SlideShare a Scribd company logo
1 of 21
CUCI TANGAN PAKAI SABUN
Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS)
• WHO : Modifikasi lingkungan dapat menurunkan kejadian diare
hingga 94%
• Laston (1992) Pinfold (1994) Curtis (2003) Luby et al (2005) Burton et al (2011) :
“Cuci tangan pakai sabun menurunkan risiko kejadian
diare 42-53% “
• Lanata (1994) Luby et al (2011) Amaliah (2011) Trimulyaningsih (2006) Zakianis
(2003) Alamsyah (2002) Thoyib Kusnadi (1997) :
Perilaku CTPS ibu/pengasuh berhubungan dengan kejadian
diare pada anak.
Mengapa pakai sabun ?
• Bakteri penyebab diare ditemukan :
 8% mencuci tangan dengan sabun
 23% mencuci tangan dengan air saja
 44% jika tidak mencuci tangan
(Burton et al, 2011)
 Faecal Streptococci mampu dieliminir 90% dengan cuci tangan
pakai sabun dan 52% jika dengan menggunakan air saja (Pinfold,
1994)
5 WAKTUPALING PENTING UNTUKCTPS
1. Sebelum makan
2. Sebelum menghidangkan makanan
3. Sebelum memberi makan bayi/Balita
4. Sesudah Buang Air Besar atau Buang Air Kecil.
5. Sesudah memegang hewan.
Waktu-waktu penting lainnya adalah:
sebelum menyusui bayi, setelah menyeboki bayi/Balita, setelah
batuk/bersin dan membersihkan hidung, setelah membersihkan
sampah; dan untuk anak-anak: setelah bermain di tanah atau di
lantai.
ContohPenyakitYang DitimbulkanAkibat
TIDAKCTPS
-Sakitmata(Sebelumdansesudahmemegang
mata,kontaklangsungdenganpenderita
(merawat,jabattangan),setelahmemegangbenda
yangterkontaminasi)
-ISPA(setelahbatuk,bersin,berjabattangan)
-Flu Burung (setelahkontakdenganunggas,
membersihkankandang).
-Diare
dll
LANGKAH-LANGKAHCTPSBENAR
Efektif untuk membersihkan tangan dari kuman.
Mencuci tangan pakai sabun dengan cara yang benar
memerlukan waktu minimal 20 detik.
1. Buka aliran air (atau tuang air dengan gayung)
2. Basahkan tangan dengan sedikit air.
3. Tutup aliran air untuk menghemat air,
4. Gosokan sabun pada kedua telapak tangan dan
kedua punggung tangan pakai sabun.
5. jari-jemari, kedua jempol secara seksama,
6. Dengan mengunakan kuku, bersihkan sela-sela di
bawah kuku
7. Buka aliran air lagi (tuangkan air dari gayung)
dan gosok-gosok kedua tangan dibawah air
mengalir sampai sisa-sisa sabun habis.
8. Tutup aliran air kembali.
9. Keringkan kedua tangan dengan mengibas-
ibaskan kedua tangan di udara sampai kering.
Kalau ada, keringkan pakai kain atau handuk
bersih, atau kertas tisu sekali pakai.
CTPS SALAH
-Mencuci tangan hanya pakai air saja –
karena air saja tidak mampu
menghilangkan semua kotoran dan
kuman dari tangan.
-Mencuci tangan dengan air yang
kotor/terkontaminasi atau tercemar –
karena air kotor yang terkontaminasi
akan semakin mengotori tangan.
-Mencuci tangan dengan air bersih yang
tidak mengalir misalnya menggunakan
kobokan, baskom atau ember – karena
air dalam wadah bekas cuci tangan
menjadi semakin kotor dan mengandung
kuman yang mudah dipindahkan dari
tangan ke-tangan.
-Mencuci tangan pakai sabun tetapi
tidak sesuai dengan langkah-langkah
CTPS yang benar – bila kedua tangan
tidak disabuni dengan seksama maka
kemungkinan besar masih tersisa kotoran
ada kuman pada tangan.
Setelah mencuci tangan, mengeringkan
tangan dengan kain/lap yang kotor – bila
lap, kain atau handuk yang dipakai untuk
mengeringkan adalah kotor, tercemar
atau terkontaminasi, maka ada
kemungkinan besar tangan akan kemabli
tercemar kotoran atau kuman.
Persyaratan Sarana CTPS
Untuk dapat menunjang langkah-langkah CTPS yang benar sehingga
efektif untuk menghilangkan kotoran dan kuman, maka persyaratan
utama atau persyaratan minimum sarana CTPS yang memenuhi
persyaratan kesehatan adalah tersedianya:
• air bersih yang dapat dialirkan,
• sabun,
• penampungan atau saluran air limbah yang aman.
Sarana CTPS
Sarana cuci-tangan tidak perlu terdiri dari kran dan wastafel yang
mewah atau mahal. Sarana CTPS yang sederhana dan yang tepat
guna yaitu dibuat dari bahan/material yang dapat diperoleh
dengan mudah, misalnya: dapat dibuat dari ruas bambu, tempat-
tempat bekas seperti botol plastik besar, jerigen, gentong,.
• Untuk rumah tangga minimum satu sarana CTPS
yang mudah dijangkau oleh semua anggota
keluarga (ruang makan dan dapur) dan yang
mudah dijangkau dari kakus. Sebaiknya di dalam
ruang kakus atau dekat kakus disediakan sarana
CTPS khusus.
• Untuk tempat-tempat umum: sarana CTPS
diletakkan dekat dengan kakus dan dekat dengan
tempat makan.
• Untuk sekolah: ditempatkan di dalam atau luar
tiap ruangan (ruangan kelas, ruangan guru, ruang
perpustakaan dan lain sebagainya.) Kalau
diletakkan di luar ruangan, sebaiknya diletakkan
tidak jauh dari ruang masing-masing.
SaranaCTPS non-perpipaan
Sarana CTPS yang suplai airnya tidak dari
sistim perpipaan melainkan dengan
menggunakan wadah penampungan air
sementara, yang setelah dipakai untuk
cuci tangan beberapa kali memerlukan
pengisian ulang secara manual
dikatagorikan sebagai sarana CTPS non-
perpipaan.
Sarana CTPS perpipaan
• Sarana CTPS yang suplai airnya disalurkan melalui sistim perpipaan langsung
sampai kepada titik keran dikatagorikan sebagai sarana CTPS perpipaan. Air
perpipaan bisa berupa sistim perpipaan PAM, PDAM, sistim air perpipaan desa,
pompa air listrik dengan tenki penampungan air.
• Di lokasi-lokasi dimana terdapat sarana air bersih yang disalurkan melalui pipa,
maka sarana CTPS dapat dibuat dengan memperhatikan persyaratan-persyaratan
“Wastafel” pada lampiran atau dibuat sarana CTPS sederhana dengan
memperhatikan ukuran tinggi kran, ukuran bak tampiasan air dan pembuangan
limbah yang memadai.
Pendahuluan
• Sanitasi merupakan kebutuhan dasar. Sebagai
konsekuensinya, pemerintah harus mendorong
terpenuhinya kebutuhan tersebut.
• Hingga saat ini akses sanitasi masih belum memadai.
Sementara prasarana dan sarana yang terbangun banyak
yang tidak berfungsi atau tidak meme-nuhi persyaratan
• Saat ini diperkirakan 100.000 anak meninggal setiap
tahunnya karena diare.
• 94% kasus diare disumbang oleh faktor lingkungan yg
terkait dg konsumsi air yg tidak sehat, buruknya sanitasi &
hygiene (WHO Publication 2006)
Gambaran Riil Kondisi Sanitasi
Di Indonesia
mencuci dan mandi
di sungai tercemar
MCK yang tidak
berfungsi
selokan tersumbat
BAB sembarangan
Jamban asal-asalan
APAKARENAFAKTOREKONOMI?
Jamban Cubluk Cor (±Rp 180.000)= 2,5% income/th
Jamban Leher Angsa (±Rp 360.000)= 4,9% income/th
INI MASALAH PERILAKU, BUKAN KARENA TIDAK MAMPU BIKIN JAMBAN ( berapa
harga HP + pulsa + rokok? Coba hitung biaya yg mereka keluarkan tiap bulan....? )
Masih rendahnya kesadaran masyarakat mengenai pentingnya hidup bersih
dan sehat (higienitas pribadi), sehingga menyebabkan:
 Minimnya kebutuhan terhadap sanitasi
 Rendahnya kesadaran masyarakat untuk membangun sarana
sanitasi tanpa bantuan dari pihak luar
Kendala
KRITERIA STOP BABs
1. Lubang kloset memiliki tutup agar serangga tidak bisa
menyentuh tinja
2. Jarak pembuangan tinja ke sumur gali > 10 m
3. Tempat jongkok (kloset) terbuat dari bahan yang kuat
4. Tinja bayi atau lansia (jika ada) dibuang kedalam kloset
(WC)
5. Setiap orang di dalam rumah menggunakan WC
6. Terdapat akses untuk membersihkan dubur
7. Tidak ada tinja manusia terlihat di sekitar rumah, kebun,
sungai
HASIL YANG DIINGINKAN
STOP BABS, TIDAK ADA MASYARAKAT
YANG BUANG AIR BESAR DI TEMPAT
TERBUKA / SEMBARANG TEMPAT ( DI
KEBUN, SUNGAI, SEMAK2, PANTAI ).
Hasil yang Diharapkan
• Kebutuhan masyarakat terhadap pemakaian
jamban meningkat
 kebutuhan masyarakat terhadap sarana
sanitasi dapat terpenuhi
Perubahan perilaku dapat menular secara
cepat pada daerah lain (replikasi)
Materi PHBS (CTPS & STOP BABS).pptx

More Related Content

Similar to Materi PHBS (CTPS & STOP BABS).pptx

Penyehatan lingkungan untuk puskesmas
Penyehatan lingkungan untuk puskesmasPenyehatan lingkungan untuk puskesmas
Penyehatan lingkungan untuk puskesmas
DR Irene
 
STBM (sanitasi total berbasis masyarakat) SEKOLAH.ppt
STBM (sanitasi total berbasis masyarakat) SEKOLAH.pptSTBM (sanitasi total berbasis masyarakat) SEKOLAH.ppt
STBM (sanitasi total berbasis masyarakat) SEKOLAH.ppt
UlwanMaqi2
 
PENGANTAR 5 PILAR STBM PENYULUHAN KADER STBM
PENGANTAR 5 PILAR STBM PENYULUHAN KADER STBMPENGANTAR 5 PILAR STBM PENYULUHAN KADER STBM
PENGANTAR 5 PILAR STBM PENYULUHAN KADER STBM
Astri700474
 
Materi Bapak Wahyu PMI.pdf
Materi Bapak Wahyu PMI.pdfMateri Bapak Wahyu PMI.pdf
Materi Bapak Wahyu PMI.pdf
fairel1
 
STBM ( Sanitasi Total Berbasis Masyarakat ) PP.pptx
STBM ( Sanitasi Total Berbasis Masyarakat ) PP.pptxSTBM ( Sanitasi Total Berbasis Masyarakat ) PP.pptx
STBM ( Sanitasi Total Berbasis Masyarakat ) PP.pptx
ekohartono20
 

Similar to Materi PHBS (CTPS & STOP BABS).pptx (20)

SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT.ppt
SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT.pptSANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT.ppt
SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT.ppt
 
Memperbaiki perilaku sanitasi dan higien di perkotaan: Mengejar ketertinggalan
Memperbaiki perilaku sanitasi dan higien di perkotaan: Mengejar ketertinggalanMemperbaiki perilaku sanitasi dan higien di perkotaan: Mengejar ketertinggalan
Memperbaiki perilaku sanitasi dan higien di perkotaan: Mengejar ketertinggalan
 
Standard minimum-penanganan-pasca-bencana
Standard minimum-penanganan-pasca-bencanaStandard minimum-penanganan-pasca-bencana
Standard minimum-penanganan-pasca-bencana
 
Penyehatan lingkungan untuk puskesmas
Penyehatan lingkungan untuk puskesmasPenyehatan lingkungan untuk puskesmas
Penyehatan lingkungan untuk puskesmas
 
Upaya kesling dalam bencana
Upaya kesling dalam bencanaUpaya kesling dalam bencana
Upaya kesling dalam bencana
 
PENYULUHAN PHBS DI PONPES.pptx
PENYULUHAN PHBS DI PONPES.pptxPENYULUHAN PHBS DI PONPES.pptx
PENYULUHAN PHBS DI PONPES.pptx
 
STBM (sanitasi total berbasis masyarakat) SEKOLAH.ppt
STBM (sanitasi total berbasis masyarakat) SEKOLAH.pptSTBM (sanitasi total berbasis masyarakat) SEKOLAH.ppt
STBM (sanitasi total berbasis masyarakat) SEKOLAH.ppt
 
Manfaat dan pentingnya cuci tangan pakai sabun di
Manfaat dan pentingnya cuci tangan pakai sabun diManfaat dan pentingnya cuci tangan pakai sabun di
Manfaat dan pentingnya cuci tangan pakai sabun di
 
MATERI STBM.ppt
MATERI STBM.pptMATERI STBM.ppt
MATERI STBM.ppt
 
PENGANTAR 5 PILAR STBM PENYULUHAN KADER STBM
PENGANTAR 5 PILAR STBM PENYULUHAN KADER STBMPENGANTAR 5 PILAR STBM PENYULUHAN KADER STBM
PENGANTAR 5 PILAR STBM PENYULUHAN KADER STBM
 
5 PILAR STBM.ppt
5 PILAR STBM.ppt5 PILAR STBM.ppt
5 PILAR STBM.ppt
 
pilar stbm simpel.ppt
pilar stbm simpel.pptpilar stbm simpel.ppt
pilar stbm simpel.ppt
 
Materi Bapak Wahyu PMI.pdf
Materi Bapak Wahyu PMI.pdfMateri Bapak Wahyu PMI.pdf
Materi Bapak Wahyu PMI.pdf
 
CTPS PUSKESMAS.pptx
CTPS PUSKESMAS.pptxCTPS PUSKESMAS.pptx
CTPS PUSKESMAS.pptx
 
leaflet STBM.pdf
leaflet STBM.pdfleaflet STBM.pdf
leaflet STBM.pdf
 
Pilar 1 Stop BABS.pptx
Pilar 1 Stop BABS.pptxPilar 1 Stop BABS.pptx
Pilar 1 Stop BABS.pptx
 
Air, sanitasi, dan promkes baru
Air, sanitasi, dan promkes baruAir, sanitasi, dan promkes baru
Air, sanitasi, dan promkes baru
 
Sanitasi dan Kesehatan Lingkungan
Sanitasi dan Kesehatan LingkunganSanitasi dan Kesehatan Lingkungan
Sanitasi dan Kesehatan Lingkungan
 
Phbs institusi pendidikan
Phbs institusi pendidikanPhbs institusi pendidikan
Phbs institusi pendidikan
 
STBM ( Sanitasi Total Berbasis Masyarakat ) PP.pptx
STBM ( Sanitasi Total Berbasis Masyarakat ) PP.pptxSTBM ( Sanitasi Total Berbasis Masyarakat ) PP.pptx
STBM ( Sanitasi Total Berbasis Masyarakat ) PP.pptx
 

Recently uploaded

Presentasi Hasil MCU 2023 - RSMU (1).pptx
Presentasi Hasil MCU 2023 - RSMU (1).pptxPresentasi Hasil MCU 2023 - RSMU (1).pptx
Presentasi Hasil MCU 2023 - RSMU (1).pptx
PeniMSaptoargo2
 
Nama : obat penggugur kandungan wa " 087776558899
Nama : obat penggugur kandungan wa " 087776558899Nama : obat penggugur kandungan wa " 087776558899
Nama : obat penggugur kandungan wa " 087776558899
Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptx
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptxTren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptx
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptx
cheatingw995
 
PENGELOLAAN OBAT PADA ANAK DAN LANSIA (1).pptx
PENGELOLAAN OBAT PADA ANAK DAN LANSIA (1).pptxPENGELOLAAN OBAT PADA ANAK DAN LANSIA (1).pptx
PENGELOLAAN OBAT PADA ANAK DAN LANSIA (1).pptx
sandiharyanto
 
Obat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan Bandung
Obat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan BandungObat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan Bandung
Obat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan Bandung
Halo Docter
 
distribusi obat farmasi manfar rumah sakit
distribusi obat farmasi manfar rumah sakitdistribusi obat farmasi manfar rumah sakit
distribusi obat farmasi manfar rumah sakit
PutriKemala3
 
Jual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur Kandungan
Jual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur KandunganJual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur Kandungan
Jual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur Kandungan
Jual Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur Kandungan
 

Recently uploaded (20)

PPS (perencanaan perbaikan strategis) PUSKESMAS.pptx
PPS (perencanaan perbaikan strategis) PUSKESMAS.pptxPPS (perencanaan perbaikan strategis) PUSKESMAS.pptx
PPS (perencanaan perbaikan strategis) PUSKESMAS.pptx
 
543763829-Gangguan-Campuran-Anxietas-Depresi-PPT-NT.pdf
543763829-Gangguan-Campuran-Anxietas-Depresi-PPT-NT.pdf543763829-Gangguan-Campuran-Anxietas-Depresi-PPT-NT.pdf
543763829-Gangguan-Campuran-Anxietas-Depresi-PPT-NT.pdf
 
Presentasi Hasil MCU 2023 - RSMU (1).pptx
Presentasi Hasil MCU 2023 - RSMU (1).pptxPresentasi Hasil MCU 2023 - RSMU (1).pptx
Presentasi Hasil MCU 2023 - RSMU (1).pptx
 
Chapter 1 Introduction to veterinary pharmacy
Chapter 1 Introduction to veterinary pharmacyChapter 1 Introduction to veterinary pharmacy
Chapter 1 Introduction to veterinary pharmacy
 
Nama : obat penggugur kandungan wa " 087776558899
Nama : obat penggugur kandungan wa " 087776558899Nama : obat penggugur kandungan wa " 087776558899
Nama : obat penggugur kandungan wa " 087776558899
 
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptx
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptxTren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptx
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptx
 
Asuhan Keperawatan Gagal ginjal akut & kronik.pptx
Asuhan Keperawatan Gagal ginjal akut & kronik.pptxAsuhan Keperawatan Gagal ginjal akut & kronik.pptx
Asuhan Keperawatan Gagal ginjal akut & kronik.pptx
 
EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR dalam bidang kesehatan masyarakat
EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR dalam bidang kesehatan masyarakatEPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR dalam bidang kesehatan masyarakat
EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR dalam bidang kesehatan masyarakat
 
PENGELOLAAN OBAT PADA ANAK DAN LANSIA (1).pptx
PENGELOLAAN OBAT PADA ANAK DAN LANSIA (1).pptxPENGELOLAAN OBAT PADA ANAK DAN LANSIA (1).pptx
PENGELOLAAN OBAT PADA ANAK DAN LANSIA (1).pptx
 
Tata laksana batuk disesuaikan dengan penyakit dasar.pptx
Tata laksana batuk disesuaikan dengan penyakit dasar.pptxTata laksana batuk disesuaikan dengan penyakit dasar.pptx
Tata laksana batuk disesuaikan dengan penyakit dasar.pptx
 
KEBUTUHAN ISTIRAHAT TIDUR KEPERAWATAN D3
KEBUTUHAN ISTIRAHAT TIDUR KEPERAWATAN D3KEBUTUHAN ISTIRAHAT TIDUR KEPERAWATAN D3
KEBUTUHAN ISTIRAHAT TIDUR KEPERAWATAN D3
 
Prosedur FFR & Instalasi FFR di Ruang Cathlab.pptx
Prosedur FFR & Instalasi FFR di Ruang Cathlab.pptxProsedur FFR & Instalasi FFR di Ruang Cathlab.pptx
Prosedur FFR & Instalasi FFR di Ruang Cathlab.pptx
 
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggiHigh Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
 
Obat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan Bandung
Obat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan BandungObat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan Bandung
Obat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan Bandung
 
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptxPenyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
 
HEMOSTASIs darah HEMOSTASIs darah HEMOST
HEMOSTASIs darah HEMOSTASIs darah HEMOSTHEMOSTASIs darah HEMOSTASIs darah HEMOST
HEMOSTASIs darah HEMOSTASIs darah HEMOST
 
pemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptx
pemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptxpemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptx
pemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptx
 
distribusi obat farmasi manfar rumah sakit
distribusi obat farmasi manfar rumah sakitdistribusi obat farmasi manfar rumah sakit
distribusi obat farmasi manfar rumah sakit
 
Jual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur Kandungan
Jual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur KandunganJual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur Kandungan
Jual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur Kandungan
 
Sistemm Klasifikasi Virus Baltimore.docx
Sistemm Klasifikasi Virus Baltimore.docxSistemm Klasifikasi Virus Baltimore.docx
Sistemm Klasifikasi Virus Baltimore.docx
 

Materi PHBS (CTPS & STOP BABS).pptx

  • 2. Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) • WHO : Modifikasi lingkungan dapat menurunkan kejadian diare hingga 94% • Laston (1992) Pinfold (1994) Curtis (2003) Luby et al (2005) Burton et al (2011) : “Cuci tangan pakai sabun menurunkan risiko kejadian diare 42-53% “ • Lanata (1994) Luby et al (2011) Amaliah (2011) Trimulyaningsih (2006) Zakianis (2003) Alamsyah (2002) Thoyib Kusnadi (1997) : Perilaku CTPS ibu/pengasuh berhubungan dengan kejadian diare pada anak.
  • 3. Mengapa pakai sabun ? • Bakteri penyebab diare ditemukan :  8% mencuci tangan dengan sabun  23% mencuci tangan dengan air saja  44% jika tidak mencuci tangan (Burton et al, 2011)  Faecal Streptococci mampu dieliminir 90% dengan cuci tangan pakai sabun dan 52% jika dengan menggunakan air saja (Pinfold, 1994)
  • 4. 5 WAKTUPALING PENTING UNTUKCTPS 1. Sebelum makan 2. Sebelum menghidangkan makanan 3. Sebelum memberi makan bayi/Balita 4. Sesudah Buang Air Besar atau Buang Air Kecil. 5. Sesudah memegang hewan. Waktu-waktu penting lainnya adalah: sebelum menyusui bayi, setelah menyeboki bayi/Balita, setelah batuk/bersin dan membersihkan hidung, setelah membersihkan sampah; dan untuk anak-anak: setelah bermain di tanah atau di lantai.
  • 6. LANGKAH-LANGKAHCTPSBENAR Efektif untuk membersihkan tangan dari kuman. Mencuci tangan pakai sabun dengan cara yang benar memerlukan waktu minimal 20 detik. 1. Buka aliran air (atau tuang air dengan gayung) 2. Basahkan tangan dengan sedikit air. 3. Tutup aliran air untuk menghemat air, 4. Gosokan sabun pada kedua telapak tangan dan kedua punggung tangan pakai sabun. 5. jari-jemari, kedua jempol secara seksama, 6. Dengan mengunakan kuku, bersihkan sela-sela di bawah kuku 7. Buka aliran air lagi (tuangkan air dari gayung) dan gosok-gosok kedua tangan dibawah air mengalir sampai sisa-sisa sabun habis. 8. Tutup aliran air kembali. 9. Keringkan kedua tangan dengan mengibas- ibaskan kedua tangan di udara sampai kering. Kalau ada, keringkan pakai kain atau handuk bersih, atau kertas tisu sekali pakai.
  • 7. CTPS SALAH -Mencuci tangan hanya pakai air saja – karena air saja tidak mampu menghilangkan semua kotoran dan kuman dari tangan. -Mencuci tangan dengan air yang kotor/terkontaminasi atau tercemar – karena air kotor yang terkontaminasi akan semakin mengotori tangan. -Mencuci tangan dengan air bersih yang tidak mengalir misalnya menggunakan kobokan, baskom atau ember – karena air dalam wadah bekas cuci tangan menjadi semakin kotor dan mengandung kuman yang mudah dipindahkan dari tangan ke-tangan. -Mencuci tangan pakai sabun tetapi tidak sesuai dengan langkah-langkah CTPS yang benar – bila kedua tangan tidak disabuni dengan seksama maka kemungkinan besar masih tersisa kotoran ada kuman pada tangan. Setelah mencuci tangan, mengeringkan tangan dengan kain/lap yang kotor – bila lap, kain atau handuk yang dipakai untuk mengeringkan adalah kotor, tercemar atau terkontaminasi, maka ada kemungkinan besar tangan akan kemabli tercemar kotoran atau kuman.
  • 8. Persyaratan Sarana CTPS Untuk dapat menunjang langkah-langkah CTPS yang benar sehingga efektif untuk menghilangkan kotoran dan kuman, maka persyaratan utama atau persyaratan minimum sarana CTPS yang memenuhi persyaratan kesehatan adalah tersedianya: • air bersih yang dapat dialirkan, • sabun, • penampungan atau saluran air limbah yang aman.
  • 9. Sarana CTPS Sarana cuci-tangan tidak perlu terdiri dari kran dan wastafel yang mewah atau mahal. Sarana CTPS yang sederhana dan yang tepat guna yaitu dibuat dari bahan/material yang dapat diperoleh dengan mudah, misalnya: dapat dibuat dari ruas bambu, tempat- tempat bekas seperti botol plastik besar, jerigen, gentong,. • Untuk rumah tangga minimum satu sarana CTPS yang mudah dijangkau oleh semua anggota keluarga (ruang makan dan dapur) dan yang mudah dijangkau dari kakus. Sebaiknya di dalam ruang kakus atau dekat kakus disediakan sarana CTPS khusus. • Untuk tempat-tempat umum: sarana CTPS diletakkan dekat dengan kakus dan dekat dengan tempat makan. • Untuk sekolah: ditempatkan di dalam atau luar tiap ruangan (ruangan kelas, ruangan guru, ruang perpustakaan dan lain sebagainya.) Kalau diletakkan di luar ruangan, sebaiknya diletakkan tidak jauh dari ruang masing-masing.
  • 10. SaranaCTPS non-perpipaan Sarana CTPS yang suplai airnya tidak dari sistim perpipaan melainkan dengan menggunakan wadah penampungan air sementara, yang setelah dipakai untuk cuci tangan beberapa kali memerlukan pengisian ulang secara manual dikatagorikan sebagai sarana CTPS non- perpipaan.
  • 11. Sarana CTPS perpipaan • Sarana CTPS yang suplai airnya disalurkan melalui sistim perpipaan langsung sampai kepada titik keran dikatagorikan sebagai sarana CTPS perpipaan. Air perpipaan bisa berupa sistim perpipaan PAM, PDAM, sistim air perpipaan desa, pompa air listrik dengan tenki penampungan air. • Di lokasi-lokasi dimana terdapat sarana air bersih yang disalurkan melalui pipa, maka sarana CTPS dapat dibuat dengan memperhatikan persyaratan-persyaratan “Wastafel” pada lampiran atau dibuat sarana CTPS sederhana dengan memperhatikan ukuran tinggi kran, ukuran bak tampiasan air dan pembuangan limbah yang memadai.
  • 12.
  • 13. Pendahuluan • Sanitasi merupakan kebutuhan dasar. Sebagai konsekuensinya, pemerintah harus mendorong terpenuhinya kebutuhan tersebut. • Hingga saat ini akses sanitasi masih belum memadai. Sementara prasarana dan sarana yang terbangun banyak yang tidak berfungsi atau tidak meme-nuhi persyaratan • Saat ini diperkirakan 100.000 anak meninggal setiap tahunnya karena diare. • 94% kasus diare disumbang oleh faktor lingkungan yg terkait dg konsumsi air yg tidak sehat, buruknya sanitasi & hygiene (WHO Publication 2006)
  • 14. Gambaran Riil Kondisi Sanitasi Di Indonesia mencuci dan mandi di sungai tercemar MCK yang tidak berfungsi selokan tersumbat BAB sembarangan Jamban asal-asalan
  • 15. APAKARENAFAKTOREKONOMI? Jamban Cubluk Cor (±Rp 180.000)= 2,5% income/th Jamban Leher Angsa (±Rp 360.000)= 4,9% income/th
  • 16. INI MASALAH PERILAKU, BUKAN KARENA TIDAK MAMPU BIKIN JAMBAN ( berapa harga HP + pulsa + rokok? Coba hitung biaya yg mereka keluarkan tiap bulan....? )
  • 17. Masih rendahnya kesadaran masyarakat mengenai pentingnya hidup bersih dan sehat (higienitas pribadi), sehingga menyebabkan:  Minimnya kebutuhan terhadap sanitasi  Rendahnya kesadaran masyarakat untuk membangun sarana sanitasi tanpa bantuan dari pihak luar Kendala
  • 18. KRITERIA STOP BABs 1. Lubang kloset memiliki tutup agar serangga tidak bisa menyentuh tinja 2. Jarak pembuangan tinja ke sumur gali > 10 m 3. Tempat jongkok (kloset) terbuat dari bahan yang kuat 4. Tinja bayi atau lansia (jika ada) dibuang kedalam kloset (WC) 5. Setiap orang di dalam rumah menggunakan WC 6. Terdapat akses untuk membersihkan dubur 7. Tidak ada tinja manusia terlihat di sekitar rumah, kebun, sungai
  • 19. HASIL YANG DIINGINKAN STOP BABS, TIDAK ADA MASYARAKAT YANG BUANG AIR BESAR DI TEMPAT TERBUKA / SEMBARANG TEMPAT ( DI KEBUN, SUNGAI, SEMAK2, PANTAI ).
  • 20. Hasil yang Diharapkan • Kebutuhan masyarakat terhadap pemakaian jamban meningkat  kebutuhan masyarakat terhadap sarana sanitasi dapat terpenuhi Perubahan perilaku dapat menular secara cepat pada daerah lain (replikasi)