SlideShare a Scribd company logo
1 of 14
Download to read offline
Menimbang
Pengaturan
CSR
Masukan untuk RDPU
DPD – RI
Juni, 2016
Metodologi: RIA
Regulatory Impact
Analysis (RIA)
merupakan proses
analisa & komunikasi
secara sistematis
kebijakan, baik
kebijakan baru, maupun
yang sudah ada
Identifikasi &
analisa masalah
Identifikasi &
analisa masalah
Penetapan tujuanPenetapan tujuan
Pengembangan
alternatif kebijakan
Pengembangan
alternatif kebijakan
Penilaian &
pemilihan alternatif
Penilaian &
pemilihan alternatif
Penyusunan strategi
implementasi
Penyusunan strategi
implementasi
Konsultansi
Publik
6/20/2016 www.amerta.id 2
Identifikasi & Analisa Masalah:
Siapa Subyek yang Diatur?
Perusahaan
(Corporate)
Perusahaan
(Corporate)
PerseroanPerseroan
TerbukaTerbuka
TertutupTertutup
BUMNBUMN
>51% saham
negara
>51% saham
negara
• UU 8/95 Pasar Modal
• UU 40/09 Penanaman
Modal
• UU 40/07 Perseroan
terbatas
• PP 47/12 CSR
• UU 19/03
• Per09/MBU/07/2015-
tentang PKBL BUMN
Good
Governance!
6/20/2016 www.amerta.id 3
Identifikasi & Analisa Masalah:
Mengatur Apa?
Damage
Lingkungan Hidup
(UU 32/09)
Kehutanan
(UU 18/13)
Minerba
(UU 4/09)
Ketenagakerjaan
(UU 13/03)
• CSR bukan dana, tetapi
tanggung jawab terhadap
apapun dampak
keputusan dan aktivitas
bisnis perusahaan.
• Alasan CSR perlu diatur
karena kekhawatiran
munculnya kerusakan
(damage)
• Saat ini sudah banyak
peraturan yang mengatur,
mengawasi, menata,
maupun memberikan
sanksi terhadap damage.
6/20/2016 www.amerta.id 4
Identifikasi & Analisa Masalah:
Mengatur Apa?
ContributionContribution
Pajak/RetribusiPajak/Retribusi
Lapangan KerjaLapangan Kerja
Rantai Pasok &
Pasar
Rantai Pasok &
Pasar
Others (CSR):
UU 25/04 & 6/14
Others (CSR):
UU 25/04 & 6/14
• CSR BUKAN kontribusi
utama perusahaan
• Meningkatkan kontribusi
berarti memberikan
kondisi bagi perusahaan
untuk mengembangkan
usaha bukan membebani
• Kontribusi juga sudah
diatur dalam PP 93/10
tentang sumbangan dan
biaya yang dapat
dikurangkan dari
penghasilan bruto
6/20/2016 www.amerta.id 5
Alur Kontribusi Finansial Perusahaan
6/20/2016 6
PerusahaanPerusahaan
APBNAPBN
APBDAPBD
KomunitasKomunitas
Pajak, Royalti,
Retribusi
Pajak,
Royalti,
Retribusi
CSR
Program
Nasional
DAU, DAK, DBH
Pelayanan Umum,
Pembangunan
Musrenbang
Mus Des
www.amerta.id
Identifikasi & Analisa Masalah:
Masalah-Masalah Terkait CSR?
Peraturan lokal tentang CSRPeraturan lokal tentang CSR
Pemerasan atas nama CSRPemerasan atas nama CSR
‘Pencucian’ (washing) dengan nama CSR‘Pencucian’ (washing) dengan nama CSR
Suap & korupsi dengan selubung CSRSuap & korupsi dengan selubung CSR
Social Responsibility? Tanpa Corporate?Social Responsibility? Tanpa Corporate?
6/20/2016 www.amerta.id 7
Tujuan Kebijakan/Pengaturan
Keberlanjutan
Operasi
Keberlanjutan
Operasi
Tata Kelola
yang Baik
Tata Kelola
yang Baik
Iklim UsahaIklim Usaha
• Ketiga tujuan bersifat
saling mengandaikan.
• Penekanan atau
pengabaian pada salah
satu aspek akan
berdampak pada
semua
6/20/2016 www.amerta.id 8
Alternatif
1. Revisi
UU
Terkait
1. Revisi
UU
Terkait
2. Revisi
Peraturan
dibawah
UU PT
2. Revisi
Peraturan
dibawah
UU PT
3.
Batalkan
peraturan
terkait
3.
Batalkan
peraturan
terkait
4. Susun
UUTJS
4. Susun
UUTJS
1. UU terkait mencakup
yang mengatur badan
hukum, usaha, sektor.
2. Peraturan dibawah PT
mencakup PP dan
Permen
3. Perda dan peraturan
lain terkait CSR
serentak dicabut
4. Menyusun UU tentang
Tanggung Jawab Sosial
6/20/2016 www.amerta.id 9
Alternatif
Apakah pemerintah perlu memiliki tanggung jawab
sosial?
• Kapasitas fiskal mayoritas
daerah rendah
• Pendapatan semakin
rendah
• Prioritas belanja salah,
sehingga alokasi untuk
pembangunan dan
pelayanan rendah
• Beberapa ‘tanggung jawab
sosial’ pemerintah,
sudahkah dilaksanakan?
– UU 11/09 tentang
Kesejahteraan Sosial
– UU 25/09 tentang
Pelayanan Publik
– UU 20/08 tentang usaha
kecil dan menengah
– Alokasi 20% APBN dan
APBD untuk pendidikan
– dlsb…
6/20/2016 www.amerta.id 10
Alternatif
Apakah masyarakat sipil perlu memiliki tanggung
jawab sosial?
• Pelaksanaan UU 16/01 dan perubahannya 28/04
tentangYayasan, berapa banyak yang melaksanakan
disclosure keuangan tahunan?
• Pelaksanaan UU 17/13 tentang Ormas, berapa
banyak yang melaksanakan tata kelola,
kewajiban/larangan, pelaporan pajak, dsb?
• Organisasi masyarakat sipil penerima bantuan
APBD/APBN, mengumpulkan donasi, menggalang
sumber daya masyarakat, bagaimana menilai
tanggung jawab sosial?
6/20/2016 www.amerta.id 11
Menggagas UU Tanggung Jawab Sosial
UU
TJS
UU
TJS
Private
Entity
Private
Entity
Public
Entity
Public
Entity
Society
Entity
Society
Entity
• UU payung, harmonisasi
atas berbagai peraturan
yang ada
• Memberikan panduan
praktik terbaik CSR pada:
• Entitas publik seperti
SKPD, BUMD, BLU, dsb
• Entitas privat seperti
koperasi, CV, PT, Persero,
dsb
• Entitas sosial seperti
Yayasan, Perkumpulan,
dsb
6/20/2016 www.amerta.id 12
6/20/2016 www.amerta.id 13
Apa yang Diatur?
• Tujuh (7) subyek inti CSR
• Identifikasi & pengelolaan
resiko sosial
• Praktek ABC (Anti Bribery
& Corruption) pada kegiatan
CSR
• Rujukan:
• ISO 26000 tentang
Social Responsibility
• ISO 31000 tentang Risk
Management
• ISO 37001 tentang Anti
Bribery
Terima Kasih
Jl. Pulo Asem Utara A20 Jati, Pulogadung, Jakarta 13220
www.amerta.or.id

More Related Content

Similar to Menimbang Pengaturan CSR

BENGKAYANG PERUMDA .pptx
BENGKAYANG PERUMDA .pptxBENGKAYANG PERUMDA .pptx
BENGKAYANG PERUMDA .pptx
bandi2340
 
Pencegahan_Korupsi_Sektor_Pengadaan_Barang_dan_Jasa_1599.pptx
Pencegahan_Korupsi_Sektor_Pengadaan_Barang_dan_Jasa_1599.pptxPencegahan_Korupsi_Sektor_Pengadaan_Barang_dan_Jasa_1599.pptx
Pencegahan_Korupsi_Sektor_Pengadaan_Barang_dan_Jasa_1599.pptx
Olda Fadhilah Aprilia
 
Diagnosa Organisasi_Ir. Sri Sayekti, M.Sc._2104.pdf
Diagnosa Organisasi_Ir. Sri Sayekti, M.Sc._2104.pdfDiagnosa Organisasi_Ir. Sri Sayekti, M.Sc._2104.pdf
Diagnosa Organisasi_Ir. Sri Sayekti, M.Sc._2104.pdf
mhrizaf2022
 

Similar to Menimbang Pengaturan CSR (20)

Eksistensi Kelembagaan Penanaman Modal dalam Meningkatkan Investasi di Indonesia
Eksistensi Kelembagaan Penanaman Modal dalam Meningkatkan Investasi di IndonesiaEksistensi Kelembagaan Penanaman Modal dalam Meningkatkan Investasi di Indonesia
Eksistensi Kelembagaan Penanaman Modal dalam Meningkatkan Investasi di Indonesia
 
Kedudukan Monev dalam Manajemen Pembangunan
Kedudukan Monev dalam Manajemen PembangunanKedudukan Monev dalam Manajemen Pembangunan
Kedudukan Monev dalam Manajemen Pembangunan
 
BENGKAYANG PERUMDA .pptx
BENGKAYANG PERUMDA .pptxBENGKAYANG PERUMDA .pptx
BENGKAYANG PERUMDA .pptx
 
Pencegahan_Korupsi_Sektor_Pengadaan_Barang_dan_Jasa_1599.pptx
Pencegahan_Korupsi_Sektor_Pengadaan_Barang_dan_Jasa_1599.pptxPencegahan_Korupsi_Sektor_Pengadaan_Barang_dan_Jasa_1599.pptx
Pencegahan_Korupsi_Sektor_Pengadaan_Barang_dan_Jasa_1599.pptx
 
Implementasi CSR terhadap Kesejahteraan Hidup Masyarakat - Andi Mappisangka
Implementasi CSR terhadap Kesejahteraan Hidup Masyarakat - Andi Mappisangka   Implementasi CSR terhadap Kesejahteraan Hidup Masyarakat - Andi Mappisangka
Implementasi CSR terhadap Kesejahteraan Hidup Masyarakat - Andi Mappisangka
 
ToR SOSMAP KIJING.doc
ToR SOSMAP KIJING.docToR SOSMAP KIJING.doc
ToR SOSMAP KIJING.doc
 
POLITIK BERINTEGRITAS.pdf
POLITIK BERINTEGRITAS.pdfPOLITIK BERINTEGRITAS.pdf
POLITIK BERINTEGRITAS.pdf
 
Jurnal borneo desember 2016
Jurnal borneo desember 2016Jurnal borneo desember 2016
Jurnal borneo desember 2016
 
Konsep Reformasi Birokrasi & Inovasi
Konsep Reformasi Birokrasi & InovasiKonsep Reformasi Birokrasi & Inovasi
Konsep Reformasi Birokrasi & Inovasi
 
Analisis potensi usaha bum kute
Analisis potensi usaha bum kuteAnalisis potensi usaha bum kute
Analisis potensi usaha bum kute
 
POLITIK BERINTEGRITAS.pdf
POLITIK BERINTEGRITAS.pdfPOLITIK BERINTEGRITAS.pdf
POLITIK BERINTEGRITAS.pdf
 
Meknisme Penyusunan dan Sinkronisasi RPJMD dengan Kebijakan Nasional
Meknisme Penyusunan dan Sinkronisasi RPJMD dengan Kebijakan NasionalMeknisme Penyusunan dan Sinkronisasi RPJMD dengan Kebijakan Nasional
Meknisme Penyusunan dan Sinkronisasi RPJMD dengan Kebijakan Nasional
 
Diagnosa Organisasi_Ir. Sri Sayekti, M.Sc._2104.pdf
Diagnosa Organisasi_Ir. Sri Sayekti, M.Sc._2104.pdfDiagnosa Organisasi_Ir. Sri Sayekti, M.Sc._2104.pdf
Diagnosa Organisasi_Ir. Sri Sayekti, M.Sc._2104.pdf
 
RW1 Mekanisme Transparansi Pendapatan Migas (bahasa)
RW1 Mekanisme Transparansi Pendapatan Migas (bahasa)RW1 Mekanisme Transparansi Pendapatan Migas (bahasa)
RW1 Mekanisme Transparansi Pendapatan Migas (bahasa)
 
Tugas Pokok dan Wewenang Badan Kehormatan DPRD
Tugas Pokok dan Wewenang Badan Kehormatan DPRDTugas Pokok dan Wewenang Badan Kehormatan DPRD
Tugas Pokok dan Wewenang Badan Kehormatan DPRD
 
Potret Tindak Lanjut Temuan BPK
Potret Tindak Lanjut Temuan BPKPotret Tindak Lanjut Temuan BPK
Potret Tindak Lanjut Temuan BPK
 
Modul 2_Regulasi Keuangan Publik universitas terbuka.pptx
Modul 2_Regulasi Keuangan Publik universitas terbuka.pptxModul 2_Regulasi Keuangan Publik universitas terbuka.pptx
Modul 2_Regulasi Keuangan Publik universitas terbuka.pptx
 
Pokok-pokok Pikiran Anggota DPRD dalam Perencanaan Pembangunan Daerah
Pokok-pokok Pikiran Anggota DPRD dalam Perencanaan Pembangunan DaerahPokok-pokok Pikiran Anggota DPRD dalam Perencanaan Pembangunan Daerah
Pokok-pokok Pikiran Anggota DPRD dalam Perencanaan Pembangunan Daerah
 
Peranan DPRD dalam Percepatan Pembangunan Daerah
Peranan DPRD dalam Percepatan Pembangunan DaerahPeranan DPRD dalam Percepatan Pembangunan Daerah
Peranan DPRD dalam Percepatan Pembangunan Daerah
 
akuntansi pertanggung jawaban (ak7a).docx
akuntansi pertanggung jawaban (ak7a).docxakuntansi pertanggung jawaban (ak7a).docx
akuntansi pertanggung jawaban (ak7a).docx
 

More from primahendra

Brief Note-25-2017-jebakan implementasi CSR
Brief Note-25-2017-jebakan implementasi CSRBrief Note-25-2017-jebakan implementasi CSR
Brief Note-25-2017-jebakan implementasi CSR
primahendra
 
Brief Note-24-2016-krisis sosial
Brief Note-24-2016-krisis sosialBrief Note-24-2016-krisis sosial
Brief Note-24-2016-krisis sosial
primahendra
 
Brief Note-23-2016-dana desa
Brief Note-23-2016-dana desaBrief Note-23-2016-dana desa
Brief Note-23-2016-dana desa
primahendra
 
Brief Note-22-2016-social marketing
Brief Note-22-2016-social marketingBrief Note-22-2016-social marketing
Brief Note-22-2016-social marketing
primahendra
 
Brief Note-21-2016-ekonomi kerakyatan
Brief Note-21-2016-ekonomi kerakyatanBrief Note-21-2016-ekonomi kerakyatan
Brief Note-21-2016-ekonomi kerakyatan
primahendra
 
Brief Note-20-2016-cost effective CSR
Brief Note-20-2016-cost effective CSRBrief Note-20-2016-cost effective CSR
Brief Note-20-2016-cost effective CSR
primahendra
 
Brief Note-19-2016-mobilisasi sosial
Brief Note-19-2016-mobilisasi sosialBrief Note-19-2016-mobilisasi sosial
Brief Note-19-2016-mobilisasi sosial
primahendra
 
Dana Desa dan Perusahaan
Dana Desa dan PerusahaanDana Desa dan Perusahaan
Dana Desa dan Perusahaan
primahendra
 
Prospek ekonomi Indonesia
Prospek ekonomi IndonesiaProspek ekonomi Indonesia
Prospek ekonomi Indonesia
primahendra
 
indonesia political update
indonesia political updateindonesia political update
indonesia political update
primahendra
 
Ekonomi Indonesia-final1
Ekonomi Indonesia-final1Ekonomi Indonesia-final1
Ekonomi Indonesia-final1
primahendra
 
MEMUTUS RANTAI KEKERASAN PADA PEREMPUAN DAN ANAK-final
MEMUTUS RANTAI KEKERASAN PADA PEREMPUAN DAN ANAK-finalMEMUTUS RANTAI KEKERASAN PADA PEREMPUAN DAN ANAK-final
MEMUTUS RANTAI KEKERASAN PADA PEREMPUAN DAN ANAK-final
primahendra
 
Brief Note-18-2015-kewirausahaan sosial
Brief Note-18-2015-kewirausahaan sosialBrief Note-18-2015-kewirausahaan sosial
Brief Note-18-2015-kewirausahaan sosial
primahendra
 

More from primahendra (17)

Brief Note-25-2017-jebakan implementasi CSR
Brief Note-25-2017-jebakan implementasi CSRBrief Note-25-2017-jebakan implementasi CSR
Brief Note-25-2017-jebakan implementasi CSR
 
Brief Note-24-2016-krisis sosial
Brief Note-24-2016-krisis sosialBrief Note-24-2016-krisis sosial
Brief Note-24-2016-krisis sosial
 
Brief Note-23-2016-dana desa
Brief Note-23-2016-dana desaBrief Note-23-2016-dana desa
Brief Note-23-2016-dana desa
 
Brief Note-22-2016-social marketing
Brief Note-22-2016-social marketingBrief Note-22-2016-social marketing
Brief Note-22-2016-social marketing
 
Brief Note-21-2016-ekonomi kerakyatan
Brief Note-21-2016-ekonomi kerakyatanBrief Note-21-2016-ekonomi kerakyatan
Brief Note-21-2016-ekonomi kerakyatan
 
Brief Note-20-2016-cost effective CSR
Brief Note-20-2016-cost effective CSRBrief Note-20-2016-cost effective CSR
Brief Note-20-2016-cost effective CSR
 
Brief Note-19-2016-mobilisasi sosial
Brief Note-19-2016-mobilisasi sosialBrief Note-19-2016-mobilisasi sosial
Brief Note-19-2016-mobilisasi sosial
 
Dana Desa dan Perusahaan
Dana Desa dan PerusahaanDana Desa dan Perusahaan
Dana Desa dan Perusahaan
 
Prospek ekonomi Indonesia
Prospek ekonomi IndonesiaProspek ekonomi Indonesia
Prospek ekonomi Indonesia
 
Monev CSR
Monev CSRMonev CSR
Monev CSR
 
indonesia political update
indonesia political updateindonesia political update
indonesia political update
 
Ekonomi Indonesia-final1
Ekonomi Indonesia-final1Ekonomi Indonesia-final1
Ekonomi Indonesia-final1
 
MEMUTUS RANTAI KEKERASAN PADA PEREMPUAN DAN ANAK-final
MEMUTUS RANTAI KEKERASAN PADA PEREMPUAN DAN ANAK-finalMEMUTUS RANTAI KEKERASAN PADA PEREMPUAN DAN ANAK-final
MEMUTUS RANTAI KEKERASAN PADA PEREMPUAN DAN ANAK-final
 
Brief Note-18-2015-kewirausahaan sosial
Brief Note-18-2015-kewirausahaan sosialBrief Note-18-2015-kewirausahaan sosial
Brief Note-18-2015-kewirausahaan sosial
 
Community investment
Community investmentCommunity investment
Community investment
 
A reflection quotes on success
A reflection quotes on successA reflection quotes on success
A reflection quotes on success
 
CSR in Indonesia Context
CSR in Indonesia ContextCSR in Indonesia Context
CSR in Indonesia Context
 

Menimbang Pengaturan CSR

  • 2. Metodologi: RIA Regulatory Impact Analysis (RIA) merupakan proses analisa & komunikasi secara sistematis kebijakan, baik kebijakan baru, maupun yang sudah ada Identifikasi & analisa masalah Identifikasi & analisa masalah Penetapan tujuanPenetapan tujuan Pengembangan alternatif kebijakan Pengembangan alternatif kebijakan Penilaian & pemilihan alternatif Penilaian & pemilihan alternatif Penyusunan strategi implementasi Penyusunan strategi implementasi Konsultansi Publik 6/20/2016 www.amerta.id 2
  • 3. Identifikasi & Analisa Masalah: Siapa Subyek yang Diatur? Perusahaan (Corporate) Perusahaan (Corporate) PerseroanPerseroan TerbukaTerbuka TertutupTertutup BUMNBUMN >51% saham negara >51% saham negara • UU 8/95 Pasar Modal • UU 40/09 Penanaman Modal • UU 40/07 Perseroan terbatas • PP 47/12 CSR • UU 19/03 • Per09/MBU/07/2015- tentang PKBL BUMN Good Governance! 6/20/2016 www.amerta.id 3
  • 4. Identifikasi & Analisa Masalah: Mengatur Apa? Damage Lingkungan Hidup (UU 32/09) Kehutanan (UU 18/13) Minerba (UU 4/09) Ketenagakerjaan (UU 13/03) • CSR bukan dana, tetapi tanggung jawab terhadap apapun dampak keputusan dan aktivitas bisnis perusahaan. • Alasan CSR perlu diatur karena kekhawatiran munculnya kerusakan (damage) • Saat ini sudah banyak peraturan yang mengatur, mengawasi, menata, maupun memberikan sanksi terhadap damage. 6/20/2016 www.amerta.id 4
  • 5. Identifikasi & Analisa Masalah: Mengatur Apa? ContributionContribution Pajak/RetribusiPajak/Retribusi Lapangan KerjaLapangan Kerja Rantai Pasok & Pasar Rantai Pasok & Pasar Others (CSR): UU 25/04 & 6/14 Others (CSR): UU 25/04 & 6/14 • CSR BUKAN kontribusi utama perusahaan • Meningkatkan kontribusi berarti memberikan kondisi bagi perusahaan untuk mengembangkan usaha bukan membebani • Kontribusi juga sudah diatur dalam PP 93/10 tentang sumbangan dan biaya yang dapat dikurangkan dari penghasilan bruto 6/20/2016 www.amerta.id 5
  • 6. Alur Kontribusi Finansial Perusahaan 6/20/2016 6 PerusahaanPerusahaan APBNAPBN APBDAPBD KomunitasKomunitas Pajak, Royalti, Retribusi Pajak, Royalti, Retribusi CSR Program Nasional DAU, DAK, DBH Pelayanan Umum, Pembangunan Musrenbang Mus Des www.amerta.id
  • 7. Identifikasi & Analisa Masalah: Masalah-Masalah Terkait CSR? Peraturan lokal tentang CSRPeraturan lokal tentang CSR Pemerasan atas nama CSRPemerasan atas nama CSR ‘Pencucian’ (washing) dengan nama CSR‘Pencucian’ (washing) dengan nama CSR Suap & korupsi dengan selubung CSRSuap & korupsi dengan selubung CSR Social Responsibility? Tanpa Corporate?Social Responsibility? Tanpa Corporate? 6/20/2016 www.amerta.id 7
  • 8. Tujuan Kebijakan/Pengaturan Keberlanjutan Operasi Keberlanjutan Operasi Tata Kelola yang Baik Tata Kelola yang Baik Iklim UsahaIklim Usaha • Ketiga tujuan bersifat saling mengandaikan. • Penekanan atau pengabaian pada salah satu aspek akan berdampak pada semua 6/20/2016 www.amerta.id 8
  • 9. Alternatif 1. Revisi UU Terkait 1. Revisi UU Terkait 2. Revisi Peraturan dibawah UU PT 2. Revisi Peraturan dibawah UU PT 3. Batalkan peraturan terkait 3. Batalkan peraturan terkait 4. Susun UUTJS 4. Susun UUTJS 1. UU terkait mencakup yang mengatur badan hukum, usaha, sektor. 2. Peraturan dibawah PT mencakup PP dan Permen 3. Perda dan peraturan lain terkait CSR serentak dicabut 4. Menyusun UU tentang Tanggung Jawab Sosial 6/20/2016 www.amerta.id 9
  • 10. Alternatif Apakah pemerintah perlu memiliki tanggung jawab sosial? • Kapasitas fiskal mayoritas daerah rendah • Pendapatan semakin rendah • Prioritas belanja salah, sehingga alokasi untuk pembangunan dan pelayanan rendah • Beberapa ‘tanggung jawab sosial’ pemerintah, sudahkah dilaksanakan? – UU 11/09 tentang Kesejahteraan Sosial – UU 25/09 tentang Pelayanan Publik – UU 20/08 tentang usaha kecil dan menengah – Alokasi 20% APBN dan APBD untuk pendidikan – dlsb… 6/20/2016 www.amerta.id 10
  • 11. Alternatif Apakah masyarakat sipil perlu memiliki tanggung jawab sosial? • Pelaksanaan UU 16/01 dan perubahannya 28/04 tentangYayasan, berapa banyak yang melaksanakan disclosure keuangan tahunan? • Pelaksanaan UU 17/13 tentang Ormas, berapa banyak yang melaksanakan tata kelola, kewajiban/larangan, pelaporan pajak, dsb? • Organisasi masyarakat sipil penerima bantuan APBD/APBN, mengumpulkan donasi, menggalang sumber daya masyarakat, bagaimana menilai tanggung jawab sosial? 6/20/2016 www.amerta.id 11
  • 12. Menggagas UU Tanggung Jawab Sosial UU TJS UU TJS Private Entity Private Entity Public Entity Public Entity Society Entity Society Entity • UU payung, harmonisasi atas berbagai peraturan yang ada • Memberikan panduan praktik terbaik CSR pada: • Entitas publik seperti SKPD, BUMD, BLU, dsb • Entitas privat seperti koperasi, CV, PT, Persero, dsb • Entitas sosial seperti Yayasan, Perkumpulan, dsb 6/20/2016 www.amerta.id 12
  • 13. 6/20/2016 www.amerta.id 13 Apa yang Diatur? • Tujuh (7) subyek inti CSR • Identifikasi & pengelolaan resiko sosial • Praktek ABC (Anti Bribery & Corruption) pada kegiatan CSR • Rujukan: • ISO 26000 tentang Social Responsibility • ISO 31000 tentang Risk Management • ISO 37001 tentang Anti Bribery
  • 14. Terima Kasih Jl. Pulo Asem Utara A20 Jati, Pulogadung, Jakarta 13220 www.amerta.or.id