Dokumen tersebut membahas tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di Rumah Sakit. K3 Rumah Sakit bertujuan untuk mencegah kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja bagi seluruh sumber daya di rumah sakit termasuk pasien, tenaga medis, dan pengunjung melalui upaya promosi, preventif, kuratif, dan rehabilitasi. Dokumen tersebut juga menjelaskan berbagai bahaya potensial di rumah sak
2. PENDAHULUAN
Berkaitan dengan tenaga kerja, pekerjaan, lingkungan kerja yang
meliputi upaya untuk mencegah serta menanggulangi segala
penyakit dan kecelakaan akibat kerja, Keselamatan dan
Kesehatan Kerja Rumah Sakit yang selanjutnya disingkat K3RS
adalah segala kegiatan untuk menjamin dan melindungi
keselamatan dan kesehatan bagi sumber daya manusia rumah
sakit, pasien, pendamping pasien, pengunjung, maupun
lingkungan rumah sakit melalui upaya pencegahan kecelakan
kerja dan penyakit akibat kerja di rumah sakit.
3. PENGERTIAN
Keselamatan kerja adalah sarana utama pencegahan
kecelakaan, cacat dan kematian sebagai akibat
kecelakaan kerja. Keselamatan kerja yang baik adalah
pintu gerbang dari keamanan tenaga kerja. Kecelakaan
kerja selain berakibat langsung bagi tenaga kerja, juga
menimbulkan kerugian-kerugian secara tidak langsung
yaitu kerusakan pada lingkungan kerja (Suma’mur, 1996).
Penyakit akibat kerja atau yang lebih di kenal sebagai man
made diseases, dapat timbul setelah seorang karyawan
yang tadinya terbukti sehat memulai pekerjaannya.
(Bennett Silalahi dan Rumondang Silalahi, 1995).
4. LANJUTAN
Menurut Suma’mur (1996) faktor penyebab penyakit akibat
kerja digolongkan menjadi 5 faktor yaitu:
1. faktor fisik: suara, radiasi, penerangan, getaran, suhu,
dan tekanan yang tinggi.
2. Faktor kimia: debu, uap, gas, larutan, awan dan kabut.
3. Faktor Biologis: TBC, Hepatitis A/B, Aids,
4. Faktor Fisiologis: sikap badan kurang baik, kesalahan
konstruksi mesin atau faktor Ergonomi yang tepat dan
benar.
5. Faktor psikologis : hubungan kerja yang tidak baik
5. POTENSI-POTENSI BAHAYA YANG ADA DI RS
Bahaya
Fisik
Bahaya
Kimia
Bahaya
Biologi
Bahaya
Ergonomi
Bahaya
Psikososi
al
Bahaya
Mekanik
Bahaya
Listrik
Radiasi
Pengion
Ethlene
Oxide
Virus Posisi
statis
mengangk
at,
membungk
uk,
mendorong
Kerja Shift
Stress
serta
beban
kerja yang
berlebihan
Berasal
dari
mesin
bahaya
yang
berkaitan
dengan
mesin
Antara
lain
terjepit,
terpotong
Bahaya
sengatan
listrik,
bahaya
hubungan
pendek,
kebakaran
, bahaya
petir, dan
listrik statis
Radiasi
non
Pengion
Formaldeh
yde
Hepatitis
B,C,
Suhu
Panas
Obat Ca HIV/AIDS
Suhu
Dingin
Gas
Anastesi
Sars
Bakteri Tbc
Jamur
Parasit
Lantai
Licin
Mercury
Chlorine
6. PENYAKIT AKIBAT KERJA DAN KECELAKAAN
KERJA
1. Penyakit Akibat Kerja
Adalah penyakit yang mempunyai penyebab yang spesifik atau
asosiasi yang kuat dengan pekerja yang pada umumnya terdiri
dari satu agen penyebab yang sudah diakui.
2. Penyakit Yang Berhubungan Dengan Pekerjaan
Adalah penyakit yang mempunyai agen penyebab dimana faktor
pekerjaan memegang peranan penting bersama dengan faktor
resiko lainnya dalam perkembanganya penyakit yang mempunyai
etiologi yang kompleks
7. 3. Kecelakaan
Adalah suatu kejadian yang terjadi secara tiba tiba tidak diantipasi
dan berakibat sesuatu yang tidak diinginkan bagi karyawan atau
pengunjung.
4. Kecelakaan Kerja
Adalah kecelaaan yang berhubungan dengan pekerjaan/dikarenakan
oleh pekerjaan atau pada waktu melaksanakan pekerjaan
5. Akibat Kecelakaan
Bagi Karyawan
Cacat tetap , Persoalan kejiwaan terhadap cacat tetap, kesedihan
penderitaan keluarga, dan beban masa depan
Bagi Perusahaan
Biaya Pengobatan dan kegiatan pertolongan, biaya ganti rugi yang
harus dibayar, upah yang harus dibayar selama korban tidak bekerja,
biaya lembur, hilangnya kepercayaan masyarakat, dan penurunan
produktifitas korban setelah kembali bekerja
8. UPAYA- UPAYA PENCEGAHAN DAN
PENGENDALIAN
Promotif
Pemenuhan gizi kerja, kebugaran, dan pembinaan mental dan rohani
Preventif
Imunisasi, pemeriksaan kesehatan, surveilans lingkungan kerja, dan
surveilans medik
Pemeriksaan awal, berkala, khusus, purna bakti
Kuratif
Pelayanan tata laksana penyakit baik penyakit menular, tidak menular,
PAK dan KAK, dan penanganan pasca pemajanan (post exposure
profilaksis)
Rehabilitatif : rehabilitasi medik dan program kembali bekerja
9. PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN
KEBAKARAN
Selain karyawan dituntut untuk selalu bekerja dengan penuh kewaspadaan
dari kecelakaan akibat kerja dengan cara selalu memperhatikan
pengunaan APD, karyawan juga wajib tahu dalam pencegahan serta
pengedendalian jika terjadi kebakaran ditempat kerja atau Rumah Sakit.
Berikut cara atau sistem pencegahan pengendalian kebakaran yang
tersedia di RS :
APAR
Deteksi asap dan api
Alarm kebakaran
Pintu darurat dan Titik kumpul
Tim penanggulangan kebakaran (kode merah)
Pelatihan dan sosialisasi