SlideShare a Scribd company logo
1 of 1
Download to read offline
Surabaya Post 3rabu
13 mei 2015Nasional
JAKARTA–Pengembangankasusdu-
gaankorupsipenjualankondensat
terusdilakukanDirektoratTindak
Pidana Ekonomi dan Khusus Ba-
dan Reserse Kriminal Polri. Per-
kembangan terakhir, penyidikan
mengarah pada dugaan keterliba-
tan pejabat di Kementerian En-
ergi dan Sumber Daya Mineral
(ESDM).
Direktur Tindak Pidana Eko-
nomidanKhususBareskrimPolri
Brigjenpol Victor Edison Siman-
juntakmengatakanbahwadugaan
keterlibatan oknum Kementeri-
an ESDM tersebut didapatkan se-
telah penyidik memeriksa empat
dari enam saksi kemarin. Mereka
adalah pejabat di SKK Migas dan
pejabat PT TPPI (PT Trans-Pacific
Petrochemical Indotama). Adapun
dua saksi yang seharusnya hadir
tidak memenuhi panggilan peny-
idik.
Kata Victor, setelah pemerik-
saan saksi, pihaknya melakukan
gelar perkara. ’’Hasilnya, kami
menduga ada keterlibatan (Ke-
menterian ESDM). Saksi-saksi
mengarahkesana,”ujarVictor.
Dari empat saksi itu, diketahui
bahwa Kementerian ESDM seba-
gai lembaga yang menaungi SKK
Migas membiarkan SKK Migas
menyetujui kontrak penjualan
kondensat dengan PT TPPI pada
Maret 2009. Pada tahun 2008,
SKKMigastidakmenyetujuikon-
trak penjualan karena PT TPPI
mengalamipersoalanfinansial.
Kerja sama tersebut menu-
ai kerugian negara dalam jumlah
besar. Tahun 2010, PT TPPI ti-
dak menyerahkan uang hasil pen-
jualan kondensat sebesar 208 juta
dollar AS. PT TPPI sempat mem-
bayar sebesar 140 juta dollar AS.
Namun, PT TPPI kembali tidak
menyerahkan hasil penjualan
pada2011sebesar31jutadollarAS.
Akhir tahun 2011, total tunggakan
PT TPPI mencapai 142 juta dollar
AS ditambah penalti karena men-
gendapkanuangnegara.
Lalu siapa pejabat yang di-
maksud? Jenderal polisi bintang
satu itu masih enggan mengung-
kapnamapejabattersebut.Sebab,
polisimasihperlumelakukanpen-
dalaman penyidikan. Pihaknya
juga akan melakukan pemeriksa-
ansaksitambahan.
Pada2009,SKKMigasmelaku-
kan proses penunjukan langsung
penjualan kondensat bagian ne-
gara kepada PT TPPI. Penunju-
kan langsung itu tidak melalui ke-
tentuan berdasarkan Keputusan
Kepala BP Migas Nomor KPTS-
20/BP0000/2003-SO tentang
Pedoman Tata Kerja Penunju-
kan Penjual Minyak Mentah atau
Kondensat Bagian Negara dan
Keputusan Kepala BP Migas No-
mor KPTS-24/BP00000/2003-
SOtentangPembentukanTimPe-
nunjukanPenjualMinyakMentah
atauKonsensatBagianNegara.
TindakanitumelanggarPasal2
dan atau Pasal 3 Undang-Undang
Nomor 20 Tahun 2001 tentang
Pemberantasan Tindak Pidana
KorupsidanatauPasal3danPasal
6 Undang-Undang Nomor 25 Ta-
hun 2003 tentang Tindak Pidana
PencucianUang.
Dalam kasus ini, polisi mem-
perkirakan jumlah kerugian ne-
gara akibat korupsi dan pencu-
cian uang penjualan kondensat
inimencapaitriliunanrupiah.Ka-
sus ini diduga melibatkan pejabat
PT TPPPI dan pejabat dari SKK
Migas. Ada tiga tersangka yang
ditetapkan dalam kasus ini, yakni
HW,RPdanDH.(fid)
JAKARTA – Sidang Komisaris Utama
PT Bukit Jonggol Asri (BJA) Kwee
Cahyadi Kumala alias Swie Teng
memasuki agenda tuntutan ke-
marin. Pria yang juga dikenal se-
bagai bos Sentul City itu dituntut
jaksa 6,5 tahun penjara, denda Rp
500 juta, subsidair 5 bulan kurun-
gan. Swie Teng dianggap mengha-
langi penyidikan perkara di KPK
dan Rachmat Yasin yang menjabat
Bupati Bogor.
“Menuntut supaya Majelis Ha-
kim Pengadilan Tipikor yang me-
meriksa dan mengadili perkara
ini, memutuskan menyatakan ter-
dakwa Kwee Cahyadi Kumala te-
lah terbukti secara sah dan meya-
kinkan menurut hukum bersalah
melakukan tindak pidana korup-
si,” ujar Jaksa KPK Surya Nel-
li membacakan surat tuntutan di
Pengadilan Tindak Pidana Korup-
si Jakarta tadi siang.
Menurut Jaksa KPK, Swie Teng
terbukti menghalangi penyidikan
KPK dengan cara memerintahkan
sejumlah orang untuk memutus
mata rantai keterlibatan dirinya
karena kasus suap Rachmat Ya-
sin setelah F.X Yohan Yap ditang-
kap KPK.
Salah satu cara memutus keter-
libatan, Swie Teng menurut Jaksa
memerintahkan sejumlah orang
untuk memindahkan dokumen
berkaitan dengan proses pengu-
rusan rekomendasi tukar menu-
kar kawasan hutan atas nama PT
BJA.
Selain itu jaksa menyebut ada-
nya pengarahan terhadap anak
buahSwieTengyangakanbersaksi
di KPK untuk ‘melimpahkan’ per-
buatan pidana suap kepada Harya-
di Kumala dengan menyebut uang
yang digunakan sebagai suap me-
rupakan sepengetahuan Haryadi
sebagai pemilik PT Brilliant Per-
dana Sakti (BPS).
Jaksa juga menyebut Swie
Teng juga menyuap Rachmat Ya-
sin. Nilainya sebesar Rp 5 miliar
melalui FX Yohan Yap sebagaima-
na dakwaan kedua. Fulus itu di-
berikan dengan tujuan agar Ra-
chmat Yasin selaku Bupati Bogor
menerbitkan surat rekomenda-
si tukar menukar kawasan hutan
atas nama PT BJA ke Menteri Ke-
hutanan
Swie Teng memang membu-
tuhkan surat rekomendasi karena
perusahaannya ingin menindak-
lanjuti rencana pengembangan
kota mandiri BJA. Keinginan soal
pengembangan bisnis properti ini
sehingga membutuhkan percepa-
tan penerbitan rekomendasi, me-
nurut Jaksa KPK disampaikan
Swie Teng ke Rachmat Yasin pada
Januari 2014.
“Pemberian uang sejumlah Rp
5 miliar dari terdakwa melalui FX
Yohan Yap untuk diberikan ke Ra-
chmat Yasin, mempunyai maksud
supaya Rachmat Yasin mener-
bitkan surat Nomor: 522/624/
tanggal 29 April 2014 perihal re-
komendasi tukar menukar kawa-
san hutan,” papar Jaksa Andry
Prihandono.
Menurut Jaksa duit Rp 5 miliar
berasal dari pencairan deposito PT
BPS di Bank Victoria. PT BPS dite-
gaskan Jaksa dikendalikan oleh
Swie Teng. Namun duit yang sam-
paikeRachmatYasinmenurutJak-
saKPKhanyaRp4,5miliaryangdi-
serahkan secara bertahap yakni Rp
1 miliar pada Februari 2014, Rp 2
miliar pada Maret dan Rp 1,5 miliar
padaMei2014.ndha/fjp/fid
Kantor Kementerian ESDM di Jakarta. Polisi menelusuri dugaan keterkaitan pejabat kantor itu dalam kasus korupsi penjualan kondensat.
Telusuri Keterlibatan Pejabat ESDM
Penyuap Bupati Bogor Dituntut 6,5 Tahun
JAKARTA – Sebanyak 14 perusahaan kini
sedang jadi sorotan Kementerian Ke-
lautan dan Perikanan. Mereka diduga
terlibat praktek perdagangan manusia
(trafficking) dan memperbudak anak
buahkapal(ABK)asing.
Menteri Kelautan dan Perikanan
SusiPudjiastuti,modusperusahaan-pe-
rusahaan itu mirip dengan yang dilaku-
kan oleh PT Pusaka Benjina Resources
diBenjina,KepulauanAru,Maluku.“Pe-
rusahaan-perusahaan itu akan segera
ditindak,”ujarSusi.
Susi belum bersedia menyebut-
kan identitas 14 perusahaan perikanan
tersebut. Yang jelas, kata Susi, Kemen-
terian Kelautan dan Perikanan sudah
menyerahkan laporan tersebut kepada
polisiuntukdiselidikilebihjauh.Adake-
mungkinan 14 perusahaan itu melang-
gar Undang-Undang Nomor 21 Tahun
2007tentangPerdaganganManusiade-
ngan sanksi 15 tahun penjara, Undang-
Undang Hak Asasi Manusia, serta Un-
dang-Undang Ketenagakerjaan yang
bisamenjeratkoorporasi.
Sementara itu, Ketua Satuan Tugas
Anti Illegal Fishing Kementerian Ke-
lautandanPerikananMasAchmadSan-
tosa menyatakan dugaan perbudakan
itu ditemukan berdasarkan hasil anali-
sisdanevaluasiterhadap16perusahaan
perikanandiAmbon,Maluku.Ternyata,
cumaduaperusahaanyangtidakmeng-
gunakanABKasing.Sedangkan14peru-
sahaan lain mempekerjakan 2.061 ABK
asingpada119kapal.“InimelanggarUn-
dang-UndangPerikananyangmelarang
penggunaanABKasing,”ujarnya.
Praktek perbudakan ABK mencu-
at awal tahun lalu setelah muncul lapo-
ran mengenai kasus PT Pusaka Benjina
Resources. Perusahaan perikanan yang
beroperasi di Perairan Benjina, Aru,
Maluku, ini mempekerjakan ABK asal
Myanmarsertamenggunakankapaleks
asing.KepolisianDaerahMalukumeng-
ungkapkan data adanya 1.185 ABK yang
bekerja di kapal eks asing di Benjina.
Setiap tahun ada sekitar 20-30 ABK di
Benjinayangtewas.nfid
14 Perusahaan
Terjerat Kasus
Trafficking
JAKARTA - Panglima TNI Jen-
deral Moeldoko menegaskan
penyelundupan narkoba di
perbatasan wilayah Indone-
sia begitu parah. Jenderal bin-
tang empat itu menyebut dae-
rah perbatasan terparah ada
di Kalimantan yang berdeka-
tan dengan Malaysia menjadi
salah satu pintu masuk uta-
ma peredaran barang haram
tersebut.
Moeldoko bahkan sempat
melayangkan protes ke Pang-
lima Tentara Diraja Malay-
sia. Sebab, dia heran dengan
sistem Malaysia yang lebih
ketat namun penyelundu-
pan mudah dilakukan di per-
batasan Indonesia.
“Itu yang perbatasan Ka-
limantan. Itu saya sudah
komplain juga ke Panglima
Malaysia. Kenapa yang di Ma-
laysiaketatbegitukokbisalari
diperbatasan Malaysia?” kata
Moeldoko di Aula Gatot Sub-
roto Mabes TNI Cilangkap Ja-
karta Timur tadi pagi.
Dia menekankan penga-
wasan terhadap penyelundu-
pan narkoba di wilayah per-
batasan saat ini sudah bisa
ditekan dengan baik. Namun,
hal ini kurang diekspos media
massa.
“Ini cukup berhasil baik
ya. Mungkin kurang diekspos.
Itu yang perbatasan Kaliman-
tan-Malaysia. Itu iya (paling
parah) Kalimantan-Malay-
sia,”sebutmantanKepalaStaf
TNI Angkatan Darat (KSAD)
itu.
Moeldokopunmengatakan
salah satu upaya pemberan-
tasan narkoba di wilayah per-
batasan ini dengan menger-
ahkan Bintara Pembina Desa
(Babinsa). Babinsa menurut-
nya masuk struktur TNI yang
bisa diandalkan untuk perso-
alan pemberantasan narko-
ba. nhat/bar/fid
Penyidikan Kasus Korupsi
Penjualan Kondensat
Perbatasan RI-Malaysia
Pintu Masuk Narkoba

More Related Content

What's hot

What's hot (14)

Press release jelang psikotest capim kpk 270719
Press release jelang psikotest capim kpk 270719Press release jelang psikotest capim kpk 270719
Press release jelang psikotest capim kpk 270719
 
Media Indonesia 12 Maret 2014
Media Indonesia 12 Maret 2014Media Indonesia 12 Maret 2014
Media Indonesia 12 Maret 2014
 
harian warta nasional
harian warta nasional harian warta nasional
harian warta nasional
 
02 nasional
02 nasional02 nasional
02 nasional
 
07 hukrim ok
07 hukrim ok07 hukrim ok
07 hukrim ok
 
Selasa, 29 januari 2019
Selasa, 29 januari 2019Selasa, 29 januari 2019
Selasa, 29 januari 2019
 
Rabu, 23 januari 2019
Rabu, 23 januari 2019Rabu, 23 januari 2019
Rabu, 23 januari 2019
 
Selasa, 22 Januari 2019
Selasa, 22 Januari 2019Selasa, 22 Januari 2019
Selasa, 22 Januari 2019
 
Putusan 216 pid.b_2017_pn.grt_20210826
Putusan 216 pid.b_2017_pn.grt_20210826Putusan 216 pid.b_2017_pn.grt_20210826
Putusan 216 pid.b_2017_pn.grt_20210826
 
Harian Warta Nasional
Harian Warta NasionalHarian Warta Nasional
Harian Warta Nasional
 
HARIAN WARTA NASIONAL
HARIAN WARTA NASIONALHARIAN WARTA NASIONAL
HARIAN WARTA NASIONAL
 
Kasus Korupsi Gayus Tambunan
Kasus Korupsi Gayus TambunanKasus Korupsi Gayus Tambunan
Kasus Korupsi Gayus Tambunan
 
Koreksi Padma Indonesia
Koreksi Padma IndonesiaKoreksi Padma Indonesia
Koreksi Padma Indonesia
 
Gayus tambunan
Gayus tambunanGayus tambunan
Gayus tambunan
 

Viewers also liked

Giustizia ritardata è giustizia negata
Giustizia ritardata è giustizia negataGiustizia ritardata è giustizia negata
Giustizia ritardata è giustizia negataLorenzo Casale
 
Actividad 13
Actividad 13Actividad 13
Actividad 13Isa Adams
 
Vodafone Business Sales Academy
Vodafone Business Sales AcademyVodafone Business Sales Academy
Vodafone Business Sales AcademyHany Waheed
 
Trabalho 2 Propriedade Industrial
Trabalho 2   Propriedade IndustrialTrabalho 2   Propriedade Industrial
Trabalho 2 Propriedade Industrialverdesign
 
Here and there
Here and thereHere and there
Here and thereSam Havens
 
trainingCertificate2
trainingCertificate2trainingCertificate2
trainingCertificate2Obed Obmall
 
Aitken alexander associates march 14 2014
Aitken alexander associates march 14 2014Aitken alexander associates march 14 2014
Aitken alexander associates march 14 2014Joel Brooks
 

Viewers also liked (13)

Giustizia ritardata è giustizia negata
Giustizia ritardata è giustizia negataGiustizia ritardata è giustizia negata
Giustizia ritardata è giustizia negata
 
10 frases de arte
10 frases de arte10 frases de arte
10 frases de arte
 
Actividad 13
Actividad 13Actividad 13
Actividad 13
 
Gramatusvetki a4 programma_2015
Gramatusvetki a4 programma_2015Gramatusvetki a4 programma_2015
Gramatusvetki a4 programma_2015
 
Vodafone Business Sales Academy
Vodafone Business Sales AcademyVodafone Business Sales Academy
Vodafone Business Sales Academy
 
Trabalho 2 Propriedade Industrial
Trabalho 2   Propriedade IndustrialTrabalho 2   Propriedade Industrial
Trabalho 2 Propriedade Industrial
 
Cover Letter
Cover LetterCover Letter
Cover Letter
 
Untitled Presentation
Untitled PresentationUntitled Presentation
Untitled Presentation
 
Here and there
Here and thereHere and there
Here and there
 
References
ReferencesReferences
References
 
trainingCertificate2
trainingCertificate2trainingCertificate2
trainingCertificate2
 
Aitken alexander associates march 14 2014
Aitken alexander associates march 14 2014Aitken alexander associates march 14 2014
Aitken alexander associates march 14 2014
 
Macros ejercicio
Macros  ejercicioMacros  ejercicio
Macros ejercicio
 

Similar to Telusuri Keterlibatan Pejabat ESDM dalam Kasus Korupsi Penjualan Kondensat

KASUS KORUPSI TINGKAT NASIONAL MAUPUN DAERAH.pptx
KASUS KORUPSI TINGKAT NASIONAL MAUPUN DAERAH.pptxKASUS KORUPSI TINGKAT NASIONAL MAUPUN DAERAH.pptx
KASUS KORUPSI TINGKAT NASIONAL MAUPUN DAERAH.pptxMei
 
Konstitusional & inkonstitusional
Konstitusional & inkonstitusionalKonstitusional & inkonstitusional
Konstitusional & inkonstitusionalVisnu Candra
 
Tugas Akuntansi Forensik_Kasus e-KTP.pptx
Tugas Akuntansi Forensik_Kasus e-KTP.pptxTugas Akuntansi Forensik_Kasus e-KTP.pptx
Tugas Akuntansi Forensik_Kasus e-KTP.pptxshalwakhaerunniza1
 
Epaper surya 23 oktober 2013
Epaper surya 23 oktober 2013Epaper surya 23 oktober 2013
Epaper surya 23 oktober 2013Portal Surya
 
Kasus pengadaan al quran final
Kasus pengadaan al quran finalKasus pengadaan al quran final
Kasus pengadaan al quran finalRyan Satriandri
 
Media Indonesia 22 Februari 2014
Media Indonesia 22 Februari 2014Media Indonesia 22 Februari 2014
Media Indonesia 22 Februari 2014hastapurnama
 
Makalah Hukbis kel 6.docx
Makalah Hukbis kel 6.docxMakalah Hukbis kel 6.docx
Makalah Hukbis kel 6.docxRezaNugraha49
 
Kedaulatan Rakyat 14 Februari 2014
Kedaulatan Rakyat 14 Februari 2014Kedaulatan Rakyat 14 Februari 2014
Kedaulatan Rakyat 14 Februari 2014hastapurnama
 
Media Indonesia 27 Februari 2014
Media Indonesia 27 Februari 2014Media Indonesia 27 Februari 2014
Media Indonesia 27 Februari 2014hastapurnama
 
paper keuangan negara (2).pdf
paper keuangan negara (2).pdfpaper keuangan negara (2).pdf
paper keuangan negara (2).pdfjuniartimirna25
 

Similar to Telusuri Keterlibatan Pejabat ESDM dalam Kasus Korupsi Penjualan Kondensat (20)

KASUS KORUPSI TINGKAT NASIONAL MAUPUN DAERAH.pptx
KASUS KORUPSI TINGKAT NASIONAL MAUPUN DAERAH.pptxKASUS KORUPSI TINGKAT NASIONAL MAUPUN DAERAH.pptx
KASUS KORUPSI TINGKAT NASIONAL MAUPUN DAERAH.pptx
 
Harian Warta Nasional
Harian Warta NasionalHarian Warta Nasional
Harian Warta Nasional
 
02 nasional
02 nasional02 nasional
02 nasional
 
02 nasional
02 nasional02 nasional
02 nasional
 
02 nasional
02 nasional02 nasional
02 nasional
 
Korupsi
KorupsiKorupsi
Korupsi
 
harianwartanasional.com
harianwartanasional.comharianwartanasional.com
harianwartanasional.com
 
Kasus korupsi pkn
Kasus korupsi  pknKasus korupsi  pkn
Kasus korupsi pkn
 
HARIAN WARTA NASIONAL
HARIAN WARTA NASIONALHARIAN WARTA NASIONAL
HARIAN WARTA NASIONAL
 
Konstitusional & inkonstitusional
Konstitusional & inkonstitusionalKonstitusional & inkonstitusional
Konstitusional & inkonstitusional
 
Tugas Akuntansi Forensik_Kasus e-KTP.pptx
Tugas Akuntansi Forensik_Kasus e-KTP.pptxTugas Akuntansi Forensik_Kasus e-KTP.pptx
Tugas Akuntansi Forensik_Kasus e-KTP.pptx
 
Epaper surya 23 oktober 2013
Epaper surya 23 oktober 2013Epaper surya 23 oktober 2013
Epaper surya 23 oktober 2013
 
Kasus pengadaan al quran final
Kasus pengadaan al quran finalKasus pengadaan al quran final
Kasus pengadaan al quran final
 
Media Indonesia 22 Februari 2014
Media Indonesia 22 Februari 2014Media Indonesia 22 Februari 2014
Media Indonesia 22 Februari 2014
 
HARIAN WARTA NASIONAL
HARIAN WARTA NASIONALHARIAN WARTA NASIONAL
HARIAN WARTA NASIONAL
 
Makalah Hukbis kel 6.docx
Makalah Hukbis kel 6.docxMakalah Hukbis kel 6.docx
Makalah Hukbis kel 6.docx
 
Kedaulatan Rakyat 14 Februari 2014
Kedaulatan Rakyat 14 Februari 2014Kedaulatan Rakyat 14 Februari 2014
Kedaulatan Rakyat 14 Februari 2014
 
Media Indonesia 27 Februari 2014
Media Indonesia 27 Februari 2014Media Indonesia 27 Februari 2014
Media Indonesia 27 Februari 2014
 
paper keuangan negara (2).pdf
paper keuangan negara (2).pdfpaper keuangan negara (2).pdf
paper keuangan negara (2).pdf
 
Harian warta nasional
Harian warta nasionalHarian warta nasional
Harian warta nasional
 

More from Surabaya Post (20)

01 utama terbaru ok
01 utama terbaru ok01 utama terbaru ok
01 utama terbaru ok
 
01 utama
01 utama01 utama
01 utama
 
05 politik ok
05 politik ok05 politik ok
05 politik ok
 
01 utama ok
01 utama ok01 utama ok
01 utama ok
 
05 politik ok
05 politik ok05 politik ok
05 politik ok
 
04 nasional ok
04 nasional ok04 nasional ok
04 nasional ok
 
04 nasional ok
04 nasional ok04 nasional ok
04 nasional ok
 
02 berita utama ok
02 berita utama ok02 berita utama ok
02 berita utama ok
 
01 utama ok
01 utama ok01 utama ok
01 utama ok
 
18 city guide ok
18 city guide ok18 city guide ok
18 city guide ok
 
17 surabaya ok
17 surabaya ok17 surabaya ok
17 surabaya ok
 
16 surabaya
16 surabaya16 surabaya
16 surabaya
 
15 ekonomi ok
15 ekonomi ok15 ekonomi ok
15 ekonomi ok
 
14 surabaya ok
14 surabaya ok14 surabaya ok
14 surabaya ok
 
12 13 surabaya-ok
12 13 surabaya-ok12 13 surabaya-ok
12 13 surabaya-ok
 
11 ekonomi ok
11 ekonomi ok11 ekonomi ok
11 ekonomi ok
 
10 pro bisnis ok
10 pro bisnis ok10 pro bisnis ok
10 pro bisnis ok
 
09 hukrim ok
09 hukrim ok09 hukrim ok
09 hukrim ok
 
07 hukrim ok
07 hukrim ok07 hukrim ok
07 hukrim ok
 
06 wakil rakyat ok
06 wakil rakyat ok06 wakil rakyat ok
06 wakil rakyat ok
 

Telusuri Keterlibatan Pejabat ESDM dalam Kasus Korupsi Penjualan Kondensat

  • 1. Surabaya Post 3rabu 13 mei 2015Nasional JAKARTA–Pengembangankasusdu- gaankorupsipenjualankondensat terusdilakukanDirektoratTindak Pidana Ekonomi dan Khusus Ba- dan Reserse Kriminal Polri. Per- kembangan terakhir, penyidikan mengarah pada dugaan keterliba- tan pejabat di Kementerian En- ergi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Direktur Tindak Pidana Eko- nomidanKhususBareskrimPolri Brigjenpol Victor Edison Siman- juntakmengatakanbahwadugaan keterlibatan oknum Kementeri- an ESDM tersebut didapatkan se- telah penyidik memeriksa empat dari enam saksi kemarin. Mereka adalah pejabat di SKK Migas dan pejabat PT TPPI (PT Trans-Pacific Petrochemical Indotama). Adapun dua saksi yang seharusnya hadir tidak memenuhi panggilan peny- idik. Kata Victor, setelah pemerik- saan saksi, pihaknya melakukan gelar perkara. ’’Hasilnya, kami menduga ada keterlibatan (Ke- menterian ESDM). Saksi-saksi mengarahkesana,”ujarVictor. Dari empat saksi itu, diketahui bahwa Kementerian ESDM seba- gai lembaga yang menaungi SKK Migas membiarkan SKK Migas menyetujui kontrak penjualan kondensat dengan PT TPPI pada Maret 2009. Pada tahun 2008, SKKMigastidakmenyetujuikon- trak penjualan karena PT TPPI mengalamipersoalanfinansial. Kerja sama tersebut menu- ai kerugian negara dalam jumlah besar. Tahun 2010, PT TPPI ti- dak menyerahkan uang hasil pen- jualan kondensat sebesar 208 juta dollar AS. PT TPPI sempat mem- bayar sebesar 140 juta dollar AS. Namun, PT TPPI kembali tidak menyerahkan hasil penjualan pada2011sebesar31jutadollarAS. Akhir tahun 2011, total tunggakan PT TPPI mencapai 142 juta dollar AS ditambah penalti karena men- gendapkanuangnegara. Lalu siapa pejabat yang di- maksud? Jenderal polisi bintang satu itu masih enggan mengung- kapnamapejabattersebut.Sebab, polisimasihperlumelakukanpen- dalaman penyidikan. Pihaknya juga akan melakukan pemeriksa- ansaksitambahan. Pada2009,SKKMigasmelaku- kan proses penunjukan langsung penjualan kondensat bagian ne- gara kepada PT TPPI. Penunju- kan langsung itu tidak melalui ke- tentuan berdasarkan Keputusan Kepala BP Migas Nomor KPTS- 20/BP0000/2003-SO tentang Pedoman Tata Kerja Penunju- kan Penjual Minyak Mentah atau Kondensat Bagian Negara dan Keputusan Kepala BP Migas No- mor KPTS-24/BP00000/2003- SOtentangPembentukanTimPe- nunjukanPenjualMinyakMentah atauKonsensatBagianNegara. TindakanitumelanggarPasal2 dan atau Pasal 3 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana KorupsidanatauPasal3danPasal 6 Undang-Undang Nomor 25 Ta- hun 2003 tentang Tindak Pidana PencucianUang. Dalam kasus ini, polisi mem- perkirakan jumlah kerugian ne- gara akibat korupsi dan pencu- cian uang penjualan kondensat inimencapaitriliunanrupiah.Ka- sus ini diduga melibatkan pejabat PT TPPPI dan pejabat dari SKK Migas. Ada tiga tersangka yang ditetapkan dalam kasus ini, yakni HW,RPdanDH.(fid) JAKARTA – Sidang Komisaris Utama PT Bukit Jonggol Asri (BJA) Kwee Cahyadi Kumala alias Swie Teng memasuki agenda tuntutan ke- marin. Pria yang juga dikenal se- bagai bos Sentul City itu dituntut jaksa 6,5 tahun penjara, denda Rp 500 juta, subsidair 5 bulan kurun- gan. Swie Teng dianggap mengha- langi penyidikan perkara di KPK dan Rachmat Yasin yang menjabat Bupati Bogor. “Menuntut supaya Majelis Ha- kim Pengadilan Tipikor yang me- meriksa dan mengadili perkara ini, memutuskan menyatakan ter- dakwa Kwee Cahyadi Kumala te- lah terbukti secara sah dan meya- kinkan menurut hukum bersalah melakukan tindak pidana korup- si,” ujar Jaksa KPK Surya Nel- li membacakan surat tuntutan di Pengadilan Tindak Pidana Korup- si Jakarta tadi siang. Menurut Jaksa KPK, Swie Teng terbukti menghalangi penyidikan KPK dengan cara memerintahkan sejumlah orang untuk memutus mata rantai keterlibatan dirinya karena kasus suap Rachmat Ya- sin setelah F.X Yohan Yap ditang- kap KPK. Salah satu cara memutus keter- libatan, Swie Teng menurut Jaksa memerintahkan sejumlah orang untuk memindahkan dokumen berkaitan dengan proses pengu- rusan rekomendasi tukar menu- kar kawasan hutan atas nama PT BJA. Selain itu jaksa menyebut ada- nya pengarahan terhadap anak buahSwieTengyangakanbersaksi di KPK untuk ‘melimpahkan’ per- buatan pidana suap kepada Harya- di Kumala dengan menyebut uang yang digunakan sebagai suap me- rupakan sepengetahuan Haryadi sebagai pemilik PT Brilliant Per- dana Sakti (BPS). Jaksa juga menyebut Swie Teng juga menyuap Rachmat Ya- sin. Nilainya sebesar Rp 5 miliar melalui FX Yohan Yap sebagaima- na dakwaan kedua. Fulus itu di- berikan dengan tujuan agar Ra- chmat Yasin selaku Bupati Bogor menerbitkan surat rekomenda- si tukar menukar kawasan hutan atas nama PT BJA ke Menteri Ke- hutanan Swie Teng memang membu- tuhkan surat rekomendasi karena perusahaannya ingin menindak- lanjuti rencana pengembangan kota mandiri BJA. Keinginan soal pengembangan bisnis properti ini sehingga membutuhkan percepa- tan penerbitan rekomendasi, me- nurut Jaksa KPK disampaikan Swie Teng ke Rachmat Yasin pada Januari 2014. “Pemberian uang sejumlah Rp 5 miliar dari terdakwa melalui FX Yohan Yap untuk diberikan ke Ra- chmat Yasin, mempunyai maksud supaya Rachmat Yasin mener- bitkan surat Nomor: 522/624/ tanggal 29 April 2014 perihal re- komendasi tukar menukar kawa- san hutan,” papar Jaksa Andry Prihandono. Menurut Jaksa duit Rp 5 miliar berasal dari pencairan deposito PT BPS di Bank Victoria. PT BPS dite- gaskan Jaksa dikendalikan oleh Swie Teng. Namun duit yang sam- paikeRachmatYasinmenurutJak- saKPKhanyaRp4,5miliaryangdi- serahkan secara bertahap yakni Rp 1 miliar pada Februari 2014, Rp 2 miliar pada Maret dan Rp 1,5 miliar padaMei2014.ndha/fjp/fid Kantor Kementerian ESDM di Jakarta. Polisi menelusuri dugaan keterkaitan pejabat kantor itu dalam kasus korupsi penjualan kondensat. Telusuri Keterlibatan Pejabat ESDM Penyuap Bupati Bogor Dituntut 6,5 Tahun JAKARTA – Sebanyak 14 perusahaan kini sedang jadi sorotan Kementerian Ke- lautan dan Perikanan. Mereka diduga terlibat praktek perdagangan manusia (trafficking) dan memperbudak anak buahkapal(ABK)asing. Menteri Kelautan dan Perikanan SusiPudjiastuti,modusperusahaan-pe- rusahaan itu mirip dengan yang dilaku- kan oleh PT Pusaka Benjina Resources diBenjina,KepulauanAru,Maluku.“Pe- rusahaan-perusahaan itu akan segera ditindak,”ujarSusi. Susi belum bersedia menyebut- kan identitas 14 perusahaan perikanan tersebut. Yang jelas, kata Susi, Kemen- terian Kelautan dan Perikanan sudah menyerahkan laporan tersebut kepada polisiuntukdiselidikilebihjauh.Adake- mungkinan 14 perusahaan itu melang- gar Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2007tentangPerdaganganManusiade- ngan sanksi 15 tahun penjara, Undang- Undang Hak Asasi Manusia, serta Un- dang-Undang Ketenagakerjaan yang bisamenjeratkoorporasi. Sementara itu, Ketua Satuan Tugas Anti Illegal Fishing Kementerian Ke- lautandanPerikananMasAchmadSan- tosa menyatakan dugaan perbudakan itu ditemukan berdasarkan hasil anali- sisdanevaluasiterhadap16perusahaan perikanandiAmbon,Maluku.Ternyata, cumaduaperusahaanyangtidakmeng- gunakanABKasing.Sedangkan14peru- sahaan lain mempekerjakan 2.061 ABK asingpada119kapal.“InimelanggarUn- dang-UndangPerikananyangmelarang penggunaanABKasing,”ujarnya. Praktek perbudakan ABK mencu- at awal tahun lalu setelah muncul lapo- ran mengenai kasus PT Pusaka Benjina Resources. Perusahaan perikanan yang beroperasi di Perairan Benjina, Aru, Maluku, ini mempekerjakan ABK asal Myanmarsertamenggunakankapaleks asing.KepolisianDaerahMalukumeng- ungkapkan data adanya 1.185 ABK yang bekerja di kapal eks asing di Benjina. Setiap tahun ada sekitar 20-30 ABK di Benjinayangtewas.nfid 14 Perusahaan Terjerat Kasus Trafficking JAKARTA - Panglima TNI Jen- deral Moeldoko menegaskan penyelundupan narkoba di perbatasan wilayah Indone- sia begitu parah. Jenderal bin- tang empat itu menyebut dae- rah perbatasan terparah ada di Kalimantan yang berdeka- tan dengan Malaysia menjadi salah satu pintu masuk uta- ma peredaran barang haram tersebut. Moeldoko bahkan sempat melayangkan protes ke Pang- lima Tentara Diraja Malay- sia. Sebab, dia heran dengan sistem Malaysia yang lebih ketat namun penyelundu- pan mudah dilakukan di per- batasan Indonesia. “Itu yang perbatasan Ka- limantan. Itu saya sudah komplain juga ke Panglima Malaysia. Kenapa yang di Ma- laysiaketatbegitukokbisalari diperbatasan Malaysia?” kata Moeldoko di Aula Gatot Sub- roto Mabes TNI Cilangkap Ja- karta Timur tadi pagi. Dia menekankan penga- wasan terhadap penyelundu- pan narkoba di wilayah per- batasan saat ini sudah bisa ditekan dengan baik. Namun, hal ini kurang diekspos media massa. “Ini cukup berhasil baik ya. Mungkin kurang diekspos. Itu yang perbatasan Kaliman- tan-Malaysia. Itu iya (paling parah) Kalimantan-Malay- sia,”sebutmantanKepalaStaf TNI Angkatan Darat (KSAD) itu. Moeldokopunmengatakan salah satu upaya pemberan- tasan narkoba di wilayah per- batasan ini dengan menger- ahkan Bintara Pembina Desa (Babinsa). Babinsa menurut- nya masuk struktur TNI yang bisa diandalkan untuk perso- alan pemberantasan narko- ba. nhat/bar/fid Penyidikan Kasus Korupsi Penjualan Kondensat Perbatasan RI-Malaysia Pintu Masuk Narkoba