SlideShare a Scribd company logo
1 of 28
Nama : Agnes Melianti
NIM : 712023008
Katarak Senilis Imatur OD + PSEUDOPAKIA OS
LAPORAN KASUS
Pembimbing : dr. Hj. Hasmeinah Bambang, Sp. M
51% mengalami
kebutaan
Katarak adalah setiap keadaan
kekeruhan pada lensa yang dapat
terjadi akibat hidrasi (penambahan
cairan) lensa, denaturasi protein lensa
atau terjadi akibat kedua-duanya
Menurut laporan (WHO), katarak
adalah penyebab utama
gangguan penglihatan di dunia.
World Health Organization (WHO)
mengestimasikan jumlah orang
dengan gangguan pengelihatan
di seluruh dunia pada tahun 2018
adalah 1,3 milyar orang.
LATAR BELAKANG
ANATOMI LENSA
Fisiologi
Fungsi utama lensa adalah memfokuskan berkas cahaya ke retina. Supaya hal
ini dapat dicapai, maka daya refraksinya harus diubah-ubah sesuai dengan
sinar yang datang sejajar atau divergen. Perubahan daya refraksi lensa disebut
akomodasi. Hal ini dapat dicapai dengan mengubah lengkungnya lensa
terutama kurvatura anterio
KATARAK
Katarak terjadi
akibat kekeruhan
pada lensa mata
Penyebab kebutaan
adalah katarak
51%
Katarak umumnya merupakan
penyakit pada usia lanjut, dapat
juga akibat cedera traumatis,
kelainan kongenital, penyakit
sistemik, penyakit endokrin, dll
MANIFESTASI
KLINIK
- Katarak kongenital
- Katarak Juvenil
- Katarak Senilis
- Pandangan kabur
- Fotofobia
- Halo
- Lensa Keruh
ETIOLOGI
KLASIFIKASI
- Insipien
- Imatur
- Matur
- Hipermatur
Usia Stadium Lokasi Kekeruhan
- Nuklear
- Kortikal
- Subkapsular
KOMPLIKASI
Uveitis, Glaukoma, Dislokasi
lensa
Prognosis
Dalam kebanyakan kasus,
pembedahan memulihkan
penglihatan dengan sangat
efektif
TATA
LAKSANA
Pembedahan
LAPORAN KASUS
Nama : Ny.S
TTL : Tulung Selapan, 29 April 1970
Umur : 53 Tahun
Agama : Islam
Pekerjaan : IRT
Alamat : Tulung Selapan
Jenis Kelamin : Perempuan
Pendidikan : SMP
● Tanggal Pemeriksaan : 26 September 2023
● Keluhan Utama :
● Pengelihatan mata kanan tampal semakin kabur sejak beberapa bulan terakhir
● Keluhan Tambahan :
● Pasien juga silau saat melihat cahaya, pengelihatan berasap,. Penglihatan kabur
dirasakan perlahan dan sekarang semakin memberat.
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang ke Poli Mata Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang
keluhan mata kanan rabun yang cukup lama.
Pasien juga silau saat melihat cahaya, pengelihatan berasap,.
Penglihatan kabur dirasakan perlahan dan sekarang semakin
memberat.
Keluhan lainnya seperti mata mengganjal (-/-), sakit kepala (+/+), mual
muntah (+/-), melihat seperti terowongan (-/-). Pasien mengatakan
memiliki riwayat operasi katarak pada mata kiri 1 tahun yang lalu.Dan
telah dipasang lensa tanam pada mata kiri pasien.
1. Riwayat Penyakit Dahulu
● Riwayat diabetes melitus (-)
● Riwayat hipertensi (+),
● Riwayat pemakaian kacamata (+),
● Riwayat trauma pada mata (-),
● Riwayat konsumsi obat-obatan (-).
● Riwayat operasi mata (+)
2. Riwayat Penyakit Keluarga
● Riwayat dalam keluarga yang memiliki keluhan yang serupa (-)
● Riwayat penyakit hipertensi dalam keluarga (-)
● Riwayat diabetes melitus dalam keluarga (-)
● Status Generalis
● Keadaan Umum : Baik
● Kesadaran : Kompos Mentis
● Tanda Vital
- Tekanan Darah : 140/80 mmHg
- Nadi : 88x/ Menit
- Laju Napas : 22x/ Menit
- Suhu : 36.4
STATUS OFTALMOLOGIS
OS
OD
No. Pemeriksaan OD OS
1. Visus 20/400 20/400
2. Tekanan Intra Okuler 12/7,5 Tidak dilakukan
3. Kedudukan Bola Mata
Posisi Ortoforia Ortoforia
Eksoftalmus (-) (-)
Enoftalmus (-) (-)
4. Pergerakan Bola Mata
Atas Baik Baik
Bawah Baik Baik
Temporal Baik Baik
Temporal atas Baik Baik
Temporal bawah Baik Baik
Nasal Baik Baik
Nasal atas Baik Baik
Nasal bawah Baik Baik
Nistagmus (-) (-)
5. Palpebrae
Hematom (-) (-)
Edema (-) (-)
Hiperemis (-) (-)
Benjolan (-) (-)
Ulkus (-) (-)
Fistel (-) (-)
Hordeolum (-) (-)
Kalazion (-) (-)
Ptosis (-) (-)
Ektropion (-) (-)
Entropion (-) (-)
Sekret (-) (-)
Trikiasis (-) (-)
Madarosis (-) (-)
6. Punctum Lakrimalis
Edema (-) (-)
Hiperemis (-) (-)
Benjolan (-) (-)
Fistel (-) (-)
7. Konjungtiva Tarsal Superior
Edema (-) (-)
Hiperemis (-) (-)
Sekret (-) (-)
Epikantus (-) (-)
8. Konjungtiva Tarsalis Inferior
Kemosis (-) (-)
Hiperemis (-) (-)
Anemis (-) (-)
Folikel (-) (-)
Papil (-) (-)
Lithiasis (-) (-)
Simblefaron (-) (-)
9. Konjungtiva Bulbi
Kemosis (-) (-)
Pterigium (-) (-)
Pinguekula (-) (-)
Flikten (-) (-)
Simblefaron (-) (-)
Injeksi konjungtiva (-) (-)
Injeksi siliar (-) (-)
Injeksi episklera (-) (-)
Perdarahan subkonjungtiva (-) (-)
10. Kornea
Kejernihan Jernih Jernih
Edema (-) (-)
Ulkus (-) (-)
Erosi (-) (-)
Infiltrat (-) (-)
Flikten (-) (-)
Keratik presipitat (-) (-)
Macula (-) (-)
Nebula (-) (-)
Leukoma (-) (-)
Leukoma adherens (-) (-)
Stafiloma (-) (-)
Neovaskularisasi (-) (-)
Imbibisi (-) (-)
Pigmen iris (-) (-)
Bekas jahitan (-) (-)
Tes sensibilitas Tidak diperiksa Tidak diperiksa
11. Limbus kornea
Arkus senilis (-) (-)
Bekas jahitan (-) (-)
12. Sklera
Sklera biru (-) (-)
Episkleritis (-) (-)
Skleritis (-) (-)
13. Kamera Okuli Anterior
Kedalaman Normal Normal
Kejernihan Jernih Jernih
Flare (-) (-)
Sel (-) (-)
Hipopion (-) (-)
Hifema (-) (-)
14. Iris
Warna Coklat Coklat
Gambaran radier Jelas Jelas
Eksudat (-) (-)
Atrofi (-) (-)
Sinekia posterior (-) (-)
Sinekia anterior (-) (-)
Iris bombe (-) (-)
Iris tremulans (-) (-)
15. Pupil
Bentuk Bulat Bulat
Besar ± 3 mm ± 3 mm
Regularitas Reguler Reguler
Isokoria Isokor Isokor
Letak Central Central
Refleks cahaya langsung (+) (+)
Seklusio pupil (-) (-)
Oklusi pupil (-) (-)
Leukokoria (-) (-)
16. Lensa
Kejernihan Keruh keruh
Shadow test (+) (-)
Refleks kaca (-) (-)
Luksasi (-) (-)
Subluksasi (-) (-)
Pseudofakia (-) (-)
Afakia (-) (-)
17. Funduskopi
Refleks fundus Tidak diperiksa Tidak diperiksa
Papil
- warna papil Tidak diperiksa Tidak diperiksa
- bentuk Tidak diperiksa Tidak diperiksa
- batas Tidak diperiksa Tidak diperiksa
Retina
- warna Tidak diperiksa Tidak diperiksa
- perdarahan Tidak diperiksa Tidak diperiksa
- eksudat Tidak diperiksa Tidak diperiksa
Makula lutea Tidak diperiksa Tidak diperiksa
Anamnesis
Pasien datang ke Poli Mata Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang
dengan keluhan mata rabun yang cukup lama lebih berat sebelah kanan. Pasien
juga silau saat melihat cahaya, pengelihatan berasap. Penglihatan kabur
dirasakan perlahan dan sekarang semakin memberat. Riwayat hipertensi (+),
riwayat pemakaian kacamata (+), riwayat penyakit hipertensi dalam
keluarga (-), dan riwayat dalam keluarga yang memiliki keluhan yang
serupa tidak ada.
VOD :20/400)
VOD : 20/400
Pseudophakia terlihat di kornea OS
Lensa: Keruh ODS, Shadow test (+) OD
Pemeriksaan Oftalmologikus
OD OS
20/400 Visus 20/400
Keruh, shadow test (+) Lensa Keruh
Daftar Masalah:
1. Mata rabun sejak beberapa bulan terakhir.
2. Mata kanan kabur, penglihatan seperti melihat asap, silau ketika melihat
cahaya.
3. Penglihatan kabur semakin lama semakin memberat.
4. VOD : 20/400
5. VOS : 20/400
6. Lensa ODS keruh dan Shadow test (+) OD.
Diagnosis
Katarak Senilis Imatur ODS + Pseudophakia OS
Tatalaksana
- Edukasi ke pasien mengenai penyakit yang di deritanya (definisi, penyebab, faktor
resiko, komplikasi, dan rencana tindakan selanjutnya)
- Edukasi kepada pasien agar mata tidak langsung terpapar dengan debu dan sinar
matahari, bisa menggunakan kaca mata atau paying.
- Edukasi pasien untuk selalu menjaga kebersihan mata, dan selalu mencuci tangan.
- Rujuk kepada spesialis mata untuk rencana tatalaksana selanjutnya.
Pasien datang ke Poli Mata Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang dengan keluhan mata
rabun yang cukup lama lebih berat sebelah kanan.
Pasien juga silau saat melihat cahaya, pengelihatan berasap,. Penglihatan kabur dirasakan
perlahan dan sekarang semakin memberat.
Keluhan lainnya seperti mata mengganjal (-/-), sakit kepala (+/+), mual muntah (+/-), melihat
seperti terowongan (-/-).
Riwayat diabetes melitus (-), riwayat hipertensi (+), riwayat pemakaian kacamata (+), riwayat
operasi mata (+), riwayat trauma pada mata (-), riwayat konsumsi obat-obatan (-), riwayat penyakit
hipertensi dalam keluarga (-), riwayat diabetes melitus dalam keluarga (-), dan riwayat dalam
keluarga yang memiliki keluhan yang serupa tidak ada.
Analisis Kasus
Pada anamnesis didapatkan bahwa pasien mengeluhkan penglihatan kabur yang
semakin lama semakin memberat. Pasien juga mengeluhkan penglihatan seperti melihat
asap, silau ketika melihat cahaya dan nyaman di tempat yang sedikit cahaya, Keluhan
tersebut sesuai dengan keluhan pada penyakit katarak. Gejala katarak adalah merasa
silau, berkabut, berasap, sukar melihat dimalam hari atau penerangan redup, melihat halo
sign di sekitar sinar, dan tajam penglihatan menurun.
Pada pemeriksaan oftalmologis didapatkan visus 20/400 ODS. Visus 20/400 ODS
atau setara dengan 6/12 m maknanya adalah pasien hanya mampu melihat objek pada
jarak 6 m pada mata kanan dan kiri sedangkan pada orang normal dapat melihat objek
pada jarak 120m, yang menandakan terdapat penurunan visus pada mata kanan dan kiri
pasien.
Pada pemeriksaan tampak temuan lain yaitu terdapat
pseudopakia yang terlihat di kornea OS menandakan sudah teryang
sering ditemukan pada pasien usia lanjut. Pemeriksaan Lensa
ditemukan Keruh ODS dan Shadow test (+) OS. Diagnosis pada
kasus ini adalah Katarak Senilis Imatur OD + Pseudophakia OS
KESIMPULAN
Katarak ditandai dengan adanya gangguan penglihatan seperti turunnya tajam
penglihatan, diplopia atau pandangan ganda, Pandangan seperti berkabut atau melihat
asap, penglihatan sensitif terhadap cahaya sehingga merasa silau ketika melihat
cahaya, melihat halo disekitar lampu dan lensa berubah menjadi putih (keruh).
Katarak terus berkembang seiring waktu, menyebabkan kerusakan penglihatan secara
progresif. Jenis katarak yang paling sering ditemukan adalah katarak senilis dimana
juga terjadi pada kasus. Tatalaksana yang diberikan pada kasus berupa edukasi dan
rujukan untuk dilakukan tindakan selanjutnya.
TERIMA
KASIH

More Related Content

Similar to lapsus agnes.pptx

OFTALMOLOGI - Katarak Senilis Imatur (Status, Pemeriksaan, dan Tinjauan Pusta...
OFTALMOLOGI - Katarak Senilis Imatur (Status, Pemeriksaan, dan Tinjauan Pusta...OFTALMOLOGI - Katarak Senilis Imatur (Status, Pemeriksaan, dan Tinjauan Pusta...
OFTALMOLOGI - Katarak Senilis Imatur (Status, Pemeriksaan, dan Tinjauan Pusta...Aliza Puspita
 
Asuhan keperawatan katarak
Asuhan keperawatan katarakAsuhan keperawatan katarak
Asuhan keperawatan katarakYesi Tika
 
Kasus mata presbiopia
Kasus mata presbiopiaKasus mata presbiopia
Kasus mata presbiopiaNadya Ho
 
Laporan Kasus Besar Melkior Krisna Arondaya_22010121220059.pptx
Laporan Kasus Besar Melkior Krisna Arondaya_22010121220059.pptxLaporan Kasus Besar Melkior Krisna Arondaya_22010121220059.pptx
Laporan Kasus Besar Melkior Krisna Arondaya_22010121220059.pptxAlfinKamal
 
mata tenang visus turunnnnnnn pelan.pptx
mata tenang visus turunnnnnnn pelan.pptxmata tenang visus turunnnnnnn pelan.pptx
mata tenang visus turunnnnnnn pelan.pptxCahyaRizal1
 
Presentasi lapkas3 dakriosistitis
Presentasi lapkas3 dakriosistitisPresentasi lapkas3 dakriosistitis
Presentasi lapkas3 dakriosistitisDhila Fadhila
 
Ablatio retina
Ablatio retinaAblatio retina
Ablatio retinamateri-x2
 
refleksi pterigium mata kedokteran Undata
refleksi pterigium mata kedokteran Undatarefleksi pterigium mata kedokteran Undata
refleksi pterigium mata kedokteran UndataSriNaharindahNaharin
 
Ultrasonografi Okular yang Difokuskan pada Segmen Posterior Mata.pptx
Ultrasonografi Okular yang Difokuskan pada Segmen Posterior Mata.pptxUltrasonografi Okular yang Difokuskan pada Segmen Posterior Mata.pptx
Ultrasonografi Okular yang Difokuskan pada Segmen Posterior Mata.pptxAditya70651
 

Similar to lapsus agnes.pptx (20)

Cataract presus
Cataract presusCataract presus
Cataract presus
 
syayid ppt.pdf
syayid ppt.pdfsyayid ppt.pdf
syayid ppt.pdf
 
BST CATARACT FK UNPAD 2013
BST CATARACT FK UNPAD 2013BST CATARACT FK UNPAD 2013
BST CATARACT FK UNPAD 2013
 
Bab 1
Bab 1Bab 1
Bab 1
 
OFTALMOLOGI - Katarak Senilis Imatur (Status, Pemeriksaan, dan Tinjauan Pusta...
OFTALMOLOGI - Katarak Senilis Imatur (Status, Pemeriksaan, dan Tinjauan Pusta...OFTALMOLOGI - Katarak Senilis Imatur (Status, Pemeriksaan, dan Tinjauan Pusta...
OFTALMOLOGI - Katarak Senilis Imatur (Status, Pemeriksaan, dan Tinjauan Pusta...
 
Asuhan keperawatan katarak
Asuhan keperawatan katarakAsuhan keperawatan katarak
Asuhan keperawatan katarak
 
Kasus 3 dhila
Kasus 3 dhilaKasus 3 dhila
Kasus 3 dhila
 
Kasus mata presbiopia
Kasus mata presbiopiaKasus mata presbiopia
Kasus mata presbiopia
 
Patologi pada-katarak1
Patologi pada-katarak1Patologi pada-katarak1
Patologi pada-katarak1
 
224720987 case
224720987 case224720987 case
224720987 case
 
Katarak
KatarakKatarak
Katarak
 
Laporan Kasus Besar Melkior Krisna Arondaya_22010121220059.pptx
Laporan Kasus Besar Melkior Krisna Arondaya_22010121220059.pptxLaporan Kasus Besar Melkior Krisna Arondaya_22010121220059.pptx
Laporan Kasus Besar Melkior Krisna Arondaya_22010121220059.pptx
 
mata tenang visus turunnnnnnn pelan.pptx
mata tenang visus turunnnnnnn pelan.pptxmata tenang visus turunnnnnnn pelan.pptx
mata tenang visus turunnnnnnn pelan.pptx
 
Ulkus Kornea
Ulkus KorneaUlkus Kornea
Ulkus Kornea
 
Presentasi lapkas3 dakriosistitis
Presentasi lapkas3 dakriosistitisPresentasi lapkas3 dakriosistitis
Presentasi lapkas3 dakriosistitis
 
Ablatio retina
Ablatio retinaAblatio retina
Ablatio retina
 
Askep glukoma
Askep glukomaAskep glukoma
Askep glukoma
 
kasus pterigium
kasus pterigiumkasus pterigium
kasus pterigium
 
refleksi pterigium mata kedokteran Undata
refleksi pterigium mata kedokteran Undatarefleksi pterigium mata kedokteran Undata
refleksi pterigium mata kedokteran Undata
 
Ultrasonografi Okular yang Difokuskan pada Segmen Posterior Mata.pptx
Ultrasonografi Okular yang Difokuskan pada Segmen Posterior Mata.pptxUltrasonografi Okular yang Difokuskan pada Segmen Posterior Mata.pptx
Ultrasonografi Okular yang Difokuskan pada Segmen Posterior Mata.pptx
 

Recently uploaded

ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxfania35
 
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxKeperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxrachmatpawelloi
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptRoniAlfaqih2
 
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.pptSOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.pptDwiBhaktiPertiwi1
 
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/mamateri kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/maGusmaliniEf
 
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar KeperawatanHaslianiBaharuddin
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxkaiba5
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabayaajongshopp
 
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANDianFitriyani15
 
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufLAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufalmahdaly02
 
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasserbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasmufida16
 
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTriNurmiyati
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannandyyusrizal2
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfhsetraining040
 
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptxssuser1f6caf1
 
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docxpuskesmasseigeringin
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxwisanggeni19
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptbekamalayniasinta
 
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxPEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxpuspapameswari
 
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar KepHaslianiBaharuddin
 

Recently uploaded (20)

ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
 
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxKeperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
 
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.pptSOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
 
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/mamateri kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
 
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
 
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
 
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufLAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
 
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasserbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
 
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
 
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
 
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
 
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxPEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
 
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
 

lapsus agnes.pptx

  • 1. Nama : Agnes Melianti NIM : 712023008 Katarak Senilis Imatur OD + PSEUDOPAKIA OS LAPORAN KASUS Pembimbing : dr. Hj. Hasmeinah Bambang, Sp. M
  • 2. 51% mengalami kebutaan Katarak adalah setiap keadaan kekeruhan pada lensa yang dapat terjadi akibat hidrasi (penambahan cairan) lensa, denaturasi protein lensa atau terjadi akibat kedua-duanya Menurut laporan (WHO), katarak adalah penyebab utama gangguan penglihatan di dunia. World Health Organization (WHO) mengestimasikan jumlah orang dengan gangguan pengelihatan di seluruh dunia pada tahun 2018 adalah 1,3 milyar orang. LATAR BELAKANG
  • 4. Fisiologi Fungsi utama lensa adalah memfokuskan berkas cahaya ke retina. Supaya hal ini dapat dicapai, maka daya refraksinya harus diubah-ubah sesuai dengan sinar yang datang sejajar atau divergen. Perubahan daya refraksi lensa disebut akomodasi. Hal ini dapat dicapai dengan mengubah lengkungnya lensa terutama kurvatura anterio
  • 5. KATARAK Katarak terjadi akibat kekeruhan pada lensa mata Penyebab kebutaan adalah katarak 51%
  • 6. Katarak umumnya merupakan penyakit pada usia lanjut, dapat juga akibat cedera traumatis, kelainan kongenital, penyakit sistemik, penyakit endokrin, dll MANIFESTASI KLINIK - Katarak kongenital - Katarak Juvenil - Katarak Senilis - Pandangan kabur - Fotofobia - Halo - Lensa Keruh ETIOLOGI KLASIFIKASI - Insipien - Imatur - Matur - Hipermatur Usia Stadium Lokasi Kekeruhan - Nuklear - Kortikal - Subkapsular
  • 7. KOMPLIKASI Uveitis, Glaukoma, Dislokasi lensa Prognosis Dalam kebanyakan kasus, pembedahan memulihkan penglihatan dengan sangat efektif TATA LAKSANA Pembedahan
  • 8. LAPORAN KASUS Nama : Ny.S TTL : Tulung Selapan, 29 April 1970 Umur : 53 Tahun Agama : Islam Pekerjaan : IRT Alamat : Tulung Selapan Jenis Kelamin : Perempuan Pendidikan : SMP
  • 9. ● Tanggal Pemeriksaan : 26 September 2023 ● Keluhan Utama : ● Pengelihatan mata kanan tampal semakin kabur sejak beberapa bulan terakhir ● Keluhan Tambahan : ● Pasien juga silau saat melihat cahaya, pengelihatan berasap,. Penglihatan kabur dirasakan perlahan dan sekarang semakin memberat.
  • 10. Riwayat Penyakit Sekarang Pasien datang ke Poli Mata Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang keluhan mata kanan rabun yang cukup lama. Pasien juga silau saat melihat cahaya, pengelihatan berasap,. Penglihatan kabur dirasakan perlahan dan sekarang semakin memberat. Keluhan lainnya seperti mata mengganjal (-/-), sakit kepala (+/+), mual muntah (+/-), melihat seperti terowongan (-/-). Pasien mengatakan memiliki riwayat operasi katarak pada mata kiri 1 tahun yang lalu.Dan telah dipasang lensa tanam pada mata kiri pasien.
  • 11. 1. Riwayat Penyakit Dahulu ● Riwayat diabetes melitus (-) ● Riwayat hipertensi (+), ● Riwayat pemakaian kacamata (+), ● Riwayat trauma pada mata (-), ● Riwayat konsumsi obat-obatan (-). ● Riwayat operasi mata (+) 2. Riwayat Penyakit Keluarga ● Riwayat dalam keluarga yang memiliki keluhan yang serupa (-) ● Riwayat penyakit hipertensi dalam keluarga (-) ● Riwayat diabetes melitus dalam keluarga (-)
  • 12. ● Status Generalis ● Keadaan Umum : Baik ● Kesadaran : Kompos Mentis ● Tanda Vital - Tekanan Darah : 140/80 mmHg - Nadi : 88x/ Menit - Laju Napas : 22x/ Menit - Suhu : 36.4
  • 14. No. Pemeriksaan OD OS 1. Visus 20/400 20/400 2. Tekanan Intra Okuler 12/7,5 Tidak dilakukan 3. Kedudukan Bola Mata Posisi Ortoforia Ortoforia Eksoftalmus (-) (-) Enoftalmus (-) (-) 4. Pergerakan Bola Mata Atas Baik Baik Bawah Baik Baik Temporal Baik Baik Temporal atas Baik Baik Temporal bawah Baik Baik Nasal Baik Baik Nasal atas Baik Baik Nasal bawah Baik Baik Nistagmus (-) (-)
  • 15. 5. Palpebrae Hematom (-) (-) Edema (-) (-) Hiperemis (-) (-) Benjolan (-) (-) Ulkus (-) (-) Fistel (-) (-) Hordeolum (-) (-) Kalazion (-) (-) Ptosis (-) (-) Ektropion (-) (-) Entropion (-) (-) Sekret (-) (-) Trikiasis (-) (-) Madarosis (-) (-) 6. Punctum Lakrimalis Edema (-) (-) Hiperemis (-) (-) Benjolan (-) (-) Fistel (-) (-)
  • 16. 7. Konjungtiva Tarsal Superior Edema (-) (-) Hiperemis (-) (-) Sekret (-) (-) Epikantus (-) (-) 8. Konjungtiva Tarsalis Inferior Kemosis (-) (-) Hiperemis (-) (-) Anemis (-) (-) Folikel (-) (-) Papil (-) (-) Lithiasis (-) (-) Simblefaron (-) (-) 9. Konjungtiva Bulbi Kemosis (-) (-) Pterigium (-) (-) Pinguekula (-) (-) Flikten (-) (-) Simblefaron (-) (-) Injeksi konjungtiva (-) (-) Injeksi siliar (-) (-) Injeksi episklera (-) (-) Perdarahan subkonjungtiva (-) (-)
  • 17. 10. Kornea Kejernihan Jernih Jernih Edema (-) (-) Ulkus (-) (-) Erosi (-) (-) Infiltrat (-) (-) Flikten (-) (-) Keratik presipitat (-) (-) Macula (-) (-) Nebula (-) (-) Leukoma (-) (-) Leukoma adherens (-) (-) Stafiloma (-) (-) Neovaskularisasi (-) (-) Imbibisi (-) (-) Pigmen iris (-) (-) Bekas jahitan (-) (-) Tes sensibilitas Tidak diperiksa Tidak diperiksa 11. Limbus kornea Arkus senilis (-) (-) Bekas jahitan (-) (-) 12. Sklera Sklera biru (-) (-) Episkleritis (-) (-) Skleritis (-) (-)
  • 18. 13. Kamera Okuli Anterior Kedalaman Normal Normal Kejernihan Jernih Jernih Flare (-) (-) Sel (-) (-) Hipopion (-) (-) Hifema (-) (-) 14. Iris Warna Coklat Coklat Gambaran radier Jelas Jelas Eksudat (-) (-) Atrofi (-) (-) Sinekia posterior (-) (-) Sinekia anterior (-) (-) Iris bombe (-) (-) Iris tremulans (-) (-) 15. Pupil Bentuk Bulat Bulat Besar ± 3 mm ± 3 mm Regularitas Reguler Reguler Isokoria Isokor Isokor Letak Central Central Refleks cahaya langsung (+) (+) Seklusio pupil (-) (-) Oklusi pupil (-) (-) Leukokoria (-) (-)
  • 19. 16. Lensa Kejernihan Keruh keruh Shadow test (+) (-) Refleks kaca (-) (-) Luksasi (-) (-) Subluksasi (-) (-) Pseudofakia (-) (-) Afakia (-) (-) 17. Funduskopi Refleks fundus Tidak diperiksa Tidak diperiksa Papil - warna papil Tidak diperiksa Tidak diperiksa - bentuk Tidak diperiksa Tidak diperiksa - batas Tidak diperiksa Tidak diperiksa Retina - warna Tidak diperiksa Tidak diperiksa - perdarahan Tidak diperiksa Tidak diperiksa - eksudat Tidak diperiksa Tidak diperiksa Makula lutea Tidak diperiksa Tidak diperiksa
  • 20. Anamnesis Pasien datang ke Poli Mata Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang dengan keluhan mata rabun yang cukup lama lebih berat sebelah kanan. Pasien juga silau saat melihat cahaya, pengelihatan berasap. Penglihatan kabur dirasakan perlahan dan sekarang semakin memberat. Riwayat hipertensi (+), riwayat pemakaian kacamata (+), riwayat penyakit hipertensi dalam keluarga (-), dan riwayat dalam keluarga yang memiliki keluhan yang serupa tidak ada. VOD :20/400) VOD : 20/400 Pseudophakia terlihat di kornea OS Lensa: Keruh ODS, Shadow test (+) OD
  • 21. Pemeriksaan Oftalmologikus OD OS 20/400 Visus 20/400 Keruh, shadow test (+) Lensa Keruh
  • 22. Daftar Masalah: 1. Mata rabun sejak beberapa bulan terakhir. 2. Mata kanan kabur, penglihatan seperti melihat asap, silau ketika melihat cahaya. 3. Penglihatan kabur semakin lama semakin memberat. 4. VOD : 20/400 5. VOS : 20/400 6. Lensa ODS keruh dan Shadow test (+) OD.
  • 23. Diagnosis Katarak Senilis Imatur ODS + Pseudophakia OS Tatalaksana - Edukasi ke pasien mengenai penyakit yang di deritanya (definisi, penyebab, faktor resiko, komplikasi, dan rencana tindakan selanjutnya) - Edukasi kepada pasien agar mata tidak langsung terpapar dengan debu dan sinar matahari, bisa menggunakan kaca mata atau paying. - Edukasi pasien untuk selalu menjaga kebersihan mata, dan selalu mencuci tangan. - Rujuk kepada spesialis mata untuk rencana tatalaksana selanjutnya.
  • 24. Pasien datang ke Poli Mata Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang dengan keluhan mata rabun yang cukup lama lebih berat sebelah kanan. Pasien juga silau saat melihat cahaya, pengelihatan berasap,. Penglihatan kabur dirasakan perlahan dan sekarang semakin memberat. Keluhan lainnya seperti mata mengganjal (-/-), sakit kepala (+/+), mual muntah (+/-), melihat seperti terowongan (-/-). Riwayat diabetes melitus (-), riwayat hipertensi (+), riwayat pemakaian kacamata (+), riwayat operasi mata (+), riwayat trauma pada mata (-), riwayat konsumsi obat-obatan (-), riwayat penyakit hipertensi dalam keluarga (-), riwayat diabetes melitus dalam keluarga (-), dan riwayat dalam keluarga yang memiliki keluhan yang serupa tidak ada. Analisis Kasus
  • 25. Pada anamnesis didapatkan bahwa pasien mengeluhkan penglihatan kabur yang semakin lama semakin memberat. Pasien juga mengeluhkan penglihatan seperti melihat asap, silau ketika melihat cahaya dan nyaman di tempat yang sedikit cahaya, Keluhan tersebut sesuai dengan keluhan pada penyakit katarak. Gejala katarak adalah merasa silau, berkabut, berasap, sukar melihat dimalam hari atau penerangan redup, melihat halo sign di sekitar sinar, dan tajam penglihatan menurun. Pada pemeriksaan oftalmologis didapatkan visus 20/400 ODS. Visus 20/400 ODS atau setara dengan 6/12 m maknanya adalah pasien hanya mampu melihat objek pada jarak 6 m pada mata kanan dan kiri sedangkan pada orang normal dapat melihat objek pada jarak 120m, yang menandakan terdapat penurunan visus pada mata kanan dan kiri pasien.
  • 26. Pada pemeriksaan tampak temuan lain yaitu terdapat pseudopakia yang terlihat di kornea OS menandakan sudah teryang sering ditemukan pada pasien usia lanjut. Pemeriksaan Lensa ditemukan Keruh ODS dan Shadow test (+) OS. Diagnosis pada kasus ini adalah Katarak Senilis Imatur OD + Pseudophakia OS
  • 27. KESIMPULAN Katarak ditandai dengan adanya gangguan penglihatan seperti turunnya tajam penglihatan, diplopia atau pandangan ganda, Pandangan seperti berkabut atau melihat asap, penglihatan sensitif terhadap cahaya sehingga merasa silau ketika melihat cahaya, melihat halo disekitar lampu dan lensa berubah menjadi putih (keruh). Katarak terus berkembang seiring waktu, menyebabkan kerusakan penglihatan secara progresif. Jenis katarak yang paling sering ditemukan adalah katarak senilis dimana juga terjadi pada kasus. Tatalaksana yang diberikan pada kasus berupa edukasi dan rujukan untuk dilakukan tindakan selanjutnya.