Persiapan pasien sebelum operasi meliputi status kesehatan fisik umum, status nutrisi, keseimbangan cairan dan elektrolit, kebersihan lambung dan kolon, pencukuran daerah operasi, kebersihan tubuh, pengosongan kandung kemih, latihan nafas dalam, batuk efektif dan gerak sendi. Persiapan psikis meliputi penjelasan untuk mengurangi rasa cemas dan memahami arti pentingnya persetujuan inform (
Makalah ini membahas tentang kebutuhan dasar manusia akan rasa aman dan nyaman, dengan mendefinisikan kedua konsep tersebut serta menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Selain itu, dibahas pula lingkungan yang aman, macam-macam bahaya, serta kebijakan rumah sakit terkait keselamatan pasien."
Dokumen tersebut membahas persiapan pasien sebelum operasi, meliputi penilaian kesehatan umum, status nutrisi dan cairan, persiapan fisik seperti pencukuran daerah operasi, latihan pra-operasi, serta pemeriksaan penunjang seperti laboratorium dan radiologi untuk mengetahui kondisi kesehatan pasien sebelum operasi."
Asuhan Keperawatan IMA (Infark Miokardium Akut)Amee Hidayat
Makalah ini membahas tentang asuhan keperawatan pada pasien dengan infark miokardium akut. Infark miokardium akut didefinisikan sebagai nekrosis otot jantung akibat penyumbatan arteri koroner yang memasok jantung. Makalah ini menjelaskan definisi, etiologi, patofisiologi, manifestasi klinis, pemeriksaan, dan pengobatan infark miokardium akut."
Persiapan pasien sebelum operasi meliputi status kesehatan fisik umum, status nutrisi, keseimbangan cairan dan elektrolit, kebersihan lambung dan kolon, pencukuran daerah operasi, kebersihan tubuh, pengosongan kandung kemih, latihan nafas dalam, batuk efektif dan gerak sendi. Persiapan psikis meliputi penjelasan untuk mengurangi rasa cemas dan memahami arti pentingnya persetujuan inform (
Makalah ini membahas tentang kebutuhan dasar manusia akan rasa aman dan nyaman, dengan mendefinisikan kedua konsep tersebut serta menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Selain itu, dibahas pula lingkungan yang aman, macam-macam bahaya, serta kebijakan rumah sakit terkait keselamatan pasien."
Dokumen tersebut membahas persiapan pasien sebelum operasi, meliputi penilaian kesehatan umum, status nutrisi dan cairan, persiapan fisik seperti pencukuran daerah operasi, latihan pra-operasi, serta pemeriksaan penunjang seperti laboratorium dan radiologi untuk mengetahui kondisi kesehatan pasien sebelum operasi."
Asuhan Keperawatan IMA (Infark Miokardium Akut)Amee Hidayat
Makalah ini membahas tentang asuhan keperawatan pada pasien dengan infark miokardium akut. Infark miokardium akut didefinisikan sebagai nekrosis otot jantung akibat penyumbatan arteri koroner yang memasok jantung. Makalah ini menjelaskan definisi, etiologi, patofisiologi, manifestasi klinis, pemeriksaan, dan pengobatan infark miokardium akut."
Jenis persiapan dan perawatan pre operasi, intra dan post operasi, dan luka ...aulia rahmah
Dokumen tersebut membahas persiapan dan perawatan pre, intra, dan post operasi serta perawatan luka perineum pasca persalinan. Persiapan pre operasi meliputi pendidikan kesehatan, diet, persiapan kulit, dan latihan. Persiapan intra operasi meliputi prosedur steril dan anestesi. Perawatan post operasi meliputi manajemen luka, pernapasan, sirkulasi, cairan, dan eliminasi. Perawatan luka perineum pasca persalinan meliputi pem
Makalah ini membahas tentang perawatan luka, dengan menjelaskan pengertian luka, proses penyembuhan luka, dan faktor yang mempengaruhinya. Juga dijelaskan tentang perawatan luka bersih, luka basah, menjahit luka, dan mengangkat jahitan.
Dokumen tersebut membahas tentang diagnosa keperawatan yang mencakup pengertian, tujuan, langkah-langkah penetapan, pernyataan, tipe diagnosa keperawatan seperti aktual, risiko, kemungkinan, sindrom, dan sejahtera."
Teks tersebut membahas tentang berpikir kritis dalam keperawatan dan terdiri dari 3 poin utama:
1. Definisi berpikir kritis sebagai komponen penting dari tanggung jawab profesional dan asuhan keperawatan profesional
2. Karakteristik berpikir kritis meliputi rasional, skeptis konstruktif, otonomi, kreatif, adil, dan dapat dipercaya
3. Model berpikir kritis meliputi total recall, habits, inquiry, new ideas
Teks tersebut membahas tentang manajemen keperawatan dan motivasi dalam manajemen keperawatan. Secara ringkas, teks tersebut menjelaskan bahwa manajemen keperawatan merupakan proses pelaksanaan pelayanan keperawatan untuk memberikan asuhan kepada pasien, keluarga, dan masyarakat. Teks tersebut juga menjelaskan pentingnya motivasi bagi perawat untuk mencapai tujuan organisasi rumah sakit.
Dokumen tersebut membahas tentang dokumentasi asuhan keperawatan infeksi. Dibahas mengenai definisi infeksi, rantai infeksi yang terdiri dari agens infeksius, reservoar, portal keluar, cara penularan, portal masuk, dan pejamu yang rentan. Juga dibahas mengenai proses infeksi, jenis-jenis infeksi, pertahanan tubuh terhadap infeksi, dan infeksi nosokomial.
makalah perspektif transkultural dalam keperawatan Satya Wijaya
Dokumen tersebut membahas tentang peran perawat dalam memberikan asuhan keperawatan kepada pasien menjelang kematian dengan memperhatikan perspektif transkultural. Secara khusus dibahas mengenai pentingnya memahami budaya pasien, memberikan asuhan yang mempertahankan atau menyesuaikan budaya pasien, serta melakukan evaluasi berkelanjutan untuk memastikan kebutuhan pasien terpenuhi.
Dokumen tersebut membahas tentang implementasi keperawatan yang meliputi pengertian, tujuan, tahapan, proses, prinsip, metode, pedoman, kategori, dokumentasi, dan contoh format dokumentasi implementasi keperawatan.
Dokumen tersebut memberikan ringkasan mengenai strategi pelaksanaan asuhan keperawatan jiwa untuk beberapa gangguan jiwa seperti perilaku kekerasan, isolasi sosial, harga diri rendah, halusinasi, defisit perawatan diri, waham, dan resiko bunuh diri. Strategi pelaksanaan tersebut terdiri dari beberapa tahap seperti orientasi, kerja, dan terminasi dengan tujuan mengidentifikasi masalah, melakukan latihan, dan
Implementasi asuhan keperawatan pada klien dengan Artritis Gout meliputi pengkajian, diagnosa, intervensi, implementasi, dan evaluasi. Diagnosa yang ditemukan adalah kurangnya pengetahuan keluarga tentang penyakit Artritis Gout dan ketidakmampuan merawat anggota keluarga yang sakit. Intervensi meliputi pendidikan kesehatan tentang penyakit dan cara merawat pasien. Implementasi dan evaluasi menunjukkan tujuan keperawatan tercapai den
MAKALAH KONSEP KEPERAWATAN KELUARGA
Proses keperawatan keluarga adalah metode dimana suatu konsep diterapkan dalam praktik keperawatan keluarga yang terdiri dari lima tahap yang berhubungan dan berurutan yaitu pengkajian, diagnosis keperawatan, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.
Konsep keperawatan keluarga
Selengkapnya: http://warungbidan.blogspot.com/2017/09/makalah-konsep-keperawatan-keluarga.html
Jenis persiapan dan perawatan pre operasi, intra dan post operasi, dan luka ...aulia rahmah
Dokumen tersebut membahas persiapan dan perawatan pre, intra, dan post operasi serta perawatan luka perineum pasca persalinan. Persiapan pre operasi meliputi pendidikan kesehatan, diet, persiapan kulit, dan latihan. Persiapan intra operasi meliputi prosedur steril dan anestesi. Perawatan post operasi meliputi manajemen luka, pernapasan, sirkulasi, cairan, dan eliminasi. Perawatan luka perineum pasca persalinan meliputi pem
Makalah ini membahas tentang perawatan luka, dengan menjelaskan pengertian luka, proses penyembuhan luka, dan faktor yang mempengaruhinya. Juga dijelaskan tentang perawatan luka bersih, luka basah, menjahit luka, dan mengangkat jahitan.
Dokumen tersebut membahas tentang diagnosa keperawatan yang mencakup pengertian, tujuan, langkah-langkah penetapan, pernyataan, tipe diagnosa keperawatan seperti aktual, risiko, kemungkinan, sindrom, dan sejahtera."
Teks tersebut membahas tentang berpikir kritis dalam keperawatan dan terdiri dari 3 poin utama:
1. Definisi berpikir kritis sebagai komponen penting dari tanggung jawab profesional dan asuhan keperawatan profesional
2. Karakteristik berpikir kritis meliputi rasional, skeptis konstruktif, otonomi, kreatif, adil, dan dapat dipercaya
3. Model berpikir kritis meliputi total recall, habits, inquiry, new ideas
Teks tersebut membahas tentang manajemen keperawatan dan motivasi dalam manajemen keperawatan. Secara ringkas, teks tersebut menjelaskan bahwa manajemen keperawatan merupakan proses pelaksanaan pelayanan keperawatan untuk memberikan asuhan kepada pasien, keluarga, dan masyarakat. Teks tersebut juga menjelaskan pentingnya motivasi bagi perawat untuk mencapai tujuan organisasi rumah sakit.
Dokumen tersebut membahas tentang dokumentasi asuhan keperawatan infeksi. Dibahas mengenai definisi infeksi, rantai infeksi yang terdiri dari agens infeksius, reservoar, portal keluar, cara penularan, portal masuk, dan pejamu yang rentan. Juga dibahas mengenai proses infeksi, jenis-jenis infeksi, pertahanan tubuh terhadap infeksi, dan infeksi nosokomial.
makalah perspektif transkultural dalam keperawatan Satya Wijaya
Dokumen tersebut membahas tentang peran perawat dalam memberikan asuhan keperawatan kepada pasien menjelang kematian dengan memperhatikan perspektif transkultural. Secara khusus dibahas mengenai pentingnya memahami budaya pasien, memberikan asuhan yang mempertahankan atau menyesuaikan budaya pasien, serta melakukan evaluasi berkelanjutan untuk memastikan kebutuhan pasien terpenuhi.
Dokumen tersebut membahas tentang implementasi keperawatan yang meliputi pengertian, tujuan, tahapan, proses, prinsip, metode, pedoman, kategori, dokumentasi, dan contoh format dokumentasi implementasi keperawatan.
Dokumen tersebut memberikan ringkasan mengenai strategi pelaksanaan asuhan keperawatan jiwa untuk beberapa gangguan jiwa seperti perilaku kekerasan, isolasi sosial, harga diri rendah, halusinasi, defisit perawatan diri, waham, dan resiko bunuh diri. Strategi pelaksanaan tersebut terdiri dari beberapa tahap seperti orientasi, kerja, dan terminasi dengan tujuan mengidentifikasi masalah, melakukan latihan, dan
Implementasi asuhan keperawatan pada klien dengan Artritis Gout meliputi pengkajian, diagnosa, intervensi, implementasi, dan evaluasi. Diagnosa yang ditemukan adalah kurangnya pengetahuan keluarga tentang penyakit Artritis Gout dan ketidakmampuan merawat anggota keluarga yang sakit. Intervensi meliputi pendidikan kesehatan tentang penyakit dan cara merawat pasien. Implementasi dan evaluasi menunjukkan tujuan keperawatan tercapai den
MAKALAH KONSEP KEPERAWATAN KELUARGA
Proses keperawatan keluarga adalah metode dimana suatu konsep diterapkan dalam praktik keperawatan keluarga yang terdiri dari lima tahap yang berhubungan dan berurutan yaitu pengkajian, diagnosis keperawatan, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.
Konsep keperawatan keluarga
Selengkapnya: http://warungbidan.blogspot.com/2017/09/makalah-konsep-keperawatan-keluarga.html
Makalah konsep dasar keperawatan keluargaWarnet Raha
Konsep dasar keperawatan keluarga membahas pengertian, tingkatan, dan proses keperawatan keluarga. Keperawatan keluarga adalah bidang kekhususan yang memberikan perawatan kepada keluarga dan anggotanya dengan pendekatan sistemik dan interaksional serta menggunakan kekuatan keluarga. Terdapat empat tingkatan keperawatan keluarga yang berbeda fokus perawatannya. Prosesnya meliputi pengkajian, diagnosa, perencanaan, intervens
Dokumen tersebut membahas ruang lingkup dan praktik keperawatan profesional yang meliputi asuhan keperawatan untuk individu, keluarga, dan masyarakat di berbagai fasilitas kesehatan serta lingkungan komunitas dengan menggunakan pendekatan ilmiah dan berdasarkan kode etik.
Makalah ini membahas model keperawatan keluarga menurut Orem yang terdiri dari 3 bagian utama yaitu self care atau perawatan diri sendiri, self care deficit atau penurunan kemampuan merawat diri, dan nursing system atau sistem keperawatan. Model ini berfokus pada kemampuan pasien untuk merawat diri dan bagaimana perawat dapat membantu meningkatkan kemampuan tersebut."
Makalah Teori Self Care Dorthea Orem Dalam Keperawatan KomunitasNoveldy Pitna
. Fokus utama dari model konseptual self care ini adalah meningkatkan kemampuan seseorang atau keluarga untuk dapat merawat dirinya atau anggota keluarganya secara mandiri sehingga tercapai kemampuan untuk mempertahankan kesehatan dan kesejahteraannya.
Konsep self care ini juga merupakan suatu landasan bagi perawat dalam memandirikan individu/keluarga sesuai tingkat ketergantungannya bukan menempatkan keluarga atau keluarga dalam posisi dependent. Karena menurut Orem, self care itu bukan proses intuisi, tetapi merupakan suatu perilaku yang dapat dipelajari melalui proses belajar.
Teori Self Care (perawatan diri) Dorothea Orem memberikan pengertian bahwa pelayanan keperawatan dipandang dari suatu pelaksanaan kegiatan yang dapat dilakukan individu untuk memenuhi kebutuhan dasar dengan tujuan mempertahankan kehidupan dan kesehatan. Teori ini terdiri dari tiga konsep utama yaitu teori Self Care Deficit, Self Care, dan Nursing System yang berfokus pada kemandirian individu untuk merawat diri sendiri sesuai ke
Teori Self Care dari Dorothea Orem memberikan pengertian bahwa perawatan kesehatan harus difokuskan pada kemampuan pasien untuk merawat diri sendiri guna memenuhi kebutuhan dasarnya. Terdiri dari tiga teori utama yaitu teori defisit self care, teori self care, dan teori sistem keperawatan.
Perawat
membantu
pasien
dalam
memenuhi
kebutuhan
perawatan dirinya sendiri.
2.
Man Developer: Perawat membantu pasien mengembangkan kemampuan dan
keterampilan untuk memenuhi kebutuhan perawatan dirinya sendiri.
3.
Man Dependent: Pasien tidak mampu memenuhi kebutuhan perawatan dirinya
sendiri secara total, sehingga perlu bantuan perawat secara langsung.
4.
Perawat
membantu
pasien
untuk
melakukan
perawatan
diri
sendiri(selfcare) secara mandiri.
2.
Man as Dependent: Pasien tidak mampu melakukan perawatan diri sendiri secara
mandiri, maka perlu bantuan perawat secara penuh.
3.
Man as Teacher-Learner: Perawat berperan sebagai pengajar dan pasien sebagai
pembelajar untuk meningkatkan kemampuan pasien dalam
Teori keperawatan Ida Jean Orlando menekankan pada pentingnya memenuhi kebutuhan pasien dan memahami reaksi pasien dan perawat selama proses perawatan. Teori ini terdiri dari tiga tahapan yaitu perilaku pasien, reaksi perawat, dan tindakan perawat. Teori ini telah berhasil diimplementasikan dalam praktik keperawatan rumah sakit maupun praktik pribadi.
Karya tulis ilmiah ini membahas tentang studi pengetahuan ibu tentang manfaat KMS balita di wilayah kerja Puskesmas Batalaiworu Kabupaten Muna tahun 2016. Latar belakang penelitian ini adalah masih rendahnya pengetahuan ibu tentang pemanfaatan KMS balita di wilayah tersebut berdasarkan hasil survei awal tahun 2008. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran tingkat pengetahuan ibu tentang man
Karya tulis ilmiah ini membahas tentang manajemen dan pendokumentasian asuhan kebidanan bayi baru lahir dengan asfiksia ringan di BPM Sakinah Kabupaten Muna tahun 2016. Asfiksia merupakan salah satu penyebab utama kematian neonatal dini di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk melaksanakan penanganan awal pada bayi baru lahir dengan asfiksia ringan di BPM Sakinah Kabupaten Muna tahun 2016. Metode yang dig
Kelurahan Laiworu dan Kelurahan Wamponiki melaksanakan kegiatan bhabinkamtibmas pada bulan September 2015. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan dan menjaga ketertiban serta kenyamanan lingkungan. Masyarakat diajak bekerja sama dengan aparat keamanan untuk mencegah terjadinya tindak kriminal di kedua kelurahan.
Bhabinkamtibmas di Kelurahan Laiworu melakukan beberapa kegiatan antara lain patroli rutin di lingkungan kelurahan untuk mencegah terjadinya tindak kriminal, melakukan sosialisasi kepada masyarakat tentang pentingnya kerjasama masyarakat dalam menjaga ketertiban dan ketenteraman, serta melakukan pengawasan terhadap tempat-tempat yang rawan kejahatan.
Ekosistem padang lamun memiliki ciri khas tersendiri yang berbeda dari ekosistem mangrove dan terumbu karang. Lamun merupakan tumbuhan berbunga yang mampu beradaptasi hidup di perairan laut dengan memiliki akar, daun, dan pembuluh. Lamun membentuk hamparan vegetasi yang luas dan memiliki peran penting dalam ekosistem perairan pesisir.
Cinderella is a story about a girl named Cinderella who is mistreated by her stepmother and stepsisters. She dreams of attending the prince's ball but is unable to go. With the help of a fairy godmother, Cinderella is able to go to the ball in a magical coach and dress. At midnight, she flees the ball, losing one of her glass slippers. The prince searches for the girl whose foot fits the slipper and finds Cinderella. They get married and live happily ever after.
Pemerintah Kabupaten Muna meminta Panitia Penerima Hasil Pekerjaan untuk melakukan serah terima akhir atas pekerjaan pembangunan drainase dan duiker lingkungan III Wamponiki yang dilaksanakan oleh CV. Sinar Linda pada tanggal 25 Agustus 2014.
Dokumen ini merangkum manajemen dan pendokumentasian asuhan kebidanan antenatal pada Ny. I yang menderita preeklampsia berat di Desa Ghonsume, Kecamatan Duruka, Kabupaten Muna dari 14 April hingga 28 April 2015. Laporan ini disusun oleh Sitti Nurjannah sebagai salah satu syarat menyelesaikan pendidikan di Akademi Kebidanan Paramata Raha Kabupaten Muna.
Dokumen tersebut menjelaskan 99 nama-nama Allah SWT beserta artinya. Nama-nama tersebut mencakup makna-makna seperti Yang Maha Pemurah, Yang Maha Adil, Yang Maha Mengetahui, dan Yang Maha Esa. Nama-nama tersebut merupakan ungkapan dari sifat-sifat dan keagungan Allah SWT.
Global warming will have significant impacts on forests, reefs, deserts, and storms according to the article. The Amazon forest could lose 30-60% of its area and become dry grasslands by 2050 due to warming and deforestation. The Great Barrier Reef may completely disappear within 20 years as rising sea levels from climate change drown the coral. Climate models predict that the Sahara desert could transform back into a lush grassland like it was 12,000 years ago if rainfall increases. While it's unclear if global warming caused any single storm, models indicate that hurricanes will likely become stronger and more destructive due to rising ocean temperatures caused by climate change.
Acara radio membahas penyakit HIV/AIDS, penyebabnya (virus HIV), dan cara penularannya (darah, cairan kelamin, jarum suntik). Narasumber memberikan saran untuk mencegahnya seperti menjauhi seks bebas dan narkoba, serta meningkatkan iman.
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdffadlurrahman260903
Ppt landasan pendidikan tentang pendidikan seumur hidup.
Prodi pendidikan agama Islam
Fakultas tarbiyah dan ilmu keguruan
Universitas Islam negeri syekh Ali Hasan Ahmad addary Padangsidimpuan
Pendidikan sepanjang hayat atau pendidikan seumur hidup adalah sebuah system konsepkonsep pendidikan yang menerangkan keseluruhan peristiwa-peristiwa kegiatan belajarmengajar yang berlangsung dalam keseluruhan kehidupan manusia. Pendidikan sepanjang
hayat memandang jauh ke depan, berusaha untuk menghasilkan manusia dan masyarakat yang
baru, merupakan suatu proyek masyarakat yang sangat besar. Pendidikan sepanjang hayat
merupakan asas pendidikan yang cocok bagi orang-orang yang hidup dalam dunia
transformasi dan informasi, yaitu masyarakat modern. Manusia harus lebih bisa menyesuaikan
dirinya secara terus menerus dengan situasi yang baru.
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024Kanaidi ken
Dlm wktu dekat, Pelatihan/WORKSHOP ”CSR/TJSL & Community Development (ISO 26000)” akn diselenggarakan di Swiss-BelHotel – BALI (26-28 Juni 2024)...
Dgn materi yg mupuni & Narasumber yg kompeten...akn banyak manfaat dan keuntungan yg didpt mengikuti Pelatihan menarik ini.
Boleh jga info ini👆 utk dishare_kan lgi kpda tmn2 lain/sanak keluarga yg sekiranya membutuhkan training tsb.
Smga Bermanfaat
Thanks Ken Kanaidi
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Fathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka.
Paper ini bertujuan untuk menganalisis pencemaran udara akibat pabrik aspal. Analisis ini akan fokus pada emisi udara yang dihasilkan oleh pabrik aspal, dampak kesehatan dan lingkungan dari emisi tersebut, dan upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi pencemaran udara
1. Makalah : Keperawatan Keluarga
Dosen : Ns. Sukurni S. Kep WOC (ET) N
“ MODEL KEPERAWATAN KELUARGA MENURUT OREM“
O L E H :
K E L O M P O K II
Nurdin Kowa
Wd. Dewi Murnianti B
Sumarni
Heri Said
Dwi Hardianti Sartika D
Rosnawati
Anton Fajarudin
Ld. Muh. Saleh
Ketut Sudiarta
AKADEMI KEPERAWATAN
PEMERINTAH KABUPATEN MUNA
2012/2013
1
2. KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT, karena atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya
akhirnya kami dapat menyelesaikan tugas Mata kuliah Keperawatan Keluarga yang berjudul
“ MODEL KEPERAWATAN KELUARGA MENURUT OREM“
.
Tugas ini dibuat guna memenuhi tugas yang merupakan salah satu standar atau kriteria
penilaian dari Mata Kuliah Keperawatan Keluarga yang diberikan secara berkelompok.
Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada Ibu Ns. Sukurni S. Kep WOC (ET) N
selaku dosen pembimbing mata kuliah Keperawatan Keluarga di Akper Pemkab. Muna yang
telah banyak mebimbing dan mengarahkan kami sehingga kami dapat menyelesaikan tugas
makalah ini. Tak lupa pula kami mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah
banyak membantu kami dalam menyelasaikan tugas makalah ini.
Kami menyadari kekurangan kami sebagai manusia biasa dan oleh karena keterbatasan
sumber referensi yang kami miliki sehingga kiranya dalam makalah ini masih banyak terdapat
kesalahan dan kekeliruan baik itu dalam penyusunan maupun isinya. Oleh karena itu, kami
sangat mengharapkan adanya saran dan kritik dari Ibu Dosen Pembimbing ataupun pihak-pihak
lain dan sesama teman mahasiswa untuk dapat menambahkan sesuatu yang kiranya dianggap
masih kurang atau memperbaiki sesuatu yang dianggap salah dalam tulisan ini.
Akhirnya kami mengucapkan banyak terima kasih. Dan semoga makalah ini dapat
berguna dan bermanfaat bagi kita semua sebagai bahan tambahan pengetahuan untuk lebih
memperluas wawasan kita.
2
Raha, Februari 2012.
Penyusun
3. DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................... i
DAFTAR ISI.................................................................................................... ii
BAB I : PENDAHULUAN............................................................................. 1
A. Latar belakang........................................................................... 1
B. Tujuan Penulisan....................................................................... 1
C. Metode Penulisan...................................................................... 2
D. Ruang Lingkup.......................................................................... 2
BAB II : PEMBAHASAN……………........................................................... 3
A. Latar Belakang Dorothea Orem.................................................. 3
B. Pengertian Keperawatan Menurut Orem..................................... 3
C. Model Keperawatan Menurut Orem........................................... 3
BAB III: KESIMPULAN................................................................................ 8
A. Kesimpulan................................................................................ 8
B. Saran ......................................................................................... 8
3
DAFTAR PUSTAKA
4. BAB I
PENDAHULUAN
4
A. Latar Belakang
Keperawatan sebagai suatu profesi yang sampai saat ini masih dianggap profesi yang
kurang eksis, kurang profesional, bahkan kurang menjanjikan dalam hal finansial. Oleh karena
itu keperawatan harus berusaha keras untuk menunjukkan pada dunia luar, di luar dunia
keperawatan bahwa keperawatan juga bisa sejajar dengan profesi – profesi lain. Tugas ini akan
terasa berat bila perawat-perawat Indonesia tidak menyadari bahwa eksistensi keperawatan
hanya akan dapat dicapai dengan kerja keras perawat itu sendiri untuk menunjukkan
profesionalismenya dalam memberikan pelayanan kesehatan terutama pelayanan keperawatan
baik kepada individu, keluarga maupun masyarakat.
Dari berbagai tingkatan usia. Aplikasi proses keperawatan menurut konsep teori Orem
di Rumah Sakit telah banyak diterapkan namun sedikit sekali perawat yang mengetahui dan
memahami bahwa tindakan keperawatan tersebut telah sesuai. Bahkan perawat melaksanakan
asuhan keperawatan tanpa menyadari sebagian tindakan yang telah dilakukan pada klien adalah
penerapan konsep teori Orem.
Oleh karena itu, kelompok memandang perlu untuk mengetahui dan mengkaji lebih jauh
tentang penerapan model keperawatan yang sesuai dengan teori Orem diilapangan atau rumah
sakit, sehingga dapat diketahui apakah teori Orem dapat diaplikasikan dengan baik dalam
pelayanan keperawatan.
5. 5
B. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah selain untuk memenuhi tugas dalam
mata kuliah Keperawatan Keluarga, juga agar pembaca seperti layaknya penyusun makalah ini
mendapatkan informasi atau wawasaan mengenai “Model Keperawatan Keluarga Menurut
Orem”.
C. Metode Penulisan
Dalam memperoleh data atau informasi yang digunakan untuk penulisan askep ini,
penyusun menggunakan metode studi kepustakaan yakni dilakukan dengan mengambil referensi
dari buku-buku dan internet yang relevan dengan topik penulisan makalah ini sebagai dasar
untuk mengetahui dan memperkuat teori yang digunakan.
D. Ruang Lingkup
Mengingat keterbatasan waktu dan kemampuan yang penyusun miliki, sesuai dengan
rujukan materi yang harus dibahas dalam makalah ini, maka ruang lingkup makalah ini terbatas
pada pembahasan mengenai latar belakang Dorothea Orem, pengertian keperawatan menurut
Orem, dan model keperawatan menurut Orem.
6. BAB II
PEMBAHASAN
6
A. Latar Belakang Dorothea Orem
Dorothea Orem adalah salah seorang teoritis keperawatan terkemuka di Amerika.
Dorothe Orem lahir di Baltimore, Maryland di tahun 1914. Ia memperoleh gelar sarjana
keperawatan pada tahun 1939 dan Master Keperawatan pada tahun 1945. Selama karir
profesionalnya, dia bekerja sebagai seorang staf keperawatan, perawat pribadi, perawat pendidik
dan administrasi, serta perawat konsultan. Ia menerima gelar Doktor pada tahun 1976. Dorothea
Orem adalah anggota subkomite kurikulum di Universitas Katolik. Ia mengakui kebutuhan untuk
melanjutkan perkembangan konseptualisasi keperawatan. Ia pertama kali mempubilkasikan ide-idenya
dalam “Keperawatan : Konsep praktik”, pada tahun 1971, yang kedua pada tahun 1980
dan yang terakhir di tahun 1995.
B. Pengertian Keperawatan Menurut Orem
Menurutnya pelayanan manusia yang berpusat kepada kebutuhan manusia untuk
mengurus diri bagaimana mengaturnya secara terus-menerus untuk dapat menunjang kesehatan
dan kehidupan, sembuh dari penyakit atau kecelakaan dan menanggulangi akibat-akibatnya
(Orem, 1971).
C. Model Keperawatan Menurut Orem
Model konsep menurut Dorothea Orem yang dikenal dengan Model Self Care (perawatan
diri) memberikan pengertian jelas bahwa bentuk pelayanan keperawatan dipandang dari suatu
pelaksanaan kegiatan dapat dilakukan individu dalam memenuhi kebutuhan dasar dengan tujuan
mempertahankan kehidupan, kesehatan, kesejahteraan sesuai dengan keadaan sehat dan sakit,
yang ditekankan pada kebutuhan klien tentang perawatan diri sendiri.
Model Self Care (perawatan diri) ini memiliki keyakinan dan nilai yang ada dalam
keperawatan di antaranya dalam pelaksanaan berdasarkan tindakan atas kemampuan. Self Care
didasarkan atas kesengajaan serta dalam pengambilan keputusan dijadikan sebagai pedoman
7. dalam tindakan, setiap manusia menghendaki adanya Self Care (perawatan diri) dan sebagai
bagian dari kebutuhan dasar manusia. Dalam pemahaman konsep keperawatan khususnya dalam
pandangan mengenai pemenuhan kebutuhan dasar, Orem membagi dalam konsep kebutuhan
dasar yang terdiri dari:
1. Air (udara): pemelihraan dalam pengambian udara.
7
2. Water (air): pemeliaraan pengambilan air
3. Food (makanan): pemeliharaan dalam mengkonsumsi makanan
4. Elimination (eliminasi): pemeliharaan kebutuhan proses eliminasi
5. Rest and Activity (Istirahat dan kegiatan): keseimbangan antara istirahat dan aktivitas.
6. Solitude and Social Interaction (kesendirian dan interaksi sosial) : pemeliharaan dalam
keseimbangan antara kesendirian dan interaksi social
7. Hazard Prevention (pencegahan risiko): kebutuhan akan pencegahan risiko pada kehidupan
manusia dalam keadaan sehat .
8. Promotion of Normality
Dalam konsep praktek keperawatan, Orem mengembangkan tiga bentuk Model
Keperawatan Mandiri (Self care) di antaranya:
1. Self Care (Perawatan Diri Sendiri)
Dalam teori self care, Orem mengemukakan bahwa self care meliputi Self care itu sendiri,
yang merupakan aktivitas dan inisiatif dari individu serta dilaksanakan oleh individu itu
sendiri dalam memenuhi serta mempertahankan kehidupan, kesehatan serta kesejahteraan. Hal
tersebut digambarkan dalam hubungan antara self care, self care agency, dan therapeutic
demand (tuntutan terapeutik). Ketika klien tidak mampu melakukan perawatan diri, maka
deficit perawatan diri terjadi dan perawat akan membantu klien untuk melakukan tugas
perawatan dirinya.
a. Self care
Merupakan suatu tindakan yang ditujukan pada penyediaan dan perawatan diri sendiri
yang bersifat universal dan berhubungan dengan proses kehidupan manusia serta dalam
upaya mempertahankan fungsi tubuh.
8. 8
b. Self care agency
Agen Perawatan Sendiri adalah kekuatan individu yang berhubungan dengan perkiraan
dan esennsial operasi-operasi produksi untuk perawatan mandiri. Ada 3 aspek yakni :
- Agen ( Orang yang mengambil tindakan)
- Self care agent ( Penyedia perawatan mandiri)
- Dependent care agent ( Penyelenggara perawatan yang tidak mandiri)
c. Therapeutic self care demands
Tuntutan perawatan diri harus seimbang dengan kemampuan untuk memenuhi
kebutuhan tersebut. Untuk itu dilakukan upaya-upaya dengan cara menggunakan
metode-metode untuk mengembalikan kemampuan tersebut.
2. Self Care Deficit ( Berkurangnya kemampuan merawat diri sendiri)
Inti dari teori ini menggambarkan manusia sebagai penerima perawatan yang tidak mampu
memenuhi kebutuhan perawatan dirinya dan memiliki berbagai keterbatasan- keterbatasan
dalam mencapai taraf kesehatannya. Perawatan yang diberikan didasarkan kepada tingkat
ketergantungan; yaitu ketergantungan total atau parsial. Defisit perawatan diri menjelaskan
hubungan antara kemampuan seseorang dalam bertindak/beraktivitas dengan tuntutan
kebutuhan tentang perawatan diri. Sehingga bila tuntutan lebih besar dari kemampuan, maka
ia akan mengalami penurunan/defisit perawatan diri.
Teori berkurangnya kemampuan merawat diri sendiri ini diterapkan antara lain pada :
- Bayi atau anak yang belum dewasa.
- Kebutuhan melebihi dari kemampauan untuk merawat diri.
3. Nursing System (System Keperawatan)
Orem menjelaskan system keperawatan sebagai serangkaian tidakan kontinu yang dihasilkan
ketika perawat menghubungkan satu atau sejumlah cara membantu pasien dengan
tindakannya sendiri atau tindakan seseorang dibawah perawatan yang diarahkan untuk
memenuhi tuntutan perawatan diri teraupetik orang tersebut atau untuk mengatur perawatan
diri mereaka. Merupakan hal yang selalu penting untuk memeriksa apakah pasien dapat
9. berkontribusi dan kontribusi apa yang harus diberikan perawat. Orem membedakan tiga
system keperawatan yaitu :
1. Sistem suportif dan edukatif
Merupakan sistem bantuan yang diberikan pada pasien yang membutuhkan dukungan
pendidikan dengan harapan pasien mampu memerlukan perawatan secara mandiri. Sistem
ini dilakukan agar pasien mampu melakukan tindakan keperawatan setelah dilakukan
pembelajaran. Contoh pemberian pendidikan kesehatan pada ibu dan bapak (keluarga)
yang memerlukan informasi tentang pengaturan kelahiran anak dengan menggunakan
kontasepsi (alat mencegah pembuahan).
2. Sistem bantuan sebagian (Partially Compensatory System )
Merupakan sistem dalam pemberian perawatan diri secara sebagian saja dan ditujukan
kepada pasien yang memerlukan bantuan secara minimal seperti pada pasien yang post
operasi abdomen dimana pasien ini memiliki kemampuan seperti cuci tangan, gosok gigi,
cuci muka akan tetapi butuh pertolongan perawat dalam ambulasi dan melakukan
perawatan luka. Contohnya perawatan pada pasien post operasi apendikstomi(operasi
pembuangan total apendiks pada saluran pencernaan) dimana pasien tidak memiliki
kemampuan untuk melakukan perawatan pada luka bekas operasi tersebut.
3. Sistem bantuan secara penuh (Wholly Compensatory system)
Merupakan suatu tindakan keperawatan dengan memberikan bantuan secara penuh pada
pasien dikarenakan ketidakmampuan pasien dalam memenuhi tindakan perawatan secara
mandiri yang memerlukan bantuan dalam pergerakan, pengontrolan, dan ambulasi serta
adanya manipulasi gerakan. Contohnya, pemberian bantuan pada pasien koma (penurunan
kesadaran akibat penyakit).
Terdapat tiga tipe kebutuhan self care menurut Orem yaitu kebutuhan universal ,
perkembangan perawatan diri//kemajuan self care, serta penyimpangan kesehatan.
1. Kebutuhan universal self care
Menyeimbangkan pemasukan udara, air, dan makanan.
Pembekalan perawatan berhubungan dengan proses eliminasi dan eksresi.
Mencapai keseimbangan antara aktivitas dan istirahat.
9
10. Menghindari risiko-risiko yang membahayakan bagi kehidupan, peran dan tercapainya
10
kesejahteraan.
Meningkatkan fungsi/peran dan perkembangan dalam kelompok sosial berdasarkan
potensi manusia, batasan-batasan, dan keinginan manusia untuk menjadi normal.
2. Kebutuhan perkembangan/kemajuan self care
Menyeimbangkan kondisi kehidupan yang mendukung proses kehidupan dan
perkembangan, dimana manusia berproses menuju tingkat yang lebih tinggi dan
menjadi matang.
Pembekalan keperawatan ditujukan untuk mencegah terjadinya kehilangan
kondisi/faktor yang mendukung perkembangan manusia.
3. Kebutuhan self care deviasi/penyimpangan kesehatan
Menjaga individu dari kondisi lingkungan fisik maupun biologis yang dapat
menyebabkan terjadinya penyakit dan menimbulkan kesadaran terhadap efek dari
kondisi patologik.
Secara efektif mengembalikan individu dari kondisi patologis seperti deformitas atau
abnormalitas dimana perawat berupaya mengkompensasi gangguan yang terjadi.
Memodifikasi konsep diri dan gambaran diri pada seseorang dalam menerima
kesehatan dan perawatan kesehatan.
Mempelajari efek dari kondisi patologik dan penangan yang mungkin digunakan untuk
mengembangkan kemampuan individu.
11. BAB III
PENUTUP
11
A. Kesimpulan
Dari pemaparan pada bab-bab sebelumnya, maka penulis menyimpulkan bahwa :
Model keperawatan yang dikembangkan oleh Orem lebih menekankan pada
kemampuan individu untuk memenuhi kebutuhan perawatan dirinya tanpa ada
ketergantungan dengan orang lain (mandiri).
Model konseptual yang dikembangkan oleh Orem terdiri dari tiga yaitu theory deficit self
care, theory self care, dan nursing system.
Ada tiga tingkatan kemampuan individu untuk mememnuhi kebutuhan self care-nya yaitu
wholly compensatory nursing system, Partly comensatory nursing system, Supportive
educative nursing system.
B. Saran
Semoga makalah ini dapat bermamfaat bagi yang pembaca, terutama mahasiswa
keperawatan.
Semoga dapat menjadi bahan acuan pembelajaran bagi mahasiswa keperawatan.
12. DAFTAR PUSTAKA
Basford, Lynn. 2006. Teori dan Praktik Keperawatan. EGC: Jakarta.
Hidayat, A.Aziz Alimul. 2007. Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.
www.inna-ppni.or.idkeperawatan-gun.blogspot.com
www.keperawatan.ugm.ac.id
12