SlideShare a Scribd company logo
1 of 13
Download to read offline
MAKALAH
PSIKOLOGI KOGNITIF SEBAGAI MODEL PEMROSESAN INFORMASI
Disusun Sebagai Tugas Mata Kuliah Psikologi Kognitif
Dosen Pengampu : Dr. Yus M. Cholily
Disusun Oleh :
Sitti Rosida
NIM : 201510530211003
PROGRAM PASCA SARJANA PENDIDIKAN MATEMATIKA
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2015
ii
DAFTAR ISI
Daftar Isi.................................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang .......................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah...................................................................................................... 1
1.3 Tujuan........................................................................................................................ 1
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................................... 2
2.1 Definisi Psikologi Kognitif......................................................................................... 2
2.2 Psikologi Kognitif sebagai Model Pemrosesan Informasi.......................................... 2
2.2.1 Penganalogian model pemrosesan informasi dengan sistem kerja
komputer..........................................................................................................
2
2.2.2 Tahapan Model Pemrosesan Informasi........................................................... 3
2.1 Aplikasi Model Pemrosesan Informasi Dalam Proses Belajar................................. 6
2.2 Aplikasi Model Pemrosesan Informasi Dalam Belajar Matematika........................... 8
BAB III SIMPULAN................................................................................................................ 9
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................. 10
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Balakang
Tujuan pendidikan di Indonesia mencakup 3 aspek yaitu aspek kognitif, aspek
afektif dan aspek psikomotorik. Aspek kognitif merupakan kemampuan yang selalu
dituntut kepada anak didik. Karena penguasaan kemampuan pada tingkatan ini
menjadi dasar bagi penguasaan ilmu pengetahuan. Dalam penguasaan ilmu
pengetahuan anak didik haruslah belajar. Belajar merupakan proses kognitif artinya
bagaimana proses mengetahui terjadi pada manusia khususnya anak didik.
Dalam psikologi kognitif, ada beberapa model yang digunakan untuk
menjelaskan proses mengetahui pada manusia. Salah satu model yang paling banyak
di teliti dalam kognisi manusia adalah model pemrosesan informasi. Model
pemrosesan informasi membahas tentang peran operasi – operasi kognitis dalam
pengolahan informasi. Oleh karena itu, makalah ini mengangkat topik Psikologi
Kognitif Sebagai Model Pemrosesan Informasi.
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah dari makalah ini adalah :
1. Apa itu psikologi kognitif ?
2. Bagaimana psikologi konitif sebagai model pemrosesan informasi ?
3. Bagaimana mengaplikasikan model pemrosesan informasi dalam proses
belajar?
4. Bagaimana mengaplikasikan model pemrosesan informasi dalamproses belajar
matematika?
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah :
1. Mengetahui tentang psikologi kognitif
2. Mengetahui tentang psikologi kognitif sebagai model sebagai model
pemrosesan informasi
3. Mengaplikasikan model pemrosesan informasi kedalam proses pembelajaran
khusunya Pelajaran Matematika.
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 DEFINIS PSIKOLOGI KOGNITIF
Beberapa definis psikologi kognitif :
Psikologi kognitif adalah studi tentang bagaimana orang mempersepsikan, belajar,
mengingat, dan berpikir tentang informasi (Robert J. Sternberg, 2011: 2). Psikologi
kognitif adalah cabang psikologi berkaitan dengan studi ilmiah pikiran (E. BRUC
GOLDSTEIN,2010:5).
Psikologi kognitif dengan topik-topik seperti persepsi, memori, perhatian, bahasa dan
pemikiran / pengambilan keputusan (Carol Brown,2006:6).
Dari definisi tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa Psikologi kognitif
merupakan salah satu cabang dari psikologi umum mencakup studi ilmiah tentang
gejala – gejala kehidupan mental / psikis sejauh berkaitan dengan cara manusia
berpikir, seperti terwujud dalam memperoleh pengetahuan, mengolah aneka kesan
yang masuk melalui penginderaan, menghadapi masalah / problem untuk mencari
suatu penyelesaian, serta menggali dari ingatan pengetahuan dan prosedur kerja yang
dibutuhkan dalam menghadapi tuntutan hidup sehari – hari.
2.2 Psikologi Kognitif sebagai Model Pemrosesan Informasi
2.2.1 Penganalogian model pemrosesan informasi dengan sistem kerja
komputer
Psikologi kognitif sebagai model pemrosesan informasi adalah mencari
analogi untuk memahami cara kerja otak. Analogi yang paling mendekati cara
kerja otak adalah (W.S Winkel, 2007:124) memandang otak sebagai suatu
sistem pemroses informasi (information processing system). Proses yang
terjadi dalam otak manusia dapat digambarkan pada gambar dibawah ini :
input
Coding menjadi
sekumpulan
simbol
Disimpan Dibangkitkan untuk
menghasilkan respon
3
Input berupa informasi atau rangsangan harus dikodekan sebelum disimpan
atau diproses. coding adalah proses memasukkan informasi ke dalam memori,.
berupa kode – kode dari stimulus.
Proses model pemrosesan informasi ini memiliki banyak persamaan
dengan cara kerja komputer. Proses yang diacu disini adalah adalah proses
antara munculnya stimuli hingga menghasilkan suatu respon. Komputer
mempunyai unit penerima data, yakni terminal dengan keyboard, unit sentral
untuk pengolahan data yang dimasukkan, unit untuk menyimpan data yang
telah diolah ( memory ) , unit untuk memindahkan data dari unit sentral ke unit
memori dan menggali kembali data yang tersimpan pada unit ini dan unit yang
mengeluarkan data untuk dipergunakan misalnya ada sambungan dengan
sebuah alat pencetak ( printer ) atau dengan layar seperti layar TV. Fungsi
masing – masing unit pada komputer sangat mirip dengan fungsi masing –
masing satuan struktural dalam jalur pemrosesan informasi pada manusia.
Prinsip kerja komputer seperti tampak pada gambar di bawah ini proses.
2.2.2 Tahapan Model Pemrosesan Informasi
Model pemrosesan informasi ini ( W.S Winkel, 120:2004 )
menggambarkan suatu rangkaian kejadian atau peristiwa dalam otak manusia
yang meliputi urutan langkah pengolahan informasi dari saat diterima sampai
saat dilepaskan lagi. Informasi adalah masukan bagi setiap tahapan yang terjadi
dalam otak. Pemrosesan informasi dapat diartikan sebagai suatu kemampuan
untuk menyimpan informasi sehingga dapat digunakan lagi di masa yang akan
datang. Model pemrosesan dapat digambarkan dalam tahapan – tahapan seperti
dibawah ini :
INPUT PROSES/CPU OUTPUT
STORAGE
4
Informasi dalam bentuk stimulus dari lingkungan akan mempengaruhi
alat indera ( reseptor ) sebagai penerima stimulus, kemudian masuk kedalam
sistem syaraf otak dan melalui daftar sensori ( sensory register ), yaitu organ
yang menerima pertama kali stimulus yang masuk, peristiwa ini merupakan
persepsi objek. Stimulus yang dikirimkan ke daftar sesnsori di
transformasikan menjadi pulsa – pulsa elektrokimia atau impuls – impuls
elektrokimia yang akhirnya disimpan dalam sistem syaraf otak pusat, selama
waktu yang sangat singkat sekali, menurut sperling ( paridjo, 2010 : 3 ) hanya
selama seperempat detik. Informasi yang ditampung amat singkat sekali,
sebagian kecil diteruskan untuk selanjutnya diteruskan ke ingatan jangka
pendek ( short Term Memory ) untuk diolah lebih lanjut, sedangkan sisanya
hilang dan tidak tersedia lagi untuk pengolahan atau hilang dari sistem. Proses
reduksi ini disebut persepsi selektif. Informasi yang telah diseleksi masuk
kedalam ingatan jangka pendek ( Short Term memory ). Tahap ini dapat
disamakan dengan kesadaran, yaitu apa yang kita sadari pada suatu waktu,
misalnya menyadari melihat suatu nama dengan sebuah nomor telepon dalam
buku petunjuk telepon. Namun, lamanya saat kesadaran itu amat singkat, kira
– kira 20 detik. Informasi yang masuk tadi kemudian menghilang, kecuali
L
I
N
G
K
U
N
G
A
N
RESEPTOR DAFTAR
SENSORI
INGATAN
JANGKA
PENDEK
ALAT PELAKSANA
PUSAT
PERENCANAAN
INGATAN
JANGKA
PANJANG
PENGATURAN / KONTROL HARAPAN / MOTIVASI
5
bisa bertahan lebih lama karena sering mengulang – ngulang ( rehearsal )
nomor telepon tersebut.
Bukan hanya umur ingatan jangka pendek, tetapi kapasitasnya juga
terbatas, sehingga ingatan jangka pendek seringkali disebut dengan
“Botlekneck” dari sistem pemrosesan informasi manusia.
Ingatan jangka pendek juga dikenal dengan memori kerja ( working
memory). Istilah ini lebih menekankan pada fungsinya yaitu melakukan
kegiatan mental secara sadar atau pengolahan informasi secara sadar,
misalnya pengalian bilangan 13 dan 25, sambil mengingat ( 3 x 25 ) dan ( 10
x 25 ) untuk menjumlahkannya keduanya di dalam memori kerja.
Informasi dalam memori kerja dapat dikode, kemudian disimpan dalam
ingatan jangka panjang ( long term memory ). Pengkodean ( coding )
merupakan suatu proses transformasi dimana informasi baru diintegrasikan
pada informasi lama dengan berbagai cara. Ingatan jangka panjang
menyimpan informasi yang akan digunakan di kemudian hari. Berlawanan
dengan memori kerja, memori jangka panjang bertahan lama sekali, mungkin
untuk jangka waktu seumur hidup.
Informasi yang telah tersimpan dalam ingatan jangka panjang, bila
akan digunakan lagi akan dipanggil. Jika informasi tersusun dengan rapi dan
teratur mudah ditemukan kemudian dimasukan kembali ke dalam ingatan
jangka pendek atau langsung disalurkan ke unit pusat perencanaan. Dan
bilamana informasi tidak tersusun dengan rapi dan teratur, informasi sukar
ditemukan sehingga bisa dikatakan “ informasi hilang ‘ ( Lupa ).
Informasi yang berasal dari ingatan jangka pendek atau ingatan jangka
panjang ditampung dalam pusat perencanaan yang mempersiapkan masukan
untuk disalurkan keunit pelaksana, yang akhirnya akan memberikan jawaban
/ reaksi terhadap lingkungan. Alat pelaksana meliputi semua kelenjar dan
otot, lengan dan tangan untuk menulis serta alat suara untuk berbicara.
Aliran informasi yang terorganisasi dengan baik, dapat mencapai
suatu sasaran. Hal ini yang tergambar dalam kotak pengaturan /kontrol pada
manusia berarti bahwa dalam berpikirnya selama proses transformasi, dia
mengarahkan diri sendiri. Ini semua bersifat kognitif. Sasaran apa yang akan
dicapai dan apa makna sasaran itu, terungkapkan dalam harapan tentang
6
tujuan dan dalam motivasi yang menggerakkan serta ikut mengarahkan untuk
memperoleh suatu hasil nyata.
2.2.3 Model – Model Pemrosesan Informasi
Model pemrosesan diatas bersumber pada pandangan tentang ingatan
manusia yang seolah – olah terdiri atas tiga ruangan yang dilalui oleh aliran
informasi untuk diolah, disimpan dan digali kembali. Tiga ruang itu adalah
ingatan sensoris, ingatan jangka pendek dan jangka panjang. Ingatan jangka
panjang diandaikan ( W. S. Winkel, 2007:346) terdiri atas 3 bagian yaitu
ingatan episodik, semantik dan prosedural ( episodic, semantic, procedural
memory ). Ingatan episodik mengandung gambaran pengalaman – pengalaman
pribadi yang terorganisasi menurut tempat / ruang dimana berlangsung dan
menurut waktu kapan berlangsung. Dalam ingatan semantik disimpan
pengetahuan deklaratif mengandung informasi faktual sedangkan ingatan
prosedural merupakan informasi mengenai bagaimana cara mengerjakan
sesuatu atau disebut dengan pengetahuan deklaratif. Model pemrosesan
informasi ini meupakan hasil pemikiran Atkinson dan shiffrin.
Sementara itu model yang dikembangkan oleh Craik dan Lockart ( W.S.
Winkel, 20017: 346) adalah model tahap pengolahan informasi ( level of
processing ) . Menurut konsepsi yang mendasari model ini adalah informasi
yang diterima diolah dengan tingkatan yang berbeda. Semakin dalam
pengolahan yang dilakukan semakin baik informasi diingat. Manusia akan
lebih mengingat hal – hal yang mempunyai arti bagi dirinya atau hal – hal yang
menjadi perhatiannya atau menarik bagi dirinya dan diproses lebih mendalam
dari pada stimuli yang tidak mempunyai arti atau tidak menarik bagi dirinya.
2.3 Aplikasi Model Pemrosesan Informasi Dalam Proses Belajar
Setiap proses belajar dipandang sebagai rangkaian sejumlah sub proses
yang masing – masing memegang peranan terbatas dalam keseluruhan proses
belajar. Robert M. Gagne telah mengembangkan suatu pandangan yang
menyingkap proses belajar mengajar di sekolah secara menyeluruh dan merupakan
perwujudan konkret dari model pemrosesan informasi. Belajar adalah proses
7
memperoleh informasi, mengolah informasi, menyimpan informasi, serta
mengingat kembali informasi yang dikontrol oleh otak.
Rangkaian seluruh kejadian internal yang berlangsung bila seseorang belajar, dapat
dilukiskan juga sebagai rangkaian / pola fase dalam proses belajar. Khususnya
proses belajar, sebagaimana berlangsung disekolah, dapat digambarkan sebagai
rangkaian fase – fase yang harus dilalui oleh siswa. Fase – fase ( paridjo : 2010,6)
belajar menurut Gagne adalah :
1. Fase motivasi ( motivation Phase ) Pemberian motivasi memungkinkan peserta
didik berusaha mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Pengajar menarik
perhatian siswa dengan menceritakan kegunaan materi ajar yang dikaitkan
dengan kehidupan sehari-hari. Jika pengajar mampu menarik perhatian siswa,
maka hal itu merupakan pertanda bahwa dalam diri siswa timbul motivasi atau
rasa ingin tahu untuk mempelajari suatu materi pelajaran yang disajikan oleh
pengajar.
2. Fase pengenalan (Apprehending phase ),siswa harus memberikan perhatian
pada bagian-bagian yang esensial suatu kejadian instruksional jika belajar akan
terjadi. Misalnya siswa memperhatikan aspek-aspek yang relevan tentang apa
yang dikatakan guru atau tentang gagasan-gagasan utama dalam buku.
3. Fase perolehan ( Acquisition phase), Bila siswa memperhatikan informasi yang
relevan, ia telah siap menerima pelajaran. Informasi yang disajikan tidak
langsung disimpan dalam memori. Informasi itu diubah menjadi bentuk yang
bermakna yang dihubungkan dengan informasi yang telah ada dalam memori
siswa. Suatu informasi dapat diubah oleh siswa menjadi bermakna sehingga
dapat dihubungkan dengan informasi yang telah ada dalam ingatannya.
Informasi yang tertinggal sementara dalam “ingatan jangka pendek” akan
mengalami transformasi ke dalam bentuk yang sudah siap disimpan. Proses ini
disebut pengkodean. Siswa siap memperhatikan informasi yang penting dan
siap menerima pelajaran.
4. Fase retensi, (Retention phase) pada fase ini siswa mulai memindahkan
informasi ke ingatan janga panjang ( Long Term Memory ). Hal ini terjadi
melalui pengulangan kembali, praktik, elaborasi atau lainnya.
5. Fase pemanggilan (Recall phase), pada fase ini siswa belajar
mencari hubungan dengan apa yang telah dipelajari untuk memanggil informasi
yang telah dipelajari sebelumnya. Apabila dalam memasukan dalam ingatan
8
Jangka lama di kode dengan baik, maka akan dipanggil kembali, namun kadang
terjadi ingatan jangka lama siswa tidak di kode dengan baik sehingga disini
peran guru dapat membantu dengan memberi stimulus untuk mengeluarkan
informasi yang tersimpan dalam ingatan.
6. Fase generalisasi (Generalization phase), Biasanya informasi itu kurang
nilainya jika tidak dapat diterapkan di luar konteks dimana informasi itu
dipelajari, Jadi dalam fase generalisasi ini peserta didik dapat belajar untuk
memanfaatkan informasi yang telah didapat ke dalam permasalahan yang
relevan dalam kehidupan sehari-hari.
7. Fase penampilan (Performance phase), siswa menampilkan kemampuannya
dari apa yang telah dipelajari melalui tindakan yang terlihat.
8. Fase umpan balik ( feedback phase ), siswa menerima umpan balik dari guru
dariapa yang telah dipelajari, baik bagi siswa yang telah mengerti atau belum
mengerti.
2.4 Aplikasi Model Pemrosesan Informasi Dalam Belajar Matematika.
Matematika adalah ilmu yang objeknya abstrak yang berisikan simbol –
simbol. agar siswa dapat mempelajarinya sebagai langkah awal diperlukan kegiatan
manipulasi benda – benda konkret yang mendekati objek matematika. Pembelajaran
Matematika berikut berdasarkan model pengolahan informasi yang dikemukakan
oleh Gagne yaitu dalam belajar diperlukan delapan fase seperti disebutkan diatas.
Contoh : pembelajaran tentang sudut
Fase – fase yang dikemukakan oleh Gagne dalam pembelajaran matematika adalah :
a. Fase motivasi : guru menyampaikan topik dan tujuan dari materi yang akan
dibahas, konsep dasar awal. Guru juga menyampaikan contoh kegunaan apabila
menguasai materi ini.
b. Fase pengenalan : siswa memperoleh materi yang dikenalkan oleh Guru tentang
materi sudut.
Dalam fase ini siswa mengkoding informasiyang diperoleh kemudian disalurkan
ke ingatan jangka pendek melalui daftar sensori.
c. Fase perolehan : dalam pemberian penjelasan oleh guru, dalam pikiran siswa
terjadi proses coding untuk hal – hal yang penting dari informasiyang diterima.
9
d. Fase retensi : siswa menyimpan informasi tentang penyelesaian pertidaksamaan
kuadrat dalam bentuk coding ke dalam memori jangka pendek maupun memori
jangka penjang dari fase perolehan.
e. Fase pemanggilan : setelah melaksanakan kegiatan belajar kemudian dilakukan
tes belajar baik tes lisan maupun tes tertulis. Pada fase ini dengan bantuan
penghasil respon dan pengaturan informasi yang telah disimpan dipanggil
kembali untuk mengerjakan tes.
f. Fase generalisasi : pengetahuan materi sudut digunakan untuk menyelesaikan
masalah lain yang bervariasi.
g. Fase penampilan : siswa menampilkan hasil karya untuk diketahui
keberhasilannya.
h. Fase umpan balik : Guru memberikan umpan balik dalam bentuk penguatan
kepada siswa yang menampilkan hasilnya yang baik. Namun bagi siswa yang
belum benar, diberikan penjelasan ulang sehingga siswa tersebut menjadi benar.
10
BAB III
SIMPULAN
Psikologi kognitif adalah salah satu cabang dari psikologi umum mencakup studi
ilmiah tentang gejala – gejala kehidupan mental / psikis sejauh berkaitan dengan cara
manusia berpikir, seperti terwujud dalam memperoleh pengetahuan, mengolah aneka
kesan yang masuk melalui penginderaan, menghadapi masalah / problem untuk mencari
suatu penyelesaian, serta menggali dari ingatan pengetahuan dan prosedur kerja yang
dibutuhkan dalam menghadapi tuntutan hidup sehari – hari.
Dalam mempelajari psikologi kognitif sebagai Model pemrosesan informasi
menggunakan analogi atau metafora sistem kerja komputer dan tahapan – tahapan
informasi.
Proses pemrosesan informasi sehingga terjadinya respon adalah informasi yang
berasal dari lingkungan diterima oleh alat indera ( reseptor ) kemudian dilanjutkan ke
sensori register, sebagian informasi ini kemudian dilanjutkan ke memori jangka pendek
sementara sebagian yang lain hilang atau lupa. Informasi yang tersimpan dalam memori
jangka pendek di kode untuk kemudian disimpan dam memori jangka panjang, dan bila
suatu waktu diperlukan dapat dipanggil kembali dengan adanya respon dari lingkungan.
Proses belajar dipandang sebagai suatu proses model informasi yang menyangkut
fase motivasi, pengenalan, perolehan, retensi, pemanggilan, generalisasi, penampilan dan
umpan balik.
11
DAFTAR PUSTAKA
Winkel, W.S. ( 2007 ). “ Psikologi Belajar”. Yogyakarta : Media Abadi.
Strenberg, Robert.J. ( 2011 ). “ Cognitive Psychology “.Belmont :
CA.Wadsworth.
Paridjo. ( 2010 ). “ Makalah Pembelajaran Matematika Berdasarkan Teori
Pemrosesan Informasi “. UPBJJ Semarang Universitas Terbuka.

More Related Content

What's hot

Bagaimana Manusia Menyimpan Informasi
Bagaimana Manusia Menyimpan InformasiBagaimana Manusia Menyimpan Informasi
Bagaimana Manusia Menyimpan InformasiAndhi Pratama
 
interkasi manusia dan komputer
interkasi manusia dan komputerinterkasi manusia dan komputer
interkasi manusia dan komputergapteek
 
Mengaplikasikan Model Pemprosesan Maklumat Dalam PdP Bahasa Melayu
Mengaplikasikan Model Pemprosesan Maklumat Dalam PdP Bahasa MelayuMengaplikasikan Model Pemprosesan Maklumat Dalam PdP Bahasa Melayu
Mengaplikasikan Model Pemprosesan Maklumat Dalam PdP Bahasa MelayuAvralinetine Epin
 
Apakah itu ingatan
Apakah itu ingatanApakah itu ingatan
Apakah itu ingatanIella Khay
 
INTERAKSI MANUSIA DAN KOMPUTER
INTERAKSI MANUSIA DAN KOMPUTERINTERAKSI MANUSIA DAN KOMPUTER
INTERAKSI MANUSIA DAN KOMPUTERAndhi Pratama
 
Teori proses pengolahan informasi
Teori proses pengolahan informasiTeori proses pengolahan informasi
Teori proses pengolahan informasiAinal Yaqin
 
141353672 makalah-memory-and-forgetting
141353672 makalah-memory-and-forgetting141353672 makalah-memory-and-forgetting
141353672 makalah-memory-and-forgettingWirhan Karwa
 
Presentasi memory kelompok 3
Presentasi memory kelompok 3Presentasi memory kelompok 3
Presentasi memory kelompok 3Yustika iy
 
Biopsikologi memory
Biopsikologi   memoryBiopsikologi   memory
Biopsikologi memoryErnita Mijil
 
Ingatan psikologi
Ingatan psikologiIngatan psikologi
Ingatan psikologiaiieriie
 
SIM, Namira Nur Jasmine, Hapzi Ali, Sistem Kecerdasan Buatan, Universitas Mer...
SIM, Namira Nur Jasmine, Hapzi Ali, Sistem Kecerdasan Buatan, Universitas Mer...SIM, Namira Nur Jasmine, Hapzi Ali, Sistem Kecerdasan Buatan, Universitas Mer...
SIM, Namira Nur Jasmine, Hapzi Ali, Sistem Kecerdasan Buatan, Universitas Mer...Namira Jasmine
 
Memori dan berfikir
Memori dan berfikirMemori dan berfikir
Memori dan berfikirGalihSetyo5
 

What's hot (20)

Bagaimana Manusia Menyimpan Informasi
Bagaimana Manusia Menyimpan InformasiBagaimana Manusia Menyimpan Informasi
Bagaimana Manusia Menyimpan Informasi
 
Memorya
MemoryaMemorya
Memorya
 
Proses pembuatan memori
Proses pembuatan memoriProses pembuatan memori
Proses pembuatan memori
 
interkasi manusia dan komputer
interkasi manusia dan komputerinterkasi manusia dan komputer
interkasi manusia dan komputer
 
Belajar dan memory
Belajar dan memoryBelajar dan memory
Belajar dan memory
 
Mengaplikasikan Model Pemprosesan Maklumat Dalam PdP Bahasa Melayu
Mengaplikasikan Model Pemprosesan Maklumat Dalam PdP Bahasa MelayuMengaplikasikan Model Pemprosesan Maklumat Dalam PdP Bahasa Melayu
Mengaplikasikan Model Pemprosesan Maklumat Dalam PdP Bahasa Melayu
 
Apakah itu ingatan
Apakah itu ingatanApakah itu ingatan
Apakah itu ingatan
 
Teori pengolah informasi
Teori pengolah informasiTeori pengolah informasi
Teori pengolah informasi
 
INTERAKSI MANUSIA DAN KOMPUTER
INTERAKSI MANUSIA DAN KOMPUTERINTERAKSI MANUSIA DAN KOMPUTER
INTERAKSI MANUSIA DAN KOMPUTER
 
Teori proses pengolahan informasi
Teori proses pengolahan informasiTeori proses pengolahan informasi
Teori proses pengolahan informasi
 
Makalah faal
Makalah faalMakalah faal
Makalah faal
 
Ingat dan lupa
Ingat dan lupa Ingat dan lupa
Ingat dan lupa
 
Memori
MemoriMemori
Memori
 
141353672 makalah-memory-and-forgetting
141353672 makalah-memory-and-forgetting141353672 makalah-memory-and-forgetting
141353672 makalah-memory-and-forgetting
 
Presentasi memory kelompok 3
Presentasi memory kelompok 3Presentasi memory kelompok 3
Presentasi memory kelompok 3
 
Memori/Ingatan
Memori/IngatanMemori/Ingatan
Memori/Ingatan
 
Biopsikologi memory
Biopsikologi   memoryBiopsikologi   memory
Biopsikologi memory
 
Ingatan psikologi
Ingatan psikologiIngatan psikologi
Ingatan psikologi
 
SIM, Namira Nur Jasmine, Hapzi Ali, Sistem Kecerdasan Buatan, Universitas Mer...
SIM, Namira Nur Jasmine, Hapzi Ali, Sistem Kecerdasan Buatan, Universitas Mer...SIM, Namira Nur Jasmine, Hapzi Ali, Sistem Kecerdasan Buatan, Universitas Mer...
SIM, Namira Nur Jasmine, Hapzi Ali, Sistem Kecerdasan Buatan, Universitas Mer...
 
Memori dan berfikir
Memori dan berfikirMemori dan berfikir
Memori dan berfikir
 

Viewers also liked

Psikologi Kognitif
Psikologi KognitifPsikologi Kognitif
Psikologi Kognitifsafarid
 
Makalah proses belajar
Makalah proses belajarMakalah proses belajar
Makalah proses belajarazmah fikriyah
 
Kognitif (Psikologi Umum)
Kognitif (Psikologi Umum)Kognitif (Psikologi Umum)
Kognitif (Psikologi Umum)atone_lotus
 
Makalah psikoanalisa
Makalah psikoanalisaMakalah psikoanalisa
Makalah psikoanalisapsepti22
 
Teori belajar kognitif ( gestalt dan teori medan)
Teori belajar kognitif ( gestalt dan teori medan) Teori belajar kognitif ( gestalt dan teori medan)
Teori belajar kognitif ( gestalt dan teori medan) nftama77
 
Contoh Struktur Organisasi
Contoh Struktur OrganisasiContoh Struktur Organisasi
Contoh Struktur OrganisasiHasbullah1991
 
Struktur organisasi sekolah dan tugasnya
Struktur organisasi sekolah dan tugasnyaStruktur organisasi sekolah dan tugasnya
Struktur organisasi sekolah dan tugasnyaSaifuz Zuhri
 
2 file-struktur-organisasi
2 file-struktur-organisasi2 file-struktur-organisasi
2 file-struktur-organisasiMauLa AL Mafhy
 
Ppt psikologi kognitif - Endang Siswati
Ppt psikologi kognitif - Endang SiswatiPpt psikologi kognitif - Endang Siswati
Ppt psikologi kognitif - Endang SiswatiEndang20
 
22 struktur-organisasi-sekolah-dan-komite
22 struktur-organisasi-sekolah-dan-komite22 struktur-organisasi-sekolah-dan-komite
22 struktur-organisasi-sekolah-dan-komiteJeklee Mancap
 
Teori Psikoanalisa (sigmund freud)
Teori Psikoanalisa (sigmund freud)Teori Psikoanalisa (sigmund freud)
Teori Psikoanalisa (sigmund freud)Dina Haya Sufya
 
Teori perkembangan kognitif jean piaget
Teori perkembangan kognitif jean piagetTeori perkembangan kognitif jean piaget
Teori perkembangan kognitif jean piagetFanera Jeffery
 
Teori belajar kognitif dan penerapannya dalam belajar
Teori belajar kognitif dan penerapannya dalam belajarTeori belajar kognitif dan penerapannya dalam belajar
Teori belajar kognitif dan penerapannya dalam belajararuna227
 

Viewers also liked (17)

Psikologi Kognitif
Psikologi KognitifPsikologi Kognitif
Psikologi Kognitif
 
Makalah proses belajar
Makalah proses belajarMakalah proses belajar
Makalah proses belajar
 
Kognitif (Psikologi Umum)
Kognitif (Psikologi Umum)Kognitif (Psikologi Umum)
Kognitif (Psikologi Umum)
 
Kognitif "Psikologi Pendidikan"
Kognitif "Psikologi Pendidikan"Kognitif "Psikologi Pendidikan"
Kognitif "Psikologi Pendidikan"
 
Psi. kognitif
Psi. kognitifPsi. kognitif
Psi. kognitif
 
Makalah psikoanalisa
Makalah psikoanalisaMakalah psikoanalisa
Makalah psikoanalisa
 
Teori belajar kognitif ( gestalt dan teori medan)
Teori belajar kognitif ( gestalt dan teori medan) Teori belajar kognitif ( gestalt dan teori medan)
Teori belajar kognitif ( gestalt dan teori medan)
 
Contoh Struktur Organisasi
Contoh Struktur OrganisasiContoh Struktur Organisasi
Contoh Struktur Organisasi
 
Struktur organisasi sekolah dan tugasnya
Struktur organisasi sekolah dan tugasnyaStruktur organisasi sekolah dan tugasnya
Struktur organisasi sekolah dan tugasnya
 
2 file-struktur-organisasi
2 file-struktur-organisasi2 file-struktur-organisasi
2 file-struktur-organisasi
 
Ppt psikologi kognitif - Endang Siswati
Ppt psikologi kognitif - Endang SiswatiPpt psikologi kognitif - Endang Siswati
Ppt psikologi kognitif - Endang Siswati
 
22 struktur-organisasi-sekolah-dan-komite
22 struktur-organisasi-sekolah-dan-komite22 struktur-organisasi-sekolah-dan-komite
22 struktur-organisasi-sekolah-dan-komite
 
Teori Psikoanalisa (sigmund freud)
Teori Psikoanalisa (sigmund freud)Teori Psikoanalisa (sigmund freud)
Teori Psikoanalisa (sigmund freud)
 
Teori kognitif
Teori kognitifTeori kognitif
Teori kognitif
 
Teori perkembangan kognitif jean piaget
Teori perkembangan kognitif jean piagetTeori perkembangan kognitif jean piaget
Teori perkembangan kognitif jean piaget
 
Psikologi kognitif
Psikologi kognitifPsikologi kognitif
Psikologi kognitif
 
Teori belajar kognitif dan penerapannya dalam belajar
Teori belajar kognitif dan penerapannya dalam belajarTeori belajar kognitif dan penerapannya dalam belajar
Teori belajar kognitif dan penerapannya dalam belajar
 

Similar to MODEL PEMROSESAN

model pemprosesan maklumat
model pemprosesan maklumatmodel pemprosesan maklumat
model pemprosesan maklumatKhasim Din
 
Teori Kognitif dan Teori Tulving
Teori Kognitif dan Teori TulvingTeori Kognitif dan Teori Tulving
Teori Kognitif dan Teori TulvingRamendra Ananda
 
BAGAIMANA MANUSIA MENYIMPAN INFORMASI
BAGAIMANA MANUSIA MENYIMPAN INFORMASIBAGAIMANA MANUSIA MENYIMPAN INFORMASI
BAGAIMANA MANUSIA MENYIMPAN INFORMASISiti Maulidah
 
Teori pembelajaran kognitif
Teori pembelajaran kognitifTeori pembelajaran kognitif
Teori pembelajaran kognitifsalamoon
 
IMK part1 M2 M3.pptx
IMK part1 M2 M3.pptxIMK part1 M2 M3.pptx
IMK part1 M2 M3.pptxssusercac2bd
 
belajar-memori-pengetahuan.pptx
belajar-memori-pengetahuan.pptxbelajar-memori-pengetahuan.pptx
belajar-memori-pengetahuan.pptxMohammad Khoirudin
 
Tugas Modul 3 Aplikasi Pembelajaran dan Teori Pembelajaran
Tugas Modul 3 Aplikasi Pembelajaran dan Teori PembelajaranTugas Modul 3 Aplikasi Pembelajaran dan Teori Pembelajaran
Tugas Modul 3 Aplikasi Pembelajaran dan Teori PembelajaranRosmalia Eva
 
IMK_KELOMPOK_1_TI_1A.pptx
IMK_KELOMPOK_1_TI_1A.pptxIMK_KELOMPOK_1_TI_1A.pptx
IMK_KELOMPOK_1_TI_1A.pptxssuser1ddae2
 
Bmm3105 minggu 7
Bmm3105 minggu 7Bmm3105 minggu 7
Bmm3105 minggu 7Lina Rais
 
2.3 ingatan dan lupaan
2.3 ingatan dan lupaan2.3 ingatan dan lupaan
2.3 ingatan dan lupaanFarah Husna
 
Makalah Sistem Informasi oleh Nefrileila simarmata
Makalah Sistem Informasi oleh Nefrileila simarmataMakalah Sistem Informasi oleh Nefrileila simarmata
Makalah Sistem Informasi oleh Nefrileila simarmatanefrileilasimarmata
 
makalah sistem informasi oleh Nefrileila simarmata
makalah sistem informasi oleh Nefrileila simarmatamakalah sistem informasi oleh Nefrileila simarmata
makalah sistem informasi oleh Nefrileila simarmatanefrileilasimarmata
 
PENDEKATAN PEMROSESAN INFORMASI
PENDEKATAN PEMROSESAN INFORMASIPENDEKATAN PEMROSESAN INFORMASI
PENDEKATAN PEMROSESAN INFORMASIHusna Sholihah
 
Memori dan Berpikir
Memori dan BerpikirMemori dan Berpikir
Memori dan BerpikirViviSelviah
 
Makalah syafii pengantar informatika
Makalah syafii pengantar informatikaMakalah syafii pengantar informatika
Makalah syafii pengantar informatikaSyafi'i Elfakhrie
 
Makalah teori belajar pemrosesan informasi
Makalah teori belajar pemrosesan informasiMakalah teori belajar pemrosesan informasi
Makalah teori belajar pemrosesan informasiGoest Gara
 

Similar to MODEL PEMROSESAN (20)

model pemprosesan maklumat
model pemprosesan maklumatmodel pemprosesan maklumat
model pemprosesan maklumat
 
Teori Kognitif dan Teori Tulving
Teori Kognitif dan Teori TulvingTeori Kognitif dan Teori Tulving
Teori Kognitif dan Teori Tulving
 
BAGAIMANA MANUSIA MENYIMPAN INFORMASI
BAGAIMANA MANUSIA MENYIMPAN INFORMASIBAGAIMANA MANUSIA MENYIMPAN INFORMASI
BAGAIMANA MANUSIA MENYIMPAN INFORMASI
 
Teori pembelajaran kognitif
Teori pembelajaran kognitifTeori pembelajaran kognitif
Teori pembelajaran kognitif
 
IMK part1 M2 M3.pptx
IMK part1 M2 M3.pptxIMK part1 M2 M3.pptx
IMK part1 M2 M3.pptx
 
belajar-memori-pengetahuan.pptx
belajar-memori-pengetahuan.pptxbelajar-memori-pengetahuan.pptx
belajar-memori-pengetahuan.pptx
 
Tugas Modul 3 Aplikasi Pembelajaran dan Teori Pembelajaran
Tugas Modul 3 Aplikasi Pembelajaran dan Teori PembelajaranTugas Modul 3 Aplikasi Pembelajaran dan Teori Pembelajaran
Tugas Modul 3 Aplikasi Pembelajaran dan Teori Pembelajaran
 
IMK_KELOMPOK_1_TI_1A.pptx
IMK_KELOMPOK_1_TI_1A.pptxIMK_KELOMPOK_1_TI_1A.pptx
IMK_KELOMPOK_1_TI_1A.pptx
 
Bmm3105 minggu 7
Bmm3105 minggu 7Bmm3105 minggu 7
Bmm3105 minggu 7
 
Imk rinaldi
Imk rinaldiImk rinaldi
Imk rinaldi
 
Imk rinaldi
Imk rinaldiImk rinaldi
Imk rinaldi
 
2.3 ingatan dan lupaan
2.3 ingatan dan lupaan2.3 ingatan dan lupaan
2.3 ingatan dan lupaan
 
Makalah Sistem Informasi oleh Nefrileila simarmata
Makalah Sistem Informasi oleh Nefrileila simarmataMakalah Sistem Informasi oleh Nefrileila simarmata
Makalah Sistem Informasi oleh Nefrileila simarmata
 
Nefri
NefriNefri
Nefri
 
makalah sistem informasi oleh Nefrileila simarmata
makalah sistem informasi oleh Nefrileila simarmatamakalah sistem informasi oleh Nefrileila simarmata
makalah sistem informasi oleh Nefrileila simarmata
 
PENDEKATAN PEMROSESAN INFORMASI
PENDEKATAN PEMROSESAN INFORMASIPENDEKATAN PEMROSESAN INFORMASI
PENDEKATAN PEMROSESAN INFORMASI
 
Memori dan Berpikir
Memori dan BerpikirMemori dan Berpikir
Memori dan Berpikir
 
Makalah syafii pengantar informatika
Makalah syafii pengantar informatikaMakalah syafii pengantar informatika
Makalah syafii pengantar informatika
 
Makalah teori belajar pemrosesan informasi
Makalah teori belajar pemrosesan informasiMakalah teori belajar pemrosesan informasi
Makalah teori belajar pemrosesan informasi
 
Resume 7
Resume 7Resume 7
Resume 7
 

Recently uploaded

HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anakbekamalayniasinta
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 

Recently uploaded (20)

HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 

MODEL PEMROSESAN

  • 1. MAKALAH PSIKOLOGI KOGNITIF SEBAGAI MODEL PEMROSESAN INFORMASI Disusun Sebagai Tugas Mata Kuliah Psikologi Kognitif Dosen Pengampu : Dr. Yus M. Cholily Disusun Oleh : Sitti Rosida NIM : 201510530211003 PROGRAM PASCA SARJANA PENDIDIKAN MATEMATIKA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2015
  • 2. ii DAFTAR ISI Daftar Isi.................................................................................................................................... ii BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................................... 1 1.1 Latar Belakang .......................................................................................................... 1 1.2 Rumusan Masalah...................................................................................................... 1 1.3 Tujuan........................................................................................................................ 1 BAB II PEMBAHASAN........................................................................................................... 2 2.1 Definisi Psikologi Kognitif......................................................................................... 2 2.2 Psikologi Kognitif sebagai Model Pemrosesan Informasi.......................................... 2 2.2.1 Penganalogian model pemrosesan informasi dengan sistem kerja komputer.......................................................................................................... 2 2.2.2 Tahapan Model Pemrosesan Informasi........................................................... 3 2.1 Aplikasi Model Pemrosesan Informasi Dalam Proses Belajar................................. 6 2.2 Aplikasi Model Pemrosesan Informasi Dalam Belajar Matematika........................... 8 BAB III SIMPULAN................................................................................................................ 9 DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................. 10
  • 3. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Balakang Tujuan pendidikan di Indonesia mencakup 3 aspek yaitu aspek kognitif, aspek afektif dan aspek psikomotorik. Aspek kognitif merupakan kemampuan yang selalu dituntut kepada anak didik. Karena penguasaan kemampuan pada tingkatan ini menjadi dasar bagi penguasaan ilmu pengetahuan. Dalam penguasaan ilmu pengetahuan anak didik haruslah belajar. Belajar merupakan proses kognitif artinya bagaimana proses mengetahui terjadi pada manusia khususnya anak didik. Dalam psikologi kognitif, ada beberapa model yang digunakan untuk menjelaskan proses mengetahui pada manusia. Salah satu model yang paling banyak di teliti dalam kognisi manusia adalah model pemrosesan informasi. Model pemrosesan informasi membahas tentang peran operasi – operasi kognitis dalam pengolahan informasi. Oleh karena itu, makalah ini mengangkat topik Psikologi Kognitif Sebagai Model Pemrosesan Informasi. 1.2 Rumusan Masalah Rumusan masalah dari makalah ini adalah : 1. Apa itu psikologi kognitif ? 2. Bagaimana psikologi konitif sebagai model pemrosesan informasi ? 3. Bagaimana mengaplikasikan model pemrosesan informasi dalam proses belajar? 4. Bagaimana mengaplikasikan model pemrosesan informasi dalamproses belajar matematika? 1.3 Tujuan Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah : 1. Mengetahui tentang psikologi kognitif 2. Mengetahui tentang psikologi kognitif sebagai model sebagai model pemrosesan informasi 3. Mengaplikasikan model pemrosesan informasi kedalam proses pembelajaran khusunya Pelajaran Matematika.
  • 4. 2 BAB II PEMBAHASAN 2.1 DEFINIS PSIKOLOGI KOGNITIF Beberapa definis psikologi kognitif : Psikologi kognitif adalah studi tentang bagaimana orang mempersepsikan, belajar, mengingat, dan berpikir tentang informasi (Robert J. Sternberg, 2011: 2). Psikologi kognitif adalah cabang psikologi berkaitan dengan studi ilmiah pikiran (E. BRUC GOLDSTEIN,2010:5). Psikologi kognitif dengan topik-topik seperti persepsi, memori, perhatian, bahasa dan pemikiran / pengambilan keputusan (Carol Brown,2006:6). Dari definisi tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa Psikologi kognitif merupakan salah satu cabang dari psikologi umum mencakup studi ilmiah tentang gejala – gejala kehidupan mental / psikis sejauh berkaitan dengan cara manusia berpikir, seperti terwujud dalam memperoleh pengetahuan, mengolah aneka kesan yang masuk melalui penginderaan, menghadapi masalah / problem untuk mencari suatu penyelesaian, serta menggali dari ingatan pengetahuan dan prosedur kerja yang dibutuhkan dalam menghadapi tuntutan hidup sehari – hari. 2.2 Psikologi Kognitif sebagai Model Pemrosesan Informasi 2.2.1 Penganalogian model pemrosesan informasi dengan sistem kerja komputer Psikologi kognitif sebagai model pemrosesan informasi adalah mencari analogi untuk memahami cara kerja otak. Analogi yang paling mendekati cara kerja otak adalah (W.S Winkel, 2007:124) memandang otak sebagai suatu sistem pemroses informasi (information processing system). Proses yang terjadi dalam otak manusia dapat digambarkan pada gambar dibawah ini : input Coding menjadi sekumpulan simbol Disimpan Dibangkitkan untuk menghasilkan respon
  • 5. 3 Input berupa informasi atau rangsangan harus dikodekan sebelum disimpan atau diproses. coding adalah proses memasukkan informasi ke dalam memori,. berupa kode – kode dari stimulus. Proses model pemrosesan informasi ini memiliki banyak persamaan dengan cara kerja komputer. Proses yang diacu disini adalah adalah proses antara munculnya stimuli hingga menghasilkan suatu respon. Komputer mempunyai unit penerima data, yakni terminal dengan keyboard, unit sentral untuk pengolahan data yang dimasukkan, unit untuk menyimpan data yang telah diolah ( memory ) , unit untuk memindahkan data dari unit sentral ke unit memori dan menggali kembali data yang tersimpan pada unit ini dan unit yang mengeluarkan data untuk dipergunakan misalnya ada sambungan dengan sebuah alat pencetak ( printer ) atau dengan layar seperti layar TV. Fungsi masing – masing unit pada komputer sangat mirip dengan fungsi masing – masing satuan struktural dalam jalur pemrosesan informasi pada manusia. Prinsip kerja komputer seperti tampak pada gambar di bawah ini proses. 2.2.2 Tahapan Model Pemrosesan Informasi Model pemrosesan informasi ini ( W.S Winkel, 120:2004 ) menggambarkan suatu rangkaian kejadian atau peristiwa dalam otak manusia yang meliputi urutan langkah pengolahan informasi dari saat diterima sampai saat dilepaskan lagi. Informasi adalah masukan bagi setiap tahapan yang terjadi dalam otak. Pemrosesan informasi dapat diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menyimpan informasi sehingga dapat digunakan lagi di masa yang akan datang. Model pemrosesan dapat digambarkan dalam tahapan – tahapan seperti dibawah ini : INPUT PROSES/CPU OUTPUT STORAGE
  • 6. 4 Informasi dalam bentuk stimulus dari lingkungan akan mempengaruhi alat indera ( reseptor ) sebagai penerima stimulus, kemudian masuk kedalam sistem syaraf otak dan melalui daftar sensori ( sensory register ), yaitu organ yang menerima pertama kali stimulus yang masuk, peristiwa ini merupakan persepsi objek. Stimulus yang dikirimkan ke daftar sesnsori di transformasikan menjadi pulsa – pulsa elektrokimia atau impuls – impuls elektrokimia yang akhirnya disimpan dalam sistem syaraf otak pusat, selama waktu yang sangat singkat sekali, menurut sperling ( paridjo, 2010 : 3 ) hanya selama seperempat detik. Informasi yang ditampung amat singkat sekali, sebagian kecil diteruskan untuk selanjutnya diteruskan ke ingatan jangka pendek ( short Term Memory ) untuk diolah lebih lanjut, sedangkan sisanya hilang dan tidak tersedia lagi untuk pengolahan atau hilang dari sistem. Proses reduksi ini disebut persepsi selektif. Informasi yang telah diseleksi masuk kedalam ingatan jangka pendek ( Short Term memory ). Tahap ini dapat disamakan dengan kesadaran, yaitu apa yang kita sadari pada suatu waktu, misalnya menyadari melihat suatu nama dengan sebuah nomor telepon dalam buku petunjuk telepon. Namun, lamanya saat kesadaran itu amat singkat, kira – kira 20 detik. Informasi yang masuk tadi kemudian menghilang, kecuali L I N G K U N G A N RESEPTOR DAFTAR SENSORI INGATAN JANGKA PENDEK ALAT PELAKSANA PUSAT PERENCANAAN INGATAN JANGKA PANJANG PENGATURAN / KONTROL HARAPAN / MOTIVASI
  • 7. 5 bisa bertahan lebih lama karena sering mengulang – ngulang ( rehearsal ) nomor telepon tersebut. Bukan hanya umur ingatan jangka pendek, tetapi kapasitasnya juga terbatas, sehingga ingatan jangka pendek seringkali disebut dengan “Botlekneck” dari sistem pemrosesan informasi manusia. Ingatan jangka pendek juga dikenal dengan memori kerja ( working memory). Istilah ini lebih menekankan pada fungsinya yaitu melakukan kegiatan mental secara sadar atau pengolahan informasi secara sadar, misalnya pengalian bilangan 13 dan 25, sambil mengingat ( 3 x 25 ) dan ( 10 x 25 ) untuk menjumlahkannya keduanya di dalam memori kerja. Informasi dalam memori kerja dapat dikode, kemudian disimpan dalam ingatan jangka panjang ( long term memory ). Pengkodean ( coding ) merupakan suatu proses transformasi dimana informasi baru diintegrasikan pada informasi lama dengan berbagai cara. Ingatan jangka panjang menyimpan informasi yang akan digunakan di kemudian hari. Berlawanan dengan memori kerja, memori jangka panjang bertahan lama sekali, mungkin untuk jangka waktu seumur hidup. Informasi yang telah tersimpan dalam ingatan jangka panjang, bila akan digunakan lagi akan dipanggil. Jika informasi tersusun dengan rapi dan teratur mudah ditemukan kemudian dimasukan kembali ke dalam ingatan jangka pendek atau langsung disalurkan ke unit pusat perencanaan. Dan bilamana informasi tidak tersusun dengan rapi dan teratur, informasi sukar ditemukan sehingga bisa dikatakan “ informasi hilang ‘ ( Lupa ). Informasi yang berasal dari ingatan jangka pendek atau ingatan jangka panjang ditampung dalam pusat perencanaan yang mempersiapkan masukan untuk disalurkan keunit pelaksana, yang akhirnya akan memberikan jawaban / reaksi terhadap lingkungan. Alat pelaksana meliputi semua kelenjar dan otot, lengan dan tangan untuk menulis serta alat suara untuk berbicara. Aliran informasi yang terorganisasi dengan baik, dapat mencapai suatu sasaran. Hal ini yang tergambar dalam kotak pengaturan /kontrol pada manusia berarti bahwa dalam berpikirnya selama proses transformasi, dia mengarahkan diri sendiri. Ini semua bersifat kognitif. Sasaran apa yang akan dicapai dan apa makna sasaran itu, terungkapkan dalam harapan tentang
  • 8. 6 tujuan dan dalam motivasi yang menggerakkan serta ikut mengarahkan untuk memperoleh suatu hasil nyata. 2.2.3 Model – Model Pemrosesan Informasi Model pemrosesan diatas bersumber pada pandangan tentang ingatan manusia yang seolah – olah terdiri atas tiga ruangan yang dilalui oleh aliran informasi untuk diolah, disimpan dan digali kembali. Tiga ruang itu adalah ingatan sensoris, ingatan jangka pendek dan jangka panjang. Ingatan jangka panjang diandaikan ( W. S. Winkel, 2007:346) terdiri atas 3 bagian yaitu ingatan episodik, semantik dan prosedural ( episodic, semantic, procedural memory ). Ingatan episodik mengandung gambaran pengalaman – pengalaman pribadi yang terorganisasi menurut tempat / ruang dimana berlangsung dan menurut waktu kapan berlangsung. Dalam ingatan semantik disimpan pengetahuan deklaratif mengandung informasi faktual sedangkan ingatan prosedural merupakan informasi mengenai bagaimana cara mengerjakan sesuatu atau disebut dengan pengetahuan deklaratif. Model pemrosesan informasi ini meupakan hasil pemikiran Atkinson dan shiffrin. Sementara itu model yang dikembangkan oleh Craik dan Lockart ( W.S. Winkel, 20017: 346) adalah model tahap pengolahan informasi ( level of processing ) . Menurut konsepsi yang mendasari model ini adalah informasi yang diterima diolah dengan tingkatan yang berbeda. Semakin dalam pengolahan yang dilakukan semakin baik informasi diingat. Manusia akan lebih mengingat hal – hal yang mempunyai arti bagi dirinya atau hal – hal yang menjadi perhatiannya atau menarik bagi dirinya dan diproses lebih mendalam dari pada stimuli yang tidak mempunyai arti atau tidak menarik bagi dirinya. 2.3 Aplikasi Model Pemrosesan Informasi Dalam Proses Belajar Setiap proses belajar dipandang sebagai rangkaian sejumlah sub proses yang masing – masing memegang peranan terbatas dalam keseluruhan proses belajar. Robert M. Gagne telah mengembangkan suatu pandangan yang menyingkap proses belajar mengajar di sekolah secara menyeluruh dan merupakan perwujudan konkret dari model pemrosesan informasi. Belajar adalah proses
  • 9. 7 memperoleh informasi, mengolah informasi, menyimpan informasi, serta mengingat kembali informasi yang dikontrol oleh otak. Rangkaian seluruh kejadian internal yang berlangsung bila seseorang belajar, dapat dilukiskan juga sebagai rangkaian / pola fase dalam proses belajar. Khususnya proses belajar, sebagaimana berlangsung disekolah, dapat digambarkan sebagai rangkaian fase – fase yang harus dilalui oleh siswa. Fase – fase ( paridjo : 2010,6) belajar menurut Gagne adalah : 1. Fase motivasi ( motivation Phase ) Pemberian motivasi memungkinkan peserta didik berusaha mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Pengajar menarik perhatian siswa dengan menceritakan kegunaan materi ajar yang dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari. Jika pengajar mampu menarik perhatian siswa, maka hal itu merupakan pertanda bahwa dalam diri siswa timbul motivasi atau rasa ingin tahu untuk mempelajari suatu materi pelajaran yang disajikan oleh pengajar. 2. Fase pengenalan (Apprehending phase ),siswa harus memberikan perhatian pada bagian-bagian yang esensial suatu kejadian instruksional jika belajar akan terjadi. Misalnya siswa memperhatikan aspek-aspek yang relevan tentang apa yang dikatakan guru atau tentang gagasan-gagasan utama dalam buku. 3. Fase perolehan ( Acquisition phase), Bila siswa memperhatikan informasi yang relevan, ia telah siap menerima pelajaran. Informasi yang disajikan tidak langsung disimpan dalam memori. Informasi itu diubah menjadi bentuk yang bermakna yang dihubungkan dengan informasi yang telah ada dalam memori siswa. Suatu informasi dapat diubah oleh siswa menjadi bermakna sehingga dapat dihubungkan dengan informasi yang telah ada dalam ingatannya. Informasi yang tertinggal sementara dalam “ingatan jangka pendek” akan mengalami transformasi ke dalam bentuk yang sudah siap disimpan. Proses ini disebut pengkodean. Siswa siap memperhatikan informasi yang penting dan siap menerima pelajaran. 4. Fase retensi, (Retention phase) pada fase ini siswa mulai memindahkan informasi ke ingatan janga panjang ( Long Term Memory ). Hal ini terjadi melalui pengulangan kembali, praktik, elaborasi atau lainnya. 5. Fase pemanggilan (Recall phase), pada fase ini siswa belajar mencari hubungan dengan apa yang telah dipelajari untuk memanggil informasi yang telah dipelajari sebelumnya. Apabila dalam memasukan dalam ingatan
  • 10. 8 Jangka lama di kode dengan baik, maka akan dipanggil kembali, namun kadang terjadi ingatan jangka lama siswa tidak di kode dengan baik sehingga disini peran guru dapat membantu dengan memberi stimulus untuk mengeluarkan informasi yang tersimpan dalam ingatan. 6. Fase generalisasi (Generalization phase), Biasanya informasi itu kurang nilainya jika tidak dapat diterapkan di luar konteks dimana informasi itu dipelajari, Jadi dalam fase generalisasi ini peserta didik dapat belajar untuk memanfaatkan informasi yang telah didapat ke dalam permasalahan yang relevan dalam kehidupan sehari-hari. 7. Fase penampilan (Performance phase), siswa menampilkan kemampuannya dari apa yang telah dipelajari melalui tindakan yang terlihat. 8. Fase umpan balik ( feedback phase ), siswa menerima umpan balik dari guru dariapa yang telah dipelajari, baik bagi siswa yang telah mengerti atau belum mengerti. 2.4 Aplikasi Model Pemrosesan Informasi Dalam Belajar Matematika. Matematika adalah ilmu yang objeknya abstrak yang berisikan simbol – simbol. agar siswa dapat mempelajarinya sebagai langkah awal diperlukan kegiatan manipulasi benda – benda konkret yang mendekati objek matematika. Pembelajaran Matematika berikut berdasarkan model pengolahan informasi yang dikemukakan oleh Gagne yaitu dalam belajar diperlukan delapan fase seperti disebutkan diatas. Contoh : pembelajaran tentang sudut Fase – fase yang dikemukakan oleh Gagne dalam pembelajaran matematika adalah : a. Fase motivasi : guru menyampaikan topik dan tujuan dari materi yang akan dibahas, konsep dasar awal. Guru juga menyampaikan contoh kegunaan apabila menguasai materi ini. b. Fase pengenalan : siswa memperoleh materi yang dikenalkan oleh Guru tentang materi sudut. Dalam fase ini siswa mengkoding informasiyang diperoleh kemudian disalurkan ke ingatan jangka pendek melalui daftar sensori. c. Fase perolehan : dalam pemberian penjelasan oleh guru, dalam pikiran siswa terjadi proses coding untuk hal – hal yang penting dari informasiyang diterima.
  • 11. 9 d. Fase retensi : siswa menyimpan informasi tentang penyelesaian pertidaksamaan kuadrat dalam bentuk coding ke dalam memori jangka pendek maupun memori jangka penjang dari fase perolehan. e. Fase pemanggilan : setelah melaksanakan kegiatan belajar kemudian dilakukan tes belajar baik tes lisan maupun tes tertulis. Pada fase ini dengan bantuan penghasil respon dan pengaturan informasi yang telah disimpan dipanggil kembali untuk mengerjakan tes. f. Fase generalisasi : pengetahuan materi sudut digunakan untuk menyelesaikan masalah lain yang bervariasi. g. Fase penampilan : siswa menampilkan hasil karya untuk diketahui keberhasilannya. h. Fase umpan balik : Guru memberikan umpan balik dalam bentuk penguatan kepada siswa yang menampilkan hasilnya yang baik. Namun bagi siswa yang belum benar, diberikan penjelasan ulang sehingga siswa tersebut menjadi benar.
  • 12. 10 BAB III SIMPULAN Psikologi kognitif adalah salah satu cabang dari psikologi umum mencakup studi ilmiah tentang gejala – gejala kehidupan mental / psikis sejauh berkaitan dengan cara manusia berpikir, seperti terwujud dalam memperoleh pengetahuan, mengolah aneka kesan yang masuk melalui penginderaan, menghadapi masalah / problem untuk mencari suatu penyelesaian, serta menggali dari ingatan pengetahuan dan prosedur kerja yang dibutuhkan dalam menghadapi tuntutan hidup sehari – hari. Dalam mempelajari psikologi kognitif sebagai Model pemrosesan informasi menggunakan analogi atau metafora sistem kerja komputer dan tahapan – tahapan informasi. Proses pemrosesan informasi sehingga terjadinya respon adalah informasi yang berasal dari lingkungan diterima oleh alat indera ( reseptor ) kemudian dilanjutkan ke sensori register, sebagian informasi ini kemudian dilanjutkan ke memori jangka pendek sementara sebagian yang lain hilang atau lupa. Informasi yang tersimpan dalam memori jangka pendek di kode untuk kemudian disimpan dam memori jangka panjang, dan bila suatu waktu diperlukan dapat dipanggil kembali dengan adanya respon dari lingkungan. Proses belajar dipandang sebagai suatu proses model informasi yang menyangkut fase motivasi, pengenalan, perolehan, retensi, pemanggilan, generalisasi, penampilan dan umpan balik.
  • 13. 11 DAFTAR PUSTAKA Winkel, W.S. ( 2007 ). “ Psikologi Belajar”. Yogyakarta : Media Abadi. Strenberg, Robert.J. ( 2011 ). “ Cognitive Psychology “.Belmont : CA.Wadsworth. Paridjo. ( 2010 ). “ Makalah Pembelajaran Matematika Berdasarkan Teori Pemrosesan Informasi “. UPBJJ Semarang Universitas Terbuka.