Membangun ekonomi bangsa berbasis kelautan dan perikanan
1. Membangun Ekonomi Bangsa Berbasis Kelautan dan Perikanan
Written by Tomi Ramadona, S.Pi on 24 June 2013. Posted in Publikasi Mahasiswa
Kondisi pembangunan nasional hari ini yang mengalami kemandekan tidak terlepas dari
berbagai dinamika dan permasalahan yang dihadapi. Carut marut kehidupan serta
ketidaksiapan penyediaan sumberdaya menjadi essensi kemandekan ini. Sejalan dengan
perkembangan situasi dan kondisi kebangsaan yang terjadi, pembangunan kelautan dan
perikanan juga menghadapi berbagai masalah, sehingga memerlukan berbagai strategi dalam
menerapkan pembangunannya. Sebagai bagian integral dari pembangunan nasional,
pembangunan sektor kelautan dan perikanan perlu mendapat perhatian mengingat Indonesia
memiliki sumberdaya yang sangat potensial.
Indonesia adalah negara kepulauan dimana sekitar 75 persen wilayahnya berupa laut dengan
lebih dari 17.000 pulau, serta panjang garis pantai nomor 4 di dunia yaitu 95.181 km menurut
data World Resources Institute tahun 2001. Kondisi ini juga didukung jumlah nelayan di
Indonesia mencapai lebih dari 2 juta nelayan sesuai data Kementerian Kelautan dan Perikanan.
Selain potensi di atas, Indonesia juga berada dalam iklim tropis, dimana terdapat multispesies
renewable resources. Produksi perikanan nasional tahun 2010 mencapai 10,83 juta ton dan
perhitungan tahun 2005 menunjukkan sektor perikanan memiliki daya serap tenaga kerja yakni
14,02 persen. Jika dilihat dari sumberdaya tidak pulih, sektor kelautan juga memiliki aset yang
besar dalam pendapatan negara, begitu juga pariwisata bahari, jasa kelautan dan potensi laut
lainnya. Maka dapat disimpulkan bahwa sektor perikanan dengan segenap potensi yang besar
memiliki peluang menjadi tulang punggung pembangunan bangsa ini.
Pembangunan sektor kelautan dan perikanan selama ini selalu menjadi sektor pinggiran dalam
pembangunan ekonomi nasional. Dengan posisi semacam ini sektor kelautan dan perikanan
bukanlah menjadi penentu utama dalam kebijakan pembangunan ekonomi nasional. Kondisi ini
menjadi ironis mengingat perikanan dan ke lautan memiliki potensi ekonomi yang sangat besar.
Sehingga sangat logis jika kelautan dijadikan tumpuan dalam perekonomian nasional.
Peranan sektor kelautan dan perikanan dalam pembangunan nasional terutama adalah
mendorong pertumbuhan agroindustri melalui penyediaan bahan baku, meningkatkan devisa
melalui peningkatan ekspor hasil produk kelautan dan perikanan, meningkatkan kesempatan
kerja, meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani atau nelayan serta menunjang
pembangunan nasional. Sejalan dengan itu, maka kebijaksanaan umum pembangunan sektor
kelautan dan perikanan harus berorientasi pada peningkatn produktivitas, nilai tambah,
perluasan kesempatan kerja dan efisiensi usaha serta peningkatan pendapatan usaha sektor
kelautan dan perikanan.
Sementara Prof. Tridoyo Kusumastanto mengungkapkan, ada 7 sektor dalam kelautan yang
kaitannya terhadap pembangunan ekonomi bangsa. Sektor tersebut antara lain :
1. perikanan,
2. pertambangan,
3. industri kelautan,
4. jasa kelautan,
5. bangunan kelautan,
6. pariwisata bahari, dan
7. perhubungan laut.
Menurut perhitungan beliau kelautan menyumbangkan 22,5 persen dari produk domestik
bruto (PDB), oleh karenanya sektor ini harus lebih mendapat perhatian.
2. Terdapat sejumlah tantangan dan permasalahan mendasar bagi Indonesia jika ingin berpaling
membangun ekonomi berbasis kelautan dan perikanan. Persoalan yang harus dipecahkan
mulai dari identifikasi dan pemanfaatan sumberdaya kelautan, manajemen pemerintah melalui
peraturan dan birokrasi, penurunan nilai investasi serta kompleksitas permasalahan perikanan
yakni sumberdaya ikan yang kian kritis akibat menurunnya areal penangkapan, kondisi cuaca
dan iklim yang tidak menentu, tingkat pengetahuan dan peralatan nelayan dan kualitas produk
perikanan yang dihasilkan.
Untuk menjawab segala tantangan dan permasalahan tersebut, pemerintah perlu melakukan
usaha yang lebih signifikan guna menjadikan sektor kelautan dan perikanan sebagai tulang
punggung pembangunan ekonomi bangsa. Upaya ini misalnya Pertama, pengelolaan
sumberdaya kelautan dan perikanan berkelanjutan dan berbasis masyarakat. Pengelolaan ini
berupa proses yang terintegrasi mulai dari pengempulan informasi, analisis, perencanaan,
konsultasi, pengambilan kesimpulan, alokasi sumber dan implementasinya menyangkut
segenap potensi baik renewable maupun non renewable resource kelautan dan perikanan.
Pengelolaan ini harus mengarah pada bagaimana sumberdaya yang ada saat ini mampu
memenuhi kebutuhan sekarang dan kebutuhan generasi yang akan datang, dimana aspek
keberlanjutan harus meliputi aspek ekologi, ekonomi dan sosial.
Kedua, mendorong peningkatan nilai investasi kelautan dan perikanan dari penanaman modal
dalam negeri. Hal ini dimaksudkan agar besarnya potensi sumberdaya kelautan dan perikanan
yang dimiliki bangsa ini dapat dinikmati oleh warga negaranya sendiri. Selain itu pemerintah
perlu untuk melakukan kajian lebih detail tentang usaha-usaha perikanan yang dapat
dikembangkan di Indonesia di tahun-tahun yang akan datang.
Ketiga, memperbaiki daya saing produk kelautan dan perikanan di pasar Internasional.
Pemerintah industri dan masyarakat hendaknya dapat bekerjasama secara sinergis guna
meningkatkan nilai daya saing produk tersebut. Pola kemitraan antara ketiga elemen tersebut
sangat berarti dalam mendorong kualitas produk kelautan dan perikanan. Selain itu perlu juga
adanya program peningkatan SDM berupa pelatihan, penyuluhan dan keterampilan yang lebih
terpadu kepada masyarakat perikanan.
Keempat, pemerintah perlu membuat regulasi yang tepat untuk mengoptimalkan potensi
kelautan dan perikanan. Peraturan dan birokrasi yang dibuat ini mampu hendaknya
menyelesaikan segenap permasalahan dunia kelautan dan perikanan, seperti sengketa
perbatasan dan pulau terluar, persoalan desentralisasi dan otonomi daerah, illegal fishing dan
penggunaan alat tangkap, regulasi yang mendukung peningkatan iklim investasi serta berbagai
tata peraturan lainnya yang mampu menyentuh kesejahteraan masyarakat nelayan.
Dengan adanya dukungan semua pihak serta usaha yang lebih komprehensif dan nyata dari
pemerintah, diharapkan sektor kelautan dan perikanan mampu menjadi sektor basis yang
menjadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi negara. Sehingga dengan pertumbuhan
tersebut akan menciptakan efek pengganda (multiplier effect) yang pada akhirnya akan
meningkatkan pendapatan negara secara keseluruhan serta memacu pertumbuhan sektor-
sektor lainnya.
http://esk.ipb.ac.id/index.php/publikasi/publikasi-mahasiswa/47-membangun-ekonomi-bangsa-
berbasis-kelautan-dan-perikanan