Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
ekologi
1. LEMBAR KERJA MAHASISWA
Mata Kuliah : EKOLOGI DAN ILMU LINGKUNGAN
Kode Mata Kuliah/SKS : 4514-2-3052/2 SKS
Tujuan :
1. Mendefinisikan ilmu lingkungan dan membandingkan antara ilmu lingkungan dan
ekologi.
2. Membuat 5 (lima) materi pokok yang memberikan kontribusi terhadap ilmu lingkungan.
3. Menjelaskan dampak lingkungan dari kegiatan berburu, revolusi pertanian dan revolusi
industri.
4. Membedakan antara sumberdaya daya alam terbarui dan sumberdaya alam tak terbarui.
5. Mengkalsifikasikan masalah lingkungan ke dalam tiga kategori utama.
Jawaban
1. Mendefenisikan ilmu lingkungan dan membandingkan antara ilmu lingkungan dan
ekologi
Ilmu Lingkungan merupakan integrasi dari berbagai ilmu yang mempelajari lingkungan
dari sudut pandang tertentu. Dapat dikatakan bahwa ilmu lingkungan adalah suatu wadah
yang berisikan berbagai asas dan konsep dari berbagai ilmu yang dipersatukan dengan
maksud untuk mempelajari dan memecahkan masalah-masalah yang menyangkut
hubungan antara jasad hidup dengan lingkungannya. ilmu lingkungan adalah ekologi
terapan. Ekologi adalah ilmu yang mempelajari interaksi antara organisme dengan
lingkungannya dan yang lainnya. Berasal dari kata Yunani oikos ("habitat") dan logos
("ilmu"). Ekologi diartikan sebagai ilmu yang mempelajari baik interaksi antar makhluk
hidup maupun interaksi antara makhluk hidup dan lingkungannya. Istilah ekologi
pertama kali dikemukakan oleh Ernst Haeckel (1834 - 1914). Dalam ekologi, makhluk
hidup dipelajari sebagai kesatuan atau sistem dengan lingkungannya. Ilmu lingkungan
adalah ekologi yang menerapkan berbagai azas dan konsepnya kepada masalah yang
lebih luas,yang menyangkut pula hubungan manusia dengan lingkungannya. Ilmu
2. lingkungan ini mengintegrasikan berbagai ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik
anatara jasad hidup (termasuk manusia) dengan dengan lingkungannya.
Pembagian Ekologi
Ekologi perairan tawar
o Ekologi laut
o Ekologi darat
Menurut garis Taxonomi
o Ekologi tumbuhan
o Ekologi vertebrata
o Ekologi serangga
o Ekologi jasad renik
Ekologi adalah dasar pokok ilmu lingkungan.
· Inti permasalahan lingkungan hidup pada hakekatnya adalah ekologi yakni hubungan
makluk hidup, khususnya manusia dengan lingkunganya
· Populasi adalah golongan-golongan individu dari suatu jenis organisme.
· Komunitas adalah semua populasi yang menduduki suatu daerah tertentu
· Ekosistem adalah tatanan kesatuan secara menyeluruh antara segenap unsur lingkungan
hidup yang saling mempengaruhi.
2. Membuat lima materi pokok yang memberikan kontribusi terhadap ilmu
lingkungan
- Struktur Ekosistem
Menurut Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan
Hidup, batasan dari ekosistem adalah tatanan unsur lingkungan hidup yang merupakan
kesatuan utuh menyeluruh dan saling mempengaruhi dalam membentuk keseimbangan,
stabilitas, dan produktivitas lingkungan hidup. Secara struktural ekosistem terdiri dari
komponen biotik dan abiotik.
Komponen biotik ekosistem meliputi: sumber daya tumbuhan, sumber daya hewan,
jasad renik, dan sumber daya manusia. Komponen abiotik ekosistem meliputi: sumber
daya tanah, sumber daya air, sumber daya energi fosil, udara, serta cuaca dan iklim.
3. Masing-masing komponen yang menjadi bagian dari ekosistem tersebut saling
berinteraksi dan saling mempengaruhi dengan erat. Adapun faktor lingkungan pembatas
berperan besar dalam menentukan komposisi organisme dalam suatu ekosistem. Dalam
konsep faktor pembatas dikemukakan bahwa setiap organisme memiliki kisaran toleransi
terhadap setiap faktor lingkungan abiotik.
- Fungsi Ekosistem
Untuk memahami bagaimana ekosistem berfungsi maka hal mendasar yang perlu
dipahami adalah terdapatnya aliran energi ke dalam ekosistem dan terjadinya daur materi
di dalam ekosistem. Kedua hal tersebut dapat diamati pada proses produksi dan
dekomposisi, rantai dan jaring makanan, adanya tingkatan tropik di dalam ekosistem,
serta terjadinya daur biogeokimia yang berlangsung secara terus-menerus dan
berkesinambung-an. Energi ialah segala sesuatu yang dapat melakukan pekerjaan.
Sumber energi dapat dikelompokkan menjadi: sumber energi tak terbarui (non
renewable) yaitu sumber energi fosil dan nuklir, sumber energi terbarui (renewable) yaitu
sumber energi bukan fosil, misalnya tenaga air dan tenaga angin.
Rantai makanan merupakan perpindahan energi makanan dari sumber daya
tumbuhan melalui seri organisme atau melalui jalur makan-memakan. Rantai makanan
dibagi atas dua tipe dasar, yaitu: rantai makanan rerumputan (grazing food chain), dan
rantai makanan sisa (detritus food chain).
Unsur yang merupakan persinggungan (interface) antara komponen habitat yaitu
tanah/batuan, air, dan atmosfer, terjadi proses-proses baik fisik, kimia, maupun biologi
yang silih berganti atau bersamaan yang disebut proses biogeokimia, karena proses ini
terjadi berulang-balik, maka proses ini disebut daur biogeokimia.
Di dalam daur unsur atau senyawa kimia dapat ditemukan adanya 2 (dua) kutub,
yaitu kutub cadangan dan kutub pertukaran atau kutub peredaran. Dari segi biosfer, daur
biogeokimia terdiri dari 2 (dua) kelompok, yaitu tipe gas dan tipe sedimen.
- Komunitas
Komunitas biotik berperan sangat penting dalam keseimbangan ekosistem.
Komunitas adalah beberapa populasi yang hidup pada suatu habitat fisik tertentu, yang
merupakan suatu unit organisasi dengan karakteristik tertentu sebagai tambahan dari
komponen karakteristik populasi penyusunnya, dan berfungsi sebagai suatu unit melalui
4. berbagai transformasi metabolik. Ukuran dan komposisi spesies pada komunitas adalah
berbeda-beda, namun dapat dikelompokkan sesuai dengan tingkatan tropiknya, yaitu
produsen, konsumen, dan dekomposer. Karakter umum dari suatu komunitas biasanya
ditentukan oleh spesies yang dominan pada komunitas tersebut. Keanekaragaman spesies
merupakan faktor penting dari suatu komunitas selain dominansi. Keanekaragaman
komunitas ditentukan pula oleh pola komunitas yang merupakan pola penyebaran atau
stratifikasi dari spesies yang hidup pada komunitas tersebut.
- Populasi
Populasi adalah sekelompok individu spesies yang sama yang menempati suatu
ruang, dan secara kolektif mempunyai sifat yang khas sebagai suatu kelompok. Sifat
kolektif tersebut antara lain adalah kepadatan populasi, natalitas, mortalitas, dan
distribusi umur. Populasi pada umumnya ada dalam keseimbangan yang dinamis, yang
dipengaruhi oleh interaksi berbagai faktor. Faktor keseimbangan yang mendorong
perkembangan populasi antara lain laju reproduksi, penyebaran, mekanisme pertahanan
diri, dan kemampuan bertahan pada kondisi sulit. Faktor pendorong tersebut berinteraksi
pula dengan faktor penghambat yang antara lain adalah keterbatasan sumber, habitat yang
kurang cocok, kondisi cuaca, persaingan, predator, parasit, dan penyakit. Adapun pola
interaksi spesies antarpopulasi dapat berbentuk interaksi netral, interaksi negatif, maupun
interaksi positif. Berbagai bentuk interaksi tersebut masih belum semuanya ditemukan
oleh manusia, sedangkan gangguan yang terjadi terhadap interaksi tersebut akan
berpengaruh kepada ekosistem secara keseluruhannya.
- Spesies dan Spesiasi
Berbagai tempat di permukaan bumi memiliki kondisi lingkungan yang berbeda-beda,
yang membentuk habitat dan relung ekologis yang berbeda-beda pula. Spesies yang
terbentuk melalui proses spesiasi dapat menempati habitat dan relung ekologis yang
berbeda-beda tersebut karena kemampuan intrinsiknya, seperti batas toleransi,
kemampuan adaptasi terhadap berbagai faktor seleksi alam, dan dimungkinkan karena
adanya variasi genetis. Proses spesiasi yang umum terjadi adalah spesiasi allopatrik,
parapatrik, sympatrik, dan polyploidy. Sedangkan spesiasi akibat campur tangan manusia
dapat terjadi dalam proses domestikasi. Proses spesiasi juga tak terlepas dari evolusi dan
5. perkembangan faktor habitat dan relung ekologis melalui segregasi relung ekologis.
Kedudukan Manusia dalam Lingkungan Hidup dan Dinamika Populasi
Manusia sebagai makhluk hidup membutuhkan lingkungan abiotik dan
lingkungan biotik, selain kebutuhan pokok primer dan sekunder manusia yaitu makan,
minum dan tempat tinggal, manusia juga membutuhkan sosialisasi.
Manusia mempunyai kelebihan dari makhluk hidup yang lain yaitu dalam perkara
(noosfir/akal). Sehingga dalam pemanfaatan sumber alam, manusia dapat mengelolanya
secara lebih efisien dan efektif dibandingkan makhluk hidup yang lain.
Dengan adanya saling ketergantungan di antara manusia di dalam memanfaatkan
dan mengelola sumber alam, maka terjadi kehidupan berkelompok sesuai dengan
pembagian kerja dan aktivitas kerja sama kesatuan hidup manusia yang ditandai dengan
hidup yang berkelompok menimbulkan keterikatan manusia pada norma-norma aturan-aturan
dan adat-istiadat tertentu yang bersifat kontinu, sehingga membentuk masyarakat.
Populasi manusia merupakan salah satu komponen dari ekosistem. Dengan
adanya pertumbuhan penduduk akan terpengaruh daya dukung lingkungan. Cara
mengukur pertumbuhan penduduk dapat menggunakan rumus: Pt = Pd + B – D + D + I –
O. Pendekatan cara demografi dalam mempelajari penduduk perlu diketahui ciri-cirinya
antara lain: jumlah penduduk, umur dan jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, distribusi
penduduk, dan status perkawinan.
Dengan adanya kecepatan pertumbuhan penduduk dapat terjadi perubahan jumlah
penduduk yang disebabkan adanya perubahan jumlah kelamin, kematian, dan imigrasi.
Daya dukung lingkungan merupakan kemampuan lingkungan untuk mendukung
kehidupan yang ada di dalamnya. Sehubungan dengan daya dukung lingkungan, maka
dunia tidak akan dapat menanggung jumlah manusia tanpa batas. Apabila daya dukung
lingkungan terlampaui maka kehidupan manusia dapat mengalami berbagai kesulitan.
Seiring dengan pertumbuhan populasi manusia, manusia merupakan makhluk
hidup dengan berstrategi “K”, yaitu strategi yang memperhatikan batas daya dukung
lingkungan. Kalau populasinya sudah mendekati batas daya dukung, maka akan terjadi
perubahan laju kehidupan karena pengaruh kehidupan lingkungan yang menahan laju
pertumbuhan sehingga pertumbuhan yang berhimpit dengan batas daya dukung (K).
- Lingkungan Hidup Buatan
6. a. Manusia pada kehidupannya memerlukan tempat untuk bernaung dan melindungi
diri, oleh sebab itu manusia dalam bermasyarakat membentuk permukiman-permukiman.
b. Dalam pembangunan permukiman diperlukan keseimbangan dengan ekosistem,
sehingga tidak melebihi daya dukung lingkungan.
Untuk itu diperlukan strategi berdasarkan keberlanjutan. Dengan pendekatan
ekologi dapat diharapkan dapat:
memperbaiki dan menjamin penyediaan air bersih;
meminimumkan masalah pembuangan limbah;
mengurangi pengubahan lahan subur untuk pertanian menjadi lahan
permukiman dan membantu mempertahankan produktivitas lahan;
mengembangkan pola konservasi energi untuk keperluan hidup dan produksi
barang;
memaksimumkan pemanfaatan sumber daya yang tersedia;
memadukan pemeliharaan dan pelayanan permukiman dengan penyediaan
lapangan pekerjaan, pembangunan masyarakat, dan pendidikan.
Dalam pengelolaan lingkungan hidup diperlukan beberapa faktor yang perlu
diperhatikan untuk dapat menilai berfungsinya suatu lingkungan hidup yaitu mempunyai
keanekaragaman jenis yang tinggi, keterkaitan baik antarjenis kehidupan maupun dengan
lingkungan fisik, efisiensi dan efektivitas penggunaan energi yang tinggi.
Industri merupakan salah satu usaha dalam pengolahan sumber alam yang
diklasifikasikan menjadi industri primer, sekunder, dan tersier. Dalam pengelolaannya,
industri mempunyai ciri dan karakteristik yaitu industri hulu, industri hilir, dan industri
kecil.
Industri mengolah sumber alam dengan bantuan teknologi dan mengeluarkan sisa
pengolahannya yang disebut dengan limbah. Dengan kemajuan teknologi pengolahan
dalam industri menggunakan bahan-bahan kimia yang dapat menimbulkan limbah
sehingga menyebabkan pencemaran atau sebagai sumber pencemaran.
Untuk menyerasikan pertumbuhan industri dengan menjaga kondisi lingkungan
fisik dan lingkungan sosial sekitarnya diperlukan beberapa cara yang dapat ditempuh
yaitu dengan menempatkan industri-industri itu dalam kawasan-kawasan khusus,
7. memberikan batas-batas maksimum bagi limbah industri yang akan dibuang ke
lingkungan alam, dan meningkatkan kemampuan lingkungan untuk menyerap limbah
industri, serta memilih teknologi bersih pencemaran bagi industri-industri yang akan
dibangun.
3. Menjelaskan dampak lingkungan dari kegiatan berburu, revolusi pertanian dan
revolusi industry
4. Membedakan antara sumber daya alam yang terbaharui dan sumber daya alam tak
terbaharui
Sumber daya alam adalah unsur lingkungan alam, baik fisik maupun hayati, yang
diperlukan oleh manusia untuk memenuhi kebutuhannya dan meningkatkan
kesejahteraannya. Faktor penentu sumber daya alam adalah kebutuhan manusia yang dapat
berubah-ubah sepanjang waktu. Karena luasnya cakupan sumber daya alam, maka disusun
klasifikasi sumber daya alam, yang antara lain meliputi sumber daya alam terbarui dan tak
terbarui. Permasalahan sumber daya alam secara umum adalah ketersediaannya dan
penggunaannya yang tak merata. Sedangkan untuk memenuhi standar hidup yang diinginkan
manusia secara global, maka kebutuhan dan penggunaan sumber daya alam tersebut
diperkirakan akan terus meningkat. Agar daya dukung tak terlewati, maka dibutuhkan
pengelolaan sumber daya alam. Untuk sumber daya alam yang bersifat terbarui, maka perlu
diperhatikan maximum sustainable yield sehingga manfaat dapat berkelanjutan. Untuk
sumber daya alam yang tak terbarui, maka pengelolaan berbentuk penghematan, peningkatan
efisiensi, daur ulang, dan pencarian alternatif pengganti, sehingga sumber daya alam tersebut
dapat dipertahankan selama mungkin.
Sumber Daya Alam Terbarui
Jenis sumber daya alam terbarui yang dibahas adalah sumber daya lahan dan
hutan. Sumber daya lahan di dunia terutama digunakan untuk lahan pertanian tanaman
pangan. Penurunan kualitas sumber daya lahan antara lain disebabkan oleh erosi,
penggurunan, dan perubahan peruntukan lahan yang tak terkelola dengan baik. Degradasi
8. lahan karena erosi dipercepat oleh perilaku manusia yang salah dalam membuka dan
mengelola lahan. Pengelolaan dan peruntukan lahan harus didasarkan pada karakter dan
kemampuan lahan. Pengelolaan lahan mencakup pendekatan teknologi, konservasi, dan
kearifan tradisional.
Sedangkan sumber daya hutan merupakan sumber daya alam terbarui yang banyak
dimanfaatkan oleh manusia untuk berbagai kepentingan. Kerusakan sumber daya hutan
terutama hutan tropika mencapai kecepatan yang mengkhawatirkan. Dengan demikian
pengelolaan hutan terutama hutan alam di daerah tropika harus dilakukan secara lebih
berhati-hati dan bijaksana.
Sumber Daya Alam Tak Terbarui
Sumber daya alam tak terbarui adalah sumber daya yang keberadaannya di bumi
terbatas, dapat habis terpakai, dan oleh proses alami tak dapat diadakan kembali dalam
waktu yang relatif singkat, contohnya adalah sumber daya mineral dan bahan
tambang, serta energi fosil. Sumber daya mineral dan bahan tambang berasal dari
lapisan kerak bumi yang terbentuk dari berbagai proses geologis seperti proses magmatis,
hidrotermal, sedimentasi, dan proses pelapukan. Bahan tambang yang berupa logam dan
non-logam banyak dimanfaatkan manusia untuk kepentingan industri. Permasalahan
sumber daya tersebut yang berkaitan dengan lingkungan meliputi proses penambangan
dan pengolahan bahan tambang. Adapun strategi pengelolaannya adalah penggunaan
sehemat mungkin, daur ulang, dan pencarian bahan pengganti terutama dari sumber daya
jenis terbarui. Sumber daya energi fosil sebagaimana namanya, berasal dari proses
fosilisasi bahan organik selama jutaan tahun. Contohnya adalah batu bara yang
merupakan fosil tumbuhan, serta minyak bumi dan gas alam yang merupakan fosil
organisme perairan.
Penggunaan energi oleh manusia sampai saat ini masih didominasi oleh energi fosil
sehingga cadangannya diperkirakan akan habis tidak lama lagi. Selain itu, proses
penambangan, pengangkutan, pemrosesan, dan penggunaan energi fosil tersebut juga
menimbulkan dampak lingkungan yang tidak kecil, terutama pembakaran fosil yang
meningkatkan konsentrasi CO2 di atmosfer yang pada akhirnya akan menimbulkan
bahaya pemanasan global. Energi fosil tidak dapat didaur ulang sehingga strategi
9. pengelolaannya meliputi penghematan dan pencarian energi alternatif yang lebih ramah
lingkungan seperti energi matahari, air, dan geotermal.
Aktivitas:
Tujuan 1:
1. Amati keadaan sungai yang ada di sekitar tempat tinggalmu!
2. Apakah ada kemungkinan sungai tersebut telah tercemar?
3. Jika Ya, apa alasanmu?
4. Jika Tidak, apa alasanmu?
Jawaban
1) Kami mengamati sungai yang ada di sekitar jembatan talumolo. Disini sungainya telah
tercemar namun dalam kategori yang boleh dikatakan belum terlalu parah. Di sekitaran
pinggiran sungai ini juga, telah di lakukan penambangan pasir dalam jumlah yang besar.
2) Ya! Sungai tersebut telah tercemar akibat adanya penambangan pasir dalam jumlah yang
besar di sekitar daerah pinggiran sungai tersebut.
3) Akibat adanya aktifitas penambangan pasir dalam jumlah yang besar ini sehingga
disekitar daerah pinggiran sungai terbentuk lubang-lubang cukup banyak dan semakin
dalam. Lubang-lubang tambang yang semakin banyak dan dalam ini menjadi pemicu
utama terjadinya erosi disekitar daerah talumolo. Lubang-lubang tambang ini menjadi
10. penghambat mengalirnya air sungai karena air harus terjebak didalam lubang-lubang
tersebut.
Tujuan 2:
Diskusikan pengamatan pada Tujuan 1.
1. Apakah anda dapat mengidentifikasi pencemaran air sungai apabila anda tidak
mengetahui tentang kimia air?
2. Apakah anda dapat mengetahhui keadaaan biota air pada sungai yang tercemar apabila
anda tidak mengetahui tentang biologi air?
Uraikan jawabanmu!
1. Kami tidak dapat mengidentifikasi pencemaran air sungai apabila tidak mengetahui
tentang kimia air. Hal ini disebapkan oleh kadar kimia air itu sendiri dapat menentukan
tercemar atau tidaknya air sungai. Air normal (tidak tercemar) yang memenuhi syarat
untuk suatu kehidupan mempunyai berkisar pH berkisar antara 6,5 – 7,5. Bila terjadi
perubahan pH atau konsentrasi ion Hidrogen pada air, maka akan menandakan air
tersebut telah tercemar. Pencemaran air itu sendiri ditandai dengan adanya perubahan
warna, bau dan rasa air. Air dalam keadaan normal dan bersih pada umumnya tidak akan
berwarna, sehingga tampak bening dan jernih, tetapi hal itu tidak berlaku mutlak,
seringkali zat-zat beracun justru terdapat pada bahan buangan industri yang tidak
mengakibatkan perubahan warna pada air. Timbulnya bau pada air lingkungan secara
mutlak dapat dipakai sebagai salah satu tanda terjadinya pencemaran. Apabila air
11. memiliki rasa berarti telah terjadi penambahan material pada air dan mengubah
konsentrasi ion Hidrogen dan pH air.
2. Kami tidak dapat mengetahui keadaaan biota air pada sungai yang tercemar apabila tidak
mengetahui tentang biologi air.
Pencemaran Air
· Meningkatnya nutrisi (fosfat, nitrat) dalam air dapat menyebabkan eutrofikasi
· Sampah organik seperti air got/parit sewage dan pertanian menyebabkan kebutuhan
oksigen yang tinggi _defisiensi oksigen _ mengganggu ekosistem
· Air buangan wastewater industri mengandung berbagai jenis pollutan, diantaranya: logam
berat, racun organik, minyak, nutrisi dan padatan
· Buangan dapat pula beruap efek panas, terutama dari pembangkit Tenaga listrik _ akan
mengurangi jumlah oksigen yang tersedia di air
· Pembuangan SO2 (pembakaran bahan bakar fosil dengan kadar S tinggi) menyebabkan
HUJAN ASAM
Air dinyatakan tercemar apabila terdapat ganguan terhadap kualitas air sehingga air tersebut
tidak dapat di gunakan untuk tujuan penggunaannya.Yang dimaksud dengan air tercemar air
adalah air yang telah di masuki makhluk hidup (mikro organisme), zat atau energi akibat
kegiatan manusia sehingga kualitas air turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebababkan air
tidak berfungsi sesuai dengan peruntukannya. Berdasarkan peruntukannya, air (tidak termasuk
air laut) di bagi empat golongan, yaitu:
a) Golongan A, yaitu air yang dapat digunakan sebagai air minum secara langsung tanpa
ada pengolahan terlebih dahulu.
b) Golongan B, yaitu air yang dapat digunakan sebagai air baku untuk air minum.
c) Golongan C, yaitu air yang dapat digunakan untuk keperluan perikanan dan pertenakan.
d) Golongan D, yaitu air yang dapat digunakan untuk keperluan pertanian, usaha perkotaan,
industri, dan pembangkit tenaga listrik.
12. Pencemaran terjadi bila dalam lingkungan terdapat bahan yang menyebabkan timbulnya
perubahan yang tidak diharapkan, baik yang bersifat fisik, kimiawi maupun biologis
sehingga mengganggu kesehatan eksistensi manusia, dan aktivitas manusia serta organisme
lainnya. Bahan penyebab pencemaran disebut bahan pencemar atau polutan.
Ciri-ciri Pencemaran
Air yang baik adalah air yang tidak tercemar secara berlebihan oleh zat-zat kimia atau mineral
terutama oleh zat-zat atau mineral yang berbahaya bagi kesehatan. Adapun beberapa indikator
bahwa air sungai telah tercemar adalah sebagai berikut:
a) mengganggu kehidupan hewan air dan mikroorganisme lainnya.
b) Adanya perubahan pH atau konsentrasi ion Hidrogen. Air normal yang memenuhi syarat
untuk suatu kehidupan mempunyai berkisar pH berkisar antara 6,5 – 7,5.
c) Adanya perubahan warna, bau dan rasa air. Air dalam keadaan normal dan bersih pada
umumnya tidak akan berwarna, sehingga tampak bening dan jernih, tetapi hal itu tidak
berlaku mutlak, seringkali zat-zat beracun justru terdapat pada bahan buangan industri
yang tidak mengakibatkan perubahan warna pada air. Timbulnya bau pada air lingkungan
secara mutlak dapat dipakai sebagai salah satu tanda terjadinya pencemaran. Apabila air
memiliki rasa berarti telah terjadi penambahan material pada air dan mengubah
konsentrasi ion Hidrogen dan pH air.
d) Timbulnya endapan, koloidal, bahan terlarut. Bahan buangan yang berbentuk padat,
sebelum sampai ke dasar sungai akan melayang di dalam air besama koloidal, sehingga
menghalangi masuknya sinar matahari ke dalam lapisan air. Padahal sinar matahari
sangat diperlukan oleh mikroorganisme untuk melakukan fotosintesis.
e) Adanya mikroorganisme. Mikroorganisme sangat berperan dalam proses degradasi bahan
buangan dari limbah industri ataupun domestik. Bila bahan buangan yang harus
didegradasi cukup banyak, maka mikroorganisme akan ikut berkembangbiak. Pada
perkembangbiakan mikroorganisme ini tidak tertutup kemungkinan bahwa mikroba
patogen ikut berkembangbiak pula.
f) Meningkatnya radioaktivitas air lingkungan. Zat radioaktif dari berbagai kegiatan dapat
menyebabkan berbagai macam kerusakan biologis apabila tidak ditangani dengan benar,
baik efek langsung maupun efek tertunda.
13. ciri-ciri kimia air sebagai berikut ini penyebab timbulnya:
1. Timbulnya Gas
Banyak reaksi kimia menghasilkan zat baru yang ditandai terbentuknya gas pada suhu kamar.
Sebagai contoh, apabila kapur tulis dimasukkan ke dalam larutan asam klorida encer maka akan
timbul gelembung-gelembung gas yang keluar dari larutan. Gelembung-gelembung gas tersebut
merupakan zat baru (gas karbon dioksida) hasil reaksi antara larutan asam klorida dan kapur.
Contoh lain reaksi yang menghasilkan gas adalah reaksi antara logam seng dan larutan asam
sulfat.
Gelembung gas yang keluar dari reaksi tersebut merupakan gas hidrogen. Oleh karena pada
kedua peristiwa tersebut dihasilkan zat baru (yang keduanya berwujud gas pada suhu kamar)
maka kedua peristiwa tersebut merupakan contoh reaksi kimia. Dengan demikian, timbulnya gas
dapat menjadi petunjuk bahwa suatu reaksi kimia telah terjadi (perhatikan Gambar 5.11).
2. Timbulnya Endapan
Banyak reaksi kimia menghasilkan zat baru yang tidak berwujud gas pada suhu kamar,
melainkan berupa endapan . Sebagai contoh, jika kita meniupkan napas ke dalam air kapur, air
kapur yang tadinya jernih akan menjadi keruh. Kekeruhan ini terjadi karena terbentuknya zat
baru berupa endapan putih. Endapan putih ini merupakan hasil reaksi antara zat yang ada dalam
udara hasil pernapasan kita dan air kapur. Contoh lain adalah jika kita meneteskan larutan perak
nitrat ke dalam air ledeng, air ledeng akan tampak keruh. Kekeruhan ini terbentuk karena adanya
reaksi antara larutan perak nitrat dan partikel yang ada dalam air ledeng, kemudian membentuk
zat baru berbentuk endapan dalam air ledeng. Endapan yang ada dalam kedua contoh di atas
merupakan zat baru yang terbentuk akibat pencampuran dua macam zat. Jadi, kedua peristiwa
tersebut termasuk reaksi kimia. Melalui dua contoh tersebut kita bisa mengatakan bahwa
timbulnya endapan dapat menjadi petunjuk telah terjadi reaksi kimia.
3. Timbulnya Warna
Banyak reaksi kimia yang terjadi tidak disertai oleh timbulnya endapan atau gas, tetapi ditandai
oleh timbulnya warna yang baru. Sebagai contoh, jika kita memanaskan padatan terusi (tembaga
sulfat berhidrat) yang berwarna biru dalam sebuah tabung reaksi, terusi akan berubah menjadi zat
lain yang berwarna putih dan dalam dinding tabung akan terbentuk tetesan cairan, seperti
ditunjukkan pada Gambar 5.13. Pada perubahan ini terbentuk dua macam zat baru. Contoh reaksi
14. lain yang ditandai oleh adanya perubahan warna adalah jika kita memanaskan lempeng tembaga
yang berwarna merah dengan serbuk belerang yang berwarna kuning. Setelah dipanaskan maka
akan terbentuk zat baru yang berwujud padatan berwarna hitam. Pada kedua contoh peristiwa ini
terjadi perubahan kimia karena terbentuk zat yang baru. Dengan demikian, adanya perubahan
warna dapat menjadi petunjuk telah terjadi perubahan kimia.
4. Timbulnya Perubahan Suhu
Timbulnya perubahan suhu dapat juga menjadi petunjuk terjadinya reaksi kimia (perhatikan
Gambar 5.14). Sebagi contoh, jika kita memasukkan sedikit kapur tohor ke dalam air yang
terdapat dalam tabung reaksi, kita akan merasakan suhu air yang terdapat dalam tabung tersebut
meningkat. Pada peristiwa ini telah terbentuk zat baru hasil reaksi antara air dan kapur tohor.
Contoh lain adalah reaksi antara butiran karbit dengan air yang terdapat dalam tabung reaksi.
Reaksi ini pun menyebabkan naiknya suhu air dalam tabung reaksi. Pada peristiwa ini terbentuk
zat baru yang larut dalam air dan zat baru yang berwujud gas pada suhu kamar. Jadi, selain
timbul panas, pada reaksi ini juga timbul gelembung gas. Melalui dua contoh tadi kita dapat
menyatakan bahwa timbulnya panas dapat menunjukkan telah terjadi perubahan kimia atau
reaksi kimia.
Seringkali reaksi kimia tidak hanya menimbulkan satu gejala, melainkan lebih. Dalam satu reaksi
kimia bisa saja dua atau lebih gejala dapat teramati, seperti halnya reaksi antara butiran karbit
dan air. Reaksi ini tidak hanya menimbulkan perubahan suhu, tetapi juga menimbulkan adanya
gas. Sebaliknya, kita harus berhati-hati terhadap timbulnya suatu gejala yang belum tentu
menunjukkan adanya reaksi kimia. Kita harus ingat bahwa suatu perubahan zat dapat dikatakan
sebagai perubahan kimia atau reaksi kimia jika terbentuk zat baru.
Sumber :
Karim, Saeful dkk, 2009, Belajar IPA I : Membuka Cakrawala Alam Sekitar untuk Kelas VII,
Jakarta : Pusat perbukuan Departemen Pendidikan Nasional, h. 107 – 112.
15. Tujuan 3:
Buatlah tabel perbandingan untuk menjelaskan dampak lingkungan dari kegiatan berburu,
revolusi pertanian dan revolusi industri.
Kolom tabel diisi dengan perburuan, revolusi pertanian dan revolusi industri.
Kolam baris diisi dengan komponen lingkungan dan dampak lingkungan.
Uraikan secara detail dampak lingkungan dari kegiatan tersebut di atas berdasarkan
perkembangan sejarah dari masing-masing kegiatan tersebut.
Jawabaan
Komponen/dampak
lingkungan
perburuan revolusi pertanian revolusi industri.
Abiotik
biotik
culture
16. Tujuan 4:
1. Tabel untuk mengidentifikasi sumber daya alam terbarui dan tak terbarui seperti di bawah
ini:
SDA TERBARUI SDA TAK TERBARUI
Tanah Bahan tambang
Air mineral
Tumbuhan energi
2. Amati obyek yang ada disekelilingmu, dan susun berdasarkan kategori sumber daya
alam terbarui dan tak terbarui.
Jawaban:
SDA TERBARUI SDA TAK TERBARUI
17. Tanah emas
Air mineral
Pohon energi
Pasir nikel
Batu
Hewan
3. Analisis:
- Bagaimana persentase sumberdaya alam yang terbarui dan tak terbarui dari obyek
yang diamati?
- Hipotesiskan asal usul dari dua sumber daya alam yang diamati!
- Lakukan kajian asal usul sumber daya alam yang pilih untuk menentukan jawaban
yang benar!
Tujuan 5:
1. Buatkan daftar permasalahan lingkungan dalam skala golabal!
Jawaban:
Terjadinya tsunmai
Terjadinya global worming
Bencana banjir
Tanah longsor
Berkurangnya kualitas mahluk hidup yang ada di sekitar lingkungan kita
pertumbuhan penduduk dunia yang amat pesat
2. Buatkan daftar permasalahan lingkungan dalam skala local!
Jawaban:
Pencemaran Udara
Pembuangan sampah sembarangan
Tercemarnya air sungai
18. 3. Identifikasi satu dari permasalahan lokal yang merupakan bagian dari permasalahan
lingkungan global!
4. Uraikan gagasanmu tentang pemecahan masalah lingkungan lokal.