SlideShare a Scribd company logo
1 of 38
KINGDOM FUNGI
SMA Kelas X
Dewi Ayu Pratiwi
Sistem Klasifikasi 5 Kingdom
Do you
remember
this??
OUTLINE
Pengertian
Ukuran
Bentuk
Warna
Tekstur
Ciri-Ciri Tubuh
Saproba
Parasit
Simbiosis
Mutualisme
• Lichen
• Mikoriza
Cara Hidup Habitat
Reproduksi
Vegetatif
Generatif
Klasiifikasi
Zygomycota
Ascomycota
Basidiomycota
Deuteromycota
Peranan
Merugikan
Menguntungkan
Pendahuluan
 Jamur di kenal dengan istilah kapang (mold), khamir (yeast), ragi, atau cendawan
(mushroom).
 Kapang (mold) : Pada saat jamur pada tahap reproduksi aseksual (vegetatif). Contoh
kapang roti (Rhizopus).
 Ragi dan khamir : Jamur bersel satu, misalnya ragi pengembang roti (Saccharomyces
cerevisiae).
 Cendawan : Pada saat jamur membentuk tubuh buah, contohnya jamur merang
(Volvariella volvacea)
 Dalam Biologi, jamur dikenal dengan istilah fungi. Ilmu yang mempelajri jamur adalah
mikologi.
Pengertian dan
Ciri-Ciri Jamur
 Berukuran mikroskopis (ragi dan khamir) atau makroskopis (kapang dan cendawan)
 Uniseluler dan multiseluler
 Tidak memiliki klorofil
 Bentuk tubuh bervariasi (bulat, pipih, untaian benang, payung, kancing baju, embun
tepung (mildew) dan mangkok).
A B
DC
A : Saccharomyces cerevisiae
B : Rhizopus oryzae
C : Mucor, sp.
D : Volvariella volvacea
Struktur Tubuh
Jamur
Hifa
Septa
Nukleus
Miselium
Struktur Tubuh
Jamur (2)
Karakteristik Fungi
 Eukariotik
 Uniseluler/Multiseluler
 Dinding sel  Zat kitin
 Tidak memiliki klorofil 
Heterotrof
 Saproba/Parasit/Mutualisme
 Reproduksi vegetatif
(fragmentasi/pembentukan spora
seksual
 Reproduksi generatif
(pembentukan spora seksual)
Sel penyusun tubuh fungi :
 Sel penyusun tubuh jamur mikroskopis
memanjang membentuk benang yang disebut
hifa. Hifa ada yang bersekat (hifa septa) dan
yang tidak memiliki sekat (hifa asepta).
 Hifa pada jamur asepta memiliki banyak
nukleus, disebut hifa senositik.
 Hifa bercabang dan membentuk jaringan yang
disebut miselium.
 Miselium menyusun jalinan membentuk tubuh
buah. Miselium yang dapat menghasilkan spora
disebut miselium generatif.
 Pada jamur parasit, hifa termodifikasi menjadi
haustorium (ujung hifa yang menembus jaringan
inang untuk menyerap sari makanan)
Struktur tubuh jamur (fungi)
Cara Hidup dan
Habitat Jamur
 Jamur menyerap zat organik dari tempat hidupnya kemudian nutrisi
dari zat organik di uraikan di luar tubuh dengan enzim hidrolitik.
 Zat organik yang diserap tubuh digunakan untuk aktivitas hidup dan
disimpan sebagai cadangan makanan (glikogen)
 Cara jamur memperoleh nutrisi :
A) Jamur saproba (Pengurai)
 Menguraikan organisme yang sudah mati, jamur ini dapat
tumbuh pada tumpukan sampah organik, bahan makanan, batang
pohon yang tumbang, pakaian, dll.
B) Jamur Parasit
 Menyerap nutrisi dari inang. Jamur ini dapat menyebabkan
penyakit bagi inang yang ditumpangi. Contoj : Pneumonia cariniii
(khamir yang menginfeksi paru-paru penderita AIDS dan
Arthrobotrys yang menjadi parasit pada cacing Nematoda.
C) Jamur Simbiosis Mutualisme
 Mendapatkan nutrisi dari organisme lain namun mampu memberikan keuntungan
bagi organisme pasangan simbiosisnya. Contoh Lichen (lumut kerak), gabungan
antara ganggang hjau dengan jamur,
Cara Hidup dan
Habitat Jamur (2)
Jamur parasit Arthrobotrys yang menjadi parasit
cacing Nematoda Lichen sebagai bentuk simbiosis mutualisme
jamur dan ganggang
Reproduksi Jamur
 Reproduksi Vegetatif (Aseksual)
 Jamur uniseluler : Pembentukan tunas
 Jamur multiseluler : Fragmentasi (pemutusan hifa) dan pembentukan spora
aseksual (Sporangiospora dan Konidiospora)
Jamur
Sporangiosfor (tangkai kotak
spora)
Sporangium (kotak spora)
Sporangiospora (n)
Reproduksi Jamur
(2)
 Reproduksi Generatif
(Seksual)
 Dilakukan dengan
pembentukan spora
seksual melalui
peleburan antara hifa
yang berbeda jenis.
Plasmogami : Peleburan
sitoplasma
Kariogami : Peleburan inti
Reproduksi secara
aseksual dan seksual pada
jamur multiseluler
Rhizopus sp
Klasifikasi Jamur
Berdasarkan cara reproduksi seksual
• Zigospora
1. Zygomycota
• Askospora
2. Ascomycota
• Basidiospora
3. Basidiomycota
• (belum diketahui)
4. Deuteromycota
Klasifikasi Jamur 1. Zygomycota
Ciri-ciri Zygomycota
 Bersifat multiseluler
 Hifa tidak bersekat (asepta)
 Hifa senositik
 Tidak memiliki tubuh buah
 Memiliki rhizoid dan stolon (Rhizoid untuk menyerap
nutrisi dan hifa horizontal)
 Reproduksi vegetatif : Sporangiospora (Terjadi saat
lingkungan mendukung)
 Reproduksi generatif: Zigopsora Terjadi saat lingkungan
kering dan tidak menguntungkan)
 Cara hidup : Saproba (pengurai), simbiosis mutualisme
dengan akar tanaman (membentuk mikoriza), dan
parasit (pada tanaman ubi-ubian.
 Contoh anggota : Rhizopus sp., Mucor sp., dan Pilobolus
Rhizopus sp
Pilobolus
Klasifikasi Jamur 1. Zygomycota
Struktur mikroskopik jamur Rhizopus sp. yang tumbuh pada roti
 Stolon : membentuk
jaringan pada
permukaan substrat
 Rizoid : menembus
subtrat yang berfungsi
untuk menyerap
makanan dan melekat
pada substrat
 Sporangiofor :
tumbuh tegak pada
permukaan substrat
dan punya
sporangium
diujungnya
Klasifikasi Jamur 1. Zygomycota
Reproduksi secara aseksual dan seksual
pada jamur multiseluler Rhizopus sp
Klasifikasi Jamur 1. Zygomycota
Mekanisme reproduksi pada zygomycota :
 Hifa (+) dan hifa (-) masing-masig berkromosom halpoid (n) berdekatan dan
membentuk gametangium (penghasil gamet)
 Gametangium mengalami plasmogami dan membentuk zigosporangium
dikariotik (heterokariotik) dengan pasangan nukleus haploid yang belum
bersatu.
 Bila kondisi lingkungan baik, maka akan terjadi kariogami. Sehingga
zigosporangium memiliki inti diploid (2n)
 Zigosporangium mengalami meiosis menghasilkan zigospora haploid (n)
 Zigospora berkecambah membentuk sporangium dengan kromosom haploid (n)
 Sporangium menghasilkan spora haploid (n)
 Bila spora halpoid jatuh di tempat yang cocok, maka akan berkecambah menjadi
hifa jamur yang haploid, dan selanjutnya tumbuh membentuk jaringan miselium
yang semuanya haploid.
Klasifikasi Jamur 2. Ascomycota
Ciri-ciri Ascomycota
 Bersifat uniseluler/ multiseluler
 Hifa bersekat (septa)
 Membentuk tubuh buah (askokarp atau askokarpus)
 Reproduksi vegetatif : Pembelahan sel, fragmentasi, dan
Konidiospora
 Reproduksi generatif: Askospora
 Cara hidup : Saproba (pengurai), simbiosis mutualisme
dengan akar tanaman (membentuk mikoriza), dan
parasit
 Contoh anggota : Saccharomyces cerevisiae, Neurosphora
crassa, dan Candida albicans
Jamur oncom Neurosphora
crassa
Klasifikasi Jamur 2. Ascomycota
 Reproduksi Aseksual Ascomycota
 Ascomycota uniseluler : Pembelahan sel
atau pelepasan tunas dari sel induk.
Tunas yang tidak terlepas akan menjadi
rantai pseudohifa (Hifa semu)
 Ascomycota multiseluler : Fragmentasi
dan pembentukan konidiospora. Hifa
dewasa halploid (n) menghasilkan
konidiofor (tangkai konidia), pada
bagian ujungnya akan terbentuk spora
yang diterbangkan angin yang disebut
konidia. Konidia berwarna-warni antara
lain orange, biru, hita, atau kecokelatan.
Alat reproduksi aseksual pada
Ascomycota multiseluler
 Reproduksi Seksual Ascomycota
 Ascomycota uniseluler : Di awali
dengan konjugasi dua sel haploid
(n) beda jenis yang menghasilkan
zigot diploid (2n). Zigot tumbuh
menjadi askus yang diploid (2n)
dan inti dalam askus membelah
meiosis menghasilkan 4 inti yang
haploid (n). Bila askus masak, maka
askus akan pecah dan
mengeluarkan askospora.
Askospora tumbuh menjadi sel
jamur baru yang haploid.
Klasifikasi Jamur 2. Ascomycota
Pembentukan askospora pada
jamur Ascomycota
Klasifikasi Jamur 2. Ascomycota
Daur hidup Ascomycota multiseluler meliputi reproduksi aseksual (pembentukan
konidiospora) dan seksual pembentukan askospora
Mekanisme reproduksi pada ascomycota :
 Hifa (+) dan hifa (-) masing-masig berkromosom halpoid (n) berdekatan. Hifa (+)
membentuk askogonium (betina) dan hifa (-) membentuk anteridium (jantan)
 Askogonium membentuk saluran menuju anteridium yang disebut trikogin.
Dalam trikogin terjadi plasmogami. Askogonium menerima nukleus haploid dari
anteridium sehingga memiliki inti dari keduanya (dikariotik).
 Askogonium tumbuh menjadi hifa dikariotik yang bercabang dan tergabung
dalam askokarp (tubuh buah).
 Ujung hifa membentuk askus dikariotik.
 Dalam askus terjadi kariogami sehingga terbentuk inti diploid (2n).
 Inti diploid membelah meisois membentuk 4 nuklues haploid.
 Masing-masing nukleus membelah mitosis hingga menjadi 8 nukleus.
 Bila askus telah masak, askospora tersebar. Askospora yang jatuh ditempat yang
cocok akan menjadi hifa halpoid (n).
 Hifa haploid membentuk miselium haploid.
Klasifikasi Jamur 2. Ascomycota
Klasifikasi Jamur 2. Ascomycota
Contoh Ascomycota :
Pembuatan makanan dan minuman beralkohol
1. Saccharomyces cerevisiae : dikenal sebagai khamir untuk pembuatan minuman
beralkohol, tapai, dan pengembang adonan roti. Dapat mengubah gula
menjadi alkohol dan karbondiokisa melalui proses fermentasi
2. Neurosphora crassa dan Neurosphora sitophila : Jamur pada pembuatan oncom
3. Aspergilus wentii : Pembuatan kecap
4. Penicillium roqueforti dan Penicillium camemberti : Pembuatan keju
5. Morchella esculenta : Jenis jamur yang dapat dimakan & mengandung banyak
air
Pembuatan antibiotik
1. Penicillium notatum dan Penicillium chrysogenum : Pembuatan antibiotik
penisilin
Klasifikasi Jamur 2. Ascomycota
Contoh Ascomycota (2) :
Membentuk mikoriza dan liken
1. Tuber melanosporum : Membentuk mikoriza dan liken
Bersifat parasit
1. Candida albicans : Hidup parasit pada jaringan epitel yang lembab (Penyebab
keputihan pada wanita)
2. Trichophyton mentagrophytes : Penyebab penyakit kurap pada kulit manusia
3. Aspergillus flavus : Hidup saproba pada makanan dan biji-bijian yang menyekresikan
senyawa racun aflatoksin bagi manusia.
4. Aspergillus fumigatus : Penyakit paru-paru pada burung
5. Claviceps purpurea : Penyakit ergot pada gandum, jika terkonsumsi manusia
menyebabkan penyakit gangren.
Morchella esculenta
Klasifikasi Jamur 2. Ascomycota
Aspergillus flavus
Trichophyton mentagrophytes Tuber melanosporum
Klasifikasi Jamur 3. Basidiomycota
Ciri-ciri Basidiomycota
 Bersifat multiseluler
 Hifa bersekat (septa)
 Memiliki tubuh buah
(Basidiokarp/basidiokarpus)
 Bentuk basidiokarp bervariasi (payung, kancing,
telinga manusia)
 Reproduksi seksual : Basidiospora yang
dihasilkan dari basidium.
 Reproduksi aseksual : Konidiospora
 Memiliki stinkhorn (kumpulan basidiospora
yang berlendir, lengket, dan berbau busuk
untuk membantu penyebaran spora jamur)
 Hidup sebagai saproba/parasit/simbisosis
mutualisme.
Calvatia gigantea
Pleurotus sp
Klasifikasi Jamur 3. Basidiomycota
 Reproduksi Aseksual Basidiomycota
 Pembentukan konidiospora. Hifa dewasa halploid (n) menghasilkan konidiofor
(tangkai konidia), pada bagian ujungnya akan terbentuk spora yang diterbangkan
angin yang disebut konidia. Bila kondisi menguntungkan maka konidia akan
berkecambah menjadi hifa yang haploid.
 Reproduksi Seksual Basidiomycota
 Terjadi melalui peleburan antara hifa berbeda jenis yang akan menghasilkan spora
seksual basidiospora.
 Mekanisme reproduksi seksual Basidiomycota adalah sebagai berikut :
1. Miselium (+) dan miselium (-) yang terdir atas hifa monikariotik (berinti sel satu)
saling bertemu.
2. Terjadi plasmogami menghasilkan miselium dengan hifa dikariotik (berinti sel dua).
3. Jika cuaca mendukung, miselium dikariotik akan membentuk basidiokarp dan
berumur panjang.
Klasifikasi Jamur 3. Basidiomycota
 Reproduksi Seksual Basidiomycota
 Mekanisme reproduksi seksual Basidiomycota adalah sebagai berikut (lanjutan) :
4. Permukaan bawah basidiokarp dilapisi sel dikariotik yang disebut basidium.
5. Selanjutnya terjadi kariogam yang menghasilkan nukelus diploid.
6. Nukleus diploid membelah secara meiosis menghasilkan empat inti yang haploid (n)
7. Masing-masing basidium melakukan empat pertumbuhan penjuluran atau membentuk
tonjolan yang disebut sterigma. Setiap satu nukleus haploid masuk ke dalam satu sterigma
dan berkembang menjadi basidiospora yang haploid (n).
8. Basidiospora yang sudah masak dan terlepas dari basidium berkecambah membentuk hifa
baru yang haploid.
9 Hifa haploid bercabang-cabang membentuk miselium haploid.
Klasifikasi Jamur 3. Basidiomycota
Reproduksi seksual pada daur hidup Basidiomycota (pembentukan basidiospora)
Contoh Basidiomycota :
Sumber bahan makanan
1. Volvariella volvacea : Jamur merang
2. Auricularia polytricha : Jamur kuping
3. Pleurotus sp. : Jamur tiram
Parasit pada tanaman
1. Ustillago maydis : Parasit pada tanaman jagung
2. Puccinia graminis : Parasit pada Gramineae (tanaman rumput-rumputan)
Beracun dan mematikan
1. Amanita muscaria dan Amanita virosa : Bersifat racun dan dapat menyebabkan halusinasi
Klasifikasi Jamur 3. Basidiomycota
Klasifikasi Jamur 3. Basidiomycota
Volvariella volvacea Auricularia polytricha
Ustillago maydis Amanita muscaria
Klasifikasi Jamur 4. Deuteromycota
Ciri-ciri Deuteromycota
 Jamur tidak sempurna (imperfecti)
 Hifa bersekat
 Tidak diketahui cara reproduksi seksualnya
 Reproduksi vegetatif menggunakan tunas
dan konidiospora.
 Contoh :
 Melazasia fur-fur (penyebab penyakit
panu)
 Fusarium (parasit pada tanaman tomat)
 Epidermophyton floocosum (penyebab
kutu air)
Melazasia fur-fur
Fusarium
• LIKEN
 Simbiosis antara jamur
dengan Alga
 Jamur membantu alga
menyerap air dan mineral
 Jamur mendapat zat
organik hasil fotosintesis
Alga
Simbiosis Mutualisme Jamur
Dibagi 3 kelompok:
• Krustos (seperti kerak)
• Folios (seperti daun)
• Frutikos (seperti semak)
• Squamulose
• MIKORIZA
 Simbiosis jamur dengan akar
tumbuhan tingkat tinggi
 Jamur meningkatkan penyerapan air
dan mineral oleh akar.
 Ada dua mikoriza:
1. Ektomikoriza : hifa hanya tembus
epidermis akar sehingga permukaan
akar meluas sehingga air dan
mineral diserap lebih banyak.
2. Endomikoriza : hifa tembus sampai
pada sel korteks sehingga hifa tidak
tampak dari luar
Simbiosis Mutualisme Jamur
Mikoriza; simbiosis mutualisme antara
fungi dengan akar tumbuhan.
PERBANDINGAN FUNGI DENGAN
TUMBUHAN TINGKAT TINGGI
Pembeda Tumbuhan tingkat tinggi Fungi
Struktur tubuh Kormus (akar, batang
dan daun sejati)
Thallus (tidak memiliki
akar, batang dan daun
sejati)
Cara memperoleh
makanan
Autotrof, memproduksi
makanan sendiri dengan
fotosintesis
Heterotrof, memperoleh
makanan dengan cara
saprofit atau parasit
Habitat Di tempat yang banyak
mengandung zat
anorganik
Di tempat yang banyak
mengandung zat organik
Peranan Fungi dalam Kehidupan
Menguntungkan
Jenis/nama jamur Tempat
hidup/medium/substrat
Fungsi
 Rhizopus oryzae, Rhizopus
oligosporus
Bahan baku kedelai Untuk membuat tempe
 Aspergillus wentii Kedelai Untuk membuat kecap
 Penicillum notatum,
Penicillum chrysogenum
Tumbuh pada roti, kentang,
kacang, dan bahan makanan
yang membusuk
Membuat antibiotik Penicilin
 Mucor mucedo Kotoran hewan Pengurai kotoran
 Semua jamur saproba
(pengurai)
Tanah daratan, air tawar, dan
air laut
Pengurai sampah dan
bangkai, membantu
tumbuhan untuk
mendapatkan zat anorganik.
Peranan Fungi dalam Kehidupan
Merugikan
Jenis/nama jamur Tempat
hidup/medium/substrat
Fungsi
 Rhizopus stolonifer Roti Menyebabkan roti basi
dan membusuk
 Trichophyton rubrum Kulit pada daerah lipatan
dan sela jari kaki
Penyebab penyakit
athlete’s foot
 Ustilago maydis Tanaman jagung Penyakit pada tanaman
jagung
 Malassezia furfur Kulit manusia Penyebab peyakit panu
(Tinea versicolor) pada
kulit
 Puccinia gramini Tanaman pertanian Penyakit pada tanaman
jagung

More Related Content

What's hot

What's hot (20)

LAPORAN PRAKTIKUM PARASITOLOGI DASAR 1
LAPORAN PRAKTIKUM PARASITOLOGI DASAR 1LAPORAN PRAKTIKUM PARASITOLOGI DASAR 1
LAPORAN PRAKTIKUM PARASITOLOGI DASAR 1
 
Makalah cacing
Makalah cacingMakalah cacing
Makalah cacing
 
Morfologi bakteri, kapang dan khamir
Morfologi bakteri, kapang dan khamirMorfologi bakteri, kapang dan khamir
Morfologi bakteri, kapang dan khamir
 
PPT FUNGI
PPT FUNGIPPT FUNGI
PPT FUNGI
 
Laporan praktikukum parasitologi
Laporan praktikukum parasitologiLaporan praktikukum parasitologi
Laporan praktikukum parasitologi
 
Tremotoda
TremotodaTremotoda
Tremotoda
 
Pengecatan bakteri secara sederhana
Pengecatan bakteri secara sederhanaPengecatan bakteri secara sederhana
Pengecatan bakteri secara sederhana
 
Entamoeba hystolitica & entamoeba coli
Entamoeba hystolitica & entamoeba coliEntamoeba hystolitica & entamoeba coli
Entamoeba hystolitica & entamoeba coli
 
FLORA NORMAL
FLORA NORMALFLORA NORMAL
FLORA NORMAL
 
Mikrobiologi dasar
Mikrobiologi dasarMikrobiologi dasar
Mikrobiologi dasar
 
Ppt biologi jamur reproduksi
Ppt biologi jamur reproduksiPpt biologi jamur reproduksi
Ppt biologi jamur reproduksi
 
Balantidium coli
Balantidium coliBalantidium coli
Balantidium coli
 
Kd2 karbohidrat
Kd2 karbohidratKd2 karbohidrat
Kd2 karbohidrat
 
Membran sel
Membran selMembran sel
Membran sel
 
Percobaan III
Percobaan IIIPercobaan III
Percobaan III
 
Rhizopoda
RhizopodaRhizopoda
Rhizopoda
 
Toksikologi 2017
Toksikologi 2017Toksikologi 2017
Toksikologi 2017
 
Sediaan liquid 1
Sediaan liquid 1Sediaan liquid 1
Sediaan liquid 1
 
Ppt nematoda.
Ppt nematoda.Ppt nematoda.
Ppt nematoda.
 
Uji kualitas air berdasar nilai mpn coliform
Uji kualitas air berdasar nilai mpn coliformUji kualitas air berdasar nilai mpn coliform
Uji kualitas air berdasar nilai mpn coliform
 

Similar to Kingdom Fungi (20)

MATERI JAMUR BAB 5 KELAS 10 MITTAQUL JANNAH.pptx
MATERI JAMUR BAB 5 KELAS 10 MITTAQUL JANNAH.pptxMATERI JAMUR BAB 5 KELAS 10 MITTAQUL JANNAH.pptx
MATERI JAMUR BAB 5 KELAS 10 MITTAQUL JANNAH.pptx
 
Fungi
FungiFungi
Fungi
 
Kingdom Fungi
Kingdom FungiKingdom Fungi
Kingdom Fungi
 
Jamur
JamurJamur
Jamur
 
Fungi
FungiFungi
Fungi
 
Kelompok 3
Kelompok 3Kelompok 3
Kelompok 3
 
Kelompok 3
Kelompok 3Kelompok 3
Kelompok 3
 
Fungi pertemuan 1
Fungi pertemuan 1Fungi pertemuan 1
Fungi pertemuan 1
 
Jamur (fungi)
Jamur (fungi)Jamur (fungi)
Jamur (fungi)
 
Materi tesis
Materi tesisMateri tesis
Materi tesis
 
Klasifikasi
KlasifikasiKlasifikasi
Klasifikasi
 
Konsep Mikologi: Fungi
Konsep Mikologi: FungiKonsep Mikologi: Fungi
Konsep Mikologi: Fungi
 
MATERI FUNGI
MATERI FUNGIMATERI FUNGI
MATERI FUNGI
 
Materi Tentang Sistem Reproduksi fungi/ Jamur
Materi Tentang Sistem Reproduksi fungi/ JamurMateri Tentang Sistem Reproduksi fungi/ Jamur
Materi Tentang Sistem Reproduksi fungi/ Jamur
 
MATERI Fungi jamur KELAS XI SMA
MATERI Fungi jamur KELAS XI SMAMATERI Fungi jamur KELAS XI SMA
MATERI Fungi jamur KELAS XI SMA
 
Jamur
JamurJamur
Jamur
 
Pohon Filogeni Fungi
Pohon Filogeni FungiPohon Filogeni Fungi
Pohon Filogeni Fungi
 
bab6fungi-140131085102-phpapp02.pptx
bab6fungi-140131085102-phpapp02.pptxbab6fungi-140131085102-phpapp02.pptx
bab6fungi-140131085102-phpapp02.pptx
 
JAMUR X.pptx
JAMUR X.pptxJAMUR X.pptx
JAMUR X.pptx
 
Fungi
FungiFungi
Fungi
 

More from Dewi Ayu Pratiwi

More from Dewi Ayu Pratiwi (8)

Kingdom Animalia (Avertebrata)
Kingdom Animalia (Avertebrata)Kingdom Animalia (Avertebrata)
Kingdom Animalia (Avertebrata)
 
Kingdom Plantae
Kingdom PlantaeKingdom Plantae
Kingdom Plantae
 
Kingdom Protista
Kingdom ProtistaKingdom Protista
Kingdom Protista
 
Kingdom Monera
Kingdom MoneraKingdom Monera
Kingdom Monera
 
Keanekeragaman hayati
Keanekeragaman hayatiKeanekeragaman hayati
Keanekeragaman hayati
 
Ruang lingkup biologi
Ruang lingkup biologiRuang lingkup biologi
Ruang lingkup biologi
 
Virus
VirusVirus
Virus
 
Cervical cancer
Cervical cancerCervical cancer
Cervical cancer
 

Recently uploaded

MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdfMMeizaFachri
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfmaulanayazid
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiIntanHanifah4
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 

Recently uploaded (20)

MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 

Kingdom Fungi

  • 1. KINGDOM FUNGI SMA Kelas X Dewi Ayu Pratiwi
  • 2. Sistem Klasifikasi 5 Kingdom Do you remember this??
  • 3. OUTLINE Pengertian Ukuran Bentuk Warna Tekstur Ciri-Ciri Tubuh Saproba Parasit Simbiosis Mutualisme • Lichen • Mikoriza Cara Hidup Habitat Reproduksi Vegetatif Generatif Klasiifikasi Zygomycota Ascomycota Basidiomycota Deuteromycota Peranan Merugikan Menguntungkan
  • 4. Pendahuluan  Jamur di kenal dengan istilah kapang (mold), khamir (yeast), ragi, atau cendawan (mushroom).  Kapang (mold) : Pada saat jamur pada tahap reproduksi aseksual (vegetatif). Contoh kapang roti (Rhizopus).  Ragi dan khamir : Jamur bersel satu, misalnya ragi pengembang roti (Saccharomyces cerevisiae).  Cendawan : Pada saat jamur membentuk tubuh buah, contohnya jamur merang (Volvariella volvacea)  Dalam Biologi, jamur dikenal dengan istilah fungi. Ilmu yang mempelajri jamur adalah mikologi.
  • 5. Pengertian dan Ciri-Ciri Jamur  Berukuran mikroskopis (ragi dan khamir) atau makroskopis (kapang dan cendawan)  Uniseluler dan multiseluler  Tidak memiliki klorofil  Bentuk tubuh bervariasi (bulat, pipih, untaian benang, payung, kancing baju, embun tepung (mildew) dan mangkok). A B DC A : Saccharomyces cerevisiae B : Rhizopus oryzae C : Mucor, sp. D : Volvariella volvacea
  • 7. Struktur Tubuh Jamur (2) Karakteristik Fungi  Eukariotik  Uniseluler/Multiseluler  Dinding sel  Zat kitin  Tidak memiliki klorofil  Heterotrof  Saproba/Parasit/Mutualisme  Reproduksi vegetatif (fragmentasi/pembentukan spora seksual  Reproduksi generatif (pembentukan spora seksual) Sel penyusun tubuh fungi :  Sel penyusun tubuh jamur mikroskopis memanjang membentuk benang yang disebut hifa. Hifa ada yang bersekat (hifa septa) dan yang tidak memiliki sekat (hifa asepta).  Hifa pada jamur asepta memiliki banyak nukleus, disebut hifa senositik.  Hifa bercabang dan membentuk jaringan yang disebut miselium.  Miselium menyusun jalinan membentuk tubuh buah. Miselium yang dapat menghasilkan spora disebut miselium generatif.  Pada jamur parasit, hifa termodifikasi menjadi haustorium (ujung hifa yang menembus jaringan inang untuk menyerap sari makanan)
  • 9. Cara Hidup dan Habitat Jamur  Jamur menyerap zat organik dari tempat hidupnya kemudian nutrisi dari zat organik di uraikan di luar tubuh dengan enzim hidrolitik.  Zat organik yang diserap tubuh digunakan untuk aktivitas hidup dan disimpan sebagai cadangan makanan (glikogen)  Cara jamur memperoleh nutrisi : A) Jamur saproba (Pengurai)  Menguraikan organisme yang sudah mati, jamur ini dapat tumbuh pada tumpukan sampah organik, bahan makanan, batang pohon yang tumbang, pakaian, dll. B) Jamur Parasit  Menyerap nutrisi dari inang. Jamur ini dapat menyebabkan penyakit bagi inang yang ditumpangi. Contoj : Pneumonia cariniii (khamir yang menginfeksi paru-paru penderita AIDS dan Arthrobotrys yang menjadi parasit pada cacing Nematoda.
  • 10. C) Jamur Simbiosis Mutualisme  Mendapatkan nutrisi dari organisme lain namun mampu memberikan keuntungan bagi organisme pasangan simbiosisnya. Contoh Lichen (lumut kerak), gabungan antara ganggang hjau dengan jamur, Cara Hidup dan Habitat Jamur (2) Jamur parasit Arthrobotrys yang menjadi parasit cacing Nematoda Lichen sebagai bentuk simbiosis mutualisme jamur dan ganggang
  • 11. Reproduksi Jamur  Reproduksi Vegetatif (Aseksual)  Jamur uniseluler : Pembentukan tunas  Jamur multiseluler : Fragmentasi (pemutusan hifa) dan pembentukan spora aseksual (Sporangiospora dan Konidiospora) Jamur Sporangiosfor (tangkai kotak spora) Sporangium (kotak spora) Sporangiospora (n)
  • 12. Reproduksi Jamur (2)  Reproduksi Generatif (Seksual)  Dilakukan dengan pembentukan spora seksual melalui peleburan antara hifa yang berbeda jenis. Plasmogami : Peleburan sitoplasma Kariogami : Peleburan inti Reproduksi secara aseksual dan seksual pada jamur multiseluler Rhizopus sp
  • 13. Klasifikasi Jamur Berdasarkan cara reproduksi seksual • Zigospora 1. Zygomycota • Askospora 2. Ascomycota • Basidiospora 3. Basidiomycota • (belum diketahui) 4. Deuteromycota
  • 14. Klasifikasi Jamur 1. Zygomycota Ciri-ciri Zygomycota  Bersifat multiseluler  Hifa tidak bersekat (asepta)  Hifa senositik  Tidak memiliki tubuh buah  Memiliki rhizoid dan stolon (Rhizoid untuk menyerap nutrisi dan hifa horizontal)  Reproduksi vegetatif : Sporangiospora (Terjadi saat lingkungan mendukung)  Reproduksi generatif: Zigopsora Terjadi saat lingkungan kering dan tidak menguntungkan)  Cara hidup : Saproba (pengurai), simbiosis mutualisme dengan akar tanaman (membentuk mikoriza), dan parasit (pada tanaman ubi-ubian.  Contoh anggota : Rhizopus sp., Mucor sp., dan Pilobolus Rhizopus sp Pilobolus
  • 15. Klasifikasi Jamur 1. Zygomycota Struktur mikroskopik jamur Rhizopus sp. yang tumbuh pada roti  Stolon : membentuk jaringan pada permukaan substrat  Rizoid : menembus subtrat yang berfungsi untuk menyerap makanan dan melekat pada substrat  Sporangiofor : tumbuh tegak pada permukaan substrat dan punya sporangium diujungnya
  • 16. Klasifikasi Jamur 1. Zygomycota Reproduksi secara aseksual dan seksual pada jamur multiseluler Rhizopus sp
  • 17. Klasifikasi Jamur 1. Zygomycota Mekanisme reproduksi pada zygomycota :  Hifa (+) dan hifa (-) masing-masig berkromosom halpoid (n) berdekatan dan membentuk gametangium (penghasil gamet)  Gametangium mengalami plasmogami dan membentuk zigosporangium dikariotik (heterokariotik) dengan pasangan nukleus haploid yang belum bersatu.  Bila kondisi lingkungan baik, maka akan terjadi kariogami. Sehingga zigosporangium memiliki inti diploid (2n)  Zigosporangium mengalami meiosis menghasilkan zigospora haploid (n)  Zigospora berkecambah membentuk sporangium dengan kromosom haploid (n)  Sporangium menghasilkan spora haploid (n)  Bila spora halpoid jatuh di tempat yang cocok, maka akan berkecambah menjadi hifa jamur yang haploid, dan selanjutnya tumbuh membentuk jaringan miselium yang semuanya haploid.
  • 18. Klasifikasi Jamur 2. Ascomycota Ciri-ciri Ascomycota  Bersifat uniseluler/ multiseluler  Hifa bersekat (septa)  Membentuk tubuh buah (askokarp atau askokarpus)  Reproduksi vegetatif : Pembelahan sel, fragmentasi, dan Konidiospora  Reproduksi generatif: Askospora  Cara hidup : Saproba (pengurai), simbiosis mutualisme dengan akar tanaman (membentuk mikoriza), dan parasit  Contoh anggota : Saccharomyces cerevisiae, Neurosphora crassa, dan Candida albicans Jamur oncom Neurosphora crassa
  • 19. Klasifikasi Jamur 2. Ascomycota  Reproduksi Aseksual Ascomycota  Ascomycota uniseluler : Pembelahan sel atau pelepasan tunas dari sel induk. Tunas yang tidak terlepas akan menjadi rantai pseudohifa (Hifa semu)  Ascomycota multiseluler : Fragmentasi dan pembentukan konidiospora. Hifa dewasa halploid (n) menghasilkan konidiofor (tangkai konidia), pada bagian ujungnya akan terbentuk spora yang diterbangkan angin yang disebut konidia. Konidia berwarna-warni antara lain orange, biru, hita, atau kecokelatan. Alat reproduksi aseksual pada Ascomycota multiseluler
  • 20.  Reproduksi Seksual Ascomycota  Ascomycota uniseluler : Di awali dengan konjugasi dua sel haploid (n) beda jenis yang menghasilkan zigot diploid (2n). Zigot tumbuh menjadi askus yang diploid (2n) dan inti dalam askus membelah meiosis menghasilkan 4 inti yang haploid (n). Bila askus masak, maka askus akan pecah dan mengeluarkan askospora. Askospora tumbuh menjadi sel jamur baru yang haploid. Klasifikasi Jamur 2. Ascomycota Pembentukan askospora pada jamur Ascomycota
  • 21. Klasifikasi Jamur 2. Ascomycota Daur hidup Ascomycota multiseluler meliputi reproduksi aseksual (pembentukan konidiospora) dan seksual pembentukan askospora
  • 22. Mekanisme reproduksi pada ascomycota :  Hifa (+) dan hifa (-) masing-masig berkromosom halpoid (n) berdekatan. Hifa (+) membentuk askogonium (betina) dan hifa (-) membentuk anteridium (jantan)  Askogonium membentuk saluran menuju anteridium yang disebut trikogin. Dalam trikogin terjadi plasmogami. Askogonium menerima nukleus haploid dari anteridium sehingga memiliki inti dari keduanya (dikariotik).  Askogonium tumbuh menjadi hifa dikariotik yang bercabang dan tergabung dalam askokarp (tubuh buah).  Ujung hifa membentuk askus dikariotik.  Dalam askus terjadi kariogami sehingga terbentuk inti diploid (2n).  Inti diploid membelah meisois membentuk 4 nuklues haploid.  Masing-masing nukleus membelah mitosis hingga menjadi 8 nukleus.  Bila askus telah masak, askospora tersebar. Askospora yang jatuh ditempat yang cocok akan menjadi hifa halpoid (n).  Hifa haploid membentuk miselium haploid. Klasifikasi Jamur 2. Ascomycota
  • 23. Klasifikasi Jamur 2. Ascomycota Contoh Ascomycota : Pembuatan makanan dan minuman beralkohol 1. Saccharomyces cerevisiae : dikenal sebagai khamir untuk pembuatan minuman beralkohol, tapai, dan pengembang adonan roti. Dapat mengubah gula menjadi alkohol dan karbondiokisa melalui proses fermentasi 2. Neurosphora crassa dan Neurosphora sitophila : Jamur pada pembuatan oncom 3. Aspergilus wentii : Pembuatan kecap 4. Penicillium roqueforti dan Penicillium camemberti : Pembuatan keju 5. Morchella esculenta : Jenis jamur yang dapat dimakan & mengandung banyak air Pembuatan antibiotik 1. Penicillium notatum dan Penicillium chrysogenum : Pembuatan antibiotik penisilin
  • 24. Klasifikasi Jamur 2. Ascomycota Contoh Ascomycota (2) : Membentuk mikoriza dan liken 1. Tuber melanosporum : Membentuk mikoriza dan liken Bersifat parasit 1. Candida albicans : Hidup parasit pada jaringan epitel yang lembab (Penyebab keputihan pada wanita) 2. Trichophyton mentagrophytes : Penyebab penyakit kurap pada kulit manusia 3. Aspergillus flavus : Hidup saproba pada makanan dan biji-bijian yang menyekresikan senyawa racun aflatoksin bagi manusia. 4. Aspergillus fumigatus : Penyakit paru-paru pada burung 5. Claviceps purpurea : Penyakit ergot pada gandum, jika terkonsumsi manusia menyebabkan penyakit gangren.
  • 25. Morchella esculenta Klasifikasi Jamur 2. Ascomycota Aspergillus flavus Trichophyton mentagrophytes Tuber melanosporum
  • 26. Klasifikasi Jamur 3. Basidiomycota Ciri-ciri Basidiomycota  Bersifat multiseluler  Hifa bersekat (septa)  Memiliki tubuh buah (Basidiokarp/basidiokarpus)  Bentuk basidiokarp bervariasi (payung, kancing, telinga manusia)  Reproduksi seksual : Basidiospora yang dihasilkan dari basidium.  Reproduksi aseksual : Konidiospora  Memiliki stinkhorn (kumpulan basidiospora yang berlendir, lengket, dan berbau busuk untuk membantu penyebaran spora jamur)  Hidup sebagai saproba/parasit/simbisosis mutualisme. Calvatia gigantea Pleurotus sp
  • 27. Klasifikasi Jamur 3. Basidiomycota  Reproduksi Aseksual Basidiomycota  Pembentukan konidiospora. Hifa dewasa halploid (n) menghasilkan konidiofor (tangkai konidia), pada bagian ujungnya akan terbentuk spora yang diterbangkan angin yang disebut konidia. Bila kondisi menguntungkan maka konidia akan berkecambah menjadi hifa yang haploid.  Reproduksi Seksual Basidiomycota  Terjadi melalui peleburan antara hifa berbeda jenis yang akan menghasilkan spora seksual basidiospora.  Mekanisme reproduksi seksual Basidiomycota adalah sebagai berikut : 1. Miselium (+) dan miselium (-) yang terdir atas hifa monikariotik (berinti sel satu) saling bertemu. 2. Terjadi plasmogami menghasilkan miselium dengan hifa dikariotik (berinti sel dua). 3. Jika cuaca mendukung, miselium dikariotik akan membentuk basidiokarp dan berumur panjang.
  • 28. Klasifikasi Jamur 3. Basidiomycota  Reproduksi Seksual Basidiomycota  Mekanisme reproduksi seksual Basidiomycota adalah sebagai berikut (lanjutan) : 4. Permukaan bawah basidiokarp dilapisi sel dikariotik yang disebut basidium. 5. Selanjutnya terjadi kariogam yang menghasilkan nukelus diploid. 6. Nukleus diploid membelah secara meiosis menghasilkan empat inti yang haploid (n) 7. Masing-masing basidium melakukan empat pertumbuhan penjuluran atau membentuk tonjolan yang disebut sterigma. Setiap satu nukleus haploid masuk ke dalam satu sterigma dan berkembang menjadi basidiospora yang haploid (n). 8. Basidiospora yang sudah masak dan terlepas dari basidium berkecambah membentuk hifa baru yang haploid. 9 Hifa haploid bercabang-cabang membentuk miselium haploid.
  • 29. Klasifikasi Jamur 3. Basidiomycota Reproduksi seksual pada daur hidup Basidiomycota (pembentukan basidiospora)
  • 30. Contoh Basidiomycota : Sumber bahan makanan 1. Volvariella volvacea : Jamur merang 2. Auricularia polytricha : Jamur kuping 3. Pleurotus sp. : Jamur tiram Parasit pada tanaman 1. Ustillago maydis : Parasit pada tanaman jagung 2. Puccinia graminis : Parasit pada Gramineae (tanaman rumput-rumputan) Beracun dan mematikan 1. Amanita muscaria dan Amanita virosa : Bersifat racun dan dapat menyebabkan halusinasi Klasifikasi Jamur 3. Basidiomycota
  • 31. Klasifikasi Jamur 3. Basidiomycota Volvariella volvacea Auricularia polytricha Ustillago maydis Amanita muscaria
  • 32. Klasifikasi Jamur 4. Deuteromycota Ciri-ciri Deuteromycota  Jamur tidak sempurna (imperfecti)  Hifa bersekat  Tidak diketahui cara reproduksi seksualnya  Reproduksi vegetatif menggunakan tunas dan konidiospora.  Contoh :  Melazasia fur-fur (penyebab penyakit panu)  Fusarium (parasit pada tanaman tomat)  Epidermophyton floocosum (penyebab kutu air) Melazasia fur-fur Fusarium
  • 33. • LIKEN  Simbiosis antara jamur dengan Alga  Jamur membantu alga menyerap air dan mineral  Jamur mendapat zat organik hasil fotosintesis Alga Simbiosis Mutualisme Jamur
  • 34. Dibagi 3 kelompok: • Krustos (seperti kerak) • Folios (seperti daun) • Frutikos (seperti semak) • Squamulose
  • 35. • MIKORIZA  Simbiosis jamur dengan akar tumbuhan tingkat tinggi  Jamur meningkatkan penyerapan air dan mineral oleh akar.  Ada dua mikoriza: 1. Ektomikoriza : hifa hanya tembus epidermis akar sehingga permukaan akar meluas sehingga air dan mineral diserap lebih banyak. 2. Endomikoriza : hifa tembus sampai pada sel korteks sehingga hifa tidak tampak dari luar Simbiosis Mutualisme Jamur Mikoriza; simbiosis mutualisme antara fungi dengan akar tumbuhan.
  • 36. PERBANDINGAN FUNGI DENGAN TUMBUHAN TINGKAT TINGGI Pembeda Tumbuhan tingkat tinggi Fungi Struktur tubuh Kormus (akar, batang dan daun sejati) Thallus (tidak memiliki akar, batang dan daun sejati) Cara memperoleh makanan Autotrof, memproduksi makanan sendiri dengan fotosintesis Heterotrof, memperoleh makanan dengan cara saprofit atau parasit Habitat Di tempat yang banyak mengandung zat anorganik Di tempat yang banyak mengandung zat organik
  • 37. Peranan Fungi dalam Kehidupan Menguntungkan Jenis/nama jamur Tempat hidup/medium/substrat Fungsi  Rhizopus oryzae, Rhizopus oligosporus Bahan baku kedelai Untuk membuat tempe  Aspergillus wentii Kedelai Untuk membuat kecap  Penicillum notatum, Penicillum chrysogenum Tumbuh pada roti, kentang, kacang, dan bahan makanan yang membusuk Membuat antibiotik Penicilin  Mucor mucedo Kotoran hewan Pengurai kotoran  Semua jamur saproba (pengurai) Tanah daratan, air tawar, dan air laut Pengurai sampah dan bangkai, membantu tumbuhan untuk mendapatkan zat anorganik.
  • 38. Peranan Fungi dalam Kehidupan Merugikan Jenis/nama jamur Tempat hidup/medium/substrat Fungsi  Rhizopus stolonifer Roti Menyebabkan roti basi dan membusuk  Trichophyton rubrum Kulit pada daerah lipatan dan sela jari kaki Penyebab penyakit athlete’s foot  Ustilago maydis Tanaman jagung Penyakit pada tanaman jagung  Malassezia furfur Kulit manusia Penyebab peyakit panu (Tinea versicolor) pada kulit  Puccinia gramini Tanaman pertanian Penyakit pada tanaman jagung