SlideShare a Scribd company logo
1 of 4
Download to read offline
Hal 1 dari 4
MEMUTUS RANTAI KEKERASAN
PADA PEREMPUAN DAN ANAK
Perkumpulan Amerta
Oktober 2015
Pendahuluan
Beberapa waktu terakhir kita menyaksikan di layar kaca, membaca berita di koran, dan
mendengar siaran radio berbagai bentuk kekerasan pada perempuan dan anak dengan
intensitas dan derajat kekerasan yang tidak terbayangkan sebelumnya. Reaksi publik dan
para pemangku kepentingan pada umumnya adalah terkejut dan marah, serta tuntutan
untuk dilakukan penindakan dan penghukuman dengan segera dan keras.
Terjadinya tindak kekerasan pada perempuan dan anak yang terus menerus, lintas batas,
dan dalam bentuk yang semakin fatal memberikan pesan kuat bahwa ada sesuatu yang
lebih serius perlu segera dilakukan dan apa yang dilakukan selama ini belum memadai.
Paparan singkat ini adalah hasil diskusi yang dilakukan Perkumpulan Amerta untuk
mengelaborasi fenomena yang memprihatinkan ini dan merumuskan beberapa langkah
konkrit untuk mengatasinya.
Rantai Kekerasan
Kekerasan perlu dipahami bukan sekedar tindakan fisik dan kriminal yang dilakukan
oleh seseorang pada orang lain. Kekerasan adalah:
Segala tindakan, pembiaran, atau tatanan struktural yang berdampak pada cidera fisik,
psikologis, dan sosial, pada seseorang atau kelompok tertentu.
Kekerasan secara sosiologis memiliki beberapa karakteristik, yaitu:
 Kekerasan sebagai ekspresi dominasi dan kekuasaan. Mereka yang melakukan
kekerasan adalah yang dominan dan berkuasa (powerful) dan yang menjadi korban
adalah yang lemah dan tidak berdaya (powerless). Dalam konteks sosial yang ada,
perempuan dan anak seringkali merupakan pihak yang lemah dan tidak berdaya
sehingga dikorbankan.
 Kekerasan sebagai paradigma dan perilaku yang dipelajari. Kekerasan bukan
perilaku bawaan. Kekerasan dipelajari dalam konteks sosial tertentu. Ekspresi
kekerasan secara tersamar maupun telanjang, secara lisan maupun tindakan, secara
langsung maupun tidak langsung, semua berkontribusi membangun budaya
kekerasan yang menyebabkan paradigma dan perilaku kekerasan dipelajari oleh
anggota masyarakat. Pengondisian sosial (social conditioning) merupakan proses
dimana korban kekerasan belajar tentang kekerasan dan pada gilirannya dia akan
menjadi pelaku kekerasan terhadap mereka yang dianggap lemah, khususnya
perempuan dan anak.
 Kekerasan yang tidak dikoreksi akan memburuk. Tidak ada batas dari kekerasan.
Kekerasan yang tidak dikoreksi akan mengambil bentuk yang semakin lama semakin
ekstrim. Pada banyak kasus, pengabaian terhadap bentuk kekerasan skala rendah
Hal 2 dari 4
justru menjadi penguatan untuk terjadinya kekerasan pada skala yang lebih tinggi.
Ucapan yang intimidatif atau melecehkan oleh satu pihak kepada pihak lain yang
tidak dikoreksi berpotensi menjadi tindak pembunuhan atau perkosaan. Inilah yang
disebut dengan penguatan oleh pengabaian (reinforcement by neglection)
Selain itu, kekerasan terjadi pada tiga aras yang secara skematik dapat digambarkan
sebagai berikut.
Dalam skema diatas, seseorang dapat menjadi korban pada tiga aras. Pertama, sebagi
bagian dari kelompok marjinal seseorang menjadi korban pemiskinan dan prasangka
karena statusnya. Kedua, yang bersangkutan menjadi korban karena lokasi tempat
tinggal yang tidak dapat dijangkau oleh pelayanan sosial dasar, khususnya pendidikan
dan kesehatan. Ketiga, yang bersangkutan dapat menjadi korban pelecehan oleh orang
lain atau kelompok tertentu.
Perempuan dan anak dari kelompok sosial yang rentan merupakan potensi korban
kekerasan yang seringkali kekerasan tersebut tidak muncul ke permukaan dan yang lebih
memprihatinkan ketika muncul ke permukaan dianggap sebagai sesuatu yang tidak
mendesak untuk ditangani.
Perempuan dan Anak Sebagai Korban
Perempuan dan anak merupakan korban yang sering terabaikan dan baru menjadi
perhatian ketika sudah terlambat. Hal-hal yang membuat perempuan dan anak rentan
sebagai korban adalah:
 Ketidaksetaraan. Meski secara nasional dan resmi Indonesia mengakui kesetaraan
perempuan dan lelaki, dalam beberapa konteks sosial di daerah perempuan dan anak
memiliki posisi dan peran yang belum setara. Beberapa elemen adat dan keyakinan
menempatkan perempuan dan anak sebagai objek pasif tanpa ruang memadai untuk
memperjuangkan kesetaraan.
 Akses. Akses yang belum merata khususnya terhadap proses pengambilan keputusan
menyebabkan berbagai kebijakan dan peraturan yang bias gender dan bias anak terus
terjadi dan terlanggengkan.
Kekerasan
Struktural
Kekerasan
Institusional
Kekerasan
Interpersonal
•Pemiskinan & marjinalisasi,
prasangka & kebencian
•Ditujukan pada kelompok sosial
tertentu, berlangsung terus menerus
•Perusakan alam, ketiadaan akses
pelayanan & hak dasar,
•Korban adalah sejumlah orang
dengan identitas/ lokasi sama
•Perkelahian antar pribadi/
kelompok, tindak kriminal,
pelecehan, perisakan
•Korban adalah perorangan/
keluarga
Hal 3 dari 4
 Hegemoni. Hegemoni terjadi melalui pembentukan persepsi dan pola berpikir
(mindset) serta nilai-nilai yang membentuk keyakinan dan penerimaan terhadap
situasi yang ada. Tudingan beberapa pihak yang menyalahkan korban perkosaan
karena pakaian, kendaraan yang dipergunakan, pekerjaan yang dijalani, dan hal-hal
lain merupakan wujud konkrit dari hegemoni. Hegemoni juga membuat perempuan
dan anak yang menjadi korban tidak merasa dikorbankan karena hegemoni
membangun kesadaran palsu terhadap realita kekerasan yang dialami.
Memutus Rantai
Upaya memutus rantai kekerasan yang menjadikan perempuan dan anak sebagai korban
telah banyak dilakukan oleh pemerintah maupun masyarakat sipil. Namun demikian
mengingat kekerasan telah berkembang menjadi sebuah ideologi, budaya, bahkan cara
hidup yang lintas batas, maka upaya yang lebih sistematis diperlukan. Upaya tersebut
secara ringkas adalah sebagai berikut.
Penutup
Perempuan dan anak adalah identitas kita sebagai bangsa. Apa yang kita lakukan pada
perempuan dan anak akan menentukan identitas kita sebagai bangsa, apakah kita bangsa
yang beradab atau biadab. Perempuan dan anak adalah juga penentu masa depan
bangsa. Bila kita membiarkan kekerasan terjadi pada perempuan dan anak, maka
sesungguhnya kita sudah menentukan masa depan kita yang akan dipenuhi kekerasan
dan akhirnya mengalami kepunahan. Perkumpulan Amerta mengajak semua pihak
untuk bergandengan tangan dan menyingsingkan lengan baju mengakhiri rantai
kekerasan pada perempuan dan anak.
•Mengarusutamakan gender dan keutamaan melindungi yang
lemah dalam pendidikan
•Revitalisasi lembaga seperti PKK, Posyandu, Posbumil, dsb
sebagai pusat pendidikan popular
GAK-PA: Generasi
Anti Kekerasan
Pada Perempuan &
Anak
•Kemitraan dengan organisasi masyarakat sipil termasuk
akademisi, media, organisasi perempuan
•Mengembangkan sumber terbuka (open source) untuk materi
anti kekerasan pada perempuan dan anak
LAK PA: Liga Anti
Kekerasan Pada
Perempuan & Anak
•Memunculkan role model pribadi atau keluarga yang
memprioritaskan perempuan dan anak
•Memberikan apresiasi pada lembaga penegak hukum,
pemerintah daerah, dan kelompok yang proaktif melindungi
perempuan dan anak
JAK PA: Juara Anti
Kekerasan Pada
Perempuan & Anak
Hal 4 dari 4
adalah jejaring para praktisi CSR yang mengembangkan metode
dan praktik terbaik CSR untuk mendukung berbagai organisasi dan
perusahaan mengembangkan CSR dan mewujudkan kinerja sosial
yang efektif dan berkelanjutan.
PERKUMPULAN AMERTA mengembangkan kompetensi dalam:
 SOCIAL STUDY. Berbagai kajian dan penilaian seperti PRA (Participatory Rural Appraisal),
PLA (Participatory Learning Action), Baseline Study, Studi Dampak, Social Risk
Assessment, SEAGA (Socio-Economic & Gender Analysis), SLA (Sustainable Livelihood
Analysis), HRIA (Human Rights Impact Assessment).
 SOCIAL PROGRAM PLANNING & PROGRAMMING. Perumusan rencana strategis dan
program sosial berbasis konteks lokal dan model bisnis adalah langkah lanjut yang
dilaksanakan untuk memastikan program sosial dilaksanakan efektif dan efisien.
 SOCIAL PROJECT MANAGEMENT. Berbagai bentuk program dan kegiatan yang
dilakukan oleh organisasi dan perusahaan perlu didesain untuk memiliki dampak sosial.
Microfinance& small business development, community organizing& facilitation, behavior change &
social marketing dan advocacy adalah bentuk-bentuk program sosial di lapangan.
Kantor:
Jl. PuloAsem Utara A 20
Kelurahan Jati, Pulo Gadung, Jakarta 13220, Indonesia
Ph: 62-21-29833288; Fax: 62-21-4719005
www.amerta.id

More Related Content

What's hot

Perilaku menyimpang
Perilaku menyimpangPerilaku menyimpang
Perilaku menyimpangyogabenigno
 
Penyimpangan dan pengendalian sosial
Penyimpangan dan pengendalian sosialPenyimpangan dan pengendalian sosial
Penyimpangan dan pengendalian sosialKhairun Najmi
 
Perilaku menyimpang dan pengendalian sosial dalam masyarakat
Perilaku menyimpang dan pengendalian sosial dalam masyarakatPerilaku menyimpang dan pengendalian sosial dalam masyarakat
Perilaku menyimpang dan pengendalian sosial dalam masyarakatelnestl
 
Study gender dan problematika sosial
Study gender dan problematika sosialStudy gender dan problematika sosial
Study gender dan problematika sosialmaujihany
 
DAMPAK MASALAH SOSIAL
DAMPAK MASALAH SOSIAL DAMPAK MASALAH SOSIAL
DAMPAK MASALAH SOSIAL GerbangIlmu
 
Penyimpangan sosiologi kelas X
Penyimpangan sosiologi kelas XPenyimpangan sosiologi kelas X
Penyimpangan sosiologi kelas XKarina Febrianti
 
materi ketidakadilan sebagai masalah sosial
materi ketidakadilan sebagai masalah sosialmateri ketidakadilan sebagai masalah sosial
materi ketidakadilan sebagai masalah sosialFeri Hidayat Sahuri
 
sosiologi "permasalahan sosial"
sosiologi "permasalahan sosial"sosiologi "permasalahan sosial"
sosiologi "permasalahan sosial"Dedi Saputra
 
Bab 5 perilaku menyimpang
Bab 5 perilaku menyimpangBab 5 perilaku menyimpang
Bab 5 perilaku menyimpangRobbie AkaChopa
 
Sosiologi kelas X "Perilaku Menyimpang"
Sosiologi kelas X "Perilaku Menyimpang"Sosiologi kelas X "Perilaku Menyimpang"
Sosiologi kelas X "Perilaku Menyimpang"Listya Angreni
 
moral forum (1)
 moral forum (1) moral forum (1)
moral forum (1)Kalai Vaani
 
Permasalahan Sosial (Presentasi Sosiologi)
Permasalahan Sosial (Presentasi Sosiologi)Permasalahan Sosial (Presentasi Sosiologi)
Permasalahan Sosial (Presentasi Sosiologi)Fakhrudin Sujarwo
 
Permasalahan sosial
Permasalahan sosialPermasalahan sosial
Permasalahan sosialabd_
 
PERMASALAHAN KESETARAAN GENDER DALAM SISTIM SOSIAL BUDAYA INDONESIA
PERMASALAHAN KESETARAAN GENDER DALAM SISTIM SOSIAL BUDAYA INDONESIAPERMASALAHAN KESETARAAN GENDER DALAM SISTIM SOSIAL BUDAYA INDONESIA
PERMASALAHAN KESETARAAN GENDER DALAM SISTIM SOSIAL BUDAYA INDONESIATri Chairani
 
MAKALAH GENDER
MAKALAH GENDERMAKALAH GENDER
MAKALAH GENDERAna Sengga
 

What's hot (20)

Perilaku menyimpang
Perilaku menyimpangPerilaku menyimpang
Perilaku menyimpang
 
Penyimpangan dan pengendalian sosial
Penyimpangan dan pengendalian sosialPenyimpangan dan pengendalian sosial
Penyimpangan dan pengendalian sosial
 
Perilaku menyimpang dan pengendalian sosial dalam masyarakat
Perilaku menyimpang dan pengendalian sosial dalam masyarakatPerilaku menyimpang dan pengendalian sosial dalam masyarakat
Perilaku menyimpang dan pengendalian sosial dalam masyarakat
 
Study gender dan problematika sosial
Study gender dan problematika sosialStudy gender dan problematika sosial
Study gender dan problematika sosial
 
DAMPAK MASALAH SOSIAL
DAMPAK MASALAH SOSIAL DAMPAK MASALAH SOSIAL
DAMPAK MASALAH SOSIAL
 
Penyimpangan sosiologi kelas X
Penyimpangan sosiologi kelas XPenyimpangan sosiologi kelas X
Penyimpangan sosiologi kelas X
 
materi ketidakadilan sebagai masalah sosial
materi ketidakadilan sebagai masalah sosialmateri ketidakadilan sebagai masalah sosial
materi ketidakadilan sebagai masalah sosial
 
Perilaku menyimpang
Perilaku menyimpangPerilaku menyimpang
Perilaku menyimpang
 
sosiologi "permasalahan sosial"
sosiologi "permasalahan sosial"sosiologi "permasalahan sosial"
sosiologi "permasalahan sosial"
 
Gender
GenderGender
Gender
 
Bab 5 perilaku menyimpang
Bab 5 perilaku menyimpangBab 5 perilaku menyimpang
Bab 5 perilaku menyimpang
 
Sosiologi kelas X "Perilaku Menyimpang"
Sosiologi kelas X "Perilaku Menyimpang"Sosiologi kelas X "Perilaku Menyimpang"
Sosiologi kelas X "Perilaku Menyimpang"
 
moral forum (1)
 moral forum (1) moral forum (1)
moral forum (1)
 
Makalah "Kesetaraan Gender"
Makalah "Kesetaraan Gender"Makalah "Kesetaraan Gender"
Makalah "Kesetaraan Gender"
 
Gender
 Gender Gender
Gender
 
Permasalahan Sosial (Presentasi Sosiologi)
Permasalahan Sosial (Presentasi Sosiologi)Permasalahan Sosial (Presentasi Sosiologi)
Permasalahan Sosial (Presentasi Sosiologi)
 
Permasalahan sosial
Permasalahan sosialPermasalahan sosial
Permasalahan sosial
 
PERMASALAHAN KESETARAAN GENDER DALAM SISTIM SOSIAL BUDAYA INDONESIA
PERMASALAHAN KESETARAAN GENDER DALAM SISTIM SOSIAL BUDAYA INDONESIAPERMASALAHAN KESETARAAN GENDER DALAM SISTIM SOSIAL BUDAYA INDONESIA
PERMASALAHAN KESETARAAN GENDER DALAM SISTIM SOSIAL BUDAYA INDONESIA
 
MAKALAH GENDER
MAKALAH GENDERMAKALAH GENDER
MAKALAH GENDER
 
Ketidakadilan gender
Ketidakadilan genderKetidakadilan gender
Ketidakadilan gender
 

Viewers also liked

TOC POMAK 2.0 presentation Krusevo
TOC POMAK 2.0 presentation KrusevoTOC POMAK 2.0 presentation Krusevo
TOC POMAK 2.0 presentation KrusevoIvan Živković
 
Copyofsunsetcenter
CopyofsunsetcenterCopyofsunsetcenter
Copyofsunsetcenternpres1
 
Technical Analysis Trading Intro Course
Technical Analysis Trading Intro CourseTechnical Analysis Trading Intro Course
Technical Analysis Trading Intro CourseLive Traders
 
Lluvia de ideas leydi
Lluvia de ideas leydiLluvia de ideas leydi
Lluvia de ideas leydiLeydi Rojas
 
How to control High Cholesterol
How to control High CholesterolHow to control High Cholesterol
How to control High Cholesteroldrommurtianil
 
Alteraciones Genéticas
Alteraciones GenéticasAlteraciones Genéticas
Alteraciones GenéticasJonathantabare
 

Viewers also liked (7)

TOC POMAK 2.0 presentation Krusevo
TOC POMAK 2.0 presentation KrusevoTOC POMAK 2.0 presentation Krusevo
TOC POMAK 2.0 presentation Krusevo
 
Copyofsunsetcenter
CopyofsunsetcenterCopyofsunsetcenter
Copyofsunsetcenter
 
Technical Analysis Trading Intro Course
Technical Analysis Trading Intro CourseTechnical Analysis Trading Intro Course
Technical Analysis Trading Intro Course
 
Lluvia de ideas leydi
Lluvia de ideas leydiLluvia de ideas leydi
Lluvia de ideas leydi
 
How to control High Cholesterol
How to control High CholesterolHow to control High Cholesterol
How to control High Cholesterol
 
Alteraciones Genéticas
Alteraciones GenéticasAlteraciones Genéticas
Alteraciones Genéticas
 
Sistema Endocrino
Sistema EndocrinoSistema Endocrino
Sistema Endocrino
 

Similar to MEMUTUS RANTAI KEKERASAN PADA PEREMPUAN DAN ANAK-final

Kekerasan terhadap anak jalanan
Kekerasan terhadap anak jalananKekerasan terhadap anak jalanan
Kekerasan terhadap anak jalananLRIndriyani
 
Handout Science Class Kriminologi 2020
Handout Science Class Kriminologi 2020Handout Science Class Kriminologi 2020
Handout Science Class Kriminologi 2020MohammadAnandaRezaKu
 
Pola hubungan antara laki laki dan perempuan dalam birokrasi
Pola hubungan antara laki laki dan perempuan dalam birokrasiPola hubungan antara laki laki dan perempuan dalam birokrasi
Pola hubungan antara laki laki dan perempuan dalam birokrasiEly Goro Leba
 
ulgisb salinan.docx
ulgisb salinan.docxulgisb salinan.docx
ulgisb salinan.docxaliyaputri14
 
Respons terhadap realiti kehidupan
Respons terhadap realiti kehidupanRespons terhadap realiti kehidupan
Respons terhadap realiti kehidupanNaveen Segaran
 
Pencegahan dan Penanggulangan KDRT JerukWudel Girisubo GunungKidul
Pencegahan dan Penanggulangan KDRT JerukWudel Girisubo GunungKidulPencegahan dan Penanggulangan KDRT JerukWudel Girisubo GunungKidul
Pencegahan dan Penanggulangan KDRT JerukWudel Girisubo GunungKidulProdiAPUGK
 
Pencegahan dan Penanggulangan KDRT JerukWudel Girisubo GKidul
Pencegahan dan Penanggulangan KDRT JerukWudel Girisubo GKidulPencegahan dan Penanggulangan KDRT JerukWudel Girisubo GKidul
Pencegahan dan Penanggulangan KDRT JerukWudel Girisubo GKidulUGK
 
MATERI PENCEGAHAN KEKERASAN SEKSUAL.pptx
MATERI PENCEGAHAN  KEKERASAN SEKSUAL.pptxMATERI PENCEGAHAN  KEKERASAN SEKSUAL.pptx
MATERI PENCEGAHAN KEKERASAN SEKSUAL.pptxmedisumedi2
 
POLICY BRIEF KEJAHATAN SEKSUAL.pdf
POLICY BRIEF KEJAHATAN SEKSUAL.pdfPOLICY BRIEF KEJAHATAN SEKSUAL.pdf
POLICY BRIEF KEJAHATAN SEKSUAL.pdfHauraSyafa1
 
Menginteraksikan gender dan kesehatan reproduksi di.ppt
Menginteraksikan   gender dan kesehatan reproduksi di.pptMenginteraksikan   gender dan kesehatan reproduksi di.ppt
Menginteraksikan gender dan kesehatan reproduksi di.pptIntructuresTIK
 
contoh Kritikan jurnal
contoh Kritikan jurnalcontoh Kritikan jurnal
contoh Kritikan jurnalRohana Hamid
 
Pemberdayaan_Perempuan.pptx
Pemberdayaan_Perempuan.pptxPemberdayaan_Perempuan.pptx
Pemberdayaan_Perempuan.pptxKenshiHimura7
 
Makalah Psikologi Sosial "Prasangka" Universitas Mercubuana
Makalah Psikologi Sosial "Prasangka" Universitas MercubuanaMakalah Psikologi Sosial "Prasangka" Universitas Mercubuana
Makalah Psikologi Sosial "Prasangka" Universitas MercubuanaAndreasFN
 
Makalah kekerasan terhadap anak
Makalah kekerasan terhadap anakMakalah kekerasan terhadap anak
Makalah kekerasan terhadap anakarnoldjansen10
 
MENGATASI_Perilaku_Sex_Menyimpang_Sebaga.pptx
MENGATASI_Perilaku_Sex_Menyimpang_Sebaga.pptxMENGATASI_Perilaku_Sex_Menyimpang_Sebaga.pptx
MENGATASI_Perilaku_Sex_Menyimpang_Sebaga.pptxDESIWILDAYANI1
 

Similar to MEMUTUS RANTAI KEKERASAN PADA PEREMPUAN DAN ANAK-final (20)

Kekerasan terhadap anak jalanan
Kekerasan terhadap anak jalananKekerasan terhadap anak jalanan
Kekerasan terhadap anak jalanan
 
Handout Science Class Kriminologi 2020
Handout Science Class Kriminologi 2020Handout Science Class Kriminologi 2020
Handout Science Class Kriminologi 2020
 
Pola hubungan antara laki laki dan perempuan dalam birokrasi
Pola hubungan antara laki laki dan perempuan dalam birokrasiPola hubungan antara laki laki dan perempuan dalam birokrasi
Pola hubungan antara laki laki dan perempuan dalam birokrasi
 
ulgisb salinan.docx
ulgisb salinan.docxulgisb salinan.docx
ulgisb salinan.docx
 
Respons terhadap realiti kehidupan
Respons terhadap realiti kehidupanRespons terhadap realiti kehidupan
Respons terhadap realiti kehidupan
 
Pencegahan dan Penanggulangan KDRT JerukWudel Girisubo GunungKidul
Pencegahan dan Penanggulangan KDRT JerukWudel Girisubo GunungKidulPencegahan dan Penanggulangan KDRT JerukWudel Girisubo GunungKidul
Pencegahan dan Penanggulangan KDRT JerukWudel Girisubo GunungKidul
 
Pencegahan dan Penanggulangan KDRT JerukWudel Girisubo GKidul
Pencegahan dan Penanggulangan KDRT JerukWudel Girisubo GKidulPencegahan dan Penanggulangan KDRT JerukWudel Girisubo GKidul
Pencegahan dan Penanggulangan KDRT JerukWudel Girisubo GKidul
 
Tugas ketiga
Tugas ketigaTugas ketiga
Tugas ketiga
 
MATERI PENCEGAHAN KEKERASAN SEKSUAL.pptx
MATERI PENCEGAHAN  KEKERASAN SEKSUAL.pptxMATERI PENCEGAHAN  KEKERASAN SEKSUAL.pptx
MATERI PENCEGAHAN KEKERASAN SEKSUAL.pptx
 
10178 27513-1-sm
10178 27513-1-sm10178 27513-1-sm
10178 27513-1-sm
 
POLICY BRIEF KEJAHATAN SEKSUAL.pdf
POLICY BRIEF KEJAHATAN SEKSUAL.pdfPOLICY BRIEF KEJAHATAN SEKSUAL.pdf
POLICY BRIEF KEJAHATAN SEKSUAL.pdf
 
Isbd q
Isbd qIsbd q
Isbd q
 
Menginteraksikan gender dan kesehatan reproduksi di.ppt
Menginteraksikan   gender dan kesehatan reproduksi di.pptMenginteraksikan   gender dan kesehatan reproduksi di.ppt
Menginteraksikan gender dan kesehatan reproduksi di.ppt
 
Perilaku bully
Perilaku bullyPerilaku bully
Perilaku bully
 
contoh Kritikan jurnal
contoh Kritikan jurnalcontoh Kritikan jurnal
contoh Kritikan jurnal
 
Pemberdayaan_Perempuan.pptx
Pemberdayaan_Perempuan.pptxPemberdayaan_Perempuan.pptx
Pemberdayaan_Perempuan.pptx
 
Kespro
KesproKespro
Kespro
 
Makalah Psikologi Sosial "Prasangka" Universitas Mercubuana
Makalah Psikologi Sosial "Prasangka" Universitas MercubuanaMakalah Psikologi Sosial "Prasangka" Universitas Mercubuana
Makalah Psikologi Sosial "Prasangka" Universitas Mercubuana
 
Makalah kekerasan terhadap anak
Makalah kekerasan terhadap anakMakalah kekerasan terhadap anak
Makalah kekerasan terhadap anak
 
MENGATASI_Perilaku_Sex_Menyimpang_Sebaga.pptx
MENGATASI_Perilaku_Sex_Menyimpang_Sebaga.pptxMENGATASI_Perilaku_Sex_Menyimpang_Sebaga.pptx
MENGATASI_Perilaku_Sex_Menyimpang_Sebaga.pptx
 

More from primahendra

Brief Note-25-2017-jebakan implementasi CSR
Brief Note-25-2017-jebakan implementasi CSRBrief Note-25-2017-jebakan implementasi CSR
Brief Note-25-2017-jebakan implementasi CSRprimahendra
 
TELAAH KRITIS ATAS INISIATIF PENYUSUNAN RUU TJSL OLEH DPD
TELAAH KRITIS ATAS INISIATIF PENYUSUNAN RUU TJSL OLEH DPDTELAAH KRITIS ATAS INISIATIF PENYUSUNAN RUU TJSL OLEH DPD
TELAAH KRITIS ATAS INISIATIF PENYUSUNAN RUU TJSL OLEH DPDprimahendra
 
Brief Note-24-2016-krisis sosial
Brief Note-24-2016-krisis sosialBrief Note-24-2016-krisis sosial
Brief Note-24-2016-krisis sosialprimahendra
 
Menimbang Pengaturan CSR
Menimbang Pengaturan CSRMenimbang Pengaturan CSR
Menimbang Pengaturan CSRprimahendra
 
Brief Note-23-2016-dana desa
Brief Note-23-2016-dana desaBrief Note-23-2016-dana desa
Brief Note-23-2016-dana desaprimahendra
 
Brief Note-22-2016-social marketing
Brief Note-22-2016-social marketingBrief Note-22-2016-social marketing
Brief Note-22-2016-social marketingprimahendra
 
Brief Note-21-2016-ekonomi kerakyatan
Brief Note-21-2016-ekonomi kerakyatanBrief Note-21-2016-ekonomi kerakyatan
Brief Note-21-2016-ekonomi kerakyatanprimahendra
 
Brief Note-20-2016-cost effective CSR
Brief Note-20-2016-cost effective CSRBrief Note-20-2016-cost effective CSR
Brief Note-20-2016-cost effective CSRprimahendra
 
Brief Note-19-2016-mobilisasi sosial
Brief Note-19-2016-mobilisasi sosialBrief Note-19-2016-mobilisasi sosial
Brief Note-19-2016-mobilisasi sosialprimahendra
 
Dana Desa dan Perusahaan
Dana Desa dan PerusahaanDana Desa dan Perusahaan
Dana Desa dan Perusahaanprimahendra
 
Prospek ekonomi Indonesia
Prospek ekonomi IndonesiaProspek ekonomi Indonesia
Prospek ekonomi Indonesiaprimahendra
 
indonesia political update
indonesia political updateindonesia political update
indonesia political updateprimahendra
 
Ekonomi Indonesia-final1
Ekonomi Indonesia-final1Ekonomi Indonesia-final1
Ekonomi Indonesia-final1primahendra
 
Brief Note-18-2015-kewirausahaan sosial
Brief Note-18-2015-kewirausahaan sosialBrief Note-18-2015-kewirausahaan sosial
Brief Note-18-2015-kewirausahaan sosialprimahendra
 
Community investment
Community investmentCommunity investment
Community investmentprimahendra
 
A reflection quotes on success
A reflection quotes on successA reflection quotes on success
A reflection quotes on successprimahendra
 
CSR in Indonesia Context
CSR in Indonesia ContextCSR in Indonesia Context
CSR in Indonesia Contextprimahendra
 

More from primahendra (18)

Brief Note-25-2017-jebakan implementasi CSR
Brief Note-25-2017-jebakan implementasi CSRBrief Note-25-2017-jebakan implementasi CSR
Brief Note-25-2017-jebakan implementasi CSR
 
TELAAH KRITIS ATAS INISIATIF PENYUSUNAN RUU TJSL OLEH DPD
TELAAH KRITIS ATAS INISIATIF PENYUSUNAN RUU TJSL OLEH DPDTELAAH KRITIS ATAS INISIATIF PENYUSUNAN RUU TJSL OLEH DPD
TELAAH KRITIS ATAS INISIATIF PENYUSUNAN RUU TJSL OLEH DPD
 
Brief Note-24-2016-krisis sosial
Brief Note-24-2016-krisis sosialBrief Note-24-2016-krisis sosial
Brief Note-24-2016-krisis sosial
 
Menimbang Pengaturan CSR
Menimbang Pengaturan CSRMenimbang Pengaturan CSR
Menimbang Pengaturan CSR
 
Brief Note-23-2016-dana desa
Brief Note-23-2016-dana desaBrief Note-23-2016-dana desa
Brief Note-23-2016-dana desa
 
Brief Note-22-2016-social marketing
Brief Note-22-2016-social marketingBrief Note-22-2016-social marketing
Brief Note-22-2016-social marketing
 
Brief Note-21-2016-ekonomi kerakyatan
Brief Note-21-2016-ekonomi kerakyatanBrief Note-21-2016-ekonomi kerakyatan
Brief Note-21-2016-ekonomi kerakyatan
 
Brief Note-20-2016-cost effective CSR
Brief Note-20-2016-cost effective CSRBrief Note-20-2016-cost effective CSR
Brief Note-20-2016-cost effective CSR
 
Brief Note-19-2016-mobilisasi sosial
Brief Note-19-2016-mobilisasi sosialBrief Note-19-2016-mobilisasi sosial
Brief Note-19-2016-mobilisasi sosial
 
Dana Desa dan Perusahaan
Dana Desa dan PerusahaanDana Desa dan Perusahaan
Dana Desa dan Perusahaan
 
Prospek ekonomi Indonesia
Prospek ekonomi IndonesiaProspek ekonomi Indonesia
Prospek ekonomi Indonesia
 
Monev CSR
Monev CSRMonev CSR
Monev CSR
 
indonesia political update
indonesia political updateindonesia political update
indonesia political update
 
Ekonomi Indonesia-final1
Ekonomi Indonesia-final1Ekonomi Indonesia-final1
Ekonomi Indonesia-final1
 
Brief Note-18-2015-kewirausahaan sosial
Brief Note-18-2015-kewirausahaan sosialBrief Note-18-2015-kewirausahaan sosial
Brief Note-18-2015-kewirausahaan sosial
 
Community investment
Community investmentCommunity investment
Community investment
 
A reflection quotes on success
A reflection quotes on successA reflection quotes on success
A reflection quotes on success
 
CSR in Indonesia Context
CSR in Indonesia ContextCSR in Indonesia Context
CSR in Indonesia Context
 

MEMUTUS RANTAI KEKERASAN PADA PEREMPUAN DAN ANAK-final

  • 1. Hal 1 dari 4 MEMUTUS RANTAI KEKERASAN PADA PEREMPUAN DAN ANAK Perkumpulan Amerta Oktober 2015 Pendahuluan Beberapa waktu terakhir kita menyaksikan di layar kaca, membaca berita di koran, dan mendengar siaran radio berbagai bentuk kekerasan pada perempuan dan anak dengan intensitas dan derajat kekerasan yang tidak terbayangkan sebelumnya. Reaksi publik dan para pemangku kepentingan pada umumnya adalah terkejut dan marah, serta tuntutan untuk dilakukan penindakan dan penghukuman dengan segera dan keras. Terjadinya tindak kekerasan pada perempuan dan anak yang terus menerus, lintas batas, dan dalam bentuk yang semakin fatal memberikan pesan kuat bahwa ada sesuatu yang lebih serius perlu segera dilakukan dan apa yang dilakukan selama ini belum memadai. Paparan singkat ini adalah hasil diskusi yang dilakukan Perkumpulan Amerta untuk mengelaborasi fenomena yang memprihatinkan ini dan merumuskan beberapa langkah konkrit untuk mengatasinya. Rantai Kekerasan Kekerasan perlu dipahami bukan sekedar tindakan fisik dan kriminal yang dilakukan oleh seseorang pada orang lain. Kekerasan adalah: Segala tindakan, pembiaran, atau tatanan struktural yang berdampak pada cidera fisik, psikologis, dan sosial, pada seseorang atau kelompok tertentu. Kekerasan secara sosiologis memiliki beberapa karakteristik, yaitu:  Kekerasan sebagai ekspresi dominasi dan kekuasaan. Mereka yang melakukan kekerasan adalah yang dominan dan berkuasa (powerful) dan yang menjadi korban adalah yang lemah dan tidak berdaya (powerless). Dalam konteks sosial yang ada, perempuan dan anak seringkali merupakan pihak yang lemah dan tidak berdaya sehingga dikorbankan.  Kekerasan sebagai paradigma dan perilaku yang dipelajari. Kekerasan bukan perilaku bawaan. Kekerasan dipelajari dalam konteks sosial tertentu. Ekspresi kekerasan secara tersamar maupun telanjang, secara lisan maupun tindakan, secara langsung maupun tidak langsung, semua berkontribusi membangun budaya kekerasan yang menyebabkan paradigma dan perilaku kekerasan dipelajari oleh anggota masyarakat. Pengondisian sosial (social conditioning) merupakan proses dimana korban kekerasan belajar tentang kekerasan dan pada gilirannya dia akan menjadi pelaku kekerasan terhadap mereka yang dianggap lemah, khususnya perempuan dan anak.  Kekerasan yang tidak dikoreksi akan memburuk. Tidak ada batas dari kekerasan. Kekerasan yang tidak dikoreksi akan mengambil bentuk yang semakin lama semakin ekstrim. Pada banyak kasus, pengabaian terhadap bentuk kekerasan skala rendah
  • 2. Hal 2 dari 4 justru menjadi penguatan untuk terjadinya kekerasan pada skala yang lebih tinggi. Ucapan yang intimidatif atau melecehkan oleh satu pihak kepada pihak lain yang tidak dikoreksi berpotensi menjadi tindak pembunuhan atau perkosaan. Inilah yang disebut dengan penguatan oleh pengabaian (reinforcement by neglection) Selain itu, kekerasan terjadi pada tiga aras yang secara skematik dapat digambarkan sebagai berikut. Dalam skema diatas, seseorang dapat menjadi korban pada tiga aras. Pertama, sebagi bagian dari kelompok marjinal seseorang menjadi korban pemiskinan dan prasangka karena statusnya. Kedua, yang bersangkutan menjadi korban karena lokasi tempat tinggal yang tidak dapat dijangkau oleh pelayanan sosial dasar, khususnya pendidikan dan kesehatan. Ketiga, yang bersangkutan dapat menjadi korban pelecehan oleh orang lain atau kelompok tertentu. Perempuan dan anak dari kelompok sosial yang rentan merupakan potensi korban kekerasan yang seringkali kekerasan tersebut tidak muncul ke permukaan dan yang lebih memprihatinkan ketika muncul ke permukaan dianggap sebagai sesuatu yang tidak mendesak untuk ditangani. Perempuan dan Anak Sebagai Korban Perempuan dan anak merupakan korban yang sering terabaikan dan baru menjadi perhatian ketika sudah terlambat. Hal-hal yang membuat perempuan dan anak rentan sebagai korban adalah:  Ketidaksetaraan. Meski secara nasional dan resmi Indonesia mengakui kesetaraan perempuan dan lelaki, dalam beberapa konteks sosial di daerah perempuan dan anak memiliki posisi dan peran yang belum setara. Beberapa elemen adat dan keyakinan menempatkan perempuan dan anak sebagai objek pasif tanpa ruang memadai untuk memperjuangkan kesetaraan.  Akses. Akses yang belum merata khususnya terhadap proses pengambilan keputusan menyebabkan berbagai kebijakan dan peraturan yang bias gender dan bias anak terus terjadi dan terlanggengkan. Kekerasan Struktural Kekerasan Institusional Kekerasan Interpersonal •Pemiskinan & marjinalisasi, prasangka & kebencian •Ditujukan pada kelompok sosial tertentu, berlangsung terus menerus •Perusakan alam, ketiadaan akses pelayanan & hak dasar, •Korban adalah sejumlah orang dengan identitas/ lokasi sama •Perkelahian antar pribadi/ kelompok, tindak kriminal, pelecehan, perisakan •Korban adalah perorangan/ keluarga
  • 3. Hal 3 dari 4  Hegemoni. Hegemoni terjadi melalui pembentukan persepsi dan pola berpikir (mindset) serta nilai-nilai yang membentuk keyakinan dan penerimaan terhadap situasi yang ada. Tudingan beberapa pihak yang menyalahkan korban perkosaan karena pakaian, kendaraan yang dipergunakan, pekerjaan yang dijalani, dan hal-hal lain merupakan wujud konkrit dari hegemoni. Hegemoni juga membuat perempuan dan anak yang menjadi korban tidak merasa dikorbankan karena hegemoni membangun kesadaran palsu terhadap realita kekerasan yang dialami. Memutus Rantai Upaya memutus rantai kekerasan yang menjadikan perempuan dan anak sebagai korban telah banyak dilakukan oleh pemerintah maupun masyarakat sipil. Namun demikian mengingat kekerasan telah berkembang menjadi sebuah ideologi, budaya, bahkan cara hidup yang lintas batas, maka upaya yang lebih sistematis diperlukan. Upaya tersebut secara ringkas adalah sebagai berikut. Penutup Perempuan dan anak adalah identitas kita sebagai bangsa. Apa yang kita lakukan pada perempuan dan anak akan menentukan identitas kita sebagai bangsa, apakah kita bangsa yang beradab atau biadab. Perempuan dan anak adalah juga penentu masa depan bangsa. Bila kita membiarkan kekerasan terjadi pada perempuan dan anak, maka sesungguhnya kita sudah menentukan masa depan kita yang akan dipenuhi kekerasan dan akhirnya mengalami kepunahan. Perkumpulan Amerta mengajak semua pihak untuk bergandengan tangan dan menyingsingkan lengan baju mengakhiri rantai kekerasan pada perempuan dan anak. •Mengarusutamakan gender dan keutamaan melindungi yang lemah dalam pendidikan •Revitalisasi lembaga seperti PKK, Posyandu, Posbumil, dsb sebagai pusat pendidikan popular GAK-PA: Generasi Anti Kekerasan Pada Perempuan & Anak •Kemitraan dengan organisasi masyarakat sipil termasuk akademisi, media, organisasi perempuan •Mengembangkan sumber terbuka (open source) untuk materi anti kekerasan pada perempuan dan anak LAK PA: Liga Anti Kekerasan Pada Perempuan & Anak •Memunculkan role model pribadi atau keluarga yang memprioritaskan perempuan dan anak •Memberikan apresiasi pada lembaga penegak hukum, pemerintah daerah, dan kelompok yang proaktif melindungi perempuan dan anak JAK PA: Juara Anti Kekerasan Pada Perempuan & Anak
  • 4. Hal 4 dari 4 adalah jejaring para praktisi CSR yang mengembangkan metode dan praktik terbaik CSR untuk mendukung berbagai organisasi dan perusahaan mengembangkan CSR dan mewujudkan kinerja sosial yang efektif dan berkelanjutan. PERKUMPULAN AMERTA mengembangkan kompetensi dalam:  SOCIAL STUDY. Berbagai kajian dan penilaian seperti PRA (Participatory Rural Appraisal), PLA (Participatory Learning Action), Baseline Study, Studi Dampak, Social Risk Assessment, SEAGA (Socio-Economic & Gender Analysis), SLA (Sustainable Livelihood Analysis), HRIA (Human Rights Impact Assessment).  SOCIAL PROGRAM PLANNING & PROGRAMMING. Perumusan rencana strategis dan program sosial berbasis konteks lokal dan model bisnis adalah langkah lanjut yang dilaksanakan untuk memastikan program sosial dilaksanakan efektif dan efisien.  SOCIAL PROJECT MANAGEMENT. Berbagai bentuk program dan kegiatan yang dilakukan oleh organisasi dan perusahaan perlu didesain untuk memiliki dampak sosial. Microfinance& small business development, community organizing& facilitation, behavior change & social marketing dan advocacy adalah bentuk-bentuk program sosial di lapangan. Kantor: Jl. PuloAsem Utara A 20 Kelurahan Jati, Pulo Gadung, Jakarta 13220, Indonesia Ph: 62-21-29833288; Fax: 62-21-4719005 www.amerta.id