2. Oleh :
DINDA AYU PANGESTU
2021050306
PROGRAM STUDI SARJANA KEBIDANAN DAN PROFESI
STIKES HUSADA KABUPATEN JOMBANG
TAHUN 2022
3. A. Latar Belakang Masalah
Indonesia merupakan salah satu negara berkembang dengan berbagai
jenis masalah. Masalah utamanya yaitu ledakan jumlah penduduk yang
beberapa tahun terakhir ini sulit terkontrol. Hasil Sensus Penduduk 2010
menunjukkan bahwa jumlah penduduk Indonesia telah mencapai 237,6
juta jiwa. Jumlah ini menunjukkan bahwa penduduk Indonesia
menempati peringkat ke empat di dunia setelah China, India, dan
Amerika Serikat (RS, 2011). Untuk mampu merenda keluarga bahagia,
perluh berbagi peran dengan adil suami istri, berusaha mengatasi krisis
keluarga dan mengkukuhkan integritas keluarga (Mustakim, 2012 : 48)
Oleh karena itu Pemerintah terus berupaya untuk menekan laju
pertumbuhan dengan Program Keluarga Berencana. (Handayani S, 2010
: 29) Sasaran program KB di bagi menjadi 2 yaitu sasaran langsung dan
tidak langsung, tergantung dari usaha yang ingin di capai. Sasaran
langsungnya adalah Pasangan Usia Subur (PUS) yang bertujuan untuk
menurunkan tingkat kelahiran dengan cara penggunaan kontrasepsi
secara berkelanjutan. Sedangkan sasaran tidak lansungnya adalah
pelaksana dan pengolah KB, dengan tujuan menurunkan tingkat
kelahiran melalui pendekatan kebijaksanaan kependudukan terpadu
dalam rangka mencapai keluarga yang berkualitas, dan keluarga
sejahtera.
4. Berdasarkan latar belakang yang telah
dikemukakan maka dirumuskan masalah
sebagai berikut :
1. Bagaimana pengetahuan pasangan usia
subur terhadap alat kontrasepsi KB Suntik ?
2. Bagaimana pengetahuan pasangan usia
subur terhadap kelebihan dan kekurangan alat
kontrasepsi KB Suntik ?
5. 1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui gambaran pengetahuan
pasangan usia subur terhadap alat kontrasepsi KB
Suntik .
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui pengetahuan pasangan usia
subur tentang pengertian kontrasepsi KB Suntik.
b. Untuk mengetahui pengetahuan pasangan usia
subur tentang tujuan kontrasepsi KB Suntik.
c. Untuk mengetahui pengetahuan pasangan usia
subur tentang kontra indikasi kontrasepsi KB
Suntik.
6. 1. Manfaat Program
Sebagai salah satu sumber informasi bagi petugas kesehatan
terutama bagi penentu kebijakan dan pelaksanaa program baik
instansi Departemen Kesehatan maupun pihak di puskesmas
peterongan
2. Manfaat Ilmiah
Sebagai sumber informasi dan memperkaya khasanah ilmu
pengetahuan dan sebagai bahan acuan bagi peneliti selanjutnya.
3. Manfaat Institusi
Sebagai bahan masukan pertimbangan bagi pengelola institusi
terutama dalam mengembangkan ilmu kebidanan.
4. Manfaat Penulis
Sebagai pengalaman ilmiah yang dapat meningkatkan pengetahuan
dan menambah wawasan tentang keluarga berencana.
7. A. Tinjauan Konsep Pasangan Usia Subur
1. Pengertian PUS
Pasangan usia subur (PUS) adalah berkisar
antara usia 20-45 tahun dimana pasangan (laki-
laki dan perempuan) sudah cukup matang dalam
segala hal terlebih organ reproduksinya sudah
berfungsi dengan baik. Pada masa ini pasangan
usia subur harus dapat menjaga dan memanfaatkan
kesehatan reproduksinya yaitu menekan angka
kelahiran dengan metode keluarga berencana,
sehingga jumlah dan interval kehamilan dapat
diperhitungkan untuk meningkatkan kualitas
reproduksi dan kualitas generasi yang akan datang.
8. 1. Pengertian Kontrasepsi
a. Kontrasepsi adalah bagian dari pelayanan kesehatan reproduksi untuk pengaturan kehamilan dan
merupakan hak setiap individu sebagai makhluk seksual (Saifuddin, 2010 : U-46)
b. Kontrasepsi adalah suatu cara, obat, dan alat untuk mencegah atau menjarangkan kehamilan (Priyanto
A, 2009 : 114).
c. Kontasepsi adalah tambahan sebagai perlindungan harus dimulai dari permulaan sakit dan berlanjut
selama 7 hari kemudian ( Glasier dkk, 2005 : 60)
2. Macam metode atau cara kontrasepsi
a. Metode Kontrasepsi Sederhana
1). Tanpa alat atau obat, antara lain :
a). Metode kalender ( pantang berkala)
b). Metode lender serviks
c). Metode suhu basal
d). Coitus interuptus ( senggama terputus)
e). Metode simpto- Termal
2). Dengan alat atau obat, antara lain :
a). Mekanisme ( barrier)
b). Kondom
c). Introvagina wanita antara lain : diagfragma, spons dan kap serviks.
d). Kimiawi dengan spermisid, antara lain : vaginal cream, vaginal foam, vaginal jelly, vagina suppositoria,
vaginal tablet.
b. Metode Kontrasepsi Efektif (MKE)
1). Kontrasepsi Hormonal
a). KB pil, antara lain : Pil Oral Kombinasi (POK), Mini Pil, Morning After
b). KB Suntik : Depo Provera, Cyclofem, Norigest
2). Implant/ AKBK
9. 1). Metode Operatif Pria (MOP/ Vasektomi)
2). Metode Operatif Wanita (MOW/ TUbektomi)
Sumber : ( Hartanto H, 2004 : 42- 43).
3. Tujuan dari penggunaan alat kontrasepsi
adalah :
a. Untuk meningkatkan kesejahteraan ibu dan anak
serta mewujudkan keluarga kecil dan sejahterah melalui
pengendalian kelahiran dan pengendalian pertumbuhan
penduduk Indonesia.
b. Terciptanya penduduk yang berkualitas, sumber
daya manusia yang bermutu dan meningkatkan
kesejahteraan keluarga (Handayani S, 2010 : 29).
10. Tinjauan Umum Tentang Kontrasepsi Suntik
1. Pengertian Kontrasepsi Suntikan
Kontrasepsi suntikan adalah suatu cara kontrasepsi yang
berdaya kerja panjang ( lama), yang tidak membutuhkan pemekaian setiap
hari atau setiap akan bersenggama, tetapi tetap reversible (Hartanto H,
2004 : 163 ).
2. Macam – macam Kontrasepsi Suntik
a. Depoprovera yang mengandung progesterone sebanyak 150 mg
dalambentuk partikel kecil, pemberian suntikan setiap 12 minggu
b. Cyclofem yang mengandung progesterone sebanyak 50 mg dan
estrogen, disuntikkan setiap bulan
c. Norigest merupakan turun testosterone, di suntikkan setiap 8 minggu (
Manuaba I. B. G, 2009 : 241)
Menurut (Saifuddin AB, 2006 : MK-42) terdapat dua jenis
kontrasepsi suntik KB, yaitu kontrasepsi suntikkan progesteron dan
kontrasepsi kombinasi, dengan profil umum sebagai berikut :
a. Kontrasepsi Suntikkan Progestin
Kontrasepsi suntikksn progestin adalah alat kontrasepsi berupa
cairan yang berisi hanya progesterone di suntikkan kedalam tubuh wanita
secara periodik (BPPUK, 2002).
11. 1). Jenis- jenis kontrasepsi yang mengandung
progestin, yaitu :
a). Depo Medroxyprogesteron asetat (DMPA), yang
mengandung 150 DMPA, yang diberikan setiap 3 bulan
dengan cara disuntik intramuscular (di dalam bokong).
b). Depo Norittesteron enatat (depo Norisetat), yang
mengandung 200 mg Noristendron enantat, diberikan
setiap 2 bulan dengan cara disuntik IM.
2). Cara Kerja
a). Mencegah ovulasi
b). Mengentalkan lender serviks sehingga menurunkan
kemampuan penetrasi sperma.
c). Menjadikan selaput lendir rahim tipis dan atropi.
d). Menghambat transportasi gamet oleh tuba.
12. 3). Efektivitas
Kedua kontrasepsi suntik tersebut memiliki efektifitas yang tinggi, dengan 0,3 kehamilan per 100
perempuan/ tahun, asal penyuntikkan di lakukan secara teratur sesuai jadwal yang telah ditentukan.
4). Keuntungan
a). Sangat efektif
b).Pencegahan kehamilan jangka panjang
c). Tidak berpengaruh pada hubungan suami- istri
d). Tidak memiliki pengaruh terhadap ASI
e). Dapat digunakan oleh perempuan usia > 35
tahun sampai perimenopause .
f). Menurunkan kejadian penyakit jinak payudara
g). Mencegah radang panggul
h). Sedikit efek samping
5). Keterbatasan
a). Sering ditemukan gangguan haid, seperti :
· Siklus haid yang memendek atau memanjang
· Perdarahan yang banyak atau sedikit
· Perdarahan yang tidak teratur atau perdarahan bercak (spotting)
· Tidak haid sama sekali
b). Klien tergantung pada sarana pelayanan kesehatan
c). Tidak dapat di hentikan sewaktu- waktu sebelum disuntik berikut.
d). Terlambatnya kembali kesuburan setelah penghentian pemakaian
6). Indikasi Kontrasepsi suntikan progestin
a). Usia reproduksi
b). Nullipara dan yang telah memiliki anak
c). Menyusui dan membutuhkan kontrasepsi
d). Setelah melahirkan
e). Setelah abortus
7). Kontra indikasi kontrasepsi suntikan progestin
a). Hamil atau di curigai hamil
b). Perdarahan pervaginam yang belum jelas penyebabnya.
c). Tidak dapat menerima terjadinya gangguan haid,
terutama amenorhoe.
d). menderita kanker payudara atau riwayat kanker
13. b. Kontrasepsi Suntika Kombinasi
1). Jenis suntikan kombinasi, adalah :
a). 25 mg Depo Medrosiprogesteron asetat dan 5 mg
estrodiol spionat yang diberikan injeksi IM sebulan sekali (Cyclofem).
b). 50 mg norentindron enantat dan 5 mg estradiol valeret
yang diberikan injeksi IM sebulan sekali.
2). Cara kerja
a). Menekan ovulasi
b). Membuat lendir serviks menjadi kental sehingga
penetrasi sperma terganggu.
c). Menghambat transprtasi gamet oleh tuba.
3). Efektifitas
Sangat efektif (0,1-0,4 kehamilan per 100 perempuan)
selama tahun pertama penggunaan.
4). Keuntungan kontrasepsi
a). Resiko terhadap kesehatan kecil
b). Tidak mempenharuhi hubungan suami istri
c). Tidak di perlukan pemeriksaan dalam
d). Pencegahan kehamilan jangka panjang
5). Keterbatasaan
a). Terjadinya pola haid tidak teratur.
b). Mual, sakit kepala, nyeri payudara ringan , dan
keluhan seperti ini akan hilang setelah suntik kedua atau ketiga.
c). Ketergantungan klien terhadap peleyanan kesehatan.
d). Penambahan berat badan
6). Indikasi kontrasepsi suntikan kombinasi
a). Usia reproduksi
b). Menyusui ASI pasca persalinan > 6 bulan
c). Pasca melahirkan dan tidak menyusui
14. A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini menggunakan penelitian
deskriptif yaitu penelitia hanya menggambarkan
keadaan objek, tidak ada maksud untuk
menggeneralisasi hasilnya. Penelitian ini dilakukan
dengan menempuh langkah- langkah
pengumpualan data, klasifikasi, pengelolaan
pembuatan kesimpulan dan laporan tentang alat
kontrsepsi KB Suntik pada pasangan usia subur
(Sulistyaningsih, 2011 : 8).
15. B. Lokasi dan Waktu Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di PUSKESMAS PETERONGAN KABUPATEN
JOMBANG
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada tgl 25-29 OKTOBER 2022
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah sekelompok orang atau objek dengan satu
karakteristik umum yang dapat di observasi (Sulistyaningsih, 2011 :
64). Semua akseptor KB di puskesmas peterongan
2. Sampel
Sampel adalah subset yang di cuplik dari populasi, yang akan
diamati dan di ukur oleh peneliti (Sulistyaningsih, 2011 : 65).
Sehubungan dengan keterbatasan biaya dan waktu yang dimiliki,
saya mengambil sampel dalam penelitian ini adalah semua akseptor
KB yang menggunakan kontrasepsi suntik sebanyak 382 orang pada
puskesmas peterongan.
16. D. Cara pengumpulan Data
1. Pengumpulan data
Alat ukur yang di dalam peneltian ini adalah kuesioner. Kuesioner
adalah suatu teknik pengumpulan data dengan memberikan atau
menyebarkan daftar pertanyaan kepada responden untu di jawabnya
( Sulistyaningsih, 2011 : 122).
Jenis data yang di kumpulkan terdiri dari data primer dan data
sekunder. Data primer meliputi pengetahuan, sikap, tentang
penggunaan alat kontrasepsi Kb suntik , semua data tesebut diatas
diperoleh dari hasil pengisian kuesioner, sedangkan data sekunder
yaitu data penunjang dari data primer.
2. Data yang dikumpulkan adalah :
a. Data Primer
Data primer adalah data yang di ambil secara langsung dari
responden menggunakan kuesioner dengan metode angket. Data
primer dalam penelitian ini adalah pengetahuan pasangan usia
subur terhadap KB Suntik.
b. Data Sekunder
Data sekunder yang digunakan untuk melengkapi data primer yang
di peroleh dari instansi terkait berupa : pencacatan dan pelaporan
cakupan pasangan usia subur di puskesmas peterongan
17. E. Langkah Pengoloahan Data
Metode pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan
instrument pengumpulan data berupa alat ukur kuesioner yang di buat
khusus oleh peneliti sendiri dengan berpedoman pada perpustakaan yang
ada. Setelah data terkumpul dari lembar kuesioner yang ada maka dilakukan
pngolahan data.
1. Pengolahan data tersebut dengan tahap- tahap sebagai berikut :
a. Editing
Proses editing dilakukan setelah data terkumpul dan dilakukan dengan
memeriksa kelengkapan data, memeriksa kesinambungan data, dan
kseragaman data.
b. Koding
Dilakukan untuk memudahkan dalam pengolahan data, semua jawaban atau
data perluh disederhanakan yaitu dengan simbol- simbol tertentu, untuk
setiap jawaban (pengkodean). Pengkodean dilakukan dengan memberi
nomor halaman, daftar pertanyaan, nomor variabel, nama variabel, dan
kode.
c. Tabulasi data
Setelah selesai pembuatan kode selanjutnya dengan pengolahan data
kedalam satu tabel menurut sifat- sifat yang di miliki yang mana sesuai
dengan tujuan peneltian ini dalam hal I I dipakai tabel untuk penganalisaan
data.
18. 2. Analisa Data
Analisa data yang di gunakan dalampenelitian
ini deskriptif adalah dengan menggunakan presentasi dengan
rumus distribusi frekuensi sebagai berikut :
P = x 100%
Keterangan :
P : Presentase yang di cari
F : Frekuensi atau variabel yang di teliti
n : Jumlah sampel
F. Etika Penelitian
Dalam melakukan penelitian ini peneliti mendapat
rekomendasi STIKES HUSADA JOMBANG yang tembusannya
di sampaikan ke Kepala puskesmas peterongan. Setelah
mendapat persetujuan barulah melekukan penelitian dengan
menekankan masalah etika yang meliputi :
19. 1. Infoment Consent
Infoment consent atau lembar persetujuan di berikan kepada
subyek yang akan di teliti. Peneliti menjelaskan maksud dan tujuan
riset yang dilakukan dan dampak yang mungkin terjadi selama dan
sesudah pengumpulan data. Jika pengetahuan pasangan usia subur
(PUS) tentang alat kontrasepsi diteliti, maka mereka harus
menandatangani lembar persetujuan tersebut. Jika pasangan usia
subur (PUS) menolak untuk di teliti maka peneliti tidak akan
memaksa dan tetap menghormati hak- haknya.
2. Anonimity (tanpa nama)
Untuk menjaga kerahasian pasanag usia subur (PUS), peneliti tidak
mencatumkan nama koresponden pada lembar pengumpulan data,
cukup dengan memberi nomor pada masing- masing lembar
tersebut.
3. Confidentiality (kerahasiaan)
Kerahasiaan informasi pasangan usia subur (PUS) di jamin oleh
peneliti, hanya kelompok data tertentu saja yang akan disajikan
atau dilaporkan sebagai hasil riset.
20. KUESIONER PENELTIAN
GAMBARAN PENGETAHUAN PASANGAN USIA SUBUR TERHADAP ALAT KONTRASEPSI DI WILAYAH
KERJA RUMAH SAKIT BHAYANGKARA MAKASSAR
1. Identitas Responden
No. Responden :
Nama :
Umur :
Pendidikan :
Alamat :
I. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan memberi tanda silang pada setiap jawaban.
A. Pertanyaan tentang pengertian alat kontrasepsi KB suntik
1. Apa yang anda ketahui tentang alat kontrasepsi ?
a. Kontrasepsi adalah upaya untuk mencegah kehamilan
b. Kontrasepsi adalah upaya untuk menghentikan kehamilan
c. Kontrasepsi adalah upaya untuk menggugurkan kehamilan
2. Apa yang anda ketahui tentang alat kontrasepsi KB suntik ?
a. Cairan yang disuntikkan untuk menggugurkan kehamilan
b. Cairan yang disuntikkan untuk menghentikan kehamilan
c. Cairan yang disuntikkan kedalam tubuh wanita untuk mencegah kehamilan
d. Tidak tahu
3. Yang tidak termasuk jenis kontrasepsi KB suntik adalah ?
a. Kontrsepsi suntikkan progesteron dan kombinasi
b. Kontrasepsi estrogen
21. c. Kontrasepsi Pil KB
d. Tidak tahu
4. Apakah anda mengetahui cara kerja alat kontrasepsi KB suntik ?
a. Mencegah haid
b. Mencegah ovulasi ( pembuahan )
c. Meningkatkan kesuburan
d. Tidak tahu
B. Pertanyaan tentang tujuan alat kontrasepsi Kb suntik
1. Apa tujuan kontrasepsi KB suntik /
a. Menjaga kesehatan anak
b. Meningkatkan kesuburan
c. Mencegah kehamilan
d. Tidak tahu
2. Apa keuntungan kontrasepi KB suntik ?
a. Pencegahan kehamilan jangka panjang
b. Pencegah kehamilan jangka pendek
c. Pencegah terjadinya haid
d. Tidak tahu
3. Apa kerugian kontrasepsi KB suntik ?
a. Sering ditemukan pusing
b. Sering ditemukan gangguan haid
c. Terjadi gangguan pola tidur
d. Tidak tahu
22. 4. Kapan waktu pemberian kontrasepsi KB suntik ?
a. Setiap saat selama siklus haid
b. Selama masa kehamilan
c. Saat usia memasuki masa subur
d. Tidak tahu
C. Pertanyaan tentang kontra isndikasi alat kontrasepsi KB suntik
1. Apa kontra indikasi kontrasepsi KB suntik ?
a. Hamil atau di duga hamil
b. Melahirkan
c. Tidaak tahu
2. Apakah ibu menyusui dapat menggunakan alat kontrasepsi KB suntik ?
a. Dapat
b. Tidak dapat
c. Tidak tahu
3. Apakah ibu dengan penyakit hepatitis dapat menggunakan alat kontrasepsi KB suntik ?
a. Dapat
b. Tidak dapat
c. Tidak tahu
4. Apakah ibu yang mengalami anemia dapat menggunakan alat kontrasepsi KB suntik ?
a. Dapat
b. Tidak dapat
c. Tidak tahu
23. DAFTAR PUSTAKA
Glasier Anna dkk, 2005. Keluarga Berencana &Kesehatan
Reproduksi. Jakarta : EGC
Handayani S, 2010. Buku Ajar Pelayana Keluarga
Berencana. Yogyakarta : Pustaka Rihama
Hartanto H. 2004. Keluarga Berencana dan Kontrasepsi.
Jakarta : Pustaka Sinar Harapan, Anggota Ikapi
Manuaba I. B. G, 2001. Kapita Selekta Penatalaksanaan
Rutin Obstetri Ginekologi dan KB. Jakarta : EGC
Manuaba I. B. G, 2009. Memahami Kesehatan Reproduksi
Wanita. Jakarta : EGC
Mustakim, 2012. Cakrawala KB, Kependudukan dan
Pemberdayaan Keluarga. Jakarta : Referensi
Notoatmodjo S, 2012. Metodelogi Penelitian Kesehatan.
Jakarta : Rineka Cipta