1. Dokumen tersebut membahas tentang kerjasama dalam tim atau kelompok, termasuk definisi, klasifikasi, dinamika, dan faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja kelompok.
1. Bekerjasama Dalam Team(Kelompok)
Di susun oleh:Di susun oleh:
Ridho Warisman (17113629)Ridho Warisman (17113629)
2KA162KA16
ridhovargash.blogspot.comridhovargash.blogspot.com
2. Robbins & Judge,1 (2008:356) kelompok didefinisikan sebagai
dua atau lebih individu yang berinteraksi,dan saling
bergantung utk mencapai tujuan-tujuan tertentu.
Luthans (2006:514) definisi komprehensif menyatakan bahwa
jiika ada sebuah kelompok di dalam organisasi maka
anggotanya:
1. Termotivasi untuk bergabung
2. Merasa bahwa kelompok adalah tempat untuk saling berinteraksi
dan sebuah kesatuan unit
3. Memiliki berbagai kontribusi dalam proses organisasi (yaitu,
beberapa orang memiliki kontribusi dalam hal waktu atau energi
lebih dari yang lainnya)
4. Memiliki berbagai pendapat yang disetujui maupun tidak disetujui
melalui berbagai bentuk interaksi
3. Setiap anggota termotivasi untuk bergabung
karena sadar bahwa dia merupakan bagian
dari kelompok yang bersangkutan
Ada hubungan timbal balik (interaksi) antara
anggota yang satu dengan anggota yang lain.
Ada faktor yang dimiliki bersama sebagai
pengikat, seperti; tugas, atasan, nasib, hobi dan
sebagainya sehingga hubungan antar mereka
menjadi erat
Berstruktur dan berproses
4. Teori Kedekatan. Individu berafiliasi satu sama lain karena
kedekatan jarak geogragafis.
Teori formasi kelompok. Teori ini terdiri dari tiga elemen
yaitu; aktivitas, interaksi, dan perasaan.
Semakin banyak aktivitas bersama, semakin tinggi interaksi dan
semakin kuat perasaan seseorang (disukai atau tidak disukai)
Semakin tinggi interaksi, semakin banyak aktivitas bersama, dan
semakin kuat perasaannya,
Semakin kuat perasaan seseorang thd orang lain, semakin banyak
aktivitas dan interaksi bersama.
Teori keseimbangan. Orang saling tertarik karena mereka
memiliki sikap yg sama thd obyek relevan dan tujuan.
Individu X akan berkelompo0kndg individu Y karena persamaan
sikap dan nilai (agama, poltik, gaya hidup, pekerjaan dll)
Ketika hubungan terbentuk mereka berjuang mempertahankan
keseimbangan antara atraksi dan kesamaan sikap.
Jika terjadi ketidakseimbangan, dilakukan usaha untuk memper-
baikinya. Jika tidak dapat diperbaiki, hubungan akan berakhir.
Kedekatan dan interaksi ikut berperan dalam teori keseimbangan
6. KELOMPOK FORMAL DANKELOMPOK FORMAL DAN
KELOMPOK INFORMALKELOMPOK INFORMAL
Kelompok Formal, kelompok yang diciptakan oleh keputusanKelompok Formal, kelompok yang diciptakan oleh keputusan
manajerial untuk mencapai tujuan organisasimanajerial untuk mencapai tujuan organisasi
Kelompok Komando, kelompok yang tersusun atas seorang manajerKelompok Komando, kelompok yang tersusun atas seorang manajer
dan bawahan-bawahan langsungnya.dan bawahan-bawahan langsungnya.
Kelompok Tugas, kelompok yang bekerjasama untuk menyelesaikanKelompok Tugas, kelompok yang bekerjasama untuk menyelesaikan
tugas tertentu, yang dapat melintasi hubungan komandotugas tertentu, yang dapat melintasi hubungan komando
Kelompok Informal, kelompok yang muncul dan berkembangKelompok Informal, kelompok yang muncul dan berkembang
secara alamiah yang bekerja karena kebutuhan sosial.secara alamiah yang bekerja karena kebutuhan sosial.
Kelompok Kepentingan, mereka yang bekerja sama untuk mencapaiKelompok Kepentingan, mereka yang bekerja sama untuk mencapai
sasaran khusus yang menjadi kepedulian dari setiap anggotasasaran khusus yang menjadi kepedulian dari setiap anggota
klompokklompok
Kelompok Persahabatan, mereka yang bergabung bersama karenaKelompok Persahabatan, mereka yang bergabung bersama karena
mereka berbagi satu atau lebih karakteristik, misalnya umur, jenismereka berbagi satu atau lebih karakteristik, misalnya umur, jenis
keyakinan politik, hoby, etnik.keyakinan politik, hoby, etnik.
7. ASPEKASPEK KELOMPOKKELOMPOK
FORMALFORMAL
ORGANISASIORGANISASI
INFORMALINFORMAL
Hubungan antar pribadiHubungan antar pribadi
KepemimpinanKepemimpinan
Pengendalian PerilakuPengendalian Perilaku
KetergantunganKetergantungan
Jelas/TerstrukturJelas/Terstruktur
Dirancang danDirancang dan
ditetapkanditetapkan
Penghargaan danPenghargaan dan
hukumanhukuman
Bawahan lebihBawahan lebih
tergantungtergantung
Tergantung padaTergantung pada
motif dan tujuanmotif dan tujuan
Muncul dan dipilihMuncul dan dipilih
Pemenuhan kebu-Pemenuhan kebu-
tuhantuhan
Keanggotaan bebasKeanggotaan bebas
dan tidak tergantungdan tidak tergantung
8. 1. Tahap pembentukan (Forming). Tahap awal ini ditandai
ketidakpastian atas tujuan, struktur dan kepemimpinan. Tahap ini
selesai ketika anggota merasa menjadi bagian dari kelompok.
2. Tahap perkembangan (storming). Seperti diindikasikan
istilahnya (ribut), ditandai oleh konflik dan konfrontasi. Ketika
tahap ini selesai terdapat kepastian strukur.
3. Tahap normalisasi (norming). Tahap ini struktur menjadi
solid, kohesivitas tinggi, perbedaan menjadi kerjasama
4. Tahap berkinerja (performing). Tahap ini struktur sudah
berfungsi dan fokus pada penyelesaian tugas. Untuk kelompok
kerja permanen berkinerja adalah tahap akhir. Untuk tim, panitia,
satgas dan sejenisnya terdapat tahap pembubaran.
5. Tahap pembubaran (adjourning). Untuk proyek tim atau
tugas dengan tujuan khusus, saat tujuan tercapai kelompok akan
membubarkan diri atau memiliki komposisi baru dan tahapan
dimulai dari awal.
9. Robbins & Judge,1 (2008:406) mendefinisikan :
Kelompok Kerja (wok group)
Kelompok yang berinteraksi terutama untuk berbagi
informasi dan mengambil berbagai keputusan untuk
membantu setiap anggota berkerja dalam area
tanggung jawabnya
Tim Kerja (work team)
Kelompok yang upaya-upaya individunya
menghasil-kan kinerja yang lebih besar daripada
jumlah dari masukan-masukan individual
10. Berbagi informasi
Netral (bisa negatif)
Individual
Acak & bervariasi
Individu
Kuat & terfokus
Kinerja kolektif
Positif
Individual & mutual
Saling melengkapi
Kolektif
Bersama
Tujuan
Sinergi
Akuntabilitas
Keterampilan
Hasil kerja
Kepemimpinan
KELOMPOK
KERJA
TIM KERJA
Gambar 11.3. Perbedaan Kelompok Kerja Dan Tim Kerja
11. 1. Tim penyelesai masalah, yaitu kelompok yang terdiri 5-12
karyawan dari departemen yang sama yg bertemu selama
beberapa jam seminggunya utk mendiskusikan cara
memperbaiki kualitas, efisiensi, dan lingkungan kerja
2. Tim kerja swakelola, yaitu sekelompok karyawan yang
bertanggungjawab untuk mengelola dan menghasilkan
barang atau jasa untuk pelanggan internal atau eksternal.
3. Tim lintas fungsi, yaitu tim yang aggota-anggotanya terdiri
dari individu-individu dari berbagai departemen atau fungsi
tertentu.
4. Tim virtual, yaitu tim yang anggotanya berada pada lokasi
yang berjauhan, dan mereka berkomunikasi jarak jauh
melalui peralatan elektronik seperti e-mail, konferensi via
telepon dan video, fax., dan internet.
12. Luthans (2006:531) agar tim menjadi lebih efektif maka;
Jumlah anggota dalam tim dipertahankan kecil
Anggota dipilih berdasarkan motivasi dan
kompetensinya
Terdiri orang-orang dg tipe keterampilan yang
berlainan dan bersifat komplementer
Mempunyai komitmen pada tujuan bersama
Menjabarkan tujuan bersama menjadi tujuan kinerja
yang SMART
Tugas-tugas dirancang secara interdependen
Menjadikan kelompok terlihat ”eksklusif” sehingga
anggota menjadi senang jika dilibatkan.
Kohesivitas kelompok ditingkatkan.
13. Pelanggaran norma kelompok dapat menghasilkan
peri-laku anti sosial, seperti; pelecehan seksual,
berbohong, korupsi, absensi
Ambiguitas peran, terjadi ketika karyawan “tidak tahu
apa yang harus dilakukan”
Konflik peran terjadi jika terdapat tekanan “demi
kelompok” seseorang diminta melakukan sesuatu
diluar kemampuan dan bertentangan dg nilai
pribadinya.
Kemalasan sosial, terjadi bila anggota mengurangi
upaya dan tingkat kinerja ketika mereka melakukan
fungsinya sebagai anggota kelompok.
14. Luthans (2006:514) mengataan bahwa terdapat tiga
pandangan tentang dinamika kelompok yaitu:
1. Pandangan normatif menyatakan bahwa dinamika
kelompok memggambarkan bagaimana sebuah
kelompok seharusnya diorganisasi dan dipimpin.
2. Dinamika kelompok terdiri dari sekumpulan teknik.
3. Dinamika kelompok dipandang dari perspektif sifat
internal kelompok, bagaimana pembentukannya,
struktur dan prosesnya, dan bagaimana fungsi dan
pengaruhnya terhadap anggota individu, kelompok
lain, dan organisasi.
15. Faktor eksternal yang menentukan
Prestasi kelompok
Sumber intern
Anggota
kelompok
Struktur
kelompok
Proses
kelompok
Tugas Kelompok
Kohesivitas
Dalam kelompok
PRESTASI
KELOMPOK
16. 1. Strategi organisasi
2. Struktur delegasi
wewenang
3. Kebijakan/peraturan
4. Sumber dan teknologi
organisasi
Sumber intern anggota kelompok :Sumber intern anggota kelompok :
5. Proses seleksi/rekruitmen5. Proses seleksi/rekruitmen
tenaga kerjatenaga kerja
6. Penilaian prestasi dan sistem6. Penilaian prestasi dan sistem
imbalanimbalan
7. Budaya organisasi7. Budaya organisasi
8. Faktor lingkungan fisik8. Faktor lingkungan fisik
(layout kantor/gedung)(layout kantor/gedung)
Faktor Eksternal yg Menentukan Prestasi Kelompok,Faktor Eksternal yg Menentukan Prestasi Kelompok,
• Kemampuan, danKemampuan, dan
Karakteristik kepribadianKarakteristik kepribadian
17. 1. Kepemimpinan, dalam kelompok formal pemimpin
biasa menggunakan position powernya dalam
mempengaruhi anggotanya, sedang dalam informal
menggunakan personal power.
2. Peran, seperangkat pola perilaku yang diharapkan dan
dikaitkan pada seseorang yang menduduki suatu
posisi tertentu dalam kelompok.
3. Norma, merupakan standar perilaku yang diterima
baik, dalam suatu kelompok yang digunakan bersama
oleh anggota kelompok
4. Status kelompok, posisi atau peringkat yg didefinisikan
secara sosial yang diberikan kepada kelompok atau
anggota kelompok oleh orang lain.
5. Ukuran kelompok, besar kecilnya jumlah anggota
dalam kelompok
6. Komposisi kelompok, berkaitan dengan heteroginitas
anggota kelompok seperti; keterampilan, kemampuan,
pengetahuan, kepribadian, etnik, budaya dsb.
Struktural Kelompok meliputi;
18. Mencakup proses-proses yang terjadi di dalam suatu
kelompok kerja, yaitu;
Pola komunikasi dlm pertukaran informasi
Proses keputusan kelompok,
Perilaku dan gaya pemimpin,
Konflik,
Dinamika kekuasaan
Jenis tugas sederhana (rutin dan standar)Jenis tugas sederhana (rutin dan standar)
Jenis tugas kompleks (tugas baru, insidental)Jenis tugas kompleks (tugas baru, insidental)
Proses Kelompok
Tugas Kelompok
19. Kesamaan nilai dan tujuan
Keberhasilan dalam mencapai tujuan
Status dan kebanggaan kelompok
Penyelesaian perbedaan
Kecocokan terhadap norma-norma kelompok
Daya tarik pribadi (kharisma, aura)
Persaingan antar kelompok
Pengakuan dan penghargaan
Kohesivitas kelompok
20. YANG MENINGKATKAN YANG MENURUNKAN
Kesepakatan tujuan
kelompok
Frekuensi interaksi
Ketertarikan pribadi
Kompetisi antar
kelompok
Evaluasi
berdasarkan
keinginan sendiri
Ketidaksepakatan tujuan
kelompok
Besarnya jumlah anggota
kelompok
Pengalaman yang tidak
menyenangkan
Persaingan antar anggota
kelompok
Dominasi oleh satu orang
anggota atau lebih