Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Implikasi Aspek Perkembangan dalam Proses Pembelajaran.doc
1. IMPLIKASI ASPEK PERKEMBANGAN DALAM
PROSES PEMBELAJARAN
Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Psikologi Perkembangan Pserta Didik
DOSEN : Dr. Syarifan Nurjan, M.A
DI SUSUN OLEH:
Imroh Atun Casanah 21112443
Akwam 21112444
Adi Yuliyanto 21112450
M. Khoerul Anam 21112456
JPENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONOROGO
JULI 2023
2. Implikasi Aspek Perkembangan dalam proses Pembelajaran 1
BAB 1 PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pada era modern ini, proses pembelajaran telah bertransformasi secara signifikan.
Tidak lagi terbatas pada metode pengajaran tradisional, pendidikan saat ini juga harus
mempertimbangkan implikasi dari aspek perkembangan dalam proses pembelajaran. Aspek
perkembangan mencakup berbagai dimensi, termasuk fisik, kognitif, sosial, dan emosional,
yang berperan penting dalam membentuk cara siswa belajar dan berkembang.
Aspek perkembangan fisik merupakan komponen utama yang mempengaruhi proses
pembelajaran. Kesehatan fisik yang baik dan kondisi tubuh yang optimal berdampak positif
pada kemampuan siswa untuk fokus, berkonsentrasi, dan berpartisipasi aktif dalam kegiatan
pembelajaran. Sebaliknya, masalah kesehatan fisik dapat menghambat kemampuan mereka
untuk belajar dengan efektif. Oleh karena itu, penting bagi pendidik untuk
mempertimbangkan aspek fisik siswa, seperti nutrisi, aktivitas fisik, dan istirahat yang
cukup, dalam rangka menciptakan lingkungan pembelajaran yang kondusif.
Selain itu, aspek perkembangan kognitif, moral, dan agama juga memainkan peran
yang penting dalam proses pembelajaran. Perkembangan yang melibatkan kemampuan
berpikir, memproses informasi, interaksi, komunikasi, sikap, keyakinan dan
mengembangkan pemahaman. Setiap tahap perkembangan tersebut memiliki karakteristik
dan kemampuan yang berbeda, dan pendidik perlu memahami dan menghargai perbedaan
ini. Dengan mempertimbangkan tahap perkembangan siswa, pendidik dapat menggunakan
strategi pengajaran yang sesuai dan mendorong perkembangan pemikiran abstrak,
pemecahan masalah, dan keterampilan berpikir kritis.
Dalam makalah ini, kami akan membahas secara rinci implikasi dari aspek
perkembangan fisik, kognitif, dan agama dalam proses pembelajaran. Penulis akan
menjelajahi bagaimana aspek-aspek ini mempengaruhi kemampuan siswa untuk belajar,
serta strategi dan pendekatan pembelajaran yang dapat digunakan oleh pendidik untuk
mendukung perkembangan holistik siswa. Dengan memperhatikan aspek perkembangan
dalam proses pembelajaran, kita dapat menciptakan lingkungan pendidikan yang berfokus
pada kebutuhan unik setiap siswa
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana implikasi perkembangan fisik anak terhadap penyelenggaraan pendidikan?
2. Bagaimana implikasi perkembangan Kognitif anak terhadap penyelenggaraan
pendidikan?
3. Bagaimana implikasi perkembangan moral dan agama anak terhadap penyelenggaraan
pendidikan?
3. Implikasi Aspek Perkembangan dalam proses Pembelajaran 2
C. TUJUAN PEMBAHASAN
1. Untuk mengetahui implikasi perkembangan fisik anak terhadap penyelenggaraan
pendidikan?
2. Untuk mengetahui implikasi perkembangan Kognitif anak terhadap penyelenggaraan
pendidikan?
3. Untuk memahami implikasi perkembangan moral dan agama anak terhadap
penyelenggaraan pendidikan?
BAB II PEMBAHASAN
IMPLIKASI ASPEK PERKEMBAANGAN
DALAM PROSES PEMBELAJARAN
A. ASPEK PERKEMBANGAN FISIK
Perkembangan fisik motorik anak-anak terjadi seiring dengan pertumbuhan dan
perkembangan mereka. Setiap anak berkembang secara individual. Dilihat dari
perkembangan fisik motorik, anak dituntut untuk menguasi keterampilan fisik yang
diperlukan dalam permainan dan aktivitas fisik motorik. Keterampilan-keterampilan
tersebut terdiri atas keterampilan menangkap, melempar, menendang, berguling, berenang,
dan mempergunakan alat-alat permainan yang sederhana.1
Dalam perkembanga anak yang dituntut harus menguasai keterampilan tertentu yang
sesuai dengan standar dalam tahapannya pada capaian tertentu, maka peran orang tua dan
guru sangat penting untuk menstimulus perkembangan keterampilan anak untuk mencapai
tahapan pada umur tertentu. Karena pada dasarnya anak yang normal, pada usia dini semua
indra masih fresh, sehingga anak akan cenderung meniru dan cepat merespon apa yang
mereka dengar dan lihat. Jika tidak diarahkan kepada yang tepat maka akan berdampak
buruk kepada pertumbuhan anak dan hasil ouput pada suatu proses pembelajaran.2
Perkembangan adalah bertambahnya kemampuan (skill) dalam struktur dan fungsi
tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan, sebagai hasil dari
proses pematangan. Fisik atau tubuh manusia merupakan sistem organ yang kompleks dan
sangat mengagumkan. Semua organ ini terbentuk pada periode pranatal (dalam kandungan).
Untuk perkembangan fisik dan psikomotorik ini adalah stimulasi anak menggunakan
permainan yang melibatkan gerakan fisik dan psikomotorik. Alasannya karena bermain
merupakan salah satu kebutuhan dan hak dasar anak yangwajib dipenuhi oleh orang dewasa
disekitar anak, termasuk wajib dipenuhi oleh guru. Apabila kesempatan anak untuk bermain
1
Nurjan Syarifan. 2019. Perkembangan Peserta Didik Prespektif Islam. Yogyakarta: Titah Surga. Hlm 90
2
Komentar kelompok : Akwam
4. Implikasi Aspek Perkembangan dalam proses Pembelajaran 3
hilang atau berkurang maka akan hilang atau berkurang pulalah kesempatan anak untuk
belajar dengan cara yang alami dan menyenangkan.3
Perkembangan Fisik motorik ini ditandai hal-hal sebagai berikut:4
Bertumbuhan anak pesat, lengan dan kaki panjang tungkai kurus, kemudian
menjadi gemuk.
Gigi susu berganti gigi tetap.
Penuh energi, suka bergerak dan aktif sekali, makin lama keaktifan lebih terarah
Masih senang berlari-lari.
Sementara itu, implikasi pada pekembangan ini adalah sebagai berikut:
Perlu makanan yang bergizi, cukup banyak istirahat, dan aktivitas ramai
berselang-seling dengan aktivitas tenang.
Perlu melatih fisik anak, melalui permainan sepak bola atau per- mainan lain,
berenang, dsb.
Permainan dibutuhkan sebagai selingan belajar, bekerja, dan bermain kegaiatan-
kegiatan harus seimbang.
Menurut Yusuf (2006), seiring dengan perkembangan motorik ini, bagi anak sangat
tepat diajarkan materi yang ada kaitannnya dengan perkembangan fisik dan motorik, antara
lain sebagai berikut:
Dasar-dasar keterampilan untuk menulis {huruf arab dan latin) dan menggambar
Keterampilan berolah raga (seperti senam) atau menggunakan alat- alat agama
Gerakan permainan, seperti meloncat, memanjat, dan berlari
Baris-berbaris secara sederhana untuk menanamkan kebiasaan kedisiplinan dan
ketertiban.
Gerakan-gerakan ibadah sholat.
Berdasarkan uraian di atas dapat dipahami bahwa implikasi perkembangan anak
terhadap penyelenggaraan pendidikan anak adalah guru harus memberikan latihan-latihan
yang dapat mengembangkan kondisi dan psikis peserta didik.
B. ASPEK PERKEMBANGAN KOGNITIF
Implikasi perkembangan kognitif ditandai dengan tiga kemampuan atau kecakapan
baru yaitu mengkalisifikasikan (mengelompokkan),menyusun, atau mengasosiasikan
(menghubungkan atau menghitung) angka-angka atau bilangan, dan kegiatan yang
berkaitan dengan perhitungan angka, seperti menambah, mengurangi, mengalikan, dan
membagi. Disamping itu, anak sudah memiliki kemampuan memecahkan masalah.5
perkembangan kognitif seorang anak terjadi secara bertahap, lingkungan tidak tidak
dapat mempengaruhi perkembangan pengetahuan anak. Seorang anak tidak dapat menerima
3
Komentar Kelompok : Imrohatun Chasanah
4
Nurjan Syarifan. 2019. Perkembangan Peserta Didik Prespektif Islam. Yogyakarta: Titah Surga. Hlm 91
5
Nurjan Syarifan. 2019. Perkembangan Peserta Didik Prespektif Islam. Yogyakarta: Titah Surga. Hlm 93
5. Implikasi Aspek Perkembangan dalam proses Pembelajaran 4
pengetahuan secara langsung dan tidak bisa langsung menggunakan pengetahuan tersebut,
tetapi pengetahuan akan didapat secara bertahap dengan cara belajar secara aktif
dilingkungan sekolah
Pandangan perkembangan kognitif lebih menekankan pada konsep sosiokultural, yaitu
konteks sosial dan interaksi dengan orang lain dalam proses belajar anak. Suatu
pembelajaran tidak hanya terjadi saat disekolah atau dari guru saja, tetapi suatu
pembelajaran dapat terjadi saat siswa bekerja menangani tugas-tugas yang belum pernah
dipelajari disekolah namun tugas-tugas itu bisa dikerjakannya dengan baik, misalnya
dimasyarakat.6
Perkembangan kongitif anak ditandai dengan hal-hal sebagai berikut:7
o Konsentrasi dapat bertahan lebih lama, mereka sanggup mengikuti pelajaran di
sekolah sampai 43 menit.
o Dapat mengikuti instruksi guru dan mengerjakan tugas tertentu.
o Tumbuh rasa tanggung jawab karena lebih mengerti.
o Senang mendengarkan cerita, meskipun sudah dapat membaca.
o Ada kemauan belajar membaca, menghitung, dan menulis.
o Belum mengerti hal yang abstrak,
o Cara berfikirnya berdasarkan hal yang konkrit.
o Belum mempunyai pendapat sendiri, masih bergantung pada pendapat orang
dewasa, orang tua maupun guru.
Dengan memperhatikan perkembangan kognitif anak tersebut, pada kegiatan
pembelajaran dapat diwujudkan dalam bentuk kegiatan berikut:
o Antisipasi mereka untuk duduk tenang selama bercerita, kemudian beri
kesempatan untuk bergerak!
o Berilah tugas, seperti mengulangi ayat hafalan atau cerita!
o Berilah tanggung jawab sesuai kemampuan!
o Berilah cerita al-Quran atau nabi-nabi terdahulu!
o Pakailah alat peraga dengan huruf yang jelas!
o Pakailah kata-kata dan contoh-contoh berdasarkan hal yang konkrit dan
sederhana!
o Janganlah banyak menawarkan keputusan!
o Berilah contoh yang baik dalam kelakuan dan perkataan!
6
Komentar kelompok: Imrohatun Chasanah
7
Nurjan Syarifan. 2019. Perkembangan Peserta Didik Prespektif Islam. Yogyakarta: Titah Surga. Hlm 93
6. Implikasi Aspek Perkembangan dalam proses Pembelajaran 5
C. ASPEK PERKEMBANGAN MORAL DAN AGAMA
Perkembangan moral adalah perkembangan moral anak yang merupakan hal yang
sangat penting bagi perkembangan kepribadian dan sosial anak dalam kehidupannya
sehari-hari. Pada perkembangan moral, merupakan perkembangan yang harus diperhatikan
dalam perkembangan anak karena dalam pergaulannya sehari-hari anak akan
berhubungan dengan orang lain.8
Perkembangan moral atau akhlak selalu erat kaitannya dengan agama. Terlebih pada
agama islam, Rosulullah Saw diutus untuk menyempunakan akhlak sebagaimana sabdanya:
ْ
خ
َ
اِل َ
مِ
راَ
كَ
م َ
مِ
مَ
ت
َ
ِ
ِل ُ
تْ
ِث
عُ
ب اَ
مَّ
نِ
إ
ْ
َْ
َل
Artinya: Sesunggunya aku diutus untuk memyempurnakan akhlak. (Hr. Baihaqi)
Ciri khas agama islam adalah mempunyai sifat malu, sedangkan salah satu tanda
seseorang yang mempunya akhlak yang baik adalah mempunyai rasa malu. Maka moral dan
agama adalah dua hal yang tidak bisa dipisahkan seperti rasa malu dan iman. Ketika seorang
tidak mempunya iman makan hilang rasa malunya begitu sebaliknya .9
Implikasi perkembangan agama pada anak dalam proses pendidikan,
sekolah atau guru harus menamkan nilai-nilai keagamaan sejak dini dengan menyusuaikan
dengan tingkat perkembangan anak termasuk sekolah juga harus memfasilitasi kegiatan
keagamaan termasuk mengaitkan kegiatan pendidikan dengan kegiatan keagamaan atau
nilai- nilai agama islam dalam kehidupan sehari-hari.10
Moral merupakan tingkah laku manusia yang berdasarkan atas baik-buruk dengan
landasan nilai dan norma yang berlaku dalam masyarakat. Seseorang dikatakan memiliki
perilaku tak bermoral apabila perilakunya tidak sesuai dengan harapan sosial yang
disebabkan dengan ketidaksetujuan dengan standar sosial atau kurang adanya perasaan
wajib menyesuaikan diri moral merupakan suatu kebutuhan penting bagi peserta didik,
terutama sebagai pedoman menemukan identitas dirinya, mengembangkan hubungan
personal yang harmonis, dan menghindari konflik-konflik peran yang selalu terjadi dalam
masa transisi. Meskipun moral erat kaitannya dengan hubungan interpersonal, namun sejak
lama ia telah menjadi wilayah pembahasan dalam filsafat.11
Langkah yang harus dilakukan oleh sekolah adalah menyesuaikan dengan tahapan
keagamaan yang terjadi pada anak terjadi dengan cara:12
Tahap ini-anak yang berumur 3-6 tahun-konsep mengenai Tuhan banyak
dipengaruhi oleh fantasi dan emosi, sehingga dalam menanggapi agama, anak
masih menggunakan konsep fantastis, yang diikuti oleh dongeng-dongeng yang
kurang masuk akal.
8
Nurjan Syarifan. 2019. Perkembangan Peserta Didik Prespektif Islam. Yogyakarta: Titah Surga. Hlm 96
9
Komentar kelompok: Akwam
10
Nurjan Syarifan. 2019. Perkembangan Peserta Didik Prespektif Islam. Yogyakarta: Titah Surga. Hlm 97
11
Komenter Kelompok : Imrohatun Chasanah
12
Nurjan Syarifan. 2019. Perkembangan Peserta Didik Prespektif Islam. Yogyakarta: Titah Surga. Hlm 97
7. Implikasi Aspek Perkembangan dalam proses Pembelajaran 6
Tahap ini dimulai sejak usia masuk sekolah-tujuh tahun sampai pada usia
adolesence.
Pada masa ini ide keagamaan anak didasarkan atas emosional, sehingga
melahirkan konsep Tuhan yang formalis. Berdasarkan hal ini anak mulai tertarik
pada lembaga-lembaga keagamaan yang mereka lihat dan dikerjakan oleh orang
dewasa dalam lingkungan mereka. Segala bentuk tindakan keagamaan mereka
ikuti dan tertarik untuk mempelajarinya.
Pada tingkat ini anak telah memiliki kepekaan emosi yang tinggi, sejalan dengan
perkembangan usia mereka.
Implikasi perkembangan agama pada anak dalam proses pendidikan,
sekolah atau guru harus menamkan nilai-nilai keagamaan sejak dini dengan menyusuaikan
dengan tingkat perkembangan anak termasuk sekolah juga harus memfasilitasi kegiatan
keagamaan termasuk mengaitkan kegiatan pendidikan dengan kegiatan keagamaan atau
nilai- nilai agama islam dalam kehidupan sehari-hari. Sedangkan faktor lain yang harus di
pertimbangkan adalah Aspek usia, Aspek fisik, dan Aspek psikis.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Pentinya memahami implikasi aspek perkembangan dalam proses pembelajaran. Karena
banyak aspek yang terlibat dalam proses perkembangan anak pada proses pembelajaran
diantaranya aspek fisik, moral dan agama. Seiring pertumbuhan anak, ketiga aspek ini
akan turut berkembang sehingga dalam proses pembelajaran yang benar akan
menghasilkan kebaikan pada aspek-aspek tersebut.
2. Tak kalah pentingnya juga yang harus dipahami adalah setiap anak memiliki pola
tumbuh, respon, daya tangkap yang berbeda sehingga peran guru sangat penting dalam
pendampingan untuk mewujudkan hasil output siswa yang sesuai.
3. Setiap anak memiliki kecepatan perkembangan yang berbeda-beda. Oleh karena itu,
penting bagi pendidik untuk menghargai individualitas anak dan memberikan dukungan
yang sesuai dengan tahap perkembangan masing-masing.