Memaksimalkan Waktu untuk Mendapatkan Kampus Impian melalui SBMPTN (1).pptx
Potensi dan Peluang Ekspor
1. POTENSI DAN PELUANG EKSPOR HASIL-HASIL LAUT
UNTUK TERCIPTANYA LAPANGAN KERJA
ASOSIASI KORAL DAN IKAN HIAS SULAWESI (AKIS)
ASOSIASI, KERANG, KORAL DAN IKAN HIAS Indonesia (AKKII)
BY
DR. H. MAULI KASMI, S.Pi, M.Si
6. 1. Potensi(2):
Ekologi: Biodiversity ( kurang lebih 400 jenis
karang, kurang lebih dari 700 jenis ikan hias
(525 jenis ikan hias karang), moluska,
krustasea, sponge, algae, lamun)
7. 1. Potensi(3):
Ekonomi: perikanan (12% total tangkapan dunia,
indonesia: 80.802 ton/km2
/thn,jenis ekonomis tinggi:
ikan napoleon, ikan kerapu, ikan ekor-kuning, ikan-
ikan hias, lobster, teripang,...), farmasi (anti-kanker,
steroid, bahan-perawatan muka, suplemen/calcium,...),
pariwisata (panoramik terindah di dunia?): Sulsel = Rp
600 milyar/thn
11. STOK IDEAL IKANSTOK IDEAL IKAN
INJEL NAPOLEONINJEL NAPOLEON
DEGRADASIDEGRADASI
STOKSTOK
DEGRADASIDEGRADASI
HABITATHABITAT OVEROVER
FISHINGFISHING
DESTRUCTIVDESTRUCTIV
E FISHINGE FISHING
EFFORTEFFORT
Bagaiman kondisi
Stok & habitat ?
Bagaiman
penangkapan ramah
lingkungan
Bagaimana aspek
biologi ikan hias karang
Bagaiman status
pemanfaatan ?
Penawaran dan
permintaa?
DATA DAN INFORMASI
REKOMENDASI PENGELOLAAN
HIGHHIGH
DEMANDDEMAND
Root-cause analysis
Recovery & Resilience
(asumsi)
12. 1. Kerusakan Aktual
Faktor alam:
Acanthaster planci (COT); bintang laut 'bermahkota' yang bisa
mengkonsumsi karang dalam jumlah dan areal yang luas
Colarrivorous, Algae, dll.
Penyakit-penyakit karang; BBD, WBD, dll.
Bleaching atau pemutihan akibat pemanasan global
Badai, cyclone, dll.
Upwelling yang bisa membawa unsur hara dan perubahan suhu yang tinggi
13. 1. Kerusakan Aktual
Faktor manusia:
Penambangan karang
Penggunaan bahan peledak dan sianida
Penangkapan dengan menggunakan bubu, jaring, dll.
Pengerukan di sekitar terumbu karang
Pembuangan limbah
Penggundulan hutan di daerah up-land
15. 2. Tantangan: Potensi Kerusakan(2)
o Kemiskinan masyarakat pesisir yang persisten (Indonesia: 39 juta
jiwa, 60 % adalah masyarakat pesisir, pendapatan (2005): Rp.
400.000/bulan perkepala rumah tangga )
o Pertumbuhan penduduk tinggi, Sulsel: 1,53%pertahun (ketidak-
tahuan/kesadaran rendah, kebutuhan pokok-keterdesakan,
pertambahan populasi-pencemaran/limbah,…)
o Kerusakan ekosistem hulu (degradasi mangrove dan hutan daratan)
dapat mengakibatkan sedimentasi tinggi. 71 aliran sungai di Sulsel,
25 aliran sungai di Kab. Luwu
16. 2. Tantangan: Potensi Kerusakan(3)
o Manjemen pemerintahan daerah yang tidak friendly-
environment (orientasi PAD semata): sebagian besar Pemda
kab/kota belum memiliki Perencanaan Pengelolaan
Sumberdaya Pesisir
o Pengusaha tamak (Illegal fishing, Unreported fishing,
Unregulated Fishing) umumnya kurang memiliki Enviromental
Responsive Attitude: memanfaatkan kelemahan hukum, tidak
sulit bekerja-sama dgn nelayan (bom & cianida) karena
pendapatan lebih tinggi (Rp 700.000/hari/org) dibanding
nelayan biasa (Rp 100.000/hari/org)
17. Fishing Ground of Corals and Ornamental
Reef Fishes
1
4
5
2
3
Keterangan:
1. Spermonde
2. Teluk Bone
3. Jeneponto &
Sekitarnya
4. Liukkang
Tanggayya
5. Perairan
Selayar
18.
19.
20.
21. PASAR DUNIA marine aquarium fish
United States
Canada
United Kingdom
Netherlands
France
Germany
Taiwan
Japan
Hong Kong
China
Thailand
Vietnam
Singapore
South America
Australia
Negara
pengimport :
Negara
pengimport :
22. Pengelolaan Sumberdaya Perikanan
Dengan mengenali jenis, kelimpahan dan keunikan ikan karang serta
kebutuhan pemanfaatannya
Kecenderungan penangkapan ikan dibawah ukuran
separuh ukuran maximum ( 30 cm ) ikan konsumsi/
kerapu, ikan hias jauh lebih kecil
Menangkap ikan yang muda , contoh kerapu dapat
berusia sampai 50 tahun dengan maximum panjang
sampai 1 meter tetapi ditangkap pada usia 6 – 1 tahun
Ikan hias karang kebanyakan yang ukuran umur dan
matang gonad yang diambil
Diperlukan pengaturan
jumlah tangkap untuk
ketersediaan stock alam dan
kesempatan berkembangbiak
Memperkecil
kesempatan
ikan untuk
berkembang
biak
23. Pasar dunia
Nilai jual dunia setiap tahun 30.000 – 35.000 ton setara
490 million US$ ( 2002), tidak termasuk dari hasil nelayan
dari laut cina selatan
Hong kong menyerap 50 % dari Indonesia
60% LRFT dari Hong Kong menuju RRC
33. Panjangnya rantai perdagangan, resiko tinggi, dengan
banyak orang yang menangani
Produk mahal membutuhkan ketelitian
Harga Ikan Apa yang
menyebabkan
harga naik?
Air pengepakan
Transport
Oksigen
Perizinan
KEMATIAN
Penanganan
DLL
0
Rp10000
Rp20000
Rp30000
Rp40000
Rp50000
Rp60000
Rp70000
Rp80000
Rp90000
Rp100000
NelayanPengepul Exporter Importer Retailer
34. Pengelolaan penanganan
perikanan
Memperbaiki kualitas ikan selama di jalur
perdagangannya dan melibatkan pedagang
peduli pada upaya pelestarian
• Kematian yang tinggi selama jalur perdagangan 20
-35% dari ikan yang ditangkap
• Penggunaan alat tangkapdan cara penangkapan yang
tidak ramah lingkungan
• Mengatur pesanan sesuai kondisi sumberdaya
perikanan setempat
35. Diperlukan Panduan dan
strategi
Panduan & strategi ditingkat lokal untuk
pengelolaan perikanan karang hidup.
Menerapkan pengelolaan jumlah tangkapan
yang diperbolehkan
Membangun sertifikasi perikanan karang sebagai
alat bantu pengelolaan dan sistem jaminan mutu
dan keamanan hasil perikanan
36. Sertifikasi
Kepedulian dunia terhadap kondisi perikanan
karang membawa beberapa lembaga
menyiapkan standar pengelolaan perikanan
Untuk ikan konsumsi - Marine Stewardship
Council ( MSC) dan Ikan untuk aquarium –
Marine Aquarium Council ( MAC)
mengembangkan standar2 tersebut
Sebuah alat pengelolaan dengan prinsip kehati-
hatian dan pengelolaan bersama
37. Proses Sertifikasi
Internasional
Pengelolaan area penangkapan
Best Quality – cara penangkapan, penanganan
memenuhi standar .
Proses Penilaian:
• Penilaian oleh pihak ketiga ( independent body), yang
akan mengeluarkan rekomendasi
• Keinginan dan kesepakatan memperbaiki temuan penilai
• Tersertifikasi ( nasional, produk diakui secara nasional,
Internasional produk diakui secara Internasional
38. Kebutuhan Bersaing Di Dunia
Kualitas perikanan meningkat
Adanya upaya pengelolaan sumberdaya laut dan
perikanan
Jaminan mutu perikanan
Keteraturan perijinan bagi pedagang
Perdagangan yang adil
44. DEFINISI
EKSPOR/IMPORTIR
Badan usaha dan atau perorangan yg melakukan
menjual/pembelian komoditi (barang dan atau
jasa) ke/dari luar negeri melalui pabean
Indonesia.
Badan usaha dan atau perorangan yang
melakukan menjual/pembelian barang dari luar
negeri, untuk keperluan sendiri, untuk dijual
kembali di dalam negeri atau untuk kepentingan
para indentor atas risiko sendiri
45. INDENTOR
Perorangan dan atau badan usaha yang memerlukan
barang-barang impor, namun tidak melakukan impor
secara sendiri.
Biasanya Indentor membeli barang-barang tersebut
melalui importir dalam negeri (Indonesia)
46. PROSES PERDAGANGAN EKSPOR/IMPOR
Adalah langkah-langkah yang harus dilalui oleh seorang importir mulai dari :
1. menentukan barang-barang yang akan diimpor,
2. mencari indentor,
3. mencari informasi siapa saja yang menjadi pemasok,
4. membuka L/C sampai menerima barang impor di pelabuhan impor dan
5. menyerahkan barang-barang tsb kepada pemesannya atau untuk dijualnya sendiri
47. 1. Proses kalkulasi harga
Ekspor/Impor
INI
Tiga TAHAPAN proses
Ekspor/Impor:
48. 1. PROSES KALKULASI HARGA
EKSPOR/IMPOR
Letter of Intent (LOI- Surat pengantar berupa – Inquiry
(Surat Permintaan) – Offer (Surat Penawaran),
Langkah Pertama, meliputi :
1) Indentor mengirim surat permintaan harga kpd importir
atas barang-barang yg dibutuhkan (LOI)
2) Importir mencari informasi pemasok di luar negeri yg
biasa menjadi pemasok barang tertentu, melalui badan
pengembangan perdagangan internasional
3) Setelah importir memperoleh pemasok yg cocok, importir
mengirimkan surat permintaan penawaran untuk barang
yg diinginkan
49. 4)Pemasok akan mengirimkan surat penawaran yg
umumnya dalam nilai valuta asing (valas) negara
eksportir luar negeri atau valas internasional (US
$)
5)Berdasarkan surat penawaran dari pemasok,
importir melakukan kalkulasi harga impor
dengan menghitung semua beaya dan komisi-
indentor serta membuat surat penawaran dalam
rupiah untuk indentor
50. 2. PROSES PEMBUKAAN L/C OLEH
EKSPOTIR/IMPORTIR
Kontrak Indent – Sale’s Contract – L/C Opening
Langkah KEDUA, meliputi :
1) Indentor menandatangani kontrak jual beli indent
dengan importir
2) Importir mengirimkan surat pesanan kpd pemasok di luar
negeri dan atau dengan menandatangani kontrak jual
beli impor (sale’s contract import) dengan pemasok
51. 3) Pada waktu yg bersamaan importir mengajukan aplikasi
pembukaan L/C pd Bank Devisa yg menjadi mitranya
4) Bank devisa tsb melakukan pembukaan L/C sesuai dg
permintaan importir melalui bank korespondennya di
negara pemasok. Bank yg membuka L/C ini disebut dg
issuing / opening bank
5) Bank koresponden yg menerima L/C yg disebut advising
bank meneruskan pembukaan L/C tsb kpd supplier yg
berhak menerima L/C tsb, yg dlm hal ini biasa disebut dg
beneficiary dari L/C tsb.
52. 3. PROSES PENERIMAAN DAN
PENYERAHAN BARANG
Shipment – negotiation - delivery
Langkah KETIGA, langkahnya :
1) Supplier setelah terima order dan L/C dari importir
segera mempersiapkan barang untuk ekspor bersama
produsen dan dg bantuan forwarding agent, perusahaan
asuransi, dan bea cukai, menyerahkan barang kpd
perusahaan pelayaran dan atau penerbangan untuk
diangkut ke negara importir.
2) Perusahaan pelayaran dan atau penerbangan
mengangkut barang untuk diserahkan kpd importir
melalui agen pelayaran dan atau penerbangan di negara
importir
53. 3)Supplier menguangkan (menegoisir) shipping
documents dg bank korespondennya yg
bertindak sbg negotiating bank
4)Negotiating bank meneruskan shipping
documents kpd issuing bank di negara importir
5)Issuing bank setelah menerima penyelesaian
pembayaran dari importir menyerahkan shipping
documents asli kpd importir
54. 6)Importir dg bantuan EMKL/EMKU
menyelesaikan bea masuk dg pabean dan
setelah itu menyelesaikan delivery order (DO) dg
agen pelayaran / penerbangan ybs.
7)Agen pelayaran/penerbangan setelah menerima
ongkos pengangkutan dan biaya lainnya
menyerahkan barang kpd importir sbg tukaran
B/L atau AWB atau DO.
8)Importir setelah menerima barang dari agen
pelayaran/penerbangan meneruskan barang tsb
kpd indentor
56. Prosedur Impor
LUAR NEGERI
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
DALAM NEGERI
EXPORTIR
SELLER
(B)
IMPORTIR
BUYER
( A )
PELAYARAN
( C )
BANK DALAM
NEGERI ( F )
BANK LUAR
NEGERI ( G )
PABEAN
( D )
P. ASURANSI
( E )
3a
3b
4a
4b
5
1
6
8
7
2
10
9
57. Prosedur impor yg sering dipakai adalah dg pembukaan Letter of Credit ( L / C ).
Prosedur impor spt gambar tsb dapat dijelaskan sbb:
1. Terlebih dahulu importir mengirimkan order atau
mengadakan surat menyurat kepada eksportir
L.N., bila sepakat, maka dibuat kontrak pembelian
(sales contract) A-B
2. Setelah kontrak pembelian terjadi, importir
membuka Leter of Credit (L/C) untuk dan atas
nama eksportir di luar negeri melalui bank di
dalam negeri (opening bank) A-F
3. Bank dalam negeri mitra importir
menyelenggarakan pembukaan L/C untuk
eksportir melalui bank korespondennya di negara
eksportir F-G
4. Shipping documents diterima oleh bank di dalam
negeri dari korespondennya di luar negeri G-F
5. Bank di dlm negeri mengakseptir atau
menghonorir wesel yang ditarik oleh eksportir dan
dikirimkan dengan shipping documents, dan
kemudian menyelesaikan perhitungan tagihannya
dengan importir. Setelah itu, barulah bank
menyerahkan shipping documents kepada
importir F-A
6. Importir menyerahkan Bill of Lading (B/L) kepada
maskapai pelayaran (atau agennya) yang
mengangkut barang-barang itu untuk ditukarkan
dengan delivery order (DO) A-C
7. Importir menyelesaikan berbagai bea masuk
dengan pabean A-D
8.Importir mengambil komoditi dari maskapai
pelayaran setelah formulir impor dan PIB
dipenuhi A-C
9.Importir mengajukan claims (ganti rugi)
kepada eksportir atau kepada maskapai
asuransi, dalam hal terdapat kerusakan atau
kekurangan A-E & A-B
10.Melunasi wesel pada hari jatuh temponya,
jika hal itu belum diselesaikan sebelumnya
dengan bank A-F