Dokumen tersebut membahas tentang sistem monitoring dan evaluasi program CSR perusahaan, mencakup pengertian, tujuan, prinsip, dan perencanaan monitoring serta evaluasi agar pelaksanaan program CSR dapat dievaluasi dan ditingkatkan kualitasnya secara berkelanjutan."
2. 2
rizaprimahendra@gmail.com
PENGANTAR
Monitoring dan evaluasi yang akan dikembangkan dimaksudkan untuk memastikan bahwa
kegiatan CSR di lapangan dilaksanakan sesuai dengan rencana dan agenda bisnis yang
ditetapkan serta mampu beradaptasi terhadap kondisi lapangan yang berbeda-beda. Untuk
memastikan bahwa semua pihak yang terkait dengan pelaksanaan kegiatan memiliki
pemahaman dan kualitas yang setara dalam melaksanakan monitoring dan evaluasi maka
diperlukan acuan pelaksanaan monitoring dan evaluasi.
Pentingnya monitoring dan evaluasi sebagai mekanisme pengukuran hasil dalam manajemen
CSR dapat dirumuskan sebagai berikut.
Jika kita tidak dapat mengukur hasil, kita tidak dapat
membedakan keberhasilan dengan kegagalan
Jika kita tidak dapat melihat keberhasilan, kita tidak dapat
memberi penghargaan
Jika kita tidak dapat menghargai keberhasilan, kita mungkin
memberi penghargaan pada kegagalan
Jika kita tidak dapat melihat keberhasilan, kita tidak dapat
belajar darinya
Jika kita tidak dapat mengenali kegagalan, kita tidak dapat
mengoreksinya
Jika kita dapat menunjukkan hasil, kita akan memenangkan
dukungan banyak pihak
TUJUAN
Monitoring dan evaluasi dilaksanakan dengan tujuan:
Sebagai alat pengambil kebijakan untuk mengembangkan kebijakan, program, dan
kegiatan sesuai dengan kebutuhan lapangan dan rencana bisnis
Sebagai sarana untuk menentukan apakah kebijakan, program, maupun kegiatan yang
berlangsung perlu diperluas dan diperkuat, diperbaiki, atau dihentikan
Untuk menilai efektivitas dan efisiensi secara menyeluruh dari kebijakan, program,
dan kegiatan terkait dengan dampak dan implikasi secara langsung maupun tidak
langsung, efektivitas biaya, dan keberlanjutan
3. 3
rizaprimahendra@gmail.com
PRINSIP-PRINSIP MONITORING DAN EVALUASI
Monitoring dan evaluasi mendukung tata kelola yang baik
Transparansi: semua temuan disampaikan kepada pemangku kepentingan utama
Akuntabilitas: mendorong tanggung gugat pelaksanaan agenda CSR
Partisipasi: memfasilitasi keterlibatan pemangku kepentingan khususnya penerima
manfaat
Monitoring dan evaluasi dilaksanakan dengan etis dan penuh integritas
Kerahasiaan: memastikan penggunaan yang bertanggung jawab dari informasi dan
data yang sensistif
Objektif: mempergunakan pendekatan, metode, dan alat yang mengupayakan akurasi
dan keseimbangan informasi
Pelibatan pihak-pihak yang sesuai: semua pihak yang terkait harus mendapat
kesempatan untuk berkontribusi
Monitoring dan evaluasi yang bermanfaat
Terintegrasi dengan agenda CSR: dilaksanakan sesuai dengan prioritas CSR dan
memberikan umpan balik efektivitas agenda CSR
Peduli konteks: memperhatikan konteks dimana kegiatan dilaksanakan sehingga
umpan balik menjadi sesuai dan mendukung perbaikan terus menerus
Berorientasi kualitas: memastikan peningkatan kualitas proses dan hasil dari agenda
CSR
Monitoring dan evaluasi yang dilaksanakan secara efektif
Terencana: dilaksanakan dengan jadwal dan sesuai dengan siklus kegiatan
Terkelola: wewenang, otoritas, dan proses yang dirumuskan dengan baik
Sistematis: didesain sebagai sistem bukan kegiatan yang terpisah dari pelaksanaan
agenda CSR
4. 4
rizaprimahendra@gmail.com
PENGERTIAN MONITORING DAN EVALUASI
Monitoring dan evaluasi pada dasarnya adalah bagian dari siklus manajemen berbasis hasil
yang secara skematik dapat digambarkan sebagai berikut.
Monitoring
Pengertian: adalah proses yang terus menerus mengumpulkan dan menganalisa data dan
informasi pelaksanaan kebijakan, program, dan kegiatan CSR; menilainya berdasar indikator
dan target yang telah ditetapkan; serta merumuskan hal-hal yang diperlukan untuk mengatasi
penyimpangan ataupun memastikan pencapaian target.
Monitoring akan menyediakan kepada pengelola dan pemangku kepentingan informasi tentang
kemajuan pelaksanaan kegiatan, termasuk didalamnya adalah masalah dan penanganannya,
penggunaan anggaran, maupun kerangka waktu penyelesaian. Melalui monitoring upaya
perbaikan sementara kegiatan berlangsung dapat dilaksanakan.
5. 5
rizaprimahendra@gmail.com
Aras:
Input Apakah sumber daya yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan
telah tersedia dalam kuantitas dan kualitas yang sesuai; bila tidak ada
apakah telah ada pengganti. Apakah semua prasyarat dan prakondisi
sudah terpenuhi
Aktivitas Apakah kegiatan dilaksanakan sesuai jadwal dan rencana; apakah SOP
dan tata kelola (governance) ditaati; hal-hal yang harus diadaptasi
Output Apakah hasil kegiatan sesuai dengan indikator dan target; bila ada
penyimpangan, apa yang menjadi sebab dan bagaimana mengoreksinya
Evaluasi
Pengertian: adalah telaah dari kebijakan, program, dan kegiatan CSR yang berjalan
berdasarkan konteks, relevansi, dampak dan outcomes, keberlanjutan, efektivitas dan
efisiensi berdasar data dan informasi yang kredibel.
Evaluasi akan memberikan masukan kepada pengambil kebijakan dan penanggung jawab
tentang efektivitas kebijakan dan program, dampak dan pengaruh yang ditimbukan secara
langsung maupun tidak, relevansi kegiatan dengan konteks, serta inisiatif dan adaptasi
lapangan yang dapat menjadi praktik terbaik (best practices). Semuanya akan menjadi
sarana perbaikan kebijakan, penguatan kelembagaan dan tata kelola, penetapan anggaran
serta penilaian terhadap keberlanjutan program dan kegiatan.
Aras:
Evaluasi
Proyek/Kegiatan
Evaluasi kesiapan pelaksanaan dan evaluasi akhir proyek, kinerja dari
pengelola proyek/kegiatan terutama dikaitkan dengan pencapaian
target, anggaran, dan kerangka waktu
Evaluasi Program Evaluasi implementasi program dalam proyek/kegiatan, efektivitas
intervensi, keberlanjutan serta tata kelola pelaksanaan program
Evaluasi Dampak Dampak jangka panjang yang dihasilkan dari pelaksanaan intervensi
CSR secara langsung maupun tidak langsung, direncanakan maupun
tidak direncanakan
Evaluasi Tematik Evaluasi tentang tema tertentu (perempuan dan anak, lingkungan,
konflik, dsb) dari beberapa intervensi/program CSR
Evaluasi
Kelembagaan
Evaluasi tentang tata kelembagaan dan tata kelola termasuk
didalamnya proses dan sistem kerja dikaitkan terutama dengan
efektivitas pencapaian prioritas agenda nasional
6. 6
rizaprimahendra@gmail.com
DISTRIBUSI TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB
Distribusi tugas dan tanggung jawab dalam melaksanakan monitoring dan evaluasi berada
pada tiga jenjang.
1. Perusahaan melaksanakan monitoring dan evaluasi pada kebijakan nasional khususnya
yang berada pada cakupan CSR manusia, kebudayaan, dan CSR sosial. Selain itu
berbagai agenda CSR seperti yang dipaparkan dalam Visi dan/atau MISI yang memiliki
karakteristik lintas sector/isu dan lintas wilayah juga menjadi cakupan dari
Perusahaan.
2. Kementrian/Lembaga teknis melaksanakan monitoring dan evaluasi pada kebijakan
kementrian yang merupakan turunan dari kebijakan nasional. Pelaksanaan agenda
CSR sektoral atau teknis juga merupakan wilayah tanggung jawab dari
kementrian/lembaga teknis.
3. Pengelola program/proyek secara khusus melakukan monitoring dan evaluasi pada
kebijakan operasional dan pelaksanaan kegiatan CSR yang ditugaskan.
Distribusi tugas dan tanggung jawab tersebut dapat disusun dalam skema sebagai berikut.
•Kebijakan bisnis
•Program CSR lintas
sektor dan lintas
stakeholder
Perusahaan
•Kebijakan operasional
•Strategi dan
pendekatan program
CSR
Pelaksana •Operasional lapangan
•Optimalisasi sumber
daya lokal
Komunitas
7. 7
rizaprimahendra@gmail.com
PERENCANAAN MONITORING DAN EVALUASI
Penyusunan Kerangka Logis
Kerangka logis adalah urutan yang mengaitkan dari hasil yang diharapkan dari pelaksanaan
program/ agenda CSR dengan outcomes, output, kegiatan, dan input. Kerangka logis disusun
sebagai berikut:
Visi: ______________________________________________________
Misi: ______________________________________________________
Area: ______________________________________________________
INPUT KEGIATAN OUTPUT OUTCOMES DAMPAK
Identifikasi sumber
daya yang
dibutuhkan untuk
melaksanakan
kegiatan
Identifikasi
kegiatan apa saja
yang diperlukan
untuk menghasilkan
output
Satu kegiatan
dapat menghasilkan
lebih dari satu
output
Hasil langsung dari
pelaksanaan
kegiatan
Dalam jangka
menengah output
akan menjadi
outcomes,
karenanya rumusan
output harus
relevan dengan
outcomes
Perubahan jangka
panjang yang
diharapkan terkait
dengan perubahan
pengetahuan,
sikap, dan perilaku
dari penerima
manfaat.
Outcomes menjadi
penentu pencapaian
tujuan program
Perubahan jangka
panjang, dampak
pada pengurangan
aspek negatif
(penyakit, kriminal,
kemiskinan, dsb)
dan/atau
penambahan aspek
positif (usia
harapan hidup,
pendapatan, etc)
Penetapan Indikator, Target dan Kerangka Waktu
Setelah impact, outcomes, output, kegiatan, dan input dirumuskan, maka untuk masing-
masing aspek perlu dilengkapi dengan indikator, target dan kerangka waktu.
Indikator adalah hal-hal yang dapat
diukur dan diobservasi dari suatu
kondisi sehingga memberikan
informasi mengenai status kondisi
tersebut. Contoh: indikator
kemiskinan dapat diukur dari
pendapatan, pengeluaran, atau kepemilikan. Rumusan indikator sebaiknya juga sudah
mencakup ukuran untuk setiap indikator. Ukuran adalah instrumen, alat, atau metode
Baseline
Data
Perbaikan
Diinginkan
TARGET
8. 8
rizaprimahendra@gmail.com
yang dapat menyediakan data terukur. Contoh: ukuran untuk pendapatan keluarga miskin
adalah pendapatan uang cash yang diperoleh seluruh anggota keluarga dalam sehari
Target adalah nilai atau tingkat dari ukuran yang diinginkan pada waktu tertentu di masa
depan. Contoh: pendapatan keluarga miskin meningkat sebanyak 50% dalam satu tahun.
Untuk dapat diketahui apakah terdapat kemajuan atau perbaikan, maka target sebaiknya
dilengkapi dengan benchmark atau baseline.
Kerangka waktu adalah perkiraan waktu terbaik ketersediaan input, pelaksanaan
kegiatan, pencapaian output, outcomes dapat diobservasi, dan dampak dapat dikaji.
MATRIK PERENCANAAN
INPUT KEGIATAN OUTPUT OUTCOMES DAMPAK
RUMUSAN
INDIKATOR
TARGET
KERANGKA
WAKTU
Untuk setiap indikator dan target yang ditetapkan data yang diperlukan dan sumber data
sehingga dapat dilakukan monitoring dan evaluasi sesuai dalam kerangka waktu yang ada.
Data primer adalah data yang didapatkan langsung dari lapangan dan dapat berbentuk data
kuantitatif, data kualitatif, maupun data visual. Data sekunder adalah data yang dikumpulkan
dari sumber-sumber tertulis yang dapat dipertanggung jawabkan. Secara skematis setiap
indikator berikut data dan metode pengumpulan datanya dapat digambarkan sebagai berikut.
Sumber
Jenis Data
Rumusan Indikator Indikator A
Primer
Observasi
Interview/
Diskusi
Survey/
Sensus
Sekunder
Laporan Publikasi
9. 9
rizaprimahendra@gmail.com
Pengelolaan Data
Kegiatan monitoring dan evaluasi bertumpu pada kegiatan utama yaitu pengelolaan data.
Secara skematis pengumpulan data mencakup hal-hal sebagai berikut:
TAHAP PENGOLAHAN DESKRIPSI
01 Sumber Data apa yang akan dikumpulkan, berasal dari mana, apakah
terdapat tiga sumber atau jenis data, apakah membutuhkan
proxy
02 Pengumpulan Siapa yang akan mengumpulkan data, bagaimana cara
mengumpulkan, berapa lama waktu mengumpulkan, dan
berapa sering pengumpulan data dilaksanakan
03 Penggabungan dan
Penyimpanan
Bagaimana data yang berbeda dari sumber yang berbeda
digabungkan/dikombinasikan, dimana dan oleh siapa data
disimpan, disimpan dalam format/dengan cara apa
04 Analisa Analisa data adalah proses untuk memeriksa,
membersihkan, mentransformasi, dan membuat model dari
data dengan tujuan menghasilkan informasi yang berguna.
Memeriksa adalah memastikan akurasi dan konsistensi data
yang dikumpulkan, membersihkan adalah memisahkan data
yang dapat dipergunakan dan yang tidak, mentransformasi
adalah mengubah data dalam format yang sesuai
(persentase, tabel, timeline, narasi, dsb), membuat model
adalah menyusun semua data dalam satu kerangka,
deskripsi, logika.
05 Pelaporan Kepada siapa informasi/hasil analisa data disampaikan,
untuk kepentingan apa, dan disampaikan seberapa sering
06 Pemanfaatan Bagaimana informasi/hasil analisa akan dimanfaatkan, siapa
saja yang akan memanfaatkan
Pemangku Kepentingan
Proses perencanaan monitoring dan evaluasi perlu sejak awal mengidentifikasi pemangku
kepentingan dari kegiatan yang akan dilaksanakan. Identifikasi ini diperlukan untuk
menentukan sejauh mana dan dalam bentuk apa keterlibatan mereka dalam proses
monitoring dan evaluasi. Identifikasi pemangku kepentingan dan perumusan keterlibatan
mereka dapat dilakukan dengan memanfaatkan tabel berikut.
10. 10
rizaprimahendra@gmail.com
Stakeholder Peran dan
Keterlibatan
Kepentingan
dalam
Monitoring-
Evaluasi
(penerima
manfaat/ dampak,
pelaksana,
penanggung jawab,
dll)
Bentuk
Keterlibatan
dalam
Monitoring-
Evaluasi
Kapan dan
Berapa Sering
Terlibat
(awal,
implementasi,
segera setelah
selesai; sekali
periodik, dsb)
Eksternal
Internal
Alat Monitoring
Monitoring dilakukan dengan menggunakan indikator dan target sebagai acuan utama.
Kinerja pelaksanaan program/proyek dinilai berdasarkan pencapaian target dengan
memperhatikan asumsi-asumsi atau resiko yang telah diidentifikasi sebelum program/proyek
berjalan. Pencapaian kinerja perlu dilengkapi dengan sumber data dan penjelasan mengapa
target tercapai atau tidak tercapai. Langkah berikutnya adalah merumuskan rekomendasi
untuk memperbaiki atau mempertahankan kinerja pencapaian target.
TABEL MONITORING
Program/Proyek: Periode:
Lokasi: Pelaksana:
INDIKATOR TARGET PENCAPAIAN PENJELASAN REKOMENDASI
1.
2.
3.
Alat Evaluasi
Evaluasi dilaksanakan dengan memperhatikan tigas aspek utama yaitu kebijakan/strategi,
operasi pelaksanaan program/proyek, dan pembelajaran. Seperti telah dipaparkan diatas,
terdapat beberapa jenis evaluasi proyek, evaluasi program, evaluasi dampak, evaluasi
tematik, dan evaluasi kelembagaan. Jenis dan tujuan evaluasi perlu sejak awal ditentukan
11. 11
rizaprimahendra@gmail.com
sehingga pelaksanaan evaluasi dapat efektif. Bahan dasar evaluasi adalah laporan monitoring
yang dapat dilengkapi dengan kajian/verifikasi lapangan. Tabel yang dapat dipergunakan
sebagai alat bantu evaluasi adalah sebagai berikut.
TABEL EVALUASI
Program/Proyek: Jenis Evaluasi:
Lokasi: Pelaksana:
Periode Pelaksanaan: Tanggal Evaluasi:
ASPEK DESKRIPSI TELAAH KESIMPULAN &
REKOMENDASI
Kebijakan/Strategi Apakah kita melakukan hal yang
benar?
Hasil program/proyek sesuai
dengan maksud
Proses perubahan yang
direncanaka terealisir
Dampak langsung maupun
tidak langsung
Operasi Apakah kita telah melaksanakan
secara benar?
Efektivitas pencapaian
outcomes
Efisiensi pemanfaatan sumber
daya
Tanggapan/manfaat pada
penerima manfaat/pemangku
kepentingan
Pembelajaran Apakah perbaikan yang dapat
dilaksanakan?
Praktik terbaik dari program/
proyek
Pembelajaran yang didapat
(positif/negative,
langsung/tidak)
Alternatif perbaikan yang
dapat dilaksanakan
Alat Pengumpulan Data
Terdapat berbagai macam teknik pengumpulan data untuk kegiatan CSR. Berikut dipaparkan
empat jenis alat pengumpulan data yang paling sering dipergunakan dan dapat
dipertimbangkan untuk dikombinasikan.
12. 12
rizaprimahendra@gmail.com
Alternatif Alat
Karakteristik Observasi Survey-Sensus
Interview dan
Diskusi
Laporan &
Publikasi
Biaya
Bila wilayah
observasi luas,
biaya cukup tinggi
Survey akan lebih
rendah daripada
sensus
Interview secara
individual akan
membutuhkan biaya
lebih tinggi
dibanding diskusi
panel/FGD
Secara umum
membutuhkan biaya
yang relatif rendah
Pelaksanaan
Observasi
dilaksanakan
dengan
mengunjungi secara
langsung lokasi atau
penerima manfaat
dan
mendokumentasikan
temuan lapangan
Survey
dilaksanakan
dengan menetapkan
sample dan
melakukan
pengambilan data
menggunakan
sample.
Sensus
mengumpulkan data
dengan mendatangi
semua
subyek/populasi
Interview
dilaksanakan
dengan tatap muka
satu persatu.
Diskusi
dilaksanakan
dengan
mengumpulkan
sejumlah
narasumber
sehingga dapat
verifikasi langsung
Pengumpulan
berbagai laporan
dan publikasi yang
relevan, diikuti
dengan pemilahan,
pemilihan, dan
pengelompokan
data dan informasi
yang relevan
Jenis Data
Observasi terutama
untuk mendapatkan
data visual
Survey dan sensus
menampilkan data
kuantitatif. Survey
menggunakan
sample.
Dimaksudkan untuk
mendapatkan data
kualitatif dan
konteks.
Dipergunakan untuk
mendapatkan data
sekunder dari
beragam sumber.
Waktu
Penyelesaian
Sedang. Luas
wilayah akan
menentukan lama
observasi
Sedang ke lama.
Survey lebih cepat
dilaksanakan
daripada sensus
Sedang. Diskusi
akan lebih cepat
dilaksanakan
daripada interview
Pendek ke sedang.
Jumlah dan jenis
laporan/publikasi
menentukan waktu
Prasyarat
Membutuhkan
observer yang
memiliki
pengalaman agar
dapat efektif
Kualitas
enumerator dan
sistem verifikasi
akan menentukan
akurasi data
Pewawancara dan
fasilitator yang
trampil diperlukan
untuk mendapat
data berkualitas
Keragaman laporan
dan publikasi
sangat diperlukan.
Peneliti harus dapat
mengkombinasi
temuan
Keterlibatan
Pemangku
Kepentingan
Sedang Sedang Tinggi Rendah
13. 13
rizaprimahendra@gmail.com
PENUTUP
Disadari sepenuhnya proses monitoring dan evaluasi untuk kegiatan CSR membutuhkan
keterlibatan semua pihak. Tiga hal yang perlu menjadi prasyarat dasar adalah: distribusi
peran dan tanggung jawab yang jelas, ketersediaan sumber daya yang berkualitas dan
memadai, serta penataan kelembagaan.
Proses monitoring dan evaluasi dapat dilaksanakan secara internal atau eksternal. Proses
monitoring dan evaluasi internal memungkinkan monitoring dan evaluasi dilaksanakan relatif
cepat dan mudah karena tidak membutuhkan proses pengadaan konsultan eksternal serta
yang melakukan lebih memahami maksud dan tujuan kebijakan, program, maupun kegiatan
namun bila tidak dikelola dengan baik berpotensi memunculkan konflik kepentingan. Proses
monitoring dan evaluasi eksternal meminimalisir konflik kepentingan dan bila dilakukan
dengan benar akan memberikan masukan dan perspektif yang lebih kaya.
Pada saat ini proses monitoring dan evaluasi dituntut untuk dilaksanakan secara terbuka dan
partisipatif, yang memberikan ruang partisipasi kepada pemangku kepentingan terutama
penerima manfaat/dampak. Pendekatan partisipatif memperkaya proses monitoring dan
evaluasi dengan konteks, masukan, dan perspektif lapangan.
Akhirnya, kegiatan monitoring dan evaluasi perlu terlembaga menjadi mekanisme yang secara
inheren melekat pada manajemen CSR.
AMERTA Social Consulting & Resourcing
Jl. PuloAsem Utara A 20
Kelurahan Jati, Pulo Gadung, Jakarta 13220, Indonesia
Ph: 62-21-29833288; Fax: 62-21-4719005
www.amerta.id