SlideShare a Scribd company logo
1 of 3
Artikel Vaksin HIV
Sampai saat ini belum tersedia Vaksin HIV. Satu-satunya kandidat vaksin
HIV yang menunjukkan khasiat adalah RV 144, yang merupakan vaksin HIV
percobaan yang diuji di Thailand dimulai pada tahun 2003 dan melaporkan hasil
yang positif di tahun 2009. RV 144, atau Thai Trial, adalah nama vaksin HIV
percobaan yang menggabungkan dua vaksin (ALVAC dan AIDSVAX) yang
keduanya gagal secara tunggal.[1][2][3]
Pada tahun 1984, setelah konfirmasi agen etiologi AIDS oleh para ilmuwan
di U.S. National Institutes of Health dan Pasteur Institute, Sekretaris Pelayanan
Kesehatan dan Kemanusiaan Amerika Serikat (United States Health and Human
Services Secretary) Margaret Heckler menyatakan bahwa vaksin HIV akan tersedia
dalam waktu dua tahun. Namun, pendekatan vaksinasi klasik yang telah berhasil
mengendalikan berbagai penyakit yang disebabkan virus telah gagal dalam kasus
HIV-1. Beberapa ilmuwan menyatakan bahwa vaksin HIV tidak mungkin
dilakukan tanpa ada kemajuan teoritis yang signifikan. Ada sejumlah faktor yang
menyebabkan pengembangan vaksin HIV berbeda dengan pengembangan vaksin
klasik lainnya:
- Vaksin klasik meniru kekebalan alami terhadap infeksi ulang yang umumnya
terlihat pada individu yang sembuh dari infeksi; Hampir tidak ada pasien AIDS
yang sembuh.
- Sebagian besar vaksin melindungi terhadap penyakit, bukan melawan infeksi;
Infeksi HIV mungkin tetap laten dalam waktu lama sebelum menyebabkan
AIDS.
- Vaksin yang paling efektif adalah organisme yang terbunuh total atau
dilemahkan; Membunuh HIV-1 tidak mempertahankan antigenisitas dan
penggunaan vaksin retrovirus hidup menimbulkan masalah keamanan.[4][5][6]
Menurut Gary J. Nabel dari Pusat Penelitian Vaksin, NIH, di Bethesda,
Maryland, beberapa rintangan harus diatasi sebelum penelitian ilmiah menentukan
vaksin HIV yang pasti. Pertama, terjemahan atau salinan yang lebih besar antara
model hewan dan uji coba manusia harus dilakukan. Kedua, vektor yang baru, lebih
efektif, dan lebih mudah diproduksi harus diidentifikasi. Akhirnya, dan yang
terpenting, harus ada pemahaman kuat tentang respon imun terhadap calon vaksin
potensial. Teknologi baru yang memungkinkan identifikasi spesifisitas reseptor sel
T dan profil sitokin akan sangat berharga dalam mempercepat proses ini. Pada bulan
Juli 2012 sebuah kelompok sains berspekulasi bahwa vaksin HIV yang efektif akan
selesai pada tahun 2019.[7][8]
Vaksin HIV SAV001 telah berhasil dalam uji klinis manusia FDA fase 1 di
AS pada bulan September 2013. Vaksin HIV ini menggunakan versi HIV "yang
sudah mati" untuk pertama kalinya. Hasil percobaan klinis manusia fase 1 telah
menunjukkan bahwa vaksin tersebut tidak menunjukkan efek samping yang serius
saat meningkatkan antibodi spesifik HIV-1. Menurut Dr. Chil-Yong Kang dari
Western University's Schulich School of Medicine & Dentistry Canada,
pengembang vaksin ini, antibodi terhadap antigen permukaan gp120 dan anemi
kapsid p24 meningkat menjadi 8 kali lipat dan 64 kali lipat, masing-masing setelah
vaksinasi.[9]
Pendekatan baru yang menjanjikan terhadap vaksin HIV-1 yang dilemahkan
hidup sedang dikejar oleh para ilmuwan, menggunakan bentuk virus HIV yang
dimodifikasi secara genetik. Metode baru ini melibatkan manipulasi kodon virus,
merupakan urutan dari tiga nukleotida yang membentuk kode genetik, bergantung
pada asam amino yang tidak alami untuk mendapatkan terjemahan protein yang
tepat, yang memungkinkannya untuk bereplikasi. Karena asam amino ini asing bagi
tubuh manusia, virus tidak bisa terus bereproduksi. Salah satu yang terbaru dan
paling menjanjikan dilakukan oleh para ilmuwan di The Scripps Research Institute
(TSRI), yang menemukan cara untuk mengikat antibodi yang melawan HIV ke sel
imun tubuh, menciptakan populasi sel yang resistan terhadap HIV.[10][11]
Pada tanggal 16 Juli 2012, FDA menyetujui obat pertama yang terbukti
mengurangi risiko infeksi HIV. Badan ini menyetujui pil Gilead Sciences yaitu
Truvada (Emtricitabine dan Tenofovir) sebagai tindakan preventif bagi orang-orang
yang berisiko tinggi terkena HIV melalui aktivitas seksual. Obat ini dimaksudkan
untuk digunakan dengan praktik seks aman termasuk penggunaan kondom. Obat
profilaksis ini juga digunakan dalam kombinasi dengan media lain untuk mengobati
anak positif HIV di atas usia dua belas tahun dan orang dewasa positif HIV. Dokter
diminta untuk menguji pasien HIV sebelum meresepkan Truvada setiap tiga bulan
sekali. Para profesional juga diminta untuk menyaring pasien mereka yang tertular
HIV saat sedang menkonsumsi obat untuk melacak resistensi profilaksis.[12][13]
[1] Healy, Melissa. (25 April 2013). Government shuts down AIDS vaccine trial.
latimes.com.
[2] Rerks-Ngarm, S., et al. (2009). Vaccination with ALVAC and AIDSVAX to
Prevent HIV-1 Infection in Thailand. The New England Journal of
Medicine.
[3] RV144 Phase III HIV Vaccine Trial Press Release. (27 September 2009). HIV
Vaccine Study First to Show Some Effectiveness in Preventing HIV. US
Military HIV Research Program.
[4] Shilts, Randy (1987). And the Band Played On: Politics, People, and the AIDS
Epidemic. Edisi 2007. St. Martin's Press. Halaman 451.
[5] Watkins, D. I. (2008). Basic HIV Vaccine Development. International AIDS
Society–USA. Topics in HIV Medicine. 16 (1). Halaman 7-8.
[6] Fauci A. S. (1996). An HIV Vaccine: Breaking The Paradigms. Proc. Am.
Assoc. Phys. 108. Halaman 6.
[7] Nabel, G. J. (2001). Challenges and Opportunities for Development of an AIDS
Vaccine. Nature 410. Halaman 1002-1007.
[8] Steenhuysen, J. (15 Juli 2012). Scientists See AIDS Vaccine Within Reach After
Decades. reuters.com.
[9] Scutti, S. (4 September 2013). New HIV Vaccine Proves Successful In Phase 1
Human Trial. medicaldaily.com.
[10] Wang, N., et al. (2014). Construction of a Live-Attenuated HIV-1 Vaccine
through Genetic Code Expansion. Angewandte Chemie. 53 (19). Halaman
4867–4671.
[11] Medixfrontiers. (15 April 2017). Potential HIV Cure With Cells Resistant to
HIV. medixfrontiers.com.
[12] Perrone, M. (16 Juli 2012). FDA Approves First Pill to Help Prevent HIV.
nbcnews.com.
[13] Clarke, T. (16 Juli 2012). Gilead Wins First Approval of Drug to Prevent HIV.
reuters.com.

More Related Content

Similar to Artikel Vaksin HIV

Kb 3 epidemiologi -
Kb 3    epidemiologi -Kb 3    epidemiologi -
Kb 3 epidemiologi -pjj_kemenkes
 
Metodologi Riset - Pengaruh penggunaan hormon kontrasepsi pada transgender
Metodologi Riset - Pengaruh penggunaan hormon kontrasepsi pada transgenderMetodologi Riset - Pengaruh penggunaan hormon kontrasepsi pada transgender
Metodologi Riset - Pengaruh penggunaan hormon kontrasepsi pada transgenderGlori Elisabeth
 
Asuhan Keperawatan Pada Pasien AIDS
 Asuhan Keperawatan Pada Pasien AIDS Asuhan Keperawatan Pada Pasien AIDS
Asuhan Keperawatan Pada Pasien AIDSpjj_kemenkes
 
asuhan keperawatan pada pasien AIDS
asuhan keperawatan pada pasien AIDS asuhan keperawatan pada pasien AIDS
asuhan keperawatan pada pasien AIDS pjj_kemenkes
 
pengantar epidemilogi
pengantar epidemilogipengantar epidemilogi
pengantar epidemilogiRai Syifa
 
SEMINAR PROPOSAL (PENERAPAN LAYANAN KONSELING HIV/AIDS.pptx
SEMINAR PROPOSAL (PENERAPAN LAYANAN KONSELING HIV/AIDS.pptxSEMINAR PROPOSAL (PENERAPAN LAYANAN KONSELING HIV/AIDS.pptx
SEMINAR PROPOSAL (PENERAPAN LAYANAN KONSELING HIV/AIDS.pptxdennisetiawan022
 
ppt bahasa indonesia vaksinasi covid-19 kelompok4 (1).pptx
ppt bahasa indonesia vaksinasi covid-19 kelompok4 (1).pptxppt bahasa indonesia vaksinasi covid-19 kelompok4 (1).pptx
ppt bahasa indonesia vaksinasi covid-19 kelompok4 (1).pptxibtikarimah1
 
Tatalaksana Klinis Infeksi HIV dan Terapi Antiretroviral
Tatalaksana Klinis Infeksi HIV dan Terapi AntiretroviralTatalaksana Klinis Infeksi HIV dan Terapi Antiretroviral
Tatalaksana Klinis Infeksi HIV dan Terapi AntiretroviralSurya Amal
 
Pembahasan Sintesa Pengembangan Four Way Linking (4WL) - IDDS-USAID, 10 Agust...
Pembahasan Sintesa Pengembangan Four Way Linking (4WL) - IDDS-USAID, 10 Agust...Pembahasan Sintesa Pengembangan Four Way Linking (4WL) - IDDS-USAID, 10 Agust...
Pembahasan Sintesa Pengembangan Four Way Linking (4WL) - IDDS-USAID, 10 Agust...Tata Naipospos
 
Uji klinik litbangkes-jun 05
Uji klinik litbangkes-jun 05Uji klinik litbangkes-jun 05
Uji klinik litbangkes-jun 05mewanglo
 
Ppt hazard biologi virus
Ppt hazard biologi virusPpt hazard biologi virus
Ppt hazard biologi virusIda Saumi
 
Pengantar Epidemiologi
Pengantar EpidemiologiPengantar Epidemiologi
Pengantar EpidemiologiSariana Csg
 

Similar to Artikel Vaksin HIV (20)

Kb 3 epidemiologi -
Kb 3    epidemiologi -Kb 3    epidemiologi -
Kb 3 epidemiologi -
 
HIV pada Anak
HIV pada AnakHIV pada Anak
HIV pada Anak
 
Makalah penjaskes
Makalah penjaskesMakalah penjaskes
Makalah penjaskes
 
Metodologi Riset - Pengaruh penggunaan hormon kontrasepsi pada transgender
Metodologi Riset - Pengaruh penggunaan hormon kontrasepsi pada transgenderMetodologi Riset - Pengaruh penggunaan hormon kontrasepsi pada transgender
Metodologi Riset - Pengaruh penggunaan hormon kontrasepsi pada transgender
 
Asuhan Keperawatan Pada Pasien AIDS
 Asuhan Keperawatan Pada Pasien AIDS Asuhan Keperawatan Pada Pasien AIDS
Asuhan Keperawatan Pada Pasien AIDS
 
asuhan keperawatan pada pasien AIDS
asuhan keperawatan pada pasien AIDS asuhan keperawatan pada pasien AIDS
asuhan keperawatan pada pasien AIDS
 
Kata penganta3
Kata penganta3Kata penganta3
Kata penganta3
 
pengantar epidemilogi
pengantar epidemilogipengantar epidemilogi
pengantar epidemilogi
 
Vaksinasi.pptx
Vaksinasi.pptxVaksinasi.pptx
Vaksinasi.pptx
 
SEMINAR PROPOSAL (PENERAPAN LAYANAN KONSELING HIV/AIDS.pptx
SEMINAR PROPOSAL (PENERAPAN LAYANAN KONSELING HIV/AIDS.pptxSEMINAR PROPOSAL (PENERAPAN LAYANAN KONSELING HIV/AIDS.pptx
SEMINAR PROPOSAL (PENERAPAN LAYANAN KONSELING HIV/AIDS.pptx
 
ppt bahasa indonesia vaksinasi covid-19 kelompok4 (1).pptx
ppt bahasa indonesia vaksinasi covid-19 kelompok4 (1).pptxppt bahasa indonesia vaksinasi covid-19 kelompok4 (1).pptx
ppt bahasa indonesia vaksinasi covid-19 kelompok4 (1).pptx
 
Makalah hiv aids...
Makalah hiv aids...Makalah hiv aids...
Makalah hiv aids...
 
Tatalaksana Klinis Infeksi HIV dan Terapi Antiretroviral
Tatalaksana Klinis Infeksi HIV dan Terapi AntiretroviralTatalaksana Klinis Infeksi HIV dan Terapi Antiretroviral
Tatalaksana Klinis Infeksi HIV dan Terapi Antiretroviral
 
Pembahasan Sintesa Pengembangan Four Way Linking (4WL) - IDDS-USAID, 10 Agust...
Pembahasan Sintesa Pengembangan Four Way Linking (4WL) - IDDS-USAID, 10 Agust...Pembahasan Sintesa Pengembangan Four Way Linking (4WL) - IDDS-USAID, 10 Agust...
Pembahasan Sintesa Pengembangan Four Way Linking (4WL) - IDDS-USAID, 10 Agust...
 
Uji klinik litbangkes-jun 05
Uji klinik litbangkes-jun 05Uji klinik litbangkes-jun 05
Uji klinik litbangkes-jun 05
 
Ppt hazard biologi virus
Ppt hazard biologi virusPpt hazard biologi virus
Ppt hazard biologi virus
 
Presentation KTI
Presentation KTIPresentation KTI
Presentation KTI
 
Makalah hiv aids
Makalah hiv aidsMakalah hiv aids
Makalah hiv aids
 
Pengantar Epidemiologi
Pengantar EpidemiologiPengantar Epidemiologi
Pengantar Epidemiologi
 
Makalah penjaskes
Makalah penjaskesMakalah penjaskes
Makalah penjaskes
 

More from Maulana Sakti

Laporan PKPA PBF PT Indofarma Global Medika Cabang Medan
Laporan PKPA PBF PT Indofarma Global Medika Cabang MedanLaporan PKPA PBF PT Indofarma Global Medika Cabang Medan
Laporan PKPA PBF PT Indofarma Global Medika Cabang MedanMaulana Sakti
 
Kasus Pasien Kanker Ovarium dan Anemia
Kasus Pasien Kanker Ovarium dan AnemiaKasus Pasien Kanker Ovarium dan Anemia
Kasus Pasien Kanker Ovarium dan AnemiaMaulana Sakti
 
Laporan Kasus Kanker Ovarium dan Anemia
Laporan Kasus Kanker Ovarium dan AnemiaLaporan Kasus Kanker Ovarium dan Anemia
Laporan Kasus Kanker Ovarium dan AnemiaMaulana Sakti
 
Kemoterapi, Manajemen Ekstravasasi, serta Algoritma Efek Samping Kemoterapi
Kemoterapi, Manajemen Ekstravasasi, serta Algoritma Efek Samping KemoterapiKemoterapi, Manajemen Ekstravasasi, serta Algoritma Efek Samping Kemoterapi
Kemoterapi, Manajemen Ekstravasasi, serta Algoritma Efek Samping KemoterapiMaulana Sakti
 
Ringkasan Ketentuan Umum Farmakope Indonesia Edisi III dan IV
Ringkasan Ketentuan Umum Farmakope Indonesia Edisi III dan IVRingkasan Ketentuan Umum Farmakope Indonesia Edisi III dan IV
Ringkasan Ketentuan Umum Farmakope Indonesia Edisi III dan IVMaulana Sakti
 
Praregistrasi Suspensi Oral Ampisilin
Praregistrasi Suspensi Oral AmpisilinPraregistrasi Suspensi Oral Ampisilin
Praregistrasi Suspensi Oral AmpisilinMaulana Sakti
 
Praregistrasi Suspensi Oral Ampisilin
Praregistrasi Suspensi Oral AmpisilinPraregistrasi Suspensi Oral Ampisilin
Praregistrasi Suspensi Oral AmpisilinMaulana Sakti
 
Studi Kasus Drug Related Problems
Studi Kasus Drug Related ProblemsStudi Kasus Drug Related Problems
Studi Kasus Drug Related ProblemsMaulana Sakti
 
Summary of Pharmacists's Ethics and Discipline Course
Summary of Pharmacists's Ethics and Discipline CourseSummary of Pharmacists's Ethics and Discipline Course
Summary of Pharmacists's Ethics and Discipline CourseMaulana Sakti
 
Etik dan Disiplin Apoteker Kelompok 1
Etik dan Disiplin Apoteker Kelompok 1Etik dan Disiplin Apoteker Kelompok 1
Etik dan Disiplin Apoteker Kelompok 1Maulana Sakti
 
Etik dan Disiplin apoteker
Etik dan Disiplin apotekerEtik dan Disiplin apoteker
Etik dan Disiplin apotekerMaulana Sakti
 
Suspensi Nanopartikel Kitosan sebagai Obat Luka
Suspensi Nanopartikel Kitosan sebagai Obat LukaSuspensi Nanopartikel Kitosan sebagai Obat Luka
Suspensi Nanopartikel Kitosan sebagai Obat LukaMaulana Sakti
 
Oral Anthelmintic Intraruminal Delivery
Oral Anthelmintic Intraruminal DeliveryOral Anthelmintic Intraruminal Delivery
Oral Anthelmintic Intraruminal DeliveryMaulana Sakti
 
Formulasi Sediaan Veteriner dan Herbisida
Formulasi Sediaan Veteriner dan HerbisidaFormulasi Sediaan Veteriner dan Herbisida
Formulasi Sediaan Veteriner dan HerbisidaMaulana Sakti
 
Microencapsulation for Cosmetic Application
Microencapsulation for Cosmetic ApplicationMicroencapsulation for Cosmetic Application
Microencapsulation for Cosmetic ApplicationMaulana Sakti
 
Reaksi Reduksi dari Aldehida Aromatis
Reaksi Reduksi dari Aldehida AromatisReaksi Reduksi dari Aldehida Aromatis
Reaksi Reduksi dari Aldehida AromatisMaulana Sakti
 
Presentasi Rancangan Obat - Studi In Silico HKSA Senyawa Turunan Benzimidazole
Presentasi Rancangan Obat - Studi In Silico HKSA Senyawa Turunan BenzimidazolePresentasi Rancangan Obat - Studi In Silico HKSA Senyawa Turunan Benzimidazole
Presentasi Rancangan Obat - Studi In Silico HKSA Senyawa Turunan BenzimidazoleMaulana Sakti
 
Pemberian Obat Rute Parenteral dan Desain Injeksi Susteined Release
Pemberian Obat Rute Parenteral dan Desain Injeksi Susteined ReleasePemberian Obat Rute Parenteral dan Desain Injeksi Susteined Release
Pemberian Obat Rute Parenteral dan Desain Injeksi Susteined ReleaseMaulana Sakti
 
Wawasan Nusantara dan Ketahanan Nasional
Wawasan Nusantara dan Ketahanan NasionalWawasan Nusantara dan Ketahanan Nasional
Wawasan Nusantara dan Ketahanan NasionalMaulana Sakti
 

More from Maulana Sakti (20)

Laporan PKPA PBF PT Indofarma Global Medika Cabang Medan
Laporan PKPA PBF PT Indofarma Global Medika Cabang MedanLaporan PKPA PBF PT Indofarma Global Medika Cabang Medan
Laporan PKPA PBF PT Indofarma Global Medika Cabang Medan
 
Laporan PKPA Apotek
Laporan PKPA ApotekLaporan PKPA Apotek
Laporan PKPA Apotek
 
Kasus Pasien Kanker Ovarium dan Anemia
Kasus Pasien Kanker Ovarium dan AnemiaKasus Pasien Kanker Ovarium dan Anemia
Kasus Pasien Kanker Ovarium dan Anemia
 
Laporan Kasus Kanker Ovarium dan Anemia
Laporan Kasus Kanker Ovarium dan AnemiaLaporan Kasus Kanker Ovarium dan Anemia
Laporan Kasus Kanker Ovarium dan Anemia
 
Kemoterapi, Manajemen Ekstravasasi, serta Algoritma Efek Samping Kemoterapi
Kemoterapi, Manajemen Ekstravasasi, serta Algoritma Efek Samping KemoterapiKemoterapi, Manajemen Ekstravasasi, serta Algoritma Efek Samping Kemoterapi
Kemoterapi, Manajemen Ekstravasasi, serta Algoritma Efek Samping Kemoterapi
 
Ringkasan Ketentuan Umum Farmakope Indonesia Edisi III dan IV
Ringkasan Ketentuan Umum Farmakope Indonesia Edisi III dan IVRingkasan Ketentuan Umum Farmakope Indonesia Edisi III dan IV
Ringkasan Ketentuan Umum Farmakope Indonesia Edisi III dan IV
 
Praregistrasi Suspensi Oral Ampisilin
Praregistrasi Suspensi Oral AmpisilinPraregistrasi Suspensi Oral Ampisilin
Praregistrasi Suspensi Oral Ampisilin
 
Praregistrasi Suspensi Oral Ampisilin
Praregistrasi Suspensi Oral AmpisilinPraregistrasi Suspensi Oral Ampisilin
Praregistrasi Suspensi Oral Ampisilin
 
Studi Kasus Drug Related Problems
Studi Kasus Drug Related ProblemsStudi Kasus Drug Related Problems
Studi Kasus Drug Related Problems
 
Summary of Pharmacists's Ethics and Discipline Course
Summary of Pharmacists's Ethics and Discipline CourseSummary of Pharmacists's Ethics and Discipline Course
Summary of Pharmacists's Ethics and Discipline Course
 
Etik dan Disiplin Apoteker Kelompok 1
Etik dan Disiplin Apoteker Kelompok 1Etik dan Disiplin Apoteker Kelompok 1
Etik dan Disiplin Apoteker Kelompok 1
 
Etik dan Disiplin apoteker
Etik dan Disiplin apotekerEtik dan Disiplin apoteker
Etik dan Disiplin apoteker
 
Suspensi Nanopartikel Kitosan sebagai Obat Luka
Suspensi Nanopartikel Kitosan sebagai Obat LukaSuspensi Nanopartikel Kitosan sebagai Obat Luka
Suspensi Nanopartikel Kitosan sebagai Obat Luka
 
Oral Anthelmintic Intraruminal Delivery
Oral Anthelmintic Intraruminal DeliveryOral Anthelmintic Intraruminal Delivery
Oral Anthelmintic Intraruminal Delivery
 
Formulasi Sediaan Veteriner dan Herbisida
Formulasi Sediaan Veteriner dan HerbisidaFormulasi Sediaan Veteriner dan Herbisida
Formulasi Sediaan Veteriner dan Herbisida
 
Microencapsulation for Cosmetic Application
Microencapsulation for Cosmetic ApplicationMicroencapsulation for Cosmetic Application
Microencapsulation for Cosmetic Application
 
Reaksi Reduksi dari Aldehida Aromatis
Reaksi Reduksi dari Aldehida AromatisReaksi Reduksi dari Aldehida Aromatis
Reaksi Reduksi dari Aldehida Aromatis
 
Presentasi Rancangan Obat - Studi In Silico HKSA Senyawa Turunan Benzimidazole
Presentasi Rancangan Obat - Studi In Silico HKSA Senyawa Turunan BenzimidazolePresentasi Rancangan Obat - Studi In Silico HKSA Senyawa Turunan Benzimidazole
Presentasi Rancangan Obat - Studi In Silico HKSA Senyawa Turunan Benzimidazole
 
Pemberian Obat Rute Parenteral dan Desain Injeksi Susteined Release
Pemberian Obat Rute Parenteral dan Desain Injeksi Susteined ReleasePemberian Obat Rute Parenteral dan Desain Injeksi Susteined Release
Pemberian Obat Rute Parenteral dan Desain Injeksi Susteined Release
 
Wawasan Nusantara dan Ketahanan Nasional
Wawasan Nusantara dan Ketahanan NasionalWawasan Nusantara dan Ketahanan Nasional
Wawasan Nusantara dan Ketahanan Nasional
 

Recently uploaded

penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3spenyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3smwk57khb29
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxrittafarmaraflesia
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptika291990
 
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...AdekKhazelia
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptRoniAlfaqih2
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxkaiba5
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfhsetraining040
 
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikPPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikSavitriIndrasari1
 
materi tentang sistem imun tubuh manusia
materi tentang sistem  imun tubuh manusiamateri tentang sistem  imun tubuh manusia
materi tentang sistem imun tubuh manusiastvitania08
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALMayangWulan3
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANYayahKodariyah
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.pptDesiskaPricilia1
 
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfSWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfFatimaZalamatulInzan
 
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptxrachmatpawelloi
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptRoniAlfaqih2
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptbekamalayniasinta
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannandyyusrizal2
 
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxMPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxISKANDARSYAPARI
 

Recently uploaded (18)

penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3spenyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
 
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
 
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikPPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
 
materi tentang sistem imun tubuh manusia
materi tentang sistem  imun tubuh manusiamateri tentang sistem  imun tubuh manusia
materi tentang sistem imun tubuh manusia
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
 
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfSWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
 
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
 
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxMPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
 

Artikel Vaksin HIV

  • 1. Artikel Vaksin HIV Sampai saat ini belum tersedia Vaksin HIV. Satu-satunya kandidat vaksin HIV yang menunjukkan khasiat adalah RV 144, yang merupakan vaksin HIV percobaan yang diuji di Thailand dimulai pada tahun 2003 dan melaporkan hasil yang positif di tahun 2009. RV 144, atau Thai Trial, adalah nama vaksin HIV percobaan yang menggabungkan dua vaksin (ALVAC dan AIDSVAX) yang keduanya gagal secara tunggal.[1][2][3] Pada tahun 1984, setelah konfirmasi agen etiologi AIDS oleh para ilmuwan di U.S. National Institutes of Health dan Pasteur Institute, Sekretaris Pelayanan Kesehatan dan Kemanusiaan Amerika Serikat (United States Health and Human Services Secretary) Margaret Heckler menyatakan bahwa vaksin HIV akan tersedia dalam waktu dua tahun. Namun, pendekatan vaksinasi klasik yang telah berhasil mengendalikan berbagai penyakit yang disebabkan virus telah gagal dalam kasus HIV-1. Beberapa ilmuwan menyatakan bahwa vaksin HIV tidak mungkin dilakukan tanpa ada kemajuan teoritis yang signifikan. Ada sejumlah faktor yang menyebabkan pengembangan vaksin HIV berbeda dengan pengembangan vaksin klasik lainnya: - Vaksin klasik meniru kekebalan alami terhadap infeksi ulang yang umumnya terlihat pada individu yang sembuh dari infeksi; Hampir tidak ada pasien AIDS yang sembuh. - Sebagian besar vaksin melindungi terhadap penyakit, bukan melawan infeksi; Infeksi HIV mungkin tetap laten dalam waktu lama sebelum menyebabkan AIDS. - Vaksin yang paling efektif adalah organisme yang terbunuh total atau dilemahkan; Membunuh HIV-1 tidak mempertahankan antigenisitas dan penggunaan vaksin retrovirus hidup menimbulkan masalah keamanan.[4][5][6] Menurut Gary J. Nabel dari Pusat Penelitian Vaksin, NIH, di Bethesda, Maryland, beberapa rintangan harus diatasi sebelum penelitian ilmiah menentukan vaksin HIV yang pasti. Pertama, terjemahan atau salinan yang lebih besar antara model hewan dan uji coba manusia harus dilakukan. Kedua, vektor yang baru, lebih efektif, dan lebih mudah diproduksi harus diidentifikasi. Akhirnya, dan yang
  • 2. terpenting, harus ada pemahaman kuat tentang respon imun terhadap calon vaksin potensial. Teknologi baru yang memungkinkan identifikasi spesifisitas reseptor sel T dan profil sitokin akan sangat berharga dalam mempercepat proses ini. Pada bulan Juli 2012 sebuah kelompok sains berspekulasi bahwa vaksin HIV yang efektif akan selesai pada tahun 2019.[7][8] Vaksin HIV SAV001 telah berhasil dalam uji klinis manusia FDA fase 1 di AS pada bulan September 2013. Vaksin HIV ini menggunakan versi HIV "yang sudah mati" untuk pertama kalinya. Hasil percobaan klinis manusia fase 1 telah menunjukkan bahwa vaksin tersebut tidak menunjukkan efek samping yang serius saat meningkatkan antibodi spesifik HIV-1. Menurut Dr. Chil-Yong Kang dari Western University's Schulich School of Medicine & Dentistry Canada, pengembang vaksin ini, antibodi terhadap antigen permukaan gp120 dan anemi kapsid p24 meningkat menjadi 8 kali lipat dan 64 kali lipat, masing-masing setelah vaksinasi.[9] Pendekatan baru yang menjanjikan terhadap vaksin HIV-1 yang dilemahkan hidup sedang dikejar oleh para ilmuwan, menggunakan bentuk virus HIV yang dimodifikasi secara genetik. Metode baru ini melibatkan manipulasi kodon virus, merupakan urutan dari tiga nukleotida yang membentuk kode genetik, bergantung pada asam amino yang tidak alami untuk mendapatkan terjemahan protein yang tepat, yang memungkinkannya untuk bereplikasi. Karena asam amino ini asing bagi tubuh manusia, virus tidak bisa terus bereproduksi. Salah satu yang terbaru dan paling menjanjikan dilakukan oleh para ilmuwan di The Scripps Research Institute (TSRI), yang menemukan cara untuk mengikat antibodi yang melawan HIV ke sel imun tubuh, menciptakan populasi sel yang resistan terhadap HIV.[10][11] Pada tanggal 16 Juli 2012, FDA menyetujui obat pertama yang terbukti mengurangi risiko infeksi HIV. Badan ini menyetujui pil Gilead Sciences yaitu Truvada (Emtricitabine dan Tenofovir) sebagai tindakan preventif bagi orang-orang yang berisiko tinggi terkena HIV melalui aktivitas seksual. Obat ini dimaksudkan untuk digunakan dengan praktik seks aman termasuk penggunaan kondom. Obat profilaksis ini juga digunakan dalam kombinasi dengan media lain untuk mengobati anak positif HIV di atas usia dua belas tahun dan orang dewasa positif HIV. Dokter diminta untuk menguji pasien HIV sebelum meresepkan Truvada setiap tiga bulan
  • 3. sekali. Para profesional juga diminta untuk menyaring pasien mereka yang tertular HIV saat sedang menkonsumsi obat untuk melacak resistensi profilaksis.[12][13] [1] Healy, Melissa. (25 April 2013). Government shuts down AIDS vaccine trial. latimes.com. [2] Rerks-Ngarm, S., et al. (2009). Vaccination with ALVAC and AIDSVAX to Prevent HIV-1 Infection in Thailand. The New England Journal of Medicine. [3] RV144 Phase III HIV Vaccine Trial Press Release. (27 September 2009). HIV Vaccine Study First to Show Some Effectiveness in Preventing HIV. US Military HIV Research Program. [4] Shilts, Randy (1987). And the Band Played On: Politics, People, and the AIDS Epidemic. Edisi 2007. St. Martin's Press. Halaman 451. [5] Watkins, D. I. (2008). Basic HIV Vaccine Development. International AIDS Society–USA. Topics in HIV Medicine. 16 (1). Halaman 7-8. [6] Fauci A. S. (1996). An HIV Vaccine: Breaking The Paradigms. Proc. Am. Assoc. Phys. 108. Halaman 6. [7] Nabel, G. J. (2001). Challenges and Opportunities for Development of an AIDS Vaccine. Nature 410. Halaman 1002-1007. [8] Steenhuysen, J. (15 Juli 2012). Scientists See AIDS Vaccine Within Reach After Decades. reuters.com. [9] Scutti, S. (4 September 2013). New HIV Vaccine Proves Successful In Phase 1 Human Trial. medicaldaily.com. [10] Wang, N., et al. (2014). Construction of a Live-Attenuated HIV-1 Vaccine through Genetic Code Expansion. Angewandte Chemie. 53 (19). Halaman 4867–4671. [11] Medixfrontiers. (15 April 2017). Potential HIV Cure With Cells Resistant to HIV. medixfrontiers.com. [12] Perrone, M. (16 Juli 2012). FDA Approves First Pill to Help Prevent HIV. nbcnews.com. [13] Clarke, T. (16 Juli 2012). Gilead Wins First Approval of Drug to Prevent HIV. reuters.com.