Dokumen tersebut membahas tentang perilaku menyimpang dan pengendalian sosial dalam masyarakat. Perilaku menyimpang dijelaskan sebagai perilaku yang tidak sesuai dengan norma yang berlaku, yang disebabkan oleh berbagai faktor seperti sosialisasi yang tidak sempurna, pengaruh subkultur, atau proses belajar menyimpang. Pengendalian sosial bertujuan mencegah atau menangani perilaku menyimpang melalui berbagai
2. PERILAKU = SIKAP
MENYIMPANG = Tidak sesuai aturan
Perilaku Menyimpang adalah perilaku yang tidak sesuai dengan norma / aturan yang berlaku.
PENYEBAB :
• Penyimpangan sebagai akibat dari sosialisasi yang tidak sempurna
Individu tidak dapat membedakan hal yang tidak wajar dengan yang wajar
Mis : anak sulung perempuan dapat berperilaku seperti laki-laki sebagai akibat sosialisasi yang tidak
sempurna di lingkungan keluarganya, karena bertindak sebagai ayahnya yang telah meninggal.
• Penyimpangan karena hasil sosialisasi subkebudayaan menyimpang
Perilaku menyimpang dianggap sebagai sesuatu yang wajar yang sudah tertanam dalam kepribadian
masyarakat itu.
Mis : Seorang yang tinggal di daerah orang-orang yang suka mencuri, akan menganggap mencuri sebagai
sesuatu yang wajar dilakukan.
• Penyimpangan karena hasil proses belajar menyimpang
Seseorang belajar melakukan hal-hal yang menyimpang
Mis : Seorang anak yang mula-mula mencuri uang dengan nominal kecil, lama-kelamaan akan belajar mencuri
dalam jumlah yang lebih besar.
3. JENIS - JENIS
Berdasarkan
sifatnya
Penyimpangan Positif
Tidak sesuai aturan, namun dampaknya positif terhadap sistem
sosial.
Contoh : seorang wanita yang ingin menjadi wanita karier
menunjukkan adanya penyimpangan berupa
emansipasi.
Penyimpangan Negatif
Berdampak buruk dan mengganggu sistem sosial.
Contoh : pencurian, pembunuhan, pemerkosaan, dsb.
4. JENIS - JENIS
Berdasarkan
kekerapannya
Penyimpangan Primer
Bersifat sementara/tidak berulang, masih dapat diterima
masyarakat.
Contoh : siswa yang terlambat, orang yang melanggar rambu
lalu lintas.
Penyimpangan Sekunder
Dilakukan secara terus menerus, dan mengganggu masyarakat.
Contoh : pencuri, pemabuk, penodong, dsb.
5. JENIS - JENIS
Berdasarkan
jumlah pelaku
Penyimpangan Individual
Dilakukan sendiri, tanpa bantuan orang lain
Contoh : seseorang yang mencuri
Penyimpangan Kelompok
Dilakukan oleh sekelompok orang.
Contoh : tawuran pelajar.
6. TEORI PERILAKU MENYIMPANG
1. Teori Pergaulan Berbeda (Differential Association)
- Dikemukakan oleh Edwin H. Sutherland
- Penyimpangan akibat pergaulan dengan sekelompok orang yang telah menyimpang.
Contoh : seseorang yang bergaul dengan pembolos lama kelamaan akan ikut membolos.
2. Teori Labelling
- Dikemukakan oleh Edwin M. Lemert
- Penyimpangan terjadi akibat labelling (cap) yang diberikan oleh masyarakat kepada seseorang.
Contoh : seseorang yang pernah mencuri dan telah dicap “pencuri” oleh masyarakat akan terganggu
dengan julukan tersebut meskipun ia sudah tidak mencuri. Pada akhirnya karena terus
menerus dicap seperti itu, ia akan benar-benar mencuri.
7. 3. Teori Anomie
- Dikemukakan oleh Emile Durkheim dan Robert K. Merton
- Penyimpangan terjadi karena tidak ada norma yang dipatuhi secara teguh dan diterima secara luas
(Emile Durkheim)
- Struktur sosial bukan hanya menghasilkan perilaku yang konformis saja, tetapi juga menghasilkan
perilaku menyimpang (Robert K. Merton)
4. Teori Sosialisasi
- Perilaku menyimpang disebabkan oleh adanya gangguan pada proses penyerapan dan pengalaman
nilai-nilai tersebut dalam perilaku seseorang.
5. Teori Fungsi
- Perilaku menyimpang memiliki fungsi yang positif karena setiap individu berbeda dengan yang lain.
Jika perilaku menyimpang ada, maka moralitas dan hukum dapat berkembang secara normal.
8. 6. Teori Konflik
- Penyimpangan akibat kurangnya kesepakatan karena terdapat sejumlah kebudayaan khusus
7. Teori Pengendalian
- Perilaku menyimpang akibat kesepakatan tentang nilai-nilai tertentu dalam masyarakat.
8. Teori Biologi
- Dikemukakan oleh Bruce J. Cohen, Cesare, dan Lombroso
- Beberapa tipe tubuh tertentu lebih cenderung melakukan perilaku menyimpang dibanding tipe-tipe
tubuh lainnya.
9. Pengendalian Sosial
Adalah upaya yang dilakukan untuk mencegah atau mengatasi perilaku menyimpang.
JENIS-JENIS :
Berdasarkan
Waktunya
Pengendalian Preventif
Pengendalian yang dilakukan sebelum penyimpangan terjadi.
Pengendalian yang dilakukan setelah penyimpangan terjadi.
Pengendalian Represif
Contoh : Nasihat, anjuran, dll.
Contoh : Teguran, sanksi, denda, dll.
10. Pengendalian Sosial
JENIS-JENIS :
Berdasarkan
Petugasnya
Pengendalian Sosial Formal
Pengendalian yang dilakukan oleh aparatur negara.
Pengendalian yang dilakukan oleh masyarakat biasa.
Pengendalian Sosial Nonformal
Contoh : Pengamanan yang dilakukan oleh polisi, tentara, KPK, dll.
Contoh : Bentuk unjuk rasa oleh mahasiswa, warga, dll.
11. Pengendalian Sosial
JENIS-JENIS :
Berdasarkan
Sifatnya
Pengendalian Kuratif
Pengendalian yang dilakukan untuk membina atau menyembuhkan
pelaku penyimpangan.
Pengendalian yang dilakukan dengan mempercayakan, mengikut-
sertakan pelaku pada kegiatan yang menunjang pengendalian.
Pengendalian Partisipatif
Contoh : Pembinaan terhadap mantan pengguna narkoba.
Contoh : Mantan pencuri yang ditugaskan menjadi aparar keamanan.
12. Pengendalian Sosial
JENIS-JENIS :
Berdasarkan
Caranya
Pengendalian Persuasif
Pengendalian sosial yang dilakukan tanpa paksaan atau kekerasan.
Pengendalian yang dilakukan dengan menggunakan paksaan atau
kekerasan.
Pengendalian Koersif
Contoh : Pemberian penyuluhan atau nasehat kepada pelaku
penyimpangan.
Contoh : Pedagang kaki lima yang menjual di tepi jalan, aparat
biasanya melakukan penggusuran atau pemaksaan terhadap daganggan
mereka.