SlideShare a Scribd company logo
1 of 25
Laporan Kasus
Kejang Demam Kompleks
Oleh:
dr. Tarmiji
RSUD dr.Agoesdjam Ketapang
Identitas pasien
Nama: Anak M
Tempat tanggal lahir: Ketapang, 9 April 2020
Usia: 2 tahun 8 bulan
Jenis kelamin: perempuan
Alamat: Dsn. Cemara II
MRS: 10/26/2022 pk 9.15 PM
Anamnesis
•Kejang 8 jam
SMRS
Keluhan
utama
•Demam dan pilek
1 hari SMRS
Keluhan
tambahan
Anamnesis
Sejak 1 hari SMRS, pasien demam dan pilek, ingus warna putih
bening, tidak ada batuk. Demam tidak diukur, belum diberi obat
apapun
Sejak 8 jam SMRS, pasien tiba-tiba kejang selama ± 10
menit. Kejang pada seluruh tubuh, kedua tangan & kaki,
mata mendelik ke atas. Kejang berhenti sendiri. Setelah
kejang, pasien sadar, mau makan dan minum, namun masih
lemas. Pasien segera di bawa ke Puskesmas , diberi obat
penurun panas, kemudia pasien pulang.
Kemudian 2 jam SMRS, pasien kejang lagi selama ± 10 menit,
kejang pada seluruh tubuh, kemudian pasien dibawa ke RSUD dr
Agoesdjam Ketapang
Anamnesis
• Riwayat kejang saat
demam ± 1 tahun
yang lalu ->dirawat
3 hari->sembuh
Riwayat
penyakit
dahulu
Anamnesis
• Tidak ada riw.kejang di keluarga
Riwayat
penyakit
keluarga
• Lahir melalui persalinan normal,
cukup bulan, langsung menangis,
BBL 3000gr, PBL 48 cm
Riwayat
persalinan
dan kehamilan
Anamnesis
• Imunisasi dasar lengkap di
puskesmas
Riwayat
imunisasi
• ASI s/d usia 6 bulan
• Bubur susu dan nasi tim, +sufor s/d
1 tahun
• 1 thn s/d sekarang makan nasi
dengan lauk dan sayur 3x sehari,
minum susu formula 2x1 botol
Riwayat
makan dan
minum
Riwayat Tumbuh Kembang
Balik badan : 3 bulan
Tengkurap : 4 bulan
Duduk : 6 bulan
Merangkak : 8 bulan
Berdiri : 10 bulan
Berjalan : 12 bulan
Berceloteh : 9 bulan
Memanggil mama spesifik : 12 bulan
Kesan: tumbuh
kembang normal
Pemeriksaan Fisik
• Keadaan umum: tampak sakit sedang
• Kesadaran : E4V6M5 , CM
• Nadi: 120x/menit, reguler, kuat angkat
• Laju pernafasan: 32 x/menit,
abdominothorakal
• Suhu : 39.5oC (Axilla)
Pemeriksaan Fisik
• Kepala : normocephal
• Mata : conjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik
(-/-), pupil bulat isokor, diameter 3cm/3cm,
refleks cahaya langsung/tak langsung (+/+)
• Hidung: sekret +, bening, konka hiperemis
(+/+)
• Mulut : faring hiperemis +, tonsil T1/T1
Pemeriksaan Fisik
• Thorax : SN vesikuler, Rh (-/-), Wh (-/-), BJ I/II
murni, reguler, murmur (-), gallop (-)
• Abdomen : cembung, supel, BU (+) normal,
nyeri tekan (-), turgor kulit baik
• Extremitas : akral hangat, CRT <3 detik, refleks
fisiologis (+), refleks patologis (-)
• Genitalia dan anus: t.a.k
• Tanda rangsang meningeal : kaku kuduk (-),
laseq (-), kernig (-)
Pemeriksaan Penunjang
• Darah rutin
– Hemoglobin : 12.4 mg/dl
– Hematokrit : 36.0 %
– Eritrosit : 4.72 /mm3
– Trombosit : 455.000 /mm3
– Leukosit : 12.200 /mm3
• GDS
– 100 mg/dl
Diagnosis Kerja
1. Kejang demam kompleks
Dasar diagnosis:
 Anamnesis: Kejang berulang /> 1 kali dalam
24 jam, lama kejang 10 menit, kelojotan
seluruh tubuh, sadar di antara waktu kejang
 PF: Suhu : 39.5oC, kaku kuduk (-)
2. Febris H2 ec rhinofaringitis akut dd/ISK
Dasar diagnosis :
 anamnesis: demam dan pilek sejak kemarin
PF: S; 39.5oC, konka hiperemis, sekret +
bening, faring hiperemis
Penatalaksanaan
• O2 1-2 L/menit (saat kejang, jika perlu)
• IVFD D5 ¼ NS 16 tpm makro (BB=12 kg)
• inj Paracetamol 4x120 mg iv
• Inj Diazepam 3.5 mg k/p kejang
PEMBAHASAN
Definisi
• Kejang demam : bangkitan kejang yang terjadi
pada kenaikan suhu tubuh (suhu rektal ≥380C)
yang disebabkan oleh suatu proses
ekstrakranium .
• terjadi pada 2-4% anak berumur 6 bulan – 5
tahun.
• Dibagi menjadi 2 yaitu :
– kejang demam sederhana
– kejang demam kompleks
Definisi
Kejang demam sederhana
• berlangsung singkat, kurang
dari 15 menit, dan umumnya
akan berhenti sendiri
• Kejang umum tonik dan atau
klonik, tanpa gerakan fokal.
• Kejang tidak berulang dalam
waktu 24 jam.
• Merupakan 80% di antara
seluruh kejang demam.
Kejang demam kompleks
• Kejang lama > 15 menit
• Kejang fokal atau parsial satu
sisi, atau kejang umum
didahului kejang parsial
• Berulang atau lebih dari 1
kali dalam 24 jam
Kemungkinan berulangnya kejang demam
• Kejang demam akan berulang kembali pada sebagian kasus.
Faktor risiko berulangnya kejang demam adalah :
1. Riwayat kejang demam dalam keluarga
2. Usia kurang dari 12 bulan
3. Temperatur yang rendah saat kejang
4. Cepatnya kejang setelah demam
• Bila seluruh faktor di atas ada, kemungkinan berulangnya
kejang demam adalah 80%, sedangkan bila tidak terdapat
faktor tersebut kemungkinan berulangnya kejang demam
hanya 10%-15%.
• Kemungkinan berulangnya kejang demam paling besar
pada tahun pertama.
Faktor risiko
• Faktor risiko menjadi epilepsi adalah :
1. Kelainan neurologis atau perkembangan yang jelas
sebelum kejang demam pertama.
2. Kejang demam kompleks
3. Riwayat epilepsi pada orang tua atau saudara
kandung
• Masing-masing faktor risiko -> 4%-6%, kombinasi
dari faktor risiko ->10%-49%
• Kemungkinan menjadi epilepsi tidak dapat
dicegah dengan pemberian obat rumat pada
kejang demam
Tatalaksana saat kejang
Pengobatan rumatan
• Indikasi pemberian obat rumatan
Pengobatan rumatan hanya diberikan bila kejang
demam menunjukkan ciri sebagai berikut (salah satu):
1. Kejang lama > 15 menit
2. Adanya kelainan neurologis yang nyata sebelum atau
sesudah kejang, misalnya hemiparesis, paresis Todd,
cerebral palsy, retardasi mental, hidrosefalus.
3. Kejang fokal
4. Pengobatan rumatan dipertimbangkan bila:
• Kejang berulang dua kali atau lebih dalam 24 jam.
• Kejang demam terjadi pada bayi kurang dari 12 bulan.
• kejang demam > 4 kali per tahun
Pengobatan rumatan
• Jenis antikonvulsan untuk rumatan
– pemberian obat fenobarbital atau asam valproat setiap
hari efektif dalam menurunkan risiko berulangnya kejang.
– Pemakaian fenobarbital setiap hari dapat menimbulkan
gangguan perilaku dan kesulitan belajar pada 40-50%
kasus.
– Obat pilihan saat ini adalah asam valproat. Pada sebagian
kecil kasus, terutama yang berumur kurang dari 2 tahun
asam valproat dapat menyebabkan gangguan fungsi hati.
– Dosis asam valproat 15-40 mg/kg/hari dalam 2-3 dosis,
dan fenobarbital 3-4 mg/kg per hari dalam 1-2 dosis.
Pengobatan rumatan
• Lama terapi rumatan
• Pengobatan diberikan selama 1 tahun bebas
kejang, kemudian dihentikan secara bertahap
selama 1-2 bulan
Kejang Demam Kompleks

More Related Content

Similar to Kejang Demam Kompleks

Asuhan keperawatan kejang demam pada an
Asuhan keperawatan kejang demam pada anAsuhan keperawatan kejang demam pada an
Asuhan keperawatan kejang demam pada anRismayanti Hairil
 
Kejang demam
Kejang demamKejang demam
Kejang demamwagamama6
 
Penatalaksanaan Kejang Demam - Konsensus IDAI
Penatalaksanaan Kejang Demam - Konsensus IDAIPenatalaksanaan Kejang Demam - Konsensus IDAI
Penatalaksanaan Kejang Demam - Konsensus IDAISeascape Surveys
 
MATERI KEJANG PADA ANAK.pptx
MATERI KEJANG PADA ANAK.pptxMATERI KEJANG PADA ANAK.pptx
MATERI KEJANG PADA ANAK.pptxIsmaAmriani
 
Tata laksana kejang demam pada anak
Tata laksana kejang demam pada anakTata laksana kejang demam pada anak
Tata laksana kejang demam pada anakCharlie Windri
 
TUTKLIN Kejang Demam Sederhana.pptx
TUTKLIN Kejang Demam Sederhana.pptxTUTKLIN Kejang Demam Sederhana.pptx
TUTKLIN Kejang Demam Sederhana.pptxWuriPaparazie
 
KEJANG DEMAM .pptx
KEJANG DEMAM .pptxKEJANG DEMAM .pptx
KEJANG DEMAM .pptxMelMD2
 
KEJANG DEMAM pada anak karena proses intrakranial.pptx
KEJANG DEMAM pada anak karena proses intrakranial.pptxKEJANG DEMAM pada anak karena proses intrakranial.pptx
KEJANG DEMAM pada anak karena proses intrakranial.pptxssuser8d0437
 
Kejang demam.pediatri
Kejang demam.pediatriKejang demam.pediatri
Kejang demam.pediatriAgung Zukhruf
 
106418283 case-ika-epilepsi
106418283 case-ika-epilepsi106418283 case-ika-epilepsi
106418283 case-ika-epilepsihomeworkping7
 

Similar to Kejang Demam Kompleks (20)

Ppt lapsus ika
Ppt lapsus ikaPpt lapsus ika
Ppt lapsus ika
 
KDS dr. Wendy.pptx
KDS dr. Wendy.pptxKDS dr. Wendy.pptx
KDS dr. Wendy.pptx
 
Asuhan keperawatan kejang demam pada an
Asuhan keperawatan kejang demam pada anAsuhan keperawatan kejang demam pada an
Asuhan keperawatan kejang demam pada an
 
KDS.pptx
KDS.pptxKDS.pptx
KDS.pptx
 
Kejang demam
Kejang demamKejang demam
Kejang demam
 
Penatalaksanaan Kejang Demam - Konsensus IDAI
Penatalaksanaan Kejang Demam - Konsensus IDAIPenatalaksanaan Kejang Demam - Konsensus IDAI
Penatalaksanaan Kejang Demam - Konsensus IDAI
 
MATERI KEJANG PADA ANAK.pptx
MATERI KEJANG PADA ANAK.pptxMATERI KEJANG PADA ANAK.pptx
MATERI KEJANG PADA ANAK.pptx
 
Kejang demam
Kejang demamKejang demam
Kejang demam
 
Febrile seizure
Febrile seizureFebrile seizure
Febrile seizure
 
kejang-demam-terbaru-presentasi-ppt
kejang-demam-terbaru-presentasi-pptkejang-demam-terbaru-presentasi-ppt
kejang-demam-terbaru-presentasi-ppt
 
Tata laksana kejang demam pada anak
Tata laksana kejang demam pada anakTata laksana kejang demam pada anak
Tata laksana kejang demam pada anak
 
TUTKLIN Kejang Demam Sederhana.pptx
TUTKLIN Kejang Demam Sederhana.pptxTUTKLIN Kejang Demam Sederhana.pptx
TUTKLIN Kejang Demam Sederhana.pptx
 
Bst dhf (guntur)
Bst dhf (guntur)Bst dhf (guntur)
Bst dhf (guntur)
 
Kejang demam kompleks
Kejang demam kompleksKejang demam kompleks
Kejang demam kompleks
 
KEJANG DEMAM .pptx
KEJANG DEMAM .pptxKEJANG DEMAM .pptx
KEJANG DEMAM .pptx
 
KEJANG DEMAM pada anak karena proses intrakranial.pptx
KEJANG DEMAM pada anak karena proses intrakranial.pptxKEJANG DEMAM pada anak karena proses intrakranial.pptx
KEJANG DEMAM pada anak karena proses intrakranial.pptx
 
Asma pada anak
Asma pada anakAsma pada anak
Asma pada anak
 
4 2-4 copy
4 2-4 copy4 2-4 copy
4 2-4 copy
 
Kejang demam.pediatri
Kejang demam.pediatriKejang demam.pediatri
Kejang demam.pediatri
 
106418283 case-ika-epilepsi
106418283 case-ika-epilepsi106418283 case-ika-epilepsi
106418283 case-ika-epilepsi
 

Recently uploaded

TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatanssuser963292
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarankeicapmaniez
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxSlasiWidasmara1
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfNurulHikmah50658
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 

Recently uploaded (20)

TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 

Kejang Demam Kompleks

  • 1. Laporan Kasus Kejang Demam Kompleks Oleh: dr. Tarmiji RSUD dr.Agoesdjam Ketapang
  • 2. Identitas pasien Nama: Anak M Tempat tanggal lahir: Ketapang, 9 April 2020 Usia: 2 tahun 8 bulan Jenis kelamin: perempuan Alamat: Dsn. Cemara II MRS: 10/26/2022 pk 9.15 PM
  • 3. Anamnesis •Kejang 8 jam SMRS Keluhan utama •Demam dan pilek 1 hari SMRS Keluhan tambahan
  • 4. Anamnesis Sejak 1 hari SMRS, pasien demam dan pilek, ingus warna putih bening, tidak ada batuk. Demam tidak diukur, belum diberi obat apapun Sejak 8 jam SMRS, pasien tiba-tiba kejang selama ± 10 menit. Kejang pada seluruh tubuh, kedua tangan & kaki, mata mendelik ke atas. Kejang berhenti sendiri. Setelah kejang, pasien sadar, mau makan dan minum, namun masih lemas. Pasien segera di bawa ke Puskesmas , diberi obat penurun panas, kemudia pasien pulang. Kemudian 2 jam SMRS, pasien kejang lagi selama ± 10 menit, kejang pada seluruh tubuh, kemudian pasien dibawa ke RSUD dr Agoesdjam Ketapang
  • 5. Anamnesis • Riwayat kejang saat demam ± 1 tahun yang lalu ->dirawat 3 hari->sembuh Riwayat penyakit dahulu
  • 6. Anamnesis • Tidak ada riw.kejang di keluarga Riwayat penyakit keluarga • Lahir melalui persalinan normal, cukup bulan, langsung menangis, BBL 3000gr, PBL 48 cm Riwayat persalinan dan kehamilan
  • 7. Anamnesis • Imunisasi dasar lengkap di puskesmas Riwayat imunisasi • ASI s/d usia 6 bulan • Bubur susu dan nasi tim, +sufor s/d 1 tahun • 1 thn s/d sekarang makan nasi dengan lauk dan sayur 3x sehari, minum susu formula 2x1 botol Riwayat makan dan minum
  • 8. Riwayat Tumbuh Kembang Balik badan : 3 bulan Tengkurap : 4 bulan Duduk : 6 bulan Merangkak : 8 bulan Berdiri : 10 bulan Berjalan : 12 bulan Berceloteh : 9 bulan Memanggil mama spesifik : 12 bulan Kesan: tumbuh kembang normal
  • 9. Pemeriksaan Fisik • Keadaan umum: tampak sakit sedang • Kesadaran : E4V6M5 , CM • Nadi: 120x/menit, reguler, kuat angkat • Laju pernafasan: 32 x/menit, abdominothorakal • Suhu : 39.5oC (Axilla)
  • 10. Pemeriksaan Fisik • Kepala : normocephal • Mata : conjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), pupil bulat isokor, diameter 3cm/3cm, refleks cahaya langsung/tak langsung (+/+) • Hidung: sekret +, bening, konka hiperemis (+/+) • Mulut : faring hiperemis +, tonsil T1/T1
  • 11. Pemeriksaan Fisik • Thorax : SN vesikuler, Rh (-/-), Wh (-/-), BJ I/II murni, reguler, murmur (-), gallop (-) • Abdomen : cembung, supel, BU (+) normal, nyeri tekan (-), turgor kulit baik • Extremitas : akral hangat, CRT <3 detik, refleks fisiologis (+), refleks patologis (-) • Genitalia dan anus: t.a.k • Tanda rangsang meningeal : kaku kuduk (-), laseq (-), kernig (-)
  • 12. Pemeriksaan Penunjang • Darah rutin – Hemoglobin : 12.4 mg/dl – Hematokrit : 36.0 % – Eritrosit : 4.72 /mm3 – Trombosit : 455.000 /mm3 – Leukosit : 12.200 /mm3 • GDS – 100 mg/dl
  • 13. Diagnosis Kerja 1. Kejang demam kompleks Dasar diagnosis:  Anamnesis: Kejang berulang /> 1 kali dalam 24 jam, lama kejang 10 menit, kelojotan seluruh tubuh, sadar di antara waktu kejang  PF: Suhu : 39.5oC, kaku kuduk (-)
  • 14. 2. Febris H2 ec rhinofaringitis akut dd/ISK Dasar diagnosis :  anamnesis: demam dan pilek sejak kemarin PF: S; 39.5oC, konka hiperemis, sekret + bening, faring hiperemis
  • 15. Penatalaksanaan • O2 1-2 L/menit (saat kejang, jika perlu) • IVFD D5 ¼ NS 16 tpm makro (BB=12 kg) • inj Paracetamol 4x120 mg iv • Inj Diazepam 3.5 mg k/p kejang
  • 17. Definisi • Kejang demam : bangkitan kejang yang terjadi pada kenaikan suhu tubuh (suhu rektal ≥380C) yang disebabkan oleh suatu proses ekstrakranium . • terjadi pada 2-4% anak berumur 6 bulan – 5 tahun. • Dibagi menjadi 2 yaitu : – kejang demam sederhana – kejang demam kompleks
  • 18. Definisi Kejang demam sederhana • berlangsung singkat, kurang dari 15 menit, dan umumnya akan berhenti sendiri • Kejang umum tonik dan atau klonik, tanpa gerakan fokal. • Kejang tidak berulang dalam waktu 24 jam. • Merupakan 80% di antara seluruh kejang demam. Kejang demam kompleks • Kejang lama > 15 menit • Kejang fokal atau parsial satu sisi, atau kejang umum didahului kejang parsial • Berulang atau lebih dari 1 kali dalam 24 jam
  • 19. Kemungkinan berulangnya kejang demam • Kejang demam akan berulang kembali pada sebagian kasus. Faktor risiko berulangnya kejang demam adalah : 1. Riwayat kejang demam dalam keluarga 2. Usia kurang dari 12 bulan 3. Temperatur yang rendah saat kejang 4. Cepatnya kejang setelah demam • Bila seluruh faktor di atas ada, kemungkinan berulangnya kejang demam adalah 80%, sedangkan bila tidak terdapat faktor tersebut kemungkinan berulangnya kejang demam hanya 10%-15%. • Kemungkinan berulangnya kejang demam paling besar pada tahun pertama.
  • 20. Faktor risiko • Faktor risiko menjadi epilepsi adalah : 1. Kelainan neurologis atau perkembangan yang jelas sebelum kejang demam pertama. 2. Kejang demam kompleks 3. Riwayat epilepsi pada orang tua atau saudara kandung • Masing-masing faktor risiko -> 4%-6%, kombinasi dari faktor risiko ->10%-49% • Kemungkinan menjadi epilepsi tidak dapat dicegah dengan pemberian obat rumat pada kejang demam
  • 22. Pengobatan rumatan • Indikasi pemberian obat rumatan Pengobatan rumatan hanya diberikan bila kejang demam menunjukkan ciri sebagai berikut (salah satu): 1. Kejang lama > 15 menit 2. Adanya kelainan neurologis yang nyata sebelum atau sesudah kejang, misalnya hemiparesis, paresis Todd, cerebral palsy, retardasi mental, hidrosefalus. 3. Kejang fokal 4. Pengobatan rumatan dipertimbangkan bila: • Kejang berulang dua kali atau lebih dalam 24 jam. • Kejang demam terjadi pada bayi kurang dari 12 bulan. • kejang demam > 4 kali per tahun
  • 23. Pengobatan rumatan • Jenis antikonvulsan untuk rumatan – pemberian obat fenobarbital atau asam valproat setiap hari efektif dalam menurunkan risiko berulangnya kejang. – Pemakaian fenobarbital setiap hari dapat menimbulkan gangguan perilaku dan kesulitan belajar pada 40-50% kasus. – Obat pilihan saat ini adalah asam valproat. Pada sebagian kecil kasus, terutama yang berumur kurang dari 2 tahun asam valproat dapat menyebabkan gangguan fungsi hati. – Dosis asam valproat 15-40 mg/kg/hari dalam 2-3 dosis, dan fenobarbital 3-4 mg/kg per hari dalam 1-2 dosis.
  • 24. Pengobatan rumatan • Lama terapi rumatan • Pengobatan diberikan selama 1 tahun bebas kejang, kemudian dihentikan secara bertahap selama 1-2 bulan