SlideShare a Scribd company logo
1 of 6
Download to read offline
Alienasi Manusia di Bawah Sistem
Kapitalisme Menurut Karl Marx

Tugas mata kuliah Filsafat Abad XX sebagai pengganti UAS
Semester Genap 2008/2009

Dosen: Vincensius Y. Jolasa, Ph.D

Oleh: Satrio Arismunandar
NPM: 0806401916

Program S3 Ilmu Filsafat, Fakultas Ilmu Budaya
Universitas Indonesia
Juni 2009
1
Pengantar

Teori alienasi atau keterasingan, sebagaimana diekspresikan dalam tulisan-tulisan
Karl Marx muda (khususnya dalam Manuskrip 1844), merujuk ke pemisahan hal-hal
yang secara alamiah milik bersama, atau membangun antagonisme di antara hal-hal yang
secara pas sudah berada dalam keselarasan.
Dalam penggunaan yang terpenting, konsep itu mengacu ke alienasi sosial
seseorang dari aspek-aspek ―hakikat kemanusiaannya‖ (Gattungswesen, biasanya
diterjemahkan sebagai species-essence atau 'esensi spesis,' atau species-being). Marx
percaya bahwa alienasi merupakan hasil sistematik dari kapitalisme.
Teori-teori Marx ini mengandalkan pada Esensi-esensi Kekristenan (1841) karya
Feuerbach, yang berpendapat bahwa gagasan tentang Tuhan telah mengasingkan ciri-ciri
makhluk

manusia.

Stirner

akan

membawa

analisis

itu

lebih

jauh,

dengan

mendeklarasikan bahwa bahkan ―kemanusiaan‖ itu sendiri merupakan pengasingan dari
individu. Marx dan Engels menanggapi pandangan itu dalam Ideologi Jerman (1845).

Empat Jenis Alienasi

Teori Alienasi Marx didasarkan pada pengamatannya bahwa di dalam produksi
industrial yang muncul di bawah kapitalisme, para buruh tak terhindarkan kehilangan
kontrol atas hidup mereka, karena tidak lagi memiliki kontrol atas pekerjaan mereka.
Para pekerja ini tak pernah menjadi otonom, yakni manusia yang merealisasi-diri dalam
setiap arti yang signifikan, kecuali lewat cara realisasi yang diinginkan kaum borjuis.
Alienasi dalam masyarakat kapitalis terjadi karena di dalam kerja, setiap orang
berkontribusi pada kemakmuran bersama. Namun, mereka hanya bisa mengekspresikan
secara mendasar aspek sosial dari individualitas lewat sistem produksi yang tidak
dimiliki secara sosial, atau secara publik. Namun, hal ini juga berlaku untuk perusahaan
yang dimiliki swasta, di mana masing-masing individu berfungsi sebagai instrumen,
bukan sebagai makhluk sosial.
Marx mengatribusikan empat jenis alienasi pada buruh di bawah kapitalisme.
Pertama, manusia teralienasi dari alam. Kedua, manusia teralienasi dari dirinya sendiri,
dari aktivitasnya sendiri. Ketiga, manusia teralienasi dari species-being (dari dirinya –

2
being—sebagai anggota dari human-species). Kempat, manusia teralienasi dari manusia
lain. 1
Di bawah kapitalisme, pekerja dengan sesama pekerja juga terasing, karena
manusia lebih dipandang sebagai komoditi yang bisa diperdagangkan di pasar, ketimbang
melihatnya dalam konteks hubungan sosial. Pekerja terasing dari produk yang
dikerjakannya, karena hal ini memang yang dianggap layak oleh kelas kapitalis, yakni
produk itu lepas dari kontrol si pekerja. Terakhir, si pekerja juga terasing dari tindakan
produksi itu sendiri, karena kerja itu menjadi aktivitas yang tak bermakna, dengan hanya
menawarkan sedikit atau tak ada kepuasan sama sekali di dalamnya.
Jika dijabarkan secara sederhana oleh Gerge Ritzer, empat jenis alienasi pekerja
dalam sistem kapitalis adalah: a) aktivitas pekerja dipilih oleh pemilik/kapitalis, yang
sebagai imbalannya membayar upah mereka; b) kepemilikan produksi/produk berada di
tangan

pemilik/kapitalis; c) para pekerja tampaknya akan dipisahkan dari rekan-

rekannya sesama pekerja; terakhir, d) para pekerja disingkirkan dari potensi-potensinya,
dan tugas-tugas menjadi tak berarti atau tak ada maknanya.

Kritik Marx terhadap Hegel

Alienasi adalah sebuah klaim mendasar dalam teori Marxis. Hegel memaparkan
pengganti dari tahapan-tahapan bersejarah dalam spirit manusia (Geist), di mana spirit itu
bergerak maju ke arah pemahaman-diri sempurna, dan menjauh dari ketidakacuhan.
Dalam reaksi Marx terhadap Hegel, ada dua kutub idealis yang digantikan oleh
kategori-kategori materialis. Yakni, ketidakacuhan spiritual menjadi alienasi, dan ujung
transenden sejarah menjadi realisasi manusia terhadap species-being-nya.
Marx memiliki pemahaman spesifik terhadap pengalaman yang sangat tajam
tentang

alienasi,

yang

ditemukan

dalam

masyarakat

borjuis

modern.

Marx

mengembangkan pemahaman ini melalui kritiknya terhadap Hegel.
Menurut Hegel, melalui aktivitasnya, manusia menciptakan sebuah budaya yang
kemudian mengkonfrontasi mereka sebagai sebuah kekuatan yang asing (alien). Namun
bagi Hegel, aktivitas manusia itu sendiri tak lain dari ekspresi Spirit (atau Zeitgeist) yang
bertindak melalui manusia.

1

Lihat Boangmanalau, Singkop Boas. 2008. Marx, Dostoievsky, Nietzsche, Menggugat Teodisi &
Merekonstruksi Antropodisi. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media. Hlm. 135.

3
Pertama-tama, Marx menekankan, adalah kerja manusia yang menciptakan
kebudayaan dan sejarah, dan bukan sebaliknya. Dengan kata lain, Spirit adalah produk
manusia, bukan sebaliknya. Namun kemudian, praktik mengubah dunia material. Praktik
dengan demikian adalah obyektif, dan proses kerja (labour process) dengan demikian
adalah obyektivikasi kuasa-kuasa manusia.
Tetapi, jika pekerja berhubungan dengan produk mereka sebagai sebuah ekspresi
dari esensi mereka sendiri, dan mengenali diri mereka sendiri dalam produk mereka, dan
dikenali oleh orang-orang lain dalam kerja mereka, maka ini bukanlah landasan bagi
alienasi. Sebaliknya, ini adalah satu-satunya hubungan manusiawi yang asli.
Bacaan teleologis dari Marx, khususnya yang didukung oleh Alexandre Kojève
sebelum Perang Dunia II, dikritik oleh Louis Althusser dalam tulisannya tentang
―materialisme acak‖ (matérialisme aléatoire). Althusser mengklaim bahwa bacaan yang
disebutkan itu membuat kaum proletariat jadi subjek dari sejarah, tapi ternoda oleh
idealisme Hegelian --‖filsafat tentang subjek‖-- yang telah bertahan kuat selama lima
abad, dan yang telah dikritik sebagai ‖ideologi borjuis dalam filsafat.‖

Hubungan dengan Teori Marx tentang Sejarah
Dalam karyanya Ideologi Jerman, Marx menulis bahwa ‖berbagai hal sekarang
telah sampai ke perlewatan tertentu di mana individu harus menyesuaikan totalitas
kekuatan-kekuatan produktif yang ada, bukan hanya untuk mencapai aktivitas-diri (selfactivity), tetapi juga semata-mata untuk menjaga eksistensinya yang paling dasar.‖
Dengan kata lain, Marx tampaknya berpikir bahwa sementara manusia memiliki
kebutuhan untuk aktivitas-diri (aktualisasi-diri, sebagai lawan dari alienasi), ini hanya
memberi relevansi kesejarahan sekunder. Hal ini karena Marx berpikir bahwa
kapitalisme akan meningkatkan pemiskinan ekonomi kaum proletariat sebegitu cepat,
sehingga mereka akan dipaksa untuk membuat revolusi sosial sekadar untuk tetap hidup.
Dalam kondisi seperti ini, mereka mungkin bahkan tidak akan sempat sampai ke
situasi, di mana mereka akan mengkhawatirkan begitu banyak hal tentang aktivitas-diri.
Meski begitu, ini tidak berarti kecenderungan melawan alienasi hanya akan mewujudkan
dirinya manakala kebutuhan-kebutuhan lain sudah cukup terpenuhi. Tetapi, ini hanya
berarti bahwa kebutuhan-kebutuhan lain itu menjadi berkurang arti pentingnya.

4
Karya dari Raya Dunayevskaya dan lain-lain, dalam tradisi humanisme Marxis,
menarik minat ke arah perwujudan hasrat bagi aktivitas-diri, bahkan di kalangan para
pekerja yang sedang berjuang bagi lebih banyak tujuan-tujuan dasar.

Kaitannya dengan Kelas

Marx berpandangan, kaum kapitalis dan proletar sama-sama teralienasi, namun
masing-masing mengalami keterasingan (alienasi) mereka dengan cara yang berbeda.
Kelas pemilik dan kelas proletar menyajikan keterasingan-diri manusia yang sama.
Namun kelas kapitalis merasa tenteram dan diperkuat dalam keterasingan-diri ini. Kelas
kapitalis mengenali keterasingan itu sebagai kekuatannya sendiri dan di dalam kekuatan
itu terdapat kesamaan eksistensi manusia.
Sebaliknya, kelas proletariat merasa dilenyapkan dalam keterasingan. Mereka
melihat dalam keterasingan itu kondisi ketidakberdayaannya sendiri dan realitas dari
sebuah eksistensi yang tidak manusiawi.
Hal ini –jika menggunakan ekspresi dari Hegel—dalam kehinaan diri tersebut
terdapat kemarahan terhadap kehinaan itu. Yaitu, suatu kemarahan yang digerakkan
oleh kontradiksi antara hakikat kemanusiaan dan kondisi kehidupannya, yang bersifat
palsu, pasti dan negasi menyeluruh terhadap hakikat tersebut.
Di dalam antitesis ini, pemilik properti swasta karena itu adalah sisi konservatif,
sedangkan kaum proletar di sisi destruktif. Dari pihak pemilik properti muncullah
tindakan untuk melestarikan antitesis ini, sedangkan dari kaum proletar muncul tindakan
untuk menghancurkannya.
Sebagai penutup, dapat dikatakan bahwa alienasi merupakan proses di mana
manusia menjadi asing terhadap dunia tempat mereka hidup. Konsep alienasi ini juga
tertanam secara mendalam pada semua agama besar serta teori-teori sosial dan politik
zaman peradaban.
Katakanlah, gagasan bahwa suatu saat di masa lalu manusia hidup dalam
harmoni, dan ada semacam perpecahan atau keterputusan yang membuat manusia merasa
seperti orang asing di dunia. Namun, suatu saat di masa depan, alienasi ini akan teratasi
dan kemanusiaan akan kembali hidup dalam harmoni dengan dirinya sendiri dan dengan
alam. ***

Depok, 1 Juni 2009
5
Referensi:
1. Boangmanalau, Singkop Boas. 2008. Marx, Dostoievsky, Nietzsche, Menggugat
Teodisi & Merekonstruksi Antropodisi. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
2. Kearney, Richard (ed.). 2006. Twentieth-Century Continental Philosophy.
Knowledge History of Philosophy Volume VIII. New York: Routledge.
3. Goldstein, Laurence. 1990. The Philosopher’s Habitat: An Introduction to
Investigations in, and Applications of, Modern Philosophy. New York:
Routledge.
4. Honderich, Ted. 1995. The Oxford Companion to Philosophy. Oxford/New York:
Oxford University Press.
5. Russell, Bertrand. 1948. History of Western Philosophy and Its Connection with
Political and Social Circumstances from the Earliest Times to the Present Day.
London: George Allen and Unwin Ltd.

6

More Related Content

What's hot

Hubungan Antarkelompok
Hubungan  Antarkelompok Hubungan  Antarkelompok
Hubungan Antarkelompok Srirahmayani21
 
perubahan dinamika sosial dan budaya (sosiologi)
perubahan dinamika sosial dan budaya (sosiologi)perubahan dinamika sosial dan budaya (sosiologi)
perubahan dinamika sosial dan budaya (sosiologi)Mega Natasha
 
Makalah perilaku sosial [pos]
Makalah perilaku sosial [pos]Makalah perilaku sosial [pos]
Makalah perilaku sosial [pos]Trisna Nurdiaman
 
Fungsionalisme struktural emile durkheim dan Auguste Comte
Fungsionalisme struktural emile durkheim dan Auguste ComteFungsionalisme struktural emile durkheim dan Auguste Comte
Fungsionalisme struktural emile durkheim dan Auguste ComteAnissatul Mukhoiriyah
 
Makalah perubahan sosial masyarakat terhadap pendidikan
Makalah perubahan sosial masyarakat terhadap pendidikan Makalah perubahan sosial masyarakat terhadap pendidikan
Makalah perubahan sosial masyarakat terhadap pendidikan symons12
 
landasan sosiologi dan antropologi pendidikan
landasan sosiologi dan antropologi pendidikanlandasan sosiologi dan antropologi pendidikan
landasan sosiologi dan antropologi pendidikanMey Wulan
 
Ppt multikultural pertemuan ke iii
Ppt multikultural pertemuan ke iiiPpt multikultural pertemuan ke iii
Ppt multikultural pertemuan ke iiiRetno RhereYusdiani
 
Proses sosial dan interaksi sosial
Proses sosial dan interaksi sosialProses sosial dan interaksi sosial
Proses sosial dan interaksi sosialMuchlis Soleiman
 
PPT Paradigma dan teori sosial.ppt
PPT Paradigma dan teori sosial.pptPPT Paradigma dan teori sosial.ppt
PPT Paradigma dan teori sosial.pptFajarSKMMKes
 
Materi 1 sistem sosial budaya indonesia
Materi 1  sistem sosial budaya indonesiaMateri 1  sistem sosial budaya indonesia
Materi 1 sistem sosial budaya indonesiadinnianggra
 
Teori-Teori Sosiohistoris
Teori-Teori SosiohistorisTeori-Teori Sosiohistoris
Teori-Teori SosiohistorisGideon Repi
 
manusia sebagai makhluk individu dan sosial
manusia sebagai makhluk individu dan sosialmanusia sebagai makhluk individu dan sosial
manusia sebagai makhluk individu dan sosialMuhyi Nurrasyid
 
Makalah Psikoanalisis Carl Gustav Jung
Makalah Psikoanalisis Carl Gustav JungMakalah Psikoanalisis Carl Gustav Jung
Makalah Psikoanalisis Carl Gustav JungRoyNal Rois Al-Khalim
 

What's hot (20)

Hubungan Antarkelompok
Hubungan  Antarkelompok Hubungan  Antarkelompok
Hubungan Antarkelompok
 
perubahan dinamika sosial dan budaya (sosiologi)
perubahan dinamika sosial dan budaya (sosiologi)perubahan dinamika sosial dan budaya (sosiologi)
perubahan dinamika sosial dan budaya (sosiologi)
 
Ppt 9 identitas kolektif
Ppt 9 identitas kolektifPpt 9 identitas kolektif
Ppt 9 identitas kolektif
 
Makalah karl mark tsk
Makalah karl mark   tskMakalah karl mark   tsk
Makalah karl mark tsk
 
Makalah perilaku sosial [pos]
Makalah perilaku sosial [pos]Makalah perilaku sosial [pos]
Makalah perilaku sosial [pos]
 
Makalah multikulturalisme
Makalah multikulturalismeMakalah multikulturalisme
Makalah multikulturalisme
 
Mobilitas sosial
Mobilitas sosialMobilitas sosial
Mobilitas sosial
 
Ppt multikultur
Ppt multikulturPpt multikultur
Ppt multikultur
 
Fungsionalisme struktural emile durkheim dan Auguste Comte
Fungsionalisme struktural emile durkheim dan Auguste ComteFungsionalisme struktural emile durkheim dan Auguste Comte
Fungsionalisme struktural emile durkheim dan Auguste Comte
 
Psikologi Kepribadian HANS EYSENCK
Psikologi Kepribadian HANS EYSENCKPsikologi Kepribadian HANS EYSENCK
Psikologi Kepribadian HANS EYSENCK
 
Makalah perubahan sosial masyarakat terhadap pendidikan
Makalah perubahan sosial masyarakat terhadap pendidikan Makalah perubahan sosial masyarakat terhadap pendidikan
Makalah perubahan sosial masyarakat terhadap pendidikan
 
landasan sosiologi dan antropologi pendidikan
landasan sosiologi dan antropologi pendidikanlandasan sosiologi dan antropologi pendidikan
landasan sosiologi dan antropologi pendidikan
 
Ppt multikultural pertemuan ke iii
Ppt multikultural pertemuan ke iiiPpt multikultural pertemuan ke iii
Ppt multikultural pertemuan ke iii
 
Makalah multikulturalisme
Makalah multikulturalismeMakalah multikulturalisme
Makalah multikulturalisme
 
Proses sosial dan interaksi sosial
Proses sosial dan interaksi sosialProses sosial dan interaksi sosial
Proses sosial dan interaksi sosial
 
PPT Paradigma dan teori sosial.ppt
PPT Paradigma dan teori sosial.pptPPT Paradigma dan teori sosial.ppt
PPT Paradigma dan teori sosial.ppt
 
Materi 1 sistem sosial budaya indonesia
Materi 1  sistem sosial budaya indonesiaMateri 1  sistem sosial budaya indonesia
Materi 1 sistem sosial budaya indonesia
 
Teori-Teori Sosiohistoris
Teori-Teori SosiohistorisTeori-Teori Sosiohistoris
Teori-Teori Sosiohistoris
 
manusia sebagai makhluk individu dan sosial
manusia sebagai makhluk individu dan sosialmanusia sebagai makhluk individu dan sosial
manusia sebagai makhluk individu dan sosial
 
Makalah Psikoanalisis Carl Gustav Jung
Makalah Psikoanalisis Carl Gustav JungMakalah Psikoanalisis Carl Gustav Jung
Makalah Psikoanalisis Carl Gustav Jung
 

Similar to Alienasi Manusia Menurut Karl Marx

Materialisme historis
Materialisme historisMaterialisme historis
Materialisme historisaku ikhsan
 
Filsafat Ilmu dan Pendekatan Pascadisiplin 06: Teori Kritis I (Kaitan antara ...
Filsafat Ilmu dan Pendekatan Pascadisiplin 06: Teori Kritis I (Kaitan antara ...Filsafat Ilmu dan Pendekatan Pascadisiplin 06: Teori Kritis I (Kaitan antara ...
Filsafat Ilmu dan Pendekatan Pascadisiplin 06: Teori Kritis I (Kaitan antara ...Ahmad Ibrahim
 
Auguste comte
Auguste comteAuguste comte
Auguste comteBang Onno
 
13 Tokoh Sosiologi di Dunia dan Teorinya.docx
13 Tokoh Sosiologi di Dunia dan Teorinya.docx13 Tokoh Sosiologi di Dunia dan Teorinya.docx
13 Tokoh Sosiologi di Dunia dan Teorinya.docxMadi258747
 
Karl mark dan teori kritis
Karl mark dan teori kritisKarl mark dan teori kritis
Karl mark dan teori kritisimam prihadiyoko
 
Karl Max Sociology Presentation
Karl Max Sociology Presentation Karl Max Sociology Presentation
Karl Max Sociology Presentation Maria Ovelia
 
Analisis teori karl max dan max weber(2)
Analisis teori karl max dan max weber(2)Analisis teori karl max dan max weber(2)
Analisis teori karl max dan max weber(2)YusnitaSaragih1
 
Marxisme tgs kuis mipp di facebook
Marxisme   tgs kuis mipp di facebookMarxisme   tgs kuis mipp di facebook
Marxisme tgs kuis mipp di facebookAnanda S
 
Pertemuan 2 teori sosiologi 2.pptx
Pertemuan 2 teori sosiologi 2.pptxPertemuan 2 teori sosiologi 2.pptx
Pertemuan 2 teori sosiologi 2.pptxBudiartoHeruSayogo1
 
Pengertian Macam-macam Ideologi Dunia Secara Filsafat
Pengertian Macam-macam Ideologi Dunia Secara FilsafatPengertian Macam-macam Ideologi Dunia Secara Filsafat
Pengertian Macam-macam Ideologi Dunia Secara Filsafatnorma 28
 
Filsafat sejarah karl marx
Filsafat sejarah karl marxFilsafat sejarah karl marx
Filsafat sejarah karl marxLa Meza
 
Dominasi_dan_Hegemoni_dalam_Pemikiran_Antonio_Gramsci.pptx
Dominasi_dan_Hegemoni_dalam_Pemikiran_Antonio_Gramsci.pptxDominasi_dan_Hegemoni_dalam_Pemikiran_Antonio_Gramsci.pptx
Dominasi_dan_Hegemoni_dalam_Pemikiran_Antonio_Gramsci.pptxsandinugraha24
 
2.sospol.pptx123-1.pptx
2.sospol.pptx123-1.pptx2.sospol.pptx123-1.pptx
2.sospol.pptx123-1.pptxYoCi2
 
BAB 3 TEORI KAJIAN SOSIAL.pptx
BAB 3 TEORI KAJIAN SOSIAL.pptxBAB 3 TEORI KAJIAN SOSIAL.pptx
BAB 3 TEORI KAJIAN SOSIAL.pptxnuurul3
 
Kritik Ideologi dan Kritik Ilmu pengetahuan_Teori Kritis.pptx
Kritik Ideologi dan Kritik Ilmu pengetahuan_Teori Kritis.pptxKritik Ideologi dan Kritik Ilmu pengetahuan_Teori Kritis.pptx
Kritik Ideologi dan Kritik Ilmu pengetahuan_Teori Kritis.pptxSosiologiFISIPUWKS
 

Similar to Alienasi Manusia Menurut Karl Marx (20)

Karl marx
Karl marxKarl marx
Karl marx
 
Teori kritis
Teori kritisTeori kritis
Teori kritis
 
Materialisme historis
Materialisme historisMaterialisme historis
Materialisme historis
 
Tutorial marxisme
Tutorial marxismeTutorial marxisme
Tutorial marxisme
 
Filsafat Ilmu dan Pendekatan Pascadisiplin 06: Teori Kritis I (Kaitan antara ...
Filsafat Ilmu dan Pendekatan Pascadisiplin 06: Teori Kritis I (Kaitan antara ...Filsafat Ilmu dan Pendekatan Pascadisiplin 06: Teori Kritis I (Kaitan antara ...
Filsafat Ilmu dan Pendekatan Pascadisiplin 06: Teori Kritis I (Kaitan antara ...
 
Auguste comte
Auguste comteAuguste comte
Auguste comte
 
13 Tokoh Sosiologi di Dunia dan Teorinya.docx
13 Tokoh Sosiologi di Dunia dan Teorinya.docx13 Tokoh Sosiologi di Dunia dan Teorinya.docx
13 Tokoh Sosiologi di Dunia dan Teorinya.docx
 
Karl mark dan teori kritis
Karl mark dan teori kritisKarl mark dan teori kritis
Karl mark dan teori kritis
 
Karl Max Sociology Presentation
Karl Max Sociology Presentation Karl Max Sociology Presentation
Karl Max Sociology Presentation
 
Analisis teori karl max dan max weber(2)
Analisis teori karl max dan max weber(2)Analisis teori karl max dan max weber(2)
Analisis teori karl max dan max weber(2)
 
Prb+sosial
Prb+sosialPrb+sosial
Prb+sosial
 
Marxisme tgs kuis mipp di facebook
Marxisme   tgs kuis mipp di facebookMarxisme   tgs kuis mipp di facebook
Marxisme tgs kuis mipp di facebook
 
Sosialisme
SosialismeSosialisme
Sosialisme
 
Pertemuan 2 teori sosiologi 2.pptx
Pertemuan 2 teori sosiologi 2.pptxPertemuan 2 teori sosiologi 2.pptx
Pertemuan 2 teori sosiologi 2.pptx
 
Pengertian Macam-macam Ideologi Dunia Secara Filsafat
Pengertian Macam-macam Ideologi Dunia Secara FilsafatPengertian Macam-macam Ideologi Dunia Secara Filsafat
Pengertian Macam-macam Ideologi Dunia Secara Filsafat
 
Filsafat sejarah karl marx
Filsafat sejarah karl marxFilsafat sejarah karl marx
Filsafat sejarah karl marx
 
Dominasi_dan_Hegemoni_dalam_Pemikiran_Antonio_Gramsci.pptx
Dominasi_dan_Hegemoni_dalam_Pemikiran_Antonio_Gramsci.pptxDominasi_dan_Hegemoni_dalam_Pemikiran_Antonio_Gramsci.pptx
Dominasi_dan_Hegemoni_dalam_Pemikiran_Antonio_Gramsci.pptx
 
2.sospol.pptx123-1.pptx
2.sospol.pptx123-1.pptx2.sospol.pptx123-1.pptx
2.sospol.pptx123-1.pptx
 
BAB 3 TEORI KAJIAN SOSIAL.pptx
BAB 3 TEORI KAJIAN SOSIAL.pptxBAB 3 TEORI KAJIAN SOSIAL.pptx
BAB 3 TEORI KAJIAN SOSIAL.pptx
 
Kritik Ideologi dan Kritik Ilmu pengetahuan_Teori Kritis.pptx
Kritik Ideologi dan Kritik Ilmu pengetahuan_Teori Kritis.pptxKritik Ideologi dan Kritik Ilmu pengetahuan_Teori Kritis.pptx
Kritik Ideologi dan Kritik Ilmu pengetahuan_Teori Kritis.pptx
 

More from Satrio Arismunandar

Kepemimpinan (Leadership) di Industri Media
Kepemimpinan (Leadership) di Industri MediaKepemimpinan (Leadership) di Industri Media
Kepemimpinan (Leadership) di Industri MediaSatrio Arismunandar
 
Memahami Integrasi, Merger, dan Akuisisi di Industri Media
Memahami Integrasi, Merger, dan Akuisisi di Industri MediaMemahami Integrasi, Merger, dan Akuisisi di Industri Media
Memahami Integrasi, Merger, dan Akuisisi di Industri MediaSatrio Arismunandar
 
Mass Communication 01 - Basic Concepts
Mass Communication 01 - Basic ConceptsMass Communication 01 - Basic Concepts
Mass Communication 01 - Basic ConceptsSatrio Arismunandar
 
Strategi dan Teknologi Militer: Ambisi Indonesia Memproduksi Pesawat Jet Temp...
Strategi dan Teknologi Militer: Ambisi Indonesia Memproduksi Pesawat Jet Temp...Strategi dan Teknologi Militer: Ambisi Indonesia Memproduksi Pesawat Jet Temp...
Strategi dan Teknologi Militer: Ambisi Indonesia Memproduksi Pesawat Jet Temp...Satrio Arismunandar
 
Terciptanya Poros Arab Saudi - Mesir - Israel
Terciptanya Poros Arab Saudi - Mesir - IsraelTerciptanya Poros Arab Saudi - Mesir - Israel
Terciptanya Poros Arab Saudi - Mesir - IsraelSatrio Arismunandar
 
TNI Bosan Menjadi "Macan Ompong"
TNI Bosan Menjadi "Macan Ompong"TNI Bosan Menjadi "Macan Ompong"
TNI Bosan Menjadi "Macan Ompong"Satrio Arismunandar
 
Impian Keabadian (Cerpen karya Satrio Arismunandar)
Impian Keabadian (Cerpen karya Satrio Arismunandar)Impian Keabadian (Cerpen karya Satrio Arismunandar)
Impian Keabadian (Cerpen karya Satrio Arismunandar)Satrio Arismunandar
 
WWF Indonesia 1962–2002: Melestarikan Alam Indonesia dengan Menyejahterakan M...
WWF Indonesia 1962–2002: Melestarikan Alam Indonesia dengan Menyejahterakan M...WWF Indonesia 1962–2002: Melestarikan Alam Indonesia dengan Menyejahterakan M...
WWF Indonesia 1962–2002: Melestarikan Alam Indonesia dengan Menyejahterakan M...Satrio Arismunandar
 
Korupsi Elite Politik dari Zaman Kerajaan ke Era Reformasi
Korupsi Elite Politik dari Zaman Kerajaan ke Era ReformasiKorupsi Elite Politik dari Zaman Kerajaan ke Era Reformasi
Korupsi Elite Politik dari Zaman Kerajaan ke Era ReformasiSatrio Arismunandar
 
Sejarah Irak: Dari Sumeria ke Irak Modern
Sejarah Irak: Dari Sumeria ke Irak ModernSejarah Irak: Dari Sumeria ke Irak Modern
Sejarah Irak: Dari Sumeria ke Irak ModernSatrio Arismunandar
 
Retaknya Kemesraan Antara Dua Sekutu Lama, Amerika dan Arab Saudi
Retaknya Kemesraan Antara Dua Sekutu Lama, Amerika dan Arab SaudiRetaknya Kemesraan Antara Dua Sekutu Lama, Amerika dan Arab Saudi
Retaknya Kemesraan Antara Dua Sekutu Lama, Amerika dan Arab SaudiSatrio Arismunandar
 
Pierre Bourdieu dan Pemikirannya tentang Habitus, Doxa dan Kekerasan Simbolik
Pierre Bourdieu dan Pemikirannya tentang Habitus, Doxa dan Kekerasan SimbolikPierre Bourdieu dan Pemikirannya tentang Habitus, Doxa dan Kekerasan Simbolik
Pierre Bourdieu dan Pemikirannya tentang Habitus, Doxa dan Kekerasan SimbolikSatrio Arismunandar
 
Pemikiran Politik Plato Ditinjau dari Filsafat Politik Demokratis
Pemikiran Politik Plato Ditinjau dari Filsafat Politik DemokratisPemikiran Politik Plato Ditinjau dari Filsafat Politik Demokratis
Pemikiran Politik Plato Ditinjau dari Filsafat Politik DemokratisSatrio Arismunandar
 
Kebudayaan Materi dan Materialisme Budaya
Kebudayaan Materi dan Materialisme BudayaKebudayaan Materi dan Materialisme Budaya
Kebudayaan Materi dan Materialisme BudayaSatrio Arismunandar
 
Indonesia dan Keindonesiaan: Teks dan Konstruksi Identitas
Indonesia dan Keindonesiaan: Teks dan Konstruksi IdentitasIndonesia dan Keindonesiaan: Teks dan Konstruksi Identitas
Indonesia dan Keindonesiaan: Teks dan Konstruksi IdentitasSatrio Arismunandar
 
Kurikulum 2013 dan Paradigma Belajar Abad 21
Kurikulum 2013 dan Paradigma Belajar Abad 21Kurikulum 2013 dan Paradigma Belajar Abad 21
Kurikulum 2013 dan Paradigma Belajar Abad 21Satrio Arismunandar
 
Ketika Presiden SBY Sudah Tidak Punya Rahasia Lagi
Ketika Presiden SBY Sudah Tidak Punya Rahasia LagiKetika Presiden SBY Sudah Tidak Punya Rahasia Lagi
Ketika Presiden SBY Sudah Tidak Punya Rahasia LagiSatrio Arismunandar
 
Pertentangan Kelas dalam Lirik Lagu di Album Kelompok Musik Swami I
Pertentangan Kelas dalam Lirik Lagu di Album Kelompok Musik Swami IPertentangan Kelas dalam Lirik Lagu di Album Kelompok Musik Swami I
Pertentangan Kelas dalam Lirik Lagu di Album Kelompok Musik Swami ISatrio Arismunandar
 
Jurgen Habermas Serta Pemikirannya tentang Ranah Publik
Jurgen Habermas Serta Pemikirannya tentang Ranah PublikJurgen Habermas Serta Pemikirannya tentang Ranah Publik
Jurgen Habermas Serta Pemikirannya tentang Ranah PublikSatrio Arismunandar
 

More from Satrio Arismunandar (20)

Kepemimpinan (Leadership) di Industri Media
Kepemimpinan (Leadership) di Industri MediaKepemimpinan (Leadership) di Industri Media
Kepemimpinan (Leadership) di Industri Media
 
Memahami Integrasi, Merger, dan Akuisisi di Industri Media
Memahami Integrasi, Merger, dan Akuisisi di Industri MediaMemahami Integrasi, Merger, dan Akuisisi di Industri Media
Memahami Integrasi, Merger, dan Akuisisi di Industri Media
 
Mass Communication 01 - Basic Concepts
Mass Communication 01 - Basic ConceptsMass Communication 01 - Basic Concepts
Mass Communication 01 - Basic Concepts
 
Strategi dan Teknologi Militer: Ambisi Indonesia Memproduksi Pesawat Jet Temp...
Strategi dan Teknologi Militer: Ambisi Indonesia Memproduksi Pesawat Jet Temp...Strategi dan Teknologi Militer: Ambisi Indonesia Memproduksi Pesawat Jet Temp...
Strategi dan Teknologi Militer: Ambisi Indonesia Memproduksi Pesawat Jet Temp...
 
Terciptanya Poros Arab Saudi - Mesir - Israel
Terciptanya Poros Arab Saudi - Mesir - IsraelTerciptanya Poros Arab Saudi - Mesir - Israel
Terciptanya Poros Arab Saudi - Mesir - Israel
 
TNI Bosan Menjadi "Macan Ompong"
TNI Bosan Menjadi "Macan Ompong"TNI Bosan Menjadi "Macan Ompong"
TNI Bosan Menjadi "Macan Ompong"
 
Impian Keabadian (Cerpen karya Satrio Arismunandar)
Impian Keabadian (Cerpen karya Satrio Arismunandar)Impian Keabadian (Cerpen karya Satrio Arismunandar)
Impian Keabadian (Cerpen karya Satrio Arismunandar)
 
WWF Indonesia 1962–2002: Melestarikan Alam Indonesia dengan Menyejahterakan M...
WWF Indonesia 1962–2002: Melestarikan Alam Indonesia dengan Menyejahterakan M...WWF Indonesia 1962–2002: Melestarikan Alam Indonesia dengan Menyejahterakan M...
WWF Indonesia 1962–2002: Melestarikan Alam Indonesia dengan Menyejahterakan M...
 
Korupsi Elite Politik dari Zaman Kerajaan ke Era Reformasi
Korupsi Elite Politik dari Zaman Kerajaan ke Era ReformasiKorupsi Elite Politik dari Zaman Kerajaan ke Era Reformasi
Korupsi Elite Politik dari Zaman Kerajaan ke Era Reformasi
 
Sejarah Irak: Dari Sumeria ke Irak Modern
Sejarah Irak: Dari Sumeria ke Irak ModernSejarah Irak: Dari Sumeria ke Irak Modern
Sejarah Irak: Dari Sumeria ke Irak Modern
 
Sejarah Filsafat Yunani
Sejarah Filsafat YunaniSejarah Filsafat Yunani
Sejarah Filsafat Yunani
 
Retaknya Kemesraan Antara Dua Sekutu Lama, Amerika dan Arab Saudi
Retaknya Kemesraan Antara Dua Sekutu Lama, Amerika dan Arab SaudiRetaknya Kemesraan Antara Dua Sekutu Lama, Amerika dan Arab Saudi
Retaknya Kemesraan Antara Dua Sekutu Lama, Amerika dan Arab Saudi
 
Pierre Bourdieu dan Pemikirannya tentang Habitus, Doxa dan Kekerasan Simbolik
Pierre Bourdieu dan Pemikirannya tentang Habitus, Doxa dan Kekerasan SimbolikPierre Bourdieu dan Pemikirannya tentang Habitus, Doxa dan Kekerasan Simbolik
Pierre Bourdieu dan Pemikirannya tentang Habitus, Doxa dan Kekerasan Simbolik
 
Pemikiran Politik Plato Ditinjau dari Filsafat Politik Demokratis
Pemikiran Politik Plato Ditinjau dari Filsafat Politik DemokratisPemikiran Politik Plato Ditinjau dari Filsafat Politik Demokratis
Pemikiran Politik Plato Ditinjau dari Filsafat Politik Demokratis
 
Kebudayaan Materi dan Materialisme Budaya
Kebudayaan Materi dan Materialisme BudayaKebudayaan Materi dan Materialisme Budaya
Kebudayaan Materi dan Materialisme Budaya
 
Indonesia dan Keindonesiaan: Teks dan Konstruksi Identitas
Indonesia dan Keindonesiaan: Teks dan Konstruksi IdentitasIndonesia dan Keindonesiaan: Teks dan Konstruksi Identitas
Indonesia dan Keindonesiaan: Teks dan Konstruksi Identitas
 
Kurikulum 2013 dan Paradigma Belajar Abad 21
Kurikulum 2013 dan Paradigma Belajar Abad 21Kurikulum 2013 dan Paradigma Belajar Abad 21
Kurikulum 2013 dan Paradigma Belajar Abad 21
 
Ketika Presiden SBY Sudah Tidak Punya Rahasia Lagi
Ketika Presiden SBY Sudah Tidak Punya Rahasia LagiKetika Presiden SBY Sudah Tidak Punya Rahasia Lagi
Ketika Presiden SBY Sudah Tidak Punya Rahasia Lagi
 
Pertentangan Kelas dalam Lirik Lagu di Album Kelompok Musik Swami I
Pertentangan Kelas dalam Lirik Lagu di Album Kelompok Musik Swami IPertentangan Kelas dalam Lirik Lagu di Album Kelompok Musik Swami I
Pertentangan Kelas dalam Lirik Lagu di Album Kelompok Musik Swami I
 
Jurgen Habermas Serta Pemikirannya tentang Ranah Publik
Jurgen Habermas Serta Pemikirannya tentang Ranah PublikJurgen Habermas Serta Pemikirannya tentang Ranah Publik
Jurgen Habermas Serta Pemikirannya tentang Ranah Publik
 

Recently uploaded

polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptGirl38
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiIntanHanifah4
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxsyafnasir
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anakbekamalayniasinta
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 

Recently uploaded (20)

polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 

Alienasi Manusia Menurut Karl Marx

  • 1. Alienasi Manusia di Bawah Sistem Kapitalisme Menurut Karl Marx Tugas mata kuliah Filsafat Abad XX sebagai pengganti UAS Semester Genap 2008/2009 Dosen: Vincensius Y. Jolasa, Ph.D Oleh: Satrio Arismunandar NPM: 0806401916 Program S3 Ilmu Filsafat, Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia Juni 2009 1
  • 2. Pengantar Teori alienasi atau keterasingan, sebagaimana diekspresikan dalam tulisan-tulisan Karl Marx muda (khususnya dalam Manuskrip 1844), merujuk ke pemisahan hal-hal yang secara alamiah milik bersama, atau membangun antagonisme di antara hal-hal yang secara pas sudah berada dalam keselarasan. Dalam penggunaan yang terpenting, konsep itu mengacu ke alienasi sosial seseorang dari aspek-aspek ―hakikat kemanusiaannya‖ (Gattungswesen, biasanya diterjemahkan sebagai species-essence atau 'esensi spesis,' atau species-being). Marx percaya bahwa alienasi merupakan hasil sistematik dari kapitalisme. Teori-teori Marx ini mengandalkan pada Esensi-esensi Kekristenan (1841) karya Feuerbach, yang berpendapat bahwa gagasan tentang Tuhan telah mengasingkan ciri-ciri makhluk manusia. Stirner akan membawa analisis itu lebih jauh, dengan mendeklarasikan bahwa bahkan ―kemanusiaan‖ itu sendiri merupakan pengasingan dari individu. Marx dan Engels menanggapi pandangan itu dalam Ideologi Jerman (1845). Empat Jenis Alienasi Teori Alienasi Marx didasarkan pada pengamatannya bahwa di dalam produksi industrial yang muncul di bawah kapitalisme, para buruh tak terhindarkan kehilangan kontrol atas hidup mereka, karena tidak lagi memiliki kontrol atas pekerjaan mereka. Para pekerja ini tak pernah menjadi otonom, yakni manusia yang merealisasi-diri dalam setiap arti yang signifikan, kecuali lewat cara realisasi yang diinginkan kaum borjuis. Alienasi dalam masyarakat kapitalis terjadi karena di dalam kerja, setiap orang berkontribusi pada kemakmuran bersama. Namun, mereka hanya bisa mengekspresikan secara mendasar aspek sosial dari individualitas lewat sistem produksi yang tidak dimiliki secara sosial, atau secara publik. Namun, hal ini juga berlaku untuk perusahaan yang dimiliki swasta, di mana masing-masing individu berfungsi sebagai instrumen, bukan sebagai makhluk sosial. Marx mengatribusikan empat jenis alienasi pada buruh di bawah kapitalisme. Pertama, manusia teralienasi dari alam. Kedua, manusia teralienasi dari dirinya sendiri, dari aktivitasnya sendiri. Ketiga, manusia teralienasi dari species-being (dari dirinya – 2
  • 3. being—sebagai anggota dari human-species). Kempat, manusia teralienasi dari manusia lain. 1 Di bawah kapitalisme, pekerja dengan sesama pekerja juga terasing, karena manusia lebih dipandang sebagai komoditi yang bisa diperdagangkan di pasar, ketimbang melihatnya dalam konteks hubungan sosial. Pekerja terasing dari produk yang dikerjakannya, karena hal ini memang yang dianggap layak oleh kelas kapitalis, yakni produk itu lepas dari kontrol si pekerja. Terakhir, si pekerja juga terasing dari tindakan produksi itu sendiri, karena kerja itu menjadi aktivitas yang tak bermakna, dengan hanya menawarkan sedikit atau tak ada kepuasan sama sekali di dalamnya. Jika dijabarkan secara sederhana oleh Gerge Ritzer, empat jenis alienasi pekerja dalam sistem kapitalis adalah: a) aktivitas pekerja dipilih oleh pemilik/kapitalis, yang sebagai imbalannya membayar upah mereka; b) kepemilikan produksi/produk berada di tangan pemilik/kapitalis; c) para pekerja tampaknya akan dipisahkan dari rekan- rekannya sesama pekerja; terakhir, d) para pekerja disingkirkan dari potensi-potensinya, dan tugas-tugas menjadi tak berarti atau tak ada maknanya. Kritik Marx terhadap Hegel Alienasi adalah sebuah klaim mendasar dalam teori Marxis. Hegel memaparkan pengganti dari tahapan-tahapan bersejarah dalam spirit manusia (Geist), di mana spirit itu bergerak maju ke arah pemahaman-diri sempurna, dan menjauh dari ketidakacuhan. Dalam reaksi Marx terhadap Hegel, ada dua kutub idealis yang digantikan oleh kategori-kategori materialis. Yakni, ketidakacuhan spiritual menjadi alienasi, dan ujung transenden sejarah menjadi realisasi manusia terhadap species-being-nya. Marx memiliki pemahaman spesifik terhadap pengalaman yang sangat tajam tentang alienasi, yang ditemukan dalam masyarakat borjuis modern. Marx mengembangkan pemahaman ini melalui kritiknya terhadap Hegel. Menurut Hegel, melalui aktivitasnya, manusia menciptakan sebuah budaya yang kemudian mengkonfrontasi mereka sebagai sebuah kekuatan yang asing (alien). Namun bagi Hegel, aktivitas manusia itu sendiri tak lain dari ekspresi Spirit (atau Zeitgeist) yang bertindak melalui manusia. 1 Lihat Boangmanalau, Singkop Boas. 2008. Marx, Dostoievsky, Nietzsche, Menggugat Teodisi & Merekonstruksi Antropodisi. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media. Hlm. 135. 3
  • 4. Pertama-tama, Marx menekankan, adalah kerja manusia yang menciptakan kebudayaan dan sejarah, dan bukan sebaliknya. Dengan kata lain, Spirit adalah produk manusia, bukan sebaliknya. Namun kemudian, praktik mengubah dunia material. Praktik dengan demikian adalah obyektif, dan proses kerja (labour process) dengan demikian adalah obyektivikasi kuasa-kuasa manusia. Tetapi, jika pekerja berhubungan dengan produk mereka sebagai sebuah ekspresi dari esensi mereka sendiri, dan mengenali diri mereka sendiri dalam produk mereka, dan dikenali oleh orang-orang lain dalam kerja mereka, maka ini bukanlah landasan bagi alienasi. Sebaliknya, ini adalah satu-satunya hubungan manusiawi yang asli. Bacaan teleologis dari Marx, khususnya yang didukung oleh Alexandre Kojève sebelum Perang Dunia II, dikritik oleh Louis Althusser dalam tulisannya tentang ―materialisme acak‖ (matérialisme aléatoire). Althusser mengklaim bahwa bacaan yang disebutkan itu membuat kaum proletariat jadi subjek dari sejarah, tapi ternoda oleh idealisme Hegelian --‖filsafat tentang subjek‖-- yang telah bertahan kuat selama lima abad, dan yang telah dikritik sebagai ‖ideologi borjuis dalam filsafat.‖ Hubungan dengan Teori Marx tentang Sejarah Dalam karyanya Ideologi Jerman, Marx menulis bahwa ‖berbagai hal sekarang telah sampai ke perlewatan tertentu di mana individu harus menyesuaikan totalitas kekuatan-kekuatan produktif yang ada, bukan hanya untuk mencapai aktivitas-diri (selfactivity), tetapi juga semata-mata untuk menjaga eksistensinya yang paling dasar.‖ Dengan kata lain, Marx tampaknya berpikir bahwa sementara manusia memiliki kebutuhan untuk aktivitas-diri (aktualisasi-diri, sebagai lawan dari alienasi), ini hanya memberi relevansi kesejarahan sekunder. Hal ini karena Marx berpikir bahwa kapitalisme akan meningkatkan pemiskinan ekonomi kaum proletariat sebegitu cepat, sehingga mereka akan dipaksa untuk membuat revolusi sosial sekadar untuk tetap hidup. Dalam kondisi seperti ini, mereka mungkin bahkan tidak akan sempat sampai ke situasi, di mana mereka akan mengkhawatirkan begitu banyak hal tentang aktivitas-diri. Meski begitu, ini tidak berarti kecenderungan melawan alienasi hanya akan mewujudkan dirinya manakala kebutuhan-kebutuhan lain sudah cukup terpenuhi. Tetapi, ini hanya berarti bahwa kebutuhan-kebutuhan lain itu menjadi berkurang arti pentingnya. 4
  • 5. Karya dari Raya Dunayevskaya dan lain-lain, dalam tradisi humanisme Marxis, menarik minat ke arah perwujudan hasrat bagi aktivitas-diri, bahkan di kalangan para pekerja yang sedang berjuang bagi lebih banyak tujuan-tujuan dasar. Kaitannya dengan Kelas Marx berpandangan, kaum kapitalis dan proletar sama-sama teralienasi, namun masing-masing mengalami keterasingan (alienasi) mereka dengan cara yang berbeda. Kelas pemilik dan kelas proletar menyajikan keterasingan-diri manusia yang sama. Namun kelas kapitalis merasa tenteram dan diperkuat dalam keterasingan-diri ini. Kelas kapitalis mengenali keterasingan itu sebagai kekuatannya sendiri dan di dalam kekuatan itu terdapat kesamaan eksistensi manusia. Sebaliknya, kelas proletariat merasa dilenyapkan dalam keterasingan. Mereka melihat dalam keterasingan itu kondisi ketidakberdayaannya sendiri dan realitas dari sebuah eksistensi yang tidak manusiawi. Hal ini –jika menggunakan ekspresi dari Hegel—dalam kehinaan diri tersebut terdapat kemarahan terhadap kehinaan itu. Yaitu, suatu kemarahan yang digerakkan oleh kontradiksi antara hakikat kemanusiaan dan kondisi kehidupannya, yang bersifat palsu, pasti dan negasi menyeluruh terhadap hakikat tersebut. Di dalam antitesis ini, pemilik properti swasta karena itu adalah sisi konservatif, sedangkan kaum proletar di sisi destruktif. Dari pihak pemilik properti muncullah tindakan untuk melestarikan antitesis ini, sedangkan dari kaum proletar muncul tindakan untuk menghancurkannya. Sebagai penutup, dapat dikatakan bahwa alienasi merupakan proses di mana manusia menjadi asing terhadap dunia tempat mereka hidup. Konsep alienasi ini juga tertanam secara mendalam pada semua agama besar serta teori-teori sosial dan politik zaman peradaban. Katakanlah, gagasan bahwa suatu saat di masa lalu manusia hidup dalam harmoni, dan ada semacam perpecahan atau keterputusan yang membuat manusia merasa seperti orang asing di dunia. Namun, suatu saat di masa depan, alienasi ini akan teratasi dan kemanusiaan akan kembali hidup dalam harmoni dengan dirinya sendiri dan dengan alam. *** Depok, 1 Juni 2009 5
  • 6. Referensi: 1. Boangmanalau, Singkop Boas. 2008. Marx, Dostoievsky, Nietzsche, Menggugat Teodisi & Merekonstruksi Antropodisi. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media. 2. Kearney, Richard (ed.). 2006. Twentieth-Century Continental Philosophy. Knowledge History of Philosophy Volume VIII. New York: Routledge. 3. Goldstein, Laurence. 1990. The Philosopher’s Habitat: An Introduction to Investigations in, and Applications of, Modern Philosophy. New York: Routledge. 4. Honderich, Ted. 1995. The Oxford Companion to Philosophy. Oxford/New York: Oxford University Press. 5. Russell, Bertrand. 1948. History of Western Philosophy and Its Connection with Political and Social Circumstances from the Earliest Times to the Present Day. London: George Allen and Unwin Ltd. 6