SlideShare a Scribd company logo
1 of 2
Download to read offline
DIGITAL NEWSPAPER

Bekerja Jujur
Dan
Profesional
hal

2

Spirit Baru Jawa Timur
surabaya.tribunnews.com

surya.co.id

| SELASA, 26 NOVEMBER 2013 | Terbit 2 halaman

KORUPSI
SISTEMIK
SURYA Online - Pemahaman
sebuah ketatanegaraan dan
nasionalisme harus dipahami
oleh siapapun dalam hal
pemeriksaan Wakil Presiden
Boediono terkait kasus Bank
Century oleh penyidik Komisi
Pemberantasan Korupsi (KPK)
di Kantor Wakil Presiden di
Jalan Veteran III, Jakarta
Pusat, Sabtu (23/11/2013).
Karena Presiden dan
Wakil Presiden adalah simbol
negara, dalam kasus tertentu
tentu harus dipahami harus
mendapat perlakukan khusus,
terkecuali kalau sudah terbukti
melakukan tindak kesalahan,
apapun bentuknya harus
terbuka kepada publik. Sebab
pemegang simbol negara
memiliki tata cara kenegaraan
tersendiri, baik protokoler
maupun sistem pengamanannya. Oleh sebab itu, jika hanya
untuk sebuah pemeriksaan
yang belum terbukti, maka
tidak masalah pemeriksaan
yang bersangkutan dimanapun, asal pihak penyidik
tetap independen dan tidak
terpengaruh dalam tekanan
apapun. Selain, protokoler dan
sistem pengamanan, jika hanya
sebuah pemeriksaan, simbol
negara juga harus dijaga betulbetul kehormatannya.
Namun demikian, sejumlah
kalangan tetap saja mengkritik
proses pemeriksaan yang dinilai
mengistimewakan Boediono.
Seperti yang dilontarkan
Direktur Lingkar Madani (Lima)
Ray Rangkuti yang menganggap
pemeriksaan itu membuat
posisi Boediono seolaholah berbeda dengan warga
negara Indonesia lainnya, yang
diperiksa di Gedung KPK di
Setiabudi, Jakarta Selatan.
“Warga negara yang lain
datang ke KPK disorot, sampai
berantem dengan wartawan,
tiba-tiba Boediono mendapatkan dua perlakuan istimewa,
pertama diminta keterangan di
kantornya dan dilakukan secara
diam-diam,” katanya.

Ray mengatakan, Boediono
sudah lebih dulu menggelar
konfrensi pers dan mengakui
pemeriksaannya sebelum KPK
mengumumkan secara resmi.
“Saya pikir itu kecenderungan tidak positif dari KPK.
Cukuplah dia di periksa 2 kali
di tempatnya, tidak boleh
dilakukan diam-diam. Itu
menyangkut keadilan, hak
publik untuk mengetahui.
Boediono sendiri juga
menegaskan, tidak ada
intervensi apapun dalam pemeriksaan yang dilakukan KPK
meski prosesnya berlangsung di
Kantor Wakil Presiden. Selain
itu, pemeriksaan memang
dilakukan pada hari Sabtu atau
libur kerja, agar dirinya lebih
leluasa memberi keterangan.
“Karena jika hari kerja, saya
pasti ada kegiatan, seperti
menerima kunjungan pejabat
tinggi negara,” kata Boediono.
Sebagai Gubernur Bank
Indonesia Tahun 2008, Boediono dianggap mengetahui proses
kebijakan pemberian talangan
dana Bank Century. Ia terlibat
dalam revisi Peraturan Bank
Indonesia (PBI) Nomor 10/26/
PBI/2008 yang menentukan
tanpa menyebut batasan prosentase rasio kecukupan
modal (CAR) untuk
memperoleh Fasilitas
Pendanaan Jangka
Pendek (FPJP).
Padahal dalam Peraturan Bank Indonesia
sebelumnya, tertanggal
30 Oktober 2008,
rasio kecukupan modal
harus sebesar 8 persen.
Lantaran perubahan
kebijakan itu, rasio
kecukupan modal Bank
Century yang semula
negatif menjadi positif.
Namun kemudian,
Bank Century ditetapkan sebagai bank gagal
berdampak sistemik
oleh Komite Stabilitas
Sistem Keuangan (KSSK)
yang beranggotakan

join facebook.com/suryaonline

Gubernur BI dan Menteri Keuangan. Kucuran dana kepada
Bank Century yang semula
ditentukan Rp 630 miliar, naik
10 kali lipat menjadi Rp 6,76
triliun.
Boediono telah diperiksa dua
kali. Pertama, akhir April 2010
selama 3.5 jam, kala itu kasus
Bank Century masih dalam
tahap penyelidikan. Awal Desember 2012, KPK menetapkan
dua tersangka dalam kasus ini,
yakni mantan Deputi Gubernur
Bank Indonesia Bidang Pengelolaan Devisa Budi Mulya dan
Deputi Guberur Bank Indonesia
Bidang Pengawasan Bank Siti
Chalimah Fadjrijah.
Sebenarnya bukan masalah
tempat pemeriksaan yang
mesti dipersoalkan masyarakat, namun penyimpangan
talangan Bank Cantury yang
mencapai Rp 6,76 triliun itu,
tentu direncanakan secara
sistemik yang melibatkan tidak
mungkin satu orang dan tidak
satu pejabat. Inilah yang perlu

dicermati.
Anggota Komisi III DPR
Ahmad Yani mengatakan, kasus
Bank Century yang diduga
melibatkan banyak pihak harus
dikawal ketat agar tidak dijadikan sebagai suatu kejahatan
personal sehingga semua pihak
yang terlibat harus bertanggung jawab.
“Saya setuju dengan
pernyataan mantan Wapres
Jusuf Kalla bahwa kasus ini
merupakan perampokan uang
negara melalui instrumen
perbankan, jadi kasus Century
ini dilakukan bersama, jangan
sampai dijadikan kejahatan
personal,” kata Ahmad Yani
di Gedung Nusantara II DPR
Jakarta, Senin (25/11/2013.
Menurut dia, pihak-pihak
yang bertanggungjawab
dalam kasus Bank Century
itu adalah semua orang yang
telah memutuskan pemberian
Fasilitas Pendanaan Jangka
Pendek (FPJP) dan menetapkan
Bank Century sebagai bank

edisi pagi
gagal berdampak sistemik.
“Itu kan diputuskan bersama-sama dalam rapat Dewan
Gubernur Bank Indonesia. Jadi
tidak ada pihak yang boleh
lolos dari tanggungjawab ini,
dokumen sudah menyatakan
hal itu semua,” ujarnya.
Yani pun menyampaikan
bahwa KPK sebenarnya sudah
menemukan dua tindak pidana
dalam kasus Bank Century
itu, yakni penyalahgunaan
kewenangan dalam pemberian
FPJP dan penyalagunaan
kewenangan dalam menetapkan Bank Centruy sebagai bank
gagal berdampak sistemik.
Ia juga mengatakan,
tindakan KPK yang menetapkan
mantan Deputi Senior Bank
Indonesia Budi Mulya sebagai
salah satu tersangka kasus
Bank Century tidak perlu
diapresiasi karena itu memang
sudah menjadi tugas KPK.
“Yang paling penting itu adalah
bagaimana kelanjutannya, seperti konstruksi dakwaan yang
diajukan KPK untuk Budi Mulya.
Kalau konstruksi dakwaannya
bersifat personal, berarti
kasus ini menjadi personal,”
tuturnya.
Selain itu, Yani menambahkan, bila konstruksi dakwaan
terhadap Budi Mulya dinyatakan sebagai tindak gratifikasi maka ada upaya untuk
membuat kasus Bank Century
sebagai suatu kejahatan
personal. “Konstruksi dakwaannya belum kami terima. Kalau
dakwaannya gratifikasi, berarti
personal yang ingin diseret
untuk menutupi pelaku-pelaku
lainnya,” tuturnya. (joe/berbagai sumber)

follow @portalsurya
2

SELASA, 26 NOVEMBER 2013 | surya.co.id | surabaya.tribunnews.com

Hamdan Zoelva, Ketua Mahkamah Konstitusi

BEKERJA JUJUR dan PROFESIONAL
SURYA Online - Tertangkapnya mantan
Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Akil
Mochtar karena diduga menerima suap,
serta insiden penyerangan ruang sidang
MK oleh beberapa orang beberapa waktu lalu menimbulkan ketidakpercayaan
masyarakat terhadap institusi itu.
Ketua Mahkamah Konstitusi Hamdan
Zoelva saat berkunjung ke Kota Palu
baru-baru ini mengakui, saat ini kepercayaan publik terhadap institusi yang
dipimpinnya berada pada titik terendah.
Hamdan Zoelva mengaku butuh waktu
panjang untuk memulihkan institusi
yang dipimpinnya setelah dua kejadian
yang dinilai mencoreng muka Mahkamah
Konstitusi.
“Diharapkan dua hingga tiga bulan
kepercayaan masyarakat kepada MK
mulai pulih meskipun itu belum pulih
betul,” katanya.
Dia mengatakan, sebanyak delapan
hakim di Mahkamah Konstitusi menyadari dampak kejadian tersebut akan
berlangsung lama.
Pria yang dilantik menjadi Ketua
Mahkamah Konstitusi, 6 November 2013
ini mengaku hanya akan bekerja secara
konsisten dengan penuh kejujuran dan
profesional. “Dengan itu, saya yakin
wibawa MK akan pulih kembali,” kata
Hamdan.
Dalam pekerjaan ke depan, katanya,
Mahkamah Konstitusi akan memutuskan
perkara uji materi undang-undang
(judicial review) yang penting dan
strategis serta menyangkut publik yang
sangat luas.
Menurutnya, kasus sengketa Pemilihan
Kepala Daerah (Pilkada) hanya berpengaruh pada daerah-daerah tertentu
saja. “Jadi kita utamakan judicial
review yang berdampak luas. Dengan
demikian putusan itu diharapkan bisa
mengobati publik yang tidak percaya
kepada MK,” kata Hamdan.
Sebelumnya, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD menyatakan,
kewibawaan lembaga yang pernah

dipimpinnya itu telah runtuh akibat dua
kasus di atas. “Ini merupakan kejadian
pertama kali sejak MK berdiri,” kata
Mahfud yang mengaku sangat kaget
dan menyesalkan penyerangan di ruang
sidang MK yang dilakukan puluhan
pengunjung sidang.
Ia mengatakan, selama lima
tahun memimpin Mahkamah Konstitusi, hampir semua persidangan
selalu tertib. Bahkan, dia pernah
mengusir pengunjung sidang yang
berbuat gaduh di dalam ruang
sidang atau tidak memenuhi tata
tertib persidangan.  “Kalau ada
yang gaduh, saya pelototi mereka
diam. Saya juga sering mengusir
orang waktu itu,” kata Mahfud.
Menurut dia, pengunjung sidang
yang mengamuk tersebut bukan
hanya ekspresi ketidakpuasan pihak
tertentu yang sedang berperkara
di lembaga pengawal konstitusi itu.
“Ini akibat MK sudah tidak dipercaya
setelah penangkapan Akil Mochtar,”
katanya.
Mahfud menyarankan, agar ke
depan Mahkamah Konstitusi lebih
memperketat
keamanan
selama proses
persidangan.
“Bahkan kalau
bisa di depan
meja hakim ada
polisi, untuk
mengantisipasi
kejadian serupa,” katanya.  
Perketat Pengamanan

Hamdan Zoelva menyatakan,
pihaknya akan
memperketat
pengamanan
setelah terjadi
join facebook.com/suryaonline

keributan di ruang sidang beberapa
waktu lalu, diantaranya dengan
pembatasan pengunjung di ruang sidang
serta melakukan identifikasi pengunjung
secara menyeluruh.
Pengunjung di Mahkamah Konstitusi
nantinya akan diminta

menyerahkan Kartu
Identitas Penduduk (KTP) dan selanjutnya diberi kertas papan nama sebagai
pengganti identitas. Selain itu, ruang
lobi di luar sidang akan disterilkan agar
tidak ramai lagi seperti semula.
Hamdan juga mengakui saat itu
aparat keamanan kecolongan sehingga
terjadi insiden penyerangan di ruang
sidang Mahkamah Konstitusi. “Kemarin
itu kecolongan. Sebelumnya keributan
di ruang lobi MK bisa diredam hingga
tidak sampai ke ruang sidang,” katanya.
Awal kejadian itu bermula dari ruang
lobi yang berada di luar sidang. Padahal
waktu-waktu sebelumnya petugas
keamanan bisa menenangkan keributan
serupa di ruang lobi. “Olehnya kita
perketat pengamanan di MK,” kata
Hamdan.
Insiden keributan di ruang sidang Mah-

kamah Konstitusi, Kamis (14/11/2013),
berawal dari luar ruang sidang dan para
perusuh itu kemudian bisa menerobos
hingga ke ruang sidang. Saat itu sedang
berlangsung sidang sengketa hasil
Pilkada Maluku Utara.
Penyerangan ruang sidang
Mahkamah Konstitusi bermula
ketika majelis hakim menolak
permohonan pasangan nomor
urut empat Herman Adrian
Koedoeboen - Daud Sangadji.
Massa yang tidak terima
dengan putusan tersebut
kemudian berteriak-teriak
dengan kuat di luar sidang
pleno di lantai dua. Saat
itu sidang masih terus
berlangsung dan berlanjut
untuk putusan permohonan
Abdullah Tuasikal - Hendrik
Lewerissa. Saat Hakim
Anwat Usman membacakan
pertimbangan hakim,
keadaan menjadi tidak
terkendali. Pendukung
yang berada di luar dan
menonton persidangan melalui televisi
layar lebar menerobos masuk, kemudian
mengamuk dan membanting sejumlah
benda-benda di ruang sidang.
Karena aksi anarkisme tersebut tidak
tercegah kepolisian, majelis hakim
menunda dan meninggalkan ruangan
sidang. Kini, perlahan-lahan Hamdan
Zoelva mulai menata kembali Mahkamah
Konstitusi.
Meski baru beberapa pekan memimpin
lembaga pengawal undang-undang itu,
Hamdan tetap optismistis bisa mendongkrak kepercayaan rakyat. “Kita hanya
bekerja jujur dan profesional,” katanya
singkat.
Rakyat berharap tidak ada kasuskasus seperti yang menimpa Hakim Akil
Mochtar atau penyerbuan ruang sidang
yang terhormat di Mahkamah Konstitusi.
(antara)
follow @portalsurya

More Related Content

What's hot

Hbl, kevin biondy, hapzi ali, tindak pidana pencucian uang, universitas mercu...
Hbl, kevin biondy, hapzi ali, tindak pidana pencucian uang, universitas mercu...Hbl, kevin biondy, hapzi ali, tindak pidana pencucian uang, universitas mercu...
Hbl, kevin biondy, hapzi ali, tindak pidana pencucian uang, universitas mercu...Kevin Biondy
 
Hbl, kevin biondy, hapzi ali, tindak pidana pencucian uang, universitas mercu...
Hbl, kevin biondy, hapzi ali, tindak pidana pencucian uang, universitas mercu...Hbl, kevin biondy, hapzi ali, tindak pidana pencucian uang, universitas mercu...
Hbl, kevin biondy, hapzi ali, tindak pidana pencucian uang, universitas mercu...Kevin Biondy
 
ppt Seminar Proposal Skripsi
ppt Seminar Proposal Skripsi ppt Seminar Proposal Skripsi
ppt Seminar Proposal Skripsi Fachrul Nita
 
Media Indonesia 27 Februari 2014
Media Indonesia 27 Februari 2014Media Indonesia 27 Februari 2014
Media Indonesia 27 Februari 2014hastapurnama
 
Afif muzaki 2013110023 ekos a proposal
Afif muzaki 2013110023 ekos a proposalAfif muzaki 2013110023 ekos a proposal
Afif muzaki 2013110023 ekos a proposalafiuf
 
Bab i penelt nang
Bab i penelt nangBab i penelt nang
Bab i penelt nangSOMON SINYO
 
Kedaulatan Rakyat 7 Maret 2014
Kedaulatan Rakyat 7 Maret 2014Kedaulatan Rakyat 7 Maret 2014
Kedaulatan Rakyat 7 Maret 2014hastapurnama
 
5.2.2 a. hasil kajian kebutuhan masy(1)
5.2.2 a. hasil kajian kebutuhan           masy(1)5.2.2 a. hasil kajian kebutuhan           masy(1)
5.2.2 a. hasil kajian kebutuhan masy(1)zafranalif
 

What's hot (16)

Kasus bank century
Kasus bank centuryKasus bank century
Kasus bank century
 
Hbl, kevin biondy, hapzi ali, tindak pidana pencucian uang, universitas mercu...
Hbl, kevin biondy, hapzi ali, tindak pidana pencucian uang, universitas mercu...Hbl, kevin biondy, hapzi ali, tindak pidana pencucian uang, universitas mercu...
Hbl, kevin biondy, hapzi ali, tindak pidana pencucian uang, universitas mercu...
 
Hbl, kevin biondy, hapzi ali, tindak pidana pencucian uang, universitas mercu...
Hbl, kevin biondy, hapzi ali, tindak pidana pencucian uang, universitas mercu...Hbl, kevin biondy, hapzi ali, tindak pidana pencucian uang, universitas mercu...
Hbl, kevin biondy, hapzi ali, tindak pidana pencucian uang, universitas mercu...
 
ppt Seminar Proposal Skripsi
ppt Seminar Proposal Skripsi ppt Seminar Proposal Skripsi
ppt Seminar Proposal Skripsi
 
Media Indonesia 27 Februari 2014
Media Indonesia 27 Februari 2014Media Indonesia 27 Februari 2014
Media Indonesia 27 Februari 2014
 
WARTA NASIONAL
WARTA NASIONALWARTA NASIONAL
WARTA NASIONAL
 
Afif muzaki 2013110023 ekos a proposal
Afif muzaki 2013110023 ekos a proposalAfif muzaki 2013110023 ekos a proposal
Afif muzaki 2013110023 ekos a proposal
 
Bab i penelt nang
Bab i penelt nangBab i penelt nang
Bab i penelt nang
 
Kedaulatan Rakyat 7 Maret 2014
Kedaulatan Rakyat 7 Maret 2014Kedaulatan Rakyat 7 Maret 2014
Kedaulatan Rakyat 7 Maret 2014
 
HARIAN WARTA NASIONAL
HARIAN WARTA NASIONALHARIAN WARTA NASIONAL
HARIAN WARTA NASIONAL
 
undang-undang perbankan
undang-undang perbankanundang-undang perbankan
undang-undang perbankan
 
07 hukrim ok
07 hukrim ok07 hukrim ok
07 hukrim ok
 
Harian Warta Nasional
Harian Warta NasionalHarian Warta Nasional
Harian Warta Nasional
 
5.2.2 a. hasil kajian kebutuhan masy(1)
5.2.2 a. hasil kajian kebutuhan           masy(1)5.2.2 a. hasil kajian kebutuhan           masy(1)
5.2.2 a. hasil kajian kebutuhan masy(1)
 
03 nasional ok
03 nasional ok03 nasional ok
03 nasional ok
 
Pendapat umum pp
Pendapat umum ppPendapat umum pp
Pendapat umum pp
 

Viewers also liked

Curriculum Vitae Christopher Hughes
Curriculum Vitae Christopher HughesCurriculum Vitae Christopher Hughes
Curriculum Vitae Christopher HughesChristopher Hughes
 
Java básico - módulo 03: captura de dados
Java  básico - módulo 03: captura de dadosJava  básico - módulo 03: captura de dados
Java básico - módulo 03: captura de dadosProfessor Samuel Ribeiro
 
Top 8 officer job description resume samples
Top 8 officer job description resume samplesTop 8 officer job description resume samples
Top 8 officer job description resume samplestrizzicali
 
Evaluation- Lucy Young
Evaluation- Lucy YoungEvaluation- Lucy Young
Evaluation- Lucy YoungloopzKing
 
Actuarial&Pension
Actuarial&PensionActuarial&Pension
Actuarial&PensionJason Disco
 
ETSI NFV PoC #36
ETSI NFV PoC #36ETSI NFV PoC #36
ETSI NFV PoC #36Netrounds
 
Intership Program of German Business for Ukraine 2016
Intership Program of German Business for Ukraine 2016Intership Program of German Business for Ukraine 2016
Intership Program of German Business for Ukraine 2016Tanyuwka
 
Advances in Conservation Efforts Over 'Sixth Great Extinction' Reports
Advances in Conservation Efforts Over 'Sixth Great Extinction' ReportsAdvances in Conservation Efforts Over 'Sixth Great Extinction' Reports
Advances in Conservation Efforts Over 'Sixth Great Extinction' ReportsDr. Pankaj Naram
 
Checklist SEO - Marketing Digital Day
Checklist SEO - Marketing Digital DayChecklist SEO - Marketing Digital Day
Checklist SEO - Marketing Digital DayRafael Rez
 
Nouvelle trace conference innovation manageriale 21 nov2013
Nouvelle trace   conference innovation manageriale 21 nov2013Nouvelle trace   conference innovation manageriale 21 nov2013
Nouvelle trace conference innovation manageriale 21 nov2013Pierre-Yves HOSTIN
 
Contratos Comerciais, Direito Comercial - Introdução - Fontes das obrigações,...
Contratos Comerciais, Direito Comercial - Introdução - Fontes das obrigações,...Contratos Comerciais, Direito Comercial - Introdução - Fontes das obrigações,...
Contratos Comerciais, Direito Comercial - Introdução - Fontes das obrigações,...A. Rui Teixeira Santos
 

Viewers also liked (20)

好╒
好╒好╒
好╒
 
Curriculum Vitae Christopher Hughes
Curriculum Vitae Christopher HughesCurriculum Vitae Christopher Hughes
Curriculum Vitae Christopher Hughes
 
Java básico - módulo 03: captura de dados
Java  básico - módulo 03: captura de dadosJava  básico - módulo 03: captura de dados
Java básico - módulo 03: captura de dados
 
Dassanya
DassanyaDassanya
Dassanya
 
Modulo1
Modulo1 Modulo1
Modulo1
 
November 2013 bibliomist_newsletter
November 2013 bibliomist_newsletterNovember 2013 bibliomist_newsletter
November 2013 bibliomist_newsletter
 
Top 8 officer job description resume samples
Top 8 officer job description resume samplesTop 8 officer job description resume samples
Top 8 officer job description resume samples
 
Cuadro escalante
Cuadro escalanteCuadro escalante
Cuadro escalante
 
Evaluation- Lucy Young
Evaluation- Lucy YoungEvaluation- Lucy Young
Evaluation- Lucy Young
 
Draft & O2
Draft & O2Draft & O2
Draft & O2
 
Actuarial&Pension
Actuarial&PensionActuarial&Pension
Actuarial&Pension
 
ETSI NFV PoC #36
ETSI NFV PoC #36ETSI NFV PoC #36
ETSI NFV PoC #36
 
Intership Program of German Business for Ukraine 2016
Intership Program of German Business for Ukraine 2016Intership Program of German Business for Ukraine 2016
Intership Program of German Business for Ukraine 2016
 
Draft Gauges Problems
Draft Gauges ProblemsDraft Gauges Problems
Draft Gauges Problems
 
Чехов
ЧеховЧехов
Чехов
 
Advances in Conservation Efforts Over 'Sixth Great Extinction' Reports
Advances in Conservation Efforts Over 'Sixth Great Extinction' ReportsAdvances in Conservation Efforts Over 'Sixth Great Extinction' Reports
Advances in Conservation Efforts Over 'Sixth Great Extinction' Reports
 
Speaking skills
Speaking skillsSpeaking skills
Speaking skills
 
Checklist SEO - Marketing Digital Day
Checklist SEO - Marketing Digital DayChecklist SEO - Marketing Digital Day
Checklist SEO - Marketing Digital Day
 
Nouvelle trace conference innovation manageriale 21 nov2013
Nouvelle trace   conference innovation manageriale 21 nov2013Nouvelle trace   conference innovation manageriale 21 nov2013
Nouvelle trace conference innovation manageriale 21 nov2013
 
Contratos Comerciais, Direito Comercial - Introdução - Fontes das obrigações,...
Contratos Comerciais, Direito Comercial - Introdução - Fontes das obrigações,...Contratos Comerciais, Direito Comercial - Introdução - Fontes das obrigações,...
Contratos Comerciais, Direito Comercial - Introdução - Fontes das obrigações,...
 

Similar to Digital surya 26 november 2013

Suara Merdeka 24 Februari 2014
Suara Merdeka 24 Februari 2014Suara Merdeka 24 Februari 2014
Suara Merdeka 24 Februari 2014hastapurnama
 
Surya epaper 16 november 2013
Surya epaper 16 november 2013Surya epaper 16 november 2013
Surya epaper 16 november 2013Portal Surya
 
Suara Merdeka 6 Maret 2014
Suara Merdeka 6 Maret 2014Suara Merdeka 6 Maret 2014
Suara Merdeka 6 Maret 2014hastapurnama
 
Catatan nusantara
Catatan nusantaraCatatan nusantara
Catatan nusantaraGus Andy
 
Business Ethic and SME
Business Ethic and SMEBusiness Ethic and SME
Business Ethic and SMEMuhammad Fajar
 
Victor Silaen: Surat Terbuka Untuk Presiden dan Kapolri
Victor Silaen: Surat Terbuka Untuk Presiden dan Kapolri Victor Silaen: Surat Terbuka Untuk Presiden dan Kapolri
Victor Silaen: Surat Terbuka Untuk Presiden dan Kapolri TimMediaYasmin
 
Digital surya 19 desember 2013
Digital surya 19 desember 2013Digital surya 19 desember 2013
Digital surya 19 desember 2013Portal Surya
 
Pemilihan presiden indonesia & arus demokratisasi dunia harian pelita halama...
Pemilihan presiden indonesia & arus demokratisasi dunia  harian pelita halama...Pemilihan presiden indonesia & arus demokratisasi dunia  harian pelita halama...
Pemilihan presiden indonesia & arus demokratisasi dunia harian pelita halama...Taruna Ikrar
 

Similar to Digital surya 26 november 2013 (13)

Studi kasus hukum tata negara
Studi kasus hukum tata negaraStudi kasus hukum tata negara
Studi kasus hukum tata negara
 
kasus bank century (1).pptx
kasus bank century (1).pptxkasus bank century (1).pptx
kasus bank century (1).pptx
 
anti korupsi.pptx
anti korupsi.pptxanti korupsi.pptx
anti korupsi.pptx
 
Kronologi century
Kronologi centuryKronologi century
Kronologi century
 
Suara Merdeka 24 Februari 2014
Suara Merdeka 24 Februari 2014Suara Merdeka 24 Februari 2014
Suara Merdeka 24 Februari 2014
 
Surya epaper 16 november 2013
Surya epaper 16 november 2013Surya epaper 16 november 2013
Surya epaper 16 november 2013
 
Suara Merdeka 6 Maret 2014
Suara Merdeka 6 Maret 2014Suara Merdeka 6 Maret 2014
Suara Merdeka 6 Maret 2014
 
Catatan nusantara
Catatan nusantaraCatatan nusantara
Catatan nusantara
 
Business Ethic and SME
Business Ethic and SMEBusiness Ethic and SME
Business Ethic and SME
 
Victor Silaen: Surat Terbuka Untuk Presiden dan Kapolri
Victor Silaen: Surat Terbuka Untuk Presiden dan Kapolri Victor Silaen: Surat Terbuka Untuk Presiden dan Kapolri
Victor Silaen: Surat Terbuka Untuk Presiden dan Kapolri
 
Edisi 2 news7
Edisi 2 news7Edisi 2 news7
Edisi 2 news7
 
Digital surya 19 desember 2013
Digital surya 19 desember 2013Digital surya 19 desember 2013
Digital surya 19 desember 2013
 
Pemilihan presiden indonesia & arus demokratisasi dunia harian pelita halama...
Pemilihan presiden indonesia & arus demokratisasi dunia  harian pelita halama...Pemilihan presiden indonesia & arus demokratisasi dunia  harian pelita halama...
Pemilihan presiden indonesia & arus demokratisasi dunia harian pelita halama...
 

More from Portal Surya

Epaper Surya 31 Januari 2014
Epaper Surya 31 Januari 2014Epaper Surya 31 Januari 2014
Epaper Surya 31 Januari 2014Portal Surya
 
Epaper Surya 30 januari 2014
Epaper Surya 30 januari 2014Epaper Surya 30 januari 2014
Epaper Surya 30 januari 2014Portal Surya
 
Epaper surya 1 januari 2014
Epaper surya 1 januari 2014Epaper surya 1 januari 2014
Epaper surya 1 januari 2014Portal Surya
 
Epaper surya 27 desember 2013
Epaper surya 27 desember 2013Epaper surya 27 desember 2013
Epaper surya 27 desember 2013Portal Surya
 
Digital surya 27 desember 2013
Digital surya 27 desember 2013Digital surya 27 desember 2013
Digital surya 27 desember 2013Portal Surya
 
Surya epaper 26 desember 2013
Surya epaper 26 desember 2013Surya epaper 26 desember 2013
Surya epaper 26 desember 2013Portal Surya
 
Digital surya 26 desember 2013
Digital surya 26 desember 2013Digital surya 26 desember 2013
Digital surya 26 desember 2013Portal Surya
 
Surya epaper 24 desember 2013
Surya epaper 24 desember 2013Surya epaper 24 desember 2013
Surya epaper 24 desember 2013Portal Surya
 
Surya epaper 23 desember 2013
Surya epaper 23 desember 2013Surya epaper 23 desember 2013
Surya epaper 23 desember 2013Portal Surya
 
Digital surya 23 desember 2013
Digital surya 23 desember 2013Digital surya 23 desember 2013
Digital surya 23 desember 2013Portal Surya
 
Surya epaper 22 desember 2013
Surya epaper 22 desember 2013Surya epaper 22 desember 2013
Surya epaper 22 desember 2013Portal Surya
 
Epaper surya 21 desember 2013
Epaper surya 21 desember 2013Epaper surya 21 desember 2013
Epaper surya 21 desember 2013Portal Surya
 
Surya epaper 20 desember 2013
Surya epaper 20 desember 2013Surya epaper 20 desember 2013
Surya epaper 20 desember 2013Portal Surya
 
Digital surya 20 desember 2013
Digital surya 20 desember 2013Digital surya 20 desember 2013
Digital surya 20 desember 2013Portal Surya
 
Surya epaper 19 desember 2013
Surya epaper 19 desember 2013Surya epaper 19 desember 2013
Surya epaper 19 desember 2013Portal Surya
 
Epaper surya 18 desember 2013
Epaper surya 18 desember 2013Epaper surya 18 desember 2013
Epaper surya 18 desember 2013Portal Surya
 
Surya Epaper 17 Desember 2013
Surya Epaper 17 Desember 2013Surya Epaper 17 Desember 2013
Surya Epaper 17 Desember 2013Portal Surya
 
Digital surya 17 desember 2013
Digital surya 17 desember 2013Digital surya 17 desember 2013
Digital surya 17 desember 2013Portal Surya
 
Epaper surya 16 desember 2013
Epaper surya 16 desember 2013Epaper surya 16 desember 2013
Epaper surya 16 desember 2013Portal Surya
 
Digital surya 16 desember 2013
Digital surya 16 desember 2013Digital surya 16 desember 2013
Digital surya 16 desember 2013Portal Surya
 

More from Portal Surya (20)

Epaper Surya 31 Januari 2014
Epaper Surya 31 Januari 2014Epaper Surya 31 Januari 2014
Epaper Surya 31 Januari 2014
 
Epaper Surya 30 januari 2014
Epaper Surya 30 januari 2014Epaper Surya 30 januari 2014
Epaper Surya 30 januari 2014
 
Epaper surya 1 januari 2014
Epaper surya 1 januari 2014Epaper surya 1 januari 2014
Epaper surya 1 januari 2014
 
Epaper surya 27 desember 2013
Epaper surya 27 desember 2013Epaper surya 27 desember 2013
Epaper surya 27 desember 2013
 
Digital surya 27 desember 2013
Digital surya 27 desember 2013Digital surya 27 desember 2013
Digital surya 27 desember 2013
 
Surya epaper 26 desember 2013
Surya epaper 26 desember 2013Surya epaper 26 desember 2013
Surya epaper 26 desember 2013
 
Digital surya 26 desember 2013
Digital surya 26 desember 2013Digital surya 26 desember 2013
Digital surya 26 desember 2013
 
Surya epaper 24 desember 2013
Surya epaper 24 desember 2013Surya epaper 24 desember 2013
Surya epaper 24 desember 2013
 
Surya epaper 23 desember 2013
Surya epaper 23 desember 2013Surya epaper 23 desember 2013
Surya epaper 23 desember 2013
 
Digital surya 23 desember 2013
Digital surya 23 desember 2013Digital surya 23 desember 2013
Digital surya 23 desember 2013
 
Surya epaper 22 desember 2013
Surya epaper 22 desember 2013Surya epaper 22 desember 2013
Surya epaper 22 desember 2013
 
Epaper surya 21 desember 2013
Epaper surya 21 desember 2013Epaper surya 21 desember 2013
Epaper surya 21 desember 2013
 
Surya epaper 20 desember 2013
Surya epaper 20 desember 2013Surya epaper 20 desember 2013
Surya epaper 20 desember 2013
 
Digital surya 20 desember 2013
Digital surya 20 desember 2013Digital surya 20 desember 2013
Digital surya 20 desember 2013
 
Surya epaper 19 desember 2013
Surya epaper 19 desember 2013Surya epaper 19 desember 2013
Surya epaper 19 desember 2013
 
Epaper surya 18 desember 2013
Epaper surya 18 desember 2013Epaper surya 18 desember 2013
Epaper surya 18 desember 2013
 
Surya Epaper 17 Desember 2013
Surya Epaper 17 Desember 2013Surya Epaper 17 Desember 2013
Surya Epaper 17 Desember 2013
 
Digital surya 17 desember 2013
Digital surya 17 desember 2013Digital surya 17 desember 2013
Digital surya 17 desember 2013
 
Epaper surya 16 desember 2013
Epaper surya 16 desember 2013Epaper surya 16 desember 2013
Epaper surya 16 desember 2013
 
Digital surya 16 desember 2013
Digital surya 16 desember 2013Digital surya 16 desember 2013
Digital surya 16 desember 2013
 

Digital surya 26 november 2013

  • 1. DIGITAL NEWSPAPER Bekerja Jujur Dan Profesional hal 2 Spirit Baru Jawa Timur surabaya.tribunnews.com surya.co.id | SELASA, 26 NOVEMBER 2013 | Terbit 2 halaman KORUPSI SISTEMIK SURYA Online - Pemahaman sebuah ketatanegaraan dan nasionalisme harus dipahami oleh siapapun dalam hal pemeriksaan Wakil Presiden Boediono terkait kasus Bank Century oleh penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Kantor Wakil Presiden di Jalan Veteran III, Jakarta Pusat, Sabtu (23/11/2013). Karena Presiden dan Wakil Presiden adalah simbol negara, dalam kasus tertentu tentu harus dipahami harus mendapat perlakukan khusus, terkecuali kalau sudah terbukti melakukan tindak kesalahan, apapun bentuknya harus terbuka kepada publik. Sebab pemegang simbol negara memiliki tata cara kenegaraan tersendiri, baik protokoler maupun sistem pengamanannya. Oleh sebab itu, jika hanya untuk sebuah pemeriksaan yang belum terbukti, maka tidak masalah pemeriksaan yang bersangkutan dimanapun, asal pihak penyidik tetap independen dan tidak terpengaruh dalam tekanan apapun. Selain, protokoler dan sistem pengamanan, jika hanya sebuah pemeriksaan, simbol negara juga harus dijaga betulbetul kehormatannya. Namun demikian, sejumlah kalangan tetap saja mengkritik proses pemeriksaan yang dinilai mengistimewakan Boediono. Seperti yang dilontarkan Direktur Lingkar Madani (Lima) Ray Rangkuti yang menganggap pemeriksaan itu membuat posisi Boediono seolaholah berbeda dengan warga negara Indonesia lainnya, yang diperiksa di Gedung KPK di Setiabudi, Jakarta Selatan. “Warga negara yang lain datang ke KPK disorot, sampai berantem dengan wartawan, tiba-tiba Boediono mendapatkan dua perlakuan istimewa, pertama diminta keterangan di kantornya dan dilakukan secara diam-diam,” katanya. Ray mengatakan, Boediono sudah lebih dulu menggelar konfrensi pers dan mengakui pemeriksaannya sebelum KPK mengumumkan secara resmi. “Saya pikir itu kecenderungan tidak positif dari KPK. Cukuplah dia di periksa 2 kali di tempatnya, tidak boleh dilakukan diam-diam. Itu menyangkut keadilan, hak publik untuk mengetahui. Boediono sendiri juga menegaskan, tidak ada intervensi apapun dalam pemeriksaan yang dilakukan KPK meski prosesnya berlangsung di Kantor Wakil Presiden. Selain itu, pemeriksaan memang dilakukan pada hari Sabtu atau libur kerja, agar dirinya lebih leluasa memberi keterangan. “Karena jika hari kerja, saya pasti ada kegiatan, seperti menerima kunjungan pejabat tinggi negara,” kata Boediono. Sebagai Gubernur Bank Indonesia Tahun 2008, Boediono dianggap mengetahui proses kebijakan pemberian talangan dana Bank Century. Ia terlibat dalam revisi Peraturan Bank Indonesia (PBI) Nomor 10/26/ PBI/2008 yang menentukan tanpa menyebut batasan prosentase rasio kecukupan modal (CAR) untuk memperoleh Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek (FPJP). Padahal dalam Peraturan Bank Indonesia sebelumnya, tertanggal 30 Oktober 2008, rasio kecukupan modal harus sebesar 8 persen. Lantaran perubahan kebijakan itu, rasio kecukupan modal Bank Century yang semula negatif menjadi positif. Namun kemudian, Bank Century ditetapkan sebagai bank gagal berdampak sistemik oleh Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) yang beranggotakan join facebook.com/suryaonline Gubernur BI dan Menteri Keuangan. Kucuran dana kepada Bank Century yang semula ditentukan Rp 630 miliar, naik 10 kali lipat menjadi Rp 6,76 triliun. Boediono telah diperiksa dua kali. Pertama, akhir April 2010 selama 3.5 jam, kala itu kasus Bank Century masih dalam tahap penyelidikan. Awal Desember 2012, KPK menetapkan dua tersangka dalam kasus ini, yakni mantan Deputi Gubernur Bank Indonesia Bidang Pengelolaan Devisa Budi Mulya dan Deputi Guberur Bank Indonesia Bidang Pengawasan Bank Siti Chalimah Fadjrijah. Sebenarnya bukan masalah tempat pemeriksaan yang mesti dipersoalkan masyarakat, namun penyimpangan talangan Bank Cantury yang mencapai Rp 6,76 triliun itu, tentu direncanakan secara sistemik yang melibatkan tidak mungkin satu orang dan tidak satu pejabat. Inilah yang perlu dicermati. Anggota Komisi III DPR Ahmad Yani mengatakan, kasus Bank Century yang diduga melibatkan banyak pihak harus dikawal ketat agar tidak dijadikan sebagai suatu kejahatan personal sehingga semua pihak yang terlibat harus bertanggung jawab. “Saya setuju dengan pernyataan mantan Wapres Jusuf Kalla bahwa kasus ini merupakan perampokan uang negara melalui instrumen perbankan, jadi kasus Century ini dilakukan bersama, jangan sampai dijadikan kejahatan personal,” kata Ahmad Yani di Gedung Nusantara II DPR Jakarta, Senin (25/11/2013. Menurut dia, pihak-pihak yang bertanggungjawab dalam kasus Bank Century itu adalah semua orang yang telah memutuskan pemberian Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek (FPJP) dan menetapkan Bank Century sebagai bank edisi pagi gagal berdampak sistemik. “Itu kan diputuskan bersama-sama dalam rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia. Jadi tidak ada pihak yang boleh lolos dari tanggungjawab ini, dokumen sudah menyatakan hal itu semua,” ujarnya. Yani pun menyampaikan bahwa KPK sebenarnya sudah menemukan dua tindak pidana dalam kasus Bank Century itu, yakni penyalahgunaan kewenangan dalam pemberian FPJP dan penyalagunaan kewenangan dalam menetapkan Bank Centruy sebagai bank gagal berdampak sistemik. Ia juga mengatakan, tindakan KPK yang menetapkan mantan Deputi Senior Bank Indonesia Budi Mulya sebagai salah satu tersangka kasus Bank Century tidak perlu diapresiasi karena itu memang sudah menjadi tugas KPK. “Yang paling penting itu adalah bagaimana kelanjutannya, seperti konstruksi dakwaan yang diajukan KPK untuk Budi Mulya. Kalau konstruksi dakwaannya bersifat personal, berarti kasus ini menjadi personal,” tuturnya. Selain itu, Yani menambahkan, bila konstruksi dakwaan terhadap Budi Mulya dinyatakan sebagai tindak gratifikasi maka ada upaya untuk membuat kasus Bank Century sebagai suatu kejahatan personal. “Konstruksi dakwaannya belum kami terima. Kalau dakwaannya gratifikasi, berarti personal yang ingin diseret untuk menutupi pelaku-pelaku lainnya,” tuturnya. (joe/berbagai sumber) follow @portalsurya
  • 2. 2 SELASA, 26 NOVEMBER 2013 | surya.co.id | surabaya.tribunnews.com Hamdan Zoelva, Ketua Mahkamah Konstitusi BEKERJA JUJUR dan PROFESIONAL SURYA Online - Tertangkapnya mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Akil Mochtar karena diduga menerima suap, serta insiden penyerangan ruang sidang MK oleh beberapa orang beberapa waktu lalu menimbulkan ketidakpercayaan masyarakat terhadap institusi itu. Ketua Mahkamah Konstitusi Hamdan Zoelva saat berkunjung ke Kota Palu baru-baru ini mengakui, saat ini kepercayaan publik terhadap institusi yang dipimpinnya berada pada titik terendah. Hamdan Zoelva mengaku butuh waktu panjang untuk memulihkan institusi yang dipimpinnya setelah dua kejadian yang dinilai mencoreng muka Mahkamah Konstitusi. “Diharapkan dua hingga tiga bulan kepercayaan masyarakat kepada MK mulai pulih meskipun itu belum pulih betul,” katanya. Dia mengatakan, sebanyak delapan hakim di Mahkamah Konstitusi menyadari dampak kejadian tersebut akan berlangsung lama. Pria yang dilantik menjadi Ketua Mahkamah Konstitusi, 6 November 2013 ini mengaku hanya akan bekerja secara konsisten dengan penuh kejujuran dan profesional. “Dengan itu, saya yakin wibawa MK akan pulih kembali,” kata Hamdan. Dalam pekerjaan ke depan, katanya, Mahkamah Konstitusi akan memutuskan perkara uji materi undang-undang (judicial review) yang penting dan strategis serta menyangkut publik yang sangat luas. Menurutnya, kasus sengketa Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) hanya berpengaruh pada daerah-daerah tertentu saja. “Jadi kita utamakan judicial review yang berdampak luas. Dengan demikian putusan itu diharapkan bisa mengobati publik yang tidak percaya kepada MK,” kata Hamdan. Sebelumnya, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD menyatakan, kewibawaan lembaga yang pernah dipimpinnya itu telah runtuh akibat dua kasus di atas. “Ini merupakan kejadian pertama kali sejak MK berdiri,” kata Mahfud yang mengaku sangat kaget dan menyesalkan penyerangan di ruang sidang MK yang dilakukan puluhan pengunjung sidang. Ia mengatakan, selama lima tahun memimpin Mahkamah Konstitusi, hampir semua persidangan selalu tertib. Bahkan, dia pernah mengusir pengunjung sidang yang berbuat gaduh di dalam ruang sidang atau tidak memenuhi tata tertib persidangan.  “Kalau ada yang gaduh, saya pelototi mereka diam. Saya juga sering mengusir orang waktu itu,” kata Mahfud. Menurut dia, pengunjung sidang yang mengamuk tersebut bukan hanya ekspresi ketidakpuasan pihak tertentu yang sedang berperkara di lembaga pengawal konstitusi itu. “Ini akibat MK sudah tidak dipercaya setelah penangkapan Akil Mochtar,” katanya. Mahfud menyarankan, agar ke depan Mahkamah Konstitusi lebih memperketat keamanan selama proses persidangan. “Bahkan kalau bisa di depan meja hakim ada polisi, untuk mengantisipasi kejadian serupa,” katanya.   Perketat Pengamanan Hamdan Zoelva menyatakan, pihaknya akan memperketat pengamanan setelah terjadi join facebook.com/suryaonline keributan di ruang sidang beberapa waktu lalu, diantaranya dengan pembatasan pengunjung di ruang sidang serta melakukan identifikasi pengunjung secara menyeluruh. Pengunjung di Mahkamah Konstitusi nantinya akan diminta menyerahkan Kartu Identitas Penduduk (KTP) dan selanjutnya diberi kertas papan nama sebagai pengganti identitas. Selain itu, ruang lobi di luar sidang akan disterilkan agar tidak ramai lagi seperti semula. Hamdan juga mengakui saat itu aparat keamanan kecolongan sehingga terjadi insiden penyerangan di ruang sidang Mahkamah Konstitusi. “Kemarin itu kecolongan. Sebelumnya keributan di ruang lobi MK bisa diredam hingga tidak sampai ke ruang sidang,” katanya. Awal kejadian itu bermula dari ruang lobi yang berada di luar sidang. Padahal waktu-waktu sebelumnya petugas keamanan bisa menenangkan keributan serupa di ruang lobi. “Olehnya kita perketat pengamanan di MK,” kata Hamdan. Insiden keributan di ruang sidang Mah- kamah Konstitusi, Kamis (14/11/2013), berawal dari luar ruang sidang dan para perusuh itu kemudian bisa menerobos hingga ke ruang sidang. Saat itu sedang berlangsung sidang sengketa hasil Pilkada Maluku Utara. Penyerangan ruang sidang Mahkamah Konstitusi bermula ketika majelis hakim menolak permohonan pasangan nomor urut empat Herman Adrian Koedoeboen - Daud Sangadji. Massa yang tidak terima dengan putusan tersebut kemudian berteriak-teriak dengan kuat di luar sidang pleno di lantai dua. Saat itu sidang masih terus berlangsung dan berlanjut untuk putusan permohonan Abdullah Tuasikal - Hendrik Lewerissa. Saat Hakim Anwat Usman membacakan pertimbangan hakim, keadaan menjadi tidak terkendali. Pendukung yang berada di luar dan menonton persidangan melalui televisi layar lebar menerobos masuk, kemudian mengamuk dan membanting sejumlah benda-benda di ruang sidang. Karena aksi anarkisme tersebut tidak tercegah kepolisian, majelis hakim menunda dan meninggalkan ruangan sidang. Kini, perlahan-lahan Hamdan Zoelva mulai menata kembali Mahkamah Konstitusi. Meski baru beberapa pekan memimpin lembaga pengawal undang-undang itu, Hamdan tetap optismistis bisa mendongkrak kepercayaan rakyat. “Kita hanya bekerja jujur dan profesional,” katanya singkat. Rakyat berharap tidak ada kasuskasus seperti yang menimpa Hakim Akil Mochtar atau penyerbuan ruang sidang yang terhormat di Mahkamah Konstitusi. (antara) follow @portalsurya