Chrysophyta adalah ganggang berwarna keemasan yang mengandung pigmen karotenoid dan klorofil. Mereka dapat hidup secara tunggal atau berkoloni, dan memiliki dinding sel yang terdiri dari silika atau kersik. Reproduksinya meliputi pembelahan mitotik, pembentukan zoospora, atau penyatuan gamet. Chrysophyta memiliki manfaat sebagai makanan ikan atau bahan bangunan, namun juga dapat menyebabkan mas
3. Nama Chrysophyta diambil dari bahasa Yunani,
yaitu Chrysos yang berarti emas. Ganggang
keemasan atau Chrysophyta adalah salah satu
kelas dari ganggang berdasarkan zat warna atau
pigmentasinya. Ganggang ini berwarna keemasan
karena kloroplasnya mengandung pigmen karoten
dan xantofil dalam jumlah banyak dibandingkan
dengan klorofil. Pigmen lainnya adalah fukoxantin,
klorofil a dan klorofil c. Pada umumnya berflagel
yang tidak sama panjang dan bentuk sehingga
kadang-kadang disebut Heterokontae (alga yang
flagelnya tidak sama panjang) dan tubuhnya
biasanya berbentuk seperti benang.
4. Sel-sel ganggang keemasan memiliki inti sejati (eukarion), dinding sel
umumnya mengandung silika (SiO2) atau kersik. Tubuh ganggang ini ada
yang terdiri atas satu sel(uniseluler) dan ada yang terdiri atas banyak sel
(multiseluler). Ganggang yang bersel satu bisa hidup sebagai komponen
fitoplankton yang dominan. Ganggang yang multiseluler berupa koloni atau
berbentuk filamen. Ganggang keemasan hidup secara fotoautotrof, artinya
dapat mensintesis makanan sendiri dengan memiliki klorofil untuk
berfotosintesis.
5. Ganggang keemasan sebagian besar hidup di air tawar tetapi ada juga yang
hidup di air laut dan ada yang hidup di tanah. Meskipun ada anggota
chrysophyta yang hidup di laut, reproduksinya dilakukan secara aseksual
dengan pembelahan biner. Pada ganggang uniseluler reproduksi atau
perkembangbiakan dilakukan dengan pembentukan spora. Sedangkan pada
ganggang yang multiseluler reproduksi seksualnya dilakukan melalui
penyatuan dari jenis gamet. Contoh dari ganggang keemasan atau ganggang
pirang adalah navicula, synura, dan nishoous.
6. 1. Dinding Sel
Chrysophyta umumnya tidak berdinding sel. Bila ada dinding selnya maka
terdiri dari lorika (ex.Dinobryon dan kephryon). Atau tersusun dari lempengan
silicon (ex. Sinura dan mallomonas) atau tersusun dari cakram kalsium
karbonat (ex. Syracospoera). Struktur selnya tidak mempunyai dinding
selulosa dan membrannya menunjukkan kewujudan silica.
7. 2. Isi Sel
a. Xantophyceae
Terdapat inti sel: berbentuk tunggal dan
berbentuk banyak inti. Terdapat plastid
berbentuk cakram tanpa pienoid. Pigmen
: klorofil a dan b, β karoten, xantofil.
b. Chrysophyceae
Berinti tunggal, plastida terdiri dari 1 atau
2, pigmen berupa klorofil a, b, c, β karotin,
xantofil, berupa lutein, diadinoxantin,
fukoxantin dan dinoxantin.
c. Bacillariophyceae
Berinti tunggal dan berinti diploid,
pigmen berupa klorofil a dan c, β karotin,
xantofil.
8. 3. Kloroplas
Kloroplas pada Chrysophyta
berwarna coklat keemasan.
Chrysophyta menunjukkan
perbedaan struktur kloroplas dan
sering kali terdapat tiga thylakoids
disekitar periphery kloroplas (girdle
lamina). Kloroplas terdiri dari dua
membrane (CER), jarak periplastida
antara dua kloroplas dan
retikulumendoplasma sempit dan
kurang adanya perbedaan struktur.
4. Ribosom
Ribosom pada Chrysophyta terdapat
pada permukaan luar CER.
9. 5. Alat Gerak
Chrysophyta memiliki alat gerak yang terdiri dari flagel dan jumlahnya
tidak sama tiap marga (struktur dasar flagel pada alga mirip dengan flagel
pada mahluk hidup lain. Susunan benang flagel menunjukkan pola 9+2
dengan tipe akronematik (whiplash) dan pantonematik (tinsei). Contoh:
synura dan syracospaera mempunyai 2 flagel yang sama panjangnya,
dinobryon dan ocromonas, mempunyai 2 flagel yang tidak sama
panjangnya, chrysamoeba, memiliki 1 flagel.
Kedudukan dan keadaan flagelumnya berbeda, selnya boleh menjadi
uniflagerum atau biflagerum. Jika biflagelat, flagelumnya mungkin sama
panjang atau tidak. Tingkat flagenta yang paling tinggi yaitu
heterokontois. Susunan tubuhnya ada yang berbentuk sel tunggal dan
berbentuk koloni. Sel heterokontous mempunyai 2 flagel yaitu flagel licin
dengan bulu kaku seperti pipa atau mastigonema dalam dua baris.
10. 6.Vakuola Kontraktil
Terdapat satu atau dua fakuola kontraktil dalam sel (tergantung pada
spesies) yang terletak dekat dasar dari flagel. Masing-masing fakuola
kontrakil terdiri atas vesikel kecil yang berdenyut dengan interfal yang
teratur, mengeluarkan isinya dari sel. Fakuola kontraktil yang terdapat pada
alga yang berflagel fungsi utamanya adalah osmoregulator.
7. Badan Golgi
Badan golgi terletak di antara inti dan kontraltil fakuola. Badan golgi adalah
organela yang terdapat pada sel eukariotik, baik hewan maupun tumbuhan
yang strukturnya terdiri dari tumpukan fesikel bentuk cakram atau kantung.
8. Nukleus
Nukleus dan kloroplas dihubungkan oleh membran kloroplas ER yang mana
berhubungan dengan pembungkus inti.
11. Habitat Chrysophyta biasanya terdapat ditempat-tempat yang
basah, air laut, air tawar dan di tanah yang lembab. Untuk
xantophyceae hidup di air tawar, air laut dan tanah dan
chrysophyceae hidupnya di air laut dan air tawar sedangkan
bacillariopphyceae di air laut, di air tawar ataupun pada tanah-
tanah yang lembab.
12. • Xantophyceae
Secara seksual yaitu dengan oogami artinya terjadi peleburan
spermatozoid yang dihasilkan anteridium dengan ovum yang dihasilkan
oogonium membentuk zigot. Zigot tumbuh menjadi filamen baru.
Secara vegetatif dengan membentuk zoospora. Zoospora terlepas dari
induknya mengembara dan jatuh di tempat yang cocok menjadi filamen
baru.
13. • Pada Chrysophyceae dilakukan secara
vegetative dengan membelah secara
longitudinal dan fragmentasi, ada 2 macam
yaitu:
1. Koloni memisah menjadi dua bagian atau
lebih.Sel tunggal melepaskan diri dari
koloni kemudian membentuk koloni yang
baru.
2. Sporik, dengan membentuk zoospore
(untuk sel-sel yang tidak memiliki flagel)
dan statospora. Statospora yaitu tipe spora
paling unik yang diketemukan pada
chrysophyta, khususnya pada kelas-kelas
chrysophyceae dengan bentuk sporis dan
bulat. Dinding spora bersilia, tersusun oleh
dua bagian yang saling tumpang tindih,
mempunyai lubang atau pora yang ditutupi
oleh sumbat yang mengandung gelatin.
14. • Reproduksi Bacillariophyceae
Reproduksi diatom terjadi secara seksual dan aseksual.
Pada saat diatom bereproduksi secara aseksual melalui mitosis,
hipoteka dan epiteka memisah. Setiap bagian akan membentuk bagian
baru di dalam bagian yang lama. Artinya, hipoteka sel lama menjadi
epiteka sel baru dan epiteka sel lama tetap menjadi epiteka sel baru.
Jadi, salah satu sel anakan berukuran tetap, sedangkan satu sel anakan
lainnya berukuran lebih kecil daripada sel induknya. Pembelahan mitosis
terus berlangsung sampai terbentuk sel anakan yang berukuran sekitar
30% dari besar sel aslinya. Setelah mencapai ukuran minimum tersebut,
diatom kemudian bereproduksi secara seksual. Sel diatom menghasilkan
sperma dan telur. Sperma kemudian bergabung dengan telur
membentuk zigot. Zigot akan tumbuh dan berkembang menjadi
berukuran normal seperti aslinya. Setelah diatom mencapai ukuran
normal, diatom akan kembali melakukan reproduksi aseksual melalui
pembelahan mitosis.
15. Kelompok
(nama umum)
Mayor
photo
synthetic
pigmen
Persediaan
karbohidrat Dinding sel Flagella
Chrysophyceae
(alga coklat
keemasan)
Klorofil A,
C1 dan C2
Fukosantin
Chrysolaminarin
(lukasin) Skala, loriceae heterokontous
Tribophyceae/
xantophycea (alga
hijaukekuningan)
Klorofil A,
C1 dan C2
Chrysolaminarin
(lukasin)
Pektin/dinding
selulosa heterokontous
Bacillariophyceae
(diatomophyceae)
Klorofil A,
C1 dan C2
fukosantin
Chrysolaminarin
(lukasin) Silica frustula
Gamet jantan
Dengan satu
Flagel dan
mastigonema
16. Kegunaannya :
• Sebagai makanan ikan
• Campuran semen
• Bahan penyaring
• Solasi penyuling gasoline dan glukosa
• Serta digunakan sebagai bahan untuk pembuat
jalan.
• Sebagai indikator untuk menemukan minyak
bumi.
• Bahan penggosok
• Bahan pembuat isolasi
• Penyekat dinamit
• Bahan alat penyadap suara, bahan pembuat cat
• Pernis
• Piringan hitam
• Berperan sebagai plankton
17. Kerugiannya :
• Mengakibatkan timbulnya kotoran juga dapat
menurunkan kualitas air
• Menimbulkan rasa dan bau yang tidak enak
• Menurunkan PH
• Menyebabkan warna dan kekeuhan
• Dapat mengeluarkan lendir yang
mengakibatkan waterbloom
• Ganggang keemasan sering disebut ganggang
kersik karena mengandung silikat. Ganggang
jenis ini tidak begitu membahayakan karena
tidak menghasilkan racun akan tetapi
ganggang ini dapat menimbulkan bau yang
tidak enak. Selain itu juga menyebabkan
kekeruhan pada air.