Dokumen tersebut merangkum implementasi sistem informasi pada PT Unilever Tbk. PT Unilever memiliki tiga bagian sistem informasi manajemen yaitu CRM, IMC, dan CSR. Dokumen ini menjelaskan sejarah PT Unilever, ketiga bagian sistem informasi tersebut, serta penjelasan tentang CRM yang diterapkan di perusahaan.
Sim, tugas uts, nurfadilah, hapzi ali, implementasi sistem informasi manajemen, universitas mercubuana, 2018
1. IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI PADA PT. UNILEVER
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
TUGAS UTS
IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI PADA PT. UNILEVER, Tbk
Dosen : Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA
Nama : Nurfadilah
NIM : 43117010333
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
PROGRAM STUDI MANAJEMEN S1
TAHUN 2018
2. BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pada era yang modern ini, teknologi menjadi sesuatu yang benar-benar harus dimiliki
dan dimanfaatkan oleh setiap perusahaan yang ingin menjadi perusahaan terdepan dalam suatu
industri. Hal ini menyebabkan pengolahan sumber daya informasi menjadi sesuatu yang sangat
penting untuk menunjang keberhasilan dan kesuksesan sebuah bisnis.
Salah satu perusahaan yang memanfaatkan teknologi adalah PT. Unilever Tbk. PT.
Unilever Tbk. mempunyai tiga bagian sistem informasi manajemen yang digunakan, yaitu
CRM (Customer Relationship Management/Manajemen Hubungan Pelanggan), IMC
(Integrated Marketing Communication/Komunikasi Pasar Terpadu), dan CSR (Output Sistem
Informasi Pemasaran).
Pada artikel ini, penulis akan mencoba menjelaskan tentang salah satu bagian dari
sistem informasi manajemen yang dimiliki oleh PT. Unilever Tbk., yaitu CRM (Customer
Relationship Management).
1.2. Rumusan Masalah
1. Bagaimana sejarah PT. Unilever Tbk.?
2. Apa Saja Bagian-bagian Sistem Informasi Manajemen di PT. Unilever Tbk.?
3. Bagaimana Penjelasan tentang CRM yang Ada di PT. Unilever Tbk.?
1.3. Tujuan
1. Mengetahui Sejarah PT. Unilever Tbk.
2. Mengetahui Apa Saja Bagian-bagian Sistem Informasi Manajemen di PT. Unilever Tbk.
3. Mengetahui tentang CRM yang ada di PT. Unilever Tbk.
3. BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Sejarah PT. Unilever Tbk.
2.1.1 PT Unilever Indonesia Tbk (perusahaan)
didirikan pada 5 Desember 1933 sebagai Zeepfabrieken N.V. Lever dengan akta No. 33 yang
dibuat oleh Tn.A.H. van Ophuijsen, notaris di Batavia. Akta ini disetujui oleh Gubernur
Jenderal van Negerlandsch-Indie dengan surat No. 14 pada tanggal 16 Desember 1933, terdaftar
di Raad van Justitie di Batavia dengan No. 302 pada tanggal 22 Desember 1933 dan diumumkan
dalam Javasche Courant pada tanggal 9 Januari 1934 Tambahan No. 3.
Dengan akta No. 171 yang dibuat oleh notaris Ny. Kartini Mulyadi tertanggal 22 Juli 1980,
nama perusahaan diubah menjadi PT Unilever Indonesia. Dengan akta no. 92 yang dibuat oleh
notaris Tn. Mudofir Hadi, S.H. tertanggal 30 Juni 1997, nama perusahaan diubah menjadi PT
Unilever Indonesia Tbk. Akta ini disetujui oleh Menteri Kehakiman dengan keputusan No. C2-
1.049HT.01.04TH.98 tertanggal 23 Februari 1998 dan diumumkan di Berita Negara No. 2620
tanggal 15 Mei 1998 Tambahan No. 39.
PT Unilever Indonesia Tbk mendaftarkan 15% dari sahamnya di Bursa Efek Jakarta dan Bursa
Efek Surabaya setelah memperoleh persetujuan dari Ketua Badan Pelaksana Pasar Modal
(Bapepam) No. SI-009/PM/E/1981 pada tanggal 16 November 1981.
Sejak didirikan pada 5 Desember 1933. Unilever Indonesia telah tumbuh menjadi salah satu
perusahaan terdepan untuk produk Home and Personal Care serta Foods & Ice Cream di
Indonesia. Rangkaian Produk Unilever Indonesia mencangkup brand-brand ternama yang
disukai di dunia seperti Pepsodent, Lux, Lifebuoy, Dove, Sunsilk, Clear, Rexona, Vaseline,
Rinso, Molto, Sunlight, Walls, Blue Band, Royco, Bango, dan lain-lain.
Selama ini, tujuan perusahaan kami tetap sama, dimana kami bekerja untuk menciptakan masa
depan yang lebih baik setiap hari; membuat pelanggan merasa nyaman, berpenampilan baik
dan lebih menikmati kehidupan melalui brand dan jasa yang memberikan manfaat untuk mereka
maupun orang lain; menginspirasi masyarakat untuk melakukan tindakan kecil setiap harinya
yang bila digabungkan akan membuat perubahan besar bagi dunia; dan senantiasa
mengembangkan cara baru dalam berbisnis yang memungkinkan kami untuk tumbuh sekaligus
mengurangi dampak lingkungan.
Saham perseroan pertamakali ditawarkan kepada masyarakat pada tahun 1981 dan tercatat di
Bursa Efek Indonesia seja 11 Januari 1982. Pada akhir tahun 2009, saham oerseroan menempati
peringkat kketujuh kapitalisasi pasar terbesar di Bursa Efek Indonesia
4. Perseroan memiliki dua anak perusahaan : PT Anugrah Lever (dalam likuidasi), kepemilikan
Perseroan sebesar 100% (sebelumnya adalah perusahaan patungan untuk pemasaran kecap)
yang telah konsolidasi dan PT Technopia Lever, kepemilikan Perseroan sebesar 51%, bergerak
di bidang distribusi ekspor, dan impor produk dengan merek Domestos Nomos.
Bagi Unilever, sumber daya manusia adalah pusat dari seluruh aktivitas perseroan. Kami
memberikan prioritas pada mereka dalam pengembangan profesionalisme, keseimbangan
kehidupan, dan kemampuan mereka untuk berkontribusi pada perusahaan. Terdapat lebih dari
300 karyawan tersebar di seluruh nutrisi.
Perseroan mengelola dan mengembangkan bisnis perseroan secara bertanggung jawab dan
berkesinambungan. Nilai-nilai dan standar yang Perseroan terapkan terangkum dalam Prinsip
Bisnis Kami. Perseroan juga membagi standar dan nilai-nilai tersebut dengan mitra usaha
termasuk para pemasok dan distributor kami.
Perseroan memiliki enam pabrik di Kawasan Industri Jababeka, Cikarang, Bekasi, dan dua
pabrik di Kawasan Industri Rungkut, Surabaya, Jawa Timur, dengan kantor pusat di Jakarta.
Produk-produk Perseroan berjumlah sekitar 32.
2.2. Bagian-bagian Sistem Informasi Manajemen PT. Unilever
Sistem Informasi Manajemen pada PT. Unilever ada tiga bagian, yaitu:
2.2.1. CRM (Customer relationship Management)
CRM diartikan sebagai satu kesatuan penjualan, pemasaran dan strategi pelayanan yang
mencegah terjadinya aktivitas pekerjaan yang tidak terkoordinasi antar bagian dengan baik dan
itu tergantung pada aksi – aksi perusahaan yang terkoordinasi. CRM berkonsentrasi pada apa
yang dinilai oleh pelanggan, bukan pada apa yang perusahaan ingin jual. Sasaran dari kerangka
kerja bisnis CRM adalah menggunakan hubungan yang ada untuk meningkatkan penghasilan,
menggunakan informasi yang terintegrasi untuk pelayanan yang baik, memperkenalkan
konsisten, proses dan prosedur chanel yang replicable.
Keuntungan penggunaan CRM pada PT. Unilever Tbk yaitu servis yang lebih cepat,
mengurangi harga, memperbesar keuntungan, mempunyai rasa memiliki, meningkatkan
koordinasi tim, tingkat kepuasan pelanggan menjadi lebih tinggi, meningkatkan loyalitas
pelanggan.
2.2.2. IMC (Intergrated Marketing Communication)
PT Unilever menggunakan strategi Komunikasi Pasar Terpadu atau Integrated Marketing
Communication (IMC). Strategi ini berupaya untuk memadukan dan mengkoordinasikan
semua saluran komunikasi untuk menyampaikan pesan secara jelas, konsisten, dan
berpengaruh kuat terhadap perusahaan dan produknya.
5. IMC adalah konsep dari perencanaan komunikasi pemasaran yang memperkenalkan nilai
tambah dari rencana komprehensif yang mengevaluasi peran strategis dari berbagai disiplin
komunikasi, contohnya periklanan umum, respon langsun, sales promotion, dan Public
Relations.
IMC dalam arti yang sederhana adalah proses dari pengelolaan customer relationships atau
hubungan pelanggan yang menggerakkan brand value.
IMC dalam arti yang spesifik adalah proses yang mempunyai fungsi bersilang dalam
menciptakan dan memelihara hubungan yang menguntungkan antara customer/pelanggan dan
stakeholder lain dengan mengontrol dan mempengaruhi secara strategis semua pesan yang
terkirim kepada kelompok ini serta menggerakkan dialog dengan maksud tertentu kepada
mereka.
Prinsip dasar dari IMC sendiri adalah komunikasi. IMC berusaha memaksimalkan pesan
positif dan meminimalkan pesan negative dari suatu produk dengan sasaran menciptakan dan
menyokong hubungan antar produk. IMC juga mempunyai hubungan jangka panjang yaitu
membangun dan memperkuat produk itu sendiri. Hubungan antar produk yang positif akan
menghasilkan laba dan meningkatkan nilai dari pemegang saham perusahaan tersebut.
Konsep Dasar IMC
1. Direct Marketing
Direct marketing merupakan salah satu fungsi IMC yang terdiri dari front-end dan back end
operations. Front-end menyusun harapan-harapan dari konsumen yang mencakup the offer
(yakni segala sesuatu yang nyata maupun tidak dijanjikan oleh perusahaan, misal:
garansi)sedangkan back end berusaha mempertemukan harapan konsumen dengan produk.
2. Sales Promotion
Sales promotion merupakan istilah dari penawaran nilai tambah yang dirancang untuk
menggerakkan dan mempercepat respons dari customer.
3. Public Relations/MPR
MPR digunakan sebagai media tanpa bayar untuk menyampaikan brand information guna
mempengaruhi calon customer atau customer secara positif.
4. Personal Selling
Personal Selling adalah komunikasi dua arah dimana seorang penjual menjelaskan fitur dari
suatu brand untuk kepentingan pembeli. Dalam Personal Selling, dilibatkan komunikasi yang
sifatnya tatap muka. Personal selling sendiri merupakan bagian dari direct marketing.
5. Advertising
Advertising merupakan “Suatu bentuk dari presentasi non-personal dan promosi dari suatu
ide, barang atau jasa yang tidak gratis (berbayar) dan dilakukan oleh sponsor (perusahaan)
yang teridentifikasi.
6. Publicity
Publicity sendiri merupakan salah satu jasa yang disediakan oleh Public Relations Firm
maupun Advertising Agency untuk membantu menangkap perhatian publik dan membedakan
tiap-tiap perusahaan tersebut dari perusahaan-perusahaan lain yang menjadi saingannya.
7. Events/Sponsorship
Event marketing adalah situasi yang signifikan atau peristiwa promosional yang mempunyai
fokus utama untuk menangkap perhatian dan melibatkan customer dalam event.Sponsorship
adalah dukungan finansial kepada suatu organisasi, orang, atau aktivitas yang dipertukarkan
dengan publisitas merek dan suatu hubungan.
6. 8. Interactive Marketing
Interactive marketing disini lebih tertuju kepada bagaimana suatu perusahaan mampu atau
tidak berkomunikasi dengan customer-nya.
Unilever sebagai salah satu perusahaan yang menguasai beberapa pasar mampu
mempertahankan posisinya selama beberapa tahun karena perusahaan mampu memberikan
image yang memuaskan terhadap konsumen. Setiap tahunnya mulai muncul produk-produk
baru yang menawarkan berbagai macam kelebihan dan harga yang bersaing, tetapi dengan
strategi yang matang maka unilever menfokuskan strategi untuk meningkatkan penjualan
pada pembentukan brand image dan pemasaran yang baik.
2.2.3. CSR
CSR (Corporate Social Responsibility) adalah suatu tindakan atau konsep yang dilakukan oleh
perusahaan (sesuai kemampuan perusahaan tersebut) sebagai bentuk tanggungjawab mereka
terhadap sosial/lingkungan sekitar dimana perusahaan itu berada.
Contoh tanggung jawab yang dilakukan, mulai dari melakukan kegiatan yang dapat
meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan perbaikan lingkungan, pemberian beasiswa untuk
anak tidak mampu, pemberian dana untuk pemeliharaan fasilitas umum, sumbangan untuk
desa/fasilitas masyarakat yang bersifat sosial dan berguna untuk masyarakat banyak, khususnya
masyarakat yang berada di sekitar perusahaan tersebut.
Manfaat dari CSR
1. Meningkatkan Citra Perusahaan
2. Memperkuat “Brand” Perusahaan
3. Mengembangkan Kerja Sama dengan Para Pemangku Kepentingan
4. Membedakan Perusahaan dengan Pesaingnya
5. Menghasilkan Inovasi dan Pembelajaran untuk Meningkatkan Pengaruh Perusahaan
6. Membuka Akses untuk Investasi dan Pembiayaan bagi Perusahaan
7. Meningkatkan Harga Saham
2.3. CRM (Customer Relationship Management)
CRM diartikan sebagai satu kesatuan penjualan, pemasaran dan strategi pelayanan yang
mencegah terjadinya aktivitas pekerjaan yang tidak terkoordinasi antar bagian dengan baik dan
itu tergantung pada aksi – aksi perusahaan yang terkoordinasi. CRM berkonsentrasi pada apa
yang dinilai oleh pelanggan, bukan pada apa yang perusahaan ingin jual. Sasaran dari kerangka
kerja bisnis CRM adalah menggunakan hubungan yang ada untuk meningkatkan penghasilan,
menggunakan informasi yang terintegrasi untuk pelayanan yang baik, memperkenalkan
konsisten, proses dan prosedur chanel yang replicable.
Keuntungan penggunaan CRM pada PT. Unilever Tbk yaitu servis yang lebih cepat,
mengurangi harga, memperbesar keuntungan, mempunyai rasa memiliki, meningkatkan
koordinasi tim, tingkat kepuasan pelanggan menjadi lebih tinggi, meningkatkan loyalitas
pelanggan.
7. 2.3.1. Manfaat dari penggunaan CRM PT. Unilever
1. CRM memungkinkan sebuah perusahaan untuk mengidentifikasi serta berfokus pada para
pelanggan terbaik mereka, yaitu mereka yang paling menguntungkan bagi perusahaan, agar
mereka dapat dipertahankan sebagi pelanggan seumur hidup untuk layanan yang lebih besar
dan menguntungkan.
2. CRM juga dapat menelusuri saat ketika pelanggan menghubungi perusahaan, darimana pun
titik hubungannya.
3. Sistem CRM juga memungkinkan perusahaan untuk memberi pengalaman yang konsisten
dan layanan serta dukungan superior bagi pelanggan, di semua titik kontak yang dipilih oleh
pelanggan.
2.3.2. Aktivitas utama dari konsep CRM
1. Membangun database pelanggan yang kuat
Database pelanggan yang kuat merupakan kunci utama pelaksanaan CRM. Ada banyak alasan
mengapa perusahaan perlu membangun database pelanggan yang kuat. Pertama, database
pelaggan adalah salah satu aset utama perusahaan, yang juga dapat dihitung performanya
sebagaimana performa finansial yang lain. Kedua, database pelanggan dapat dijadikan ukuran
tentang nilai perusahaan sekarang dan kemungkinan performanya di masa mendatang.
2. Membuat profil dari setiap pelanggan
Langkah selanjutnya adalah membuat profil dari masing-masing pelanggan. Ini merupakan
pengembangan lebih lanjut dari proses segmentasi konsumen yang sudah dilakukan
perusahaan. Profil pelanggan menyangkut segala aktifitas yang dilakukan oleh pelanggan
mengenai penggunaan produk ataupun layanan perusahaan. Profil pelanggan akan memberikan
gambaran tentang kebutuhan, keinginan, dan juga concern mereka tentang produk atau layanan
perusahaan. Ada 2 hal yang dapat menjadi parameter perusahaan dalam menentukan profiling
pelanggan adalah usage dan uses. Usage menyangkut seberapa banyak mereka menggunakan
produk atau layanan perusahaan, kapan menggunakannya dan produk atau layanan apa saja
yang digunakan. Sedangkan uses menyangkut bagaimana pelanggan memakai produk atau jasa
perusahaan.
3. Analisis profitabilitas dari tiap-tiap pelanggan
Dalam analisis profitabilitas ada 2 hal yang dinilai dari masing-masing pelanggan. Pertama
adalah penerimaan ( revenue ) yang dihasilkan dari masing-masing pelanggan dan kedua adalah
biaya ( cost ) yang harus dikeluarkan untuk melayani masing-masing pelanggan.
4. Interaksi dengan pelanggan yang lebih targeted dan customized
Dengan profil yang lebih jelas, perusahaan akan lebih mudah untuk melihat kebutuhan yang
berbeda-beda dari setiap pelanggan. Informasi ini tentu saja akan memudahkan perusahaan
untuk memberikan penawaran tentang produk dan layanan yang disesuaikan kebutuhan mereka.
Dengan tingkat kebutuhan yang dipetakan, perusahaan juga dapat memberikan komunikasi
pemasaran terpadu yang lebih personal dan customized. Pelanggan akan merasa lebih
diperlukan secara individual dan tentu saja akan memberikan pengalaman yang lebih menarik
dan mendukung proses kepuasan pelanggan. Dan tentu saja untuk jangka panjang adalah
bagaimana hal tersebut dapat menciptakan loyalitas pelanggan untuk terus memakai produk
atau layanan perusahaan.
8. 2.3.3. Aplikasi yang menerapkan CRM PT. Unilever diklasifikasikan menjadi dua, yaitu:
1. CRM Operasional
CRM Operasional dikenal sebagai “front office” perusahaan, aplikasi ini berperan dalam
interaksi dengan pelanggan. CRM Operasional mencakup proses otomatisasi yang terintegrasi
dari keseluruhan proses bisnis, seperti otomatisasi pemasaran, penjualan, dan pelayanan. Salah
satu penerapan CRM yang termasuk dalam kategori operasional CRM adalah dalam bentuk
aplikasi web. Melalui web, suatu perusahaan dapat memberikan pelayanan kepada pelanggan.
Beberapa contoh pelayanan yang diberikan melalui web, diantaranya:
a. Menyediakan pencarian produk. Pelanggan sering kali mengalami kesulitan dalam mencari
produk yang mereka inginkan, karena itu diperlukan fasilitas search
b. Menyediakan produk atau pelayanan gratis, sesuatu yang dapat menarik pelanggan untuk
mengunjungi web adalah tersedianya produk atau pelayanan gratis
c. Menyediakan pelayanan atau informasi tentang penggunaan produk
d. Menyediakan pemesanan on line
e. Menyediakan fasilitas informasi status pemesanan
2. CRM Analitik
CRM Analitik dikenal sebagai “back office” perusahaan. Aplikasi CRM ini berperan dalam
memahami kebutuhan pelanggan. CRM Analitik berperan dalam melaksanakan analisis
pelanggan dan pasar, seperti analisis trend pasar dan analisis perilaku pelanggan. Data yang
digunakan pada CRM Analitik adalah data yang berasal dari CRM Operasional.
2.3.4. Implementasi CRM pada PT. Unilever
Unilever adalah salah satu perusahaan produksi dunia yang terbesar dengan omset $45 juta per
tahun. Unilever beroperasi di 88 negara seluruh dunia dengan jumlah karyawan 255.000 orang.
Dan 2 dari 12 Grup bisnisnya bermarkas di United States. PT Unilever Indonesia Tbk
(perusahaan) didirikan pada 5 Desember 1933 sebagai Zeepfabrieken N.V. Lever dengan akta
No. 33 yang dibuat oleh Tn.A.H. van Ophuijsen, notaris di Batavia.
Perusahaan ini bergerak dalam bidang produksi sabun, deterjen, margarin, minyak sayur dan
makanan yang terbuat dari susu, es krim, makanan dan minuman dari teh dan produk-produk
kosmetik. Dalam upaya untuk meningkatkan pengalaman konsumen dan mengumpulkan
informasi pelanggan yang lebih baik, Unilever telah mulai menggunakan Astute Solusi
RealDialog, yaitu alat dalam panggilan pusat. RealDialog menggunakan mesin linguistik
menganalisis pelanggan di masing masing kata dan kemudian menyediakan pusat kontak agen
sehingga dengan mudah membaca tanggapan. RealDialog memungkinkan mereka untuk
mengontrol pesan. Selain itu, kekuatan utama dari sistem adalah simplifies agen pekerjaan, yang
memungkinkan mereka untuk memberikan jawaban lebih cepat dan fokus dalam membangun
hubungan. RealDialog Unilever juga membantu pelanggan lainnya, termasuk mengumpulkan
data konsumen. Sistem log permintaan dan komentar mereka, sehingga eksekutif dan manajer
dapat mengukur kepuasan konsumen tentang produk mereka. Ketika kemampuan RealDialog
Unilever digunakan pada situs web pada tahap selanjutnya dari kerjasama, manajer akan
mampu bereaksi terhadap komentar konsumen online secara real time. Unilever sebelumnya
menggunakan database milik semua produk-produknya di pusat panggilan. Perusahaan
menghubungi pusat di Amerika Serikat dan Kanada menangani lebih dari 90 merek, mencakup
14 kategori barang konsumen – Dan kesulitannya yaitu mencari agen yang tepat untuk membuat
tanggapan.
9. Dengan RealDialog, konsumen tidak akan berkomentar dalam membeli dan dapat benar benar
mempercayainya, RealDialog manager ini akan meningkatkan nilai dari pelanggan dan
akhirnya menghasilkan pendapatan karena mereka akan senang dengan layanan yang mereka
rasakan dan mendapatkan informasi produk yang sedang mereka cari.
2.3.5 Hambatan CRM
Dalam mengoperasikan perusahaan dan mencapai tujuannya, satu satunya hal yang menjadi
hambatan bagi perusahaan Unilever Indonesia Tbk. Adalah persaingan dengan perusahaan
perusahaan lain yang bergerak dalam bidang yang sama. Maka upaya yang dilakukan Unilever
Indonesia untuk kedepannya, yaitu akan mengadakan
program MT (Management Training) dalam mencari bibit bibit SDM yang potensial. Para MT
menjalani pekerjaan sebagai asisten manajer selama dua tahun. Seorang asisten manajer yang
ditempatkan di bagian pemasaran, misalnya, harus bias belajar banyak tentang pemasaran. Ia
mesti terjun ke pasar-pasar tradisional hingga ke pelosok daerah untuk mengetahui dan
memahami kebutuhan konsumen. Di lain pihak, perusahaan memonitor perkembangannya
sambil mengevaluasi apakah seorang asisten manajer ini layak dipromosikan sebagai manajer
atau tidak.
2.3.6 Ekspektasi CRM
Unilever juga akan menggunakan Ariba's B2B dalam bidang non-inventory dan biaya tidak
langsung lainnya. Unilever memiliki ekspektasi bahwa dengan
menggunakan Ariba's B2B maka akan membantu meningkatkan kualitas manajemen
pembelian barang dari ribuan supplier. The Ariba Solutions memberikan
lingkungan commerce yang friendly dan dapat di update dengan mudah sehingga mengikuti
kondisi pasar yang berubah-ubah.
Visi & strategi
v Sebuah visi baru
Visi baru ini paham bahwa dunia sedang berubah. Populasi meningkat. Pendapatan
meningkat di seluruh dunia diikuti dengan bertambahnya permintaan terhadap produk-
produk konsumen. Produk seperti milik Unilever bergantung pada peningkatan sumber daya
alam, baik itu bahan bakar ataupun bahan mentah lainnya. Di waktu yang bersamaan,
perubahan iklim bukan hanya menjadi masalah untuk planet ini, tetapi juga melambangkan
ancaman besar terhadap stabilitas ekonomi dan sosial.
Kami mengetahui bahwa untuk mencapai tujuan perkembangan, maka kami harus
mengurangi dampak keseluruhan terhadap lingkungan yang timbul dari usaha. Komitmen
kami meliputi tidak hanya pabrik dan kantor melainkan juga dampak lingkungan dan
hubungannya dengan sumber bahan mentah kami, melalui bagaimana cara para pelanggan
menggunakan dan membuang produk kami.
v Visi
Unilever berusaha menciptakan masa depan yang lebih baik setiap hari.
Kami membantu orang-orang merasa nyaman, berpenampilan baik dan lebih menikmati
kehidupan dengan brand dan pelayanan yang baik bagi mereka dan juga bagi orang lain.
10. Kami akan menginspirasi orang-orang untuk melakukan tindakan kecil setiap harinya yang
dapat memberikan perbedaan besar bagi dunia.
Kami akan mengembangkan cara baru untuk melakukan usaha dengan tujuan
mengembangkan perusahaan kami sambil mengurangi dampak terhadap lingkungan.
Kami sepenuhnya menyadari bahwa kami perlu mengembangkan model baru untuk
pertumbuhan usaha. Kami bertujuan melaksanakan program kerja jangka panjang
dengan supplier kami, para pelanggan dan rekan lainnya dalam mencapai tujuan ini.
Dengan portfolio brand kami yang kuat, kehadiran yang menonjol pasar dan komitmen yang
bertahan lama untuk berbagi nilai kreasi, kami percaya kami berada di tempat terbaik untuk
mencapai tujuan ini.
Menjelaskan tentang Analisis swot
Analisis SWOT adalah indentifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk memutusk
an strategi perusahaan. Analisis ini didasarkan
pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (Strengths) dan peluang (Opportunities),
namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (weaknesses) dan
ancaman (Threats).
Proses pengambilan keputusan strategis selalu berkaitan dengan pengembangan
misi, tujuan, strategi, dan kebijakan perusahaan. Dengan demikian perencana strategis
(strategi planner) harus menganalisis faktor - faktor strategis perusahaan
(kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman) dalam kondisi yang ada pada saat ini. Hal ini
disebut dengan Analisis Situasi. Model yang paling populer untukanalisi ssituasi adalah
Analisis SWOT.
Cara membuat analisis swot
SWOT adalah singkatan dari lingkungan Internal Strengths dan Weaknesses serta
lingkungan eksternal Opportunities dan Threats yang dihadapi dunia bisnis.
Analisis SWOT membandingkan antara faktor eksternal Peluang (opportunities) dan
Ancaman (threats) dengan faktor internal Kekuatan (strengths) dan kelemahan (weaknesses).
Kuadran 1 : Ini merupakan situasi yang sangat menguntungkan. Perusahaan dapat
memanfaatkan peluang yang ada
Kuadran 2 : Meskipun menghadapi berbagai ancaman, perusahaan ini masih memiliki
kekuatan dari segi internal.
Kuadran 3 :Perusahaan menghadapi peluang pasar yang sangat besar, tetapi dilain pihak, ia
menghadapi beberapa kendala/kelemahan internal.
Kuadran 4 : Ini merupakan situasi yang sangat tidak menguntungkan, perusahaan tersebut
menghadapi berbagai ancaman dan kelemahan internal.
11. 1. Kekuatan (Strengths)
Strategi promosi produk PT Unilever yang efektif dengan menampilkan model - model
yang tipikal muda, berkulit putih, berambut panjang, sehingga memacu konsumen (lebih
spesifik perempuan) untuk membeli produk tersebut agar dapat mengalami sendiri hasil yang
diterima si model dalam iklan tersebut.
PT Unilever gencar di misi sosial, sehingga kedekatan dengan konsumen dapat terus terjaga.
Hal ini terlihat dari pembelanjaan iklan dan promosi yang telah mendorong pertumbuhan
penjualan di tengah pasar yang kompetitif. PT Unilever Indonesia sebagai salah satu
perusahaan dengan belanja iklan terbesar menurut majalah marketing (top Brand Survey, edisi
khusus 2007)
Pemimpin pasar consumer goods di Indonesia
Memiliki tim yang terdiri dari orang-orang berdedikasi, terampil, dan termotivasi di segenap
jajaran.
Adanya kenaikan pangsa pasar untuk kategori-kategori penting seperti face care, savoury, dan
ice cream.
Perencanaan baik dan kerja sama erat dengan para pemasok, konsumen dan distributor untuk
menghantar produk-produk dari pabrik ke tempat-rempat penjualan.
PT Unilever sudah memiliki jaringan distribusi sendiri sehingga distribusi produknya hingga
ke daerah-daerah dapat terlayani.
PT unilever mempunyai moto “operational excellent with no compromise on quality”.
Unilever dalam menjalankan operasinya dijalankan dengan baik tanpa mengabaikan kualitas
produk.
2. Kelemahan (Weaknesses)
PT Unilever memiliki struktur matriks, yang terdapat beberapa tantangan yang mesti dihadapi
perusahaan yaitu pertama, sulitnya koordinasi kegiatan antar departemen yang mempunyai
agenda dan jadwal sendiri-sendiri. Kedua, komunikasi pada karyawan yang bisa menerima
pesan yang berbeda-beda. Dan ketiga, resolusi konflik antara inisiatif dari dukungan
departemen (SDM, keuangan, dan lain-lain) dengan departemen lini produk yang biasanya
sangat berorientasi komersial.
Rendahnya respon pasar terhadap produk-produk tertentu.
Jumlah karyawan yang tambun.
Birokrasi yang panjang karena kebijakan sentralisasi yang menyebabkan unilever indonesia
tidak bisa begitu saja memutuskan sesuatu.
Lambatnya konsolidasi intern dalam pengambilan keputusan.
Ketidakjelasan sertifikat halal untuk produk tertentu.
Mayoritas produk unilever memiliki entry barrier rendah.
Growth omzet penjualan dibawah rata-rata industri.
12. 3. Kesempatan (Opportunities)
Stabilitas ekonomi yang relatif baik dengan pertumbuhan yang menggembirakan bagi
ekonomi Indonesia sebesar 6.3%.
Pertumbuhan ekonomi yang kuat di wilayah pulau-pulau seperti Sumatera, Kalimantan,
Sulawesi, dan papua.
Tingginya kepuasan konsumen terlihat dari predikat prima indeks kepuasan konsumen.
Banyaknya pemain pasar nasional yang belum memiliki cara produksi kosmetik yang baik.
Luasnya potensial market sekitar 250 juta tepatnya 122.527.186 laki-laki (49,9%) dan
122.922.553 (50,1%) perempuan.
Tingginya tingkat ketergantungan masyarakat akan jenis produk consumer goods.
Rekomendasi investasi pada saham dengan level beta dibawah 1.
Tinggi dan stabilnya tingkat kesetiaan masyarakat atas produk consumer goods 83 %.
4. Ancaman (Threats)
Adanya kenaikan biaya bahan baku dan bahan kemasan seperti minyak kelapa sawit,
gula kelapa, dan bahan berbahan dasar petroleum yang disebabkan oleh kenaikan harga
minyak, bahan kimia dan komoditas lainnya.
Tidak stabilnya nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing.
Melemahnya daya beli konsumen.
Maraknya pemalsuan dan penyelundupan produk.
Rendahnya infrastruktur yang memadai berupa jalan yang menyebabkan tingginya biaya
pemasaran produk.
Adanya penghapusan subsidi BBM bagi industri.
Tidak konsistennya pasokan gas dari pertamina.
Adanya tren perubahan gaya hidup masyarakat dari produk tradisional-nasional menjadi
produk-produk luar negeri.
Adanya campaign against unilever oleh greenpeace akibat penggundulan hutan yang
membahayakan komunitas orang utan.
Adanya pemboikotan produk zionisme termasuk unilever.
Produk pesaing dengan harga lebih rendah.
13. KESIMPULAN
Pendekatan penjualan dan promosi penjualan akan efektif dan efisien apabila
dirancangdengan menerapkan pola regionalisasi atau diterapkan di daerah-daerah atau
kawasantertentu. Unilever sudah menerapkan pola regionalisasi karena Unilever telah
memilikipabrik-pabrik atau juga cabang perusahaan di tiap-tiap negara
Strategi-strategi yang ditempuh PT. Unilever ini sangat baik dalam dunia usaha
sehingga kendala dan masalah yang dihadapi sangat sedikit dan tidak menjadi masalah besar
dalampeusahaan besar ini.
Strategi promosi yang dapat dilakukan oleh PT. Unilever yaitu:
1.Periklanan
2.Promosi Penjualan
3.Hubungan Masyarakat dan Publisitas
4.Penjualan Secara Pribadi
5. Pemasaran Langsung
Sangat baik dalam dunia usaha sehingga patut ditiru perusahaan lain disamping kualitas yang
bagus
SARAN
Dalam masalah yang dihadapi PT. Unilever yaitu mengenai penipuan kupon yang
diselipkan dalam produk kemasan. Sebaiknya diadakan penyuluhan mengenai hal tersebut
kepadamasyarakat sehingga konsumen tidak merasa dirugikan. dan penanganan serius dalam
tindak penipuan kupon tersebut.Kesetiaan pelangaan menjadi kunci sukse tidak hanya dalam
jangka pendek tetapi keunggulan bersaing yang berkelanjutan.
Contohnya seperti sabun kecantikan merek Lux,yang merupakan sabun kecantikan
pertama yang masuk ke pasaran di Indonesia. Sabunkecantikan merek Lux memperluas jenis
produk sabun mandinya, yang tidak hanya sabunmandi yang berupa batangan padat tetapi
juga berupa sabun mandi cair.Merek perlu dipersepsikan sebagai produk yang berkualitas
tinggi, sehingga konsumen dapatmemahami sebuah produk hanya melalui eksistensi, fungsi,
citra dan mutu. Kualitas di mata konsumen lebih bersifat subyektiif, tergantung bagaimana
persepsi konsumen terhadap produk itu.
14. DAFTAR PUSTAKA
1. Vendri,2011. http://vendriandinata.blogspot.co.id/2011/10/analisis-kasus-perusahaan-pt-
unilever.html (31 Oktober 2011)
2. Lisa,2013. http://lisapudica.blogspot.co.id/2013/12/sistem-informasi-manajemen-
pada.html (10 Desember 2013,06:55)
3. Silviwahyuni. 2012. Program CSR PT. Unilever Indonesia.
(https://silviwahyuni.wordpress.com/2012/11/29/program-csr-pt-unilever-indonesia-tugas/ ,
(8 Oktober 2015 pukul 18.03 WIB).