepada mereka. 
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar kepemimpinan dapat berperan dengan 
baik, antara lain: 
1. Yang menjadi dasar utama dalam efektivitas kepemimpinan bukan pengangkatan atau 
penunjukannya, melainkan penerimaan orang lain terhadap kepemimpinan yang 
bersangkutan 
2. Efektivitas kepemimpinan tercermin dari kemampuannya untuk tumbuh dan berkembang 
3. Efektivitas kepemimpinan menuntut kemahiran untuk “membaca” situasi 
4. Perilaku seseorang tidak terbentuk begitu saja, melainkan melalui pertumbuhan dan 
perkembangan 
5. Kehidupan organisasi yang dinamis dan serasi dapat tercipta bila setiap anggota mau 
menyesuaikan cara berfikir dan bertindaknya untuk mencapai tujuan organisasi. 
B. Hakekat Pengambilan Keputusan 
Pengambilan keputusan adalah tindakan pemilihan alternatif. Hal ini berkaian dengan fungsi 
manajemen.. Misalnya, saat manajer merencanakan, mengelola, mengontrol, mereka 
membuat keputusan. Akan tetapi, ahli teori klasik tidak menjelaskan pengambilan keputusan 
tersebut secara umum. Pelopor teori manajemen seperti Fayol dan Urwick membahas 
pengambilan keputusan mengenai pengaruhnya pada delegasi dan otoritas, sementara bapak 
manajemen-Frederick W. Taylor- hanya menyinggung metode ilmiah sebagai pendekatan 
untuk pengambilan keputusan. Seperti kebanyakan aspek teori organisasi modern, analisis 
ii
awal pengambilan keputusan dapat ditelusuri pada Chester Barnard. Dalam The Functions of 
the Exec Barnard memberikan analisis komprehensif mengenai pengambilan keputusan 
menyatakan "Proses keputusan ... merupakan teknik untuk mempersempit pilihan." 
Kebanyakan pembahasan proses pengambilan keputusan terbagi dalam beberapa langkah. 
Hal ini dapat ditelusuri dari ide yang dikembangkan Herbert A. Simon, ahli teori kepufusan 
dan organisasi yang memenangkan hadiah Nobel, yang mengonseptualisasikan tiga tahap 
utama dalam proses pengambilan keputusan: 
1.Aktivitas inteligensi. Berasal dari pengertian militer "intelligence," Simon mendeskripsikan 
tahap awal ini sebagai penelusuran kondisi lingkungan yang memerlukan pengambilan 
keputusan. 
2.Aktivitas desain. Selama tahap kedua, mungkin terjadi tindakan penemuan, pengembangan, 
ii 
dan analisis masalah. 
3. Aktivitas memilih. Tahap ketiga dan terakhir ini merupakan pilihan sebenarnya-memilih 
tindakan tertentu dari yang tersedia 
Berhubungan dengan tahap-tahap tersebut, tetapi lebih empiris (yaitu, menelusuri keputusan 
sebenarnya dalam organisasi), adalah langkah pengambilan keputusan menurut Mintzberg 
dan koleganya: 
1. Tahap identifikasi, di mana pengenalan masalah atau kesempatan muncul dan diagnosis 
dibuat. Diketahui bahwa masalah yang berat mendapatkan diagnosis yang ekstensif dan 
sistematis, tetapi masalah yang sederhana tidak. 
2. Tahap pengembangan, di mana terdapat pencarian prosedur atau solusi standar yang ada 
untuk mendesain solusi yang baru. Diketahui bahwa proses desain merupakan proses 
pencarian dan percobaan di mana pembuat keputusan hanya mempunyai ide solusi ideal 
yang tidak jelas. 
3. Tahap seleksi, di mana pilihan solusi dibuat. Ada tiga cara pembentukan seleksi: dengan 
penilainn pembuat keputusan, berdasarkan pengalaman atau intuisi, bukan analisis logis; 
dengan analisis alternatif yang logis dan sistematis; dan dengan tawar-menawar saat 
seleksi melibatkan kelompok pembuat keputusan dan semua manuver politik yang ada. 
Sekali keputusan diterima secara formal, otorisasi pun kemudian dibuat. 
Gambar 1. Tahap Pengambilan Keputusan dalam Organisasi Menurut Mintzberg
Gambar 1 merangkum tahap pengambilan keputusan berdasarkan penelitian Mintzberg. Baik 
terekspresi dalam tahap Simon maupun Mintzberg, terdapat langkah awal yang dapat 
diidentifikasi yang menghasilkan aktivitas pemilihan dalam pengambilan keputusan. Perlu 
dicatat bahwa pengambilan keputusan merupakan proses dinamis, terdapat banyak celah 
berupa umpan balik dalam setiap tahap. "Celah umpan balik dapat disebabkan oleh masalah 
waktu, politik, ketidaksetujuan antarmanajer, ketidakmampuan untuk mengidentifikasi 
alternatif yang tepat atau mengimplementasikan solusi, pergantian manajer, atau munculnya 
alternatif baru secara tiba-tiba. Yang penting adalah pengambilan keputusan merupakan 
proses dinamis. Proses dinamis ini mempunyai implikasi perilaku dan strategis pada 
organisasi. Penelitian empiris terbaru mengindikasikan bahwa proses keputusan yang 
mencakup pembuatan pilihan strategis menghasilkan keputusan yang baik dalam organisasi 
tetapi masih terdapat banyak masalah, yakni manajer mengambil keputusan yang salah. 
Kembali ke peranan dominan yang dimainkan teknologi informasi dalam analisis dan praktik 
pengambilan keputusan yang efektif, relevansi studi dan aplikasi perilaku organisasi ini 
adalah apa yang disebut perilaku pengambilan keputusan. 
C. Peran Kepemimpinan Dalam Pengambilan Keputusan 
Kepemimpinan seseorang dalam sebuah organisasi sangat besar perannya dalam setiap 
pengambilan keputusan, sehingga membuat keputusan dan mengambil tanggung jawab 
terhadap hasilnya adalah salah satu tugas pemimpin. Sehingga jika seorang pemimpin tidak 
mampu membuat keputusan, seharusnya dia tidak dapat menjadi pemimpin. 
Dilain hal, pengambilan keputusan dalam tinjauan perilaku mencerminkan karakter bagi 
seorang pemimpin. Oleh sebab itu, untuk mengetahui baik tidaknya keputusan yang diambil 
bukan hanya dinilai dari konsekuensi yang ditimbulkannya. Melainkan melalui berbagai 
pertimbangan dalam prosesnya. Kegiatan pengambilan keputusan merupakan salah satu 
bentuk kepemimpinan, sehingga: 
1. Teori keputusan meupakan metodologi untuk menstrukturkan dan menganalisis situasi 
yang tidak pasti atau berisiko, dalam konteks ini keputusan lebih bersifat perspektif 
daripada deskriptif 
2. Pengambilan keputusan adalah proses mental dimana seorang manajer memperoleh dan 
menggunakan data dengan menanyakan hal lainnya, menggeser jawaban untuk 
menemukan informasi yang relevan dan menganalisis data; manajer, secara individual dan 
dalam tim, mengatur dan mengawasi informasi terutama informasi bisnisnya 
3. Pengambilan keputusan adalah proses memlih di antara alternatif-alternatif tindakan untuk 
ii 
mengatasi masalah.
Dalam pelaksanaannya, pengambilan keputusan dapat dilihat dari beberapa aspek, yaitu: 
proses dan gaya pengambilan keputusan. 
1. Proses pengambilan keputusan 
Prosesnya dilakukan melalui beberapa tahapan seperti: 
a. Identifikasi masalah 
b. Mendefinisikan masalah 
c. Memformulasikan dan mengembangkan alternative 
d. Implementasi keputusan 
e. Evaluasi keputusan 
2. Gaya pengambilan keputusan 
Selain proses pengambilan keputusan, terdapat juga gaya pengambilan keputusan. Gaya 
adalah lear habit atau kebiasaan yang dipelajari. 
Gaya pengambilan keputusan merupakan kuadran yang dibatasi oleh dimensi: 
1. Cara berpikir, terdiri dari: 
a. Logis dan rasional; mengolah informasi secara serial 
b. Intuitif dan kreatif; memahami sesuatu secara keseluruhan. 
2. Toleransi terhadap ambiguitas 
a. Kebutuhan yang tinggi untuk menstruktur informasi dengan cara meminimalkan 
ambiguitas 
b. Kebutuhan yang rendah untuk menstruktur informasi, sehingga dapat memproses banyak 
pemikiran pada saat yang sama. 
Kombinasi dari kedua dimensi diatas menghasilkan gaya pengambilan keputusan seperti: 
1. Direktif = toleransi ambiguitas rendah dan mencari rasionalitas. Efisien, mengambil 
keputusan secara cepat dan berorientasi jangka pendek 
2. Analitik = toleransi ambiguitas tinggi dan mencari rasionalitas. Pengambil keputusan yang 
cermat, mampu menyesuaikan diri dengan situasi baru 
3. Konseptual = toleransi ambiguitas tinggi dan intuitif. Berorientasi jangka panjang, 
seringkali menekan solusi kreatif atas masalah 
4. Behavioral = toleransi ambiguitas rendah dan intuitif. Mencoba menghindari konflik dan 
mengupayakan penerimaan. 
Berdasarkan uraian di atas, maka berikut adalah upaya-upaya yang perlu ditempuh seperti: 
1. Cerna masalah 
Sejalan dengan peran kepemimpinan, maka terdapat perbedaan antara permasalahan tentang 
tujuan dan metode. Dalam kondisi seperti ini peran pemimpin adalah mengambil inisiatif 
dalam hubungannya dengan tujuan dan arah daripada metode dan cara. 
ii
2. Identifikasi alternativ 
Kemampuan untuk memperoleh alternativ yang relevan sebanyak-banyaknya. 
3. Tentukan proritas 
Memilih diantara banyak alternativ adalah esensi dari kegiatan pengambilan keputusan. 
4. Ambil langkah 
Upaya pengambilan keputusan tidak berhenti pada tataran pilihan, melainkan berlanjut pada 
langkah implementasi dan evaluasi guna memberikan umpan balik. 
Pengambilan keputusan merupakan fungsi kepemimpinan yang tidak mudah dilakukan. Oleh 
sebab itu banyak pemimpin yang menunda untuk melakukan pengambilan keputusan. Bahkan 
ada pemimpin yang kurang berani mengambil keputusan. Metode pengambilan keputusan 
dapat dilakukan secara individu, kelompok tim atau panitia, dewan, komisi, referendum, 
mengajukan usul tertulis dan lain sebagainya. 
Dalam setiap pengambilan keputusan selalu diperlukan kombinasi yang sebaik-baiknya dari : 
a. Perasaan, firasat atau intuisi 
b.Pengumpulan, pengolahan, penilaian dan interpretasi fakta-fakta secara rasional – 
ii 
sistematis. 
c. Pengalaman baik yang langusng maupun tidak langsung. 
d. Wewenang formal yang dimiliki oleh pengambil keputusan. 
Dalam pengambilan keputusan seorang pemimpin dapat menggunakan metode – metode 
sebagai berikut: 
a. Keputusan–keputusan yang sifatnya sederhana individual artinya secara sendirian. 
b. Keputusan–keputusan yang sifatnya seragam dan diberikan secara terus menerus dapat 
diserahkan kepada orang – orang yang terlatih khusus untuk itu atau dilakukan dengan 
menggunakan komputer. 
c. Keputusan–keputusan yang bersifat rumit dan kompleks dalam arti menjadi tanggung 
jawab masyarkat lebih baik diambil secara kelompok atau majelis. 
Keputusan-keputusan yang bersifat rumit dan kompleks sebab masalahnya menyangkut 
perhitungan–perhitungan secara teknis agae diambil dengan bantuan seorang ahli dalam 
bidang yang akan diambil keputusannya.
BAB V 
PENUTUP 
A. Kesimpulan 
Pada bagian akhir dari makalah ini penulis dapat menyimpulkan beberapa hal 
sebagai berikut : 
1. Kepemimpinan pada hakikatnya merupakan suatu proses yang mempengaruhi aktivitas 
seseorang atau kelompok untuk mencapai tujuan yang diharapkan. 
2. Secara umum tipe kepemimpinan ada tiga, yaitu : Otokratis, Leasses faire dan demokratis. 
3. Seseorang yang menjadi pemimpin biasanya harus memiliki beberapa syarat, seperti 
memiliki intelegensi yang tinggi, percaya diri, cakap, disiplin, dan lain-lain. 
4. Tugas pokok kepemimpinan pendidikan yang penting adalah bagaiman tujuan-tujuan 
dalam pendidikan yang telah ditetapkan harus tercapai. 
B. Saran-saran 
1. Para calon pemimpin hendaknya harus tahu persis apa itu sebenarnya kepemimpinan, 
sehingga mungkin pada saat menjadi pemimpin akan tau bagaimana seharusnya bersikap. 
2. Para pemimpin hendaknya benar-benar melaksanakan tugas dan wewenangnya, sebab 
keberadaan pemimpin dalam suatu organisasi yang dipimpinnya akan lebih banyak 
tergantung pada kebijaksanaan pemimpin. 
ii
DAFTAR PUSTAKA 
1. Ahmadi. H. Abu, 1990, Administrasi Pendidikan. CV. Toha Putra, Semarang 
2. Donosepoetro Marsetio, 1992, Manajemen Dalam Pendidikan, Air Langga University 
ii 
Press, 
3. Surabaya. 
4. Handoko, T. Hani, 1989, Manajemen Edisi 2, BPFE, Yogyakarta. 
5. Martoyo Susilo, 1989, Pengetahuan Dasar Manajemen dan Kepemimpinan, BPFE, 
Yogyakarta. 
6. Nawawi Hadari, 1981, Administrasi Pendidikan, PT. Gunung Agung, Jakarta. 
7. Purwanto M. Ngalim, 1984, Administrasi Pendidikan, Mutiara, Jakarta 
8. Syamsyi Ibnu, 1988, Pokok-pokok Organisasi dan Manajemen, PT. Rineka Cipta, 
Jakarta. 
Sukiswa Iwa, 1986, Dasar-dasar Umum Manajemen Pendidikan, Transito. Bandung. 
Soemanto Wasty, 1982, Kepemimpinan Dalam Pendidikan, Usaha Nasional, 
Surabaya.
ii 
MID TEST : ILMU LOGIKA 
ILMU 
KEPEMIMPINAN 
DISUSUN OLEH : 
NAMA : MUSTAMIN 
STAMBUK : 21208277 
PRODI : ILMU PEMERINTAHAN 
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH 
KENDARI 
2013
DAFTAR ISI 
KATA PENGANTAR................................................................................................ i 
DAFTAR ISI............................................................................................................. ii 
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................ 1 
A. Latar Belakang Masalah.............................................................................. 1 
B. Rumusan Masalah........................................................................................ 1 
C. Tujuan Penulisan......................................................................................... 1 
BAB II KAJIAN PUSTAKA....................................................................................... 2 
A. Pengertian Kepemimpinan............................................................................ 2 
B. Tipe-Tipe Kepemimpinan ............................................................................. 2 
C. Ciri-Ciri Kepemimpinan................................................................................ 3 
D. Tugas Kependidikan Pendidikan.................................................................. 3 
BAB III METODE PENELITIAN.......................................... ..................................... 4 
A. Pandangan Kepemimpinan........................................................................ 5 
B. Hal-hal yang perlu untuk Kepemimpinan...................................................... 5 
BAB IV PEMBAHASAN........................................................................................... 8 
A. Hakekat Kepemimpinan................................................................................ 8 
B. Hakekat Pengambilan Keputusan................................................................. 10 
C. Peran Kepemimpinan Dalam Pengambilan Keputusan............................... 12 
BAB V KESIMPULAN............................................................................................. 15 
A. Kesimpulan................................................................................................... 15 
B. Saran............................................................................................................. 16 
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................. 16 
ii
KATA PENGANTAR 
Segala Puji dan Syukur saya panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa, karena atas berkat 
dan limpahan rahmatnyalah maka saya boleh menyelesaikan sebuah karya tulis dengan 
tepat waktu. 
Berikut ini penulis mempersembahkan sebuah makalah dengan judul 
“ ILMU KEPEMIMPINAN ” 
Melalui kata pengantar ini penulis lebih dahulu meminta maaf dan memohon permakluman 
bila mana isi makalah ini ada kekurangan dan ada tulisan yang saya buat kurang tepat atau 
menyinggu perasaan pembaca. 
Dengan ini saya mempersembahkan makalah ini dengan penuh rasa terima kasih dan 
semoga Allah SWT memberkahi makalah ini sehingga dapat memberikan manfaat. 
ii 
Raha, Juli 2013 
"Penulis"

More Related Content

What's hot

Program_Tindak_Lanjut_Supervisi_KS.docx
Program_Tindak_Lanjut_Supervisi_KS.docxProgram_Tindak_Lanjut_Supervisi_KS.docx
Program_Tindak_Lanjut_Supervisi_KS.docx
YUNIMULYANTO1
 
Aksi Nyata Topik Supervisi Akademik [Autosaved].pptx
Aksi Nyata Topik Supervisi Akademik [Autosaved].pptxAksi Nyata Topik Supervisi Akademik [Autosaved].pptx
Aksi Nyata Topik Supervisi Akademik [Autosaved].pptx
NUROHMANNUROHMAN2
 
1. uu no 14 tentang guru dan dosen
1. uu no 14 tentang guru dan dosen1. uu no 14 tentang guru dan dosen
1. uu no 14 tentang guru dan dosenWahyu Puji Yuwono
 
Format penilaian-antar-teman
Format penilaian-antar-temanFormat penilaian-antar-teman
Format penilaian-antar-teman
Kijaga Reksa
 
Aksi Nyata Penerapan Kurikulum Merdeka.pdf
Aksi Nyata Penerapan Kurikulum Merdeka.pdfAksi Nyata Penerapan Kurikulum Merdeka.pdf
Aksi Nyata Penerapan Kurikulum Merdeka.pdf
GedePratama6
 
Soal essay audio video kumpulan
Soal essay audio video kumpulanSoal essay audio video kumpulan
Soal essay audio video kumpulanEko Supriyadi
 
BEDAH PANDUAN PEMBELAJARAN DAN ASESMEN KURIKULUM 2013.pptx
BEDAH PANDUAN PEMBELAJARAN DAN ASESMEN KURIKULUM 2013.pptxBEDAH PANDUAN PEMBELAJARAN DAN ASESMEN KURIKULUM 2013.pptx
BEDAH PANDUAN PEMBELAJARAN DAN ASESMEN KURIKULUM 2013.pptx
MochamadPradaniJayaU
 
Aksi Nyata Supervisi akademik SDN Koper 1
Aksi Nyata Supervisi akademik SDN Koper 1Aksi Nyata Supervisi akademik SDN Koper 1
Aksi Nyata Supervisi akademik SDN Koper 1
abdulbasit12731
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR.pptx.pdf
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR.pptx.pdfAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR.pptx.pdf
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR.pptx.pdf
TattiHerawati1
 
PEMBAHARUAN EVALUASI
PEMBAHARUAN EVALUASIPEMBAHARUAN EVALUASI
PEMBAHARUAN EVALUASI
UNIVERSITY OF ADI BUANA SURABAYA
 
MENGAPA KURIKULUM PERLU BERUBAH AKSI NYATA.pdf
MENGAPA KURIKULUM PERLU BERUBAH AKSI NYATA.pdfMENGAPA KURIKULUM PERLU BERUBAH AKSI NYATA.pdf
MENGAPA KURIKULUM PERLU BERUBAH AKSI NYATA.pdf
AnisaSanjaya1
 
Penilaian berbasis kelas
Penilaian berbasis kelasPenilaian berbasis kelas
Penilaian berbasis kelasunesa
 
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP.pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP.pptxPrakarsa Perubahan dan kanvas ATAP.pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP.pptx
SukamtoSukamto21
 
Aksi Nyata Topik Merdeka Belajar - Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Topik Merdeka Belajar - Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdfAksi Nyata Topik Merdeka Belajar - Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Topik Merdeka Belajar - Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
LahitaAzizah
 
Ppt penilaian autentik
Ppt penilaian autentikPpt penilaian autentik
Ppt penilaian autentik
Durrotun Nafi'ah
 
AKSI NYATA REFLEKSI DIRI.pptx
AKSI NYATA REFLEKSI DIRI.pptxAKSI NYATA REFLEKSI DIRI.pptx
AKSI NYATA REFLEKSI DIRI.pptx
ThesaFarizal1
 
Unit 7 teknik pemberian bantuan dan umpan balik
Unit 7  teknik pemberian bantuan dan umpan balikUnit 7  teknik pemberian bantuan dan umpan balik
Unit 7 teknik pemberian bantuan dan umpan balik
Dedi Mukhlas
 

What's hot (20)

Program_Tindak_Lanjut_Supervisi_KS.docx
Program_Tindak_Lanjut_Supervisi_KS.docxProgram_Tindak_Lanjut_Supervisi_KS.docx
Program_Tindak_Lanjut_Supervisi_KS.docx
 
Aksi Nyata Topik Supervisi Akademik [Autosaved].pptx
Aksi Nyata Topik Supervisi Akademik [Autosaved].pptxAksi Nyata Topik Supervisi Akademik [Autosaved].pptx
Aksi Nyata Topik Supervisi Akademik [Autosaved].pptx
 
1. uu no 14 tentang guru dan dosen
1. uu no 14 tentang guru dan dosen1. uu no 14 tentang guru dan dosen
1. uu no 14 tentang guru dan dosen
 
Format penilaian-antar-teman
Format penilaian-antar-temanFormat penilaian-antar-teman
Format penilaian-antar-teman
 
Aksi Nyata Penerapan Kurikulum Merdeka.pdf
Aksi Nyata Penerapan Kurikulum Merdeka.pdfAksi Nyata Penerapan Kurikulum Merdeka.pdf
Aksi Nyata Penerapan Kurikulum Merdeka.pdf
 
Soal essay audio video kumpulan
Soal essay audio video kumpulanSoal essay audio video kumpulan
Soal essay audio video kumpulan
 
2. jadwal tatap muka
2. jadwal tatap muka2. jadwal tatap muka
2. jadwal tatap muka
 
PENGEMBANGAN MATERI PEMBELAJARAN
PENGEMBANGAN MATERI PEMBELAJARANPENGEMBANGAN MATERI PEMBELAJARAN
PENGEMBANGAN MATERI PEMBELAJARAN
 
BEDAH PANDUAN PEMBELAJARAN DAN ASESMEN KURIKULUM 2013.pptx
BEDAH PANDUAN PEMBELAJARAN DAN ASESMEN KURIKULUM 2013.pptxBEDAH PANDUAN PEMBELAJARAN DAN ASESMEN KURIKULUM 2013.pptx
BEDAH PANDUAN PEMBELAJARAN DAN ASESMEN KURIKULUM 2013.pptx
 
Aksi Nyata Supervisi akademik SDN Koper 1
Aksi Nyata Supervisi akademik SDN Koper 1Aksi Nyata Supervisi akademik SDN Koper 1
Aksi Nyata Supervisi akademik SDN Koper 1
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR.pptx.pdf
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR.pptx.pdfAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR.pptx.pdf
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR.pptx.pdf
 
PEMBAHARUAN EVALUASI
PEMBAHARUAN EVALUASIPEMBAHARUAN EVALUASI
PEMBAHARUAN EVALUASI
 
MENGAPA KURIKULUM PERLU BERUBAH AKSI NYATA.pdf
MENGAPA KURIKULUM PERLU BERUBAH AKSI NYATA.pdfMENGAPA KURIKULUM PERLU BERUBAH AKSI NYATA.pdf
MENGAPA KURIKULUM PERLU BERUBAH AKSI NYATA.pdf
 
Penilaian berbasis kelas
Penilaian berbasis kelasPenilaian berbasis kelas
Penilaian berbasis kelas
 
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP.pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP.pptxPrakarsa Perubahan dan kanvas ATAP.pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP.pptx
 
Aksi Nyata Topik Merdeka Belajar - Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Topik Merdeka Belajar - Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdfAksi Nyata Topik Merdeka Belajar - Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Topik Merdeka Belajar - Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
 
Ppt penilaian autentik
Ppt penilaian autentikPpt penilaian autentik
Ppt penilaian autentik
 
AKSI NYATA REFLEKSI DIRI.pptx
AKSI NYATA REFLEKSI DIRI.pptxAKSI NYATA REFLEKSI DIRI.pptx
AKSI NYATA REFLEKSI DIRI.pptx
 
Unit 7 teknik pemberian bantuan dan umpan balik
Unit 7  teknik pemberian bantuan dan umpan balikUnit 7  teknik pemberian bantuan dan umpan balik
Unit 7 teknik pemberian bantuan dan umpan balik
 
09 (KKTP).ppt
09 (KKTP).ppt09 (KKTP).ppt
09 (KKTP).ppt
 

Viewers also liked

Makalah kep. gerontik
Makalah kep. gerontikMakalah kep. gerontik
Makalah kep. gerontik
Septian Muna Barakati
 
Makalah terapi kelompok
Makalah terapi kelompokMakalah terapi kelompok
Makalah terapi kelompok
Septian Muna Barakati
 
Makalah kb dalam islam
Makalah kb dalam islamMakalah kb dalam islam
Makalah kb dalam islam
Septian Muna Barakati
 
Makalah kesehatan fisika gaya
Makalah kesehatan fisika gayaMakalah kesehatan fisika gaya
Makalah kesehatan fisika gaya
Septian Muna Barakati
 
Makalah kep. keluarga
Makalah kep. keluargaMakalah kep. keluarga
Makalah kep. keluarga
Septian Muna Barakati
 
Makalah kebudayaan sulawesi tenggara
Makalah kebudayaan sulawesi tenggaraMakalah kebudayaan sulawesi tenggara
Makalah kebudayaan sulawesi tenggara
Septian Muna Barakati
 
Makalah tentang narkoba 10
Makalah tentang narkoba   10Makalah tentang narkoba   10
Makalah tentang narkoba 10
Septian Muna Barakati
 
Makalah kanker kolon print
Makalah kanker kolon printMakalah kanker kolon print
Makalah kanker kolon print
Septian Muna Barakati
 
Makalah sumber energi
Makalah sumber energiMakalah sumber energi
Makalah sumber energi
Septian Muna Barakati
 
Makalah imunologi
Makalah imunologiMakalah imunologi
Makalah imunologi
Septian Muna Barakati
 
Makalah kemiskinan
Makalah kemiskinanMakalah kemiskinan
Makalah kemiskinan
Septian Muna Barakati
 
Makalah teflon
Makalah teflonMakalah teflon
Makalah teflon
Septian Muna Barakati
 
Makalah talak
Makalah talakMakalah talak
Makalah talak
Septian Muna Barakati
 
Makalah katoba suku muna
Makalah katoba suku munaMakalah katoba suku muna
Makalah katoba suku muna
Septian Muna Barakati
 
Makalah teori kejahatan
Makalah teori kejahatanMakalah teori kejahatan
Makalah teori kejahatan
Septian Muna Barakati
 
Makalah isim kanna
Makalah isim kannaMakalah isim kanna
Makalah isim kanna
Septian Muna Barakati
 
Makalah kepramukaan
Makalah kepramukaanMakalah kepramukaan
Makalah kepramukaan
Septian Muna Barakati
 
Makalah kebutuhan nutrisi
Makalah kebutuhan nutrisiMakalah kebutuhan nutrisi
Makalah kebutuhan nutrisi
Septian Muna Barakati
 
Makalah tentang narkoba
Makalah tentang narkobaMakalah tentang narkoba
Makalah tentang narkoba
Septian Muna Barakati
 
Introduction aux réseaux informatiques
Introduction aux réseaux informatiquesIntroduction aux réseaux informatiques
Introduction aux réseaux informatiques
lmodadam
 

Viewers also liked (20)

Makalah kep. gerontik
Makalah kep. gerontikMakalah kep. gerontik
Makalah kep. gerontik
 
Makalah terapi kelompok
Makalah terapi kelompokMakalah terapi kelompok
Makalah terapi kelompok
 
Makalah kb dalam islam
Makalah kb dalam islamMakalah kb dalam islam
Makalah kb dalam islam
 
Makalah kesehatan fisika gaya
Makalah kesehatan fisika gayaMakalah kesehatan fisika gaya
Makalah kesehatan fisika gaya
 
Makalah kep. keluarga
Makalah kep. keluargaMakalah kep. keluarga
Makalah kep. keluarga
 
Makalah kebudayaan sulawesi tenggara
Makalah kebudayaan sulawesi tenggaraMakalah kebudayaan sulawesi tenggara
Makalah kebudayaan sulawesi tenggara
 
Makalah tentang narkoba 10
Makalah tentang narkoba   10Makalah tentang narkoba   10
Makalah tentang narkoba 10
 
Makalah kanker kolon print
Makalah kanker kolon printMakalah kanker kolon print
Makalah kanker kolon print
 
Makalah sumber energi
Makalah sumber energiMakalah sumber energi
Makalah sumber energi
 
Makalah imunologi
Makalah imunologiMakalah imunologi
Makalah imunologi
 
Makalah kemiskinan
Makalah kemiskinanMakalah kemiskinan
Makalah kemiskinan
 
Makalah teflon
Makalah teflonMakalah teflon
Makalah teflon
 
Makalah talak
Makalah talakMakalah talak
Makalah talak
 
Makalah katoba suku muna
Makalah katoba suku munaMakalah katoba suku muna
Makalah katoba suku muna
 
Makalah teori kejahatan
Makalah teori kejahatanMakalah teori kejahatan
Makalah teori kejahatan
 
Makalah isim kanna
Makalah isim kannaMakalah isim kanna
Makalah isim kanna
 
Makalah kepramukaan
Makalah kepramukaanMakalah kepramukaan
Makalah kepramukaan
 
Makalah kebutuhan nutrisi
Makalah kebutuhan nutrisiMakalah kebutuhan nutrisi
Makalah kebutuhan nutrisi
 
Makalah tentang narkoba
Makalah tentang narkobaMakalah tentang narkoba
Makalah tentang narkoba
 
Introduction aux réseaux informatiques
Introduction aux réseaux informatiquesIntroduction aux réseaux informatiques
Introduction aux réseaux informatiques
 

Similar to Makalah kepemimpinan

Makalah i
Makalah iMakalah i
Makalah i
ahmad rafi
 
Makalah model model kepemimpinan
Makalah model model kepemimpinanMakalah model model kepemimpinan
Makalah model model kepemimpinanMJM Networks
 
Makalah tentang kepemimpinan
Makalah tentang kepemimpinanMakalah tentang kepemimpinan
Makalah tentang kepemimpinan
Septian Muna Barakati
 
Makalah kepemimpinan 2
Makalah kepemimpinan 2Makalah kepemimpinan 2
Makalah kepemimpinan 2
Septian Muna Barakati
 
Artikel tentang Kepemimpinan
Artikel tentang KepemimpinanArtikel tentang Kepemimpinan
Artikel tentang Kepemimpinan
rendrafauzi
 
Makalah tentang kepemimpinan SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA
Makalah tentang kepemimpinan SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA Makalah tentang kepemimpinan SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA
Makalah tentang kepemimpinan SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA Operator Warnet Vast Raha
 
Kelompok 5 : Gaya Kepemimpinan
Kelompok 5 : Gaya KepemimpinanKelompok 5 : Gaya Kepemimpinan
Kelompok 5 : Gaya Kepemimpinan
Vonny Effendi
 
Makalah kepemimpinan
Makalah kepemimpinanMakalah kepemimpinan
Makalah kepemimpinanikbalhudori
 
3. kepemimpinan pendidikan
3. kepemimpinan pendidikan3. kepemimpinan pendidikan
3. kepemimpinan pendidikan
asepnur4
 
Etika kepemimpinan yang bisa melayani publik dalam administrasi negara
Etika kepemimpinan yang bisa melayani publik dalam administrasi negaraEtika kepemimpinan yang bisa melayani publik dalam administrasi negara
Etika kepemimpinan yang bisa melayani publik dalam administrasi negaraSyaifOer
 
Makalah kepemimpinan dalam pendidikan
Makalah kepemimpinan dalam pendidikanMakalah kepemimpinan dalam pendidikan
Makalah kepemimpinan dalam pendidikanMâhdûm Ðûm
 
Kepemimpina nmakalah wors
Kepemimpina nmakalah worsKepemimpina nmakalah wors
Kepemimpina nmakalah worsEri Azis
 
Penjelasan tentang Kepemimpinan Dan Perubahan.docx
Penjelasan tentang Kepemimpinan Dan Perubahan.docxPenjelasan tentang Kepemimpinan Dan Perubahan.docx
Penjelasan tentang Kepemimpinan Dan Perubahan.docx
Juwita Sari
 
Makalah manajemen Kepemimpinan
Makalah manajemen Kepemimpinan Makalah manajemen Kepemimpinan
Makalah manajemen Kepemimpinan
indah pertiwi
 
Administrasi Pendidikan.pdf
Administrasi Pendidikan.pdfAdministrasi Pendidikan.pdf
Administrasi Pendidikan.pdf
Zukét Printing
 
Administrasi Pendidikan.docx
Administrasi Pendidikan.docxAdministrasi Pendidikan.docx
Administrasi Pendidikan.docx
Zukét Printing
 

Similar to Makalah kepemimpinan (20)

Makalah kepemimpinan
Makalah kepemimpinanMakalah kepemimpinan
Makalah kepemimpinan
 
Makalah i
Makalah iMakalah i
Makalah i
 
Makalah model model kepemimpinan
Makalah model model kepemimpinanMakalah model model kepemimpinan
Makalah model model kepemimpinan
 
Makalah tentang kepemimpinan
Makalah tentang kepemimpinanMakalah tentang kepemimpinan
Makalah tentang kepemimpinan
 
Makalah kepemimpinan 2
Makalah kepemimpinan 2Makalah kepemimpinan 2
Makalah kepemimpinan 2
 
Makalah kepemimpinan 2
Makalah kepemimpinan 2Makalah kepemimpinan 2
Makalah kepemimpinan 2
 
Makalah kepemimpinan 2
Makalah kepemimpinan 2Makalah kepemimpinan 2
Makalah kepemimpinan 2
 
Makalah kepemimpinan 2
Makalah kepemimpinan 2Makalah kepemimpinan 2
Makalah kepemimpinan 2
 
Artikel tentang Kepemimpinan
Artikel tentang KepemimpinanArtikel tentang Kepemimpinan
Artikel tentang Kepemimpinan
 
Makalah tentang kepemimpinan SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA
Makalah tentang kepemimpinan SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA Makalah tentang kepemimpinan SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA
Makalah tentang kepemimpinan SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA
 
Kelompok 5 : Gaya Kepemimpinan
Kelompok 5 : Gaya KepemimpinanKelompok 5 : Gaya Kepemimpinan
Kelompok 5 : Gaya Kepemimpinan
 
Makalah kepemimpinan
Makalah kepemimpinanMakalah kepemimpinan
Makalah kepemimpinan
 
3. kepemimpinan pendidikan
3. kepemimpinan pendidikan3. kepemimpinan pendidikan
3. kepemimpinan pendidikan
 
Etika kepemimpinan yang bisa melayani publik dalam administrasi negara
Etika kepemimpinan yang bisa melayani publik dalam administrasi negaraEtika kepemimpinan yang bisa melayani publik dalam administrasi negara
Etika kepemimpinan yang bisa melayani publik dalam administrasi negara
 
Makalah kepemimpinan dalam pendidikan
Makalah kepemimpinan dalam pendidikanMakalah kepemimpinan dalam pendidikan
Makalah kepemimpinan dalam pendidikan
 
Kepemimpina nmakalah wors
Kepemimpina nmakalah worsKepemimpina nmakalah wors
Kepemimpina nmakalah wors
 
Penjelasan tentang Kepemimpinan Dan Perubahan.docx
Penjelasan tentang Kepemimpinan Dan Perubahan.docxPenjelasan tentang Kepemimpinan Dan Perubahan.docx
Penjelasan tentang Kepemimpinan Dan Perubahan.docx
 
Makalah manajemen Kepemimpinan
Makalah manajemen Kepemimpinan Makalah manajemen Kepemimpinan
Makalah manajemen Kepemimpinan
 
Administrasi Pendidikan.pdf
Administrasi Pendidikan.pdfAdministrasi Pendidikan.pdf
Administrasi Pendidikan.pdf
 
Administrasi Pendidikan.docx
Administrasi Pendidikan.docxAdministrasi Pendidikan.docx
Administrasi Pendidikan.docx
 

More from Septian Muna Barakati

Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
Kti eni safitri AKBID YKN RAHA Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
Septian Muna Barakati
 
Kti hikmat AKBID YKN RAHA
Kti hikmat AKBID YKN RAHA Kti hikmat AKBID YKN RAHA
Kti hikmat AKBID YKN RAHA
Septian Muna Barakati
 
Kti niski astria AKBID YKN RAHA
Kti niski astria AKBID YKN RAHA Kti niski astria AKBID YKN RAHA
Kti niski astria AKBID YKN RAHA
Septian Muna Barakati
 
Kti ikra AKBID YKN RAHA
Kti ikra AKBID YKN RAHA Kti ikra AKBID YKN RAHA
Kti ikra AKBID YKN RAHA
Septian Muna Barakati
 
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
Septian Muna Barakati
 
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
Septian Muna Barakati
 
Dokomen polisi
Dokomen polisiDokomen polisi
Dokomen polisi
Septian Muna Barakati
 
Dokumen perusahaan
Dokumen perusahaanDokumen perusahaan
Dokumen perusahaan
Septian Muna Barakati
 
Dokumen polisi 3
Dokumen polisi 3Dokumen polisi 3
Dokumen polisi 3
Septian Muna Barakati
 
Dosa besar
Dosa besarDosa besar
Ekosistem padang lamun
Ekosistem padang lamunEkosistem padang lamun
Ekosistem padang lamun
Septian Muna Barakati
 
Faktor faktor yang mempengaruhi penduduk
Faktor faktor yang mempengaruhi pendudukFaktor faktor yang mempengaruhi penduduk
Faktor faktor yang mempengaruhi penduduk
Septian Muna Barakati
 
Faktor
FaktorFaktor
Fho...................
Fho...................Fho...................
Fho...................
Septian Muna Barakati
 
555555555555555 (2)
555555555555555 (2)555555555555555 (2)
555555555555555 (2)
Septian Muna Barakati
 
99 nama allah swt beserta artinya
99 nama allah swt beserta artinya99 nama allah swt beserta artinya
99 nama allah swt beserta artinya
Septian Muna Barakati
 
10 impact of global warming
10 impact of global warming10 impact of global warming
10 impact of global warming
Septian Muna Barakati
 
10 dampak pemanasan global
10 dampak pemanasan global10 dampak pemanasan global
10 dampak pemanasan global
Septian Muna Barakati
 
5 w 1h penyakit hiv
5 w 1h  penyakit hiv5 w 1h  penyakit hiv
5 w 1h penyakit hiv
Septian Muna Barakati
 

More from Septian Muna Barakati (20)

Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
Kti eni safitri AKBID YKN RAHA Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
 
Kti hikmat AKBID YKN RAHA
Kti hikmat AKBID YKN RAHA Kti hikmat AKBID YKN RAHA
Kti hikmat AKBID YKN RAHA
 
Kti niski astria AKBID YKN RAHA
Kti niski astria AKBID YKN RAHA Kti niski astria AKBID YKN RAHA
Kti niski astria AKBID YKN RAHA
 
Kti ikra AKBID YKN RAHA
Kti ikra AKBID YKN RAHA Kti ikra AKBID YKN RAHA
Kti ikra AKBID YKN RAHA
 
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
 
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
 
Dokomen polisi
Dokomen polisiDokomen polisi
Dokomen polisi
 
Dokumen perusahaan
Dokumen perusahaanDokumen perusahaan
Dokumen perusahaan
 
Dokumen polisi 3
Dokumen polisi 3Dokumen polisi 3
Dokumen polisi 3
 
Dosa besar
Dosa besarDosa besar
Dosa besar
 
Ekosistem padang lamun
Ekosistem padang lamunEkosistem padang lamun
Ekosistem padang lamun
 
Faktor faktor yang mempengaruhi penduduk
Faktor faktor yang mempengaruhi pendudukFaktor faktor yang mempengaruhi penduduk
Faktor faktor yang mempengaruhi penduduk
 
E
EE
E
 
Faktor
FaktorFaktor
Faktor
 
Fho...................
Fho...................Fho...................
Fho...................
 
555555555555555 (2)
555555555555555 (2)555555555555555 (2)
555555555555555 (2)
 
99 nama allah swt beserta artinya
99 nama allah swt beserta artinya99 nama allah swt beserta artinya
99 nama allah swt beserta artinya
 
10 impact of global warming
10 impact of global warming10 impact of global warming
10 impact of global warming
 
10 dampak pemanasan global
10 dampak pemanasan global10 dampak pemanasan global
10 dampak pemanasan global
 
5 w 1h penyakit hiv
5 w 1h  penyakit hiv5 w 1h  penyakit hiv
5 w 1h penyakit hiv
 

Recently uploaded

Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
rohman85
 
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
Nur afiyah
 
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptxDiseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
LucyKristinaS
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
Dedi Dwitagama
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
PURWANTOSDNWATES2
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
UditGheozi2
 
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenUNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
AdrianAgoes9
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
EkoPutuKromo
 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
erlita3
 
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawasuntuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
TEDYHARTO1
 
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
ozijaya
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
gloriosaesy
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
agusmulyadi08
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
SEMUELSAMBOKARAENG
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
gloriosaesy
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
MirnasariMutmainna1
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
UmyHasna1
 
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
Indah106914
 
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
mohfedri24
 

Recently uploaded (20)

Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
 
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
 
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptxDiseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
 
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenUNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
 
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawasuntuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
 
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
 
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
 
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
 

Makalah kepemimpinan

  • 1. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kepemimpinan merupakan topik menarik yang sering dibicarakan oleh kalangan orang banyak, baik dalam organisasi yang kecil maupun dalam organisasi yang besar. Setiap satuan organisasi, baik formal maupun informal selalu ada pemimpin yang memimpinnya. Kepemimpinan pada hakikatnya merupakan kemampuan yang dimiliki seseorang untuk membina, membimbing, mengarahkan dan mengerakkan orang lain agar dapat bekerjasama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Untuk mewujudkan tujuan tersebut, pemimpin perlu melakukan serangkaian kegiatan diantaranya adalah mengarahkan orang-orang yang terlibat dalam organisasi yang dipimpinnya. Dengan kata lain tercapai atau tidak tujuan suatu organisasi sangat tergantung pada pimpinannya. Dewasa ini banyak terdapat kegiatan, baik yang diselenggarakan oleh pemerintah ataupun oleh swasta yang berkaitan dengankepemimpinan, misalnya simpasium, seminar dan pelatihan-pelatihan yang bertujuan untuk membahas bagaimana kepemimpinan itu. Berdasarkan pandangan tersebut, maka dalam makalah ini yang menjadi masalah adalah apa senbenarnya kepemimpinan itu dan bagaimana pula kepemimpinan pendidikan itu. B. Rumusan Masalah Berkaitan dengan masalah apa sebenarnya kepemimpnan itu dan bagaimana kepemimpinan pendidikan itu, maka yang menjadi pembahasan adalah hal-hal yang berkaitan dengan : a. Pengertian kepemimpinan b. Tipe-tipe Kepemimpinan c. Ciri-ciri Kepemimpinan d. Tugas Kepemimpinan Pendidikan C. Tujuan Penulisan Tujuan utama penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas individual dari mata kuliah Penulisan Karya Ilmiah, selain itu juga bertujuan untuk membahas tentang masalah kepemimpinan dalam pendidikan. ii
  • 2. BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pengertian Kepemimpinan Kepemimpinan dapat dijelaskan atau diuraikan dalam berbagai macam, hal ini tergantung dari sudut mana kita melihat atau menangkap makna-makna dari kepemimpinan itu sendiri. Wasty Soemanto menjelaskan “pemimpin adalah orang yang membuat rencana, berpikir dan mengambil tanggung jawab untuk kelompok serta memberikan arahan kepada orang lain.” 1 Sementara Abu Ahmadi. menyebutkan bahwa “kepemimpinan dapat didefinisikan sebagai suatu proses pengarah dan pemberian pengaruh pada kegiatan-kegiatan dari kelompok anggota yang saling berhubungan tugasnya.“ 2 Berdasarkan definisi tersebut, ada tiga implikasi penting mengenai kepemimpinan : 1. Kepemimpinan menyangkut orang lain dalam arti ada bawahan atau pengikut. 2. Kepemimpinan itu menyangkut suatu pembagian kekuasaan yang tidak seimbang diantara pada pemimpin dan anggota kelompok. 3. Pemimpin dapat juga mempergunakan pengaruh dalam arti mempengaruhi bagaiman bawahan melaksanakan perintahnya. B. Tipe-Tipe Kepemimpinan Berdasarkan konsep, sifat, sikap dan cara-cara pemimpin melaksanakan dan mengembangkan kegiatan memimpin dalam lingkungan kerja yang dipimpinnya, maka tipe/ gaya kepemimpinan dapat diklarifikasikan kedalam tiga tipe pokok kepemimpinan, yaitu otokratik, laissez faire dan demokratik. Ketiga tipe tersebut sebagaimana telah dikemukakan oleh para ahli seperti Hadari Nawawi menyebutkan “ada tiga tipe kepemimpinan yaitu otokratif, laissez faire dan demikratik.” Sementara itu Susilo Martoyo menyebutkan ada 6 tipe kepemimpinan, yaitu Tipe pribadi, didasarkan pada kontak pribadi secara langsung dengan bawahannya Yaitu : 1. Tipe non pribadi, kurang adadnya kontak pribadi dengan bawahannya, karena diantara mereka ada sarana atau media tertentu seperti rencana-rencana, intruksi-intruksi, sumpah-sumpah, sehingga hubungan tersebut bersifat tidak langsung. 2. Tipe otoriter kepemimpinan merupakan hak pribadi dan berpendapat bahwa ia dapat ii menentukan apa saja dalam organisasi. . 3. Tipe demokratis, menitik beratkan kepada partisipasi kelompok dengan memanfaatkan pandangan-pandangan atau pendapat-pendapat kelompok 4. Tipe paternalistis, cenderung terlalu “kebapakan“sehingga sangat memikirkan keinginan dan kesejahteraan anak buahnya, terlalu melindungi dan membimbing. 5. Tipe indegenous, timbul dalam organisasi-organisasi kemasyarakatan yang bersifat informal, seperti perkumpulan-perkumpulan sepak bola, sekolah dan sebagainya, dimana
  • 3. interaksi antara orang seorang dalam organisasi tersebut ditentukan oleh sifat dan pembawaan pemimpin. 6. Tipe demokratis, menitik beratkan kepada partisipasi kelompok dengan memanfaatkan pandangan-pandangan atau pendapat-pendapat kelompok.4 C. Ciri-ciri Kepemimpinan Keberhasilan suatu organisasi lebih banyak ditentukan oleh prilaku dari seseorang pemimpin, sehingga kita harus tau kemampuan apa yang sebenarnya harus dimiliki oleh seseorang pemimpin. Hadari Nawawi menyebutkan ada beberapa persyaratan umum yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin yaitu: 1. memiliki kecerdasan atau intelegensi yang cukup baik. 2. Percaya pada diri sendiri 3. Cakap bergaul dan ramah tamah. 4. Kreatif, penuh inisiatif, dan memiliki hasrat, kemauan untuk maju dan berkembang ii menjadi lebih baik. 5. Organisatoris yang berpengaruh dan berwibawa. 6. Memiliki keahlian atau keterampilan dalam bidangnya. 7. Suka menolong, memberi petunjuk dan dapat menghukum secara konsekwen dan bijaksana. 8. Memiliki keseimbangan / kestabilan emosional dan bersifat sabar. 9. Memiliki semangat pengabdian dan kesetiaan yang tinggi. 10. Berani mengambil keputusan dan tanggung jawab. 11. Jujur, rendah hati, sederhana, dan dapat dipercaya. 12. Bijaksana dan berlaku adil. 13. Disiplin. 14. Berpengetahuan dan berpandangan luas. 15. Sehat jasmani dan rohani. Persyaratan-persyaratan untuk kepemimpinan adalah sama, baik pimpinan organisasi maupun swasta, baik yang dibentuk maupun yang lahir secara keturunan termasuk juga persyaratan pemimpin dalam pendidikan, seperti kepala sekolah. Kalau kita memperhatikan persyaratan-persyaratan untuk menjadi seorang pemimpin, rasanya cukup sulit untuk mendapatkan seorang pemimpin yang mempunyai kriteria tersebut. Namun demikian kita harus berusaha kearah itu agar pemimpin masa depan dapat memimpin dengan sebaik-baiknya. D. Tugas Kepemimpinan Pendidikan Kepemimpinan pada hakekatnya merupakan kemampuan yang dimiliki seseorang itu membina, membimbing, mengarahkan dan menggerakkan orang lain agar dapat bekerja sama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Untuk mencapai tujuan, maka seseorang
  • 4. pemimpin harus dapat bekerja dengan baik, sehingga ia harus tau secara mendalam tentang tugas-tugas yang harus dilaksanakan. Secara umum tugas seorang pemimpin hampir sama pada setiap unit satuan organisasi, termasuk juga dalam kepemimpinan pendidikan, berikut ini ada lima tugas pokok yang harus dilakukan oleh kepemimpinan pendidikan sebagaimana dijelaskan oleh Wasty Soemanto sebagai berikut: 1. Membantu masyarakat sekolah serta merumuskan tujuan-tujuan pendidikan 2. Memperlancar proses belajar dengan mengembangkan pegajaran yang lebih efektif. 3. Membentuk / membangun suatu unit organisasi yang produktif. 4. Menciptakan iklim, dimana kepemimpinan pendidikan dapat tumbuh dan berkembang. 5. Memberikan sumber-sumber yang memadai untuk pengajaran yang efektif. Disamping itu seorang pemimpin harus mengetahui secara menyeluruh tentang organisasi yang dipimpinnya. Sebagai contoh disekolah kepala sekolah harus mampu menumbuhkan efektifitas kepemimpinan yang efektif dan efisien mengetahui tentang kondisi dan situasi sekolah yang di pimpinnya, demikian juga kepala sekolah harus mengerjakan semua tugas yang ada disekolah serta mampu mengembangkan diri sehingga timbul semangat kerja yang diharapkan. Seorang pemimpin pendidikan harus memahami langkah- langkah kepemimpinan yang dirumuskan oleh departemen pendidikan seperti : 1. Tahu tugas pokoknya sendiri 2. Tahu jumlah pembantunya 3. Tahu nama-nama pembantunya. 4. Tahu tugas masing-masing pembantunya 5. Memperhatikan kehadiran tugas pembantunya. 6. Memperhatikan peralatan pembantunya 7. Menilai pembantunya. 8. Mengambil tindakan-tindakan 9. Memperhatikan karir pembantunya 10. Memperhatikan kesejahteraan pembantunya 11. Menciptakan suasana kekeluargaan 12. Memberikan laporan-laporan kepada atasannya . Tugas-tugas tersebut diatas merupakan kewajiban yang sangat penting untuk menumbuhkan keefektifan kepemimpinan pendidikan yang efektif dan efisien. ii
  • 5. BAB III METODE PENELITIAN ii A. Pandangan Kepemimpinan  Seorang yang belajar seumur hidup Tidak hanya melalui pendidikan formal, tetapi juga diluar sekolah. Contohnya, belajar melalui membaca, menulis, observasi, dan mendengar. Mempunyai pengalaman yang baik maupun yang buruk sebagai sumber belajar.  Berorientasi pada pelayanan Seorang pemimpin tidak dilayani tetapi melayani, sebab prinsip pemimpin dengan prinsip melayani berdasarkan karir sebagai tujuan utama. Dalam memberi pelayanan, pemimpin seharusnya lebih berprinsip pada pelayanan yang baik.  Membawa energi yang positif Setiap orang mempunyai energi dan semangat. Menggunakan energi yang positif didasarkan pada keikhlasan dan keinginan mendukung kesuksesan orang lain. Untuk itu dibutuhkan energi positif untuk membangun hubungan baik. Seorang pemimpin harus dapat dan mau bekerja untuk jangka waktu yang lama dan kondisi tidak ditentukan. Oleh karena itu, seorang pemimpin harus dapat menunjukkan energi yang positif, seperti ;  Percaya pada orang lain Seorang pemimpin mempercayai orang lain termasuk staf bawahannya, sehingga mereka mempunyai motivasi dan mempertahankan pekerjaan yang baik. Oleh karena itu, kepercayaan harus diikuti dengan kepedulian.  Keseimbangan dalam kehidupan Seorang pemimpin harus dapat menyeimbangkan tugasnya. Berorientasi kepada prinsip kemanusiaan dan keseimbangan diri antara kerja dan olah raga, istirahat dan rekreasi. Keseimbangan juga berarti seimbang antara kehidupan dunia dan akherat.  Melihat kehidupan sebagai tantangan Kata ‘tantangan’ sering di interpretasikan negatif. Dalam hal ini tantangan berarti kemampuan untuk menikmati hidup dan segala konsekuensinya. Sebab kehidupan adalah suatu tantangan yang dibutuhkan, mempunyai rasa aman yang datang dari dalam diri sendiri. Rasa aman tergantung pada inisiatif, ketrampilan, kreatifitas, kemauan, keberanian, dinamisasi dan kebebasan.
  • 6. ii  Sinergi Orang yang berprinsip senantiasa hidup dalam sinergi dan satu katalis perubahan. Mereka selalu mengatasi kelemahannya sendiri dan lainnya. Sinergi adalah kerja kelompok dan memberi keuntungan kedua belah pihak. Menurut The New Brolier Webster International Dictionary, Sinergi adalah satu kerja kelompok, yang mana memberi hasil lebih efektif dari pada bekerja secara perorangan. Seorang pemimpin harus dapat bersinergis dengan setiap orang atasan, staf, teman sekerja.  Latihan mengembangkan diri sendiri Seorang pemimpin harus dapat memperbaharui diri sendiri untuk mencapai keberhasilan yang tinggi. Jadi dia tidak hanya berorientasi pada proses. Proses daalam mengembangkan diri terdiri dari beberapa komponen yang berhubungan dengan:  Pemahaman materi;  Memperluas materi melalui belajar dan pengalaman  Mengajar materi kepada orang lain;  Mengaplikasikan prinsip-prinsip;  Memonitoring hasil;  Merefleksikan kepada hasil;  Menambahkan pengetahuan baru yang diperlukan materi;  Pemahaman baru; dan  Kembali menjadi diri sendiri lagi. Mencapai kepemimpinan yang berprinsip tidaklah mudah, karena beberapa kendala dalam bentuk kebiasaan buruk, misalnya: 1. Kemauan dan keinginan sepihak; 2. Kebanggaan dan penolakan; dan 3. Ambisi pribadi. Untuk mengatasi hal tersebut, memerlukan latihan dan pengalaman yang terus-menerus. Latihan dan pengalaman sangat penting untuk mendapatkan perspektif baru yang dapat digunakan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan. Hukum alam tidak dapat dihindari dalam proses pengembangan pribadi. Perkembangan intelektual seseorang seringkali lebih cepat dibanding perkembangan emosinya. Oleh karena itu, sangat disarankan untuk mencapai keseimbangan diantara keduanya, sehingga akan menjadi faktor pengendali dalam kemampuan intelektual. Pelatihan emosional dimulai dari belajar mendengar. Mendengarkan berarti sabar, membuka diri, dan berkeinginan memahami orang lain. Latihan ini tidak dapat dipaksakan. Langkah melatih pendengaran adalah bertanya, memberi alasan, memberi penghargaan, mengancam dan mendorong. Dalam proses
  • 7. melatih tersebut, seseorang memerlukan pengontrolan diri, diikuti dengan memenuhi keinginan orang. Mengembangkan kekuatan pribadi akan lebih menguntungkan dari pada bergantung pada kekuatan dari luar. Kekuatan dan kewenangan bertujuan untuk melegitimasi kepemimpinan dan seharusnya tidak untuk menciptakan ketakutan. Peningkatan diri dalam pengetahuan, ketrampilan dan sikap sangat dibutuhkan untuk menciptakan seorang pemimpin yang berpinsip karena seorang pemimpin seharusnya tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga emosional (IQ, EQ dan SQ). B. Hal Mendasar Yang Perlu Untuk Kepemimpinan Manajemen dilaksanakan dalam suatu organisasi atau institusi tertentu yang pada tahap awal implementasinya organisasi itu digerakkan oleh kepemimpinan yang sangat peduli pada mutu dan bertekad kuat untuk membuat organisasinya itu selalu dan terus menerus meningkatkan mutu kiner-janya, apakah itu dalam bentuk produk atau jasa. Kepemimpinan untuk MMT itu memerlukan modal dasar dalam bentuk penguasaan tujuh mendasar yang menyangkut kehidupan organisasinya. ii
  • 8. BAB IV PEMBAHASAN A. Hakekat Kepemimpinan Dalam kehidupan sehari – hari, baik di lingkungan keluarga, organisasi, perusahaan sampai dengan pemerintahan sering kita dengar sebutan pemimpin, kepemimpinan serta kekuasaan. Ketiga kata tersebut memang memiliki hubungan yang berkaitan satu dengan lainnya. Beberapa ahli berpandapat tentang Pemimpin, beberapa diantaranya : · Menurut Drs. H. Malayu S.P. Hasibuan, Pemimpin adalah seseorang dengan wewenang kepemimpinannya mengarahkan bawahannya untuk mengerjakan sebagian dari pekerjaannya dalam mencapai tujuan. · Menurut Robert Tanembaum, Pemimpin adalah mereka yang menggunakan wewenang formal untuk mengorganisasikan, mengarahkan, mengontrol para bawahan yang bertanggung jawab, supaya semua bagian pekerjaan dikoordinasi demi mencapai tujuan perusahaan. · Menurut Prof. Maccoby, Pemimpin pertama-tama harus seorang yang mampu menumbuhkan dan mengembangkan segala yang terbaik dalam diri para bawahannya. Pemimpin yang baik untuk masa kini adalah orang yang religius, dalam artian menerima kepercayaan etnis dan moral dari berbagai agama secara kumulatif, kendatipun ia sendiri mungkin menolak ketentuan gaib dan ide ketuhanan yang berlainan. · Menurut Lao Tzu, Pemimpin yang baik adalah seorang yang membantu mengembangkan orang lain, sehingga akhirnya mereka tidak lagi memerlukan pemimpinnya itu. · Menurut Davis and Filley, Pemimpin adalah seseorang yang menduduki suatu posisi manajemen atau seseorang yang melakukan suatu pekerjaan memimpin. Beberapa peran/fungsi kepemimpinan adalah sebagai berikut: 1. Fungsi Perencanaan Seorang pemimpin perlu membuat perencanaan yang menyeluruh bagi organisasi dan bagi diri sendiri selaku penanggung jawab tercapainya tujuan organisasi. Manfaat – manfaat tersebut antara lain: a. Perencanaan merupakan hasil pemikiran dan analisa situasi dalam pekerjaanuntuk memutuskan apa yang akan dilakukan b. Perencanaan berarti pemikiran jauh ke depan disertai keputusan – keputusan yang berdasarkan atas fakta – fakta yang diketahui c. Perencanaan berarti proyeksi atau penempatan diri ke situasi pekerjaan yang akan dilakukan dan tujuan atau target yang akan dicapai. ii
  • 9. Perencanaan meliputi dua hal, yaitu: a. Perencanaan tidak tertulis yang akan digunakan dalam jangka pendek, pada keadaan darurat, dan kegiatan yang bersifat terus menerus. b. Perencanaan tertulis yang akan digunakan untuk menentukan kegiatan – kegiatan yang akan dilakukan atas dasar jangka panjang dan penentukan prosedur – prosedur yang diperlukan. Setiap rencana yang baik akan berisi: a. Maksud dan tujuan yang tetap dan dapat dipahami b.Penggunaan sumber – sumber enam M secara tepat c. Cara dan prosedur untuk mencapai tujuan tersebut 2. Fungsi memandang ke depan Seorang pemimpin yang senantiasa memandang ke depan berarti akan mampu mendorong apa yang akan terjadi serta selalu waspada terhadap kemungkinan. Hal ini memberikan jaminan bahwa jalannya proses pekerjaan ke arah yang dituju akan dapat berlangusng terus menerus tanpa mengalami hambatan dan penyimpangan yang merugikan. Oleh sebab seorang pemimpin harus peka terhadap perkembangan situasi baik di dalam maupun diluar organisasi sehingga mampu mendeteksi hambatan-hambatan yang muncul, baik yang kecil maupun yang besar. 3. Fungsi pengembangan loyalitas Pengembangan kesetiaan ini tidak saja diantara pengikut, tetapi juga unutk para pemimpin tingkat rendah dan menengah dalam organisai. Untuk mencapai kesetiaan ini, seseorang pemimpin sendiri harus memberi teladan baik dalam pemikiran, kata-kata, maupun tingkah laku sehari – hari yang menunjukkan kepada anak buahnya pemimpin sendiri tidak pernah mengingkari dan menyeleweng dari loyalitas segala sesuatu tidak akan dapat berjalan sebagaimana mestinya. 4. Fungsi Pengawasan Fungsi pengawasan merupakan fungsi pemimpin untuk senantiasa meneliti kemampuan pelaksanaan rencana. Dengan adanya pengawasan maka hambatan – hambatan dapat segera diketemukan, untuk dipecahkan sehingga semua kegiatan kembali berlangsung menurut rel yang elah ditetapkan dalam rencana . 5. Fungsi mengambil keputusan Pengambilan keputusan merupakan fungsi kepemimpinan yang tidak mudah dilakukan. Oleh sebab itu banyak pemimpin yang menunda untuk melakukan pengambilan keputusan. Bahkan ii
  • 10. ada pemimpin yang kurang berani mengambil keputusan. Metode pengambilan keputusan dapat dilakukan secara individu, kelompok tim atau panitia, dewan, komisi, referendum, mengajukan usul tertulis dan lain sebagainya. 6. Fungsi memberi motivasi Seorang pemipin perlu selalu bersikap penuh perhatian terhadap anak buahnya. Pemimpin harus dapat memberi semangat, membesarkan hati, mempengaruhi anak buahnya agar rajinbekerja dan menunjukkan prestasi yang baik terhadap organisasi yang dipimpinnya. Pemberian anugerah yang berupa ganjaran, hadiah, piujian atau ucapan terima kasih sangat diperlukan oleh anak buah sebab mereka merasa bahwa hasil jerih payahnya diperhatikan dan dihargai oleh pemimpinnya. Di lain pihak, seorang pemimpin harus berani dan mampu mengambil tindakan terhadap anak buahnya yang menyeleweng, yang malas dan yang telah berbuat salah sehingga merugikan organisasi, dengan jalan memberi celaan, teguran, dan hukuman yang setimpal dengan kesalahannya. Untuk melaksanakan fungsi fungsi ini sebaik-baiknya, seorang pemimpin perlu menyelenggarakan daftar kecakapan dan kelakuan baik bagi semua pegawai sehingga tercatat semua hadiah maupun hukuman yang telah diberikan kepada mereka. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar kepemimpinan dapat berperan dengan baik, antara lain: 1. Yang menjadi dasar utama dalam efektivitas kepemimpinan bukan pengangkatan atau penunjukannya, melainkan penerimaan orang lain terhadap kepemimpinan yang bersangkutan 2. Efektivitas kepemimpinan tercermin dari kemampuannya untuk tumbuh dan berkembang 3. Efektivitas kepemimpinan menuntut kemahiran untuk “membaca” situasi 4. Perilaku seseorang tidak terbentuk begitu saja, melainkan melalui pertumbuhan dan perkembangan 5. Kehidupan organisasi yang dinamis dan serasi dapat tercipta bila setiap anggota mau menyesuaikan cara berfikir dan bertindaknya untuk mencapai tujuan organisasi. B. Hakekat Pengambilan Keputusan Pengambilan keputusan adalah tindakan pemilihan alternatif. Hal ini berkaian dengan fungsi manajemen.. Misalnya, saat manajer merencanakan, mengelola, mengontrol, mereka membuat keputusan. Akan tetapi, ahli teori klasik tidak menjelaskan pengambilan keputusan tersebut secara umum. Pelopor teori manajemen seperti Fayol dan Urwick membahas pengambilan keputusan mengenai pengaruhnya pada delegasi dan otoritas, sementara bapak manajemen-Frederick W. Taylor- hanya menyinggung metode ilmiah sebagai pendekatan untuk pengambilan keputusan. Seperti kebanyakan aspek teori organisasi modern, analisis ii
  • 11. awal pengambilan keputusan dapat ditelusuri pada Chester Barnard. Dalam The Functions of the Exec Barnard memberikan analisis komprehensif mengenai pengambilan keputusan menyatakan "Proses keputusan ... merupakan teknik untuk mempersempit pilihan." Kebanyakan pembahasan proses pengambilan keputusan terbagi dalam beberapa langkah. Hal ini dapat ditelusuri dari ide yang dikembangkan Herbert A. Simon, ahli teori kepufusan dan organisasi yang memenangkan hadiah Nobel, yang mengonseptualisasikan tiga tahap utama dalam proses pengambilan keputusan: 1.Aktivitas inteligensi. Berasal dari pengertian militer "intelligence," Simon mendeskripsikan tahap awal ini sebagai penelusuran kondisi lingkungan yang memerlukan pengambilan keputusan. 2.Aktivitas desain. Selama tahap kedua, mungkin terjadi tindakan penemuan, pengembangan, ii dan analisis masalah. 3. Aktivitas memilih. Tahap ketiga dan terakhir ini merupakan pilihan sebenarnya-memilih tindakan tertentu dari yang tersedia Berhubungan dengan tahap-tahap tersebut, tetapi lebih empiris (yaitu, menelusuri keputusan sebenarnya dalam organisasi), adalah langkah pengambilan keputusan menurut Mintzberg dan koleganya: 1. Tahap identifikasi, di mana pengenalan masalah atau kesempatan muncul dan diagnosis dibuat. Diketahui bahwa masalah yang berat mendapatkan diagnosis yang ekstensif dan sistematis, tetapi masalah yang sederhana tidak. 2. Tahap pengembangan, di mana terdapat pencarian prosedur atau solusi standar yang ada untuk mendesain solusi yang baru. Diketahui bahwa proses desain merupakan proses pencarian dan percobaan di mana pembuat keputusan hanya mempunyai ide solusi ideal yang tidak jelas. 3. Tahap seleksi, di mana pilihan solusi dibuat. Ada tiga cara pembentukan seleksi: dengan penilainn pembuat keputusan, berdasarkan pengalaman atau intuisi, bukan analisis logis; dengan analisis alternatif yang logis dan sistematis; dan dengan tawar-menawar saat seleksi melibatkan kelompok pembuat keputusan dan semua manuver politik yang ada. Sekali keputusan diterima secara formal, otorisasi pun kemudian dibuat. Gambar 1. Tahap Pengambilan Keputusan dalam Organisasi Menurut Mintzberg
  • 12. Gambar 1 merangkum tahap pengambilan keputusan berdasarkan penelitian Mintzberg. Baik terekspresi dalam tahap Simon maupun Mintzberg, terdapat langkah awal yang dapat diidentifikasi yang menghasilkan aktivitas pemilihan dalam pengambilan keputusan. Perlu dicatat bahwa pengambilan keputusan merupakan proses dinamis, terdapat banyak celah berupa umpan balik dalam setiap tahap. "Celah umpan balik dapat disebabkan oleh masalah waktu, politik, ketidaksetujuan antarmanajer, ketidakmampuan untuk mengidentifikasi alternatif yang tepat atau mengimplementasikan solusi, pergantian manajer, atau munculnya alternatif baru secara tiba-tiba. Yang penting adalah pengambilan keputusan merupakan proses dinamis. Proses dinamis ini mempunyai implikasi perilaku dan strategis pada organisasi. Penelitian empiris terbaru mengindikasikan bahwa proses keputusan yang mencakup pembuatan pilihan strategis menghasilkan keputusan yang baik dalam organisasi tetapi masih terdapat banyak masalah, yakni manajer mengambil keputusan yang salah. Kembali ke peranan dominan yang dimainkan teknologi informasi dalam analisis dan praktik pengambilan keputusan yang efektif, relevansi studi dan aplikasi perilaku organisasi ini adalah apa yang disebut perilaku pengambilan keputusan. C. Peran Kepemimpinan Dalam Pengambilan Keputusan Kepemimpinan seseorang dalam sebuah organisasi sangat besar perannya dalam setiap pengambilan keputusan, sehingga membuat keputusan dan mengambil tanggung jawab terhadap hasilnya adalah salah satu tugas pemimpin. Sehingga jika seorang pemimpin tidak mampu membuat keputusan, seharusnya dia tidak dapat menjadi pemimpin. Dilain hal, pengambilan keputusan dalam tinjauan perilaku mencerminkan karakter bagi seorang pemimpin. Oleh sebab itu, untuk mengetahui baik tidaknya keputusan yang diambil bukan hanya dinilai dari konsekuensi yang ditimbulkannya. Melainkan melalui berbagai pertimbangan dalam prosesnya. Kegiatan pengambilan keputusan merupakan salah satu bentuk kepemimpinan, sehingga: 1. Teori keputusan meupakan metodologi untuk menstrukturkan dan menganalisis situasi yang tidak pasti atau berisiko, dalam konteks ini keputusan lebih bersifat perspektif daripada deskriptif 2. Pengambilan keputusan adalah proses mental dimana seorang manajer memperoleh dan menggunakan data dengan menanyakan hal lainnya, menggeser jawaban untuk menemukan informasi yang relevan dan menganalisis data; manajer, secara individual dan dalam tim, mengatur dan mengawasi informasi terutama informasi bisnisnya 3. Pengambilan keputusan adalah proses memlih di antara alternatif-alternatif tindakan untuk ii mengatasi masalah.
  • 13. Dalam pelaksanaannya, pengambilan keputusan dapat dilihat dari beberapa aspek, yaitu: proses dan gaya pengambilan keputusan. 1. Proses pengambilan keputusan Prosesnya dilakukan melalui beberapa tahapan seperti: a. Identifikasi masalah b. Mendefinisikan masalah c. Memformulasikan dan mengembangkan alternative d. Implementasi keputusan e. Evaluasi keputusan 2. Gaya pengambilan keputusan Selain proses pengambilan keputusan, terdapat juga gaya pengambilan keputusan. Gaya adalah lear habit atau kebiasaan yang dipelajari. Gaya pengambilan keputusan merupakan kuadran yang dibatasi oleh dimensi: 1. Cara berpikir, terdiri dari: a. Logis dan rasional; mengolah informasi secara serial b. Intuitif dan kreatif; memahami sesuatu secara keseluruhan. 2. Toleransi terhadap ambiguitas a. Kebutuhan yang tinggi untuk menstruktur informasi dengan cara meminimalkan ambiguitas b. Kebutuhan yang rendah untuk menstruktur informasi, sehingga dapat memproses banyak pemikiran pada saat yang sama. Kombinasi dari kedua dimensi diatas menghasilkan gaya pengambilan keputusan seperti: 1. Direktif = toleransi ambiguitas rendah dan mencari rasionalitas. Efisien, mengambil keputusan secara cepat dan berorientasi jangka pendek 2. Analitik = toleransi ambiguitas tinggi dan mencari rasionalitas. Pengambil keputusan yang cermat, mampu menyesuaikan diri dengan situasi baru 3. Konseptual = toleransi ambiguitas tinggi dan intuitif. Berorientasi jangka panjang, seringkali menekan solusi kreatif atas masalah 4. Behavioral = toleransi ambiguitas rendah dan intuitif. Mencoba menghindari konflik dan mengupayakan penerimaan. Berdasarkan uraian di atas, maka berikut adalah upaya-upaya yang perlu ditempuh seperti: 1. Cerna masalah Sejalan dengan peran kepemimpinan, maka terdapat perbedaan antara permasalahan tentang tujuan dan metode. Dalam kondisi seperti ini peran pemimpin adalah mengambil inisiatif dalam hubungannya dengan tujuan dan arah daripada metode dan cara. ii
  • 14. 2. Identifikasi alternativ Kemampuan untuk memperoleh alternativ yang relevan sebanyak-banyaknya. 3. Tentukan proritas Memilih diantara banyak alternativ adalah esensi dari kegiatan pengambilan keputusan. 4. Ambil langkah Upaya pengambilan keputusan tidak berhenti pada tataran pilihan, melainkan berlanjut pada langkah implementasi dan evaluasi guna memberikan umpan balik. Pengambilan keputusan merupakan fungsi kepemimpinan yang tidak mudah dilakukan. Oleh sebab itu banyak pemimpin yang menunda untuk melakukan pengambilan keputusan. Bahkan ada pemimpin yang kurang berani mengambil keputusan. Metode pengambilan keputusan dapat dilakukan secara individu, kelompok tim atau panitia, dewan, komisi, referendum, mengajukan usul tertulis dan lain sebagainya. Dalam setiap pengambilan keputusan selalu diperlukan kombinasi yang sebaik-baiknya dari : a. Perasaan, firasat atau intuisi b.Pengumpulan, pengolahan, penilaian dan interpretasi fakta-fakta secara rasional – ii sistematis. c. Pengalaman baik yang langusng maupun tidak langsung. d. Wewenang formal yang dimiliki oleh pengambil keputusan. Dalam pengambilan keputusan seorang pemimpin dapat menggunakan metode – metode sebagai berikut: a. Keputusan–keputusan yang sifatnya sederhana individual artinya secara sendirian. b. Keputusan–keputusan yang sifatnya seragam dan diberikan secara terus menerus dapat diserahkan kepada orang – orang yang terlatih khusus untuk itu atau dilakukan dengan menggunakan komputer. c. Keputusan–keputusan yang bersifat rumit dan kompleks dalam arti menjadi tanggung jawab masyarkat lebih baik diambil secara kelompok atau majelis. Keputusan-keputusan yang bersifat rumit dan kompleks sebab masalahnya menyangkut perhitungan–perhitungan secara teknis agae diambil dengan bantuan seorang ahli dalam bidang yang akan diambil keputusannya.
  • 15. BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Pada bagian akhir dari makalah ini penulis dapat menyimpulkan beberapa hal sebagai berikut : 1. Kepemimpinan pada hakikatnya merupakan suatu proses yang mempengaruhi aktivitas seseorang atau kelompok untuk mencapai tujuan yang diharapkan. 2. Secara umum tipe kepemimpinan ada tiga, yaitu : Otokratis, Leasses faire dan demokratis. 3. Seseorang yang menjadi pemimpin biasanya harus memiliki beberapa syarat, seperti memiliki intelegensi yang tinggi, percaya diri, cakap, disiplin, dan lain-lain. 4. Tugas pokok kepemimpinan pendidikan yang penting adalah bagaiman tujuan-tujuan dalam pendidikan yang telah ditetapkan harus tercapai. B. Saran-saran 1. Para calon pemimpin hendaknya harus tahu persis apa itu sebenarnya kepemimpinan, sehingga mungkin pada saat menjadi pemimpin akan tau bagaimana seharusnya bersikap. 2. Para pemimpin hendaknya benar-benar melaksanakan tugas dan wewenangnya, sebab keberadaan pemimpin dalam suatu organisasi yang dipimpinnya akan lebih banyak tergantung pada kebijaksanaan pemimpin. ii
  • 16. DAFTAR PUSTAKA 1. Ahmadi. H. Abu, 1990, Administrasi Pendidikan. CV. Toha Putra, Semarang 2. Donosepoetro Marsetio, 1992, Manajemen Dalam Pendidikan, Air Langga University ii Press, 3. Surabaya. 4. Handoko, T. Hani, 1989, Manajemen Edisi 2, BPFE, Yogyakarta. 5. Martoyo Susilo, 1989, Pengetahuan Dasar Manajemen dan Kepemimpinan, BPFE, Yogyakarta. 6. Nawawi Hadari, 1981, Administrasi Pendidikan, PT. Gunung Agung, Jakarta. 7. Purwanto M. Ngalim, 1984, Administrasi Pendidikan, Mutiara, Jakarta 8. Syamsyi Ibnu, 1988, Pokok-pokok Organisasi dan Manajemen, PT. Rineka Cipta, Jakarta. Sukiswa Iwa, 1986, Dasar-dasar Umum Manajemen Pendidikan, Transito. Bandung. Soemanto Wasty, 1982, Kepemimpinan Dalam Pendidikan, Usaha Nasional, Surabaya.
  • 17. ii MID TEST : ILMU LOGIKA ILMU KEPEMIMPINAN DISUSUN OLEH : NAMA : MUSTAMIN STAMBUK : 21208277 PRODI : ILMU PEMERINTAHAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KENDARI 2013
  • 18. DAFTAR ISI KATA PENGANTAR................................................................................................ i DAFTAR ISI............................................................................................................. ii BAB I PENDAHULUAN............................................................................................ 1 A. Latar Belakang Masalah.............................................................................. 1 B. Rumusan Masalah........................................................................................ 1 C. Tujuan Penulisan......................................................................................... 1 BAB II KAJIAN PUSTAKA....................................................................................... 2 A. Pengertian Kepemimpinan............................................................................ 2 B. Tipe-Tipe Kepemimpinan ............................................................................. 2 C. Ciri-Ciri Kepemimpinan................................................................................ 3 D. Tugas Kependidikan Pendidikan.................................................................. 3 BAB III METODE PENELITIAN.......................................... ..................................... 4 A. Pandangan Kepemimpinan........................................................................ 5 B. Hal-hal yang perlu untuk Kepemimpinan...................................................... 5 BAB IV PEMBAHASAN........................................................................................... 8 A. Hakekat Kepemimpinan................................................................................ 8 B. Hakekat Pengambilan Keputusan................................................................. 10 C. Peran Kepemimpinan Dalam Pengambilan Keputusan............................... 12 BAB V KESIMPULAN............................................................................................. 15 A. Kesimpulan................................................................................................... 15 B. Saran............................................................................................................. 16 DAFTAR PUSTAKA................................................................................................. 16 ii
  • 19. KATA PENGANTAR Segala Puji dan Syukur saya panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa, karena atas berkat dan limpahan rahmatnyalah maka saya boleh menyelesaikan sebuah karya tulis dengan tepat waktu. Berikut ini penulis mempersembahkan sebuah makalah dengan judul “ ILMU KEPEMIMPINAN ” Melalui kata pengantar ini penulis lebih dahulu meminta maaf dan memohon permakluman bila mana isi makalah ini ada kekurangan dan ada tulisan yang saya buat kurang tepat atau menyinggu perasaan pembaca. Dengan ini saya mempersembahkan makalah ini dengan penuh rasa terima kasih dan semoga Allah SWT memberkahi makalah ini sehingga dapat memberikan manfaat. ii Raha, Juli 2013 "Penulis"