SlideShare a Scribd company logo
1 of 50
Download to read offline
KELOMPOK FUNGI
Created by:
• Anisah Haura Ts
• Jelita Firly Maharani
• Nabilla Navasya
• Sarah Tsabitha N. B.
• Talia Fransiska
• Vega Mylanda
Protista Mirip Hewan
(Protozoa)
Materi yang Akan Dibahas
Ciri- Ciri
Protozoa
Habitat
Protozoa
Cara Hidup
Protozoa
Reproduksi
Protozoa
Klasifikasi
Protozoa
Protista
Protista dari Bahasa Yunani, protos =
pertama, merupakan eukariot pertama
atau paling sederhana. Protista memiliki
membran inti sel.
Sebagian besar Protista uniseluler,
tetapi ada pula yang berkoloni dan
multiseluler.

.


.
Cara Hidup
Protozoa merupakan organisme heterotrof yang
memperoleh makanannya dengan cara fagitosis , yaitu
menelan dan mencerna mangsanya. Protozoa memangsa
anggota Protista lain, jamur dan ganggang mikropis,
bakteri, maupun sisa-sisa organisme.
Protozoa yang hidup di alam maupun dapat ditemukan di
perairan atau di tempat basah yang banyak mengandung
sampah atau zat organik misalnya, Amoeba proteus dan
Paramecium caudatum. Protozo yang hidup di dalam tubuh
organism multiseluler pada umumnya bersifat parasitik
(menyebabkan penyakit), misalnya Plasmodium malariae
penyebab penyakit malaria dan Entamoeba histolytica
penyebab diare.
Ada juga yang bersimbiosis mutualisme, misalnya Ciliata
yang hidup di usus hewan pemakan rumput yang dapat
membantu mencerna selulosa. Pada lingkungan yang kurang
menguntungkan (misalnya saat kekeringan), Protozoa jenis
tertentu dapat bertahan hidup dengan cara berubah
menjadi kista. Kista merupakan seltidak aktif dan memiliki
dinding yang tebal berupa kapsul polisakarida.
Dari satu sel menjadi dua
sel, dari dua sel menjadi
empat sel, dan seterusnya.
Pembelahan biner diawali
dengan pembelahan inti
(kariokinesis), kemudian
diikuti pembelahan
sitoplasma (sitokinesis).
Reproduksi seksual dengan cara konjugasi
Namun ada pula Protozoa yang tidak
melakukan reproduksi seksual, misalnya
Amoeba sp.
Klasifikasi
Protozoa diklasifikasikan berdasarkan alat geraknya. Terdapat 4
filum Protozoa , yaitu sebagai berikut.
1. Ciliata (Ciliata/Infusoria), alat geraknya dengan menggunakan
silia (rambut getar). Contohnya Paramecium sp.
2. Rhizopoda (Sarcodina), bergerak dengan
menggunakan pseudopodia (kaki semu). Contohnya
Amoeba sp.
Sporozoa (Apicomplexa), tidak memiliki alat gerak.
Contonya Plasmodium sp.
Di dalam sitplasma terdapat organel sel, yaitu
mitokondria, ribosom, lisosom, nukleus, vakuola makana,
dan vakuola kontrakil (vakuola berdenyut).
Alat pencernaan makanan terdiri atas bagian corong
mulut atau celah mulut (oral groove), sitostoma (mulut
sel), sitofaring (gullet atau kerongkongan sel), vakuola
makanan, danlubang anus pada bagian tertentu dari
membrane sel. Vakuola kontrakil berbentuk mirip
kantong, berfungsi untuk osmoregulasi, yaitu mengatur
tekanan osmotic cairan di dalam tubuh.
b. Cara Ciliata menangkap dan mencerna makanan
Makanan ciliata berupa bakteri dan serpihan bahan organik.
Ciliata mengunakan rambut getar disekitar corong mulut
untuk mendorong makanan agar masuk kedalam sitostomo
lalu makanan masuk ke sitofaring dan membentuk vakuola
makanan yang akan bergabung dengan lisosom yang
menghasilkan enzim pencernaan. saat dicerna vakuola
makanan bergerak dari bagian anterior kebagian posterior
sari makanan hasil pencernaan masu kesitoplasma secara
difusi dan sisa makanan yang tidak tercerna dilepaskan
keluar sel melalui lubang anus atau pori-pori membran.
c. Reproduksi Ciliata
Paramecium secara aseksual
Paramecium berkembang biiak dengan
pembelahan biner.
Reproduksi Cilliata
d. Habitat Ciliata
Sebagian besar ciliata hidup sebagai sel soliter di air tawar
maupun air laut. Ciliata banyak ditemukan di air sawah, air sungai,
air kolam, dan air selokan, terutama yang banyak mengandung
sisa-sisa tumbuhan dan hewan, atau sampah organik. Ciliata yang
hidup bebas di lingkungan berair contohnya Paramecium caudatum,
Vorticella, Stentor, Didinium, dan Stylonychia. Namun beberapaa
jenis ada pula yang hidup di tubuh hewan, baik sebagai parasit
maupun bersimbiosis muatualisme. Contoh ciliata yang hidup
parasit, yaitu Balantidium coli. Sementara ciliata yang hidup
bersimbiosis, yaitu yang hidup di usus hewan pemakan rumput dan
dapat membantu mencerna selulosa.
e. Contoh Cliata
• Paramecium caudatum berbentuk seperti sandal, dengan
silia berjumlah ribuan yang menutupi permukaan tubuh
dan disekitar celah mulut. Paramecium caudatum hidup
bebas di air tawar sebagai pemangsa bakteri.
• Balantidium coli hidup parasit diusus besar (kolon)
hewan ternak dan manusia, menyebabkan diare
bantidiasis.
• Stentor roeseli, berbentuk seperti terompet, dengan
barisan silia yang rapat disekeliling mulutnya, memiliki
tangkai yang melekat pada suatu tempat. Hidup diair
sawah atau air yang menggenang yang banyak mengandung
bahan organik.
Lanjutan….
• Didinium, merupakan predator uniseluler diperairan, sebagai
pemangsa Paramecium.
• Vorticella, berbentuk seperti lonceng dengan tangkai yang
panjang berbentuk lurus atau spiral, memiliki silia disekitar
corong mulutnya, dan tangkai melekat pada suatu tempat.
• Stylonychia, silia hanya terdapat disisi mulut dan dibagian
tertentu permukaan tubuhnya, dapat bergerak dengan cepat
dan berputar pada suatu tempat, dan memakan serpihan atau
potongan bahan organic. Stylonychia banyak ditemukan pada
permukaan daun yang terendam air.
Menurut bahasa yunani, rhizopoda berasal dari kata (rhizo
= akar , pod = kaki) atau sarcodina dan menurut bahasa
yunani yang berarti (sarco=daging), adalah protozoa yang
bergerak dengan menggunakan pseudopodia (kaki semu),
sitoskeleton yang terdiri atas mikrotubul dan
mikrofilamen yang berperan dalam pergerakan
pseudopodia.
Bentuk pseudopodia ada yang tebal membulat atau tipis
meruncing. Pada rhizopoda bercangkang, missal :
Foraminifera (Globigerina) dan arcella, Pseudopodia
menjulur keluar mellui suatu lubang yang terdapat pada
cangkang.cangkang tersebut berukuran sekitar 0,5 mm
hingga beberapa cm yang tersusun dari campuran protein
& kalsium atau silikat.
Reproduksi
Videos
Pada umumnya hidup di alam bebas, namun ada pula
hidup sebagai parasit di hewan & manusia.
Rhizopoda yang hidup di alam bebas dapat ditemukan di
air laut, tawar, tanah yang basah & lembab.
Amoeba proteus : hidup di tanah basah dan telanjang.
Entamoeba gingivalis : hidup pada gusi & gigi manusia
dan dapat menyebabbkan kerusakan gigi & radang gusi.
Entamoeba coli : hidup di usus besar (kolon),
menyebabkan diare.
Entamoeba histolytica : hidup parasit di usus
manusia, menyebabkan penyakit disentri.
Difflugia : hidup di air tawar yang menyebabkan
butir butir pasir halus dapat melekat.
Arcella : hidup di air tawar.
Foraminifera : hidup di tumpukan pasir, atau
melekat pada plankton, ganggang, dan batuan.
Radiolaria : hidup di laut, sebagai bahan peledak
dan bahan penggosok.
Heliozoa (hewan matahari) : hidup di air tawar.
Alat gerak Flagellata adalah flagellum atau
cambuk getar, yang juga merupakan ciri
khasnya, sehingga disebut Flagellata
(flagellum = cambuk). Letak flagel berada
pada ujung depan sel (anterior), sehingga
saat bergerak seperti mendorong sel
tubuhnya, namun ada juga letak flagel di
bagian belakang sel (posterior). Selain
berfungsi sebagai alat gerak, flagela juga
dapat digunakan untuk mengetahui keadaan
lingkungannya atau dapat juga digunakan
sebagai alat indera karena mengandung sel-
sel reseptor di permukaan flagel dan alat
bantu untuk menangkap makanan.
a) Bentuk Tubuh Flagellata
Flagellata memiliki bentuk tubuh yang tetap karena
terdapat partikel yang menyokong membran sel.
Bentuk tubuh Flagellata sangat beragam, ada yang
berbentuk lonjong, menyerupai bola, memanjang, dan
polimorfik (memiliki berbagai bentuk morfologi). Hidup
secara soliter dan ada yang berkoloni. Pada umumnya
tubuh flagellata berbentuk oval memanjang. Flagela
pada flagellata terletak dibagian tubuh depan atau
belakang yang berfungsi untuk mendorong tubuhnya
sehingga terjadi pergerakan. Jumlah flagella pada
flagellata pun beragam, ada yang berjumlah satu, dua,
tiga atau lebih.
Flagellata berdiameter 0,25 mikron dan berukuran
lebih panjang daripada silia, yaitu 10-200 mikron.
b) Struktur Tubuh
Flagellata
1. Flagel
Flagel terbentuk dari
mikrotubula yang diselimuti
oleh membran. Flagel
berfungsi sebagai alat
gerak.
2. Bintik Mata
Bintik mata dalam flagellata
berfungsi sebagai alat
penglihatan, dapat
membedakan gelap
terangnya cahaya saja.
3. Vakuola Kontraktil
Fungsinya sebagai tempat
pembuangan zat sisa yang
berupa cairan.
4. Kloroplas
Berfungsi sebagai tempat
pembuatan makanan
b) Struktur Tubuh
Flagellata
5. Stigma
Stigma adalah alat pernafasan
pada flagellata dan juga
berfungsi sebagai pembakar
nitrogen dalam tubuhnya.
6. Nukleus
Berfungsi untuk mengatur
seluruh kegiatan dalam sel.
7. Vakuola Makanan
Berfungsi sebagai ‘mulut’ pada
flagellata yaitu sebagai jalan
masuknya makanan.
8. Mitokondria
Berfungsi untuk respirasi sel
dan menghasilkan energi.
9. Pelikel
Pelikel adalah suatu lapisan
luar flagellata yang terbentuk
dari protein.
d) Cara Hidup Flagellata
Pada umumnya flagellata hidup sebagai parasit di tubuh
hewan vertebrata, termasuk manusia. Beberapa flagellata
membutuhkan perantara untuk masuk ke tubuh inang.
Namun ada beberapa jenis flagellata yang hidup
bersimbiosis mutualisme di tubuh hewan , dan hidup bebas
d air tawar maupun air laut.
Pada umumnya Flagellata membutuhkan suhu optimum
antara 16-25°C, sedangkan pH antara pH 6-8. Flagellata
memperoleh nutrisi dengan beberapa cara yaitu
bersifat holozoik (heterotrof), apabila makanannya berupa
organisme lain yang berukuran lebih kecil, bersifat holofilik
(autotrof), dapat mensintesis makanannya sendiri dari zat
organik yang berasal dari lingkungan karena memiliki
kloroplas, dan bersifat saprofitik, yaitu menggunakan sisa
bahan organic dari organisme yang telah mati dan bersifat
parasitik dengan cara menempel pada inang untuk
mendapat nutrisi.
e) Reproduksi Flagellata
Flagellata bereproduksi secara Asexual dengan
pembelahan biner dengan arah membujur.
Pembelahan biner dapat terjadi di jaringan
darah tubuh inang.
Siklus hidup Trypanosoma brucei
gambiense
f) Contoh Flagellata
1. Trypanosoma
brucei gambiense,
penyebab penyakit
tidur pada manusia di
Afrika Barat dan
Tengah melalui
perantaraan lalat
Tsetse Glossina
palpalis.
2. Trypanosoma brucei
rhodesiense, penyebab
penyakit tidur pada
manusia melalui
perantaraan lalat Tsetse
Glossina morsitans.
3. Trypanosoma
cruzi, penyebab
penyakit chagas di
Amerika Latin.
4. Trypanosoma evansi,
penyebab penyakit surra
pada hewan ternak di
Afrika, Asia dan AS yang
disebarkan oleh vektor
lalat dari genus Tabanus.
5. Trypanosoma lewisi,
merupakan parasit pada
tikus dengan vektor kutu
tikus.
6. Trichomonas
vaginalis, parasit pada
vagina wanita yang
menyebabkan
keputihan.
Pengertian Sporozoa (Apicomplexa)
Sporozoa (Yunani, spore = biji, zoa = hewan) adalah kelompok
protista uniseluler atau bersel satu yang pada salah satu tahapan
dalam siklus hidupnya dapat membentuk sejenis spora. Sporozoa
hidup sebagai parasit pada tubuh hewan dan manusia. Siklus
hidup sporozoa agak kompleks karena melibatkan lebih dari satu
inang. Dalam siklus hidupnya, sporozoa membentuk spora dalam
tubuh inang. Selain itu, pada siklus hidup juga terjadi sporulasi,
yaitu pembelahan setiap inti sel secara berulang–ulang sehingga
dihasilkan banyak inti yang masing–masing dikelilingi oleh
sitoplasma dan terbentuklah individu baru.
A. Morfologi Sporozoa
1. Sporozoa tidak memiliki alat gerak khusus, sehingga
gerakannya dilakukan dengan mengubah-ubah kedudukan
tubuhnya.
2. Mempunyai spora berbentuk lonjong.
3. Ukuran spora : 8 – 11 mikron pada dinding kitin.
4. Mempunyai 2 kapsul polar pada anterior, berpasangan
bentuk labu, berukuran sama, terletak pada sudut sumbu
longitudinal dengan ujung posterior.
5. Dari depan ujung anterior sama dengan lebar posterior.
6. Dinding katub tidak jelas.
B. CARA HIDUP SPOROZOA
Seluruh sprozoa hidup sebagai parasit di tubuh manusia dan
hewan lainnya, misalnya burung, reptile, dan rodentia (hewan
pengerat). Sporozoa masuk kedalam tubuh inang dan ditularkan
melalui hewan perantara. Contohnya plasmodium sp. Penyebab
penyakit malaria yang ditularkan dari gigitan nyamuk anopheles
betina, kemudian hidup di dalam jaringan darah dan hati
manusia.
c. SistemReproduksi
Sporozoa melakukan reproduksi secara aseksual dan
seksual. Pergiliran reproduksi aseksual dan seksualnya
komplek, dengan beberapa perubahan bentuk serta
membutuhkan dua atau lebih inang. Reproduksi
aseksual dilakukan dengan pembelahan biner. Reprodusi
seksual dilakukan dengan pembentukan gamet dan
dilanjutkan dengan penyatuan gamet jantan dan betina.
Berikut akan diuraikan pergiliran reproduksi aseksual
dan seksual dalam siklus hidup plasmodium sp.
Reproduksi
Sporozoa
D. Contoh sporozoa
a. Plasmodium
Pada tubuh manusia, Plasmodium menyebabkan penyakit
malaria. Penularannya terjadi melalui gigitan
nyamuk Anopheles betina. Setelah digigit, Plasmodium
langsung menyebar di dalam darah dan berkembang
biak di dalam hati dan akan menginfeksinya sehingga
menyebabkan kematian.
Ada 4 jenis species Plasmodium yang dapat
menyebabkan penyakit malaria. Masing-masing jenis
Plasmodium menimbulkan gejala-gejala tersendiri pada
tubuh penderitanya.
1) Plasmodium vivax, merupakan penyebab malaria
tersiana yang bersifat tidak ganas, gejalanya adalah
suhu badan panas dingin berganti-ganti setiap 2 hari
sekali (48 jam).
2) Plasmodium ovale, merupakan penyebab malaria
tersiana yang ganas, gejalanya sama dengan pada
malaria tersiana.
3) Plasmodium malariae, penyebab malaria kuartana
yang bersifat tak ganas, gejalanya suhu badan panas
dingin setiap 3 hari sekali (72 jam).
4) Plasmodium falciparum, penyebab malaria kuartana
yang bersifat ganas, gejalanya suhu badan panas dingin
tak beraturan.
b. Toxoplasma gondii
Toxoplasma gondii
penyebab toksoplasmosis.
Toksoplamosis pada ibu
hamil dapat menyebabkan
cacat atau kematian janin
yang dikandung nya.
materi klasifikasi dan karakteristik protozoa

More Related Content

Similar to materi klasifikasi dan karakteristik protozoa

Buku x bab 5
Buku x bab 5Buku x bab 5
Buku x bab 5fhnx
 
Buku x bab 5 (Protista)
Buku x bab 5 (Protista)Buku x bab 5 (Protista)
Buku x bab 5 (Protista)Muhamad Toha
 
BIOLOGI - Mollusca kelas X
BIOLOGI - Mollusca kelas XBIOLOGI - Mollusca kelas X
BIOLOGI - Mollusca kelas XWyn S
 
Protista Mirip Hewan (Protozoa) X-1
Protista Mirip Hewan (Protozoa) X-1Protista Mirip Hewan (Protozoa) X-1
Protista Mirip Hewan (Protozoa) X-1Salsabila Amir
 
Porifera dan ctenophora (power point)
Porifera dan ctenophora (power point)Porifera dan ctenophora (power point)
Porifera dan ctenophora (power point)Kurnia Wati
 
Klasifikasi Cnidaria
Klasifikasi CnidariaKlasifikasi Cnidaria
Klasifikasi CnidariaUchiha Ithaci
 
SOGABILIYANJAYA : IPA Kingdom Animalia
SOGABILIYANJAYA : IPA Kingdom AnimaliaSOGABILIYANJAYA : IPA Kingdom Animalia
SOGABILIYANJAYA : IPA Kingdom AnimaliaSoga Biliyan Jaya
 
Protozoa [Protista Mirip Hewan]
Protozoa [Protista Mirip Hewan]Protozoa [Protista Mirip Hewan]
Protozoa [Protista Mirip Hewan]ElokXin Synta
 
mollusca dan arthropoda biologi kelas 10
mollusca dan arthropoda biologi kelas 10mollusca dan arthropoda biologi kelas 10
mollusca dan arthropoda biologi kelas 10RENAANDIKA1
 
Mollusca dan Arthropoda - Biologi
Mollusca dan Arthropoda - BiologiMollusca dan Arthropoda - Biologi
Mollusca dan Arthropoda - BiologiFarida Dadari
 

Similar to materi klasifikasi dan karakteristik protozoa (20)

Buku x bab 5
Buku x bab 5Buku x bab 5
Buku x bab 5
 
Buku x bab 5 (Protista)
Buku x bab 5 (Protista)Buku x bab 5 (Protista)
Buku x bab 5 (Protista)
 
Bab 4 protista
Bab 4 protista Bab 4 protista
Bab 4 protista
 
BIOLOGI - Mollusca kelas X
BIOLOGI - Mollusca kelas XBIOLOGI - Mollusca kelas X
BIOLOGI - Mollusca kelas X
 
Rhizopoda
RhizopodaRhizopoda
Rhizopoda
 
Presentation2
Presentation2Presentation2
Presentation2
 
Protista Mirip Hewan (Protozoa) X-1
Protista Mirip Hewan (Protozoa) X-1Protista Mirip Hewan (Protozoa) X-1
Protista Mirip Hewan (Protozoa) X-1
 
Protozoa
ProtozoaProtozoa
Protozoa
 
PPT TAKSMON KEL 3 CILIATA.pptx
PPT TAKSMON KEL 3 CILIATA.pptxPPT TAKSMON KEL 3 CILIATA.pptx
PPT TAKSMON KEL 3 CILIATA.pptx
 
Porifera dan ctenophora (power point)
Porifera dan ctenophora (power point)Porifera dan ctenophora (power point)
Porifera dan ctenophora (power point)
 
Klasifikasi Cnidaria
Klasifikasi CnidariaKlasifikasi Cnidaria
Klasifikasi Cnidaria
 
Protista .pptx
Protista .pptxProtista .pptx
Protista .pptx
 
SOGABILIYANJAYA : IPA Kingdom Animalia
SOGABILIYANJAYA : IPA Kingdom AnimaliaSOGABILIYANJAYA : IPA Kingdom Animalia
SOGABILIYANJAYA : IPA Kingdom Animalia
 
Protozoa [Protista Mirip Hewan]
Protozoa [Protista Mirip Hewan]Protozoa [Protista Mirip Hewan]
Protozoa [Protista Mirip Hewan]
 
Protista mirip hewan, jamur dan tumbuhan
Protista mirip hewan, jamur dan tumbuhanProtista mirip hewan, jamur dan tumbuhan
Protista mirip hewan, jamur dan tumbuhan
 
mollusca dan arthropoda biologi kelas 10
mollusca dan arthropoda biologi kelas 10mollusca dan arthropoda biologi kelas 10
mollusca dan arthropoda biologi kelas 10
 
Protista Protozoa
Protista ProtozoaProtista Protozoa
Protista Protozoa
 
Mollusca
MolluscaMollusca
Mollusca
 
Protista
Protista Protista
Protista
 
Mollusca dan Arthropoda - Biologi
Mollusca dan Arthropoda - BiologiMollusca dan Arthropoda - Biologi
Mollusca dan Arthropoda - Biologi
 

Recently uploaded

PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfIndri117648
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxc9fhbm7gzj
 

Recently uploaded (20)

PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
 

materi klasifikasi dan karakteristik protozoa

  • 1. KELOMPOK FUNGI Created by: • Anisah Haura Ts • Jelita Firly Maharani • Nabilla Navasya • Sarah Tsabitha N. B. • Talia Fransiska • Vega Mylanda
  • 3. Materi yang Akan Dibahas Ciri- Ciri Protozoa Habitat Protozoa Cara Hidup Protozoa Reproduksi Protozoa Klasifikasi Protozoa Protista
  • 4. Protista dari Bahasa Yunani, protos = pertama, merupakan eukariot pertama atau paling sederhana. Protista memiliki membran inti sel. Sebagian besar Protista uniseluler, tetapi ada pula yang berkoloni dan multiseluler.
  • 6.
  • 7. Cara Hidup Protozoa merupakan organisme heterotrof yang memperoleh makanannya dengan cara fagitosis , yaitu menelan dan mencerna mangsanya. Protozoa memangsa anggota Protista lain, jamur dan ganggang mikropis, bakteri, maupun sisa-sisa organisme.
  • 8. Protozoa yang hidup di alam maupun dapat ditemukan di perairan atau di tempat basah yang banyak mengandung sampah atau zat organik misalnya, Amoeba proteus dan Paramecium caudatum. Protozo yang hidup di dalam tubuh organism multiseluler pada umumnya bersifat parasitik (menyebabkan penyakit), misalnya Plasmodium malariae penyebab penyakit malaria dan Entamoeba histolytica penyebab diare. Ada juga yang bersimbiosis mutualisme, misalnya Ciliata yang hidup di usus hewan pemakan rumput yang dapat membantu mencerna selulosa. Pada lingkungan yang kurang menguntungkan (misalnya saat kekeringan), Protozoa jenis tertentu dapat bertahan hidup dengan cara berubah menjadi kista. Kista merupakan seltidak aktif dan memiliki dinding yang tebal berupa kapsul polisakarida.
  • 9. Dari satu sel menjadi dua sel, dari dua sel menjadi empat sel, dan seterusnya. Pembelahan biner diawali dengan pembelahan inti (kariokinesis), kemudian diikuti pembelahan sitoplasma (sitokinesis).
  • 10. Reproduksi seksual dengan cara konjugasi Namun ada pula Protozoa yang tidak melakukan reproduksi seksual, misalnya Amoeba sp.
  • 11. Klasifikasi Protozoa diklasifikasikan berdasarkan alat geraknya. Terdapat 4 filum Protozoa , yaitu sebagai berikut. 1. Ciliata (Ciliata/Infusoria), alat geraknya dengan menggunakan silia (rambut getar). Contohnya Paramecium sp.
  • 12. 2. Rhizopoda (Sarcodina), bergerak dengan menggunakan pseudopodia (kaki semu). Contohnya Amoeba sp.
  • 13.
  • 14. Sporozoa (Apicomplexa), tidak memiliki alat gerak. Contonya Plasmodium sp.
  • 15.
  • 16. Di dalam sitplasma terdapat organel sel, yaitu mitokondria, ribosom, lisosom, nukleus, vakuola makana, dan vakuola kontrakil (vakuola berdenyut). Alat pencernaan makanan terdiri atas bagian corong mulut atau celah mulut (oral groove), sitostoma (mulut sel), sitofaring (gullet atau kerongkongan sel), vakuola makanan, danlubang anus pada bagian tertentu dari membrane sel. Vakuola kontrakil berbentuk mirip kantong, berfungsi untuk osmoregulasi, yaitu mengatur tekanan osmotic cairan di dalam tubuh.
  • 17. b. Cara Ciliata menangkap dan mencerna makanan Makanan ciliata berupa bakteri dan serpihan bahan organik. Ciliata mengunakan rambut getar disekitar corong mulut untuk mendorong makanan agar masuk kedalam sitostomo lalu makanan masuk ke sitofaring dan membentuk vakuola makanan yang akan bergabung dengan lisosom yang menghasilkan enzim pencernaan. saat dicerna vakuola makanan bergerak dari bagian anterior kebagian posterior sari makanan hasil pencernaan masu kesitoplasma secara difusi dan sisa makanan yang tidak tercerna dilepaskan keluar sel melalui lubang anus atau pori-pori membran.
  • 18. c. Reproduksi Ciliata Paramecium secara aseksual Paramecium berkembang biiak dengan pembelahan biner. Reproduksi Cilliata
  • 19. d. Habitat Ciliata Sebagian besar ciliata hidup sebagai sel soliter di air tawar maupun air laut. Ciliata banyak ditemukan di air sawah, air sungai, air kolam, dan air selokan, terutama yang banyak mengandung sisa-sisa tumbuhan dan hewan, atau sampah organik. Ciliata yang hidup bebas di lingkungan berair contohnya Paramecium caudatum, Vorticella, Stentor, Didinium, dan Stylonychia. Namun beberapaa jenis ada pula yang hidup di tubuh hewan, baik sebagai parasit maupun bersimbiosis muatualisme. Contoh ciliata yang hidup parasit, yaitu Balantidium coli. Sementara ciliata yang hidup bersimbiosis, yaitu yang hidup di usus hewan pemakan rumput dan dapat membantu mencerna selulosa.
  • 20. e. Contoh Cliata • Paramecium caudatum berbentuk seperti sandal, dengan silia berjumlah ribuan yang menutupi permukaan tubuh dan disekitar celah mulut. Paramecium caudatum hidup bebas di air tawar sebagai pemangsa bakteri. • Balantidium coli hidup parasit diusus besar (kolon) hewan ternak dan manusia, menyebabkan diare bantidiasis. • Stentor roeseli, berbentuk seperti terompet, dengan barisan silia yang rapat disekeliling mulutnya, memiliki tangkai yang melekat pada suatu tempat. Hidup diair sawah atau air yang menggenang yang banyak mengandung bahan organik.
  • 21. Lanjutan…. • Didinium, merupakan predator uniseluler diperairan, sebagai pemangsa Paramecium. • Vorticella, berbentuk seperti lonceng dengan tangkai yang panjang berbentuk lurus atau spiral, memiliki silia disekitar corong mulutnya, dan tangkai melekat pada suatu tempat. • Stylonychia, silia hanya terdapat disisi mulut dan dibagian tertentu permukaan tubuhnya, dapat bergerak dengan cepat dan berputar pada suatu tempat, dan memakan serpihan atau potongan bahan organic. Stylonychia banyak ditemukan pada permukaan daun yang terendam air.
  • 22. Menurut bahasa yunani, rhizopoda berasal dari kata (rhizo = akar , pod = kaki) atau sarcodina dan menurut bahasa yunani yang berarti (sarco=daging), adalah protozoa yang bergerak dengan menggunakan pseudopodia (kaki semu), sitoskeleton yang terdiri atas mikrotubul dan mikrofilamen yang berperan dalam pergerakan pseudopodia. Bentuk pseudopodia ada yang tebal membulat atau tipis meruncing. Pada rhizopoda bercangkang, missal : Foraminifera (Globigerina) dan arcella, Pseudopodia menjulur keluar mellui suatu lubang yang terdapat pada cangkang.cangkang tersebut berukuran sekitar 0,5 mm hingga beberapa cm yang tersusun dari campuran protein & kalsium atau silikat.
  • 23.
  • 24.
  • 26. Pada umumnya hidup di alam bebas, namun ada pula hidup sebagai parasit di hewan & manusia. Rhizopoda yang hidup di alam bebas dapat ditemukan di air laut, tawar, tanah yang basah & lembab.
  • 27. Amoeba proteus : hidup di tanah basah dan telanjang. Entamoeba gingivalis : hidup pada gusi & gigi manusia dan dapat menyebabbkan kerusakan gigi & radang gusi. Entamoeba coli : hidup di usus besar (kolon), menyebabkan diare. Entamoeba histolytica : hidup parasit di usus manusia, menyebabkan penyakit disentri.
  • 28. Difflugia : hidup di air tawar yang menyebabkan butir butir pasir halus dapat melekat. Arcella : hidup di air tawar. Foraminifera : hidup di tumpukan pasir, atau melekat pada plankton, ganggang, dan batuan. Radiolaria : hidup di laut, sebagai bahan peledak dan bahan penggosok. Heliozoa (hewan matahari) : hidup di air tawar.
  • 29.
  • 30. Alat gerak Flagellata adalah flagellum atau cambuk getar, yang juga merupakan ciri khasnya, sehingga disebut Flagellata (flagellum = cambuk). Letak flagel berada pada ujung depan sel (anterior), sehingga saat bergerak seperti mendorong sel tubuhnya, namun ada juga letak flagel di bagian belakang sel (posterior). Selain berfungsi sebagai alat gerak, flagela juga dapat digunakan untuk mengetahui keadaan lingkungannya atau dapat juga digunakan sebagai alat indera karena mengandung sel- sel reseptor di permukaan flagel dan alat bantu untuk menangkap makanan.
  • 31. a) Bentuk Tubuh Flagellata Flagellata memiliki bentuk tubuh yang tetap karena terdapat partikel yang menyokong membran sel. Bentuk tubuh Flagellata sangat beragam, ada yang berbentuk lonjong, menyerupai bola, memanjang, dan polimorfik (memiliki berbagai bentuk morfologi). Hidup secara soliter dan ada yang berkoloni. Pada umumnya tubuh flagellata berbentuk oval memanjang. Flagela pada flagellata terletak dibagian tubuh depan atau belakang yang berfungsi untuk mendorong tubuhnya sehingga terjadi pergerakan. Jumlah flagella pada flagellata pun beragam, ada yang berjumlah satu, dua, tiga atau lebih. Flagellata berdiameter 0,25 mikron dan berukuran lebih panjang daripada silia, yaitu 10-200 mikron.
  • 32. b) Struktur Tubuh Flagellata 1. Flagel Flagel terbentuk dari mikrotubula yang diselimuti oleh membran. Flagel berfungsi sebagai alat gerak. 2. Bintik Mata Bintik mata dalam flagellata berfungsi sebagai alat penglihatan, dapat membedakan gelap terangnya cahaya saja. 3. Vakuola Kontraktil Fungsinya sebagai tempat pembuangan zat sisa yang berupa cairan. 4. Kloroplas Berfungsi sebagai tempat pembuatan makanan
  • 33. b) Struktur Tubuh Flagellata 5. Stigma Stigma adalah alat pernafasan pada flagellata dan juga berfungsi sebagai pembakar nitrogen dalam tubuhnya. 6. Nukleus Berfungsi untuk mengatur seluruh kegiatan dalam sel. 7. Vakuola Makanan Berfungsi sebagai ‘mulut’ pada flagellata yaitu sebagai jalan masuknya makanan. 8. Mitokondria Berfungsi untuk respirasi sel dan menghasilkan energi. 9. Pelikel Pelikel adalah suatu lapisan luar flagellata yang terbentuk dari protein.
  • 34. d) Cara Hidup Flagellata Pada umumnya flagellata hidup sebagai parasit di tubuh hewan vertebrata, termasuk manusia. Beberapa flagellata membutuhkan perantara untuk masuk ke tubuh inang. Namun ada beberapa jenis flagellata yang hidup bersimbiosis mutualisme di tubuh hewan , dan hidup bebas d air tawar maupun air laut. Pada umumnya Flagellata membutuhkan suhu optimum antara 16-25°C, sedangkan pH antara pH 6-8. Flagellata memperoleh nutrisi dengan beberapa cara yaitu bersifat holozoik (heterotrof), apabila makanannya berupa organisme lain yang berukuran lebih kecil, bersifat holofilik (autotrof), dapat mensintesis makanannya sendiri dari zat organik yang berasal dari lingkungan karena memiliki kloroplas, dan bersifat saprofitik, yaitu menggunakan sisa bahan organic dari organisme yang telah mati dan bersifat parasitik dengan cara menempel pada inang untuk mendapat nutrisi.
  • 35. e) Reproduksi Flagellata Flagellata bereproduksi secara Asexual dengan pembelahan biner dengan arah membujur. Pembelahan biner dapat terjadi di jaringan darah tubuh inang. Siklus hidup Trypanosoma brucei gambiense
  • 36.
  • 37. f) Contoh Flagellata 1. Trypanosoma brucei gambiense, penyebab penyakit tidur pada manusia di Afrika Barat dan Tengah melalui perantaraan lalat Tsetse Glossina palpalis.
  • 38. 2. Trypanosoma brucei rhodesiense, penyebab penyakit tidur pada manusia melalui perantaraan lalat Tsetse Glossina morsitans.
  • 39. 3. Trypanosoma cruzi, penyebab penyakit chagas di Amerika Latin.
  • 40. 4. Trypanosoma evansi, penyebab penyakit surra pada hewan ternak di Afrika, Asia dan AS yang disebarkan oleh vektor lalat dari genus Tabanus.
  • 41. 5. Trypanosoma lewisi, merupakan parasit pada tikus dengan vektor kutu tikus.
  • 42. 6. Trichomonas vaginalis, parasit pada vagina wanita yang menyebabkan keputihan.
  • 43. Pengertian Sporozoa (Apicomplexa) Sporozoa (Yunani, spore = biji, zoa = hewan) adalah kelompok protista uniseluler atau bersel satu yang pada salah satu tahapan dalam siklus hidupnya dapat membentuk sejenis spora. Sporozoa hidup sebagai parasit pada tubuh hewan dan manusia. Siklus hidup sporozoa agak kompleks karena melibatkan lebih dari satu inang. Dalam siklus hidupnya, sporozoa membentuk spora dalam tubuh inang. Selain itu, pada siklus hidup juga terjadi sporulasi, yaitu pembelahan setiap inti sel secara berulang–ulang sehingga dihasilkan banyak inti yang masing–masing dikelilingi oleh sitoplasma dan terbentuklah individu baru.
  • 44. A. Morfologi Sporozoa 1. Sporozoa tidak memiliki alat gerak khusus, sehingga gerakannya dilakukan dengan mengubah-ubah kedudukan tubuhnya. 2. Mempunyai spora berbentuk lonjong. 3. Ukuran spora : 8 – 11 mikron pada dinding kitin. 4. Mempunyai 2 kapsul polar pada anterior, berpasangan bentuk labu, berukuran sama, terletak pada sudut sumbu longitudinal dengan ujung posterior. 5. Dari depan ujung anterior sama dengan lebar posterior. 6. Dinding katub tidak jelas.
  • 45. B. CARA HIDUP SPOROZOA Seluruh sprozoa hidup sebagai parasit di tubuh manusia dan hewan lainnya, misalnya burung, reptile, dan rodentia (hewan pengerat). Sporozoa masuk kedalam tubuh inang dan ditularkan melalui hewan perantara. Contohnya plasmodium sp. Penyebab penyakit malaria yang ditularkan dari gigitan nyamuk anopheles betina, kemudian hidup di dalam jaringan darah dan hati manusia.
  • 46. c. SistemReproduksi Sporozoa melakukan reproduksi secara aseksual dan seksual. Pergiliran reproduksi aseksual dan seksualnya komplek, dengan beberapa perubahan bentuk serta membutuhkan dua atau lebih inang. Reproduksi aseksual dilakukan dengan pembelahan biner. Reprodusi seksual dilakukan dengan pembentukan gamet dan dilanjutkan dengan penyatuan gamet jantan dan betina. Berikut akan diuraikan pergiliran reproduksi aseksual dan seksual dalam siklus hidup plasmodium sp. Reproduksi Sporozoa
  • 47. D. Contoh sporozoa a. Plasmodium Pada tubuh manusia, Plasmodium menyebabkan penyakit malaria. Penularannya terjadi melalui gigitan nyamuk Anopheles betina. Setelah digigit, Plasmodium langsung menyebar di dalam darah dan berkembang biak di dalam hati dan akan menginfeksinya sehingga menyebabkan kematian. Ada 4 jenis species Plasmodium yang dapat menyebabkan penyakit malaria. Masing-masing jenis Plasmodium menimbulkan gejala-gejala tersendiri pada tubuh penderitanya.
  • 48. 1) Plasmodium vivax, merupakan penyebab malaria tersiana yang bersifat tidak ganas, gejalanya adalah suhu badan panas dingin berganti-ganti setiap 2 hari sekali (48 jam). 2) Plasmodium ovale, merupakan penyebab malaria tersiana yang ganas, gejalanya sama dengan pada malaria tersiana. 3) Plasmodium malariae, penyebab malaria kuartana yang bersifat tak ganas, gejalanya suhu badan panas dingin setiap 3 hari sekali (72 jam). 4) Plasmodium falciparum, penyebab malaria kuartana yang bersifat ganas, gejalanya suhu badan panas dingin tak beraturan.
  • 49. b. Toxoplasma gondii Toxoplasma gondii penyebab toksoplasmosis. Toksoplamosis pada ibu hamil dapat menyebabkan cacat atau kematian janin yang dikandung nya.