5. Era Geologi dan Perkembangan Hewan
Pada awal era Mesozoikum, massa daratan di bumi
memulai suatu tahapan pergeseran di atas permukaan
planet, suatu fase yang berlangsung sampai sekarang.
Adanya fenomena ini meskipun diperkirakan telah
lama ada, baru sekarang ini mendapat perhatian.
Fenomena ini akhirnya dapat memberikan penjelasan
yang memuaskan mengenai sejumlah fakta biologis
dan geologis.
Tiap pengamatan ini memperkuat pendapat bahwa
pada awal era Mezosoikum, semua benua saling
berhubungan dalam daratan tunggal yang disebut
Pangea
7. Era Geologi dan Perkembangan Hewan
Selama zaman Trias, Pangea mula terpecah, pertama
menjadi dua massa daratan yang besar; lautan di sebelah
utara dan gondwana di belahan selatan.
Meskipun waktunya belum pasti, benua yang ada sekarang
terpisah pada interval selama sisa era Mesozoikum dan
melalui zaman Cenozoikum, dan akhirnya menempati
posisi yang ditempati sekarang.
Hipotesis bahwa suatu massa daratan tunggal telah
terpecah menjadi benua-benua sekarang, menerangkan
sejumlah teka-teki paleontologis. Sebagai contoh hal
tersebut dapat menjelaskan mengapa fosil reptilia tertentu
yang ditemukan di Afrika Selatan juga ditemukan di
Brazilia dan Argentina
8. Era Geologi dan Perkembangan Hewan
Ini juga dapat menjelaskan penemuan fosil-fosil amfibia,
kotilosaurus dan terapsida di antartika dalam tahun 1969
dan 1970.
Seringkali spesies yang telah diidentifikasi di daerah itu
juga terdapat sebagai fosil di afrika selatan, india dan cina
Bahkan hipotesis itu menjelaskan mengapa cacing tanah di
bagian timur amerika utara mempunyai kerabat dekat
dengan di Eropa Barat, bukan di Amerika utara bagian
barat.
Hal tersebut diatas hanya merupakan contoh bahwa
distribusi hewan dari Era Mesozoikum sampai sekarang , di
1 pihak dipahami sebagai akibat pemecahan Pangea secara
bertahap, di pihak lain memperkuat bukti bahwa benua
kita memang bergerak
9. TAKSONOMI HEWAN
Klasifikasi hewan adalah pengelompokkan
berdasarkan kesamaan bentuk dan fungsi pada tubuh
hewan
Tujuan klasifikasi adalah memudahkan mengenali
jenis-jenis hewan serta memudahkan komunikasi di
dalam biologi
Klasifikasi hewan bersifat dinamis, hal ini disebabkan
beberapa kemungkinan seperti adanya perkembangan
pengetahuan hewan, penggunaan karakter yang
berbeda dalam klasifikasi
Klasifikasi hewan didasarkan atas perbedaan dan
persamaan karakter tertentu pada hewan yang
bersangkutan
10. Sistem-sistem klasifikasi hewan
Perkembangan klasifikasi hewan secara
garis besar dibagi menjadi empat tahap
yaitu klasifikasi masa sebelum Linnaeus
(Pra-Linnaeus), klasifikasi sistem linnaeus,
klasifikasi sistem 3 kingdom dan klasifikasi
sistem 5 kingdom
11. Sistem Klasifikasi Pra Linnaeus
Sistem klasifikasi ini dilakukan dengan melihat
kesamaan bentuk luar dari tubuh makhluk hidup
(morfologi).
Makhluk hidup pada masa ini dibedakan menjadi
2 kelompok seperti konsep Aristoteles yang
mengklasifikasikan makhluk hidup menjadi 2
yaitu tumbuhan dan hewan.
Hewan-hewan yang memiliki bentuk tubuh yang
sama dikelompokkan menjadi satu kelompok
tersendiri. Selain itu hewan juga dikelompokkan
berdasar kegunaannya masing-masing
12. Sistem Klasifikasi Pra Linnaeus
Pengelompokkan hewan didasarkan pada ciri-ciri
lalu ditentukan macamnya dan diberikan nama
sesuai dengan isyarat yang dimiliki.
Proses-proses ini dilakukan tanpa kesadaran dan
berlangsung dalam waktu yang sangat cepat.
Pada masa pra linnaeus juga belum ada publikasi
tentang klasifikasi hewan
13. Sistem Klasifikasi Linnaeus
Taksonomi linnaeus adalah suatu sistem
klasifikasi ilmiah yang mengelompokkan
organisme ke dalam satu hirarki. Sistem ini
dirintis pada abad ke 18 oleh Carolus Linnaeus,
seorang ilmuwan Swedia, melalui dua bukunya
Systema Naturae dan Species Plantarum
Menurut sistem ini, klasifikasi diawali dengan tiga
kerajaan besar yang selanjutnya dibagi lagi
menjadi kelas dan ordo. Ordo kemudian dibagi
lagi menjadi genus dan selanjutnya spesies.
14. Sistem Klasifikasi Linnaeus
Sistem Linnaeus mengklasifikasikan alam dalam
hierarki atau tingkatan-tingkatan, dimulai dengan
dua kerajaan atau kingdom yaitu animalia dan
plantae.
Kerajaan dibagi dalam kelas dan masing-masing
kelas terbagi dalam ordo, yang dibagi dalam
genera (bentuk tunggal : genus), yang dibagi
dalam spesies. Di bawah tingkatan spesies,
Linnaeus kadang menyebutkan takson yang tidak
diberi nama (dalam tumbuhan, sekarang dinamai
varietas)
15. Sistem Klasifikasi Linnaeus
Linnaeus menamai taksa dengan sesuatu yang
mengena pada ciri khusus taksa tersebut. Sebagai
contoh, manusia adalah Homo sapiens, tetapi ia juga
menyatakan bahwa ada species manusia kedua Homo
troglotydes (bermakna orang gua –simpanse dan
sekarang ditempatkan dalam gens berbeda bukan
homo melainkan Pan troglotydes )
Kelompok mamalia dinamai berdasarkan kelenjar
susu (mammae) karena salah satu definisi
karakteristik mamalia adalah “merawat bayinya”
Hanya sistem pengelompokkan hewan oleh Linnaeus
yang masih tetap digunakan hingga kini.
16. SistemKlasifikasi 3 Kingdom
Ketika makhluk hidup bersel satu ditemukan, temuan baru
ini dipecah ke dalam dua kerajaan yaitu : yang dapat
bergerak ke dalam filum protozoa, sementara algae dan
bakteri ke dalam divisi Thallophyta atau Protophyta.
Namun ada beberapa makhluk yang dimasukkan ke dalam
filum dan divisi, seperti alga yang dapat bergerak, Euglena
dan jamur lendir yang mirip amuba.
Karena dasar inilah, Ernst Haeckel pada tahun 1866
menyarankan adanya kerajaan ketiga yaitu Protista untuk
menampung makhluk hidup yang tidak memiliki ciri
klasifikasi yang jelas.
Kerajaan ketiga ini baru populer belakangan ini (kadang
dengan sebutan Protoctista).
Protista adalah organisme yang memiliki sifat-sifat
tumbuhan dan hewan sekaligus
17. ISOLASI GEOGRAFIK
Burung-burung Fringillidae Galapagos menarik perhatian Darwin
karena semua tampaknya sama dan menyerupai burung
Fringillidae yang terdapat di daratan Ekuador yang letaknya jauh.
Meskipun tampaknya sama, burung-burung Fringillidae ini
mempunyai bentuk paruh yang berbeda-beda.
Dengan mudah dapat diduga bahwa beberapa ekor burung
Fringillidae mungkin terbawa badai dari Pantai Ekuador ke
Galapagos. Jarak antar pulau-pulau di Galapagos ini cukup dekat
sehingga pada saat tertentu dengan cara yang sama, tersebarlah
Fringillidae ini ke seluruh kepulauan Galapagos. Dengan
terpisahnya burung oleh pulau, perkawinan antara populasi satu
pulau dengan pulau lain jarang terjadi, sehingga mutasi yang terjadi
di satu pulau mungkin tidak terbawa ke populasi pulau lainnya.
Dengan penumpukkan mutasi selama beratus-ratus tahun,
kumpulan gen masing-masing pulau akan berbeda. Jika populasi –
populasi tadi menjadi cukup beda, burung-burung ini tidak dapat
mengadakan perkawinan meskipun dikumpulkan lagi
18. Penyimpangan di Benua-benua
Spesies yang mempunyai penyebaran geografik yang
luas, ciri-cirinya sering menyimpang dari satu bagian
daerah ke bagian lainnya.
Penyimpangan mungkin terdapat dalam frekuensi
munculnya suatu ciri pada berbagai populasi dari satu
spesies.
Penyimpangan mungkin terdapat dalam frekuensi
munculnya suatu ciri pada berbagai populasi dari satu
spesies. Atau penyimpangan mungkin juga terdapat baik
dalam frekuensi maupun dalam intensitas ciri tadi. Jika
kita menuju ke arah tertentu dalam daerah penyebaran
satu spesies kita dapat melihat suatu deret
bertambahnya atau berkurangnya penyimpangan. Pola
penyimpangan ini disebut klin (melandai).
19. Penyimpangan di Benua-benua
Misalnya pada anjing yang disebt rubah merah di
Amerika Utara terdapat mutasi dominan tidak
sempurna yang mempengaruhi warna bulu. Jika
anjing memiliki gen mutan homozigot, bulu indah
berwarna perak akan timbul. Jika individu ini
heterozigot, bulu berwarna merah dan perak yang
akan timbul. Bulu perak sering dijumpai di daerah
utara, bulu merah di daerah selatan, bulu merah dan
perak ada di antaranya.
Klin utara-selatan yaitu dari merah ke perak
mungkin ada hubungannya dengan seleksi alam
20. Penyimpangan di Benua-benua
Di amerika utara, ada suatu klin dalam ukuran
tubuh kijang berekor putih. Pada umumnya jika
populasi diukur menurut satu deret lokalitas dari
selatan ke utara, tinggi rata-rata menunjukkan
kenaikan.