Laporan kasus ini membahas pasien wanita 34 tahun dengan keluhan penglihatan kabur di mata kanan setelah mengalami kecelakaan bermotor. Didiagnosis menderita trauma tumpul mata kanan dan astigmatisme mata kiri. Pengobatan yang diberikan berupa obat tetes mata dan kacamata silinder. Prognosis pasien dinilai baik setelah pengobatan.
1. LAPORAN KASUS
“OD PERIMAKULAR BLEEDING E.C
TRAUMA TUMPUL DAN ODS
ASTIGMATISME ”
Fadhila Kamayanti
01.209.5901
2. IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. Revi Lestari
Umur : 34 Tahun
Alamat : Asrama Rindam-
Magelang
Pekerjaan : Ibu Rumah
Tangga
Status Menikah : Sudah
Menikah
4. Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang dengan keluhan penglihatn kabur
terutama pada mata sebelah kanan ±1 minggu
yang lalu. Pasien mengaku kaburnya dirasakan
tiba-tiba. Pasien menyangkal jika berjalan sering
jatuh, melihat seperti kilatan-kilatan cahaya, dan
penglihatan berganda. Pasien mengaku sebelum
penglihatannya kabur, pasien mengalami
kecelakaan/jatuh dari motor dengan posisi miring
ke sebelah kanan.
Pasien mengaku jika melihat garis lurus seperti
melengkung dan berbayang, keluhan ini
dirasakan sudah sejak ± 1tahun yang lalu.
5. Riwayat Penyakit Dahulu
Tidak ada
Riwayat Penyakit Keluarga
tidak ada
Riwayat Sosial Ekonomi
Pasien seorang ibu rumah tangga dan kesan
ekonomi cukup.
6. PEMERIKSAAN FISIK
Status Umum
Kesadaran : Compos mentis
Aktivitas : Normoaktif
Kooperatif : Kooperatif
Status gizi : Baik
Vital Sign
TD : 120/80 mmHg
Nadi : 80 x/menit
RR : 20 x/menit
Suhu : 36,50 C
7. Status ophthalmicus
No Pemeriksaan Oculus Dexter Oculus Sinister
1
Visus 1/60 S-0,25 6/6 6/12 C-0,75 6/6 70º
2
Bulbus okuli
• Gerak bola mata
• Enoftalmus
• Eksoftalmus
• Strabismus
Baik ke segala arah
-
-
-
Baik ke segala arah
-
-
-
3
Suprasilia Normal Normal
8. 4
Palpebra Superior-Inferior :
• Vulnus laceratum
• Edema
• Hematom
• Hiperemia
• Entropion
• Ektropion
• Silia
• Ptosis/ Pseudoptosis
• Erosi
-
Tidak ditemukan
Tidak ditemukan
-
-
-
Trikiasis ( - )
-
Tidak ditemukan
-
-
-
-
-
-
Trikiasis ( - )
-
-
5
Konjungtiva
Hiperemis
Khemosis
Edem
Sekret
laserasi
-
Tidak ditemukan
Tidak ditemukan
-
Tidak ditemukan
-
-
-
-
-
7
Kornea :
• Kejernihan
• Mengkilat
• Edema
• Erosi
• Lakrimasi
• Infiltrat
• Keratik presipitat
• Sikatrik
Jernih
-
Tidak ditemukan
Tidak ditemukan
-
-
-
Jernih
-
-
-
-
-
-
8
COA :
• Kedalaman
• Hifema
• Hipopion
• Efek tyndall
Cukup
-
-
-
Cukup
-
-
-
9
Iris :
• Kripta
• Edema
• Sinekia
• Atrofi
• Hifema
• Iridodialisis
• Iridoplegia
• Iridoreksis
• prolap
Normal
-
-
-
Tidak ditemukan
Tidak ditemukan
Tidak ditemukan
Tidak ditemukan
Tidak ditemukan
Normal
-
-
-
-
-
-
-
-
10. 11
Lensa:
• Kejernihan
• Iris shadow
Tidak keruh
-
Tidak keruh
-
12
Fundus Refleks + cemerlang + cemerlang
13
Funduskopi Papil: batas tgs, warna merah
muda, CDR(0,3)
Vasa: AVR (2:3)
Macula: terdapat bercak-bercak
(+) perimakula
Retina: cherry red spot(-), retina
berwarna keabu-abuan(-)
Papil: batas, warna, CDR(0,3)
Vasa: AVR (2:3)
Macula: terdapat bercak-bercak
(-),
Retina: cherry red spot(-), retina
berwarna keabu-abuan(-)
14 TIO Normal(tidak naik dan turun) Normal
15 Tes konfrontasi Tidak ada penyempitan lapang pandang
Tidak ada penyempitan lapang
pandang
11. DIAGNOSA DIFFERENSIAL
OD
OD Trauma Tumpul ditegakkan
karena dari anamnesa didapatkan adanya gejala kabur
secara tiba-tiba, dan didapatkan riwayat trauma yaitu
trauma oleh karena terjatuh/kecelakaan dari motor pada
posisi sebelah kanan.
OD Trauma tajam
Disingkirkan karena pada trauma tajam didapatkan luka
sayat, dan biasanya terjadi laserasi palpebra.
OD trauma kimia
Disingkirkan karena pada trauma kimia terjadi berkaitan
dengan bahan-bahan kimia yang bersifat asam, basa atau
alkali. Bisa didapatkan bagian epitel kornea yang terbakar
dan terkelupas. Bisa juga didapati pada palpebra yang
melepuh.
12. ODS
ODS Astigmatisme ditegakkan
Karena pada anamnesis didapatkan jika pasien melihat
garis lurus seperti melengkung dan berbayang, keluhan ini
dirasakan sudah sejak ± 1tahun yang lalu dan didapatkan
pada pemeriksaan visus pasien dikoreksi dengan silinder
(OD S-0,25 dan OS C-0,75)
ODS hipermetropia disingkirkan
karena pada hipermetriopia selain adanya keluhan
penglihatan kabur jauh dan dekat. Juga dari hasil
pemeriksaan dikoreksi dengan S+.
13. DIAGNOSA KERJA
OD perimakular bleeding e.c Trauma
tumpul dan ODS Astigmatisme
14. PENATALAKSANAAN
OD TRAUMA TUMPUL:
Kalnex (As. traneksamat) 500mg 3 X 1 tetes
Metil Prednisolon 16mg 1-1-0
Eye vit 0-0-1
Bedah :
-
17. PROGNOSIS
(OD) (OS)
Quo Ad Visam : dubia Ad Malam Ad
Bonam
Quo Ad Sanam : Ad Bonam
Ad Bonam
Quo Ad Functionam : Ad Bonam Ad
Bonam
Quo Ad Kosmetikam : Ad Bonam
Ad Bonam
Quo Ad Vitam : Ad Bonam Ad
18. EDUKASI….
OD Trauma tumpul
Menjelaskan tentang penyakit yang dideritanya
bahwa kabur yang secara mendadak itu
diakibatkan oleh karena kecelakaan/jatuh dari
motor.
Menjelaskan bahwa penyakit yang diderita
pasien akan dapat berangsur-angsur membaik
dengan pasien perbanyak istirahat dan minum
obat/vitamin secara teratur.
19. ODS ASTIGMATISME
Menjelaskan kepada pasien bahwa
astigmatisme ini tidak bisa disembuhkan tetapi
dapat dengan menggunakan kacamata
silinder secara teratur atau di lasik.
22. DEFINISI
Trauma mata adalah tindakan sengaja maupun
tidak yang menimbulkan perlukaan mata.
Trauma tumpul pada mata dapat diakibatkan
benda yang keras atau benda yang tidak keras,
dimana benda tersebut dapat mengenai mata
dengan keras atau lambat.
23. MACAM-MACAM TRAUMA
MEKANIS
Tajam
tumpul
FISIS
KIMIA
Asam
Basa
PSIKIS
24. GAMBARAN
PALPEBRA
Hematoma palpebra merupakan kelainan yang sering terlihat pada trauma tumpul palpebra.
Bila perdarahan terletak lebih dalam dan mengenai kedua palpebra serta berbentuk kacamata
yang sedang dipakai, maka keadaan ini disebut hematoma kaca mata.
KONJUNGTIVA
Jaringan konjungtiva yang bersifat selaput lendir dapat menjadi kemotik akibat trauma tumpul.
Bila kelopak terpajan ke dunia luar dan konjungtiva secara langsung kena angin tanpa dapat
mengedip, maka keadaan ini telah dapat mengakibatkan edema pada konjungtiva.
Hematoma subkonjungtiva terjadi akibat pecahnya pembuluh darah yang terdapat dibawah
konjungtiva, seperti a. konjungtiva dan a. episklera. Bila perdarahan ini terjadi akibat trauma
tumpul maka perlu dipastikan bahwa tidak terdapat robekan dibawah jaringan konjungtiva atau
sklera.
KORNEA
Trauma tumpul yang keras atau cepat mengenai mata dapat mengakibatkan edema kornea.
Edema kornea akan memberikan keluham penglihatan kabur, dan terlihatnya pelangi sekitar
bola lampu atau sumber cahaya yang dilihat. Kornea akan terlihat keruh dengan uji plasido
yang positif.
edema kornea yang berat dapat mengakibatkan masuknya serbukan sel radang dan
neovaskularisasi kedalam jaringan stroma kornea.
25. CAMERA OCULI ANTERIOR (COA)
Hifema atau darah didalam bilik mata depan dapat terjadi akibat trauma tumpul yang merobek pembuluh darah iris
atau badan siliar.
Kadang kadang sesudah hifema hilang atau 7 hari setelah trauma dapat terjadi perdarahan atau hifema baru yang
disebut hifema sekunder yang pengaruhnya akan lebih hebat karena perdarahan lebih sukar hilang.
IRIS
Trauma tumpul pada uvea dapat mengakibatkan kelumpuhan otot sfingter pupil sehingga pupil menjadi midriasis.
Trauma tumpul dapat mengakibatkan robekan pada pangkal iris sehingga bentuk pupil berubah.
LENSA
Trauma tumpul dapat mengakibatkan dislokasi lensa, dislokasi lensa terjadi pada putusnya zonula zinn yang akan
mengakibatkan kedudukan lensa terganggu.
Subluksasi lensa dapat mengakibatkan glaukoma sekunder dimana terjadi penutupan sudut bilik mata oleh lensa
yang mencembung
RETINA
Trauma tumpul dapat mengakibatkan edema retina, sehingga penglihatan akan sangat turun. Pada trauma yang
paling ditakutkan adalah edema makula atau edema berlin.
Trauma diduga merupakan pencetus terlepasnya retina dari koroid.
SARAF OPTIK
Pada trauma tumpul dapat mengakibatkan kompresi dari saraf optik, demikian pula perdarahan dan edema sekitar
saraf optik.
27. Keadaan dimana refraksi pada tiap bidang meridian tidak
sama. Dalam satu bidang meridian, sinar-sinar sejajar
dibiaskan pada satu titik, tetapi pada bidang meridian lain
tidak pada titik ini
28. GEJALA
Jika melihat garis lurus seperti bengkok
berbayang
29. klasifikasi
AMS
AMC (2”nya titik berada didepan)
AHS
AHC (2”nya titik ada dibelakang)
Mixtus