Standar asuhan keperawatan pasien dengan inkontinensia urine fungsional membahas pengertian, penyebab, tanda dan gejala, diagnosa, tujuan tindakan keperawatan, dan evaluasi untuk memastikan pasien dan keluarga dapat mengelola kondisi tersebut dengan baik."
Standar asuhan keperawatan pasien dengan gangguan inkontinensia urine
1. STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN
INKONTINENSIA URINE: FUNGSIONAL
A. PENGKAJIAN
1. Pengertian
Inkontinensia urine adalah ketidakmampuan individu yang biasanya kontinen untuk
mencapai toilet tepat waktu guna menghindari pengeluaran urine yang tidak
disengaja. (Wilkinson, 2012)
2. Penyebab
a. Kelemahan otot dasar panggul (hehamilan berulang-ulang, kesalahan mengedan)
b. Produksi urine berlebih
c. Gangguan metabolic, seperti DM
d. Asupan cairan yang berlebihan
3. Tanda dan Gejala
a. Dorongan untuk berkemih atau kontraksi kandung kemih cukup kuat untuk
menghasilkan keluarnya urin sebelum mencapai toilet.
b. Miksi dalam jumlah besar
c. Sering berkemih
d. Keragu-raguan
e. Nokturia
f. Enuresis
g. Menetes
h. Distensi kandung kemih
i. Inkontinen
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Inkontinensia Urine: Fungsional
2. C. TINDAKAN KEPERAWATAN
1. Tujuan Tindakan:
a. Pasien mampu mengidentifikasi keinginan berkemih
b. Pasien mampu berespon tepat waktu terhadap dorongan berkemih
c. Mencapai toilet antara waktu dorongan berkemih dan pengeluaran urine
d. Melakukan eliminasi secara mandiri
e. Mempertahankan pola eliminasi yang dapat diduga
f. Tidak ada residu urine > 100-200 cc
g. Intake cairan dalam rentang normal
h. Bebas dari ISK
2. Tindakan keperawatan generalis
a. Pasien
Sp 1
1. Bina hubungan saling percaya
2. Diskusikan dengan pasien tentang keinginan berkemih tepat waktu
3. Manajemen eliminasi urine
4. Melatih kegiatan berkermih
Sp 2
1. Membantu perawatan diri eliminasi
2. Konsultasikan dengan dokter dan ahli terapi okupasi untuk bantuan
ketangkasan manual
b. Keluarga
Sp1
1. Diskusikan dengan pasien dan keluarga tentang cara memodifikasi lingkungan
guna mengurangi episode mengompol, pertimbangkan strategi berikut:
Meningkatkan pencahayaan lingkungan untuk meningkatkan pencahayaan.
Memasang dudukan toilet yang lebih tinggi dan susur tangan
Menyediakan kursi buang air, pispot, dan urinal portable
Melepas karpet yang mudah bergeser
3. 2. Anjurkan pasien dan keluarga untuk menetapkan rutinitas berkemih pada
waktu tertentu (sering diingatkan) berdasarkan pola eliminasi pasien untuk
menurunkan episode mengompol.
Sp2
1. Anjurkan pasien dan keluarga untuk melakukan perawatan kulit dan hygiene
untuk mencegah kerusakan kulit
2. Lakukan strategi manajemen kandung kemih selama melakukan aktivitas di
tempat yang jauh dari rumah
3. Ajarkan pasien dan keluarga untuk mencatat haluaran urine.
D. EVALUASI
1. Pasien, mampu:
a. Berkemih tepat waktu
b. Mencapai toilet antara waktu dorongan berkemih dan pengeluaran urine
c. Melakukan eliminasi secara mandiri
d. Mempertahankan pola eliminasi yang dapat diduga
2. Keluarga, mampu:
a. Mengetahui cara memodifikasi lingkungan guna mengurangi episode mengompol
b. Menetapkan rutinitas berkemih pada waktu tertentu (sering diingatkan)
berdasarkan pola eliminasi pasien untuk menurunkan episode mengompol.
c. Melakukan perawatan kulit dan hygiene untuk mencegah kerusakan kulit
4. EVALUASI KINERJA PERAWAT MELAKSANAKAN STANDAR ASUHAN
KEPERAWATAN INKONTINENSIA URINE
No KEMAMPUAN PENILAIAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9
A Pasien
SP 1 Pasien
Diskusikan tingkatv dorongan berkemih
tepat waktu
Evaluasi melakukan eliminasi secara
mandiri
SP 2 Pasien
Diskusikan proses terjadinya masalah
inkontinensia urine
Evaluasi perawatan diri eliminasi
B Keluarga
SP 1 Keluarga
Diskusikan masalah yang dirasakan
keluarga dalam merawat pasien
SP 2 Keluarga
Evaluasi peran keluarga merawat pasien,
cara merawat dan follow up