2. Preview
• Komunikasi adalah suatu yang sangat
penting dalam pelaksanaan asuhan
keperawatan .
• Seorang perawat tidak akan dapat
melaksanakan tahapan proses keperawatan
dengan baik bila tidak terjalin komunikasi
yang baik antara perawat-klien, perawat-
keluarga, perawat-tenaga kesehatan lainnya.
3. Definisi
• Proses keperawatan adalah metode
sistematik dimana secara langsung perawat
bersama klien mengidentifkasi dan
menentukan masalah, merencanakan dan
melaksanakan tindakan, serta mengevaluasi
keberhasilan tindakan yang dilakukan
kepada klien.
5. PENGKAJIAN
• Pengkajian dilakukan oleh perawat dalam
rangka pengumpulan data klien.
• Data klien diperoleh melalui wawancara
(anamnesa), pemeriksaan fsik, pemeriksaan
diagnostik (laboratorium, foto, dan
sebagainya), informasi/catatan dari tenaga
kesehatan lain, dan dari keluarga klien.
• Data yang didapat tersebut diperoleh melaui
proses komunikasi, baik komunikasi secara
langsung (verbal, tertulis) maupun
secara tidak langsung (nonverbal).
6. • Kemampuan komunikasi sangat
mempengaruhi kelengkapan data klien shg
diperlukan kemampuan komunikasi
perawat.
• Hal-hal yang harus diperhatikan pada
tahapan ini adalah: faktor budaya,
penggunaan bahasa, usia dan perkembangan
klien
7. Diagnosa Keperawatan
• Perumusan diagnosa keperawatan
merupakan hasil penilaian perawat dengan
melibatkan klien, keluarga klien, dan tenaga
kesehatan lainnya tentang masalah yang
dialami klien.
• Penentuan diagnosis tanpa
mengkomunikasikan kepada klien dapat
berakibat salahnya penilaian perawat
terhadap masalah yang dialami klien.
8. • Kemampuan komunikasi disini juga
diperlukan dalam menulis analisis data yang
didapat dari pengkajian serta
mendiskusikannya masalah yang ditemukan
baik kepada klien, keluarga maupun kepada
sesama perawat.
•
9. Perencanaan
• Dalam mengembangkan rencana tindakan
keperawatan kepada klien, interaksi dan
komunikasi dengan klien sangatlah penting
untuk menentukan pilihan rencana
keperawatan yang akan dilakukan.
10. Contoh:
• Sebelum perawat memberikan diet makanan
bagi klien, perawat perlu mengetahui
makanan pilihan, yang disukai, atau yang
alergi bagi klien sehingga tindakan yang
dilakukan menjadi efektif.
•
11. • Rencana tindakan yang dibuat perawat
merupakan media komunikasi antar petugas
kesehatan sehingga perencanaan yang
disusun perawat dinas pagi dapat di evaluasi
atau dilanjutkan oleh perawat dinas
sore dan seterusnya.
• Model komunikasi ini memungkinkan
pelayanan keperawatan dapat dilaksakan
secara berkesinambungan, terukur dan
efektif.
•
12. PELAKSANAAN
• Tahap pelaksanaan merupakan realisasi dari
perencanaan yang sudah ditentukan
sebelumnya.
• Selama aktiftas pada tahap ini menuntut
perawat untuk terampil dalam
berkomuniaksi dengan klien.
•
13. • Pada tahap ini ada dua aktifitas perawat
dalam berkomunikasi, yaitu saat mendekati
klien untuk membantu memenuhi
kebutuhan fsik klien dan ketika klien
mengalami masalah psikologis.
• Tindakan komunikasi pada saat
menghampiri klien antara lain:
14. 1. Menunjukan muka yang jujur dengan klien
2. Mempertahankan kontak mata dengan baik
3. Focus kepada klien
4. Mempertahankan postur yang terbuka.
5. Aktif mendengarkan eksplorasi perasaan
klien sebagai bentuk perhatian,
menghargai dan menghormati klien.
6. Relatif rilek saat bersama klien
15. Pada tahap ini petugas kesehatan (perawat,
bidan) juga harus meningkatkan
kemampuan non verbalnya dengan
”SOLER”
1. S—Sit (duduk) menghadap klien
Keberadaan perawat
2. O—Observe [mengamati] suatu postur
terbuka (yaitu menahan tangan dan
lengan tidak menyilang) sikap terbuka
3. L—Lean (mencondong ke arah klien)
ketertarikan
16. 1. E—Establish (melakukan dan menjaga
kontak mata) keterlibatan dan kesediaan
1. R—Relax: kondisi yg nyaman dan
harmonis
17. EVALUASI
• Komunikasi antara perawat dan klien pada
tahap ini adalah untuk mengevaluasi apakah
tindakan yang telah dilakukan perawat atau
tenaga kesehatan lain membawa pengaruh
atau hasil yang positif bagi klien,
sebagaimana kriteria hasil yang telah
ditentukan pada tahap sebelumnya.
18. • Evaluasi yang dilaksanakan meliputi aspek
kognitif, sikap dan ketrampilan yang dapat
diungkapkan klien secara verbal maupun
nonverbal.
• Tanpa komunikasi perawat tidak cukup
dalam menilai apakah tindakan yang
dilakukan berhasil atau tidak.
19. Bentuk Komunikasi Melalui Proses
Keperawatan
PENGKAJIAN
1. Wawancara
2. Pemeriksaan fisik
3. Observasi
4. Pengumpulan data pelengkap dan
penunjang
20. Diagnosa Keperawatan:
1. Analisis dan sintesis data berdasarkan data
pengkajian
2. Mendiskusikan penentuan masalah klien
dan prioritas masalah bersama klien dan
keluarganya
21. Perencanaan:
1. Menentukan tujuan, kriteria keberhasilan
dan rencana tindakan kepe rawatan secara
tertulis dan komunikastif
2. Diskusi dengan klien dan keluarganya
untuk menentukan metode pe
laksanaan tindakan yang sesuai dan
nyaman bagi klien
3. Membuat rujukan atau tindakan kolaboratif
melalui kerjasama dengan tim kesehatan
lain
22. Pelaksanaan:
1. Diskusi dengan profesional kesehatan lain
2. Pendidikan kesehatan (health education)
3. Memperkuat dukungan keluarga/sistem
4. Kontak dengan sumber kesehatan lain
23. Evaluasi:
1. Catatan respon verbal dan non verbal klien
2. Penilaian keberhasilan tindakan perawat
berdasarkan tujuan dan kritria keberhasilan
3. Memperbaharui rencana keperawatan
4. Penjelasan tindak lanjut atau revisi rencana
keperawatan (bila perlu) secara tertulis