Dokumen tersebut membahas tentang model pembelajaran simulasi. Secara ringkas, dokumen menjelaskan pengertian simulasi sebagai proses untuk memodelkan sistem nyata dengan tujuan melatih siswa secara tidak langsung, kemudian menjelaskan beberapa keuntungan simulasi dan jenis-jenis simulasi beserta komponennya.
1. 1
KATA PENGANTAR
Assalaamu’Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Pertama-tama kami panjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT karena
atas limpahan rahmat, taufik dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan
susunan makalah kami yang berjudul “ Model Simulasi “, dalam rangka untuk
memenuhi tugas mata kuliah Media Pembelajaran. Shalawat serta salam semoga
senantiasa tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW beserta para
keluarganya dan sahabatnya yang telah memperjuangkan islam dari zaman
kegelapan hingga kezaman yang terang benderang yang sebagaimana kita rasakan
saat ini.
Terimah kasih kepada Ibu Dr.Ambar Sri Lestari SE,M.Pd, selaku dosen
pengampu mata kuliah Media Pembelajaran, yang telah memberikan kami arahan
serta bimbingan kepada kami, dan terimah kasih juga kepada teman-teman
sekalian yang sudah membantu kami dalam penyusunan makalah ini. Kami
menyadari bahwa makalah ini memiliki banyak kekurangan. Oleh karena itu,
saran dan kritik yang bersifat membangun sangat kami harapkan dari dosen
pengampu mata kuliah ini, demi perbaikan makalah kami selanjutnya. Dan
semoga makalah kami ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Amin.
2. 2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang..................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.............................................................................3
1.3 Tujuan ..............................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN
2..1 Pengertian Simulasi...........................................................................4
2.2 Keuntungan Simulasi........................................................................5
2.3 Tujuan Metode Simulasi....................................................................7
2.4 Tipe Metode Simulasi........................................................................7
2.5 Klarifikasi Model..............................................................................8
2.6 Jenis Simulasi....................................................................................9
2.7 Simulasi Sampling ...........................................................................12
2.8 Problema ..........................................................................................14
2.9 Langkah-Langkah Sistematis ............................................................15
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan ......................................................................................17
3.2 Saran ................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................18
3. 3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pembelajaran pada dasarnya merupakan suatu interaksi positif antara
pengajar dan pelajar. Untuk mencapai tujuan pembelajaran diperlukan suatu
pemilihan model pembelajaran yang tepat. Ada banyak model pembelajaran yang
bisa diterapkan untuk membangun interaksi dan komunikasi yang baik antara
pebelajar dan pembelajar.
Model pembelajaran adalah suatu rencana atau pola yang dapat digunakan
untuk membentuk kurikulum (rencana pembelajaran jangka panjang),
merancang bahan-bahan pembelajaran, dan membimbing pembelajaran dikelas
atau yang lain (Joyce dan Weil, 1980:1). Model pembelajaran dapat dijadikan
pola pikiran, artinya para pembelajar boleh memilih model pembelajaran yang
sesuai dan efisien utntuk mencapai tujuan pembelajarannya.
Metode mengajar merupakan cara yang digunakan guru dalam
memebelajarkan siswa agar terjadi interaksi dan proses belajar yang efektif dalam
pembelajaran. Setiap metode mengajar memiliki karakteristik yang berbeda-beda
dalam membentuk pengalaman balajar siswa, tetapi satu dengan yang lainnya
saling menunjang.
Dalam kegiatan belajar ini akan dikemukakan tantang konsep,
karakteristik, prosedur, keterbatasan, dan keunggulan metode mengajar simulasi
yang mungkin banyak digunakan oleh guru.
Pembelajaran pada dasarnya merupakan suatu interaksi positif antara
pendidik dan peserta didik dan antara peserta didik dengan peserta didik
lainnya. Untuk mencapai tujuan pembelajaran diperlukan suatu pemilihan model
pembelajaran yang tepat. Ada banyak model pembelajaran yang bisa
diterapkan untuk membangun interaksi dan komunikasi yang baik antara peserta
didik dan pendidik.
Model pembelajaran adalah suatu rencana atau pola yang dapat digunakan
untuk membentuk kurikulum (rencana pembelajaran jangka panjang),
4. 4
merancang bahan-bahan pembelajaran, dan membimbing pembelajaran dikelas
atau yang lain (Joyce dan Weil, 1980:1). Model pembelajaran dapat dijadikan
pola pikiran, artinya para guru boleh memilih model pembelajaran yang sesuai
dan efisien utntuk mencapai tujuan pendidikannya.
Model pembelajaran Simulasi dapat digunakan sebagai metode mengajar
dengan asumsi tidak semua proses pembelajaran dapat dilakukan secara langsung
pada objek yang sebenarnya. Gladi resik merupakan salah satu contoh simulasi,
yakni memperagakan proses terjadinya suatu upacara tertentu sebagai latihan
untuk upacara sebenarnya supaya tidak gagal dalam waktunya nanti. Demikian
juga untuk mengembangkan pemahaman dan penghayatan terhadap suatu
peristiwa yang lebih banyak mengarah kepada psikomotor , maka penggunaan
model pembelajaran simulasi akan sangat bermanfaat.
Penggunaan metode mengajar yang didasarkan pada pembentukan
kemampuan siswa, seperti memiliki kreativitas. Setiap metode mengajar memiliki
keunggulan dan kekurangan sehingga hal tersebut dapat dijadikan bahan
pertimbangan dalam memilih metode tersebut. Kelemahan-kelemahan metode
harus diantisipasi dan dikaji oleh guru agar penggunaannya dapat efektif.
Berdasarkan uraian tersebut, penyusun akan membahas Model
Pembelajaran dengan Metode Simulasi yang merupakan salah satu model
pembelajaran kooperatif untuk melatih siswa agar lebih terampil.
Model pembelajaran Simulasi dapat digunakan sebagai metode mengajar
dengan asumsi tidak semua proses pembelajaran dapat dilakukan secara langsung
pada objek yang sebenarnya, salah satunya dengan menggunakan model simulasi
kreatif. Gladi resik merupakan salah satu contoh simulasi, yakni memperagakan
proses terjadinya suatu upacara tertentu sebagai latihan untuk upacara sebenarnya
supaya tidak gagal dalam waktunya nanti. Demikian juga untuk mengembangkan
pemahaman dan penghayatan terhadap suatu peristiwa yang lebih banyak
mengarah kepada psikomotor, maka penggunaan model pembelajaran
simulasi akan sangat bermanfaat.
5. 5
1.2 Rumusan Masalah
1. Apakah Pengertian Simulasi ?
2. Apakah keuntungan simulasi?
3. Apa tujuan metode simulasi ?
4. Apa Tipe Metode Simulasi ?
5. Apa Klarifikasi Model ?
6. Apa Jenis simulasi ?
7. Apa simulasi sampling?
8. Apa saja problema ?
9. Apakah langkah-langkah sistematis?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian simulasi
2. Untuk mengetahui keuntungan simulasi
3. Untuk mengetahui Metode simulasi
4. Untuk mengetahui Tipe metode simulasi
5. Untuk mengetahui Klarifikasi Model
6. Untuk mengetahui Jenis simulasi
7. Untuk mengetahui simulasi sampling
8. Untuk mengetahui problema
9. Untuk mengetahui langkah-langkah sistematis
6. 6
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Simulasi
Simulasi merupakan salah satu cara untuk memecahkan berbagai persoalan
yang dihadapi didunia nyata ( real world ). Banyak metode yang di bangun dalam
Operations Research dan System Analyst untuk kepentingan pengambilan
keputusan dengan menggunakan berbagai analisis data.
Simulasi adalah proses yang diperlukan untuk operasionalisasi model,
atau penanganan model untuk meniru tingkah laku sistem yang sesungguhnya.
Pada pendekatan simulasi, untuk menyelesaikan berbagai persoalan yang
rumit akan lebih mudah dilakukan bila dimulai dengan membangun model
percobaan dari suatu sistem. Untuk melakukannya kita perlu memperhatikan tiga
unsur penting dalam pemodelan simulasi, yaitu system, entitites dan atributes.
Konsep sistem simulasi muncul dan dilaksanakan pada permulaan tahun
1950-an. Konsep ini muncul sebagai akibat dari terjadinya berbagai perubahan
didalam memandang persoalan, dimana suatu persoalan dianggap dapat diuraikan
menurut bagian-bagian yang berinteraksi secara simultan. Perubahan semacam ini
secara nyata dapat diamati dalam percobaan. Sistem simulasi memberikan hasil
yang layak (feasible) pada EDP dimana hasilnya dapat dipeoleh dengan cepat.
Simulasi juga memberikan kemungkinan untuk mengerjakan seluruh
bagian dari sistem analisis yang sebenarnya merupakan persoalan yang kompleks
yang harus dikerjakan dengan analisa. Dengan demikian hal ini merupakan
keharusan didalam mempelajari interaksi di antara bagian atau unsur-unsur suatu
7. 7
sistem. Di dalam sistem simulasi terdapat suatu deskripsi dari alternatif-alternatif
yang dapat memberikan gambaran yang lebih baik.
2.2 Keuntungan Simulasi
Ada berbagai keuntungan yang bisa diperoleh dengan memanfaatkan
simulasi, yaitu sebagai berikut:
1. Menghemat Waktu (Compress Time)
Kemampuan di dalam menghemat waktu ini dapat dilihat dari pekerjaan
yang bila dikerjakan akan memakan waktu tahunan tetapi kemudian dapat
disimulasikan hanya dalam beberapa menit, bahkan dalam beberapa kasus
hanya dalam hitungan detik. Kemampuan ini dapat dipakai oleh para
peneliti untuk melakukan berbagai pekerjaan desain opersional yang mana
juga memperhatikan bagian terkecil dari waktu untuk kemudian
dibandingkan dengan yang terdapat pada sistem yang nyata berlaku.
2. Dapat Melebarluaskan Waktu (Expand Time)
Hal ini terlihat dalam dunia statistik dimana hasilnya diinginkan dapat
disaji dengan cepat. Simulasi dapat digunakan untuk menunjukkan
perubahan struktur dari suatu Sistem Nyata (Real System) yang sebenarnya
tidak dapat diteliti pada waktu yang seharusnya (Real Time). Dengan
demikian simulasi dapat membantu mengubah Real System hanya dengan
memasukkan sedikit data.
8. 8
3. Dapat Mengawasi Sumber-sumber yang Bervariasi (Control Source of
Variation)
Kemampuan pengawasan dalam simulasi ini tampak terutama apabila
analisa statistik digunakan untuk meninjau hubungan antara variable bebas
(independent) dengan variable terkait (dependent)yang merupakan faktor-
faktor yang akan dibentuk dalam percobaan. Hal ini dalam kehidupan
sehari-hari merupakan suatu kegiatan yang harus dipelajari dan ditangani
dan tidak dapat diperoleh dengan cepat.
4. Mengoreksi Kesalahan-kesalahan Perhitungan (Error in Meansurment
Correction)
Dalam prakteknya, pada suatu kegiatan atau pun percobaan dapat saja
muncul ketidakbenaran dalam mencatat hasil-hasilnya. Sebaliknya, dalam
simulasi komputer jarang ditemukan kesalahan perhitungan terutama
bilangan angka-angka diambil dari komputer secara teratur dan bebas.
Komputer mempunyai kemampuan utnuk melakukan perhitungan dengan
akurat.
5. Dapat Dihentikan dan Dijalankan Kembali (Stop Simulation and
Restart)
Simulasi komputer dapat dihentikan untuk kepentingan peninjauan
ataupun pencatatan semua keadaan yang relevan tanpa berakibat buruk
terhadap program simulasi tersebut. Dalam dunia nyata, percobaan tidak
dapat dihentikan begitu saja. Dalam simualsi komputer, setelah dilakukan
9. 9
penghentian maka kemudian dapat dengan cepat dijalankan kembali
(restart).
6. Mudah Diperbanyak (Easy to Replicate)
Dengan simulasi komputer percobaan dapat dilakukan setiap saat dan
dapat diulang-ulang. Pengulangan dilakukan terutama untuk mengubah
berbagai komponen dan variablenya, seperti dengan perubahan pada
parameternya, perubahan pada kondisi operasinya, ataupun dengan
memperbanyak outputnya.
2.3 Tujuan Metode Simulasi
Tujuan metode simulasi yaitu membantu peserta didik mempraktekan
keterampilan dalam membuat keputusan dan penyelesaian masalah,
mengembakan kemampuan interaksi antarmanusia dan memberikan kesempatan
peserta didik untuk menerapkan berbagai prinsip,teori serta untuk meningkatkan
kemampuan kognitif, afektif dan psikomotor.
2.4 Tipe Metode Simulasi
Menurut Sandra de Young (1990), ada tiga tipe simulasi, yaitu simulation
exercise, simulation game, dan role playing. Berikut ini akan diuraikan metode
simulation exercise dan role playing.
a. Latihan simulasi
Latihan simulasi (simulation exercise) adalah metode pembelajaran simulasi
yang menyajikan situasi nyata yang terkontrol. Peserta didik dapat
memanipulasi situasi tersebut, sehingga pemahaman peserta didik menjadi
lebih baik terhadap situasi tersebut.
Simulasi latihan meliputi: writen simulation, simulasi dengan visual dan live
simulation patient.
10. 10
b. Bermain peran
Bermain peran (role playing) adalah suatu bentuk drama dimana peserta didik
secara spontan memperagakan peran-peran dalam berinteraksi yang terkait dengan
masalah/ tantangan dan hubungan antarmanusia.
Metode simulasi tidak langsung dilakukan pada klien, tetapi dipraktikan
seakan-akan kondisinya nyata, sehingga kesalahan tidak bersifat fatal. Ada tiga
macam bentuk simulasi untuk bermain peran yaitu: kasus aktif, model dan klien.
Pada kasus aktif diberikan data tentang klien nyata yang memerlukan
pengambilan keputusan kemudian data ditambah untuk mengembangkan
kemampuan pengambilan keputusan.
2.5 KLARIFIKASI MODEL
Pada dasarnya model simulasi dikelompokkan dalam tiga dimensi yaitu
[Law and Kelton, 1991] :
a) Model Simulasi Statis dengan Model Simulasi Dinamis.
Model simulasi statis digunakan untuk mempresentasikan sistem pada
saat tertentu atau sistem yang tidak terpengaruh oleh perubahan waktu.
Sedangkan model simulasi dinamis digunakan jika sistem yang dikaji
dipengaruhi oleh perubahan waktu.
b) Model Simulasi Deterministik dengan Model Simulasi Stokastik.
Jika model simulasi yang akan dibentuk tidak mengandung variabel yang
bersifat random, maka model simulasi tersebut dikatakan sebagi simulasi
deterministik. Pada umumnya sistem yang dimodelkan dalam simulasi
mengandung beberapa input yang bersifat random, maka pada sistem
seperti ini model simulasi yang dibangun disebut model simulasi
stokastik.
c) Model simulasi Kontinu dengan Model Simulasi Diskret.
Untuk mengelompokkan suatu model simulasi apakah diskret atau
kontinyu, sangat ditentukan oleh sistem yang dikaji. Suatu sistem
dikatakan diskret jika variabel sistem yang mencerminkan status sistem
berubah pada titik waktu tertentu, sedangkan sistem dikatakan kontinyu
jika perubahan variabel sistem berlangsung secara berkelanjutan seiring
dengan perubahan waktu
11. 11
2.6 JENIS SIMULASI
Ada beberapa jenis simualsi,yaitu sebagai berikut :
1. Simulasi Identitias (Identity Simulation)
Di depan sudah di singgung, sistem simulasi adalah suatu kegiatan yang
memberikan pernyataan (representing) atas suatu sistem dengan melalui
model simbolik yang dapat disimulasikan dengan mudah dan dapat
menghasilkan angka-angka atau bilangan-bilangan numerik.
Jarak (range) spectra dari sistem simulasi cukup luas. Yang lebih
ekstrem lagi, kita dapat menggunakan sistem itu sebagai modal untuk
mendapatkan pengetahuan atas sifat-sifat maupun tingkah laku di dalam
sistem itu sendiri.
Penggunaan Identity Simulation ini terlihat secara langsung.
Pendekatannya pun cukup sederhana. Pada umunya banyak meniadakan
berbagai hal yang fundamental dari aturan pemodelan.
Identity Simulation biasanya cukup mahal dan tidak begitu layak,
hanya memberikan sedikit Control atau bahkan tidak sama sekali terhadap
situasi atau kedaan untuk mendapatkan jawaban yang efektik.
2. Simulasi Identitas Semu (Quasi Identity Simulation)
Simulasi ini selangkah lebih maju dibandingkan Identity
Simulation. Simulasi Identitas Semu ini memodelkan berbagai aspek yang
terkait dari sistem yang sebenarnya dan dapat mengeluarkan unsur-unsur
yang dapat membuat setiap Identity Simulation tidak berfungsi dengan baik.
Sebagai contoh, untuk menguji bagaimana pertahanan udara suatu negara,
pengujian itu tidak langsung dilakukan menggunakan pesawat pembom (A4,
12. 12
B29, dan lain-lain) dengan memasuki wilayah pertahanan udara negara
tersebut. Belum lagi yang dari darat (altileri) ataupun pesawat-pesawat buru
sergap. Pesawat-pesawat ini digunakan untuk mendapatkan data
penyerangan sebelum terdeteksi dan respons dari negara yang akan diserang
tersebut.
3. Simulasi Laboratorium (Laboratory Simulation)
Simulasi ini lebih murah dan lebih layak daripada Identity
Simulation dan Quasi Identity Simulation dan akan dapat memberikan
jawaban yang lebih esensial pada masa yang akan dating. Biasanya simulasi
ini memerlukan berbagai komponen, seperti operator, software dan
hardware, komputer, prosedur operasional, fungsi-fungsi matematis,
distribusi probabilitas, dan lain-lain.
Ada dua tipe Laboratory Simulation, yaitu :
a. Operating Planning
Dalam Operating Planning menggunakan komputer untuk
mengumpulkan data dan untuk mengolah informasi dari para pemain.
Komputer memainkan peran penting untuk menjalankan berbagai aksi
secara random yang merupakan jawaban dari para pemain.
Sebagai contoh, War Gaming atau Business Management Game
merupakan permainan yang sangat banyak digunakan terutama di sekolah-
sekolah staf dan komando militer. Electric Warfare Simulator sudah cukup
dikenal, dikembangkan dalam tahun 1950-an, suatu simulasi pertempuran di
laut yang melibatkan dua kesatuan kapal tempur yang berusaha untuk saling
13. 13
menghancurkan. Hasilnya adalah informasi dari pertempuran di laut.
Simulasi ini dipergunakan untuk latihan para perwira angkatan laut.
b. Man manchine Simulation
Simulasi ini memberikan sudut pandang lain dalam menyelidiki
berbagai konsep teknis dengan tujuan-tujuan tertentu. Disini aturan
permainan tidak begitu dipentingkan, sementara komputer-komputer
digunakan untiuk mengolah dan menganalisa data. Sebagai Contoh :
a. Pada Rand System, Research Laboratory yang menggunakan simulasi
pembangkit rangsangan untuk mempelajari inFormasi-inFormasi
procsing center.
b. Pada tahun 1956 Rand Corporations memastikan suatu Logistics System
laboratory di bawah sponsor Angkatan Laut USA. Studi ini pertama-
tama dilakukan di dalam laboratorium untuk hal-hal yang menyangkut
simulasi dari dua sistem logistik yang luas, yang kemudian dibandingkan
untuk mendapat efektifitas dari manajemen dan utilitas resources.
4. Simulasi Komputer (Computer Simulational)
Bila dari suatu laboratorium simulasi unsur manusianya
dikeluarkan maka yang tertinggal adalah komputer, operating prosedur,
fungsi-fungsi matematis dan juga distribusi probabilitas, maka kita akan
memperoleh inti dari simulasi komputer. Simulasi ini hanya menggunakan
komputer untuk memecahkan masalah sesuai dengan kebutuhan yang
kemudian diprogramkan ke dalam komputer. Semua tingkah laku yang
14. 14
dijadikan sebagai persoalan dialihkan ke dalam program, termasuk
ketentuan logika pengambilan keputusan dan pelaksananaya.
Simulasi komputer banyak dipergunakan dalam berbagai sistem.
Hanya saja jangan mengacaukan simulasi komputer dengan studi simulasi
dari suatu komputer sistem.
Contoh penggunaaan simulasi komputer ini terdapat pada :
a. Pelatihan operasi bagian pemadam kebakaran di korta-kota besar.
b. Pengalokasian berbagai umber daya pada rumah-rumah sakit besar.
c. Sistem transportasi kota-kota besar di mana urbanisasi cukup tinggi.
d. Sistem inventarisasi pada perusahaan-perusahaan besar dan medium
serta BUMN.
e. Di bidang militer, untuk membagi suatu wilayah yang luas menjadi
bagian-bagian yang menjadi daerah pertempuran guna merebut daerah
tersebut.
Simulasi komputer menawarkan berbagai keunggulan sebagai alat
untuk melakuakn analisis.
2.7 SIMULASI SAMPLING
Simulasi Sampling diartikan sebagai metode untuk mempelajari suatu sistem
yang juga berkaitan dengan waktu. Namun terdapat juga pengertian : “percobaan
dengan sampling berbasis komputer’ , dimana dalam hal ini waktu tidak menjadi
hal pokok (subsistantive); sebaliknya data historical yang mendapatkan perhatian
utama. Hal ini dikenal dengan Monte Carlo Samoking Sumulstion.
15. 15
Metode Monte Carlo menghendaki pengembangan percobaan-percobaan
secara sistematis dengan menggunakan Random Number. Metode ini dimulai pada
Perang Dunia II, Dilakukan untuk untuk memecahkan problem yang berhubungan
dengan pembuatan bom atom. Pekerjaan ini menyangkut simulasi langsung dari
tingkah laku pada Random Neuron Diffusuion di dalam Fissionable Material.
Sampling Simulation dapat digambarkan sebagai penggunaan data sampling
pada simulasi Monte Carlo yang distribusinya sudah diketahui atau dapat
diperkirakan.
Metode Monte Carlo juga banyak berperan dalam sistem simulasi komputer
dan selalu terkait dengan berbagai faktor lainnya. Metode ini dapat digunakan
untuk memanipulasi data base yang besar, memiliki kemampuan untuk
membentuk logika seperti operasi metematika dalam suatu model, dan juga dapat
mengikuti suatu model untuk kemudian dikembangkan pelaksanaannya pada
komputer. Dengan demikian apabila kita ingin menggunakan suatu model
simulasi yang mengikut-sertakan random sampling dengan distribusi probabilitas
yang diketahui atau ditentukan, maka simulasi Monte Carlo cukup baik untuk
digunakan.
Metode simulasi Monte Carlo ini cukup sederhana di dalam menguraikan
atau menyelesaikan berbagai persoalan, termasuk di dalam menggunakan
program-programnya. Simulasi ini memberikan batasan dasar yang perlu
diperhatikan, yaitu ;
Apabila suatu persoalan sudah dapat diselesaikan secara matematis dengan
tuntas hendaknya jangan lagi menggunakan simulasi ini. Hal ini juga berarti
16. 16
bahwa bila persoalan itu dapat diselesaikan dengan program-program atau
teori-teori yang sudah ada dari berbagai ilmu terutama ORSA maka simulasi
ini tidak perlu digunakan, kecuali dalam perencanaan-perencanaan yaang
memerlukan perkiraan-perkiraan yang luas dan harus segera diputuskan.
Apabila suatu persoalan sebagian sudah diuraikan secara analisis dengan
baik, maka sebaiknya penyelesaiannya dilakukan secara terpisah, yaitu
sebagian dilakukan secara analisis dan lainnya disusun sebagai suatu
penyelesaian akhir. Ini berarti teknik sampling simulasi Monte Carlo ini
hanya boleh dipergunakan apabila betul-betul dibutuhkan untuk
menyelesaikan persoalan-persoalan tertentu.
Simulasi ini juga dibutuhkan apabila terdapat dua sistem dengan perbedaan-
perbedaan para parameter dan distribusinya, asalkan ada cukup alasan untuk
melakukan simulasi tersebut .
2.8 PROBLEMA
2.8.1 Sebutkan definisi simulasi menurut:
a. Definisi umumnya,
b. Dengan pengertian peramalan
c. Dengan pengertian fisikal
2.8.2 Jelaskan Model simulasi statis dan juga simulasi dinamis dengan
memberikan contoh masing-masing.
2.8.3 Jelaskan Model deterministik dan juga simulasi stochastik dengan
memberikan contoh masing-masing.
17. 17
2.8.4 Jelaskan model simulasi kontinu dan juga simulasi diskret dengan
memberikan contoh masing-masing.
2.8.5 Jelaskan model simulasi agreat dan juga simulasi detail (mendalam)
dengan memberikan contoh masing-masing.
2.8.6 Jelaskan model simulasi yang mengandung proses fisikal dan juga
simulasi perilaku (behavior) dengan memberikan contoh masing-masing.
2.8.7 Jelaskan model simulasi dengan komputer dan juga simulasi menual
dengan memberikan contoh masing-masing.
2.8.8 Berikan tiga contoh proses penyelidikan dengan menggunakan simulasi
2.8.9 Jelaskan Klarifikasi model untuk kepentingan simulasi
2.8.10 Jelaskan perbedaan dan persamaan antara simulasi Monte Carlo dengan
simulasi komputer.
2.9 LANGKAH-LANGKAH SISTEMATIS
Simulasi komputer bukan lagi merupakan barang baru. Simulasi ini sudah
cukup dikenal di berbagai negera di seluruh dunia, terutama digunakan untuk
memecahkan berbagai persoalan rumit. Simulasi cukup luas jangkauannya. Salah
satu contoh yang sudah terkenal di bidang operasi militer di daratan eropa adalah
Program simulasi ATLAS ( A Theater Land Air Simulation ).
Di samping bentuk-bentuk simulasi yang digunakan di dalam dunia militer,
terdapat juga simulasi untuk bidang lain. Kita temukan bentuk simulasi dalam
teknologi produksi dengan berbagai persoalan inventorinya, lain-lainnya yang
semuanya merupakan persoalan yang rumit. Biasanya mereka memerlukan
18. 18
computer time yang cukup banyak untuk menghasilkan output yang benar dan
dapat digunakan.
Karena persoalan yang luas dan rumit tersebut dapat diselesaikan dengan
simulasi, maka kemudian timbul pemikiran untuk merencanakan langkah-langkah
pembuatan program simulasi secara sistematis sehingga persoalan yang kompleks
tersebut dapat dipecahkan dan diprogramkan dengan lebih mudah.
Diperlukan langkah-langkah yang sederhana tetapi sistematis agar
penyusunan program simulasi dapat berjalan dengan baik. Langkah-langkah yang
dianjurkan untuk menyelesaikan program simulasi adalah sebagai berikut:
Asal atau latar belakang persoalan; menentukan apa yang menjadi
persoalan yang sebenarnya. Dapat saja persoalan itu hanya merupakan
bagian kecil dari persoalan yang sesungguhnya. Kita perlu mencari
inti dari persoalan tersebut.
Materi yang ditemukan dalam persoalan tersebut. Kita perlu
mendiskusikan dan menelaah dengan cermat agar materi persoalan
yang ada dapat tertangani semuanya.
Sebelumnya pindah ke langkah berikutnya kita perlu melakukan
pengecekan dan mencatat kesatuan atau wujud (entitas) tertentu dari persoalan itu.
Kita perlu mencari ukuran, tempat, jumlah, tipe dan faktor-faktor lain yang
menjadi atribut dari persoalan itu.
19. 19
BAB lll
PENUTUP
A. Kesimpulan
Simulasi berasal dari kata simulate yang artinya berpura-pura atau berbuat
seakan-akan. Sebagai metode mengajar, simulasi dapat diartikan cara penyajian
pengalaman belajar dengan menggunakan situasi tiruan untuk memahami tentang
konsep, prinsip, atau keterampilan tertentu.
Dilihat dari segi bentuk dan jenisnya, simulasi ini dapat mengambil bentuk
antaranya seperti: Sosiodrama, psikodrama, Role Playing atau bermain peran, peer
teaching.
Simulasi dapat dijadikan sebagai bekal bagi siswa dalam menghadapi situasi
yang sebenarnya kelak, baik dalam kehidupan keluarga, masyarakat maupun
menghadapi dunia kerja .
B. Saran
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini, masih banyak terdapat
kekurangan dan masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kami
mengharapkan sumbangsi pikiran dari para pembaca demi penyempurnaan
makalah ini.
20. 20
DAFTAR PUSTAKA
Thomas J. Kakiay 2003. Pengantar Sistem Simulasi . Yogyakarta
Averil MM. Law and W. David Kelton,Simulation Modeling & Analysis, Mc.
Graw Hill Internasional Editions,New York.
Byron S.Gottfried, Elements of stochastic process simulation, pretice Hall Inc,
Engleword Cliffs, New York
F.M Wilkes, Elements of operasional Research Chapter 10, Mc. Graw Hill Book
Company (UK) limited
Geoffrey Gorodon, System Simulation, Second Edition, Pretice-Hall Inc,
Englewood Cliffss, New Jersey 07632.
George S.Fishman, Concepts and Methods for discrete Event Digital Simulation,
Jhon Wiley & Sons. New York, London Sydney, Toronto
Jack Goltem and Andy Wewer, Control System Design and Simulation, Mc Graw
Hill Internasional Editions, Electrical Engineering Series.
Sinshoff J.R and R.G . Saisson, Design and Use computer Simulation Models,
Macmillan Publishing Co.Inc.New York, Copyrigh, 1970
http://simulasi-permodelan.blogspot.com/2011/10/klasifikasi-model-simulasi.html
https://slideplayer.info/slide/3948112/
http://mukayahaya.blogspot.com/2016/02/makalah-metode-simulasi.html?m=1
http://blogharnidm.blogspot.com/2017/11/makalah-pembelajaran-
simulasi.html?m=1
21. 21
METODE KHUSUS
S
I
M
U
L
A
S
I
DOSEN PENGAJAR : Hj. YULIZAR SST, M.Kes
DISUSUN OLEH KELOMPOK IX
1. YEIINURITA LISTIAN SITUMORANG 19201047 P
2. PAULA CITRA HAKIM S 19201068 P
3. PERTIWI MIDYA TUNINGSIH 19201046 P
4. NYIMAS SINTA APRILIN KESUMA 19201066 P
UNIVERSITAS KADER BANGSA
PROGRAM STUDI DIPLOMA IV KEBIDANAN
TAHUN AJARAN 2019/2020