2. KEJANG DEMAMKEJANG DEMAM
(febris convulsions)(febris convulsions)
Kejang Demam (KD);Kejang Demam (KD); stuipstuip adalah kejang
yang terjadi pada suhu badan yang tinggi
(suhu rektal > 38 C), tanpatanpa kelainan di otakkelainan di otak.
3. Sri, pr, 3 thn, menderita demam sejak 2 hari yang
lalu, tiba-tiba matanya berbalik ke atas disertai
dengan sentakan berulang dari anggota tubuhnya,
ternyata Sri mengalami kejang atau stuip. Orang
tuanya langsung panik, dan segera mencari
sendok makan yang dibalut sapu tangan lalu
diselipkan diantara gigi atas dan bawah, kemudian
membalurkan alkohol ke bagian dada, tengkuk
dan dahi anak. Setelah itu menaruh tumbukan
bawang merah dicampur jeruk nipis dan sedikit
minyak kayu putih pada dada serta perut si anak.
Benarkah hal ini ???
4. InsidensInsidens
KD salah satu kelainan neurologis >>, pada bayi
dan anak
Terjadi 2 – 5 % populasi anak
Anak laki > pr
Umumnya terjadi pada usia 6 bln – 5 tahun
20 – 25 % penderita KD mempunyai keluarga
dekat (orang tua – saudara kandung) yang juga
pernah menderita KD
5. PermasalahanPermasalahan
1. Apakah KD dapat merusak otak ?
2. Apakah penderita KD dapat menjadi bodoh,
mempunyai tingkah laku yang tidak wajar ?
3. Apakah KD harus segera dihentikan dan
bagaimana caranya ?
4. Apakah KD perlu dicegah agar tidak kambuh
kembali dan bagaimana caranya ?
5. Seberapa besar kemungkinan KD menderita
epilepsi di kemudian hari ?
6. PenyebabPenyebab
Ada beberapa faktor yang mungkin
berperan dalam menyebabkan KD:
1. Demam itu sendiri
2. Efek toksik mikroorganisme thdp otak
3. Respon allergi
4. Perubahan keseimbangan cairan dan
elektrolit
7. PatofisiologiPatofisiologi
KENAIKAN SUHU TUBUHKENAIKAN SUHU TUBUH
KENAIKAN METABOLISME BASALKENAIKAN METABOLISME BASAL
KENAIKAN KEBUTUHANKENAIKAN KEBUTUHAN
OKSIGEN OTAKOKSIGEN OTAK
KEBUTUHAN O2KEBUTUHAN O2
OTAK TIDAKOTAK TIDAK
TERPENUHITERPENUHI
GANGGUANGANGGUAN
KESEIMBANGANKESEIMBANGAN
ELEKTROLITELEKTROLIT
MEMBRAN SEL OTAKMEMBRAN SEL OTAK
PELEPASAN MUATANPELEPASAN MUATAN
LISTRIK KE SELURUHLISTRIK KE SELURUH
JARINGAN OTAKJARINGAN OTAK
KEJANGKEJANG
8. GejalanyaGejalanya ????
• Anak mengalami demam (terutama
demam tinggi atau kenaikan suhu tubuh
yang terjadi secara tiba-tiba),
• kejang tonik-klonik atau grand mal,
• tidak sadar (pingsan) yang berlangsung
selama 30 detik - 5 menit.
9. Postur tonik (kontraksi dan kekakuan otot
menyeluruh yang biasanya berlangsung
selama 10-20 detik), gerakan klonik (kontraksi
dan relaksasi otot yang kuat dan berirama,
biasanya berlangsung selama 1-2 menit)
lidah atau pipinya tergigit,
gigi atau rahangnya terkatup rapat,
inkontinensia (mengeluarkan air kemih atau
tinja diluar kesadarannya),
gangguan pernafasan,
apneu (henti nafas), dan
kulitnya kebiruan.
10.
11.
12. Kejang umumnya berhenti sendiri. Begitu kejang
berhenti, anak tidak memberi reaksi apapun untuk
sejenak, tetapi beberapa detik/menit kemudian
anak akan terbangun dan sadar kembali tanpa
kelainan saraf.
Kejang demam yang berlangsung singkat
umumnya tidak berbahaya dan tidak menimbulkan
gejala sisa.
Tetapi kejang yang berlangsung lama (> 15 menit)
sangat berbahaya dan dapat menimbulkan
kerusakan permanen dari otak.
13. KlasifikasiKlasifikasi
1. Simple febrile seizures : kejang
menyeluruh yang berlangsung < 15
menit dan tidak berulang dalam 24 jam.
2. Complex febrile seizures / complex
partial seizures : kejang fokal (hanya
melibatkan salah satu bagian tubuh),
berlangsung > 15 menit, dan atau
berulang dalam waktu singkat (selama
demam berlangsung).
14. PenangananPenanganan -- Segera lakukan !!Segera lakukan !!
JANGAN PANIK !!!!
Anak berbaring miring, di tempat dimana
anak tidak akan jatuh (di lantai)
Longgarkan pakaian anak
Jangan menahan gerakan anak
Jangan memasukkan apapun ke mulut anak
Hitung lamanya kejang, amati bagian tubuh
yang pertama kali kejang
15. Jika kejang terus berlanjut selama 5 -10 menit,
anak harus segera dibawa ke fasilitas kesehatan
terdekat.
Setelah kejang berakhir, anak perlu dibawa
menemui dokter untuk meneliti sumber demam,
terutama jika ada kekakuan leher, muntah-
muntah yang berat, atau anak terus tampak
lemas.
16.
17. Jika anak dibawa ke fasilitas
kesehatan
Pastikan !!!
Memastikan jalan napas anak tidak tersumbat
Pemberian oksigen melalui face mask
Pemberian diazepam 0,5 mg/kg berat badan per
rektal (melalui anus) atau jika telah terpasang
selang infus 0,2 mg/kg per infus
Monitor terus suhu badannya, karena dalam 16
jam pertama, kemungkinan serangan ulang >>
18. Pemeriksaan lanjutanPemeriksaan lanjutan
Cari sumber demam !!!
Infeksi virus >>, Otitis media, ISK, ISPAb, GE, dsb
Lakukan pemeriksaan bila kelainan ada
syaraf yang jelas :
Pungsi Lumbal
EEG
Pemeriksaan lab (elektrolit darah, Ca, P, Gula
darah)
Neuroimaging (MRI, CT Scan)
20. Resiko berulangnya KDResiko berulangnya KD
Resiko >> bila :
Usia < 15 bulan saat kejang demam
pertama
Riwayat kejang demam dalam keluarga
Kejang demam terjadi segera setelah mulai
demam atau saat suhu sudah relatif normal
Riwayat demam yang sering
Kejang pertama adalah complex febrile
seizure
21. PencegahanPencegahan
Saat demam, jgn membungkus anak dengan
jaket dan selimut tebal yang tebal
Kompres sebaiknya dilakukan dengan air hangat
Perbanyak minum air putih
Berikan obat antipiretik saat demam
Berikan obat anti kejang (diazepam atau
phenobarbital) segera bila anak mengalami
demam
22. Berapa besar kemungkinan terjadiBerapa besar kemungkinan terjadi epilepsiepilepsi ??
95-98% dari anak-anak yang pernah
mengalami kejang demam, tidak
berlanjut menjadi epilepsi
23. Beberapa anak memiliki resiko tinggi menderita
epilepsi, jika:
- kejang demam berlangsung lama
- kejang hanya mengenai bagian tubuh
tertentu
- kejang demam yang berulang dalam waktu
24 jam
- anak menderita cerebral palsy, gangguan
pertumbuhan atau kelainan saraf lainnya.
24. KasusKasus
Adi, anak laki berusia 13 bulan, mendadak
mengalami serangan kejang selama 4
menit. Waktu diraba ibunya ternyata Adi
demam. Dengan menggunakan termometer
diketahui suhunya mencapai 38,9 C. Adi
segera kemudian dibawa ke dokter. Dari
pemeriksaan ternyata ditemukan Adi
menderita radang tenggorok. Peradangan
inilah yang menyebabkan timbulnya
demam.
26. KasusKasus
Ratna, bayi perempuan berusia 6 bulan,
diketahui ibunya sedang menderita demam
dan tampak kurang lincah sebagaimana
biasanya, beberapa menit kemudian ia
mengalami kejang-kejang yang berlangsung
sekitar 15 menit. Ratna segera dibawa ke
rumah sakit. Di rumah sakit dilakukan
pemeriksaan laboratorium terhadap cairan
otak, hasil pemeriksaannya ternyata tidak
normal, ditemukan banyak mengandung sel
leukosit (210/3ml).
27. Ratna, bukan menderita kejang demam.
Demamnya disebabkan oleh radang
intrakranial pada selaput otaknya yaitu
meningitis
28. KasusKasus
Tuti, anak perempuan berusia 20 bulan,
mengalami demam dan kejang. Sifat
kejangnya fokal. Menurut ayahnya, yang
menyaksikan, yang kejang terutama
anggota gerak sebelah kiri dan berlangsung
sekitar 30 menit. Suhu Tuti pada saat itu 39
C dan ia menderita bronkitis.
Perkembangannya ternyata terlambat
sampai saat ini ia belum dapat berjalan
sendiri.