Skripsi ini menganalisis pengaruh internet banking, NPL, DPK, BOPO, dan NIM terhadap laba PT Bank Rakyat Indonesia Tbk selama 2013-2015. Bank BRI mulai menyediakan layanan internet banking pada 2009 dan sejak itu jumlah transaksi melalui saluran ini terus meningkat. Penelitian ini bertujuan mengetahui apakah kelima variabel tersebut berpengaruh signifikan terhadap laba BRI secara individual maupun simultan.
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet Riyadi
PENGARUH INTERNET BANKING
1. “PENGARUH INTERNET BANKING,
NPL, DPK, BOPO DAN NIM
TERHADAP LABA STUDI KASUS PT.
BANK BRI ”
Disusun Oleh:
Fachrul Nita
NIM. 2013001069
2. Internet Banking
Perkembangan Internet
Dilihat dari jumlah pengguna, kemajuan
teknologi, maupun fungsinya
Internet Banking
Bank BRI menyediakan
layanan i-banking pada tahun
2009 untuk memudahkan
kegiatan transaksi
Dampak
i-banking
terhadap
laba
3. Perkembangan Internet
1. Perkembangan teknologi adalah sesuatu yang tidak bisa dihindari dalam
kehidupan ini, karena kemajuan teknologi akan berjalan sesuai dengan kemajuan
ilmu pengetahuan. Internet adalah salah satu bentuk perkembangan teknologi dan
ilmu pengetahuan yang memberikan dampak besar. (Nurul Annisa,2015).
A. Perkembangan Pengguna Internet dibandingkan dengan Negara Lain:
• Pada akhir tahun 2012 Indonesia berada pada posisi ke 11, 20 besar teratas untuk
penggunaan internet sedunia, berada diatas Mesir, Korea, dan Turki. (Internet World
Stats)
•Pada tahun 2014, populasi netter Tanah Air mencapai 83,7 juta orang. Sehingga
Indonesia menduduki peringkat ke-6 terbesar di dunia. (lembaga riset pasar internet
marketer)
•Pada 2017, netter Indonesia mencapai 112 juta orang mengalahkan Jepang di
peringkat ke-5 yang pertumbuhan jumlah pengguna internetnya lebih lamban.
(lembaga riset pasar internet marketer)
•Pada tahun 2018, E-Marketer memperkirakan 3,6 miliar manusia di bumi akan
mengakses internet setidaknya satu kali setiap bulan (lembaga riset pasar internet
marketer)
4. B. Perkembangan Pengguna Internet di Indonesia
Gambar 1.1
Statistik pengguna internet di Indonesia
Sumber : Asosiasi Penyelenggara Jasa
Internet Indonesia (APJII)
Jumlah pengguna Internet di
Indonesia tahun 2016 adalah
132,7 juta user atau sekitar
51,5% dari total jumlah
penduduk Indonesia sebesar
256,2 juta. Terbanyak di Pulau
Jawa . dengan total pengguna
86.339.350 user atau sekitar
65% dari total penggunan
Internet.
Lanjutan Latar Belakang Masalah
5. Lanjutan Latar Belakang Masalah
2. Saat ini tujuan penggunaan internet tidak hanya sebatas media informasi
bagi penggunaannya, akan tetapi juga merambah ke dunia bisnis.
Contoh : maraknya online shop
Logika:
Semakin banyak pelaku bisnis olshop maka semakin banyak jumlah pengguna
internet banking. Nasabah membutuhkan pelayanan yang mudah dan praktis agar
transaksi mereka lancar
Satria dan Subekti (2010) mengemukakan bahwa “Sektor perbankan saat ini sedang
mengalami pergeseran fungsi vitalnya sebagai lembaga intermediasi, yang seharusnya
mampu secara efektif dan efisien mengalokasikan sumber dananya pada masyarakat.
Pergeseran fungsi vital perbankan, ditandai dari aktivitas yang “tradisional” ke aktivitas
“non tradisional (fee based income, transaksi derivatif-off balance sheet, dll) disebabkan
oleh berbagai permasalahan yang kompleks menyangkut sisi kelembagaan, regulasi,
teknologi maupun eksternal (globalisasi)”.
6. 3. Bank mengembangkan berbagai layanan untuk memudahkan
kegiatan transaksi yang ada dalam masyarakat.
• Keseluruhan transaksi yang ada pada layanan internet banking merupakan
sumber dari pendapatan non bunga bank, sehingga dengan meningkatkan
pengguna layanan dan kegiatan transaksi melalui internet banking, maka bank
akan memperoleh tambahan laba yang berasal dari fee based income. Apabila
pendapat non bunga bank meningkat apakah suku bunga bank berpengaruh
signifikan terhadap profitabilitas bank.
• Internet banking membantu bank-bank mengurangi biaya operasi sementara
mengurangi kebutuhan untuk jaringan teritorial yang luas. Menyediakan jenis
layanan telah menjadi komponen strategis dari setiap lembaga perbankan
berusaha untuk meningkatkan kualitas pelayanan.
• Internet banking memungkinkan bank untuk mengurangi biaya operasional
kantor yang mahal, internet banking akan mengurangi jumlah nasabah yang
datang ke bank, sehingga bank dapat menggunakan kantor yang lebih kecil dan
pegawai yang lebih sedikit (Sunarto, 2010:34)
7. Internet Banking dan Kinerja Keuangan
Bank Rakyat Indonesia, Tbk.
•Bank BRI adalah bank umum persero yang menyediakan layanan internet banking pada
tahun 2009.
•Fitur unggulan layanan Internet banking Bank BRI antara lain melihat saldo dan mutasi
rekening, melakukan transfer sesama Bank BRI, transfer bank lain dan RTGS (Real-Time
Gross Settlement). Membayar berbagai tagihan, seperti Tagihan Telkom, Kartu Kredit BRI,
dan PLN , melakukan pembelian, seperti Pulsa Selular dan Uang Elektronik serta
komunikasi dengan Customer service Bank BRI melalui fasilitas Inbox Internet banking.
•Bank BRI telah meluncurkan satelit perbankan pertama di dunia pada tanggal 19 Juni
2016 yang diberi nama BriSat akan membantu BRI memberikan layanan yang terbaik.
Dengan memiliki satelit, BRI dapat memperluas jangkauan layanan keuangan ke daerah
terpencil dan memaksimalkan pelayanan internet banking.
(http://www.rappler.com/indonesia/136910-bri-luncurkan-satelit-perbankan-pertama-
dunia).
8. Gambar 1.2
Grafik Persentase Transaksi yang Menggunakan Internet banking
Bank BRI tahun 2013 - 2015
sumber: Laporan keuangan tahunan BRI 2015
Grafik di atas menggambarkan terjadinya kenaikan persentase rata-rata nilai
transaksi yang menggunakan internet banking Bank BRI pada tahun 2013 hingga
tahun 2015.
9. Semakin banyak pengguna layanan internet banking yang dimiliki maka akan
semakin banyak pula transaksi yang dilakukan melalui layanan internet
banking ini. Dengan demikian biaya operasional yang dikeluarkan untuk
melayani transaksi melalui teller dapat dikurangi. Sehingga bank dapat
beroperasi lebih efektif dan efisien.
Namun, apakah layanan Internet banking memberikan kontribusi pada
peningkatan kinerja secara keseluruhan dan efisiensi perusahaan perbankan.
Analisis rasio keuangan merupakan dasar untuk menilai dan menganalisis
operasi perusahaan. Hasil yang diperoleh merupakan alat yang dijadikan
ukuran kinerja perusahaan.
10. •Bank BRI dalam tiga tahun terakhir setelah penerapan internet banking yaitu
tahun 2013 sampai dengan 2015 mempunyai nilai Profitabilitas (ROA) tertinggi
dibandingkan dengan enam bank umum lainnya.
No. NAMA BANK 2013 2014 2015
1 Bank Mandiri (Persero) Tbk 3,66 3,57 3,15
2 Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. 5,03 4,74 4,30
3 Bank Central Asia Tbk. 3,80 3,90 3,80
4 Bank Negera Indonesia (Persero) Tbk. 3,40 3,50 2,60
5 Bank CIMB Niaga Tbk. 3,10 2,90 2,30
6 Bank Danamon Tbk. 3,40 1,88 1,20
7 Bank Pan Indonesia Tbk. 1,85 1,79 1,27
Tabel 1.1
Nilai rasio Return On Asset (ROA) pada 7 Bank Umum Yang Listed di BEI tahun 2013 - 2015
Sumber: Data diolah
Kinerja Keuangan Bank BRI
11. Berdasarkan tabel 1.1 di atas dapat terlihat pencapaian
profitabilitas Bank Umum yang listed di BEI pada periode 2013
sampai dengan 2015. Keseluruhan tingkat ROA pada tiga tahun
terakhir fluktuatif dan cenderung menurun. Walaupun rata-rata
nilai ROA menurun, Bank BRI memiliki nilai Return On Asset
tertinggi antara tahun 2013 sampai dengan tahun 2105.
Berdasarkan Surat Edaran Bank Indonesia No. 6/23/DPNP
Tahun 2004, nilai ROA Bank BRI selama 2013 - 2015 dinilai
sangat baik karena karena di atas 1,5%.
12. Gambar 1.3
Grafik Pertumbuhan kinerja keungan
PT. Bank BRI 2003 – Triwulan 3 tahun 2015
Sumber: Presentasi Perusahaan, 11 tahun kinerja keuangan BRI, hal: 8
13. Berdasarkan gambar 1.3 dapat dilihat peningkatan Aset, kredit, Dana Pihak Ketiga,
Laba Bersih dari tahun ke tahun, yaitu Aset 21,1% tahun 2003 - 2014, Kredit 23,5
tahun 2003 - 2014, Dana Pihak Ketiga 20,7% tahun 2003 - 2014 serta laba bersih
22,5% tahun 2003 - 2014.
Direktur Utama BRI Asmawi Syam dalam jumpa pers di Jakarta, Selasa, 31 Januari
2017 mengatakan , “ PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) telah
mengantongi laba bersih Rp 25,8 triliun atau bertumbuh satu digit di 2,18 persen
(yoy) pada 2016. pendapatan perseroan pada 2016 banyak ditopang pendapatan
komisi (fee based income) yang tumbuh hingga 25,2 persen atau menjadi Rp 9,2
triliun. Sementara pendapatan bunga bersih tumbuh 16,2 persen menjadi Rp 65,7
triliun. Adapun laba BRI pada 2016 sebesar Rp 25,8 triliun, sementara laba
konsolidasinya Rp 26,2 triliun. Pendapatan bunga itu disumbang pertumbuhan
kredit yang 13,8 persen atau Rp 635,3 triliun.
(https://m.tempo.co/read/news/2017/01/31/090841609/naik-2-persen-bri-raup-
laba-bersih-rp-25-8-triliun, 31 Januari 2017)
14. Dalam menganalisis dan menilai kondisi keuangan perusahaan serta prospek
pertumbuhan labanya ada beberapa teknik analisis yang dapat digunakan.
Salah satu alternatif untuk mengetahui apakah informasi keuangan yang
dihasilkan dapat bermanfaat untuk memprediksi pertumbuhan laba, termasuk
kondisi keuangan di masa depan adalah dengan melakukan analisis rasio
keuangan. maka perubahan laba bisa diprediksi dengan menggunakan analisis
rasio keuangan perusahaan (Sudarini, 2005, Usman, 2003) .
Pada penelitian ini, rasio yang digunakan adalah NPL, DPK, BOPO, dan NIM serta
menambahkan variabel dummy internet banking dengan tujuan mengetahui
pengaruh rasio tersebut tersebut terhadap laba bank PT. BRI Tbk.
Studi tentang kinerja keuangan dan internet banking terus dilakukan, pro-kontra
tentang pengaruh penyediaan internet banking juga berkembang dalam pembuktian
tersebut.
15. Variabel Peneliti Bepe
ngaru
h/
Tidak
Berpe
ngaru
h
Signifi
kan/
Tidak
Signifi
kan
Posi
tif /
Neg
atif
Internet
Banking
De Young et al (2006),Sumra et al. (2011), Hapsari (2015)
Zakaria (2012), Reynanda V. S (2014) dan Annisa (2015)
Pradhana (2007), Kurniawan (2012),
V
V
V
V
X
V
+
+
-
NPL Pahlevie (2009) , Mahardian (2008), Annisa (2015),
Hapsari (2015),
Yonira (2014), Mahardian (2008)
V
X
V
X
-
DPK Hapsari (2015), Sudiyanto Suroso, Yuliani (2002)
Rusdiana (2012)
V
V
V
X
+
+
BOPO Pradhana (2007), Pahlevie (2009)
Annisa (2015), Hapsari (2015)
Yonira (2014)
V
V
X
V
V
X
-
+
NIM Afanasief et al (2004) , Mahardian (2008)
Marnov (2009)
Pahlevie (2009)
V
V
X
V
V
X
-
+
+
16. Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka judul skripsi ini adalah
“PENGARUH INTERNET BANKING, NPL,
DPK, BOPO DAN NIM TERHADAP LABA
STUDI KASUS PT. BANK BRI ”
17. 1. Apakah terdapat pengaruh signifikan internet banking terhadap
pendapatan laba Bank BRI?
2. Apakah terdapat pengaruh signifikan Non Performing Loans (NPL)
terhadap pendapatan laba Bank BRI?
3. Apakah terdapat pengaruh signifikan Dana Pihak Ketiga (DPK) terhadap
pendapatan laba Bank BRI?
4. Apakah terdapat pengaruh signifikan biaya operasional dan pendapatan
operasional (BOPO) terhadap pendapatan laba Bank BRI?
5. Apakah terdapat pengaruh signifikan net interest margin (NIM) terhadap
pendapatan laba Bank BRI ?
6. Apakah internet banking, NPL, DPK, BOPO dan NIM secara simultan
berpengaruh signifikan terhadap laba bank BRI ?
Perumusan Masalah
18. 1. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh internet
banking terhadap pendapatan laba Bank BRI.
2. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh Non
performing Loans(NPL) terhadap pendapatan laba Bank BRI.
3. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh dana pihak
ketiga (DPK) terhadap pendapatan laba Bank BRI.
4. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh biaya
operasional dan pendapatan operasional (BOPO) terhadap
pendapatan laba Bank BRI.
5. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh net interest
margin (NIM) terhadapa pendapatan laba Bank BRI
6. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh internet
banking, NPL, DPK, BOPO dan NIM secara simultan
berpengaruh signifikan terhadap laba bank BRI
Tujuan Penelitian
19. Bagi
Penulis
Bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan investasi
Mafaat Penelitian
Bagi
Akademisi
Bagi Pihak
Perbankan
(PT BRI Tbk.)
Bagi Investor
Menambah wawasan dan kemampuan penulis dalam
melakukan analisis terhadap kinerja perbankan yang ada serta
dapat dijadikan cerminan untuk menilai berbagai produk
perbankan lainnya.
Membuktikan secara empiris dan menjawab apakah terdapat
pengaruh yang signifikan antara internet banking, NPL, DPK,
BOPO dan NIM terhadap laba bank BRI. Selain itu Penulis
berharap penelitian ini dapat bermanfaat untuk referensi
penelitian selanjutnya.
Sebagai catatan untuk mengkoreksi kelayakan produk dan
pelayanan yang dikeluarkan sehingga dapat memperoleh
gambaran awal untuk mempertahankan ataupun meningkatkan
kinerjanya.
20. BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Landasan Teori
Teori Fundamental
Teori fundamental adalah teori yang menitikberatkan pada rasio finansial dan kejadian-
kejadian yang secara langsung maupun tidak langsung mempengaruhi kinerja keuangan
perusahaan.(http://id.wikepdia.org/wiki/teori_fundamental).
Faktor eksternal :
Teori fundamendal digunakan untuk menganalisis pengaruh internet banking terhadap
laba bank
Faktor internal :
membandingkan kinerja keuangan perusahaan terhadap :
1. Kinerja keuangan pesaing dalam satu sektor industri
tingkat kesehatan dan kinerja keuangannya dilihat dari rasio Non Performing Loans (NPL),
Dana Pihak Ketiga (DPK), Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO) dan Net
Interest Margin (NIM) sehingga dapat membandingkan dengan perusahaan lain.
1. Kinerja keuangan masa lalu perusahaan itu sendiri, yaitu dapat mengetahui
perkembangan kinerja bank apakah naik atau menurun.
21. Alasan dipilihnya perubahan laba sebagai variabel dependen adalah sesuai
dengan tujuan pendirian sebuah perusahaan yaitu untuk memperoleh laba,
dan bila dilihat dari segi kinerja perusahaan diharapkan dengan adanya
perubahan laba yang tinggi maka perusahaan akan semakin flexibel dalam
melakukan kegiatan operasional. Bila perubahan laba tinggi maka
manejemen mempunyai dua pertimbangan apakah tidak membagikan
deviden atau dengan membagikan deviden.
Laba
Menarik investor untuk berinvestasi
Tujuan pendirian sebuah
perusahaan yaitu untuk
memperoleh laba
Jika laba tinggi, maka perusahaan akan semakin
flexibel dalam melakukan kegiatan operasional
Investor mengharapkan dana yang
diinvestasikan ke dalam perusahan akan
memperoleh tingkat pengembalian yang tinggi
sehingga laba yang diperoleh jadi tinggi pula
Pihak-pihak manajemen
telah berhasil dalam
mengelola sumber-
sumber daya yang dimiliki
perusahaan secara efektif
dan efisien
22. Dalam teorinya dana pihak ketiga berpengaruh secara signifikan dan memiliki
hubungan yang positif terhadap perkembangan laba bank.
Kasmir (2002:65) mengungkapkan, dalam dunia perbankan, dana yang berasal dari
masyarakat (Dana Pihak Ketiga) terdiri dari:
a. Simpanan giro (demand deposit)
b. Simpanan tabungan (saving deposit)
c. Simpanan deposito (time deposit)
Dana Pihak Ketiga
23. • NPL adalah salah satu proksi untuk mengetahui tingkat rasio kredit bank.
• NPL adalah ketidakmampuan nasabah dalam mengembalikan jumlah pinjaman yang
diterima dari bank beserta bunganya sesuai dengan jangka waktu yang telah ditentukan.
( Idroes :2008)
• Bank Indonesia (BI) menetapkan kriteria rasio NPL di bawah 5%.
Variabel ini berpengaruh secara signifikan serta memiliki hubungan yang negatif
terhadap laba bank umum di Indonesia. Apabila suatu bank memiliki kondisi NPL
tinggi maka akan memperbesar biaya baik biaya pencadangan aktiva produktif
maupun biaya lainnya, sehingga berpotensi terhadap kerugian bank. Semakin kecil
NPL, maka semakin kecil pula risiko kredit yang ditanggung oleh pihak bank
(Suyono, 2005).
Non Performing Loans (NPL)
24. • Kegiatan operasinya. Bank yang sehat rasio BOPO nya kurang dari 1, sebaliknya bank
yang kurang sehat rasio BOPO nya lebih dari 1.
Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO)
• BOPO berhubungan negatif dengan kinerja bank sehingga diprediksikan juga
berpengaruh negatif terhadap perubahan laba.
• Semakin kecil BOPO maka semakin efisien biaya operasional yang dikeluarkan bank yang
bersangkutan atau dengan kata lain semakin tinggi rasio BOPO maka kemungkinan bank
dalam kondisi bermasalah semakin besar. Semakin efisien bank dalam menjalankan
aktivitas usahanya maka laba yang dapat dicapai bank semakin meningkat
(Amilia,dkk:2000-2002).
25. NIM memiliki hubungan positif dengan perubahan laba yang berarti bahwa apabila
rasio NIM meningkat maka perubahan laba yang dihasilkan juga akan meningkat.
(Aini,2014)
NIM menunjukkan kemampuan bank dalam menghasilkan pendapatan bunga dari
menyalurkan kredit, mengingat pendapatan operasional bank sangat tergantung dari
selisih bunga (spread) dari kredit yang disalurkan. Untuk dapat meningkatkan NIM
maka perlu menekan biaya dana, biaya dana adalah bunga yang dibayarkan oleh bank
kepada masing masing sumber dana bank.
Net Interest Margin (NIM)
26. Berdasarkan beberapa penelitian terdahulu, penulis mereplika penelitian Nabela Hapsari
(2015).
Persamaan Perbedaan
variabel dependen menggunakan laba ,
variabel independen meliputi dummy
internet banking, NPF, DPK dan BOPO
variabel NIM (Net Interest Margin)
analisa Regresi linear berganda Objek penelitian Nabela Hapsari yaitu
Bank Syari’ah Mandiri (BSM) periode
2005 - 2014 sedangkan penulis meneliti
Bank konvensional, PT. Bank Rakyat
Indonesia, Tbk. dengan periode triwulan
2003 – 2015
27. Alasan Menambahkan variabel NIM ??
Karena NIM adalah rasio yang menunjukkan kemampuan bank dalam
menghasilkan pendapatan bunga dari menyalurkan kredit, mengingat pendapatan
operasional bank sangat tergantung dari selisih bunga (spread) dari kredit yang
disalurkan. Meningkatnya pendapatan bunga dapat memberikan kontribusi laba
terhadap bank. Sehingga dapat disimpulkan bahwa semakin besar perubahan Net
Income Margin (NIM) suatu bank, maka semakin besar pula laba bank tersebut, yang
berarti kinerja keuangan tersebut semakin meningkat.
Menurut Marnov P.P (2009) NIM mempunyai pengaruh signifikan pada
kepercayaan 99% terhadap profitabilitas Bank Umum Indonesia. Oleh karena itu penulis
merasa perlu menambahkan variabel NIM dalam penelitian ini sehingga dapat
mengetahui dan menganalisis pengaruhnya terhadap laba bank.
28. Kenapa memilih objek Penelitian Bank BRI ??
Alasan memilih Bank BRI sebagai objek penelitian karena Bank
BRI merupakan Bank Persero yang memiliki profitabilas tertinggi
dibandingkan dengan bank persero lainnya. Selain itu Bank BRI
memiliki jumlah nasabah yang tinggi. Dari tahun ke tahun
jumlah pengguna internet bankin-nya semakin meningkat.
Penulis memperbedaan yang lebih panjang 2003 – 2015. perluas
periode penelitian agar dapat melihat efek signifikansi
30. H1
• Internet banking berpengaruh signifikan
terhadap Laba
H2
• Non Performing Loan (NPL)
berpengaruh signifikan terhadap laba
H3
• Dana Pihak Ketiga (DPK) berpengaruh
signifikan terhadap laba
HIPOTESIS
31. H5
• Net Interest Margin (NIM) berpengaruh
signifikan terhadap laba.
H6
• Internet banking, Non Performing Loans
(NPL), Dana Pihak Ketiga (DPK) , Biaya
Operasional Pendapatan Operasional (BOPO)
dan Net Interest Margin (NIM) secara
simultan terhadap Laba bank.
H4
• Biaya Operasional Pendapatan Operasional
(BOPO) berpengaruh signifikan terhadap
laba.
HIPOTESIS
32. BAB III
Disain Penelitian
• Jenis Penelitian : Studi kasus Metode deskriptif
• Pendekatan Penelitian: Kuantitatif
• Populasi : laporan keuangan triwulan pada PT. Bank Rakyat
Indonesia, Tbk.
• Sampel : laporan keuangan PT. Bank rakyat Indonesia,Tbk.
tahun 2003 - 2015
Populasi dan Sampel
PT. Bank Rakyat Indonesia, Tbk.
Lokasi Penelitian
33. BAB III
Prosedur Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini, sumber data yang digunakan adalah data
sekunder, yaitu data rasio keuangan yang diperoleh dari website
Bank BRI , website Bank Indonesia dan website Otoritas Jasa
Keuangan (OJK) periode 2003 - 2015
• Data yang ada dalam penelitian ini akan diolah dengan
menggunakan software microsoft excel 2007 dan SPSS 20
Teknik Analisis
34. Dimana:
Y = variabel dependen, yaitu laba bank
a = konstanta
b1, b2, b3, b4, b5 = koefisien regresi sementara dari variabel independen
D = variabel dummy internet bangking
X1 = variabel independen 1 (DPK)
X2 = variabel independen 2 (NPL)
X3 = variabel independen 3(BOPO)
X4 = variabel independen 4(NIM)
t = waktu
e = error term
Analisis Regresi Linier Berganda
Yt = a + b1 Dt + b2X1t + b3X2t + b4X3t + b5X4t e
35. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas
b. Uji Multikolinieritas
c. Uji Heteroskedasitas
d. Uji Autokorelasi
Uji Statistik
a. Uji t (Pengujian secara parsial)
b. Uji F (Pengujian secara parsial)
Koefisien Determinasi
Teknik Analisis
36. Istilah
• Intermediasi(financial intermediary): Bank sebagai perantara lembaga keuangan .
menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali kepada masyarakat serta
memberikan jasa bank lain.
• Agent of Trust: Masyarakat sudah yakin dan percaya dana yang mereka titipkan akan aman
dan dapat diambil sewaktu-waktu tanpa adanya ketakutan bank akan bangkrut atau tidak
bisa diambil kembali
• Agent of Development: Disini bank difungsikan memberikan kegiatan yang memungkinkan
masyarakat melakukan investasi, distribusi serta konsumsi/jasa dimana semua kegiatan
tersebut tidak dapat terpisahkan dari penggunaan uang
• Agent of Service :memberikan penawaran jasa perbankan lainnya kepada masyarakat
• Counterparty/Mitra pengimbang adalah suatu istilah yang digunakan dalam bnidang
hukum dan keuangan yang artinya " pihak dalam kontrak atau kadang juga merujuk pada
"pihak lawan". Setiap orang yang cakap hukum atau badan hukum dapat menjadi mitra
pengimbang.
• Disinsentif: dicegah, dibatai, dikurangi keberadaannya.
• Variabel Dummy : variabel independen berskala non-metrik atau katagori, yaitu dengan
memberi kode 0 )nol) atau 1 (satu)
• *RTGS (Real-Time Gross Settlement). Sistem RTGS adalah proses penyelesaian akhir
transaksi (settlement) pembayaran yang dilakukan per transaksi (individually processed /
gross settlement) dan bersifat Real-time (electronically processed), di mana rekening
peserta dapat di-debit / di-kredit berkali-kali dalam sehari sesuai dengan perintah
pembayaran dan penerimaan pembayaran.