SlideShare a Scribd company logo
1 of 23
Download to read offline
Dr. Bahtiar Husain, Sp.P, MH.Kes
BIJAK MKEK, PB IDI
1 Maret 2020
Etika Kedokteran dalam
Kerjasama Periklanan
dengan Sponsor.
DATA PRIBADI
• Nama : Bahtiar Husain, dr, Sp.P, MH.Kes
• Tempat/tanggal lahir : Parepare, 7 April 1963
• Pekerjaan : Dokter PARU di RS PARU FIRDAUS
• Instansi : KEMENKUM- HAM
• Agama : Islam
• ALAMAT` : Jl. Siak No. 14, Kompleks Bea Cukai, Jakarta Utara
PENDIDIKAN UMUM
• SMA Negeri I Parepere 1983, Sulawesi Selatan
• S1 : Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin, Makassar 1991
• S2 : Fakultas Hukum Kesehatan , UNHAS 2009
• S3 : Mahasiswa Program S3 Hukum, Universitas Borobudur 2017
• PENDIDIKAN SPESIALIS
• Fakultas Kedokteran bagian Pulmonologi, Universitas Indonesia 2004
ORGANISASI
• Ketua Lembaga Advokasi Kedokteran Indonesia ( LAKI)‫‏‬
• Sekjend Perhimpunan Dokter Paru Indonesia, PDPI 2000-2014
• Ketua Bidang Hukum dan Etik PDPI tahun 2018- 2021
• Anggota Majelis Kehormatan Etika Kedokteran Indonesia (MKEK) PB IDI 2018-2021
• Member of Council President World Association Medical Law ( WAML )
KURIKULUM VITAE
overview
• Etik kedokteran
• Pengertian Iklan
• Dokter beriklan
• Pengaturan etik beriklan
• KODEKI
• PMK 1787/Menkes/PER/XII/2010
• MOU GP FARMASI – IDI
• Pembahasan - kesimpulan
Dasar etik Kedokteran
• Etik kedokteran mulai dikenal sejak 1500 tahun sebelum Masehi dalam bentuk
• Code of the Nesilim, Code of Hammurabi dan Code of Hittites yang bicara tentang
“social structure, sense of justice, and morality”
• Sumpah Hippocrates Hidup sekitar 460-370 tahun SM.
• Isi: kewajiban-kewajiban dokter dalam berperilaku dan bersikap
• World Medical Association (Deklarasi Geneva/1968) sumpah dokter (dunia) dan
Kode Etik Kedokteran Internasional.
• Kode Etik Kedokteran Indonesia. Disingkat KODEKI 2012 berisikan tentang
kewajiban umum, kewajiban terhadap pasien, kewajiban terhadap sejawat dan
kewajiban terhadap diri sendiri.
SIKAP ETIS DAN PROFESIONAL
DOKTER
• Autonomy; menghormati hak pasien dan putusan tindakan ditangan
pasien, bukan pada dokter.
• Beneficence; segala tindakan yang dilakukan dasarnya “Patient need”
• Non maleficence; Cakap, competence, professional sehingga tidak
mencederai pasien dalam hal diagnosis, treatment dan tindakan.
• Justice; bersikap adil dan jujur dalam menjalankan profesi
• Altruisme; mengedepankan kepentingan umum, profesi dan pasien.
PROFESI KEDOKTERAN
UU NO 29 TH 2004
• Praktik kedokteran dilaksanakan berasaskan Pancasila dan didasarkan pada nilai
ilmiah, manfaat, keadilan, kemanusiaan, keseimbangan, serta perlindungan dan
keselamatan pasien.
• Suatu pekerjaan kedokteran yang dilaksanakan berdasarkan suatu keilmuan,
kompetensi yang diperoleh melalui Pendidikan berjenjang dan kode etik yang
bersifat melayani masyarakat.
• Hakikat profesi kedokteran adalah bisikan Nurani dan panggilan jiwa untuk
mengabdikan diri pada manusia berlandaskan moralitas yang kental, prinsip
kejujuran, keadilan, empati, keikhlasan dan kepedulian sesama manusia
ETIKA PROFESI KEDOKTERAN
• Kesadaran dan pedoman yang mengatur prinsip moral dan etik dalam melaksanakan
profesi kedokteran, sehingga mutu dan kualitas profesi kedokteran tetap terjaga dan
terhormat
• Seperangkat perilaku dokter dalam hubungannya dengan pasien, keluarga, masyarakat,
teman sejawat.
• Rumusan perilaku dokter dirumuskan dalam Kode Etik Kedokteran, KODEKI.
• Norma etik apabila dilanggar “hanya” akan membawa akibat sanksi moral, namun
dapat dikenai sanksi disiplin profesi, peringatan hingga ke bentuk yang lebih berat;
• Kewajiban menjalani pendidikan / pelatihan
• Pencabutan haknya berpraktik profesi.
Pengertian Iklan
• Adalah suatu bentuk informasi yang dilakukan oleh seseorang, instansi/
lembaga, atau perusahaan, yang isinya berupa pesan yang menarik tentang
sebuah produk atau jasa yang ditujukan kepada khalayak.
• Maksud dan tujuan dibuatnya iklan adalah untuk membujuk/ mendorong
masyarakat sehingga menjadi tertarik menggunakan produk/ jasa yang
ditawarkan.
• Biasanya iklan dipasang di berbagai media agar terlihat oleh banyak orang.
Beberapa media tersebut diantaranya Koran, Majalah, Tabloid, Televisi,
Situs Berita, Blog, Media Sosial, Mesin Pencari, dan tempat-tempat umum.
Jenis / Macam-Macam Iklan
1. Iklan Pemberitahuan (Informasi)
Jenis iklan ini bertujuan untuk menarik perhatian khalayak tertentu melalui sebuah informasi atau
pemberitahuan.
• Iklan Kelulusan dokter, professor, Iklan peresmian Rumah Sakit
2. Iklan Penawaran (Niaga)
Iklan jenis ini bertujuan untuk menawarkan barang atau jasa dengan orientasi profit:
• Iklan penawaran barang/ produk, misalnya Obat, Alat medis, smartphone, kartu kredit.
• Iklan penawaran jasa, misalnya jasa dokter, jasa Laboratorium, pengobatan alternatif, dan lain-lain.
3. Iklan Layanan Masyarkat
Iklan jenis ini bertujuan untuk memberikan informasi dan pencerahan kepada masyarakat tentang
suatu isu atau hal tertentu. Iklan layanan masyarakat dibuat oleh lembaga atau instansi pemerintah
atau organisasi non-profit.
Dokter beriklan
• Di media elektronik tidak sedikit dokter dan tenaga kesehatan lain yang
mengiklan dan menjadi iklan sebuah produk untuk mempengaruhi
konsumen.
• Melibatkan dokter menjadi bintang iklan jelas dianggap tidak etis apalagi
jenis iklannya adalah NIAGA.
• Informasi tentang keberadaan dan kompetensi dokter, serta tentang
layanan medis yang sahih kadang dijadikan iklan terselubung.
• Jasa layanan kedokteran tujuan utamanya adalah untuk menolong, bukan
untuk jasa komersial.
Kenapa dokter beriklan
• Pengetahuan moral etik dokter kurang memadai
• Persepsi yang terbangun sejak memasuki Fakultas Kedokteran sudah
bergeser dari jiwa Altruisme ke komersialisasi.
• Sebaran dokter yang tidak merata, terpusat di kota besar sehingga
persaingan perebutan pasien meningkat.
• Urgensi atas kepemilikan citra diri dan popularitas adalah salah satu tujuan
lainnya dalam beriklan.
• Dengan meningkatnya kesohoran, berbagai tawaran untuk menjadi duta
merek, bintang iklan, presenter acara akan datang. JEKI vol1,no.1 2017
DOKTER
BERIKLAN
IKLAN LAYANAN MASYARAKAT
PENGATURAN ETIK BERIKLAN
• Iklan jelas ditujukan untuk membujuk, mempengaruhi khalayak
menggunakan produk atau jasa yang sifatnya komersial.
• Dokter yang menjadi bintang iklan akan tersandra menyuarakan
kepentingan komersialisasi produk obat, jasa, alat kesehatan.
• Memuji diri atau mempromosikan produk atau layanan komersial oleh dokter
adalah hal yang berpotensi merendahkan marwah profesi kedokteran.
• Pelarangan dokter beriklan jelas diatur dalam;
• Pasal 3 dan pasal 4 KODEKI 2012,
• Permenkes no 1787/Menkes/PER/XII/2010 tentang iklan dan layanan kesehatan dan
• MOU GP Farmasi dan IDI.
LARANGAN DOKTER BERIKLAN
KODEKI 2012, Pasal 3
• Dalam melakukan pekerjaan kedokterannya, seorang dokter tidak boleh
dipengaruhi oleh sesuatu yang mengakibatkan hilangnya kebebasan dan
kemandirian profesi.
• Cakupan pasalnya;
• Mencegah pihak mananapun secara sengaja atau tidak menyimpangi
etik melalui pekerjaan kedokteran.
• Membuat iklan dan menerima imbalan dari Farmasi.
• Melibatkan diri secara langsung atau tidak langsung mempromosikan
diri,obat, jasa layanan kedokteran
Cakupan pasal
KODEKI pasal 3
• Dokter wajib menolak segala bentuk pemberian bila dikaitkan dengan
kapasitas profesionalnya.
• Dalam kehadirannya pada temu ilmiah dilarang mengikatkan diri untuk
mempromosikan obat, jasa tertentu.
• Dilarang menerima bantuan apapun dari perusahaan yang produknya
bertentangan dengan kesehatan, seperti rokok, minuman alcohol.
• Dilarang bertindak memenangkan persaingan bisnis apapun secara
melanggar hukum
KODEKI 2012,
Pasal 4
• Seorang dokter wajib menghindarkan diri dari perbuatan yang bersifat memuji diri
• Cakupan pasalnya;
• Wajib mempertahankan profesionalisme dalam menginformasikan informasi
akurat dan factual.
• Dilarang mengiklankan diri, almamater atau fasilitas pelayanan kesehatan
yang bertentangan dengan ketentuan hokum.
• Dilarang mengiklankan kemampuan / kelebihan yang dimiliki baik lisan
maupun tulisan yang mengandung pernyataan superlative misalnya” satu-
satunya”.
LARANGAN DOKTER BERIKLAN
PMK 1787/Menkes/PER/XII/2010
• Masyarakat perlu diberi perlindungan informasi dari iklan dan publikasi pelayanan
kesehatan yang menyesatkan
• Materi iklan dan publikasi layanan kesehatan harus bersifat informatif, edukatif dan
bertanggung jawab. Pasal 29, UU RS no 44 tahun 2009
• Pasal 5, melarang ;
• Memuji diri secara berlebihan termasuk kata “satu-satunya” yang bermakna
keunggulan sehingga cenderung menyesatkan.
• Mempublikasikan metode, obat, alat dan tehnologi yang belum punya EBM
• Mengiklankan promosi pemberian discount atas pelayanan kesehatan
• Memberi testimoni dalam bentuk iklan.
LARANGAN DOKTER BERIKLAN
PMK 1787/Menkes/PER/XII/2010
• Pasal 8
• Tenaga kesehatan dilarang mengiklankan atau menjadi model iklan obat, alat
kesehatan, perbekalan alat kesehatan, dan fasilitas pelayanan kesehatan kecuali
dalam iklan layanan kesehatan masyarakat
• Tenaga kesehatan dapat melakukan publikasi atas pelayanan atau penelitian
kesehatan dalam majalah kesehatan atau di forum ilmiah untuk lingkungan profesi.
• Iklan layanan kesehatan masyarakat ditujukan untuk mengubah prilaku buruk
masyarakat;
• hidup sehat dan bersih,
• pemberantasan penyakit dan
• keluarga berencana.
Kesepakatan Bersama lDl, PDGI, dan GP
FARMASI Tentang Dukungan Bantuan, Sponsorship, dan Donasi
• DONASI
• Dalam hal pemberian donasi, industri farmasi tidak boleh menawarkan hadiah/penghargaan,
insentif, donasi finansial atau dalam bentuk lain sejenis, yang dikaitkan dengan penulisan resep
atau anjuran penggunaan obat/produk perusahaan tertentu.
• SPONSORSHIP
• Tenaga medis dalam melakukan pekerjaan nya tidak boleh dipengaruhi oleh sesuatu yang
mengakibatkan hilangnya kebebasan dan kemandirian profesi. Para pihak dilarang menjuruskan
pasien untuk menggunakan produk tertentu
• Sponsorship apapun yang diberikan Industri farmasi untuk mempromosikan suatu produk, tidak
boleh disyaratkan/dikaitkan dengan kewajiban untuk menggunakan atau meresepkan produk
dimaksud.
Pedoman Teknis Pelaksanaan
Bab 1
• Point 5
• Promosi Obat adalah semua kegiatan pemberian informasi dan himbauan mengenai
obat jadi yang memiliki izin edar yang dilakukan oleh Industri Farmasi dan Pedagang
Besar Farmasi, dengan tujuan meningkatkan peresepan, distribusi, penjualan dan
atau penggunaan obat,
• Point 6
• Sponsorship adalah kegiatan Promosi obat dilakukan oleh Industri Farmasi dan
Pedagang Besar Farmasi, dalam bentuk kegiatan ilmiah untuk penyebar luasan
informasi obat bagi kepentingan pelayanan kesehatan masyarakat dengan melibatkan
tenaga medis sebagai nara sumbernya.
PEMBAHAS
AN
• Sikap etis dan profesionalisme dokter sangat mulia dengan prinsip
dasar “to help” or “ do no harm”
• Dokter beriklan atau mempromosikan produk melepaskan
kemandirian profesi utk sponsor
• Beriklan jelas melanggar KODEKI khusunya pasal 3 yaitu
kemandirian profesi dan pasal 4 terkait memuji diri sendiri.
• Dalam PMK 1787/Menkes/PER/XII/2010 juga pasal 5 dan pasal 8
tegas melarang beriklan dan menjadi bintang iklan kecuali iklan
layanan masyarakat yang sifatnya non komersial
• Kendati antara IDI dan GP Farmasi telah membuat rambu-rambu
kesepakatan terkait donasi, sponsorship dan iklan namun keichlasan
donasi tersebut bukannya tanpa pamrih. ”tidak ada makan siang
yang gratis”
• Ray Minihan di British Medical Journal edisi Mei 2003, sponsorsip
untuk acara ilmiah berkaitan dengan meningkatnya peresepan
obat-obat milik perusahaan sponsor.
KESIMPULAN
• Dokter tidak etis beriklan dan menjadi bintang
iklan karena akan mencederai kemuliaan
profesi.
• Jiwa dan semangat kemuliaan Dokter
menolong tanpa pamrih.
• Iklan semangatnya lebih kepada
komersialisialisasi untuk tujuan profit
• Iklan dibolehkan untuk tujuan iklan layanan
masyarakat
•TERIMA KASIH

More Related Content

Similar to Etika_Dokter-Iklan-Sponsor-Dr_Bahtiar.pdf

Bersama Apoteker Kenali Dagusibu dan Pelayanan Kefarmasian.pptx
Bersama Apoteker Kenali Dagusibu dan Pelayanan Kefarmasian.pptxBersama Apoteker Kenali Dagusibu dan Pelayanan Kefarmasian.pptx
Bersama Apoteker Kenali Dagusibu dan Pelayanan Kefarmasian.pptxNevada3
 
Kodeki dan Praktek kedokteran sehari-hari
Kodeki dan Praktek kedokteran sehari-hariKodeki dan Praktek kedokteran sehari-hari
Kodeki dan Praktek kedokteran sehari-hariCharlie Windri
 
Modul iii kb1 advokasi dalam promosi kesehatan
Modul iii kb1 advokasi dalam  promosi kesehatanModul iii kb1 advokasi dalam  promosi kesehatan
Modul iii kb1 advokasi dalam promosi kesehatanpjj_kemenkes
 
Etika dan Hukum Penanganan Covid 19 di Indonesia.pdf
Etika dan Hukum Penanganan Covid 19 di Indonesia.pdfEtika dan Hukum Penanganan Covid 19 di Indonesia.pdf
Etika dan Hukum Penanganan Covid 19 di Indonesia.pdfAnthonyFu9
 
Etika dalam Promosi Kesehatan - di sampaikan oleh Yayi S P(1).pdf
Etika dalam Promosi Kesehatan - di sampaikan oleh Yayi S P(1).pdfEtika dalam Promosi Kesehatan - di sampaikan oleh Yayi S P(1).pdf
Etika dalam Promosi Kesehatan - di sampaikan oleh Yayi S P(1).pdfpromkesseyegan
 
PPT BUK MASTIUR ETIK BIOMEDIS DAN APLIKASINYA.pptx
PPT BUK MASTIUR ETIK BIOMEDIS DAN APLIKASINYA.pptxPPT BUK MASTIUR ETIK BIOMEDIS DAN APLIKASINYA.pptx
PPT BUK MASTIUR ETIK BIOMEDIS DAN APLIKASINYA.pptxYuliamandaHarahap
 
Sosialisasi bpjs kesehatan
Sosialisasi bpjs kesehatanSosialisasi bpjs kesehatan
Sosialisasi bpjs kesehatanNur Fuad
 
business plan pembuatan apotek presentation ppt
business plan pembuatan  apotek presentation pptbusiness plan pembuatan  apotek presentation ppt
business plan pembuatan apotek presentation pptNiken Feladita
 
Mampu memahami pengantar ilmu hukum dan memahami tentang aspek hukum dalam pr...
Mampu memahami pengantar ilmu hukum dan memahami tentang aspek hukum dalam pr...Mampu memahami pengantar ilmu hukum dan memahami tentang aspek hukum dalam pr...
Mampu memahami pengantar ilmu hukum dan memahami tentang aspek hukum dalam pr...Operator Warnet Vast Raha
 
Mampu memahami pengantar ilmu hukum dan memahami tentang aspek hukum dalam pr...
Mampu memahami pengantar ilmu hukum dan memahami tentang aspek hukum dalam pr...Mampu memahami pengantar ilmu hukum dan memahami tentang aspek hukum dalam pr...
Mampu memahami pengantar ilmu hukum dan memahami tentang aspek hukum dalam pr...Operator Warnet Vast Raha
 
DOKTER-PASIEN.rev22.pdf
DOKTER-PASIEN.rev22.pdfDOKTER-PASIEN.rev22.pdf
DOKTER-PASIEN.rev22.pdfwyantono
 
JURNAL READING PROF TRI.docx
JURNAL READING PROF TRI.docxJURNAL READING PROF TRI.docx
JURNAL READING PROF TRI.docxNuzulliaJamal1
 
AUDIT IKLAN DOKTER.pdf
AUDIT IKLAN DOKTER.pdfAUDIT IKLAN DOKTER.pdf
AUDIT IKLAN DOKTER.pdfwiwienfitire
 
Makalah Keperawatan Profesional
Makalah Keperawatan ProfesionalMakalah Keperawatan Profesional
Makalah Keperawatan ProfesionalFirdika Arini
 
KOMUNIKASI EFEKTIF DOKTER GIGI DAN PASIEN
KOMUNIKASI EFEKTIF DOKTER GIGI DAN PASIENKOMUNIKASI EFEKTIF DOKTER GIGI DAN PASIEN
KOMUNIKASI EFEKTIF DOKTER GIGI DAN PASIENasih gahayu
 

Similar to Etika_Dokter-Iklan-Sponsor-Dr_Bahtiar.pdf (20)

Bersama Apoteker Kenali Dagusibu dan Pelayanan Kefarmasian.pptx
Bersama Apoteker Kenali Dagusibu dan Pelayanan Kefarmasian.pptxBersama Apoteker Kenali Dagusibu dan Pelayanan Kefarmasian.pptx
Bersama Apoteker Kenali Dagusibu dan Pelayanan Kefarmasian.pptx
 
Kodeki dan Praktek kedokteran sehari-hari
Kodeki dan Praktek kedokteran sehari-hariKodeki dan Praktek kedokteran sehari-hari
Kodeki dan Praktek kedokteran sehari-hari
 
Modul iii kb1 advokasi dalam promosi kesehatan
Modul iii kb1 advokasi dalam  promosi kesehatanModul iii kb1 advokasi dalam  promosi kesehatan
Modul iii kb1 advokasi dalam promosi kesehatan
 
Etika dan Hukum Penanganan Covid 19 di Indonesia.pdf
Etika dan Hukum Penanganan Covid 19 di Indonesia.pdfEtika dan Hukum Penanganan Covid 19 di Indonesia.pdf
Etika dan Hukum Penanganan Covid 19 di Indonesia.pdf
 
Etika dalam Promosi Kesehatan - di sampaikan oleh Yayi S P(1).pdf
Etika dalam Promosi Kesehatan - di sampaikan oleh Yayi S P(1).pdfEtika dalam Promosi Kesehatan - di sampaikan oleh Yayi S P(1).pdf
Etika dalam Promosi Kesehatan - di sampaikan oleh Yayi S P(1).pdf
 
3. Etika Kesehatan Masyarakat.pptx
3. Etika Kesehatan Masyarakat.pptx3. Etika Kesehatan Masyarakat.pptx
3. Etika Kesehatan Masyarakat.pptx
 
PPT BUK MASTIUR ETIK BIOMEDIS DAN APLIKASINYA.pptx
PPT BUK MASTIUR ETIK BIOMEDIS DAN APLIKASINYA.pptxPPT BUK MASTIUR ETIK BIOMEDIS DAN APLIKASINYA.pptx
PPT BUK MASTIUR ETIK BIOMEDIS DAN APLIKASINYA.pptx
 
Sosialisasi bpjs kesehatan
Sosialisasi bpjs kesehatanSosialisasi bpjs kesehatan
Sosialisasi bpjs kesehatan
 
Dokter dan Pasien Rumah Sakit
Dokter dan Pasien Rumah SakitDokter dan Pasien Rumah Sakit
Dokter dan Pasien Rumah Sakit
 
Etika keseahatan AKPER PEMKAB MUNA
Etika keseahatan AKPER PEMKAB MUNA Etika keseahatan AKPER PEMKAB MUNA
Etika keseahatan AKPER PEMKAB MUNA
 
business plan pembuatan apotek presentation ppt
business plan pembuatan  apotek presentation pptbusiness plan pembuatan  apotek presentation ppt
business plan pembuatan apotek presentation ppt
 
Mampu memahami pengantar ilmu hukum dan memahami tentang aspek hukum dalam pr...
Mampu memahami pengantar ilmu hukum dan memahami tentang aspek hukum dalam pr...Mampu memahami pengantar ilmu hukum dan memahami tentang aspek hukum dalam pr...
Mampu memahami pengantar ilmu hukum dan memahami tentang aspek hukum dalam pr...
 
Mampu memahami pengantar ilmu hukum dan memahami tentang aspek hukum dalam pr...
Mampu memahami pengantar ilmu hukum dan memahami tentang aspek hukum dalam pr...Mampu memahami pengantar ilmu hukum dan memahami tentang aspek hukum dalam pr...
Mampu memahami pengantar ilmu hukum dan memahami tentang aspek hukum dalam pr...
 
Etik medikolegal pain management
Etik medikolegal pain managementEtik medikolegal pain management
Etik medikolegal pain management
 
etik-hukum-kritis.pptx
etik-hukum-kritis.pptxetik-hukum-kritis.pptx
etik-hukum-kritis.pptx
 
DOKTER-PASIEN.rev22.pdf
DOKTER-PASIEN.rev22.pdfDOKTER-PASIEN.rev22.pdf
DOKTER-PASIEN.rev22.pdf
 
JURNAL READING PROF TRI.docx
JURNAL READING PROF TRI.docxJURNAL READING PROF TRI.docx
JURNAL READING PROF TRI.docx
 
AUDIT IKLAN DOKTER.pdf
AUDIT IKLAN DOKTER.pdfAUDIT IKLAN DOKTER.pdf
AUDIT IKLAN DOKTER.pdf
 
Makalah Keperawatan Profesional
Makalah Keperawatan ProfesionalMakalah Keperawatan Profesional
Makalah Keperawatan Profesional
 
KOMUNIKASI EFEKTIF DOKTER GIGI DAN PASIEN
KOMUNIKASI EFEKTIF DOKTER GIGI DAN PASIENKOMUNIKASI EFEKTIF DOKTER GIGI DAN PASIEN
KOMUNIKASI EFEKTIF DOKTER GIGI DAN PASIEN
 

Recently uploaded

Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatanssuser963292
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxmawan5982
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 

Recently uploaded (20)

Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 

Etika_Dokter-Iklan-Sponsor-Dr_Bahtiar.pdf

  • 1. Dr. Bahtiar Husain, Sp.P, MH.Kes BIJAK MKEK, PB IDI 1 Maret 2020 Etika Kedokteran dalam Kerjasama Periklanan dengan Sponsor.
  • 2. DATA PRIBADI • Nama : Bahtiar Husain, dr, Sp.P, MH.Kes • Tempat/tanggal lahir : Parepare, 7 April 1963 • Pekerjaan : Dokter PARU di RS PARU FIRDAUS • Instansi : KEMENKUM- HAM • Agama : Islam • ALAMAT` : Jl. Siak No. 14, Kompleks Bea Cukai, Jakarta Utara PENDIDIKAN UMUM • SMA Negeri I Parepere 1983, Sulawesi Selatan • S1 : Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin, Makassar 1991 • S2 : Fakultas Hukum Kesehatan , UNHAS 2009 • S3 : Mahasiswa Program S3 Hukum, Universitas Borobudur 2017 • PENDIDIKAN SPESIALIS • Fakultas Kedokteran bagian Pulmonologi, Universitas Indonesia 2004 ORGANISASI • Ketua Lembaga Advokasi Kedokteran Indonesia ( LAKI)‫‏‬ • Sekjend Perhimpunan Dokter Paru Indonesia, PDPI 2000-2014 • Ketua Bidang Hukum dan Etik PDPI tahun 2018- 2021 • Anggota Majelis Kehormatan Etika Kedokteran Indonesia (MKEK) PB IDI 2018-2021 • Member of Council President World Association Medical Law ( WAML ) KURIKULUM VITAE
  • 3. overview • Etik kedokteran • Pengertian Iklan • Dokter beriklan • Pengaturan etik beriklan • KODEKI • PMK 1787/Menkes/PER/XII/2010 • MOU GP FARMASI – IDI • Pembahasan - kesimpulan
  • 4. Dasar etik Kedokteran • Etik kedokteran mulai dikenal sejak 1500 tahun sebelum Masehi dalam bentuk • Code of the Nesilim, Code of Hammurabi dan Code of Hittites yang bicara tentang “social structure, sense of justice, and morality” • Sumpah Hippocrates Hidup sekitar 460-370 tahun SM. • Isi: kewajiban-kewajiban dokter dalam berperilaku dan bersikap • World Medical Association (Deklarasi Geneva/1968) sumpah dokter (dunia) dan Kode Etik Kedokteran Internasional. • Kode Etik Kedokteran Indonesia. Disingkat KODEKI 2012 berisikan tentang kewajiban umum, kewajiban terhadap pasien, kewajiban terhadap sejawat dan kewajiban terhadap diri sendiri.
  • 5. SIKAP ETIS DAN PROFESIONAL DOKTER • Autonomy; menghormati hak pasien dan putusan tindakan ditangan pasien, bukan pada dokter. • Beneficence; segala tindakan yang dilakukan dasarnya “Patient need” • Non maleficence; Cakap, competence, professional sehingga tidak mencederai pasien dalam hal diagnosis, treatment dan tindakan. • Justice; bersikap adil dan jujur dalam menjalankan profesi • Altruisme; mengedepankan kepentingan umum, profesi dan pasien.
  • 6. PROFESI KEDOKTERAN UU NO 29 TH 2004 • Praktik kedokteran dilaksanakan berasaskan Pancasila dan didasarkan pada nilai ilmiah, manfaat, keadilan, kemanusiaan, keseimbangan, serta perlindungan dan keselamatan pasien. • Suatu pekerjaan kedokteran yang dilaksanakan berdasarkan suatu keilmuan, kompetensi yang diperoleh melalui Pendidikan berjenjang dan kode etik yang bersifat melayani masyarakat. • Hakikat profesi kedokteran adalah bisikan Nurani dan panggilan jiwa untuk mengabdikan diri pada manusia berlandaskan moralitas yang kental, prinsip kejujuran, keadilan, empati, keikhlasan dan kepedulian sesama manusia
  • 7. ETIKA PROFESI KEDOKTERAN • Kesadaran dan pedoman yang mengatur prinsip moral dan etik dalam melaksanakan profesi kedokteran, sehingga mutu dan kualitas profesi kedokteran tetap terjaga dan terhormat • Seperangkat perilaku dokter dalam hubungannya dengan pasien, keluarga, masyarakat, teman sejawat. • Rumusan perilaku dokter dirumuskan dalam Kode Etik Kedokteran, KODEKI. • Norma etik apabila dilanggar “hanya” akan membawa akibat sanksi moral, namun dapat dikenai sanksi disiplin profesi, peringatan hingga ke bentuk yang lebih berat; • Kewajiban menjalani pendidikan / pelatihan • Pencabutan haknya berpraktik profesi.
  • 8. Pengertian Iklan • Adalah suatu bentuk informasi yang dilakukan oleh seseorang, instansi/ lembaga, atau perusahaan, yang isinya berupa pesan yang menarik tentang sebuah produk atau jasa yang ditujukan kepada khalayak. • Maksud dan tujuan dibuatnya iklan adalah untuk membujuk/ mendorong masyarakat sehingga menjadi tertarik menggunakan produk/ jasa yang ditawarkan. • Biasanya iklan dipasang di berbagai media agar terlihat oleh banyak orang. Beberapa media tersebut diantaranya Koran, Majalah, Tabloid, Televisi, Situs Berita, Blog, Media Sosial, Mesin Pencari, dan tempat-tempat umum.
  • 9. Jenis / Macam-Macam Iklan 1. Iklan Pemberitahuan (Informasi) Jenis iklan ini bertujuan untuk menarik perhatian khalayak tertentu melalui sebuah informasi atau pemberitahuan. • Iklan Kelulusan dokter, professor, Iklan peresmian Rumah Sakit 2. Iklan Penawaran (Niaga) Iklan jenis ini bertujuan untuk menawarkan barang atau jasa dengan orientasi profit: • Iklan penawaran barang/ produk, misalnya Obat, Alat medis, smartphone, kartu kredit. • Iklan penawaran jasa, misalnya jasa dokter, jasa Laboratorium, pengobatan alternatif, dan lain-lain. 3. Iklan Layanan Masyarkat Iklan jenis ini bertujuan untuk memberikan informasi dan pencerahan kepada masyarakat tentang suatu isu atau hal tertentu. Iklan layanan masyarakat dibuat oleh lembaga atau instansi pemerintah atau organisasi non-profit.
  • 10. Dokter beriklan • Di media elektronik tidak sedikit dokter dan tenaga kesehatan lain yang mengiklan dan menjadi iklan sebuah produk untuk mempengaruhi konsumen. • Melibatkan dokter menjadi bintang iklan jelas dianggap tidak etis apalagi jenis iklannya adalah NIAGA. • Informasi tentang keberadaan dan kompetensi dokter, serta tentang layanan medis yang sahih kadang dijadikan iklan terselubung. • Jasa layanan kedokteran tujuan utamanya adalah untuk menolong, bukan untuk jasa komersial.
  • 11. Kenapa dokter beriklan • Pengetahuan moral etik dokter kurang memadai • Persepsi yang terbangun sejak memasuki Fakultas Kedokteran sudah bergeser dari jiwa Altruisme ke komersialisasi. • Sebaran dokter yang tidak merata, terpusat di kota besar sehingga persaingan perebutan pasien meningkat. • Urgensi atas kepemilikan citra diri dan popularitas adalah salah satu tujuan lainnya dalam beriklan. • Dengan meningkatnya kesohoran, berbagai tawaran untuk menjadi duta merek, bintang iklan, presenter acara akan datang. JEKI vol1,no.1 2017
  • 14. PENGATURAN ETIK BERIKLAN • Iklan jelas ditujukan untuk membujuk, mempengaruhi khalayak menggunakan produk atau jasa yang sifatnya komersial. • Dokter yang menjadi bintang iklan akan tersandra menyuarakan kepentingan komersialisasi produk obat, jasa, alat kesehatan. • Memuji diri atau mempromosikan produk atau layanan komersial oleh dokter adalah hal yang berpotensi merendahkan marwah profesi kedokteran. • Pelarangan dokter beriklan jelas diatur dalam; • Pasal 3 dan pasal 4 KODEKI 2012, • Permenkes no 1787/Menkes/PER/XII/2010 tentang iklan dan layanan kesehatan dan • MOU GP Farmasi dan IDI.
  • 15. LARANGAN DOKTER BERIKLAN KODEKI 2012, Pasal 3 • Dalam melakukan pekerjaan kedokterannya, seorang dokter tidak boleh dipengaruhi oleh sesuatu yang mengakibatkan hilangnya kebebasan dan kemandirian profesi. • Cakupan pasalnya; • Mencegah pihak mananapun secara sengaja atau tidak menyimpangi etik melalui pekerjaan kedokteran. • Membuat iklan dan menerima imbalan dari Farmasi. • Melibatkan diri secara langsung atau tidak langsung mempromosikan diri,obat, jasa layanan kedokteran
  • 16. Cakupan pasal KODEKI pasal 3 • Dokter wajib menolak segala bentuk pemberian bila dikaitkan dengan kapasitas profesionalnya. • Dalam kehadirannya pada temu ilmiah dilarang mengikatkan diri untuk mempromosikan obat, jasa tertentu. • Dilarang menerima bantuan apapun dari perusahaan yang produknya bertentangan dengan kesehatan, seperti rokok, minuman alcohol. • Dilarang bertindak memenangkan persaingan bisnis apapun secara melanggar hukum
  • 17. KODEKI 2012, Pasal 4 • Seorang dokter wajib menghindarkan diri dari perbuatan yang bersifat memuji diri • Cakupan pasalnya; • Wajib mempertahankan profesionalisme dalam menginformasikan informasi akurat dan factual. • Dilarang mengiklankan diri, almamater atau fasilitas pelayanan kesehatan yang bertentangan dengan ketentuan hokum. • Dilarang mengiklankan kemampuan / kelebihan yang dimiliki baik lisan maupun tulisan yang mengandung pernyataan superlative misalnya” satu- satunya”.
  • 18. LARANGAN DOKTER BERIKLAN PMK 1787/Menkes/PER/XII/2010 • Masyarakat perlu diberi perlindungan informasi dari iklan dan publikasi pelayanan kesehatan yang menyesatkan • Materi iklan dan publikasi layanan kesehatan harus bersifat informatif, edukatif dan bertanggung jawab. Pasal 29, UU RS no 44 tahun 2009 • Pasal 5, melarang ; • Memuji diri secara berlebihan termasuk kata “satu-satunya” yang bermakna keunggulan sehingga cenderung menyesatkan. • Mempublikasikan metode, obat, alat dan tehnologi yang belum punya EBM • Mengiklankan promosi pemberian discount atas pelayanan kesehatan • Memberi testimoni dalam bentuk iklan.
  • 19. LARANGAN DOKTER BERIKLAN PMK 1787/Menkes/PER/XII/2010 • Pasal 8 • Tenaga kesehatan dilarang mengiklankan atau menjadi model iklan obat, alat kesehatan, perbekalan alat kesehatan, dan fasilitas pelayanan kesehatan kecuali dalam iklan layanan kesehatan masyarakat • Tenaga kesehatan dapat melakukan publikasi atas pelayanan atau penelitian kesehatan dalam majalah kesehatan atau di forum ilmiah untuk lingkungan profesi. • Iklan layanan kesehatan masyarakat ditujukan untuk mengubah prilaku buruk masyarakat; • hidup sehat dan bersih, • pemberantasan penyakit dan • keluarga berencana.
  • 20. Kesepakatan Bersama lDl, PDGI, dan GP FARMASI Tentang Dukungan Bantuan, Sponsorship, dan Donasi • DONASI • Dalam hal pemberian donasi, industri farmasi tidak boleh menawarkan hadiah/penghargaan, insentif, donasi finansial atau dalam bentuk lain sejenis, yang dikaitkan dengan penulisan resep atau anjuran penggunaan obat/produk perusahaan tertentu. • SPONSORSHIP • Tenaga medis dalam melakukan pekerjaan nya tidak boleh dipengaruhi oleh sesuatu yang mengakibatkan hilangnya kebebasan dan kemandirian profesi. Para pihak dilarang menjuruskan pasien untuk menggunakan produk tertentu • Sponsorship apapun yang diberikan Industri farmasi untuk mempromosikan suatu produk, tidak boleh disyaratkan/dikaitkan dengan kewajiban untuk menggunakan atau meresepkan produk dimaksud.
  • 21. Pedoman Teknis Pelaksanaan Bab 1 • Point 5 • Promosi Obat adalah semua kegiatan pemberian informasi dan himbauan mengenai obat jadi yang memiliki izin edar yang dilakukan oleh Industri Farmasi dan Pedagang Besar Farmasi, dengan tujuan meningkatkan peresepan, distribusi, penjualan dan atau penggunaan obat, • Point 6 • Sponsorship adalah kegiatan Promosi obat dilakukan oleh Industri Farmasi dan Pedagang Besar Farmasi, dalam bentuk kegiatan ilmiah untuk penyebar luasan informasi obat bagi kepentingan pelayanan kesehatan masyarakat dengan melibatkan tenaga medis sebagai nara sumbernya.
  • 22. PEMBAHAS AN • Sikap etis dan profesionalisme dokter sangat mulia dengan prinsip dasar “to help” or “ do no harm” • Dokter beriklan atau mempromosikan produk melepaskan kemandirian profesi utk sponsor • Beriklan jelas melanggar KODEKI khusunya pasal 3 yaitu kemandirian profesi dan pasal 4 terkait memuji diri sendiri. • Dalam PMK 1787/Menkes/PER/XII/2010 juga pasal 5 dan pasal 8 tegas melarang beriklan dan menjadi bintang iklan kecuali iklan layanan masyarakat yang sifatnya non komersial • Kendati antara IDI dan GP Farmasi telah membuat rambu-rambu kesepakatan terkait donasi, sponsorship dan iklan namun keichlasan donasi tersebut bukannya tanpa pamrih. ”tidak ada makan siang yang gratis” • Ray Minihan di British Medical Journal edisi Mei 2003, sponsorsip untuk acara ilmiah berkaitan dengan meningkatnya peresepan obat-obat milik perusahaan sponsor.
  • 23. KESIMPULAN • Dokter tidak etis beriklan dan menjadi bintang iklan karena akan mencederai kemuliaan profesi. • Jiwa dan semangat kemuliaan Dokter menolong tanpa pamrih. • Iklan semangatnya lebih kepada komersialisialisasi untuk tujuan profit • Iklan dibolehkan untuk tujuan iklan layanan masyarakat •TERIMA KASIH