Perilaku kelompok sangatlah mempengaruhi suatu organisasi, meskipun bentuk kelompoknya berada di luar organisasi tersebut. Banyak sekali manfaat kelompok bagi organisasi sehingga organisasi tersebut dapat berkembang secara signifikan. Tanpa adanya perilaku kelompok yang baik maka organisasi nya juga tidak dapat berkembang sehingga tujuan yang telah disepakati tidak akan tercapai. Oleh karena itu amatlah penting perilaku kelompok terhadap kehidupan organisasi karena kelompok mempunyai banyak manfaat bagi organisasi misalnya menjadi wadah bagi anggota organisasi untuk menyampaikan inovasi, kreatifitas dan saran dalam mengambil suatu keputusan sehingga dapat mencapai tujuan yang telah disepakati.
2. PENGERTIAN PERILAKU, KELOMPOK, ORGANISASI DAN PERILAKU
KELOMPOK DALAM ORGANISASI
1. PERILAKU
Secara etimologi, perilaku dalam bahasa inggris berarti “behavior”. Sedangkan secara
terminologi, Perilaku menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia artinya “tanggapan atau
reaksi individu terhadap rangsangan atau lingkungan.” Menurut Toha, perilaku merupakan
suatu fungsi dari interaksi antara individu dengan lingkungannya. Suatu perilaku dapat di
observasi ketika perilaku itu dapat dilihat dan terukur serta dapat dihitung dalam kaitan
dengan frekuensi dan jangka waktu. Jadi, perilaku adalah aktivitas individu atau manusia
sebagai reaksi terhadap lingkungan yang dapat diamati.
2. KELOMPOK
Secara etimologi, kelompok dalam bahasa inggris diartikan dengan “group”. Sedangkan
secara terminologi, banyak pendapat yang mendefinisikan mengenai kelompok. Menurut
Robbins dan Coulter, kelompok adalah, “dua atau lebih individu yang berinteraksi dan
saling bergantung yang bekerja sama untuk meraih tujuan tertentu”
3. 3. ORGANISASI
Secara etimologi, organisasi dalam bahasa inggris diartikan dengan “organization”. Sedangkan secara
terminologi, banyak pendapat yang mendefinisikan mengenai organisasi. Salah satunya menurut Alo
Liliweri, organisasi adalah “bentuk kerja sama yang sistemik antara sejumlah orang untuk memenuhi tujuan
yang telah ditetapkan bersama”. Sedangkang Menurut Greenberg dan Baron yang dikutip oleh Wibowo,
organisasi adalah, “sistem sosial yang terstruktur terdiri dari kelompok dan individu bekerja bersama untuk
mencapai beberapa sasaran yang disepakati”.
Maka dari itu dapat disimpulkan bahwa organisasi adalah suatu bentuk kerjasama antara individu maupun
kelompok untuk mencapai tujuan bersama yang telah disepakati.
4. PERILAKU KELOMPOK DALAM ORGANISASI
Perilaku kelompok adalah aktivitas yang dapat diamati dari dua atau lebih manusia atau individu yang
berinteraksi dan berkumpul untuk mencapai tujuan tertentu.
Perilaku organisasi adalah suatu bidang studi yang menginvestigasi dampak perilaku dari individu,
kelompok, dan struktur dalam organisasi, dengan maksud menerapkan pengetahuan untuk memperbaiki
efektivitas organisasi.
Jadi, perilaku kelompok dalam organisasi adalah aktifitas yang dilakukan dua atau lebih individu yang
berkumpul dan berinteraksi sebagai anggota organisasi untuk mencapai tujuan organisasi tertentu yang telah
disepakati.
4. BAGAIMANA TEORI PEMBENTUKAN
KELOMPOK?
APA SAJA CIRI-CIRI BERKELOMPOK?
APAALASAN SESEORANG INGIN
BERGABUNG DALAM SUATU
KELOMPOK?
APA SAJA BENTUK KELOMPOK?
FAKTOR APA SAJA YANG
MEMPENGARUHI PRESTASI
KELOMPOK?
BAGAIMANA PENGARUH PRILAKU
KELOMPOK TERHADAP KEHIDUPAN
ORGANISASI?
5. TEORI PEMBENTUKAN KELOMPOK
Teori pembentukan kelompok menurut
George Homans, dimana teorinya
berdasarkan pada aktivitas-aktivitas,
interaksi-interaksi, dan sentimen-sentimen
(perasaan atau emosi). Tiga elemen ini
berhubungan secara langsung, dan dapat
dijelaskan sebagai berikut:
Semakin banyak aktivitas-aktivitas
seseorang dilakukan dengan orang lain
(shared), semakin beraneka interaksi-
interaksinya, dan juga semakin kuat
tumbuhnya sentimen-sentimen mereka.
Semakin banyak interaksi-interaksi
diantara orang-orang, maka semakin
banyak kemungkinan aktivitas-aktivitas
dan sentimen yang ditularkan (shared)
pada orang lain.
Semakin banyak aktivitas dan sentimen
yang ditularkan pada orang lain, dan
semakin banyak sentimen seseorang
dipahami oleh orang lain, maka
semakin banyak ditularkannya aktivitas
dan interaksi-interaksi.
Salah satu teori yang agak menyeluruh
(comprehensive) penjelasannya tentang
pembentukan kelompok ialah teori
keseimbangan (a balance theory of group
formation), yang dikembangkan oleh
Theodore Newcomb. Teori ini menyatakan
bahwa seseorang tertarik pada yang lain
adalah didasarkan atas kesamaan sikap di
dalam menanggapi suatu tujuan yang
relevan satu sama lain.
Individu A Individu B
X Nilai-nilai dan sikap yang sama :
Agama
Politik
Gaya Hidup
Perkawinan
Pekerjaan
Otoritas
6. CIRI-CIRI BERKELOMPOK
Terdapat dorongan (motif) yang sama pada
individu-individu yang menyebabkan
terjadinya interaksi di antaranya ke arah
tujuan yang sama.
Terdapat akibat-akibat interaksi yang
berlainan terhadap individu-individu yang
satu dari yang lain berdasarkan reaksi-reaksi
dan kecakapan-kecakapan-kecakapan yang
berbeda-beda antara individu yang terlibat
di dalamnya.
Pembentukan dan penegasan strukutr
(organisasi) kelompok yang jelas dan terdiri
atas peranan-peranan dan kedudukan
hierarkis yang lambat laun berkembang
dengan sendirinya dalam usaha pencapaian
tujuan.
Terjadinya penegasan dan peneguhan
norma-norma pedoman tingkah laku
anggota kelompok yang mengatur interaksi
dan kegiatan anggota kelompok dalam
merealisasikan tujuan kelompok
Duncam dalam Sofyandi (2007:126),
mengemukakan ada empat ciri utama kelompok,
yaitu:
Common motive leading to group
interaction.Anggota suatu kelompok paling
tidak harus mempunyai satu tujuan
bersama.
Members who are affected differently by
their interaction.Hubungan dalam suatu
kelompok harus memberikan pengaruh
kepada setiap anggotanya. Tingkat pengaruh
tersebut diantara mereka dapat berbeda.
Group structure with different degress of
status.Dalam kelompok selalu ada
perbedaan tingkat/status, karena akan selalu
ada pimpinan dan pengikut.
Standard norms and values.Karena
kelompok terbentuk untuk mencapai tujuan
bersama, maka biasanya pembentukannya
disertai tingkah laku dan system nilai
bersama. Anggota kelompok diharapkan
mengikuti pola tersebut.
7. ALASAN SESEORANG INGIN BERGABUNG DALAM SUATU KELOMPOK
Menurut (Gibson
dkk, 1989, 205-207,
Marvin E.Shaw,
1981, 81-97)
Pemuasan
Kebutuhan
KeamananSosial
Penghargaan
Kedekatan dan
Daya Tarik
Tujuan Kelompok
Alasan Ekonomi
Menurut Muhyadi,
ada 5 alasan
pembentukan
kelompok yaitu:
Kebututuhan
Interaksi Sosial
Kebutuhan akan
Keamanan
Kebutuhan akan
Status
Kedekatan Tempat
Kerja
Tujuan Bersama
Sejumlah alasan
mengapa orang mau
bergabung dalam
kelompok,
diantaranya:
Rasa aman
Status dan harga
diri
Interaksi dan
afiliasi
Kekuatan
Pencapaian
tujuan
Kekuasaan
8. BENTUK-BENTUK KELOMPOK
Berdasarkan alasan
terbentuknya, kelompok
dapat dibagi menjadi dua
yaitu :
1. Kelompok Formal
Kelompok
Komando
Kelompok Tugas
2. Kelompok Informal
Kelompok Minat
Kelompok
Persahabatan
Sedangkan David dan
Frank membagi kelompok
menjadi empat jenis
berdasarkan prestasinya,
antara lain sebagai
berikut:
1. Kelompok Pseudo
2. Kelompok Tradisional
3. Kelompok Efektif
4. Kelompok Prestasi
tinggi
Sedangkan dilihat dari
interaksinya, kelompok
dibedakan menjadi dua
jenis, antara lain sebagai
berikut:
1. Kelompok Primer
2. Kelompok Sekunder
3. Kelompok Terbuka
4. Kelompok Tertutup
9. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI KELOMPOK
Menurut Gito Sudarmo (2000:66), prestasi kelompok dapat dipengaruhi oleh dua hal yakni
faktor eksternal dan faktor internal.
Faktor Eksternal :
Segi organisasi
Struktur wewenang
Peraturan
Sumber-Sumber Organisasi
Proses Seleksi
Penilaian Prestasi dan Sistem Imbalan
Budaya Organisasi
Lingkungan Fisik
Faktor Internal :
Kemampuan
Karakteristik Kepribadian
10. PENGARUH PRILAKU KELOMPOK TERHADAP KEHIDUPAN ORGANISASI
Dalam sebuah organisasi pasti banyak faktor yang mempengaruhi kehidupannya organisasi
tersebut, salah satunya adalah kelompok.Banyak manfaat yang dapat dipetik dari adanya
kelompok baik di dalam maupun di luar satuan organisasi, antara lain :
Kelompok merupakan alat perjuangan bagi anggotanya.
Kelompok dapat digunakan untuk meningkatkan inovasi dan kreatifitas.
Kelompok lebih baik daripada perorangan dalam pengambilan keputusan yang
menyangkut orang banyak.
Anggota kelompok dapat memperoleh keuntungan dari pelaksanaan pengambilan
keputusan.
Kelompok dapat mengendalikan dan mendisiplinkan anggotanya dibanding dengan
mereka yang tidak masuk dalam kelompok.
Kelompok membantu menangkis pengaruh – pengaruh negative dari meningkatnya
organisasi yang semakin besar.
Kelompok adalah fenomena alami di dalam organisasi. Perkembangannya yang
spontan tidak dapat dihalangi, dan dibutuhkan oleh para anggota sebagai alat untuk
mencapai tujuan.
11. KESIMPULAN
Perilaku kelompok sangatlah mempengaruhi suatu organisasi, meskipun bentuk
kelompoknya berada di luar organisaasi tersebut. Banyak sekali manfaat
kelompok bagi organisasi sehingga organisasi tersebut dapat berkembang secara
signifikan. Tanpa adanya perilaku kelompok yang baik maka organisasi nya juga
tidak dapat berkembang sehingga tujuan yang telah disepakati tidak akan tercapai.
Oleh karena itu amatlah penting perilaku kelompok terhadap kehidupan organisasi
karena kelompok mempunyai banyak manfaat bagi organisasi misalnya menjadi
wadah bagi anggota organisasi untuk menyampaikan inovasi,kreatifitas dan saran
dalam mengambil suatu keputusan sehingga dapat mencapai tujuan yang telah
disepakati.