SlideShare a Scribd company logo
1 of 28
Pengertian Demokrasi
Secara etimologis “demokrasi” terdiri dari dua kata yang berasal dari bahasa
Yunani yaitu “demos” yang berarti rakyat atau penduduk suatu tempat,dan
“cratein” atau “cratos” yang berarti kekuasaan atau kedaulatan. Jadi secara
bahasa demos-cratein atau demos-cratos (demokrasi) adalah keadaan negara
dimana dalam sistem pemerintahannya kedaulatan berada di tangan rakyat,
kekuasaan tertinggi berada dalam keputusan bersama rakyat, rakyat
berkuasa, pemerintahan rakyat dan kekuasaan oleh rakyat.
Pengertian Reformasi
Pengertian Reformasi adalah perubahan secara drastis untuk perbaikan
(bidang sosial, politik atau agama) dalam suatu masyarakat atau negara.
Munculnya reformasi disebabkan oleh krisis ekonomi dan politik di Asia,
ketidakpuasan masyarakat Indonesia terhadap pemerintahan Soeharto
dan adanya para demonstran yang menginginkan diadakannya reformasi
total, peristiwa Trisakti yang menyebabkan presiden Soeharto mengundurkan
diri dari jabatannya.
Secara umum berarti perubahan terhadap suatu sistem yang telah ada pada
suatumasa. Di Indonesia, kata Reformasi umumnya merujuk kepada gerakan
mahasiswa pada tahun 1998 yang menjatuhkan kekuasaan presiden Soeharto
atau era setelah Orde Baru Kendati demikian, kata Reformasi sendiri pertama-
tama muncul dari gerakan pembaruan di kalangan Gereja Kristen di Eropa
Barat pada abad ke-16, yang dipimpin oleh Martin Luther, Ulrich Zwingli,
Yohanes Calvin, dll.
Demokrasi pada Masa Reformasi
Demokrasi pada Masa Reformasi adalah Suatu sistem pemerintahan yang
kekuasaan tertinggi berada ditangan rakyat yang menjadi upaya perubahan untuk
perbaikan pemerintahan baik dalam bidang sosial, politik maupun agama yang
dimulai sejak berakhirnya orde baru atau ditandai dengan turunnya kekuasaan
presiden Soeharto. Presiden Soeharto mengundurkan diri sejak 21 Mei 1998 dan
digantikan oleh wakil presiden Dr. Ir. Bj. Habibie.
Berhentinya Soeharto sebagai presiden, karena tidak adanya lagi kepercayaan dari
masyarakat serta menghadapi krisis moneter dan ekonomi yang berkepanjangan.
Pelaksanaan Demokrasi pada Masa Reformasi
Ada 4 kunci yang menjadi penentuan sukses atau gagalnya transisi demokrasi
reformasi :
• Komposisi elite politik
• Desain institusi politik
• Kultur politik atau perubahan sikap terhadap politik dikalangan elite dan non
elite
• Peran civil society (Masyarakat Madani)
Ciri-ciri Demokrasi Pancasila masa Reformasi :
1. Mengutamakan musyawarah mufakat.
2. Mengutamakan kepentingan masyarakat, bangsa dan Negara.
3. Tidak memaksakan kehendak pada orang lain.
4. Selalu diliputi oleh semangat kekeluargaan.
5. Adanya rasa tanggung jawab dalam melaksanakan keputusan hasil
musyawarah.
6. Dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati yang luhur.
7. Keputusan dapat dipertanggung jawabkan secara moral kepada Than Yang
Maha Esa, berdasarkan nilai-nilai kebenaran dan keadilan.
8. Penegakan kedaulatan rakyat dengan memperdayakan pengawasan sebagai
lembaga negara, lembaga politik dan lembaga swadaya masyarakat.
9. Pembagian secara tegas wewenang kekuasaan lembaga Legislatif, Eksekutif
dan Yudikatif.
10. Penghormatan kepada beragam asas, cirri, aspirasi dan program parpol yang
memiliki partai.
11. Adanya kebebasan mendirikan partai sebagai aplikasi dari pelaksanaan hak
asasi manusia.
Upaya yang dilakukan pemerintah untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan
yang terjadi pada masa lampau pada masa ini misalnya:
1. Keluarnya ketetapan-ketetapan MPR RI dalam sidang istimewa bulan
November 1998 sebagai awal perubahan sistem demokrasi secara
konstitusional.
2. Ditetapkannya UU No. 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah dan
UU No.25 Tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah
Pusat dan Daerah.
3. Keluarnya UU Politik yaitu UU No.2 Tahun 1999 tentang Parpol, UU No.3
Tahun 1999 tentang Pemilu, dan UU No.4 tahun 1999 tentang Susduk MPR,
DPR, dan DPRD.
4. Mengadakan proses peradilan terhadap pejabat yang di duga melakukan
KKN serta penyelewengan kekuasaan.
5. Adanya jaminan kebebasan pendirian partai politik atau ormas.
6. Pembebasan sejumlah tahanan politik semasa orde baru.
7. Melaksanakan pemilu 1999 yang diikuti banyak pertai.
8. Kebebasan pers yang luas dan tidak ada pencabutan SIUPP.
9. Terbukanya kesempatan yang luas dan bebas untuk warga negara dalam
melaksanakan demokrasi di berbagai bidang kehidupan.
Pada masa Reformasi ini pula kebebasan berpendapat dibuka seluas-luasanya.
Hal inilah yang menjadi perubahan besar dalam mewujudkan pemerintahan
demokratis. Selain itu, perkembangan teknologi komunikasi dan informasi juga
berkembang pesat.
Pada tanggal 07 Juni 1999 diilakukan pemilu dengan jumlah peserta 48 partai
politik. Pemilu ini terbilang cukup demokratis dan jujur dibandingkan pemilu-
pemilu sebelumnya. Dalam pemilu ini dipilih anggota DPR dan MPR.
Berdasarkan hasil sidang MPR terpilihlah Abdurrahman Wahid sebagai Presiden
dan Megawati Soekarnoputri sebagai Wakil Presiden. Sejak itulah Indonesia
memasuki masa pemerintahan Reformasi.
Pemberdayaan lembaga negara diawali dengan pemisahan pimpinan MPR
dengan DPR. Untuk mencegah terjadinya penyalahgunaan kekuasaan presiden,
sejak awal sampai akhir masa jabatan MPR mengadakan sidang tahunan
dengan agenda utama menanggapi laporan presiden mengenai perkembangan
bangsa dan negara termasuk pelaksanaan GBHN.
Pada sidang istimewa MPR Juli 2001, presiden Abdurrahman Wahid
diberhentikan dan digantikan oleh Wakilnya Megawati Soekarnoputri karena
adanya perkataan dan tindakan presiden yang dianggap kontroversial dengan
agenda reformasi. Pada masa pemerintahan ini telah dilakukan upaya untuk
mewujudkan negara demokratis, salah satunya dengan melakukan amandemen
terhadap UUD 1945. Amandemen sangat penting dilakukan mengingat
banyaknya perubahan yang terjadi sehingga tantangan dan masalah yang
dihadapi masyarakatpun semakin kompleks. Amandemen juga penting untuk
mengembalikan arah perjalanan NKRI menuju cita-cita dan tujuan.
Diselenggarakannya pemilu secara langsung untuk memilih presiden dan wakil
presiden mengidentifikasikan bahwa demokrasi mulai berkembang. Dalam
pemilu tersebut terpilih Susilo Bambang Yudhoyono sebagai presiden dan Jussuf
Kalla sebagai wakil presiden.
Banyak upaya yang dilakukan pemerintah dengan tujuan menunjukkan
keseriusan untuk mewujudkan negara yang demokratis, adil dan transparan.
Seperti halnya pemerintahan sebelumnya banyak pro dan kontra serta
kelemahan tetapi hal ini bisa dimaklumi karena adanya pluralitas dalam sebuah
negara.
Kelebihan dan Kekurangan Pelaksanaan Demokrasi pada Masa Reformasi
Serta Dampak Reformasi bagi Rakyat Indonesia
Kelebihan :
• Berhasil menata kehidupan ketatanegaraan dengan amandemen UUD 1945.
• Mendorong warganegara meningkatkan kapasitas pribadinya; misalnya -
meningkatkan kesadaran politik, meningkatkan pengetahuan pribadi dll.
• Kebebasan bicara dan berpendapat mulai berjalan.
• Lebih mudah diterapkan dalam masyarakat yang lebih kompleks.
• Menjamin stabilitas politik.
• Penegakan hukum dan diplomasi antar bangsa.
• Terbukanya pintu informasi yang begitu lebar, sehingga banyak manfaat
yang dapat dipetik.
• Jumlah partai politik tidak dibatasi.
• Politisasi birokrat.
• Membangun klientelisme ekonomi.
Kekurangan :
• Masyarakat yang terlalu bebas, dan mengartikan kebebasan dengan boleh
berbuat sebebas-bebasnya. Akibatnya : banyak demo yang berakhir rusuh,
pilkada yang berakhir rusuh.
• Kebijakan pemerintah yang tidak menguntungkan publik tidak dapat
dikontrol langsung oleh rakyat, tetapi harus melalui DPR.
• Masih banyak pemaksaan yang dilakukan pihak - pihak tertentu.
• Pendidikan politik rakyat masih rendah.
• Masih adanya diskriminasi dalam pengambilan keputusan.
• KKN
• Lemahnya stabilitas keamanan (konflik kebangsaan).
• Banyak orang/masyarakat yang salah tafsir mengenai reformasi.
Dampak Reformasi Bagi Rakyat Indonesia :
1. Pemerintahan orde baru jatuh dan muncul era reformasi. Namun
reformasi dan keterbukaan tidak diikuti dengan suasana tenang, aman,
dan tentram dalam kehidupan sosial ekonomi masyarakat. Konflik antar
kelompok etnis bermunculan dilatarbelakangi oleh masalah-masalah
sosial, ekonomi dan agama.
2. Rakyat sulit membedakan apakah sang pejabat bertindak sebagai
eksekutif atau pimpinan partai politik karena adanya perangkapan jabatan
yang membuat pejabat bersangkutan tidak dapat berkonsentrasi penuh
pada jabatan publik yang diembannya.
3. Banyak kasus muncul ke permukaan yang berkaitan dengan pemberian
batas yang tegas pada teritorial masing-masing wilayah, seperti penerapan
otonomi pengelolaan wilayah pengairan.
4. Pemerintah tidak lagi otoriter dan terjadi demokratisasi di bidang politik
(misalnya: munculnya parpol-parpol baru), ekonomi (misalnya:
munculnya badan-badan umum milik swasta, tidak lagi melulu milik
negara), dan sosial (misalnya: rakyat berhak memberikan tanggapan dan
kritik terhadap pemerintah).
5. Peranan militer di dalam bidang politik pemerintahan terus dikurangi
(sejak 2004, wakil militer di MPR/DPR dihapus).
Perilaku Budaya Demokrasi dalam Kehidupan Sehari-hari
Contoh perilaku yang mencerminkan budaya demokrasi dalam kehidupan
sehari-hari :
a. Menghargai pendapat/saran orang lain dalam sebuah rapat
b. Bersedia/berbesar hati menerima perbedaan
c. Mengembangkan sikap saling percaya, jujur dan rasa keadilan dalam
berbagai aspek kehidupan
d. Menghindari sikap saling provokasi antarindividu/kelompok masyarakat
e. Ikut mendukung ketertiban umum
f. Mengunakan hak pilih sesuai hati nurani tanpa tekanan/paksaan
g. Menaati tata tertib serta peraturan perundangan yang berlaku
h. Mengutamakan musyawarah untuk mengambil keputusan
i. Menyalurkan aspirasi melalui jalur yang benar (sesuai aturan yang berlaku)
j. Merealisasikan asas-asas pemilu yaitu langsung, umum, bebas, rahasia, jujur,
dan adil.
Gerakan reformasi telah menumbuhkan kesadaran dalam budaya baru
berdemokrasi. Bentuk demokrasi yang sebelumnya ditabukan, dewasa ini
telah menjadi hal biasa bahkan menjadi bagian dari kehidupan kita dewasa
ini. Adapun bentuk-bentuk budaya demokrasi tersebut adalah :
1. Kebebasan Mengeluarkan Pendapat
2. Kebebasan Berserikat dan Berkumpul
3. Pemilihan Pejabat Publik Secara Langsung
4. Kesetaraan Wanita dengan Laki-laki (Gender) dalam Berpolitik
Mengingat bahwa negara indonesia adalah negara majemuk yang penuh
dengan keanekaragaman baik itu budaya, suku ,ras maupun agama, maka
perbedaan itu pasti akan mewarnai dalam setiap kehidupan. Oleh karena itu,
untuk menghindari perpecahan dalam masyarakat harus dibina sikap saling
menghormati dan saling menghargai perbedaan yang ada serta kesediaan
melaksanakan hasil keputusan dengan penuh tanggung jawab. Dalam negara
demokrasi di perlukan adanya dukungan dari warga negara untuk ikut
menyukseskan keputusan-keputusan politik yang diambil oleh pemerintah
dan kesadaran untuk selalu menyukseskan pemilu untuk menyukseskan pesta
demokrasi rakyat.
Rumusan sila keempat pancasila sebagai dasar filsafat Negara dan dasar
politik Negara yang di dalamnya terkandung unsur kerakyatan,
permusyawaratan, dan kedaulatan rakayat merupakan cita-cita kefilsafatan
dari demokrasi pancasila.
Perilaku budaya demokrasi yang perlu di kembangkan dalam kehidupan
sehari-hari adalah hal-hal berikut :
1. Menjunjung tinggi persamaan
2. Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban
3. Membudayakan sikap yang adil
4. Membijaksanakan musyaearah mufakat dalam mengambil keputusan
5. Mengutamakan persatuan dan kesatuan nasional
Pemilihan Umum Sebagai Sarana Demokrasi
Pemilihan umum adalah proses pemilihan orang-orang untuk
mengisi jabatan-jabatan politik tertentu.
Co: jabatan presiden, gubernur, kepala desa dll
Cara langsung berarti rakyat secara langsung
memilih wakil-wakilnya yang akan duduk di badan-
badan perwakilan rakyat, contoh: pemilu di
Indonesia untuk memilih anggota DPRD II, DPRD
I, dan DPR.
Pemilihan
umum dapat
dilakukan
dengan dua
cara :
Cara bertingkat berarti rakyat memilih dulu
wakilnya (senat), kemudian wakilnya itulah yang
akan memilih wakil rakyat yang akan duduk
dibadan-badan perwakilan rakyat.
Tujuan Pemilu
 Memilih wakil rakyat dan wakil daerah
 Membentuk pemerintahan yang demokratis, kuat,
dan memperoleh dukungan rakyat
 Keduanya dilakukan dalam rangka mewujudkan
tujuan nasional sebagaimana diamanatkan.
Asas Pemilu
(pasal 22E ayat 1UUD 1945) LUBER JURDIL
 Langsung
Rakyat sebagai pemilih mempunyai hak untuk
memberikan suaranya secara langsung sesuai dengan
kehendak hati nuraninya, tanpa perantara.
 Umum
Pada dasarnya semua warga negara yang memenuhi
persyaratan sesuai dengan undang-undang ini berhak
mengikuti pemilu. Pemilihan yang bersifat umum
mengandung makna menjamin kesempatan yang berlaku
menyeluruh bagi semua warga negara, tanpa
diskriminasi berdasarkan suku, agama, ras, golongan,
jenis kelamin, kedaerahan, pekerjaan, dan status sosial.
 Bebas
Setiap warga negara yang berhak memilih bebas
menentukan pilihannya tanpa tekanan dan paksaan dari
siapa pun. Di dalam melaksanakan haknya, setiap warga
negara dijamin keamanannya, sehingga dapat memilih
sesuai dengan kehendak hati nurani dan
kepentingannya.
 Rahasia
Dalam memberikan suaranya, pemilih dijamin bahwa
pilihannya tidak akan diketahui oleh pihak mana pun
dan dengan jalan apa pun. Pemilih memberikan
suaranya pada surat suara dengan tidak dapat diketahui
oleh orang lain kepada siapa pun suaranya diberikan.
 Jujur
Dalam penyelenggaraan pemilu, setiap
penyelenggaraan pemilu, aparat pemerintah, peserta
pemilu, pengawas pemilu, pemantau pemilu,
pemilih, serta semua pihak yang terkait harus
bersikap dan bertindak jujur sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
 Adil
Dalam penyelenggaraan pemilu, setiap pemilih dan
peserta pemilu mendapat perlakuan sama, serta
bebas dari kecurangan mana pun.
Syarat-syarat warga negara yang memiliki hak pilih
aktif (memilih)
 WNI
 Berusia 17 tahun keatas / sudah menikah
 Terdaftar sebagai calon pemilih
 Tidak sedang terganggu ingatannya / sakit jiwa
 Tidak sedang menjalani hukuman pidana penjara /
kurungan berdasarkan keputusan pengadilan
 Tidak sedang dicabut hak pilihnya berdasarkan
keputusan pengadilan
Syarat-syarat warga negara yang memiliki hak pilih
pasif (dipilih)
 WNI
 Telah berusia 21 tahun
 Bertaqwa kepada Tuhan YME
 Dapat berbahasa Indonesia
 Cakap membaca dan menulis huruf latin
 Serendah-rendahnya tamat (SLTP) atau yang sederajat
 Berpengalaman dalam bidang kemasyarakatan / kenegaraan
 Setia pada Pancasila
 Mengemban amanat rakyat
 Tidak sedang terganggu ingatannya
 Tidak sedang menjalani hukuman pidana penjara / kurungan
berdasarkan keputusan pengadilan
(Berdasarkan UU. 23 Tahun 2003) Syarat-syarat untuk
menjadi calon presiden dan wakil presiden antara lain:
 Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
 Tidak pernah memiliki kewarganegaraan negara lain atas
kehendak orang lain
 Berdomisili di wilayah NKRI
 Berusia minimal 35 tahun
 Pendidikan minimal SMA
 Secara jasmani dan rohani mampu menjalankan tugas
dan tanggungjawab sebagai presiden dan wakil presiden.
 Melaporkan jumlah harta kekayaan kepada instansi yang
berwenang.
 Terdaftar sebagai pemilih
Perbandingan Pemilu
Orde Baru
 Kekuatan politik pada masa orde baru berada ditangan penguasa
 rezim yang berkuasa (Soeharto) bersikras, supaya partainya (Golkar) yang menang
 Kekerasan terjadi oleh aparat pemerintahan terhadap rakyat
 Pelanggaran pemilu dilakukan oleh birokrasi, Golkar, dan tentara
 Politik kekerasan menjadi isu utama
 Hanya 3 partai, yaitu PPP, PDI, dan Golkar
Orde Reformasi
 Menggunakan asas, langsung, umum, bebas, rahasia, serta jujur dan adil (LUBER
JURDIL).
 Penyelenggaraan pemilu oleh pemerintah lewat komisi pemilihan umum (KPU)
 Dilakukan secara bebas dan mandiri
 pengawasan pemilu oleh pemerintah melalui panwaslu (1999 )terdiri dari lembaga
pengawasan pemilu (panwaslu, forum rektor UNFREL, dan LSM) sedangkan 2004 dan
2009 pengawasan pemilu berasal dari unsur kepolisian, tokoh masyarakat, kejaksaan,
perguruan tinggi dan pers
 Multi partai (banyak partai)
Thank you for your attention

More Related Content

What's hot

masa Pemerintahan SBY - Jokowi
masa Pemerintahan SBY - Jokowi masa Pemerintahan SBY - Jokowi
masa Pemerintahan SBY - Jokowi Riska hardiati
 
Pendidikan Kewarganegaraan - Demokrasi Pancasila Era Reformasi 1998-sekarang
Pendidikan Kewarganegaraan - Demokrasi Pancasila Era Reformasi 1998-sekarangPendidikan Kewarganegaraan - Demokrasi Pancasila Era Reformasi 1998-sekarang
Pendidikan Kewarganegaraan - Demokrasi Pancasila Era Reformasi 1998-sekarangRosyida Fatma
 
Orde lama, orde baru, dan reformasi
Orde lama, orde baru, dan reformasiOrde lama, orde baru, dan reformasi
Orde lama, orde baru, dan reformasiNanda Aditasia
 
Demokrasi pada tahun 1959-1966 XI MIPA 3
Demokrasi pada tahun 1959-1966 XI MIPA 3Demokrasi pada tahun 1959-1966 XI MIPA 3
Demokrasi pada tahun 1959-1966 XI MIPA 3AbdulLatif324
 
Masa pemerintahan bj habibie
Masa pemerintahan bj habibieMasa pemerintahan bj habibie
Masa pemerintahan bj habibieSigit W
 
Politik Indonesia dari masa Orde Baru sampai Sekarang
Politik Indonesia dari masa Orde Baru sampai SekarangPolitik Indonesia dari masa Orde Baru sampai Sekarang
Politik Indonesia dari masa Orde Baru sampai SekarangLana Karyatna
 
Demokrasi Pancasila Orde Baru (1966-1998)
Demokrasi Pancasila Orde Baru (1966-1998)Demokrasi Pancasila Orde Baru (1966-1998)
Demokrasi Pancasila Orde Baru (1966-1998)Rifda Nadifah
 
Demokrasi Terpimpin
Demokrasi TerpimpinDemokrasi Terpimpin
Demokrasi Terpimpinmaulya rizal
 
Apa itu Demokrasi parlementer
Apa itu Demokrasi parlementerApa itu Demokrasi parlementer
Apa itu Demokrasi parlementerRatri nia
 
Pelaksanaan demokrasi 1998-sekarang
Pelaksanaan demokrasi 1998-sekarangPelaksanaan demokrasi 1998-sekarang
Pelaksanaan demokrasi 1998-sekarangwidong
 
Demokrasi pada masa reformasi
Demokrasi pada masa reformasiDemokrasi pada masa reformasi
Demokrasi pada masa reformasiNisa Ghaisani
 
Bab 5 (indonesia merdeka)
Bab 5 (indonesia merdeka)Bab 5 (indonesia merdeka)
Bab 5 (indonesia merdeka)Siti Fatimah
 
Makalah demokrasi terpimpin
Makalah demokrasi terpimpinMakalah demokrasi terpimpin
Makalah demokrasi terpimpinWarnet Raha
 
PPT SEJARAH REFORMASI
PPT SEJARAH REFORMASIPPT SEJARAH REFORMASI
PPT SEJARAH REFORMASIAldya Rachma
 
PPKn (Demokrasi Masa Revolusi (1945 1949))
PPKn (Demokrasi Masa Revolusi (1945 1949))PPKn (Demokrasi Masa Revolusi (1945 1949))
PPKn (Demokrasi Masa Revolusi (1945 1949))Putri Alfisyahrini
 
Pengaruh kemajuan iptek terhadap negara kesatuan republik indonesia
Pengaruh kemajuan iptek terhadap negara kesatuan republik indonesiaPengaruh kemajuan iptek terhadap negara kesatuan republik indonesia
Pengaruh kemajuan iptek terhadap negara kesatuan republik indonesiaafifahdhaniyah
 

What's hot (20)

masa Pemerintahan SBY - Jokowi
masa Pemerintahan SBY - Jokowi masa Pemerintahan SBY - Jokowi
masa Pemerintahan SBY - Jokowi
 
Pendidikan Kewarganegaraan - Demokrasi Pancasila Era Reformasi 1998-sekarang
Pendidikan Kewarganegaraan - Demokrasi Pancasila Era Reformasi 1998-sekarangPendidikan Kewarganegaraan - Demokrasi Pancasila Era Reformasi 1998-sekarang
Pendidikan Kewarganegaraan - Demokrasi Pancasila Era Reformasi 1998-sekarang
 
Sistem Demokrasi Parlementer
Sistem Demokrasi ParlementerSistem Demokrasi Parlementer
Sistem Demokrasi Parlementer
 
Demokrasi Terpimpin
Demokrasi TerpimpinDemokrasi Terpimpin
Demokrasi Terpimpin
 
Orde lama, orde baru, dan reformasi
Orde lama, orde baru, dan reformasiOrde lama, orde baru, dan reformasi
Orde lama, orde baru, dan reformasi
 
Demokrasi pada tahun 1959-1966 XI MIPA 3
Demokrasi pada tahun 1959-1966 XI MIPA 3Demokrasi pada tahun 1959-1966 XI MIPA 3
Demokrasi pada tahun 1959-1966 XI MIPA 3
 
Masa pemerintahan bj habibie
Masa pemerintahan bj habibieMasa pemerintahan bj habibie
Masa pemerintahan bj habibie
 
KNIP
KNIPKNIP
KNIP
 
Politik Indonesia dari masa Orde Baru sampai Sekarang
Politik Indonesia dari masa Orde Baru sampai SekarangPolitik Indonesia dari masa Orde Baru sampai Sekarang
Politik Indonesia dari masa Orde Baru sampai Sekarang
 
Demokrasi Pancasila Orde Baru (1966-1998)
Demokrasi Pancasila Orde Baru (1966-1998)Demokrasi Pancasila Orde Baru (1966-1998)
Demokrasi Pancasila Orde Baru (1966-1998)
 
Demokrasi Terpimpin
Demokrasi TerpimpinDemokrasi Terpimpin
Demokrasi Terpimpin
 
Apa itu Demokrasi parlementer
Apa itu Demokrasi parlementerApa itu Demokrasi parlementer
Apa itu Demokrasi parlementer
 
Pelaksanaan demokrasi 1998-sekarang
Pelaksanaan demokrasi 1998-sekarangPelaksanaan demokrasi 1998-sekarang
Pelaksanaan demokrasi 1998-sekarang
 
Demokrasi pada masa reformasi
Demokrasi pada masa reformasiDemokrasi pada masa reformasi
Demokrasi pada masa reformasi
 
Bab 5 sejarah wajib sma xi
Bab 5 sejarah wajib sma xiBab 5 sejarah wajib sma xi
Bab 5 sejarah wajib sma xi
 
Bab 5 (indonesia merdeka)
Bab 5 (indonesia merdeka)Bab 5 (indonesia merdeka)
Bab 5 (indonesia merdeka)
 
Makalah demokrasi terpimpin
Makalah demokrasi terpimpinMakalah demokrasi terpimpin
Makalah demokrasi terpimpin
 
PPT SEJARAH REFORMASI
PPT SEJARAH REFORMASIPPT SEJARAH REFORMASI
PPT SEJARAH REFORMASI
 
PPKn (Demokrasi Masa Revolusi (1945 1949))
PPKn (Demokrasi Masa Revolusi (1945 1949))PPKn (Demokrasi Masa Revolusi (1945 1949))
PPKn (Demokrasi Masa Revolusi (1945 1949))
 
Pengaruh kemajuan iptek terhadap negara kesatuan republik indonesia
Pengaruh kemajuan iptek terhadap negara kesatuan republik indonesiaPengaruh kemajuan iptek terhadap negara kesatuan republik indonesia
Pengaruh kemajuan iptek terhadap negara kesatuan republik indonesia
 

Similar to DEMOKRASI MASA REFORMASI

Similar to DEMOKRASI MASA REFORMASI (20)

Kelompok rosita xi_farmasi
Kelompok rosita xi_farmasiKelompok rosita xi_farmasi
Kelompok rosita xi_farmasi
 
Presentation 4 pkn_demokrasi
Presentation 4 pkn_demokrasiPresentation 4 pkn_demokrasi
Presentation 4 pkn_demokrasi
 
Demokrasi
DemokrasiDemokrasi
Demokrasi
 
PERBANDINGAN DEMOKRASI PANCASILA ERA ORDE BARU DAN REFORMASI MELIHAT DARI SYA...
PERBANDINGAN DEMOKRASI PANCASILA ERA ORDE BARU DAN REFORMASI MELIHAT DARI SYA...PERBANDINGAN DEMOKRASI PANCASILA ERA ORDE BARU DAN REFORMASI MELIHAT DARI SYA...
PERBANDINGAN DEMOKRASI PANCASILA ERA ORDE BARU DAN REFORMASI MELIHAT DARI SYA...
 
Politik
PolitikPolitik
Politik
 
Kwn bab 4
Kwn bab 4Kwn bab 4
Kwn bab 4
 
Kelompok 3
Kelompok 3Kelompok 3
Kelompok 3
 
PKN BAB II Kelas XI
PKN BAB II  Kelas XIPKN BAB II  Kelas XI
PKN BAB II Kelas XI
 
Perkembangan Demokrasi diIndonesia
Perkembangan Demokrasi diIndonesiaPerkembangan Demokrasi diIndonesia
Perkembangan Demokrasi diIndonesia
 
Numpang ta
Numpang taNumpang ta
Numpang ta
 
kewarganegaraan ol 9 Demokrasi - 27 juni 22.pptx
kewarganegaraan ol 9 Demokrasi - 27 juni 22.pptxkewarganegaraan ol 9 Demokrasi - 27 juni 22.pptx
kewarganegaraan ol 9 Demokrasi - 27 juni 22.pptx
 
pengkhianatan demokrasi ala orde baru
pengkhianatan demokrasi ala orde barupengkhianatan demokrasi ala orde baru
pengkhianatan demokrasi ala orde baru
 
DEMOKRASI DI INDONESIA
DEMOKRASI DI INDONESIADEMOKRASI DI INDONESIA
DEMOKRASI DI INDONESIA
 
Ppt pp kn demokrasi indonesia
Ppt pp kn demokrasi indonesiaPpt pp kn demokrasi indonesia
Ppt pp kn demokrasi indonesia
 
Makalah demokrasi
Makalah demokrasiMakalah demokrasi
Makalah demokrasi
 
Makalah demokrasi
Makalah demokrasiMakalah demokrasi
Makalah demokrasi
 
Makalah demokrasi (2)
Makalah demokrasi (2)Makalah demokrasi (2)
Makalah demokrasi (2)
 
Makalah demokrasi
Makalah demokrasiMakalah demokrasi
Makalah demokrasi
 
Makalah demokrasi
Makalah demokrasiMakalah demokrasi
Makalah demokrasi
 
Makalalah demokrasi pancasila
Makalalah  demokrasi pancasilaMakalalah  demokrasi pancasila
Makalalah demokrasi pancasila
 

Recently uploaded

Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 

Recently uploaded (20)

Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 

DEMOKRASI MASA REFORMASI

  • 1.
  • 2. Pengertian Demokrasi Secara etimologis “demokrasi” terdiri dari dua kata yang berasal dari bahasa Yunani yaitu “demos” yang berarti rakyat atau penduduk suatu tempat,dan “cratein” atau “cratos” yang berarti kekuasaan atau kedaulatan. Jadi secara bahasa demos-cratein atau demos-cratos (demokrasi) adalah keadaan negara dimana dalam sistem pemerintahannya kedaulatan berada di tangan rakyat, kekuasaan tertinggi berada dalam keputusan bersama rakyat, rakyat berkuasa, pemerintahan rakyat dan kekuasaan oleh rakyat.
  • 3. Pengertian Reformasi Pengertian Reformasi adalah perubahan secara drastis untuk perbaikan (bidang sosial, politik atau agama) dalam suatu masyarakat atau negara. Munculnya reformasi disebabkan oleh krisis ekonomi dan politik di Asia, ketidakpuasan masyarakat Indonesia terhadap pemerintahan Soeharto dan adanya para demonstran yang menginginkan diadakannya reformasi total, peristiwa Trisakti yang menyebabkan presiden Soeharto mengundurkan diri dari jabatannya.
  • 4. Secara umum berarti perubahan terhadap suatu sistem yang telah ada pada suatumasa. Di Indonesia, kata Reformasi umumnya merujuk kepada gerakan mahasiswa pada tahun 1998 yang menjatuhkan kekuasaan presiden Soeharto atau era setelah Orde Baru Kendati demikian, kata Reformasi sendiri pertama- tama muncul dari gerakan pembaruan di kalangan Gereja Kristen di Eropa Barat pada abad ke-16, yang dipimpin oleh Martin Luther, Ulrich Zwingli, Yohanes Calvin, dll.
  • 5. Demokrasi pada Masa Reformasi Demokrasi pada Masa Reformasi adalah Suatu sistem pemerintahan yang kekuasaan tertinggi berada ditangan rakyat yang menjadi upaya perubahan untuk perbaikan pemerintahan baik dalam bidang sosial, politik maupun agama yang dimulai sejak berakhirnya orde baru atau ditandai dengan turunnya kekuasaan presiden Soeharto. Presiden Soeharto mengundurkan diri sejak 21 Mei 1998 dan digantikan oleh wakil presiden Dr. Ir. Bj. Habibie. Berhentinya Soeharto sebagai presiden, karena tidak adanya lagi kepercayaan dari masyarakat serta menghadapi krisis moneter dan ekonomi yang berkepanjangan.
  • 6. Pelaksanaan Demokrasi pada Masa Reformasi Ada 4 kunci yang menjadi penentuan sukses atau gagalnya transisi demokrasi reformasi : • Komposisi elite politik • Desain institusi politik • Kultur politik atau perubahan sikap terhadap politik dikalangan elite dan non elite • Peran civil society (Masyarakat Madani)
  • 7. Ciri-ciri Demokrasi Pancasila masa Reformasi : 1. Mengutamakan musyawarah mufakat. 2. Mengutamakan kepentingan masyarakat, bangsa dan Negara. 3. Tidak memaksakan kehendak pada orang lain. 4. Selalu diliputi oleh semangat kekeluargaan. 5. Adanya rasa tanggung jawab dalam melaksanakan keputusan hasil musyawarah. 6. Dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati yang luhur. 7. Keputusan dapat dipertanggung jawabkan secara moral kepada Than Yang Maha Esa, berdasarkan nilai-nilai kebenaran dan keadilan. 8. Penegakan kedaulatan rakyat dengan memperdayakan pengawasan sebagai lembaga negara, lembaga politik dan lembaga swadaya masyarakat. 9. Pembagian secara tegas wewenang kekuasaan lembaga Legislatif, Eksekutif dan Yudikatif. 10. Penghormatan kepada beragam asas, cirri, aspirasi dan program parpol yang memiliki partai. 11. Adanya kebebasan mendirikan partai sebagai aplikasi dari pelaksanaan hak asasi manusia.
  • 8. Upaya yang dilakukan pemerintah untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan yang terjadi pada masa lampau pada masa ini misalnya: 1. Keluarnya ketetapan-ketetapan MPR RI dalam sidang istimewa bulan November 1998 sebagai awal perubahan sistem demokrasi secara konstitusional. 2. Ditetapkannya UU No. 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah dan UU No.25 Tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah. 3. Keluarnya UU Politik yaitu UU No.2 Tahun 1999 tentang Parpol, UU No.3 Tahun 1999 tentang Pemilu, dan UU No.4 tahun 1999 tentang Susduk MPR, DPR, dan DPRD. 4. Mengadakan proses peradilan terhadap pejabat yang di duga melakukan KKN serta penyelewengan kekuasaan. 5. Adanya jaminan kebebasan pendirian partai politik atau ormas. 6. Pembebasan sejumlah tahanan politik semasa orde baru. 7. Melaksanakan pemilu 1999 yang diikuti banyak pertai. 8. Kebebasan pers yang luas dan tidak ada pencabutan SIUPP. 9. Terbukanya kesempatan yang luas dan bebas untuk warga negara dalam melaksanakan demokrasi di berbagai bidang kehidupan.
  • 9. Pada masa Reformasi ini pula kebebasan berpendapat dibuka seluas-luasanya. Hal inilah yang menjadi perubahan besar dalam mewujudkan pemerintahan demokratis. Selain itu, perkembangan teknologi komunikasi dan informasi juga berkembang pesat. Pada tanggal 07 Juni 1999 diilakukan pemilu dengan jumlah peserta 48 partai politik. Pemilu ini terbilang cukup demokratis dan jujur dibandingkan pemilu- pemilu sebelumnya. Dalam pemilu ini dipilih anggota DPR dan MPR. Berdasarkan hasil sidang MPR terpilihlah Abdurrahman Wahid sebagai Presiden dan Megawati Soekarnoputri sebagai Wakil Presiden. Sejak itulah Indonesia memasuki masa pemerintahan Reformasi.
  • 10. Pemberdayaan lembaga negara diawali dengan pemisahan pimpinan MPR dengan DPR. Untuk mencegah terjadinya penyalahgunaan kekuasaan presiden, sejak awal sampai akhir masa jabatan MPR mengadakan sidang tahunan dengan agenda utama menanggapi laporan presiden mengenai perkembangan bangsa dan negara termasuk pelaksanaan GBHN. Pada sidang istimewa MPR Juli 2001, presiden Abdurrahman Wahid diberhentikan dan digantikan oleh Wakilnya Megawati Soekarnoputri karena adanya perkataan dan tindakan presiden yang dianggap kontroversial dengan agenda reformasi. Pada masa pemerintahan ini telah dilakukan upaya untuk mewujudkan negara demokratis, salah satunya dengan melakukan amandemen terhadap UUD 1945. Amandemen sangat penting dilakukan mengingat banyaknya perubahan yang terjadi sehingga tantangan dan masalah yang dihadapi masyarakatpun semakin kompleks. Amandemen juga penting untuk mengembalikan arah perjalanan NKRI menuju cita-cita dan tujuan.
  • 11. Diselenggarakannya pemilu secara langsung untuk memilih presiden dan wakil presiden mengidentifikasikan bahwa demokrasi mulai berkembang. Dalam pemilu tersebut terpilih Susilo Bambang Yudhoyono sebagai presiden dan Jussuf Kalla sebagai wakil presiden. Banyak upaya yang dilakukan pemerintah dengan tujuan menunjukkan keseriusan untuk mewujudkan negara yang demokratis, adil dan transparan. Seperti halnya pemerintahan sebelumnya banyak pro dan kontra serta kelemahan tetapi hal ini bisa dimaklumi karena adanya pluralitas dalam sebuah negara.
  • 12. Kelebihan dan Kekurangan Pelaksanaan Demokrasi pada Masa Reformasi Serta Dampak Reformasi bagi Rakyat Indonesia Kelebihan : • Berhasil menata kehidupan ketatanegaraan dengan amandemen UUD 1945. • Mendorong warganegara meningkatkan kapasitas pribadinya; misalnya - meningkatkan kesadaran politik, meningkatkan pengetahuan pribadi dll. • Kebebasan bicara dan berpendapat mulai berjalan. • Lebih mudah diterapkan dalam masyarakat yang lebih kompleks. • Menjamin stabilitas politik. • Penegakan hukum dan diplomasi antar bangsa. • Terbukanya pintu informasi yang begitu lebar, sehingga banyak manfaat yang dapat dipetik. • Jumlah partai politik tidak dibatasi. • Politisasi birokrat. • Membangun klientelisme ekonomi.
  • 13. Kekurangan : • Masyarakat yang terlalu bebas, dan mengartikan kebebasan dengan boleh berbuat sebebas-bebasnya. Akibatnya : banyak demo yang berakhir rusuh, pilkada yang berakhir rusuh. • Kebijakan pemerintah yang tidak menguntungkan publik tidak dapat dikontrol langsung oleh rakyat, tetapi harus melalui DPR. • Masih banyak pemaksaan yang dilakukan pihak - pihak tertentu. • Pendidikan politik rakyat masih rendah. • Masih adanya diskriminasi dalam pengambilan keputusan. • KKN • Lemahnya stabilitas keamanan (konflik kebangsaan). • Banyak orang/masyarakat yang salah tafsir mengenai reformasi.
  • 14. Dampak Reformasi Bagi Rakyat Indonesia : 1. Pemerintahan orde baru jatuh dan muncul era reformasi. Namun reformasi dan keterbukaan tidak diikuti dengan suasana tenang, aman, dan tentram dalam kehidupan sosial ekonomi masyarakat. Konflik antar kelompok etnis bermunculan dilatarbelakangi oleh masalah-masalah sosial, ekonomi dan agama. 2. Rakyat sulit membedakan apakah sang pejabat bertindak sebagai eksekutif atau pimpinan partai politik karena adanya perangkapan jabatan yang membuat pejabat bersangkutan tidak dapat berkonsentrasi penuh pada jabatan publik yang diembannya. 3. Banyak kasus muncul ke permukaan yang berkaitan dengan pemberian batas yang tegas pada teritorial masing-masing wilayah, seperti penerapan otonomi pengelolaan wilayah pengairan. 4. Pemerintah tidak lagi otoriter dan terjadi demokratisasi di bidang politik (misalnya: munculnya parpol-parpol baru), ekonomi (misalnya: munculnya badan-badan umum milik swasta, tidak lagi melulu milik negara), dan sosial (misalnya: rakyat berhak memberikan tanggapan dan kritik terhadap pemerintah). 5. Peranan militer di dalam bidang politik pemerintahan terus dikurangi (sejak 2004, wakil militer di MPR/DPR dihapus).
  • 15. Perilaku Budaya Demokrasi dalam Kehidupan Sehari-hari Contoh perilaku yang mencerminkan budaya demokrasi dalam kehidupan sehari-hari : a. Menghargai pendapat/saran orang lain dalam sebuah rapat b. Bersedia/berbesar hati menerima perbedaan c. Mengembangkan sikap saling percaya, jujur dan rasa keadilan dalam berbagai aspek kehidupan d. Menghindari sikap saling provokasi antarindividu/kelompok masyarakat e. Ikut mendukung ketertiban umum f. Mengunakan hak pilih sesuai hati nurani tanpa tekanan/paksaan g. Menaati tata tertib serta peraturan perundangan yang berlaku h. Mengutamakan musyawarah untuk mengambil keputusan i. Menyalurkan aspirasi melalui jalur yang benar (sesuai aturan yang berlaku) j. Merealisasikan asas-asas pemilu yaitu langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil.
  • 16. Gerakan reformasi telah menumbuhkan kesadaran dalam budaya baru berdemokrasi. Bentuk demokrasi yang sebelumnya ditabukan, dewasa ini telah menjadi hal biasa bahkan menjadi bagian dari kehidupan kita dewasa ini. Adapun bentuk-bentuk budaya demokrasi tersebut adalah : 1. Kebebasan Mengeluarkan Pendapat 2. Kebebasan Berserikat dan Berkumpul 3. Pemilihan Pejabat Publik Secara Langsung 4. Kesetaraan Wanita dengan Laki-laki (Gender) dalam Berpolitik
  • 17. Mengingat bahwa negara indonesia adalah negara majemuk yang penuh dengan keanekaragaman baik itu budaya, suku ,ras maupun agama, maka perbedaan itu pasti akan mewarnai dalam setiap kehidupan. Oleh karena itu, untuk menghindari perpecahan dalam masyarakat harus dibina sikap saling menghormati dan saling menghargai perbedaan yang ada serta kesediaan melaksanakan hasil keputusan dengan penuh tanggung jawab. Dalam negara demokrasi di perlukan adanya dukungan dari warga negara untuk ikut menyukseskan keputusan-keputusan politik yang diambil oleh pemerintah dan kesadaran untuk selalu menyukseskan pemilu untuk menyukseskan pesta demokrasi rakyat.
  • 18. Rumusan sila keempat pancasila sebagai dasar filsafat Negara dan dasar politik Negara yang di dalamnya terkandung unsur kerakyatan, permusyawaratan, dan kedaulatan rakayat merupakan cita-cita kefilsafatan dari demokrasi pancasila. Perilaku budaya demokrasi yang perlu di kembangkan dalam kehidupan sehari-hari adalah hal-hal berikut : 1. Menjunjung tinggi persamaan 2. Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban 3. Membudayakan sikap yang adil 4. Membijaksanakan musyaearah mufakat dalam mengambil keputusan 5. Mengutamakan persatuan dan kesatuan nasional
  • 19. Pemilihan Umum Sebagai Sarana Demokrasi Pemilihan umum adalah proses pemilihan orang-orang untuk mengisi jabatan-jabatan politik tertentu. Co: jabatan presiden, gubernur, kepala desa dll Cara langsung berarti rakyat secara langsung memilih wakil-wakilnya yang akan duduk di badan- badan perwakilan rakyat, contoh: pemilu di Indonesia untuk memilih anggota DPRD II, DPRD I, dan DPR. Pemilihan umum dapat dilakukan dengan dua cara : Cara bertingkat berarti rakyat memilih dulu wakilnya (senat), kemudian wakilnya itulah yang akan memilih wakil rakyat yang akan duduk dibadan-badan perwakilan rakyat.
  • 20. Tujuan Pemilu  Memilih wakil rakyat dan wakil daerah  Membentuk pemerintahan yang demokratis, kuat, dan memperoleh dukungan rakyat  Keduanya dilakukan dalam rangka mewujudkan tujuan nasional sebagaimana diamanatkan.
  • 21. Asas Pemilu (pasal 22E ayat 1UUD 1945) LUBER JURDIL  Langsung Rakyat sebagai pemilih mempunyai hak untuk memberikan suaranya secara langsung sesuai dengan kehendak hati nuraninya, tanpa perantara.  Umum Pada dasarnya semua warga negara yang memenuhi persyaratan sesuai dengan undang-undang ini berhak mengikuti pemilu. Pemilihan yang bersifat umum mengandung makna menjamin kesempatan yang berlaku menyeluruh bagi semua warga negara, tanpa diskriminasi berdasarkan suku, agama, ras, golongan, jenis kelamin, kedaerahan, pekerjaan, dan status sosial.
  • 22.  Bebas Setiap warga negara yang berhak memilih bebas menentukan pilihannya tanpa tekanan dan paksaan dari siapa pun. Di dalam melaksanakan haknya, setiap warga negara dijamin keamanannya, sehingga dapat memilih sesuai dengan kehendak hati nurani dan kepentingannya.  Rahasia Dalam memberikan suaranya, pemilih dijamin bahwa pilihannya tidak akan diketahui oleh pihak mana pun dan dengan jalan apa pun. Pemilih memberikan suaranya pada surat suara dengan tidak dapat diketahui oleh orang lain kepada siapa pun suaranya diberikan.
  • 23.  Jujur Dalam penyelenggaraan pemilu, setiap penyelenggaraan pemilu, aparat pemerintah, peserta pemilu, pengawas pemilu, pemantau pemilu, pemilih, serta semua pihak yang terkait harus bersikap dan bertindak jujur sesuai dengan peraturan perundang-undangan.  Adil Dalam penyelenggaraan pemilu, setiap pemilih dan peserta pemilu mendapat perlakuan sama, serta bebas dari kecurangan mana pun.
  • 24. Syarat-syarat warga negara yang memiliki hak pilih aktif (memilih)  WNI  Berusia 17 tahun keatas / sudah menikah  Terdaftar sebagai calon pemilih  Tidak sedang terganggu ingatannya / sakit jiwa  Tidak sedang menjalani hukuman pidana penjara / kurungan berdasarkan keputusan pengadilan  Tidak sedang dicabut hak pilihnya berdasarkan keputusan pengadilan
  • 25. Syarat-syarat warga negara yang memiliki hak pilih pasif (dipilih)  WNI  Telah berusia 21 tahun  Bertaqwa kepada Tuhan YME  Dapat berbahasa Indonesia  Cakap membaca dan menulis huruf latin  Serendah-rendahnya tamat (SLTP) atau yang sederajat  Berpengalaman dalam bidang kemasyarakatan / kenegaraan  Setia pada Pancasila  Mengemban amanat rakyat  Tidak sedang terganggu ingatannya  Tidak sedang menjalani hukuman pidana penjara / kurungan berdasarkan keputusan pengadilan
  • 26. (Berdasarkan UU. 23 Tahun 2003) Syarat-syarat untuk menjadi calon presiden dan wakil presiden antara lain:  Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa  Tidak pernah memiliki kewarganegaraan negara lain atas kehendak orang lain  Berdomisili di wilayah NKRI  Berusia minimal 35 tahun  Pendidikan minimal SMA  Secara jasmani dan rohani mampu menjalankan tugas dan tanggungjawab sebagai presiden dan wakil presiden.  Melaporkan jumlah harta kekayaan kepada instansi yang berwenang.  Terdaftar sebagai pemilih
  • 27. Perbandingan Pemilu Orde Baru  Kekuatan politik pada masa orde baru berada ditangan penguasa  rezim yang berkuasa (Soeharto) bersikras, supaya partainya (Golkar) yang menang  Kekerasan terjadi oleh aparat pemerintahan terhadap rakyat  Pelanggaran pemilu dilakukan oleh birokrasi, Golkar, dan tentara  Politik kekerasan menjadi isu utama  Hanya 3 partai, yaitu PPP, PDI, dan Golkar Orde Reformasi  Menggunakan asas, langsung, umum, bebas, rahasia, serta jujur dan adil (LUBER JURDIL).  Penyelenggaraan pemilu oleh pemerintah lewat komisi pemilihan umum (KPU)  Dilakukan secara bebas dan mandiri  pengawasan pemilu oleh pemerintah melalui panwaslu (1999 )terdiri dari lembaga pengawasan pemilu (panwaslu, forum rektor UNFREL, dan LSM) sedangkan 2004 dan 2009 pengawasan pemilu berasal dari unsur kepolisian, tokoh masyarakat, kejaksaan, perguruan tinggi dan pers  Multi partai (banyak partai)
  • 28. Thank you for your attention