Dokumen tersebut membahas tentang penerapan sistem informasi pada PT Indofood Sukses Makmur. Sistem informasi ini dirancang untuk meningkatkan proses distribusi barang dengan merancang sistem pemesanan dan pengiriman barang secara otomatis untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas distribusi.
Sim,tika agustina, prof. dr. ir. hapzi ali, cma. sim,pengguna dan pengembang ...
OPTIMALKAN PENJUALAN DENGAN CRM
1. Modul ke:
Fakultas
Program Studi
IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI
PADA PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR
Tika Agustina
Dosen Pengampu :
Prof. Dr. Hapzi Ali, MM, CMA
08Ekonomi dan
Bisnis
S-1
MANAJEMEN
2. ABSTRAK
Perkembangan produksi mie instan di Indonesia memperlihatkan suatu peningkatan yang positif, walaupun
pada tahun 2006 sempat mengalami suatu penurunan produksi. Secara kuantitas, produksi mie instant dari
tahun ke tahun mengalami kenaikan dengan tren yang positif. Hal ini menunjukkan suatu prospek yang
cukup baik bagi industri mie instan ini pada masa yang akan datang. PT. Indofood Sukses Makmur
menjadikan mutu dan kepuasan pelanggan sebagai basis bagi perencanaan yang dilakukan oleh
perusahaan. Oleh karena itu keinginan dan kebutuhan konsumen harus diperhatikan oleh produsen karena
kebutuhan ini akan senantiasa berubah. Perkembangan produk mie instan yang sudah dianggap sebagai
makanan cepat saji dan bahkan sebagai makanan pokok, menyebabkan tingkat persaingan pada industri mie
instan ini semakin tinggi.
Pengaruh Biaya Promosi dan Biaya Distribusi Terhadap Penjualan
Pengaruh Biaya Promosi dan Biaya Distribusi Terhadap Penjualan Pada PT. Indofood Sukses Makmur, TBK.
Dalam bauran pemasaran dikenal dengan produk, harga, promosi, dan distribusi yang tujuannya untuk
meningkatkan penjualan. Promosi adalah kegiatan pemasaran yang sangat penting bagi perusahaan untuk
memperkenalkan produknya kepada konsumen, sedangkan distribusi merupakan proses pendistribusian
produk dan jasa yang sesuai dan terorganisir sehingga terjadi keefektifan penjualan. Kegiatan promosi harus
sejalan dengan rencana pemasaran yang diarahkan dan dikendalikan untuk mengembangkan laju
perusahaan. Promosi yang tidak terkendali akan menurunkan tingkat penjualan, sehingga biaya yang
dikeluarkan untuk promosi merupakan pemborosan, sedangkan saluran distribusi dipakai oleh semua
perusahaan untuk memproduksi barang dengan kualitas yang baik, namun banyak pula yang gagal
memenuhi target pasarnya. Keadaan ini disebabkan oleh kebijakan distribusi yang kurang tepat sehingga
barang yang dihasilkan kurang laku dipasar dan menyebabkan banyak konsumen merasa kurang puas.
Dengan demikian, saluran distribusi memeliki peranan penting bagi kelangsungan hidup dan tumbuh
perusahaan.
3. PENDAHULUAN
PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk. merupakan salah satu perusahaan besar yang sangat
terkenal di Indonesia. Perusahaan ini bergerak di bidang pengolahan makanan dan minuman
yang didirikan pada tahun 1971 dan memiliki cabang hampir di semua daerah di Indonesia
dengan mencanangkan suatu komitmen untuk menghasilkan produk makanan olahan
bermutu, aman, dan halal untuk dikonsumsi. Aspek kesegaran, higienis, kandungan gizi,
rasa, praktis, aman dan halal dikonsumsi senantiasa menjadi prioritas Indofood untuk
menjamin mutu produk yang selalu prima.
Indofood adalah perusahaan makanan perdana di Indonesia, dan menguasai pasaran dalam
negeri melalui berbagai produknya, termasuk mi instan, tepung terigu, berbagai merek
minyak dan lemak nabati, makanan bayi, serta makanan ringan. Indofood juga memproduksi
produk bumbu makanan. Merekmerek yang memainkan peranan penting dalam menopang
stabilitas bisnis Indofood dan kekuatan fundamental Indofood antara lain mi instan Indomie,
Supermi, Sarimi dan Sakura, minyak sayur Bimoli dan Sunrise, margarin Royal Palmia dan
Simas, makanan ringan Chiki, Chitato dan Jet-Z, produk makanan bayi Promina dan Sun,
serta kecap Indofood dan Piring Lombok
PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk. cabang Bandung didirikan pada bulan Mei tahun 1992
dengan nama PT. Karya Pangan Inti Sejati yang merupakan salah satu cabang dari PT.
Sanmary Food Manufacturing Company Ltd. yang berpusat di Jakarta dan mulai beroperasi
pada bulan Oktober 1992. Beberapa tahun kemudian, yaitu pada tahun 1994, perseroan ini
mengubah namanya menjadi PT. Indofood Sukses Makmur, yang khusus bergerak dalam
bidang pengolahan mi instan. Perubahan nama ini disebabkan adanya penggabungan
beberapa anak perusahaan yang berada di lingkup Indofood Group menjadi empat divisi
utama, yaitu Divisi Produk Konsumen Bermerek, yang mencakup mi instan, bumbu penyedap
makanan, makanan ringan, serta nutrisi dan makanan khusus, kemudian Divisi Bogasari,
Divisi Minyak dan Lemak Nabati, serta Divisi Distribusi (Media Indofood, September-
November 2005)
4. Identifikasi dan Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, dan pengematan dan analisa
mengenai sistem yang sedang berjalan di PT. Indofood Sukses Makmur Tbk. Maka
kami dapat merumuskan identifikasi masalah dan rumusan masalah sebagai
berikut :
Identifikasi Masalah
1. Kurang akuratnya pembuatan surat pemesanan mingguan / Custom
Week Order sehingga order tidak sesuai dengan realisisasi kebutuhan
barang didistributor.
2. Sering terhambatnya pendistribusian barang dikarenakan pembuatan
surat pengiriman barang yang masih manual sehingga proses
distribusi tidak berjalan dengan baik dan lancar.
Rumusan Masalah Ada beberapa permasalahan yang ada, maka dapat
dirumuskan sebagai berikut :
1. Bagaimana prosedur distribusi barang yang sedang berjalan di PT.
Indofood Sukses Makmur Tbk.
2. Bagaimana prosedur pendistribusian barang yang diusulkan di PT.
Indofood Sukses Makmur Tbk.
5. Metodologi Penelitian
Agar hasil penelitian yang diperoleh lebih mendalam maka penelitian ini
dilakukan dengan menggunakan metode adalah :
•Metode Analisa
Metode analisa yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan
menganalisa dan mengidentifikasi masalah dan kebutuhan akan CRM pada
Unilever Indonesia.
•Metode Studi Kepustakaan
Metode pengumpulan informasi digunakan melalui studi artikel media
internet yang dapat dijadikan sumber dan panduan dalam penyusunan
penulisan ini.
6. LANDASAN TEORI
Konsep Customer Relationship Management
CRM merupakan suatu model bisnis yang memiliki tujuan utama
mengidentifikasikan, mengantisipasi, memahami kebutuhan pelanggan baik
pelanggan saat ini, maupun pihak yang berpotensial untuk menjadi
pelanggan dengan cara mengumpulkan informasi tentang customer, sales,
keefektifan pemasaran, dan trend pasar.
Dalam penerapan CRM, teknologi juga memiliki peranan sangat
penting dalam suatu organisasi untuk mengintegrasikan semua fungsi-
fungsi dalam organisasi agar dapat mencapai tujuan organisasi.
Menerapkan strategi CRM tidak hanya berarti meningkatkan pelayanan
kepada pelanggan, melainkan menciptakan interaksi yang konsisten, dapat
diandalkan dan mudah diakses dalam setiap interaksi antara pelanggan
dan perusahaan.
7. Definisi Customer Relationship Management
CRM diartikan sebagai satu kesatuan penjualan, pemasaran dan strategi pelayanan
yang mencegah terjadinya aktivitas pekerjaan yang tidak terkoordinasi antar bagian
dengan baik dan itu tergantung pada aksi – aksi perusahaan yang terkoordinasi
(Kalakota, 2001). CRM berkonsentrasi pada apa yang dinilai oleh pelanggan, bukan
pada apa yang perusahaan ingin jual. Pelanggan tidak menginginkan diperlakukan
secara sama. Akan tetapi mereka ingin diperlakukan secara individual (Strene,
2000).
Martin, Brown, DeHayes, Hoffer & Perkins (2005, p.194) menambahkan sistem CRM
berusaha menyediakan sebuah pendekatan terintegrasi terhadap semua aspek
dalam perusahaan dalam kaitannya dengan pelanggannya, yang meliputi marketing,
sales and support. Tujuan dari sistem ini adalah dengan penggunaan teknologi
diharapkan terjadi jalinan hubungan yang kuat antara perusahaan dengan
pelanggannya. Dengan kata lain, perusahaan berusaha mengelola kinerja
perusahaannya dengan lebih baik
Menurut O’Brien (2002, p.130), CRM menggunakan teknologi informasi untuk
menciptakan cross-functional enterprise system yang mengintegrasikan dan
mengotomatisasi proses layanan pelanggan dalam bidang penjualan, pemasaran,
dan layanan produk atau jasa berkaitan dengan perusahaan. Sistem CRM juga
menciptakan IT framework yang menghubungkan semua proses dengan bisnis
operasional perusahaan.
8. Kebutuhan CRM
O’Brien (2002, pp.130-1) menegaskan bahwa CRM memungkinkan
perusahaan mengidentifikasi dan membidik pelanggan terbaiknya, yaitu
mereka yang menguntungkan perusahaan, sehingga mereka dapat
dipertahankan menjadi pelanggan yang setia untuk jangka panjang.
Mereka diharapkan akan memberikan keuntungan yang lebih besar
bagi perusahaan. Selain itu, CRM memungkinkan realtime
customization and personalization atas produk dan jasa berdasarkan
keinginan, kebutuhan, kebiasaan pembelian dan siklus kehidupan
pelanggannya. CRM juga memantau data pelanggannya setiap kali dia
melakukan kontak dengan perusahaan. CRM memungkinkan
perusahaan untuk menyediakan layanan dan dukungan yang konsisten
dan prima terhadap semua kontak yang diinginkan pelanggannya
sehingga pelanggan memperoleh pengalaman yang menyenangkan.
Semua keuntungan ini memberikan nilai bisnis yang strategis bagi
perusahaan sekaligus perceived value bagi pelanggannya.
9. Sistem Kerja CRM
Berdasarkan pendapat Budi Sutedjo (2003, p65) CRM diawali dengan
pengumpulan informasi tentang apa yang dibutuhkan dan diharapkan
oleh pelanggan dari perusahaan. Dengan mengetahui kebutuhan dan
harapan dari pelanggan tersebut, perusahaan dapat memanjakan dan
“mengikatnya” dalam sebuah “persahabatan”. Menurut konsepnya CRM
mengajurkan agar perusahaan membuka saluran-saluran komunikasi
semudah mungkin dengan tingkat respon yang tinggi, agar pelanggan
merasakan kedekatan dengan pihak perusahaan. Dari situ, loyalitasnya
terhadap perusahaan sedikit demi sedikit akan menjadi tumbuh dan
berkembang. Dengan demikian perusahaan akan memperoleh manfaat
dari penerapan CRM ini, yakni memiliki pelanggan yang loyal.
10. Keuntungan Penggunaan CRM
Keuntungan dari penggunaan CRM adalah servis yang lebih cepat, mengurangi
harga, memperbesar keuntungan, mempunyai rasa memiliki, meningkatkan
koordinasi tim, tingkat kepuasan pelanggan menjadi lebih tinggi, meningkatkan
loyalitas pelanggan (Widjaja, 2000).
Tujuan CRM
Tujuan CRM yang utama adalah mengelola dan me-manage pelanggan agar terjadi
suatu hubungan yang baik antara perusahaan dan pelanggan. Adapun tujuan CRM
menurut Kalakota, Robinson (2001, p173) :
1. Mengoptimalkan pelanggan yang sudah ada agar dapat lebih meningkatkan
pendapatan perusahaan. Menyiapkan informasi yang lengkap tentang pelanggan
untuk memaksimalkan hubungan pelanggan dengan perusahaan melalui
penjualan secara up-selling dan cross-selling sehingga pada saat yang bersamaan
dapat meningkatkan keuntungan dengan cara mengidentifikasikan, menarik serta
mempertahankan pelanggan yang paling bagus.
2. Menggunakan informasi yang terintegrasi untuk menghasilkan pelayanan yang
paling memuaskan. Dengan menggunakan informasi yang dibutuhkan oleh
pelanggan, kita dapat menghemat waktu pelanggan dan menghindari pelanggan
dari berbagai macam keluhan masalah. Sebagai contoh, pelanggan seharusnya
tidak perlu memberikan informasi yang berulang-ulang mengenai dirinya di
berbagai departemen, tetapi pelanggan tersebut akan lebih senang jika ternyata
telah dikenal dengan baik oleh perusahaan.
11. Manfaat CRM
Menurut pendapat James G.Barnes (2003, p187), manfaat yang diperoleh
dari penerapan CRM antara lain :
•Memfungsikan penjualan dengan mengembangkan sejarah
dan profil pelanggan.
•Layanan penunjang melalui manajemen jaminan.
•Pelacakan dan pemecahan problem.
•Penjualan silang dan menjual lebih banyak produk atau yang
mendatangkan keuntungan yang besar pada segmen pelanggan yang
menjadi sasaran kita.
•Menarik pelanggan-pelanggan baru dengan menawarkan layanan
yang bersifat pribadi.
12. Tipe-Tipe CRM
Berdasarkan pendapat Turban (2004, p148), CRM terdiri dari 3 tipe aktifitas,yaitu:
• Operasional
Operasional CRM berkaitan dengan fungsi bisnis suatu perusahaan
yang meliputi servis pelanggan, manajemen pesanan, invoice/ billing,
manajemen dan otomatiosasi penjualan
• Analytical
Analytical CRM adalah suatu aktifitas yang meliputi menyimpan,
memindahkan, memproses, mengartikan dan melaporkan data konsumen
atau pengguna, yang kemudian menganalisa apa yang mereka perlukan.
• Kolaborasi
Kolaborasi CRM adalah aktifitas untuk menggabungkan semua
komunikasi yang diperlukan, koordinasi dan kolaborasi antara vendors dan
customer.
13. Aplikasi-Aplikasi CRM
Aplikasi-aplikasi pada CRM menurut Patricia Seybold Group (2002), yang dikutip
dalam bukuTurban (2004, p153) :
•Customer Facing Application
Aplikasi ini merupakan aplikasi yang berhubungan langsung
dengan konsumen, dimana sales, field service, dan contact center
berinteraksi langsung dengan konsumen. Contoh: Customer service,
phone service.
•Customer Touching Application
Aplikasi ini lebih baru, aplikasi ini berupa e-commerce, self
service customer support, dan konsumen lebih berinteraksi lagi pada
aplikasi elektronik. Contoh: I-CRM
•Customer Centric Intelligence Application
Sebuah pendekatan bisnis untuk melakukan bisnis yang
memastikan perusahaan untuk menjaga dan meningkatkan hubungan
dengan pelanggan terbaik, dan sebagai alat bantu perusahaan agar
menjadi lebih customer centric, yang membantu untuk lebih mengerti
pelanggan, sehingga menjadi hubungan yang lebih menguntungkan.
Contoh: e-CRM.
14. HubunganCRMdenganKepuasanPelanggan
Menurut Customer Relationship Management, p92, Kunci utama
CRM: Solusi CRM yang baik harus :
1. Membedakan pelanggan - semua pelanggan tidak sama; kenali
dan hargai pelanggan terbaik dengan tidak sama.
2. Membedakan penawaran - pelanggan menghargai penawaran
yang customized pada dirinya.
3. Pertahankan terus pelanggan yang telah ada - 5 sampai 10 kali
lebih murah jika mempertahankan pelanggan yang ada dibanding
mendapatkan pelanggan baru.
4. Maksimumkan nilai transaksi - jelajahi kemungkinan up-selling
dan cross-selling.
5. Tingkatkan loyalitas - pelanggan yang loyal lebih menguntungkan
15. Peranan PentingCRM dalam Perusahaan
Seiring dengan meningkatnya persaingan di zaman globalisasi ini dan
besarnya biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkan pelanggan baru
serta semakin banyaknya pilihan yang dihadapkan kepada pelanggan
sehingga memudahkan mereka untuk pindah dari produk yang satu ke
produk yang lain merupakan kendala bagi para pemain bisnis dewasa ini.
CRM merupakan jawaban atas berbagai kendala diatas guna
meningkatkan kesetiaan pelanggan terhadap perusahaan dengan
menggunakan kombinasi antara proses bisnis dan Teknologi Informasi
untuk dapat mengerti ciri-ciri pelanggan pada sebuah perusahaan
melalui perpekstif yang beragam mulai dari siapa mereka, apa yang
mereka lakukan, apa yang mereka butuhkan dan apa yang mereka
sukai.
16. PEMBAHASAN
Profil Perusahaan
Perusahaan ini didirikan dengan nama PT Panganjaya Intikusuma
berdasarkan Akta Pendirian No.228 tanggal 14 Agustus 1990 yang
diubah dengan Akta No.249 tanggal 15 November 1990 dan yang diubah
kembali dengan Akta No.171tanggal 20 Juni 1991, semuanya dibuat
dihadapan Benny Kristanto, SH., Notaris di Jakarta dan telah mendapat
persetujuan dari Menteri kehakiman Republik Indonesia berdasarkan
Surat Keputusan No.C2-2915.HT.01.01Th.91 tanggal 12 Juli 1991, serta
telah didaftarkan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan dibawah No.579,
580 dan 581 tanggal 5 Agustus 1991, dan diumumkan dalam. Berita
Negara Republik Indonesia No.12tanggal 11 Februari 1992,
Tambahan No.611. Perseroan mengubah namanya yang semula PT
Panganjaya Intikusuma menjadi PT Indofood Sukses Makmur,
berdasarkan keputusan Rapat Umum Luar Biasa Para Pemegang Saham
yang dituangkan dakam Akta Risalah Rapat No.51tanggal 5 Februari
1994 yang dibuat oleh Benny Kristianto, SH., Notaris di Jakarta. PT
Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. merupakan salah satu perusahaan
mie instant dan makanan olahan terkemuka di Indonesia yang menjadi
salah satu cabang perusahaan yang dimiliki oleh Salim Group.
17. Misi PT Indofood Sukses Makmur
Misi
“Menjadi perusahaan transnasional yang dapat membawa nama
Indonesia di bidang industri makanan”.
18. Bidang Usaha
Perusahaan bergerak dalam bidang produksi makanan yang terbuat dari
tepung yang di olah menjadi makanan siap saji. Sebagaimana disetujui
dalam Rapat Umum Tahunan Perusahaan pada tanggal 13 Juni, 2000,
yang dituangkan dalam akta notaris No. 82 yang dibuat oleh notaris
Singgih Susilo, S.H. tertanggal 14 Juni 2000, perusahaan juga bertindak
sebagai distributor utama dan memberi jasa-jasa penelitian pemasaran.
Akta ini disetujui oleh Menteri Hukum dan Perundang-undangan (dahulu
Menteri Kehakiman) Republik Indonesia dengan keputusan No. C-
18482HT.01.04-TH.2000.
19. Implementasi CRM dalam perusahaan PT Indofood
Sukses Makmur
Dalam upaya untuk meningkatkan pengalaman konsumen dan
mengumpulkan informasi pelanggan yang lebih baik, PT Indofood telah
mulai menggunakan Astute Solusi RealDialog,yaitu alat dalam panggilan
pusat. RealDialog menggunakan mesin linguistik menganalisis pelanggan
di masing-masing kata dan kemudian menyediakan pusat kontak agen
sehingga dengan mudah membaca tanggapan. RealDialog memungkinkan
mereka untuk mengontrol pesan. Selain itu, kekuatan utama dari sistem
adalah simplifies agen pekerjaan, yang memungkinkan mereka untuk
memberikan jawaban lebih cepat dan fokus dalam membangun hubungan.
20. RealDialog Indofood juga membantu pelanggan lainnya,
termasuk mengumpulkan data konsumen. Sistem log permintaan
dan komentar mereka, sehingga eksekutif dan manajer dapat
mengukur kepuasan konsumen tentang produk mereka. Ketika
kemampuan RealDialog Indofood digunakan pada situs web pada
tahap selanjutnya dari kerjasama, manajer akan mampu bereaksi
terhadap komentar konsumen online secara real time. indofood
sebelumnya menggunakan database milik semua produk-
produknya di pusat panggilan. Perusahaan menghubungi pusat di
Amerika Serikat dan Kanada menangani lebih dari 90 merek,
mencakup 14 kategori barang konsumen – Dan kesulitannya yaitu
mencari agen yang tepat untuk membuat tanggapan.
Dengan RealDialog, konsumen tidak akan berkomentar
dalam membeli dan dapat benar benar mempercayainya,
RealDialog manager ini akan meningkatkan nilai dari pelanggan
dan akhirnya menghasilkan pendapatan karena mereka akan
senang dengan layanan yang mereka rasakan dan mendapatkan
informasi produk yang sedang mereka cari.
21. Hambatan
Menunjukkan kefektifan manajemen dalam menghasilkan laba operasional
atas aset-aset perusahaan, yang diukur dengan membandingkan laba
operasional terhadap total aset.
OIROI mengambarkan kemampuan perusahaan untuk menjaga biaya
operasional rendah. Semakin besar OIROI maka semakin efektif suatu
perusahaan dalam mengelola total aktiva yang dimiliki untuk menghasilkan
laba..
Para MT menjalani pekerjaan sebagai asisten manajer selama dua tahun.
Seorang asisten manajer yang ditempatkan di bagian pemasaran, misalnya,
harus bisa belajar banyak tentang pemasaran. Ia mesti terjun ke pasar-pasar
tradisional hingga ke pelosok daerah untuk mengetahui dan memahami
kebutuhan konsumen. Di lain pihak, perusahaan memonitor perkembangannya
sambil mengevaluasi apakah seorang asisten manajer ini layak dipromosikan
sebagai manajer atau tidak.
22. PENUTUP
Kesimpulan
PT.Indofood Sukses Makmur Tbk merupakan perusahaan
yang sudah sangat maju,dengan terus mempelajari dan
menganalisa SWOT perusahaannya dan lingkungannya
PT.Indofood Sukses Makmur Tbk dapat mengantisipasi
kelemahan-kelemahan perusahaan mereka disertai strategi-
strategi yang baik diharapkan perusahaan ini dapat terus
berkembang.
23. Saran
Adapun saran untuk PT Indofood Sukses Makmur,Tbk khususnya pada
produk Indomie yang didasarkan atas hasil evaluasi factor internal dan
factor eksternal, yaitu:
1. Dengan memperkuat mereknya sendiri, misalnya dengan melakukan
inovasi, meningkatkan kesetiaan retailer, dan memberikan bonus
pembelian.
2.Tserus meningkatkan strategi promosi seperti
- Tagline : Indomie Seleraku
- Iklan : billboard, iklan TV, sponsor acara
- Event : Indomie menggelar ajang membuat lagu ”jingle” untuk pelajar
SMA, acara tersebut berjudul Jingle Dare, yang berlangsung pada 24
April 2008.
- Pembuatan Shop Sign
3. Pemanfaatan dan pengalokasian modal dengan tepat yang digunakan
untuk pengembangan teknologi seoptimal mungkin.
4. Mempertahankan ciri khas produk
24. DAFTAR PUSTAKA
1. Barnes, James G. (2003a). Secrets of Customer Relationship
Management. Andi, Yogyakarta.
2. Martin, E.W., Brown, C.V., DeHayes, D.W., Hoffer, J.A., Perkins, W.C.,
2005, Customer Relationship Management”, Managing Information
Technology (5th ed.), Pearson Prentice Hall, pp. 194-196
3. O’Brien, James A., 2002, “Customer Relationship Management”,
Management Information Systems: Managing Information Technology in
the E-Business Enterprise (5th ed.), McGraw- Hill Higher Education,
pp.128-131
4. O’brien, James A, 2003, Intoduction to Information System Essentials for
The E – Bussiness Enterprise. McGraw – Hill
5. PC Media edisi Mei 2008, Joko Nurjadi
25. 1. Strene, Jim, 2000, Customer Service on The Internet : Building Relationship,
Increasing Loyalty and Staying Competitive, second edition. Wiley Computer
Publishing.
2. Sutedjo, Budi dan Philip, John. (2003). I-CRM : Membina Relasi Dengan
Pelanggan Dot Com. Andi, Yogyakarta.
3. http://ameliaintansary.blogspot.co.id/2012/11/abstraksiptindofood-sukses-
makmur.html
4. http://repository.maranatha.edu/5788/3/0230005_Chapter1.pdf
5. https://adhimasyusuf.wordpress.com/2013/11/12/sejarah-misi-dan-visi-
perusahaan-kelebihan-dan-kekurangan-perusahaan/