Pasien datang dengan keluhan penglihatan kabur yang semakin parah di mata kanan. Pemeriksaan menunjukkan visus 20/400 pada kedua mata, lensa mata kanan keruh, dan pseudofakia di mata kiri. Diagnosisnya adalah katarak senilis imatur mata kanan ditambah pseudofakia mata kiri. Tindakan yang dianjurkan adalah edukasi dan rujukan ke spesialis mata.
1. Nama : Agnes Melianti
NIM : 712023008
Katarak Senilis Imatur OD + PSEUDOPAKIA OS
LAPORAN KASUS
Pembimbing : dr. Hj. Hasmeinah Bambang, Sp. M
2. 51% mengalami
kebutaan
Katarak adalah setiap keadaan
kekeruhan pada lensa yang dapat
terjadi akibat hidrasi (penambahan
cairan) lensa, denaturasi protein lensa
atau terjadi akibat kedua-duanya
Menurut laporan (WHO), katarak
adalah penyebab utama
gangguan penglihatan di dunia.
World Health Organization (WHO)
mengestimasikan jumlah orang
dengan gangguan pengelihatan
di seluruh dunia pada tahun 2018
adalah 1,3 milyar orang.
LATAR BELAKANG
4. Fisiologi
Fungsi utama lensa adalah memfokuskan berkas cahaya ke retina. Supaya hal
ini dapat dicapai, maka daya refraksinya harus diubah-ubah sesuai dengan
sinar yang datang sejajar atau divergen. Perubahan daya refraksi lensa disebut
akomodasi. Hal ini dapat dicapai dengan mengubah lengkungnya lensa
terutama kurvatura anterio
8. LAPORAN KASUS
Nama : Ny.S
TTL : Tulung Selapan, 29 April 1970
Umur : 53 Tahun
Agama : Islam
Pekerjaan : IRT
Alamat : Tulung Selapan
Jenis Kelamin : Perempuan
Pendidikan : SMP
9. ● Tanggal Pemeriksaan : 26 September 2023
● Keluhan Utama :
● Pengelihatan mata kanan tampal semakin kabur sejak beberapa bulan terakhir
● Keluhan Tambahan :
● Pasien juga silau saat melihat cahaya, pengelihatan berasap,. Penglihatan kabur
dirasakan perlahan dan sekarang semakin memberat.
10. Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang ke Poli Mata Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang
keluhan mata kanan rabun yang cukup lama.
Pasien juga silau saat melihat cahaya, pengelihatan berasap,.
Penglihatan kabur dirasakan perlahan dan sekarang semakin
memberat.
Keluhan lainnya seperti mata mengganjal (-/-), sakit kepala (+/+), mual
muntah (+/-), melihat seperti terowongan (-/-). Pasien mengatakan
memiliki riwayat operasi katarak pada mata kiri 1 tahun yang lalu.Dan
telah dipasang lensa tanam pada mata kiri pasien.
11. 1. Riwayat Penyakit Dahulu
● Riwayat diabetes melitus (-)
● Riwayat hipertensi (+),
● Riwayat pemakaian kacamata (+),
● Riwayat trauma pada mata (-),
● Riwayat konsumsi obat-obatan (-).
● Riwayat operasi mata (+)
2. Riwayat Penyakit Keluarga
● Riwayat dalam keluarga yang memiliki keluhan yang serupa (-)
● Riwayat penyakit hipertensi dalam keluarga (-)
● Riwayat diabetes melitus dalam keluarga (-)
12. ● Status Generalis
● Keadaan Umum : Baik
● Kesadaran : Kompos Mentis
● Tanda Vital
- Tekanan Darah : 140/80 mmHg
- Nadi : 88x/ Menit
- Laju Napas : 22x/ Menit
- Suhu : 36.4
14. No. Pemeriksaan OD OS
1. Visus 20/400 20/400
2. Tekanan Intra Okuler 12/7,5 Tidak dilakukan
3. Kedudukan Bola Mata
Posisi Ortoforia Ortoforia
Eksoftalmus (-) (-)
Enoftalmus (-) (-)
4. Pergerakan Bola Mata
Atas Baik Baik
Bawah Baik Baik
Temporal Baik Baik
Temporal atas Baik Baik
Temporal bawah Baik Baik
Nasal Baik Baik
Nasal atas Baik Baik
Nasal bawah Baik Baik
Nistagmus (-) (-)
18. 13. Kamera Okuli Anterior
Kedalaman Normal Normal
Kejernihan Jernih Jernih
Flare (-) (-)
Sel (-) (-)
Hipopion (-) (-)
Hifema (-) (-)
14. Iris
Warna Coklat Coklat
Gambaran radier Jelas Jelas
Eksudat (-) (-)
Atrofi (-) (-)
Sinekia posterior (-) (-)
Sinekia anterior (-) (-)
Iris bombe (-) (-)
Iris tremulans (-) (-)
15. Pupil
Bentuk Bulat Bulat
Besar ± 3 mm ± 3 mm
Regularitas Reguler Reguler
Isokoria Isokor Isokor
Letak Central Central
Refleks cahaya langsung (+) (+)
Seklusio pupil (-) (-)
Oklusi pupil (-) (-)
Leukokoria (-) (-)
19. 16. Lensa
Kejernihan Keruh keruh
Shadow test (+) (-)
Refleks kaca (-) (-)
Luksasi (-) (-)
Subluksasi (-) (-)
Pseudofakia (-) (-)
Afakia (-) (-)
17. Funduskopi
Refleks fundus Tidak diperiksa Tidak diperiksa
Papil
- warna papil Tidak diperiksa Tidak diperiksa
- bentuk Tidak diperiksa Tidak diperiksa
- batas Tidak diperiksa Tidak diperiksa
Retina
- warna Tidak diperiksa Tidak diperiksa
- perdarahan Tidak diperiksa Tidak diperiksa
- eksudat Tidak diperiksa Tidak diperiksa
Makula lutea Tidak diperiksa Tidak diperiksa
20. Anamnesis
Pasien datang ke Poli Mata Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang
dengan keluhan mata rabun yang cukup lama lebih berat sebelah kanan. Pasien
juga silau saat melihat cahaya, pengelihatan berasap. Penglihatan kabur
dirasakan perlahan dan sekarang semakin memberat. Riwayat hipertensi (+),
riwayat pemakaian kacamata (+), riwayat penyakit hipertensi dalam
keluarga (-), dan riwayat dalam keluarga yang memiliki keluhan yang
serupa tidak ada.
VOD :20/400)
VOD : 20/400
Pseudophakia terlihat di kornea OS
Lensa: Keruh ODS, Shadow test (+) OD
22. Daftar Masalah:
1. Mata rabun sejak beberapa bulan terakhir.
2. Mata kanan kabur, penglihatan seperti melihat asap, silau ketika melihat
cahaya.
3. Penglihatan kabur semakin lama semakin memberat.
4. VOD : 20/400
5. VOS : 20/400
6. Lensa ODS keruh dan Shadow test (+) OD.
23. Diagnosis
Katarak Senilis Imatur ODS + Pseudophakia OS
Tatalaksana
- Edukasi ke pasien mengenai penyakit yang di deritanya (definisi, penyebab, faktor
resiko, komplikasi, dan rencana tindakan selanjutnya)
- Edukasi kepada pasien agar mata tidak langsung terpapar dengan debu dan sinar
matahari, bisa menggunakan kaca mata atau paying.
- Edukasi pasien untuk selalu menjaga kebersihan mata, dan selalu mencuci tangan.
- Rujuk kepada spesialis mata untuk rencana tatalaksana selanjutnya.
24. Pasien datang ke Poli Mata Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang dengan keluhan mata
rabun yang cukup lama lebih berat sebelah kanan.
Pasien juga silau saat melihat cahaya, pengelihatan berasap,. Penglihatan kabur dirasakan
perlahan dan sekarang semakin memberat.
Keluhan lainnya seperti mata mengganjal (-/-), sakit kepala (+/+), mual muntah (+/-), melihat
seperti terowongan (-/-).
Riwayat diabetes melitus (-), riwayat hipertensi (+), riwayat pemakaian kacamata (+), riwayat
operasi mata (+), riwayat trauma pada mata (-), riwayat konsumsi obat-obatan (-), riwayat penyakit
hipertensi dalam keluarga (-), riwayat diabetes melitus dalam keluarga (-), dan riwayat dalam
keluarga yang memiliki keluhan yang serupa tidak ada.
Analisis Kasus
25. Pada anamnesis didapatkan bahwa pasien mengeluhkan penglihatan kabur yang
semakin lama semakin memberat. Pasien juga mengeluhkan penglihatan seperti melihat
asap, silau ketika melihat cahaya dan nyaman di tempat yang sedikit cahaya, Keluhan
tersebut sesuai dengan keluhan pada penyakit katarak. Gejala katarak adalah merasa
silau, berkabut, berasap, sukar melihat dimalam hari atau penerangan redup, melihat halo
sign di sekitar sinar, dan tajam penglihatan menurun.
Pada pemeriksaan oftalmologis didapatkan visus 20/400 ODS. Visus 20/400 ODS
atau setara dengan 6/12 m maknanya adalah pasien hanya mampu melihat objek pada
jarak 6 m pada mata kanan dan kiri sedangkan pada orang normal dapat melihat objek
pada jarak 120m, yang menandakan terdapat penurunan visus pada mata kanan dan kiri
pasien.
26. Pada pemeriksaan tampak temuan lain yaitu terdapat
pseudopakia yang terlihat di kornea OS menandakan sudah teryang
sering ditemukan pada pasien usia lanjut. Pemeriksaan Lensa
ditemukan Keruh ODS dan Shadow test (+) OS. Diagnosis pada
kasus ini adalah Katarak Senilis Imatur OD + Pseudophakia OS
27. KESIMPULAN
Katarak ditandai dengan adanya gangguan penglihatan seperti turunnya tajam
penglihatan, diplopia atau pandangan ganda, Pandangan seperti berkabut atau melihat
asap, penglihatan sensitif terhadap cahaya sehingga merasa silau ketika melihat
cahaya, melihat halo disekitar lampu dan lensa berubah menjadi putih (keruh).
Katarak terus berkembang seiring waktu, menyebabkan kerusakan penglihatan secara
progresif. Jenis katarak yang paling sering ditemukan adalah katarak senilis dimana
juga terjadi pada kasus. Tatalaksana yang diberikan pada kasus berupa edukasi dan
rujukan untuk dilakukan tindakan selanjutnya.