3. PENGERTIAN
Adalah suatu penetapan uji/tes terhadap orang
yang tidak menunjukkan gejala dengan tujuan
mengelompokkan mereka ke dalam kelompok
yang memungkinkan menderita penyakit tertentu.
Merupakan deteksi dini penyakit, bukan
merupakan alat diagnostik.
Bila hasil skreening (+), akan diikuti uji diagnostik
untuk memastikan adanya penyakit.
4. MANFAAT :
Penemuan gejala
penyakit secara dini
(deteksi dini VS lead
time)
Pencegahan sebelum
terjadinya penyakit
(keuntungan VS
Risiko)
Pencegahan
membutuhkan biaya
yang lebih ringan
(efisiensi VS biaya)
5. Tujuan Screening
Mengetahui diagnosis sedini mungkin agar cepat
terapi nya
Mencegah meluasnya penyakit
Mendidik masyarakat melakukan general check up
Memberi gambaran kepada tenaga kesehatan
tentang suatu penyakit (waspada mulai dini)
Memperoleh data epidemiologis, untuk peneliti dan
klinisi
6. Persyaratan Skrining (Wilson
and Jungner,1986)
·Masalah kesehatan atau penyakit
yang diskrining penting.·
Harus tersedia pengobatan bagi
pasien yang terdiagnosa setelah
proses skrining.·
Tersedia fasilitas diagnosa dan
pengobatan.
7. Kriteria bagi uji skrining
Sensitivitas dan
spesifistas
Sederhana dan biaya
murah
Aman
Dapat diterima o/
pasien dan klien
8. Pemeriksaan pd orang-orang
yg asimptomatik untuk
diklasifikasikan dlm kategori yg
diperkirakan mengidap atau
tidak mengidap penyakit (as
likely or unlikely to have the
disease)
Uji skrining dapat memisahkan :
Orang yang nampaknya sehat
tapi kemungkinan mempunyai
penyakit ( tes + ) dan Orang yang
kemungkinan tidak mempunyai
penyakit ( tes - )
9. Masalah kesehatan
masyarakat yang sangat
penting (morbiditas &
mortalitas )
Prevalensi penyakit cukup
tinggi
Harus ada cara skrining
yang cocok
(sederhana, murah &
aman)
Harus ada fasilitas dan
pengobatan yang efektif
untuk kasus yang positif
Faham riwayat alamiah
penyakit
10. Langkah-langkah screening:
1. Tahap menetapkan macam masalah
kesehatan
2. Tahap menetapkan pengumpulan data
3. Tahap penetuan pengelompokan
masyarakatnya
4. Tahap mempertajam penyaringan
5. Tahap penyusunan laporan dan tindak
lanjut.
11. Bentuk Pelaksanaan
Screening
Mass Screening misal X-Ray massal
Selective Screening kelompok penduduk, misal wanita 40 th Ca cervik
Single Disease Screening 1 jenis penyakit, misal tb
Multiphase Screening untuk mengetahui kemungkinan beberapa penyakit
(kombinasi beberapa pemeriksaan/multipletest/ procedure.
Misal : tes kesehatan seleksi mahasiswa, pegawai
Periodic Health Examination pemeriksaan kesehatan berkala untuk staf
eksekutif
12. METODE EPIDEMIOLOGI UNTUK MENILAI SKRINING
Tes skrining
yang baik :
• valid, akurat, presis, reprodusibel, sensitif & spesifik
Validitas
tes skrining
• Kemampuan tes untuk memberikan indikasi
pendahuluan
• mengenai siapa yang menderita penyakit (yg sedang
dicari) dan yang tidak
13. METODE EPIDEMIOLOGI
UNTUK MENILAI SKRINING
Komponen Validitas :
1. sensitivitas : kemampuan menemukan yg
menderita penyakit
2. spesificitas : kemampuan menemukan yang
tidak menderita penyakit
14. KEUNTUNGAN
1. Biaya relatif murah serta dapat dilaksanakan secara
sangat efektif
2. Lebih cepat memperoleh keterangan tentang sifat &
situasi penyakit dalam masyarakat untuk usaha
penanggulangan.
3. Pelaksanaan cukup sederhana & relatif lebih mudah
serta mempunyai sifat fleksibilitas yang cukup
dalam penerapannya
4. Hasil tes cukup bagus & dapat dipercaya selama
pelaksanaannya tetap memperhatikan nilai :
a. Reliabilitas
b. Validitas, dan
c. Kekuatan test berdasarkan nilai :
i. Sensitivitas
ii. Spesifitas