Makalah ini membahas model pembelajaran simulasi, termasuk pengertian, tujuan, prinsip, peran guru, hubungannya dengan model pembelajaran lain, fungsi, penerapan, langkah-langkah, dan kelebihan serta kekurangannya. Model pembelajaran simulasi merupakan salah satu metode pembelajaran yang membuat peniruan terhadap situasi nyata untuk membantu siswa belajar.
1. Tugas Mata Kuliah: Media Pembelajaran di TK/RA
MODEL PEMBELAJARAN SIMULASI
Oleh :
MISNAYANI
FAKULTAS TARBIYAH ILMU
KEGURUAN/PGRA
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
SULTAN QAIMUDDIN
KENDARI
2016
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah Maha Suci Allah SWT
pemilik segala ilmu pengetahuan yang telah
memberikan Rahmat dan Hidayahnya , sehingga
penulis menyelesaikan makalah ini. Shalawat dan
Salam penulis haturkan kepada junjungan Nabi
Muhammad SAW sebagai Rasul penuntun umat
islam yang sampai pada saat ini masih di yakini
sebagai satu-satunya agama yang benar .
Berkat Rahmat dan Taufik Allah serta usaha
dan jerih payah penulis, juga uluran tangan dari
semua pihak sehingga makalah yang berjudul
“Model Pembelajaran Simulasi “ dapat di selesaikan
meskipun di rasakan kurang dari criteria
kesempurnaan. Oleh karena itu saran dan kritik yang
membangun dari semua pihak sangat penulis
harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Kami ucapkan terimakasih yang sebanyak-
banyaknya atas bantuan semua pihak , sehingga
makalah ini dapat terselesaikan sebagaimana
mestinya.
Kendari, 28 Mei 2016
Misnayani
Tugas Mata Kuliah: Media Pembelajaran di TK/RA
MODEL PEMBELAJARAN SIMULASI
Oleh :
MISNAYANI
FAKULTAS TARBIYAH ILMU
KEGURUAN/PGRA
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
SULTAN QAIMUDDIN
KENDARI
2016
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah Maha Suci Allah SWT
pemilik segala ilmu pengetahuan yang telah
memberikan Rahmat dan Hidayahnya , sehingga
penulis menyelesaikan makalah ini. Shalawat dan
Salam penulis haturkan kepada junjungan Nabi
Muhammad SAW sebagai Rasul penuntun umat
islam yang sampai pada saat ini masih di yakini
sebagai satu-satunya agama yang benar .
Berkat Rahmat dan Taufik Allah serta usaha
dan jerih payah penulis, juga uluran tangan dari
semua pihak sehingga makalah yang berjudul
“Model Pembelajaran Simulasi “ dapat di selesaikan
meskipun di rasakan kurang dari criteria
kesempurnaan. Oleh karena itu saran dan kritik yang
membangun dari semua pihak sangat penulis
harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Kami ucapkan terimakasih yang sebanyak-
banyaknya atas bantuan semua pihak , sehingga
makalah ini dapat terselesaikan sebagaimana
mestinya.
Kendari, 28 Mei 2016
Misnayani
Tugas Mata Kuliah: Media Pembelajaran di TK/RA
MODEL PEMBELAJARAN SIMULASI
Oleh :
MISNAYANI
FAKULTAS TARBIYAH ILMU
KEGURUAN/PGRA
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
SULTAN QAIMUDDIN
KENDARI
2016
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah Maha Suci Allah SWT
pemilik segala ilmu pengetahuan yang telah
memberikan Rahmat dan Hidayahnya , sehingga
penulis menyelesaikan makalah ini. Shalawat dan
Salam penulis haturkan kepada junjungan Nabi
Muhammad SAW sebagai Rasul penuntun umat
islam yang sampai pada saat ini masih di yakini
sebagai satu-satunya agama yang benar .
Berkat Rahmat dan Taufik Allah serta usaha
dan jerih payah penulis, juga uluran tangan dari
semua pihak sehingga makalah yang berjudul
“Model Pembelajaran Simulasi “ dapat di selesaikan
meskipun di rasakan kurang dari criteria
kesempurnaan. Oleh karena itu saran dan kritik yang
membangun dari semua pihak sangat penulis
harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Kami ucapkan terimakasih yang sebanyak-
banyaknya atas bantuan semua pihak , sehingga
makalah ini dapat terselesaikan sebagaimana
mestinya.
Kendari, 28 Mei 2016
Misnayani
2. Daftar isi
Halaman judul
Kata pengantar
Daftar isi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Model Pembelajaran Simulasi
B. Tujuan Model Pembelajaran Simulasi
C. Jenis-jenis Metode Simulasi
D. Prinsip dalam Proses Pelaksanaan Simulasi
E. Yang Harus Dilakukan Guru/ Fasilitator
Dalam Pembelajaran Simulasi?
F. Yang Harus Dilakukan Guru/ Fasilitator
Dalam Pembelajaran Simulasi
G. Kaitan Antara Simulasi dengan Model
Pembelajaran
H. Fungsi Model Pembelajaran Sosial
I. Aplikasi/ Penerapan Model Pembelajaran
Simulasi
J. Sintak (Prosedur/ langkah - Langkah)
Pembelajaran Simulasi
K. Kelebihan Dan Kelemahan Model
Pembelajaran Simulasi
BAB III PENU
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembelajaran pada dasarnya merupakan suatu
interaksi positif antara pengajar dan pelajar. Untuk
mencapai tujuan pembelajaran diperlukan suatu
pemilihan model pembelajaran yang tepat. Ada
banyak model pembelajaran yang bisa diterapkan
untuk membangun interaksi dan komunikasi yang
baik antara pebelajar dan pembelajar.
Model pembelajaran adalah suatu rencana atau
pola yang dapat digunakan untuk membentuk
kurikulum (rencana pembelajaran jangka panjang),
merancang bahan-bahan pembelajaran, dan
membimbing pembelajaran dikelas atau yang lain
(Joyce dan Weil, 1980:1). Model pembelajaran dapat
dijadikan pola pikiran, artinya para pembelajar boleh
memilih model pembelajaran yang sesuai dan efisien
utntuk mencapai tujuan pembelajarannya.
Metode mengajar merupakan cara yang
digunakan guru dalam membelajarkan siswa agar
terjadi interaksi dan proses belajar yang efektif dalam
pembelajaran. Setiap metode mengajar memiliki
karakteristik yang berbeda-beda dalam membentuk
pengalaman balajar siswa, tetapi satu dengan yang
lainnya saling menunjang.
Dalam kegiatan belajar ini akan dikemukakan
tentang konsep, karakteristik, prosedur, keterbatasan,
3. dan keunggulan metode mengajar simulasi yang
mungkin banyak digunakan oleh guru.
Pembelajaran pada dasarnya merupakan suatu
interaksi positif antara pendidik dan peserta didik dan
antara peserta didik dengan peserta didik lainnya.
Untuk mencapai tujuan pembelajaran diperlukan
suatu pemilihan model pembelajaran yang tepat. Ada
banyak model pembelajaran yang bisa diterapkan
untuk membangun interaksi dan komunikasi yang
baik antara peserta didik dan pendidik.
Model pembelajaran adalah suatu rencana
atau pola yang dapat digunakan untuk membentuk
kurikulum (rencana pembelajaran jangka panjang),
merancang bahan-bahan pembelajaran, dan
membimbing pembelajaran dikelas atau yang lain
(Joyce dan Weil, 1980:1). Model pembelajaran dapat
dijadikan pola pikiran, artinya para guru boleh
memilih model pembelajaran yang sesuai dan efisien
utntuk mencapai tujuan pendidikannya.
Model pembelajaran Simulasi dapat
digunakan sebagai metode mengajar dengan asumsi
tidak semua proses pembelajaran dapat dilakukan
secara langsung pada objek yang sebenarnya. Gladi
resik merupakan salah satu contoh simulasi, yakni
memperagakan proses terjadinya suatu upacara
tertentu sebagai latihan untuk upacara sebenarnya
supaya tidak gagal dalam waktunya nanti. Demikian
juga untuk mengembangkan pemahaman dan
penghayatan terhadap suatu peristiwa yang lebih
banyak mengarah kepada psikomotor , maka
penggunaan model pembelajaran simulasi akan
sangat bermanfaat.
Penggunaan metode mengajar yang
didasarkan pada pembentukan kemampuan siswa,
seperti memiliki kreativitas. Setiap metode mengajar
memiliki keunggulan dan kekurangan sehingga hal
tersebut dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam
memilih metode tersebut. Kelemahan-kelemahan
metode harus diantisipasi dan dikaji oleh guru agar
penggunaannya dapat efektif.
Berdasarkan uraian tersebut, penyusun akan
membahas Model Pembelajaran dengan Metode
Simulasi yang merupakan salah satu model
pembelajaran kooperatif untuk melatih siswa agar
lebih terampil.
Model pembelajaran Simulasi dapat
digunakan sebagai metode mengajar dengan asumsi
tidak semua proses pembelajaran dapat dilakukan
secara langsung pada objek yang sebenarnya, salah
satunya dengan menggunakan model simulasi kreatif.
Gladi resik merupakan salah satu contoh simulasi,
yakni memperagakan proses terjadinya suatu upacara
tertentu sebagai latihan untuk upacara sebenarnya
supaya tidak gagal dalam waktunya nanti. Demikian
juga untuk mengembangkan pemahaman dan
penghayatan terhadap suatu peristiwa yang lebih
banyak mengarah kepada psikomotor, maka
penggunaan model pembelajaran simulasi akan
sangat bermanfaat.
4. B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Pengertian Model
Pembelajaran Simulasi?
2. Apa Saja Tujuan Model Pembelajaran
Simulasi?
3. Apa saja Prinsip dalam Proses
Pelaksanaan Simulasi?
4. Apa Saja Yang Harus Dilakukan Guru/
Fasilitator Dalam Pembelajaran Simulasi?
5. Bagaimana Kaitan Antara Simulasi
dengan Model Pembelajaran?
6. Apa Saja Fungsi Model Pembelajaran
Sosial ?
7. Bagaimana Aplikasi/ Penerapan Model
Pembelajaran Simulasi?
8. Bagaimana Sintak (Prosedur/ langkah -
Langkah) Pembelajaran Simulasi?
9. Apa Saja Kelebihan Dan Kelemahan
Model Pembelajaran Simulasi?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian metode
simulasi
2. Untuk mengetahui Untuk mengetahui
tujuan metode simulasi
3. Untuk mengetahui Prinsip dalam Proses
Pelaksanaan simulasi
4. Untuk mengetahui Yang Harus Dilakukan
Guru/ Fasilitator Dalam Pembelajaran
Simulasi
5. Untuk mengetahui Kaitan Antara
Simulasi dengan Model Pembelajaran
6. Untuk mengetahui Fungsi Model
Pembelajaran Sosial
7. Untuk mengetahui Aplikasi/ Penerapan
Model Pembelajaran Simulasi
8. Untuk mengetahui Sintak (Prosedur/
langkah - Langkah) Pembelajaran
Simulasi
9. Untuk mengetahui Kelebihan Dan
Kelemahan Model Pembelajaran Simulasi
D. Manfaat
1. Dapat mengetahui pengertian metode
simulasi
2. Dapat mengetahui tujuan metode simulasi
3. Dapat mengetahui Prinsip dalam Proses
Pelaksanaan simulasi
4. Dapat mengetahui Yang Harus Dilakukan
Guru/ Fasilitator Dalam Pembelajaran
Simulasi
5. Dapat mengetahui Kaitan Antara
Simulasi dengan Model Pembelajaran
6. Dapat mengetahui Fungsi Model
Pembelajaran Sosial
7. Dapat mengetahui Aplikasi/ Penerapan
Model Pembelajaran Simulasi
8. Dapat mengetahui Sintak (Prosedur/
langkah - Langkah) Pembelajaran
Simulasi
9. Dapat mengetahuui Kelebihan Dan
Kelemahan Model Pembelajaran Simulas
5. BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Model Pembelajaran Simulasi
Simulasi berasal dari kata simulate yang
artinya berpura-pura atau berbuat seakan-akan.
Sebagai metode mengajar, simulasi dapat diartikan
cara penyajian pengalaman belajar dengan
menggunakan situasi tiruan untuk memahami tentang
konsep, prinsip, atau keterampilan tertentu.
Menurut Pusat Bahasa Depdiknas (2005)
simulasi adalah satu metode pelatihan yang
memperagakan sesuatu dalam bentuk tiruan (imakan)
yang mirip dengan keadaan yang sesungguhnya;
simulasi: penggambaran suatu sistem atau proses
dengan peragaan memakai model statistic atau
pemeran.
Menurut Udin Syaefudin Sa’ud (2005: 129)
simulasi adalah sebuah replikasi atau visualisasi dari
perilaku sebuah sistem, misalnya sebuah perencanaan
pendidikan, yang berjalan pada kurun waktu yang
tertentu. Jadi dapat dikatakan bahwa simulasi itu
adalah sebuah model yang berisi seperangkat variabel
yang menampilkan ciri utama dari sistem kehidupan
yang sebenarnya. Simulasi memungkinkan
keputusan-keputusan yang menentukan bagaimana
ciri-ciri utama itu bisa dimodifikasi secara nyata.
Menurut Sri Anitah, W. DKK (2007: 5.22)
metode simulasi merupakan salah satu metode
pembelajaran yang dapat digunakan dalam
pembelajaran kelompok. Proses pembelajaran yang
menggunakan metode simulasi cenderung objeknya
bukan benda atau kegiatan yang sebenarnya,
melainkan kegiatan mengajar yang bersifat pura-
pura. Kegiatan simulasi dapat dilakukan oleh siswa
pada kelas tinggi di sekolah dasar.
Model pembelajaran simulasi merupakan
model pembelajaran yang membuat suatu peniruan
terhadap sesuatu yang nyata, terhadap keadaan
sekelilingnya (state of affaris) atau proses. Model
pembelajaran ini dirancang untuk membantu siswa
mengalami bermacam-macam proses dan kenyataan
sosial dan untuk menguji reaksi mereka, serta untuk
memperoleh konsep keterampilan pembuatan
keputusan.
Model pembelajaran ini diterapkan didalam
dunia pendidikan dengan tujuan mengaktifkan
kemampuan yang dianalogikan dengan proses
sibernetika. Pendekatan simulasi dirancang agar
mendekati kenyataan dimana gerakan yang dianggap
kompleks sengaja dikontrol, misalnya, dalam proses
simulasi ini dilakukan dengan menggunakan
simulator.
B. Tujuan Model Pembelajaran Simulasi
Model pembelajaran simulasi bertujuan
untuk:
6. 1. melatih keterampilan tertentu baik
bersifat profesional maupun bagi
kehidupan sehari-hari,
2. memperoleh pemahaman tentang
suatu konsep atau prinsip,
3. melatih memecahkan masalah,
4. meningkatkan keaktifan belajar,
5. memberikan motivasi belajar kepada
siswa,
6. melatih siswa untuk mengadakan
kerjasama dalam situasi kelompok,
7. menumbuhkan daya kreatif siswa,
dan
8. melatih siswa untuk mengembangkan
sikap toleransi.
C. Jenis-jenis Metode Simulasi
1. Bermain peran (role playing)
Dalam proses pembelajarannya metode ini
mengutamakan pola permainan dalam bentuk
dramatisasi. Dramatisasi dilakukan oleh kelompok
siswa dengan mekanisme pelaksanaan yang
diarahkan oleh guru untuk melaksanakan kegiatan
yang telah ditentukan / direncanakan sebelumnya.
Simulasi ini lebih menitik beratkan pada tujuan untuk
mengingat atau menciptakan kembali gambaran masa
silam yang memungkinkan terjadi pada masa yang
akan datang atau peristiwa yang aktual dan bermakna
bagi kehidupan sekarang.
2. Sosiodrama
Sosiodrama adalah metode pembelajaran
bermain peran untuk memecahkan masalah-masalah
yang berkaitan dengan fenomena sosial,
permasalahan yang menyangkut hubungan antara
manusia
Dalam pembelajarannya yang dilakukan oleh
kelompok untuk melakukan aktivitas belajar
memecahkan masalah yang berhubungan dengan
masalah individu sebagai makhluk sosial. Misalnya,
hubungan anak dan orangtua, antara siswa dengan
teman kelompoknya.
3. Permainan simulasi (Simulasi games)
Dalam pembelajarannya siswa bermain peran
sesuai dengan peran yang ditugaskan sebagai balajar
membuat suatu keputusan.
4. Peer Teaching.
Peer teaching merupakan latihan mengajar
yang dilakukan oleh siswa kepada teman-teman calon
guru.
D. Prinsip dalam Proses Pelaksanaan
Simulasi
Proses simulasi tergantung pada peran
guru/fasilitator. Ada empat prinsip yang harus
dipegang oleh fasilitator/guru, yakni sebagai berikut:
1. Penjelasan. Untuk melakukan
simulasi pemain harus benar-benar
7. memahami aturan main. Oleh karena
itu, guru/fasilitator hendaknya
memberikan penjelasan dengan
sejelas-jelasnya tentang aktivitas yang
harus dilakukan berikut konsekuensi-
konsekuensinya.
2. Mengawasi (refereeing). Simulasi
dirancang untuk tujuan tertentu
dengan aturan dan prosedur main
tertentu. Oleh karena itu
guru/fasilitator harus mengawasi
jalannya simulasi sehingga berjalan
sebagaimana seharusnya.
3. Melatih (coaching). Dalam simulasi,
pemain/peserta akan mengalami
kesalahan. Oleh karena itu
guru/fasilitator harus memberikan
saran, petunjuk atau arahan sehingga
memungkinkan mereka tidak
melakukan kesalahan yang, sama.
4. Diskusi. Dalam simulasi, refleksi
menjadi bagian yang penting. Oleh
karena itu, setelah simulasi selesai,
fasilitator harus mendiskusikan
beberapa hal antara lain: kesulitan-
kesulitan, hikmah yang bisa diambil,
bagaimana memperbaiki kekurangan
simulasi dan sebagainya. (Hamzah B
Uno,2007:29)
E. Yang Harus Dilakukan Guru/ Fasilitator
Dalam Pembelajaran Simulasi
Dalam permainan simulasi, yang harus
dilakukan oleh guru adalah:
Mempersiapkan siswa yang
menjadi pemeran simulasi
Menyusun skenario dengan
memperkenalkan siswa terhadap
aturan, peran, prosedur, pemberi
skor (nilai), tujuan permainan dan
lain- lain. Guru menunjuk siswa
untuk memegang peran- peran
tertentu dan menguji cobakan
simulasi untuk memastikan bahwa
seluruh siswa memahami aturan
main simulasi tersebut.
Melaksanakan simulasi, siswa
berpartisipasi dalam permainan
simulasi dan guru melakukan
peranannya sebagimana mestinya.(
(Hamzah B Uno,2007:30)
F. Kaitan Antara Simulasi dengan Model
Pembelajaran
Kaitan Simulasi dengan kelompok model
pembelajaran, adalah: simulasi diarahkan pada model
pembelajaran sosial. Simulasi sosial adalah simulasi
yang dimaksudkan mengajak peserta melalui suatu
pengalaman yang berkaitan dengan persoalan-
persoalan sosial.
8. Menurut pengalaman sejumlah guru, metode
simulasi dalam konteks model pemblajaran sosial
sangat efektif digunakan jika guru menghendaki agar
siswa menemukan makna diri (jati diri) di dalam
dunia sosial dan memecahkan dilema atau masalah
dengan bantuan kelompok. Jenis model pembelajaran
sosial misalnya melalui bermain peran dan atau
simulasi.
Dalam bermain peran, siswa belajar
menggunakan konsep peran, menyadari adanya
peran-peran yang berbeda dan memikirkan perilaku
dirinya dan perilaku orang lain.
G. Fungsi Model Pembelajaran Sosial
Fungsi model pembelajaran sosial adalah:
1. untuk menggali perasaan siswa,
2. memperoleh inspirasi dan pemahaman
yang berpengaruh terhadap sikap, nilai
dan persepsi,
3. mengembangkan keterampilan dan
sikap dalam memecahkan masalah,
dan
4. mendalami mata pelajaran dengan
berbagai cara.
H. Aplikasi/ Penerapan Model Pembelajaran
Simulasi
Permainan simulasi dapat merangsang
berbagai bentuk belajar, seperti belajar tentang
persaingan (kompetisi), kerja sama, empati, sistem
sosial, konsep, keterampilan, kemampuan berpikir
kritis, pengambilan keputusan dan lain-lain.
Namun demikian, model simulasi agak
berbeda dengan model-model lain. Model ini agak
rumit, tergantung pada pengembangan simulasi yang
tepat, baik yang melibatkan peneliti, pengembang,
(sistem analis, programer dan lain-lain), perusahaan
komersial, guru atau kelompok guru dan lain-lain.
Dewasa ini, dengan semakin majunya
teknologi komunikasi dan informasi, seperti
komputer dan multimedia, telah banyak permainan
simulasi dihasilkan untuk berbagai kebutuhan yang
mencakup berbagai topik dari berbagai disiplin ilmu
(mata pelajaran)
I. Sintak (Prosedur/ langkah - Langkah)
Pembelajaran Simulasi
Menurut Joyce dan Weil (1980) dalam
Udin (2001:66), model ini memiliki 4
tahap sebagai berikut:
1. Tahap I. Orientasi
Menyediakan berbagai topik
simulasi dan konsep-konsep
yang akan diintegrasikan
dalam proses simulasi.
Menjelaskan prinsip Simulasi
dan permainan.
Memberikan gambaran teknis
secara umum tentang proses
simulasi.
9. 2. Tahap II. Latihan bagi peserta
Membuat skenario yang berisi
aturan, peranan, langkah,
pencatatan, bentuk keputusan
yang harus dibuat, dan tujuan
yang akan dicapai.
Menugaskan para pemeran
dalam simulasi
Mencoba secara singkat suatu
episode
3. Tahap III. Proses simulasi
Melaksanakan aktivitas
permainan dan pengaturan
kegiatan tersebut.
Memperoleh umpan balik dan
evaluasi dari hasil pengamatan
terhadap performan si
pemeran.
Menjernihkan hal-hal yang
miskonsepsional
Melanjutkan
permainan/simulasi
4. Tahap IV. Pemantapan dan debriefing
Memberikan ringkasan
mengenai kejadian dan
persepsi yang timbul selama
simulasi.
Memberikan ringkasan
mengenai kesulitan-kesulitan
dan wawasan para peserta.
Menganalisis proses
Membandingkan aktivitas
simulasi dengan dunia nyata.
Menghubungkan proses
simulasi dengan isi pelajaran.
Menilai dan merancang
kembali simulasi.
J. Kelebihan Dan Kelemahan Model
Pembelajaran Simulasi
Wina Sanjaya (2007) menyatakan bahwa
terdapat beberapa kelebihan dan kelemahan dengan
menggunakan simulasi sebagai metode mengajar.
Kelebihan Model pembelajaran ini
di antaranya adalah:
Simulasi dapat dijadikan
sebagai bekal bagi siswa
dalam menghadapi situasi
yang sebenarnya kelak,
baik dalam kehidupan
keluarga, masyarakat,
maupun menghadapi dunia
kerja.
Simulasi dapat
mengembangkan
kreativitas siswa, karena
melalui simulasi siswa
diberi kesempatan untuk
memainkan peranan sesuai
dengan topik yang
disimulasikan.
10. Simulasi dapat memupuk
keberanian dan percaya
diri siswa.
Memperkaya pengetahuan,
sikap, dan keterampilan
yang diperlukan dalam
menghadapi berbagai
situasi sosial yang
problematis.
Simulasi dapat
meningkatkan gairah siswa
dalam proses
permbelajaran.
Kelemahan model pembelajaran
ini, di antaranya adalah:
Pengalaman yang
diperoleh melalui simulasi
tidak selalu tepat dan
sesuai dengan kenyataan di
lapangan.
Pengelolaan yang kurang
baik, sering simulasi
dijadikan sebagai alat
hiburan, sehingga tujuan
pembelajaran menjadi
terabaikan.
Faktor psikologis seperti
rasa malu dan takut sering
memengaruhi siswa dalam
melakukan simulasi.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Simulasi adalah metode pembelajaran yang
menyajikan pelajaran dengan menggunakan situasi
atau proses nyata, dengan peserta didik terlibat aktif
dalam berinteraksi dengan situasi di
lingkungannya. Metode simulasi ini bertujuan
untuk membantu peserta didik mempraktekan
keterampilan dalam membuat keputusan dan
penyelesaian masalah, mengembakan kemampuan
interaksi antarmanusia dan memberikan kesempatan
peserta didik untuk menerapkan berbagai
prinsip,teori serta untuk meningkatkan kemampuan
kognitif,afektif dan psikomotor.
B. Saran
Agar kegiatan belajar mengajar berjalan
efektif , maka guru harus mampu
memilih mana metode mengajar yang paling
sesuai di dalam proses pembelajaran. Proses
pembelajaran akan efektif jika berlangsung dalam
situasi dan kondisi yang kondusif, hangat, menarik,
menyenangkan, dan wajar. Oleh karena itu guru perlu
memahami berbagai metode mengajar dengan
berbagai karakteristiknya, sehingga mampu memilih
metode yang tepat dan mampu menggunakan
metode mengajar yang bervariasi sesuai dengan
tujuan maupun kompetensi yang diharapkan.
11. DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/simulasi
http://kukuhsilautama.wordpress.com
Winataputra, Udin S. 2001. Model-model
pembelajaran Inovatif. Universitas Terbuka,
Jakarta.
Sanjaya, Wina (2007).Stategi Pembelajaran
Berorientasi Standar Proses
Pendidikan. Bandung.Kencana
Anitah, Sri, W, dkk. (2007). Strategi Pembelajaran di
SD. Jakarta: Universitas Terbuka.
Syaefudin, Udin., Syamsuddin, Abin.
(2005).Perencanaan Pendidikan Pendekatan
Komprehensif. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
NAMA ; MISNAYANI
NIM : 14010105005
EMAIL : misnayani82@gmail.com
No.hp : 085241026494