SlideShare a Scribd company logo
1 of 5
Kode Domain Primer Domain Sekunder
Masalah
P1 Efektivitas pengobatan
Terdapat masalah yang berpotensi
mengurangi efek farmakoterapi
P1.1 Tidak ada efek dari terapi obat
P1.2 Efek terapi obat tidak optimal
P1.3 Gejala atau indikasi yang tidak diobati
P2 Keamanan pengobatan
Pasien mengalami, atau dapat
mengalami efek obat yang
merugikan
P2.1 Kejadian obat yang merugikan (mungkin) terjadi
P3 Lainnya P3.1 Masalah pengobatan yang berkaitan dengan efektivitas biaya
P3.2 Pengobatan yang tidak diperlukan
P3.3 Masalah terkait obat yang tidak jelas, sehingga memerlukan klarifikasi lebih
lanjut (harap gunakan hanya sebagai alternatif)
Penyebab C1 Pemilihan obat
Masalah Terkait Obat (MTO) terjadi
karena pemilihan obat
C1.1 Obat tidak sesuai dengan pedoman/formularium
C1.2 Obat sesuai pedoman, namun terdapat kontraindikasi
C1.3 Tidak ada indikasi untuk obat
C1.4 Kombinasi tidak tepat misalnya obat-obat, obat-herbal, atau obat-suplemen
C1.5 Duplikasi dari kelompok terapeutik atau bahan aktif yang tidak tepat
C1.6 Pengobatan tidak diberikan atau tidak lengkap walaupun terdapat indikasi
C1.7 Terlalu banyak obat yang diresepkan untuk satu indikasi
C2 Bentuk obat
Masalah Terkait Obat (MTO) terjadi
karena pemilihan bentuk sediaan
obat
C2.1 Bentuk sediaan obat yang tidak sesuai dengan pasien
C3 Pemilian dosis
Masalah Terkait Obat (MTO) terjadi
karena pemilihan dosis obat
C3.1 Dosis obat terlalu rendah
C3.2 Dosis obat terlalu tinggi
C3.3 Regimen dosis kurang
C3.4 Regimen dosis terlalu sering
C3.5 Instruksi waktu pemberian dosis salah, tidak jelas atau tidak ada
C4 Durasi pengobatan
Masalah Terkait Obat (MTO) terjadi
karena durasi pengobatan
C4.1 Durasi pengobatan terlalu singkat
C4.2 Durasi pengobatan terlalu lama
C5 Penyiapan obat
Masalah Terkait Obat (MTO) terjadi
karena proses ketersediaan obat yang
diresepkan dan proses penyiapannya
C5.1 Obat yang diresepkan tidak tersedia
C5.2 Informasi yang diperlukan tidak tersedia
C5.3 Salah obat, kekuatan sediaan atau regimen dosis yang disarankan (khusus
OTC/obat bebas)
C5.4 Salah penyiapan obat atau kekuatan dosis
C6 Proses penggunaan obat
Masalah Terkait Obat (MTO) terjadi
karena penggunaan obat pasien
terlepas dari instruksi yang tepat
(pada label) oleh tenaga medis atau
perawat
C6.1 Waktu pemberian obat atau interval dosis tidak tepat
C6.2 Obat yang diberikan kurang
C6.3 Obat yang diberikan berlebih
C6.4 Obat tidak diberikan sama sekali
C6.5 Obat yang diberikan salah
C6.6 Obat diberikan melalui rute yang salah
C7 Terkait pasien
Masalah Terkait Obat (MTO)
terjadi karena pasien dan
perilakunya (sengaja atau tidak
sengaja)
C7.1 Pasien menggunakan obat lebih sedikit dari yang diresepkan atau tidak
menggunakan obat sama sekali
C7.2 Pasien menggunakan obat lebih banyak dari yang diresepkan
C7.3 Pasien menyalahgunakan obat (tidak sesuai anjuran)
C7.4 Pasien menggunakan obat yang tidak perlu
C7.5 Pasien mengonsumsi makanan yang menyebabkan interaksi obat
C7.6 Pasien menyimpan obat secara tidak tepat
C7.7 Waktu atau interval pemberian dosis yang tidak tepat
C7.8 Pasien menggunakan obat dengan cara yang salah
C7.9 Pasien tidak dapat menggunakan obat / bentuk sediaan sesuai petunjuk
C7.10 Pasien tidak dapat memahami instruksi dengan benar
C8 Terkait transfer pasien
Masalah Terkait Obat (MTO)
terkait dengan perpindahan pasien
antara perawatan primer, sekunder,
dan tersier, atau dalam satu ruang
perawatan
C8.1 Tidak ada rekonsiliasi obat saat pasien dipindahkan
C8.2 Tidak ada daftar obat terbaru yang tersedia.
C8.3 Informasi tentang obat-obatan pada saat pemulangan/transfer tidak
lengkap atau hilang
C8.4 Informasi klinis tentang pasien tidak memadai
C8.5 Pasien belum menerima obat yang diperlukan saat pemulangan
C9 Lainnya C9.1 Tidak terdapat hasil pemantauan terapi obat yang sesuai (termasuk
TDM/Therapeutic Drug Monitoring)
C9.2 Penyebab lain; sebutkan.......
C9.3 Tidak ada penyebab yang jelas
Rencana
Intervensi
I0 Tidak ada intervensi I0.1 Tanpa Intervensi
I1 Pada tingkat dokter penulis resep I1.1 Dokter penulis resep hanya diinformasikan
I1.2 Dokter penulis resep meminta informasi
I1.3 Intervensi diusulkan kepada dokter penulis resep
I1.4 Intervensi dibahas dengan dokter penulis resep
I2 Pada tingkat pasien I2.1 Konseling kepada pasien terkait obat
I2.2 Tersedia informasi tertulis
I2.3 Pasien disarankan kembali ke dokter
I2.4 Menyampaikan kepada anggota keluarga / pengasuh
I3 Pada tingkat obat I3.1 Obat diubah menjadi ... I3.2 Dosis diubah menjadi ...
I3.3 Formulasi diubah menjadi ...
I3.4 Petunjuk penggunaan diubah menjadi…
I3.5 Obat ditunda atau dihentikan
I3.6 Obat dimulai
I4 Lainnya I4.1 Intervensi lainnya (sebutkan)
I4.2 Efek samping dilaporkan ke pihak berwenang
Penerimaan
Intervensi
A1 Intervensi diterima A1.1 Intervensi diterima dan diimplementasikan sepenuhnya
A1.2 Intervensi diterima namun hanya diimplementasikan sebagian
A1.3 Intervensi diterima namun tidak diimplementasikan
A1.4 Intervensi diterima namun implementasi tidak diketahui
A2 Intervensi tidak diterima A2.1 Intervensi tidak diterima karena tidak dapat dilakukan
A2.2 Intervensi tidak diterima karena tidak disetujui
A2.3 Intervensi tidak diterima karena alasan lain (sebutkan)
A2.4 Intervensi tidak diterima karena alasan tidak diketahui
A3 Lainnya A3.1 Intervensi diusulkan namun penerimaan tidak diketahui
A3.2 Intervensi tidak diusulkan
Status
MTO
O0 Tidak diketahui O0.1 Status masalah tidak diketahui
O1 Terselesaikan O1.1 Masalah terselesaikan sepenuhnya
O2 Sebagian diselesaikan O2.1 Masalah diselesaikan sebagian
O3 Tidak terselesaikan
O3.1 Masalah tidak terselesaikan karena kurangnya kerjasama dengan pasien
O3.2 Masalah tidak terselesaikan karena kurangnya kerja sama dengan penulis
resep
O3.3 Masalah tidak terselesaikan karena intervensi tidak efektif
O3.4 Tidak perlu atau tidak memungkinkan untuk menyelesaikan masalah
Tabel Jenis – Jenis DRPs dan Penyebab Yang Mungkin Terjadi (Cipolle, et al., 2004).
DRPs Kemungkinan kasus pada DRPs
Butuh terapi obat tambahan a) Pasien dengan kondisi terbaru membutuhkan terapi obat yang baru.
b) Pasien dengan kondisi kronik membutuhkan lanjutan terapi obat.
c) Pasien dengan kondisi kesehatan membutuhkan kombinasi farmakoterapi untuk mencapai efek
sinergis atau potensiasi.
d) Pasien dengan risiko pengembangan kondisi kesehatan baru dapat dicegah dengan penggunaan
obat profilaksis.
Terapi obat yang tidak perlu a) Pasien mendapatkan obat yang tidak tepat indikasi.
b) Pasien mengalami toksisitas karena obat atau hasil pengobatan.
c) Pengobatan pada pasien pengkonsumsi obat, alkohol dan rokok.
d) Pasien dengan kondisi pengobatan yang lebih baik diobati tanpa terapi obat.
e) Pasien diberikan multiple drugs untuk kondisi di mana hanya single drugs therapy dapat digunakan.
f) Pasien diberikan terapi obat untuk penyembuhan untuk menghindari reaksi merugikan dari pengobatan
lainnya.
Obat tidak tepat a) Pasien di mana obatnya tidak efektif.
b) Pasien alergi.
c) Pasien dengan faktor risiko pada kontraindikasi penggunaan obat.
d) Pasien menerima obat yang efektif tetapi ada obat lain yang lebih murah.
e) Pasien menerima obat efektif tetapi tidak aman.
f) Pasien mengalami infeksi resisten terhadap obat yang diberikan.
Dosis terlalu rendah a) Pasien sulit disembuhkan dengan terapi obat yang digunakan.
b) Dosis yang digunakan terlalu rendah.
c) Konsentrasi obat dalam serum pasien di bawah range terapeutik yang diharapkan.
d) Waktu pemberian antibiotik profilaksis (praoperasi) terlalu cepat diberikan.
e) Dosis dan fleksibilitas tidak cukup untuk pasien.
f) Terapi obat berubah sebelum terapetik percobaan cukup untuk pasien.
g) Pemberian obat terlalu cepat.
Reaksi obat merugikan a) Obat yang digunakan merupakan risiko yang berbahaya bagi pasien.
b) Ketersediaan obat menyebabkan interaksi dengan obat lain atau makanan pasien.
c) Efek obat dapat diubah oleh substansi makanan pasien.
d) Efek obat diubah oleh inhibitor enzyme atau induktor obat lain.
e) Efek obat diubah dengan pemindahan obat dari binding site oleh obat lain.
f) Hasil laboratorium berubah karena gangguan obat lain.
Dosis obat terlalu tinggi a) Dosis terlalu tinggi.
b) Konsentrasi obat dalam serum pasien di atas range terapi obat yang diharapkan.
c) Dosis obat meningkat terlalu cepat.
d) Obat, dosis, rute, perubahan formulasi yang tidak tepat.
e) Dosis dan interval tidak tepat.
Ketidakpatuhan Pasien a) Pasien tidak menerima aturan penggunaan obat yang tepat (penulisan, obat, pemberian, penggunaan).
Pasien tidak menuruti (tidak patuh) terhadap pengobatan yang diberikan.
b) Pasien tidak mengambil obat yang diresepkan karena harganya mahal.
c) Pasien tidak menggunakan beberapa obat yang diresepkan karena kurang mengerti.
d) Pasien tidak mengambil beberapa obat yang diresepkan secara konsisten karena merasa sudah
sehat.

More Related Content

What's hot

Laporan resmi suspensi ibuprofen
Laporan resmi suspensi ibuprofenLaporan resmi suspensi ibuprofen
Laporan resmi suspensi ibuprofen
Kezia Hani Novita
 
Bab iii laporan granul paracetamol
Bab iii  laporan granul paracetamolBab iii  laporan granul paracetamol
Bab iii laporan granul paracetamol
Yudia Susilowati
 
Laporan Praktikum Pembuatan Tablet Parasetamol
Laporan Praktikum Pembuatan Tablet ParasetamolLaporan Praktikum Pembuatan Tablet Parasetamol
Laporan Praktikum Pembuatan Tablet Parasetamol
Novi Fachrunnisa
 
Manajemen obat di rumah sakit
Manajemen obat di rumah sakitManajemen obat di rumah sakit
Manajemen obat di rumah sakit
KANDA IZUL
 

What's hot (20)

Penulisan kemasan dan label obat
Penulisan kemasan dan label obatPenulisan kemasan dan label obat
Penulisan kemasan dan label obat
 
PPT Sidang
PPT SidangPPT Sidang
PPT Sidang
 
Pengenalan resep
Pengenalan resepPengenalan resep
Pengenalan resep
 
Laporan resmi tablet pct granulasi basah
Laporan resmi tablet pct   granulasi basahLaporan resmi tablet pct   granulasi basah
Laporan resmi tablet pct granulasi basah
 
Laporan Teknologi Sediaan Steril : Pembuatan Injeksi klorpromazin HCL.
Laporan Teknologi Sediaan Steril : Pembuatan Injeksi klorpromazin HCL.Laporan Teknologi Sediaan Steril : Pembuatan Injeksi klorpromazin HCL.
Laporan Teknologi Sediaan Steril : Pembuatan Injeksi klorpromazin HCL.
 
Sediaan semi solid
Sediaan semi solidSediaan semi solid
Sediaan semi solid
 
Laporan sirup
Laporan sirupLaporan sirup
Laporan sirup
 
Laporan resmi suspensi ibuprofen
Laporan resmi suspensi ibuprofenLaporan resmi suspensi ibuprofen
Laporan resmi suspensi ibuprofen
 
Basic pharmacokinetics
Basic pharmacokineticsBasic pharmacokinetics
Basic pharmacokinetics
 
Pedoman farmakoekonomi
Pedoman farmakoekonomiPedoman farmakoekonomi
Pedoman farmakoekonomi
 
Evaluasi Penggunaan Obat
Evaluasi Penggunaan ObatEvaluasi Penggunaan Obat
Evaluasi Penggunaan Obat
 
Bab iii laporan granul paracetamol
Bab iii  laporan granul paracetamolBab iii  laporan granul paracetamol
Bab iii laporan granul paracetamol
 
Laporan Praktikum Pembuatan Tablet Parasetamol
Laporan Praktikum Pembuatan Tablet ParasetamolLaporan Praktikum Pembuatan Tablet Parasetamol
Laporan Praktikum Pembuatan Tablet Parasetamol
 
Manajemen obat di rumah sakit
Manajemen obat di rumah sakitManajemen obat di rumah sakit
Manajemen obat di rumah sakit
 
Radiofarmasi
RadiofarmasiRadiofarmasi
Radiofarmasi
 
Sediaan krim
Sediaan krimSediaan krim
Sediaan krim
 
Konseling dan pio nada
Konseling dan pio nadaKonseling dan pio nada
Konseling dan pio nada
 
Contoh brosur dan label gel
Contoh brosur dan label gelContoh brosur dan label gel
Contoh brosur dan label gel
 
19008 self formulation asetosal.
19008 self formulation asetosal.19008 self formulation asetosal.
19008 self formulation asetosal.
 
Ppt emulsi lotion
Ppt emulsi lotionPpt emulsi lotion
Ppt emulsi lotion
 

Similar to DRP PCNE.docx

Ni Wayan Vebbyani (821419032). DRPs.pdf
Ni Wayan Vebbyani (821419032). DRPs.pdfNi Wayan Vebbyani (821419032). DRPs.pdf
Ni Wayan Vebbyani (821419032). DRPs.pdf
NIWAYANVEBBYANI2
 
Penggunaan obat rasional
Penggunaan obat rasionalPenggunaan obat rasional
Penggunaan obat rasional
Selvia Agueda
 
Penggunaan obat rasional
Penggunaan obat rasionalPenggunaan obat rasional
Penggunaan obat rasional
Selvia Agueda
 
Pertemuan 2 farmakologi gagal.ppt.......x
Pertemuan 2 farmakologi gagal.ppt.......xPertemuan 2 farmakologi gagal.ppt.......x
Pertemuan 2 farmakologi gagal.ppt.......x
ssuser72b568
 

Similar to DRP PCNE.docx (20)

Ni Wayan Vebbyani (821419032). DRPs.pdf
Ni Wayan Vebbyani (821419032). DRPs.pdfNi Wayan Vebbyani (821419032). DRPs.pdf
Ni Wayan Vebbyani (821419032). DRPs.pdf
 
Rasionalitas penggunaan obat
Rasionalitas penggunaan obat Rasionalitas penggunaan obat
Rasionalitas penggunaan obat
 
PEMANTAUAN TERAPI OBAT (PTO)
PEMANTAUAN TERAPI OBAT (PTO)PEMANTAUAN TERAPI OBAT (PTO)
PEMANTAUAN TERAPI OBAT (PTO)
 
DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs))))))))..pdf
DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs))))))))..pdfDRUG RELATED PROBLEMS (DRPs))))))))..pdf
DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs))))))))..pdf
 
Makalah farma
Makalah farmaMakalah farma
Makalah farma
 
Pemantauan Terapi Obat (PTO)
Pemantauan Terapi Obat (PTO)Pemantauan Terapi Obat (PTO)
Pemantauan Terapi Obat (PTO)
 
412547410-Ppt-Penggunaan-Obat-Rasional.pptx
412547410-Ppt-Penggunaan-Obat-Rasional.pptx412547410-Ppt-Penggunaan-Obat-Rasional.pptx
412547410-Ppt-Penggunaan-Obat-Rasional.pptx
 
Analisis drp bnr
Analisis drp bnrAnalisis drp bnr
Analisis drp bnr
 
P4. Medication error.pdf
P4. Medication error.pdfP4. Medication error.pdf
P4. Medication error.pdf
 
Penggunaan obat rasional
Penggunaan obat rasionalPenggunaan obat rasional
Penggunaan obat rasional
 
Penggunaan obat rasional
Penggunaan obat rasionalPenggunaan obat rasional
Penggunaan obat rasional
 
9. Pemantauan Terapi Obat-PTO1.pptx
9. Pemantauan Terapi Obat-PTO1.pptx9. Pemantauan Terapi Obat-PTO1.pptx
9. Pemantauan Terapi Obat-PTO1.pptx
 
Pertemuan 2 farmakologi gagal.ppt.......x
Pertemuan 2 farmakologi gagal.ppt.......xPertemuan 2 farmakologi gagal.ppt.......x
Pertemuan 2 farmakologi gagal.ppt.......x
 
Pemantauan terapi obat.pdf
Pemantauan terapi obat.pdfPemantauan terapi obat.pdf
Pemantauan terapi obat.pdf
 
Farmasi Klinik - Medication Error di Bidang Onkologi
Farmasi Klinik - Medication Error di Bidang OnkologiFarmasi Klinik - Medication Error di Bidang Onkologi
Farmasi Klinik - Medication Error di Bidang Onkologi
 
PRINSIP DALAM PEMBERIAN OBAT DISTRIBUSI OBAT RESEP.pptx
PRINSIP DALAM PEMBERIAN OBAT DISTRIBUSI OBAT RESEP.pptxPRINSIP DALAM PEMBERIAN OBAT DISTRIBUSI OBAT RESEP.pptx
PRINSIP DALAM PEMBERIAN OBAT DISTRIBUSI OBAT RESEP.pptx
 
3-6peran komunikasi farmasi..ppt
3-6peran komunikasi farmasi..ppt3-6peran komunikasi farmasi..ppt
3-6peran komunikasi farmasi..ppt
 
Materi PKPO dan Medication Error.pdf
Materi PKPO dan Medication Error.pdfMateri PKPO dan Medication Error.pdf
Materi PKPO dan Medication Error.pdf
 
TUJUAN dan MANFAAT KONSELING.pptx
TUJUAN dan MANFAAT KONSELING.pptxTUJUAN dan MANFAAT KONSELING.pptx
TUJUAN dan MANFAAT KONSELING.pptx
 
PPT Pemantauan Terapi Obat oleh Apoteker.pptx
PPT Pemantauan Terapi Obat oleh Apoteker.pptxPPT Pemantauan Terapi Obat oleh Apoteker.pptx
PPT Pemantauan Terapi Obat oleh Apoteker.pptx
 

Recently uploaded

Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksiAnalisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
MemenAzmi1
 

Recently uploaded (11)

Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksiAnalisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
 
PATROLI dengan BERBASIS MASYARAKAT Kehutananan
PATROLI dengan BERBASIS MASYARAKAT KehutanananPATROLI dengan BERBASIS MASYARAKAT Kehutananan
PATROLI dengan BERBASIS MASYARAKAT Kehutananan
 
MATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI ppt
MATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI pptMATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI ppt
MATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI ppt
 
PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...
PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...
PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...
 
Materi Kelas 8 - Unsur, Senyawa dan Campuran.pptx
Materi Kelas 8 - Unsur, Senyawa dan Campuran.pptxMateri Kelas 8 - Unsur, Senyawa dan Campuran.pptx
Materi Kelas 8 - Unsur, Senyawa dan Campuran.pptx
 
imunisasi measles rubella indonesia puskesmas
imunisasi measles rubella indonesia puskesmasimunisasi measles rubella indonesia puskesmas
imunisasi measles rubella indonesia puskesmas
 
Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024
Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024
Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024
 
3. Sejarah masuknya islam ke Nusantara dan KERAJAAN ISLAM DEMAK.ppt
3. Sejarah masuknya islam ke Nusantara dan KERAJAAN ISLAM DEMAK.ppt3. Sejarah masuknya islam ke Nusantara dan KERAJAAN ISLAM DEMAK.ppt
3. Sejarah masuknya islam ke Nusantara dan KERAJAAN ISLAM DEMAK.ppt
 
Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...
Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...
Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...
 
Soal Campuran Asam Basa Kimia kelas XI.pdf
Soal Campuran Asam Basa Kimia kelas XI.pdfSoal Campuran Asam Basa Kimia kelas XI.pdf
Soal Campuran Asam Basa Kimia kelas XI.pdf
 
Ruang Lingkup Lembaga Keuangan Bank dan Non Bank
Ruang Lingkup Lembaga Keuangan Bank dan Non BankRuang Lingkup Lembaga Keuangan Bank dan Non Bank
Ruang Lingkup Lembaga Keuangan Bank dan Non Bank
 

DRP PCNE.docx

  • 1. Kode Domain Primer Domain Sekunder Masalah P1 Efektivitas pengobatan Terdapat masalah yang berpotensi mengurangi efek farmakoterapi P1.1 Tidak ada efek dari terapi obat P1.2 Efek terapi obat tidak optimal P1.3 Gejala atau indikasi yang tidak diobati P2 Keamanan pengobatan Pasien mengalami, atau dapat mengalami efek obat yang merugikan P2.1 Kejadian obat yang merugikan (mungkin) terjadi P3 Lainnya P3.1 Masalah pengobatan yang berkaitan dengan efektivitas biaya P3.2 Pengobatan yang tidak diperlukan P3.3 Masalah terkait obat yang tidak jelas, sehingga memerlukan klarifikasi lebih lanjut (harap gunakan hanya sebagai alternatif) Penyebab C1 Pemilihan obat Masalah Terkait Obat (MTO) terjadi karena pemilihan obat C1.1 Obat tidak sesuai dengan pedoman/formularium C1.2 Obat sesuai pedoman, namun terdapat kontraindikasi C1.3 Tidak ada indikasi untuk obat C1.4 Kombinasi tidak tepat misalnya obat-obat, obat-herbal, atau obat-suplemen C1.5 Duplikasi dari kelompok terapeutik atau bahan aktif yang tidak tepat C1.6 Pengobatan tidak diberikan atau tidak lengkap walaupun terdapat indikasi C1.7 Terlalu banyak obat yang diresepkan untuk satu indikasi C2 Bentuk obat Masalah Terkait Obat (MTO) terjadi karena pemilihan bentuk sediaan obat C2.1 Bentuk sediaan obat yang tidak sesuai dengan pasien C3 Pemilian dosis Masalah Terkait Obat (MTO) terjadi karena pemilihan dosis obat C3.1 Dosis obat terlalu rendah C3.2 Dosis obat terlalu tinggi C3.3 Regimen dosis kurang C3.4 Regimen dosis terlalu sering C3.5 Instruksi waktu pemberian dosis salah, tidak jelas atau tidak ada C4 Durasi pengobatan Masalah Terkait Obat (MTO) terjadi karena durasi pengobatan C4.1 Durasi pengobatan terlalu singkat C4.2 Durasi pengobatan terlalu lama
  • 2. C5 Penyiapan obat Masalah Terkait Obat (MTO) terjadi karena proses ketersediaan obat yang diresepkan dan proses penyiapannya C5.1 Obat yang diresepkan tidak tersedia C5.2 Informasi yang diperlukan tidak tersedia C5.3 Salah obat, kekuatan sediaan atau regimen dosis yang disarankan (khusus OTC/obat bebas) C5.4 Salah penyiapan obat atau kekuatan dosis C6 Proses penggunaan obat Masalah Terkait Obat (MTO) terjadi karena penggunaan obat pasien terlepas dari instruksi yang tepat (pada label) oleh tenaga medis atau perawat C6.1 Waktu pemberian obat atau interval dosis tidak tepat C6.2 Obat yang diberikan kurang C6.3 Obat yang diberikan berlebih C6.4 Obat tidak diberikan sama sekali C6.5 Obat yang diberikan salah C6.6 Obat diberikan melalui rute yang salah C7 Terkait pasien Masalah Terkait Obat (MTO) terjadi karena pasien dan perilakunya (sengaja atau tidak sengaja) C7.1 Pasien menggunakan obat lebih sedikit dari yang diresepkan atau tidak menggunakan obat sama sekali C7.2 Pasien menggunakan obat lebih banyak dari yang diresepkan C7.3 Pasien menyalahgunakan obat (tidak sesuai anjuran) C7.4 Pasien menggunakan obat yang tidak perlu C7.5 Pasien mengonsumsi makanan yang menyebabkan interaksi obat C7.6 Pasien menyimpan obat secara tidak tepat C7.7 Waktu atau interval pemberian dosis yang tidak tepat C7.8 Pasien menggunakan obat dengan cara yang salah C7.9 Pasien tidak dapat menggunakan obat / bentuk sediaan sesuai petunjuk C7.10 Pasien tidak dapat memahami instruksi dengan benar C8 Terkait transfer pasien Masalah Terkait Obat (MTO) terkait dengan perpindahan pasien antara perawatan primer, sekunder, dan tersier, atau dalam satu ruang perawatan C8.1 Tidak ada rekonsiliasi obat saat pasien dipindahkan C8.2 Tidak ada daftar obat terbaru yang tersedia. C8.3 Informasi tentang obat-obatan pada saat pemulangan/transfer tidak lengkap atau hilang C8.4 Informasi klinis tentang pasien tidak memadai C8.5 Pasien belum menerima obat yang diperlukan saat pemulangan C9 Lainnya C9.1 Tidak terdapat hasil pemantauan terapi obat yang sesuai (termasuk TDM/Therapeutic Drug Monitoring) C9.2 Penyebab lain; sebutkan....... C9.3 Tidak ada penyebab yang jelas
  • 3. Rencana Intervensi I0 Tidak ada intervensi I0.1 Tanpa Intervensi I1 Pada tingkat dokter penulis resep I1.1 Dokter penulis resep hanya diinformasikan I1.2 Dokter penulis resep meminta informasi I1.3 Intervensi diusulkan kepada dokter penulis resep I1.4 Intervensi dibahas dengan dokter penulis resep I2 Pada tingkat pasien I2.1 Konseling kepada pasien terkait obat I2.2 Tersedia informasi tertulis I2.3 Pasien disarankan kembali ke dokter I2.4 Menyampaikan kepada anggota keluarga / pengasuh I3 Pada tingkat obat I3.1 Obat diubah menjadi ... I3.2 Dosis diubah menjadi ... I3.3 Formulasi diubah menjadi ... I3.4 Petunjuk penggunaan diubah menjadi… I3.5 Obat ditunda atau dihentikan I3.6 Obat dimulai I4 Lainnya I4.1 Intervensi lainnya (sebutkan) I4.2 Efek samping dilaporkan ke pihak berwenang Penerimaan Intervensi A1 Intervensi diterima A1.1 Intervensi diterima dan diimplementasikan sepenuhnya A1.2 Intervensi diterima namun hanya diimplementasikan sebagian A1.3 Intervensi diterima namun tidak diimplementasikan A1.4 Intervensi diterima namun implementasi tidak diketahui A2 Intervensi tidak diterima A2.1 Intervensi tidak diterima karena tidak dapat dilakukan A2.2 Intervensi tidak diterima karena tidak disetujui A2.3 Intervensi tidak diterima karena alasan lain (sebutkan) A2.4 Intervensi tidak diterima karena alasan tidak diketahui A3 Lainnya A3.1 Intervensi diusulkan namun penerimaan tidak diketahui A3.2 Intervensi tidak diusulkan Status MTO O0 Tidak diketahui O0.1 Status masalah tidak diketahui O1 Terselesaikan O1.1 Masalah terselesaikan sepenuhnya O2 Sebagian diselesaikan O2.1 Masalah diselesaikan sebagian
  • 4. O3 Tidak terselesaikan O3.1 Masalah tidak terselesaikan karena kurangnya kerjasama dengan pasien O3.2 Masalah tidak terselesaikan karena kurangnya kerja sama dengan penulis resep O3.3 Masalah tidak terselesaikan karena intervensi tidak efektif O3.4 Tidak perlu atau tidak memungkinkan untuk menyelesaikan masalah Tabel Jenis – Jenis DRPs dan Penyebab Yang Mungkin Terjadi (Cipolle, et al., 2004). DRPs Kemungkinan kasus pada DRPs Butuh terapi obat tambahan a) Pasien dengan kondisi terbaru membutuhkan terapi obat yang baru. b) Pasien dengan kondisi kronik membutuhkan lanjutan terapi obat. c) Pasien dengan kondisi kesehatan membutuhkan kombinasi farmakoterapi untuk mencapai efek sinergis atau potensiasi. d) Pasien dengan risiko pengembangan kondisi kesehatan baru dapat dicegah dengan penggunaan obat profilaksis. Terapi obat yang tidak perlu a) Pasien mendapatkan obat yang tidak tepat indikasi. b) Pasien mengalami toksisitas karena obat atau hasil pengobatan. c) Pengobatan pada pasien pengkonsumsi obat, alkohol dan rokok. d) Pasien dengan kondisi pengobatan yang lebih baik diobati tanpa terapi obat. e) Pasien diberikan multiple drugs untuk kondisi di mana hanya single drugs therapy dapat digunakan. f) Pasien diberikan terapi obat untuk penyembuhan untuk menghindari reaksi merugikan dari pengobatan lainnya. Obat tidak tepat a) Pasien di mana obatnya tidak efektif. b) Pasien alergi. c) Pasien dengan faktor risiko pada kontraindikasi penggunaan obat. d) Pasien menerima obat yang efektif tetapi ada obat lain yang lebih murah. e) Pasien menerima obat efektif tetapi tidak aman. f) Pasien mengalami infeksi resisten terhadap obat yang diberikan.
  • 5. Dosis terlalu rendah a) Pasien sulit disembuhkan dengan terapi obat yang digunakan. b) Dosis yang digunakan terlalu rendah. c) Konsentrasi obat dalam serum pasien di bawah range terapeutik yang diharapkan. d) Waktu pemberian antibiotik profilaksis (praoperasi) terlalu cepat diberikan. e) Dosis dan fleksibilitas tidak cukup untuk pasien. f) Terapi obat berubah sebelum terapetik percobaan cukup untuk pasien. g) Pemberian obat terlalu cepat. Reaksi obat merugikan a) Obat yang digunakan merupakan risiko yang berbahaya bagi pasien. b) Ketersediaan obat menyebabkan interaksi dengan obat lain atau makanan pasien. c) Efek obat dapat diubah oleh substansi makanan pasien. d) Efek obat diubah oleh inhibitor enzyme atau induktor obat lain. e) Efek obat diubah dengan pemindahan obat dari binding site oleh obat lain. f) Hasil laboratorium berubah karena gangguan obat lain. Dosis obat terlalu tinggi a) Dosis terlalu tinggi. b) Konsentrasi obat dalam serum pasien di atas range terapi obat yang diharapkan. c) Dosis obat meningkat terlalu cepat. d) Obat, dosis, rute, perubahan formulasi yang tidak tepat. e) Dosis dan interval tidak tepat. Ketidakpatuhan Pasien a) Pasien tidak menerima aturan penggunaan obat yang tepat (penulisan, obat, pemberian, penggunaan). Pasien tidak menuruti (tidak patuh) terhadap pengobatan yang diberikan. b) Pasien tidak mengambil obat yang diresepkan karena harganya mahal. c) Pasien tidak menggunakan beberapa obat yang diresepkan karena kurang mengerti. d) Pasien tidak mengambil beberapa obat yang diresepkan secara konsisten karena merasa sudah sehat.