2. Definisi Perilaku dalam Organisasi
Kelompok
Menurut Homans
(1950) : kelompok
adalah sejumlah
individu
berkomunikasi satu
dengan yang lain
dalam jangka waktu
tertentu yang
jumlahnya tidak terlalu
banyak, sehingga tiap
orang dapat
berkomunikasi dengan
semua anggota
secara langsung.
Perilaku
Menurut Notoatmodjo
(2003), Perilaku
manusia adalah semua
kegiatan atau aktivitas
manusia, baik yang
diamati langsung,
maupun yang tidak
dapat diamati oleh
pihak luar. Sedangkan
dalam pengertian
umum perilaku adalah
segala perbuatan atau
tindakan yang
dilakukan oleh makhluk
hidup.
Perilaku Kelompok dalam
Organisasi
Suatu aktivitas yang
dilakukan oleh seorang
individu dengan yang lainnya
untuk mendapatkan aspirasi
anggota, berinteraksi dari
setiap individu dan saling
bergabung untuk mencapai
suatu tujuan.
Organsasi
Menurut Stoner,
Organisasi adalah suatu
pola hubungan-
hubungan yang melalui
mana orang-orang di
bawah pengarahan
manajer mengejar tujuan
bersama. Menurut
James D. Mooney,
Organisasi adalah bentuk
setiap perserikatan
manusia untuk mencapai
tujuan bersama.
3. Teori Teori Pembentukan Kelompok
Teori Alasan Praktis05
Alasan praktis tersebut dapat terkait sebagai akibat untuk merespon
sebuah isu tertentu. Alasan atau isu yang melandasi terbentuknya
kelompok dapat berupa alasan ekonomi, keamanan atau alasan sosial
lainnya.
Teori Pertukaran04
Teori ini ada kesamaan fungsinya dengan teori motivasi dalam
bekerja. Teori kedekatan, interaksi, keseimbangan, semuanya
memainkan peranan di dalam teori ini.
Teori Keseimbangan (Theodore
Newcomb)03
Teori keseimbangan menyatakan bahwa seseorang tertarik
kepada yang lain adalah didasarkan atas kesamaan sikap di
dalam menanggapi suatu tujuan yang relevan satu sama lain.
Teori Interaksi (George Homans)02 Teori interaksi berdasarkan pada aktivitas, interaksi dan sentiment
(perasaan atau emosi) yang berhubungan secara langsung
Teori Kedekatan (Propinquity)01
Teori kedekatan menjelaskan tentang adanya aliansi di antara
orang-orang tertentu. Seseorang berhubungan dengan orang lain
disebabkan karena adanya kedekatan ruang dan daerahnya.
4. Jenis - jenis Kelompok
Kelompok InformalKelompok FormalKelompok Primer
Kelompok Tugas Kelompok Kepentingan
Kelompok Referensi
Kelompok Komando
Kelompok Terbuka
dan Tertutup
Kelompok Persahabatan
5. Kelompok primer bersifat akrab, bekerjasama, berkomunikasi secara langsung, loyal dan mempunyai tanggapan yang sama atas nilai-
nilai dari para anggotanya
Kelompok formal adalah kelompok yang terbentuk karena tindakan manajerial organisasi, dirancang secara intensional untuk
mengarahkan anggotanya ke arah tujuan organisasi.
Kelompok komando ditetapkan oleh bagan organisasi. Kelompok tersebut terdiri atas bawahan yang melapor langsung kepada
seorang penyelia tertentu.
Kelompok tugas terdiri dari para karyawan yang bekerja sama untuk menyelesaikan suatu tugas atau proyek tertentu.
Kelompok informal adalah kelompok yang berkembang secara sendirinya antara individu, tanpa adanya ajakan atau paksaan dari
organisasi dimana mereka bekerja.
Kelompok Kepentingan Individu-individu yang mungkin tidak menjadi anggota dari kelompok komando atau kelompok tugas yang
sama dapat berafiliasi untuk mencapai beberapa sasaran bersama.
Kelompok persahabatan sering memperluas interaksi dan komunikasi mereka dalam berbagai aktivitas di luar kerja.
Kelompok Terbuka dan Tertutup Perbedaan di antara kelompok terbuka dan tertutup terletak pada daya respon terhadap perubahan
dan pengaruhnya terhadap kestabilan.
Kelompok referensi adalah setiap kelompok di mana seseorang melakukan referensi atasnya. Orang ini mempergunakan kelompok
tersebut sebagai suatu ukuran (standard) untuk evaluasi dirinya dan atau sebagai sumber dari nilai dan sikap pribadinya.
6. Tahapan Pembentukan Kelompok
Pembentukan (Forming)
Tahap ini merupakan
tahap awal
pengembangan
kelompok, dimana
tindakan awal para
anggota mulai
menciptakan pola-pola
hubungan dengan
pimpinan, rekan kerja,
dan norma-norma
kelompok. Secara singkat
pada tahap inilah mulai
diletakkan pola dasar
perilaku kelompok.Tahap
ini mempunyai dua fase,
fase pertama terjadi
ketika orang-orang mulai
bergabung.
Konflik / Keributan
(Storming)
Pada tahap ini anggota
menerima keberadaan
kelompok, tetapi
menolak dan memaksa
pada individualitas
selanjutnya terjadi
konflik intra kelompok
yang terjadi akibat
perselisihan siapa yang
berhak mengontrol atau
mengawasi kelompok
dan apa yang harus
dilakukan kelompok ini.
Penormaan
(Norming)
Setelah keributan terjadi,
akan mendorong
terbentuknya aturan
dan tata tertib. Struktur
kelompok akan semakin
solid dan akrab karena
norma yang telah
disepakati bersama.
Tahap ini merupakan
tahap dimana hubungan
akrab mulai terjalin dan
kelompok mulai
menyatu.
Penundaan
(Adjourning)
Tahap ini
merepresentasikan akhir
dari sebuah kelompok.
Bagaimanapun, untuk
tim dengan tugas khusus,
saat tujuan telah
tercapai, kelompok akan
membubarkan diri atau
memiliki komposisi baru.
Pelaksanaan
(Performing)
Pada tahap ini, kelompok
mulai berfungsi dan
menitikberatkan pada
penyelesaian secara
efektif tugas-tugas yang
telah disetujui pada
tahap norming. Karena
struktur sudah
ditetapkan dan diterima
sepenuhnya, energi
kelompok beralih dari
sekedar saling mengenal
dan memahami menjadi
mewujudkan dan
menyelesaikan tugas.
7. 1
Struktur
Setiap kelompok berkembang beberapa
tipe struktur; para anggota kelompok
dibedakan atas dasar faktor-faktor seperti
keahlian, kekuasaan, status dan sifat
agresif
3
Peran
Setiap posisi dalam kelompok mempunyai
peran yang saling berhubungan, yang
terdiri dari perilaku yang diharapkan dari
mereka yang menduduki posisi tersebut
5
Kepemimpinan
Peran kepemimpinan dalam kelompok
merupakan suatu karakteristik penting
dalam kelompok. Dalam kelompok formal,
pemimpin dapat menjalankan
kekuasaannya secara resmi
2
Hirarki Status
Sering digunakan dalam arti yang
merupakan konsekuensi dari karakteristik
tertentu yang membedakan posisi yang
satu dengan yang lainnya.
4
Norma atau Peraturan
Norma adalah standar yang diterima oleh
anggota kelompok yang mempunyai
karakteristik tertentu atau suatu peraturan
yang tidak tertulis. Norma merupakan
kesepakatan yang menjadi aturan yang
tidak tertulis, tetapi tersirat dan dipahami
sesama anggota kelompok
Karakteristik Kelompok
Untuk memahami perilaku kelompok, anda harus waspada terhadap karakteristik umum
6. Kesatupaduan
Kesatupaduan dipandang sebagai suatu kekuatan
yang memaksa para anggota untuk tetap berada
dalam satu kelompok. Dengan kekuatan yang
terpadu dari masing-masing anggota kelompok
akan merupakan efek berganda dari potensi yang
ada (multiplier effect).
7. Kesatupaduan dan Hasil Karya
Konsep ini merupakan konsep yang penting
memahami kelompok dan organisasi. Karena
dapat menciptakan pengaruh yang positif atau
negatif, tergantung sampai seberapa jauh
kesamaan tujuan kelompok dan organisasi formal.
8. Faktor Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Kelompok
Faktor Eksternal
● Strategi organisasi, setiap organisasi mempunyai strategi. Setiap strategi yang ditetapkan oleh organisasi akan
mempengaruhi perilaku kelompok dalam organisasi tersebut.
● Struktur wewenang, setiap organisasi memiliki struktur wewenang kepada siapa seseorang melapor, siapa yang
membuat keputusan. Struktur ini menentukan dimana posisi suatu kelompok tertentu dalam hirarki organisasi.
● Peraturan, semakin banyak peraturan formal yang ditetapkan oleh organisasi pada semua pekerjanya, maka
perilaku kelompok akan semakin konsisten dan dapat diramalkan. Sumber-Sumber Organisasi, besar kecilnya
sumberdaya yang ada dalam organisasi yang diberikan kepada 52 anggotanya hal ini akan mempengaruhi perilaku
prestasi kelompok
● Proses Seleksi, Proses seleksi menjadi faktor penting dalam menjaring orang-orang yang berkualitas. Dan hal ini
pula akan dapat mempengaruhi perilaku dan prestasi kelompok
● Penilaian Prestasi dan Sistem Imbalan, adanya sistem imbalan yang mengaitkannya dengan prestasi dari kelompok
kerja akan mempengaruhi perilaku kelompok tersebut.
● Budaya Organisasi, setiap organisasi memiliki kebiasaan kebiasaan yang tidak tertulis yang menentukan perilaku
yang boleh dan tidak boleh dilakukan oleh pekerja
● Lingkungan Fisik, Ruangan yang tertata dengan baik, suhu udara dan lain-lain akan mempengaruhi perilaku
kelompok.
9. Faktor Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Kelompok
Faktor internal
Faktor internal yang mempengaruhi pencapaian kelompok adalah dimensi kepercayaan. Dimensi
kepercayaan terbagi menjadi 5 yaitu:
● Integritas yaitu kejujuran dan bersikap sebenarnya
● Kemampuan yaitu pengetahuan dan keterampilan teknis
● Konsistensi yaitu ketetapan untuk terus menerus berusaha sampai pencapaian berhasil diraih.
● Kesetiaan yaitu tidak melanggar janji atau berkhianat, perjuangan mempertahankan dan menjaga
komitmen bersama.
● Keterbukaan yaitu keadaan penyampaian informasi yang dapat diberikan tanpa ada yang ditutupi.
10. Manfaat Kelompok dalam Organisasi
Menurut Wursanto, manfaat yang didapat dengan adanya suatu kelompok antara lain :
1. Kelompok dapat memberikan rasa aman bagi seseorang (sense of security) karena merasa
mempunyai perlindungan.
2. Kelompok dapat mengatasi berbagai macam persoalan baik yang menyangkut bidang
ekonomi, politik, hukum, dan sebagainya.
3. Kelompok dapat memberikan martabat (prestige), status sosial (social standing), dan
pengakuan.
4. Kelompok dapat memberikan dorogan dan semangat (motivasi).
5. Kelompok dapat memberikan bimbingan dan pengarahan dalam rangka meningkatkan prestasi
seseorang.
6. Kelompok dapat memberikan kepuasan, baik kepuasan yang bersifat jasmani, kepuasan
psikologis maupun kepuasan sosial.
7. Kelompok dapat memberikan bantuan seseorang yang dalam kesulitan.