Laporan kasus ini membahas tentang anak perempuan berusia 2 tahun 8 bulan yang mengalami kejang demam kompleks. Pasien mengalami demam dan pilek selama sehari sebelum mengalami kejang berulang selama 10 menit dengan interval 2 jam. Diagnosisnya adalah kejang demam kompleks dan febris akibat infeksi saluran pernafasan atas. Pasien diberi penatalaksanaan berupa antipyretic, antikonvulsan, cairan infus, dan pemantauan.
2. Identitas pasien
Nama: Anak M
Tempat tanggal lahir: Ketapang, 9 April 2020
Usia: 2 tahun 8 bulan
Jenis kelamin: perempuan
Alamat: Dsn. Cemara II
MRS: 10/26/2022 pk 9.15 PM
4. Anamnesis
Sejak 1 hari SMRS, pasien demam dan pilek, ingus warna putih
bening, tidak ada batuk. Demam tidak diukur, belum diberi obat
apapun
Sejak 8 jam SMRS, pasien tiba-tiba kejang selama ± 10
menit. Kejang pada seluruh tubuh, kedua tangan & kaki,
mata mendelik ke atas. Kejang berhenti sendiri. Setelah
kejang, pasien sadar, mau makan dan minum, namun masih
lemas. Pasien segera di bawa ke Puskesmas , diberi obat
penurun panas, kemudia pasien pulang.
Kemudian 2 jam SMRS, pasien kejang lagi selama ± 10 menit,
kejang pada seluruh tubuh, kemudian pasien dibawa ke RSUD dr
Agoesdjam Ketapang
5. Anamnesis
• Riwayat kejang saat
demam ± 1 tahun
yang lalu ->dirawat
3 hari->sembuh
Riwayat
penyakit
dahulu
6. Anamnesis
• Tidak ada riw.kejang di keluarga
Riwayat
penyakit
keluarga
• Lahir melalui persalinan normal,
cukup bulan, langsung menangis,
BBL 3000gr, PBL 48 cm
Riwayat
persalinan
dan kehamilan
7. Anamnesis
• Imunisasi dasar lengkap di
puskesmas
Riwayat
imunisasi
• ASI s/d usia 6 bulan
• Bubur susu dan nasi tim, +sufor s/d
1 tahun
• 1 thn s/d sekarang makan nasi
dengan lauk dan sayur 3x sehari,
minum susu formula 2x1 botol
Riwayat
makan dan
minum
8. Riwayat Tumbuh Kembang
Balik badan : 3 bulan
Tengkurap : 4 bulan
Duduk : 6 bulan
Merangkak : 8 bulan
Berdiri : 10 bulan
Berjalan : 12 bulan
Berceloteh : 9 bulan
Memanggil mama spesifik : 12 bulan
Kesan: tumbuh
kembang normal
9. Pemeriksaan Fisik
• Keadaan umum: tampak sakit sedang
• Kesadaran : E4V6M5 , CM
• Nadi: 120x/menit, reguler, kuat angkat
• Laju pernafasan: 32 x/menit,
abdominothorakal
• Suhu : 39.5oC (Axilla)
13. Diagnosis Kerja
1. Kejang demam kompleks
Dasar diagnosis:
Anamnesis: Kejang berulang /> 1 kali dalam
24 jam, lama kejang 10 menit, kelojotan
seluruh tubuh, sadar di antara waktu kejang
PF: Suhu : 39.5oC, kaku kuduk (-)
14. 2. Febris H2 ec rhinofaringitis akut dd/ISK
Dasar diagnosis :
anamnesis: demam dan pilek sejak kemarin
PF: S; 39.5oC, konka hiperemis, sekret +
bening, faring hiperemis
17. Definisi
• Kejang demam : bangkitan kejang yang terjadi
pada kenaikan suhu tubuh (suhu rektal ≥380C)
yang disebabkan oleh suatu proses
ekstrakranium .
• terjadi pada 2-4% anak berumur 6 bulan – 5
tahun.
• Dibagi menjadi 2 yaitu :
– kejang demam sederhana
– kejang demam kompleks
18. Definisi
Kejang demam sederhana
• berlangsung singkat, kurang
dari 15 menit, dan umumnya
akan berhenti sendiri
• Kejang umum tonik dan atau
klonik, tanpa gerakan fokal.
• Kejang tidak berulang dalam
waktu 24 jam.
• Merupakan 80% di antara
seluruh kejang demam.
Kejang demam kompleks
• Kejang lama > 15 menit
• Kejang fokal atau parsial satu
sisi, atau kejang umum
didahului kejang parsial
• Berulang atau lebih dari 1
kali dalam 24 jam
19. Kemungkinan berulangnya kejang demam
• Kejang demam akan berulang kembali pada sebagian kasus.
Faktor risiko berulangnya kejang demam adalah :
1. Riwayat kejang demam dalam keluarga
2. Usia kurang dari 12 bulan
3. Temperatur yang rendah saat kejang
4. Cepatnya kejang setelah demam
• Bila seluruh faktor di atas ada, kemungkinan berulangnya
kejang demam adalah 80%, sedangkan bila tidak terdapat
faktor tersebut kemungkinan berulangnya kejang demam
hanya 10%-15%.
• Kemungkinan berulangnya kejang demam paling besar
pada tahun pertama.
20. Faktor risiko
• Faktor risiko menjadi epilepsi adalah :
1. Kelainan neurologis atau perkembangan yang jelas
sebelum kejang demam pertama.
2. Kejang demam kompleks
3. Riwayat epilepsi pada orang tua atau saudara
kandung
• Masing-masing faktor risiko -> 4%-6%, kombinasi
dari faktor risiko ->10%-49%
• Kemungkinan menjadi epilepsi tidak dapat
dicegah dengan pemberian obat rumat pada
kejang demam
22. Pengobatan rumatan
• Indikasi pemberian obat rumatan
Pengobatan rumatan hanya diberikan bila kejang
demam menunjukkan ciri sebagai berikut (salah satu):
1. Kejang lama > 15 menit
2. Adanya kelainan neurologis yang nyata sebelum atau
sesudah kejang, misalnya hemiparesis, paresis Todd,
cerebral palsy, retardasi mental, hidrosefalus.
3. Kejang fokal
4. Pengobatan rumatan dipertimbangkan bila:
• Kejang berulang dua kali atau lebih dalam 24 jam.
• Kejang demam terjadi pada bayi kurang dari 12 bulan.
• kejang demam > 4 kali per tahun
23. Pengobatan rumatan
• Jenis antikonvulsan untuk rumatan
– pemberian obat fenobarbital atau asam valproat setiap
hari efektif dalam menurunkan risiko berulangnya kejang.
– Pemakaian fenobarbital setiap hari dapat menimbulkan
gangguan perilaku dan kesulitan belajar pada 40-50%
kasus.
– Obat pilihan saat ini adalah asam valproat. Pada sebagian
kecil kasus, terutama yang berumur kurang dari 2 tahun
asam valproat dapat menyebabkan gangguan fungsi hati.
– Dosis asam valproat 15-40 mg/kg/hari dalam 2-3 dosis,
dan fenobarbital 3-4 mg/kg per hari dalam 1-2 dosis.
24. Pengobatan rumatan
• Lama terapi rumatan
• Pengobatan diberikan selama 1 tahun bebas
kejang, kemudian dihentikan secara bertahap
selama 1-2 bulan