SlideShare a Scribd company logo
1 of 32
Kelas : 5 K.I
Nama :
Astri Depiana
(061440420819)
Dwi Indah Lestari
(061440420821)
Tiara Pracetia
(0614404217xx)
Willys Eko Islamiyata
(0614404217xx)
Berbicara Untuk Keperluan
Akademik
ALLPPT.com _ Free PowerPoint Templates, Diagrams and Charts
Materi Pembahasan
1.
2.
3.
4.
5.
1. Debat
Pengertian Debat
Debat adalah pertukaran pikiran/ ide secara teratur tentang suatu masalah atau dengan kata
lain debat adalah pembahasan dan pertukaran pendapat mengenai suatu hal dengan saling
memberi alasan untuk mempertahankan pendapat masing-masing.
Debat merupakan kegiatan adu argumentasi antara dua pihak atau lebih, baik secara
perorangan maupun kelompok, dalam mendiskusikan dan memutuskan masalah dan
perbedaan. Secara formal, debat banyak dilakukan dalam institusi legislatif seperti parlemen,
terutama di negara-negara yang menggunakan sistem oposisi. Dalam hal ini, debat
dilakukan menuruti aturan-aturan yang jelas dan hasil dari debat dapat dihasilkan melalui
voting atau keputusan juri. Contoh lain debat yang diselenggarakan secara formal adalah
debat antar kandidat legislatif dan debat antar calon presiden/wakil presiden yang umum
dilakukan menjelang pemilihan umum.
Debat Kompetitif
Di Indonesia, debat kompetitif sudah mulai berkembang, walaupun masih
didominasi oleh kompetisi debat berbahasa Inggris. Kejuaraan debat
parlementar pertama di tingkat universitas adalah Java Overland Varsities
English Debate (JOVED) yang diselenggarakan tahun 1997 di Universitas
Katolik Parahyangan, Bandung, dan diikuti oleh tim-tim dari berbagai wilayah
di P. Jawa. Kejuaraan debat se-Indonesia yang pertama adalah Indonesian
Varsity English Debate (IVED) 1998 di Universitas Indonesia. Hingga kini
(2006), kedua kompetisi tersebut diselenggarakan setiap tahun secara
bergilir di universitas yang berbeda.
Debat Proposal
Dalam gaya Debat Proposal (Policy Debate), dua tim menjadi
penganjur dan penentang sebuah rencana yang berhubungan
dengan topik debat yang diberikan. Topik yang diberikan
umumnya mengenai perubahan kebijakan yang diinginkan dari
pemerintah. Kedua tim biasanya memainkan peran Afirmatif
(mendukung proposal) dan Negatif (menentang proposal). Pada
praktiknya, kebanyakan acara debat tipe ini hanya memiliki satu
topik yang sama yang berlaku selama setahun penuh atau selama
jangka waktu lainnya yang sudah ditetapkan.
2. Brainstorming
Tujuan Brainstorming
•Brainstorming bertujuan untuk mendapatkan
gagasan dan ide baru dari anggota kelompok
dalam waktu yang relatif singkat tanpa adanya
sifat kritis yang ketat.
Manfaat Brainstorming
• Mengidentifikasi Masalah
• Menganalisis situasi
• Mengalirkan ide-ide baru
• Menganalisis ide-ide
• Menentukan alternatif pemecahan masalah
• Merencanakan langkah-langkah dan kegiatan
yang akan dilakukan untuk memperbaiki
masalah.
4 ketentuan melaksanakan
brainstorming
Osbon dalam Gie (1995) mensyaratkan :
1. Kritik tidak diperlukan
2. Pengaliran ide secara bebas dianjurkan
3. Kualitas lebih diharapkan
4. Penggabungan dan penyampuran dicari
Selain menyumbangkan gagasan sendiri setiap peserta diharapkan menyarankan
bagaimana ide peserta lain dapat disempurnakan menjadi ide yang lebih baik atau
bagaimana dua atau lebih ide dapat digabungkan menjadi satu ide
3. Seminar
Pengertian Seminar
Kata seminar berasal dari kata Latin semin yang berarti “benih”. Jadi,
seminar berarti “ tempat benih-benih kebijaksanaan”. Seminar merupakan
pertemuan ilmiah yang dengan sistematis mempelajari suatu topik khusus di
bawah pimpinan seorang ahli dan berwenang dalam bidang tersebut.
Seminar merupakan suatu pertemuan atau persidangan untuk membahas
suatu masalah di bawah pimpinan ketua sidang (guru besar atau seseorang
ahli). Pertemuan atau persidangan dalam seminar biasanya menampilkan
satu atau beberapa pembicaraan dengan makalah atau kertas kerja masing-
masing.
Hal-hal yang terlibat dalam seminar
Agar Seminar berjalan Baik
a) Seminar adalah sebuah diskusi dua arah.
Tidak ada seorang yang lebih mendominasi
pembicaraan. Adalah tugas moderator untuk
memperhatikan ini.
b) Seminar bisa dimulai dengan pertanyaan-
pertanyaan yang sudah jelas ada jawabannya,
lalu mengarah ke pertanyaan-pertanyaan lain
yang lebih dalam dan tidak jelas jawabannya.
Pertanyaan jenis kedualah yang memberikan
manfaat terbesar. Tidaklah banyak pertanyaan
yang seperti demikian.
c) Semua pertanyaan dan pernyataan
dinyatakan dengan jelas tanpa ambiguitas. Jika
sebuah pertanyaan atau pernyataan belum
jelas, moderator harus bisa menunjukkan itu
dan meminta sang pengujar untuk
memperjelasnya.
4. Pidato
Pengertian Pidato
Pidato merupakan salah satu wujud kegiatan
berbahasa lisan. Sebagai wujud berbahasa
lisan, berpidato mementingkan ekspresi
gagasan dan penalaran dengan
menggunakan bahasa lisan yang didukung
oleh aspek-aspek nonkebahasaan (ekspresi
wajah, gesture, kontak pandang,dll.).
Dengan demikian berpidato adalah kegiatan
menyampaikan gagasan secara lisan
dengan menggunakan penalaran yang tepat
serta memanfaatkan aspek-aspek
nonkebahasaan yang dapat mendukung
keefisienan dan keefektifan pengungkapan
gagasan kepada orang banyak dalam suatu
acara tertentu.
Tujuan Pidato
Kriteria Berpidato yang Baik
Pidato yang baik ditandai oleh kriteria
(a)isinya sesuai dengan kegiatan yang sedang berlangsung,
(b)isinya menggugah dan bermanfaat bagi pendengar,
(c)isinya tidak menimbulkan pertentangan sara,
(d)isinya jelas,
(e)isinya benar dan objektif,
(f)bahasa yang digunakan mudah dipahami pendengarnya,
(g)disampaikan secara santun, rendah hati, dan bersahabat.
Langkah-langkah Berpidato
1.        Pembukaan biasanya berisi sapaan kepada pihak-pihak yang diundang atau yang hadir dalam 
suatu acara. Beberapa cara yang dapat digunakan seorang pembicara untuk membuka pidatonya: (a) 
Dengan memperkenalkan diri. (b) Membuka pidato dengan humor. (c) Membuka pidato dengan 
pendahuluan secara umum.
2.        Sajian isi merupakan hasil penjabaran gagasan pokok, sajian isi perlu di rinci sesuai dengan 
waktu yang disediakan. Pada bagian ini pokok pembahasan ditampilkan dengan terlebih dahulu 
mengemukakan latar belakang permasalahannya.Pokok pembicaraan dikemukakan sedemikian rupa 
sehingga tampak jelas kaitannya dengan kepentingan para audience.  
3.        Pembahasan. Bagian ini merupakan kesatuan, yang berisi alasan-alasan yang mendukung hal-
hal yang dikemukakan pada bagian isi. Pada bagian ini biasanya berisi berbagai hal tentang 
penjelasan, alasan-alasan, bukti-bukti yang mendukung, ilustrasi, angka-angka dan perbandingan, 
kontras-kontras, bagan- bagan, model, dan humor yang relevan. 
4.        Penutup pidato berisi penegasan kembali gagasan pokok yang telah dipaparkan dalam sajian isi, 
harapan, dan ucapan terima kasih atas partisipasi semua pihak dalam acara sedang berlangsung. 
Penutup pidato ini terdiri atas bagian simpulan dan harapan- harapan. a) Simpulan. Sebuah teks pidato 
yang baik harus memuat sebuah kesimpulan. Kesimpulan tersebut dapat disampaikan langsung oleh 
orang yang berpidato (tersurat), dapat juga pendengar menafsirkannya sendiri (tersirat). Jika berpidato 
di hadapan anak-anak, umumnya simpulan disampaikan secara langsung sebagai penekanan isi 
pidato. b) Harapan-harapan.
5. Diskusi Panel
Pengertian Diskusi
Berasal  dari  bahasa  latin 
discussio  atau  discussum  yang 
berarti  memeriksa, 
memperbincangkan dan membahas.
Dalam  bahasa  inggris, 
discussion  berarti  perundingan  atau 
pembicaraan.
Dalam  bahasa  Indonesia, 
istilah diskusi berarti proses bertukar 
pikiran  antara  dua  orang  atau  lebih 
tentang  suatu  masalah  untuk 
mencapai tujuan tertentu.
Macam-macam Diskusi
5. Diskusi Panel
• Diskusi Panel merupakan
diskusi yang melibatkan
beberapa orang untuk
memechakan suatu
masalah dan biasanya
mereka memecahkan
masalah yang masih
hangat dibicarakan dalam
masyarakat.
Diskusi Panel
Diskusi panel terbagi menjadi 3 yaitu :
1. Diskusi Panel Sanusi
Merupakan forum pertukaran pikiran yang
dilakukan oleh sekelompok orang
dihadapan sekelompok hadiri
mengenai suatu masalah tertentu yang
telah dipersiapkan.
2. Diskusi Panel Tarigan
Merupakan suatu kelompok yang terdiri
dari tiga sampai enam orang ahli yang
ditunjuk untuk mengemukakan
pandangannya dari berbagai segi
mengenai suatu masalah.
3. Diskusi Panel Maskurun
Merupakan diskusi yang bersifat
semi-formal, biasanya digunakan
untuk memperluas wawasan
mengenai suatu masalah yang
sedang hanya
Persiapan yang lazim dilakukan Diskusi Panel
Adapun persiapan yang lazim dilakukan bagi suatu diskusi panel adalah kira – kira seminggu sebelum diskusi itu
berlangsung, ketua panel mengudang para anggota untuk menyusun organisasi itu. Dan dalam pertemuan ini
para anggota haruslah melakukan hal – hal berikut ini :
1. Membatasi pokok pembicaraan dengan jelas. Karena semakin sedikit yang dibicarakan tetapi padat akan
medah dimengerti oleh para peserta.
2. Mengutarakan perbedaan – perbedaan pendapat sehingga para anggota panel mengetahui dimana masing
– masing berpijak. Mengutaraka pendapat – pendapat pembicara , maka akan diketahui letak perbedaannya,
dan jika sudah diketahui perbedaanya maka akan mempermudah dalam mengambil kesimpulan.
3. Menetapkan tahap –tahap setiap pembicara atas pokok masalah tersebut.Pembicara haruslah menjelaskan
mengenai pembicaraanya dari tahap yang paling dasar sehingga akan mudah dimengerti oleh peserta.
d. Menetukan urutan atau susunan para pembicara. Menentukan siapa yang akan berbicara terlebih dahulu
agar tidak terjadi kekacauan saat berdiskusi nanti.
4. Menetapkan batas waktu bagi setiap pembicaraan. jika, pembicara berbicara didepan para peserta
hendaknya waktunya dibatasi karena kalau tidak dibatasi akan banyak menyita waktu . sedangkan para
pembicara yang lain yang belum berbicara tidak kebagian waktu dan juga kalau waktu dibatasi akan terjadi
penghematan waktu.
Bagian-bagian dalam Diskusi Panel
1. Pendahuluan.
Ketua mengumumkan pokok pembicaraan dan membatasi setiap istilah yang membutuhkan 
penjelasan. Kemudian ketua memperkenalkan setiap anggota panel dan mengemukakan tahap khusus 
pokok pembicaraan yang akan diutarakan oleh setiap anggota.
2. Pembicaraan oleh para anggota panel.
Kemudian ketua mempersilahkan para anggota panel bergiliran menyampaikan pembicaraan mereka.
3. Diskusi bebas.
Setelah pembicaraan – pembicaraan pribadi itu, para anggota panel memberi komentar kepada setiap 
ide lainnya. Lalu, menerangkan setiapbutir yang memerlukan penjelasan yang lebih terperinci. Dan 
mempertahankan setiap pernyataan yang ditantang.
4. Partisipasi para pemirsa dan penyimak. Ketua mempersilahkan para pemirsa untuk 
mengemukakan pendapat mereka sendiri atau bertanya kepada para pembicara.
5. Rangkuman.
Ketua merangkumkannya dengan jalan menyatakan butir – butir yang sama – sama disepakati oleh 
para anggota panel dan juga butir-butir yang merupakan perbedaan pendapat – pendapat atau yang 
tidak disepakati.
Kelebihan dan Kekurangan Diskusi
Panel
• A. Kelebihan Diskusi Panel:
• Memberikan kesempatan kepada pendengar untuk mengikuti berbagai
pandangan sekaligus.• Biasanya dalam diskusi panel timbul pro dan
kontra
• Pandangan, semakin sengit pro dan kontra, maka diskusi akan semakin
menarik untuk diikuti.
• Dalam diskusi panel, kelompok yang melakukan diskusi akan berhati-
hati dalam mengajukan pandangan atau mengemukakan pendapat,
karena menyadari akan dapat langsung digugat atau dibantah.
• Peserta yang mempunyai pengetahuan dan kemampuan yang lebih
dalam hal yang didiskusikan dapat menyampaikan pandangan.
• B. Kekurangan dari Diskusi Panel :
• Diskusi panel menjadi tidak menarik apabila semua peserta waswas untuk
menyampaikan pandangan secara terus terang dan semua peserta merasa sungkan
untuk berbeda pandangan. Agar tidak terjadi rasa was –was saat akn berpendapat ,
sebaiknya mengetahui apa yang dibicrakan oleh pembicara lain secara terperinci.
Sehingga kalau kita mempunyai perbedaan pendapat dengan sipembicarakita tidak akan
mersa takut terhadap pendapat kita.
• Suasana dalam diskusi panel akan menjadi pincang atau tidak seimbang apabila ada
peserta yang jauh lebih tangkas dalam menyampaikan daripada yang lainnya. Diskusi
panel tidak menjadi seimbang kalau yang berpendapat hanya orang itu – itu saja. Dan
sebaiknya para peserta ikut andil dalam berpendapat.
• Ada kalanya moderator terpaksa harus berusaha membuat kesimpulannya sendiri dan
menyampaikannya dalam diskusi itu. Jika terjadi perbedaan pendapat diantara para
peserta maka moderator harus mengambil kesimpulan.
• Harus memilih moderator yang berani dan mampu turun tangan untuk menyelamatkan
diskusi agar jangan sampai pincang atau berat sebelah. Jika terjadi perdebatan antara
para peserta. Maka, moderator harus turun tangan untuk mengambil kesimpulan
tersebut.
• Ada kemungkinan terjadinya “pencemaran nama baik” dalam diskusi panel.
Tugas-tugas Para Pelaku dalam
Diskusi Panel
Tugas-tugas Peserta:
•Mengikuti jalannya diskusi dari
awal sampai dengan akhir dan
terbagi menjadi tim affirmatif dan
oposisi yang termasuk panelis.
•Mengajukan usul, pendapat,
maupun komentar
•Meminta panelis untuk
memberikan pembuktian, contoh,
maupun perbandingan.
Tugas-tugas Notula/penulis:
•Menulis jumlah peserta dan
segala kegiatan dalam diskusi
•Diperbolehkan untuk
menyanggah
•Diperbolehkan untuk menyetujui
ataupun tidak menyetujui.
•Membuat makalah tentang
permasalahan yang didiskusikan.
Tugas-tugas Para Pelaku dalam
Diskusi Panel
Tugas-tugas Penyaji/panelis:
•Menyajikan materi diskusi
•Berperan sebagai pembicara
dalam diskusi
•Mengutarakan makalah yang
disampaikan
•Menjawab pertanyaan dari
peserta dan penyanggah.
Tugas-tugas Moderator:
•Membuka diskusi
•Membacakan riwayat kehidupan
panelis
•Mempersilakan panelis untuk
berbicara
6. Presentasi
• Presentasi adalah penyampaian suatu materi atau masalah
kepada pendengar dan khalayak yang mengikuti presentasi.
Presentasi dapat pula diartikan sebagai kegiatan seseorang yang
berbicara di hadapan public, baik dalam kegiatan seminar, kuliah,
mengajar di kelas, ataupun kegiatan sejenis. Orang yang
menyampaikan presentasi disebut presentator atau presenter,
sedangkan orang yang menghadiri presentasi disebut audience
Tipe Presentasi
• Ada beberapa tipe presentasi, yaitu:
• Informasi, menyampaikan suatu informasi baru kepada audience
dengan harapan audience akan mengetahui dan memahami topik
yang dipresentasikan, mis: workshop, seminar, kuliah, dsb.
• Persuasi, bertujuan untuk mengubah perilaku atau kebiasaan dari
audience, misalnya: kampanye, penyuluhan narkoba, dsb.
• Entertaining, bertujuan untuk menghibur peserta, berusaha agar
peserta tetap memperhatikan kita
Tingkatan Presentasi
• 1. Slide Presentation
a. Merupakan presentasi linear (berurutan)
b. Dikembangkan menggunakan teks,gambar/clipart, photo
c. Tidak ada interaksi dengan pemakai
d. Tidak ada percabangan (tidak ada link atau hyperlink).
2. Multimedia Presentation
a. Dikembangkan dengan menggunakan teks, gambar/clipart, audio, digitized video, animasi
b.Tidak ada interaksi antara pemakai dan komputer
c. Interaksi terjadi antara presenter dan audience
d. Ada percabangan (link atau hyperlink).
3. Interactive Multimedia Presentation
a. Dikembangkan dengan menggunakan teks, gambar/clipart, audio, digitized video, animasi
b. Terjadi interaksi antara pemakai dan komputer, berupa form data entry
c. Format: kiosk, training program, education program
d. Ada percabangan (link atau hyperlink).
4 Multimedia Web Pages
a. Aplikasi dibangun menggunakan authoring software, dapat dijalankan menggunakan browser
b. Keunggulan: memanfaatkan hypertext, dan akses ke external database
c. Ada percabangan (link atau hyperlink).
Tata Cara Presentasi Yang Baik
Presentasi yang Baik Presentasi yang Buruk
Energi dan penuh semangat Tujuan tidak jelas
Kontak mata dengan audiens
Postur tubuh kurang baik, tidak ada kontak
mata, dan berbicara dengan suara yang
monoton
Berbicara dengan jelas dan cukup keras
Pengulangan yang tidak perlu (dalam
presentasi atau dari pembicara
sebelumnya)
Sesekali bergerak saat berbicara Kurang persiapan
Menggunakan anekdot dan humor yang sesuai Terlalu rumit/sederhana bagi audiens
Mengenakan pakaian yang serasi Terlalu banyak slide
Argumen-argumen terstruktur dengan baik Slide tidak dapat dibaca
Slide dapat dibaca
Penggunaan efek-efek teknis Power Point
yang berlebihan
Tipe slide bervariasi Penggunaan warna yang buruk pada slide
Tidak lebih dari 1 slide per menit Pengunaan peralatan teknis yang keliru
Variasi teknologi lain, misalnya video
Melebihi waktu yang dialokasikan untuk
presentasi anda.
Selesai tepat waktu dan sediakan waktu untuk
tanya jawab.

More Related Content

What's hot

konsep dasar asesmen
konsep dasar asesmenkonsep dasar asesmen
konsep dasar asesmenBINTI ISROFIN
 
Metode evaluasi kegiatan bimbingan klasikal
Metode evaluasi kegiatan bimbingan klasikalMetode evaluasi kegiatan bimbingan klasikal
Metode evaluasi kegiatan bimbingan klasikalSunawan Sunawan
 
penilaian acuan norma (PAN) dan penilaian acuan patokan (PAP)
penilaian acuan norma (PAN) dan penilaian acuan patokan (PAP)penilaian acuan norma (PAN) dan penilaian acuan patokan (PAP)
penilaian acuan norma (PAN) dan penilaian acuan patokan (PAP)universitas negeri padang
 
Salinan permendikbud nomor 81 a tahun 2013 tentang implementasi kurikulum g...
Salinan   permendikbud nomor 81 a tahun 2013 tentang implementasi kurikulum g...Salinan   permendikbud nomor 81 a tahun 2013 tentang implementasi kurikulum g...
Salinan permendikbud nomor 81 a tahun 2013 tentang implementasi kurikulum g...Welly Indriany
 
Administrasi psikotes 2
Administrasi psikotes 2Administrasi psikotes 2
Administrasi psikotes 2Seta Wicaksana
 
10. lampiran 5 format penilaian presentasi kelompok
10. lampiran 5 format penilaian presentasi kelompok10. lampiran 5 format penilaian presentasi kelompok
10. lampiran 5 format penilaian presentasi kelompokREVINA SRI UTAMI,S.Pd
 
Teknik dasar komunikasi dalam konseling
Teknik dasar komunikasi dalam konselingTeknik dasar komunikasi dalam konseling
Teknik dasar komunikasi dalam konselingAna Minnie
 
RPP tema 3 subtema 1 kelas 5
RPP tema 3 subtema 1 kelas 5RPP tema 3 subtema 1 kelas 5
RPP tema 3 subtema 1 kelas 5Dianisa Sarjani
 
Metode Testing atau Psikotes (Psikologi Umum)
Metode Testing atau Psikotes (Psikologi Umum)Metode Testing atau Psikotes (Psikologi Umum)
Metode Testing atau Psikotes (Psikologi Umum)atone_lotus
 
Pertemuan ke-4 Tipologi Konstitusi,Temperamen dan Kebudayaan
Pertemuan ke-4 Tipologi Konstitusi,Temperamen dan KebudayaanPertemuan ke-4 Tipologi Konstitusi,Temperamen dan Kebudayaan
Pertemuan ke-4 Tipologi Konstitusi,Temperamen dan KebudayaanVivia Maya Rafica
 
Teori Piaget, Ausubel, dan Brunner
Teori Piaget, Ausubel, dan BrunnerTeori Piaget, Ausubel, dan Brunner
Teori Piaget, Ausubel, dan BrunnerDimas Dwi Senggono S
 
Analisis hasil penilaian
Analisis hasil penilaianAnalisis hasil penilaian
Analisis hasil penilaianSamsul Hadi
 

What's hot (20)

konsep dasar asesmen
konsep dasar asesmenkonsep dasar asesmen
konsep dasar asesmen
 
Metode evaluasi kegiatan bimbingan klasikal
Metode evaluasi kegiatan bimbingan klasikalMetode evaluasi kegiatan bimbingan klasikal
Metode evaluasi kegiatan bimbingan klasikal
 
penilaian acuan norma (PAN) dan penilaian acuan patokan (PAP)
penilaian acuan norma (PAN) dan penilaian acuan patokan (PAP)penilaian acuan norma (PAN) dan penilaian acuan patokan (PAP)
penilaian acuan norma (PAN) dan penilaian acuan patokan (PAP)
 
Minggu 6_Instrumen Pengumpul Data
Minggu 6_Instrumen Pengumpul DataMinggu 6_Instrumen Pengumpul Data
Minggu 6_Instrumen Pengumpul Data
 
Salinan permendikbud nomor 81 a tahun 2013 tentang implementasi kurikulum g...
Salinan   permendikbud nomor 81 a tahun 2013 tentang implementasi kurikulum g...Salinan   permendikbud nomor 81 a tahun 2013 tentang implementasi kurikulum g...
Salinan permendikbud nomor 81 a tahun 2013 tentang implementasi kurikulum g...
 
Power Point Gaya Belajar
Power Point Gaya BelajarPower Point Gaya Belajar
Power Point Gaya Belajar
 
Administrasi psikotes 2
Administrasi psikotes 2Administrasi psikotes 2
Administrasi psikotes 2
 
10. lampiran 5 format penilaian presentasi kelompok
10. lampiran 5 format penilaian presentasi kelompok10. lampiran 5 format penilaian presentasi kelompok
10. lampiran 5 format penilaian presentasi kelompok
 
Lembar Evaluasi
Lembar EvaluasiLembar Evaluasi
Lembar Evaluasi
 
Bab 7
Bab 7Bab 7
Bab 7
 
Teknik dasar komunikasi dalam konseling
Teknik dasar komunikasi dalam konselingTeknik dasar komunikasi dalam konseling
Teknik dasar komunikasi dalam konseling
 
Studi kepustakaan
Studi kepustakaanStudi kepustakaan
Studi kepustakaan
 
RPP tema 3 subtema 1 kelas 5
RPP tema 3 subtema 1 kelas 5RPP tema 3 subtema 1 kelas 5
RPP tema 3 subtema 1 kelas 5
 
Neo psikoanalisa
Neo psikoanalisaNeo psikoanalisa
Neo psikoanalisa
 
Materi training public speaking
Materi training public speaking Materi training public speaking
Materi training public speaking
 
Metode Testing atau Psikotes (Psikologi Umum)
Metode Testing atau Psikotes (Psikologi Umum)Metode Testing atau Psikotes (Psikologi Umum)
Metode Testing atau Psikotes (Psikologi Umum)
 
Pertemuan ke-4 Tipologi Konstitusi,Temperamen dan Kebudayaan
Pertemuan ke-4 Tipologi Konstitusi,Temperamen dan KebudayaanPertemuan ke-4 Tipologi Konstitusi,Temperamen dan Kebudayaan
Pertemuan ke-4 Tipologi Konstitusi,Temperamen dan Kebudayaan
 
Teori Piaget, Ausubel, dan Brunner
Teori Piaget, Ausubel, dan BrunnerTeori Piaget, Ausubel, dan Brunner
Teori Piaget, Ausubel, dan Brunner
 
Analisis hasil penilaian
Analisis hasil penilaianAnalisis hasil penilaian
Analisis hasil penilaian
 
Ppt manajemen waktu
Ppt manajemen waktuPpt manajemen waktu
Ppt manajemen waktu
 

Similar to Ppt kelompok 1

Modul Pert 2.docx
Modul Pert 2.docxModul Pert 2.docx
Modul Pert 2.docxFransMuji
 
slideshow-170215130708 (2).pdf
slideshow-170215130708 (2).pdfslideshow-170215130708 (2).pdf
slideshow-170215130708 (2).pdfUtamiAndriani
 
MATERI TEKS DISKUSI, PENGERTIAN, JENIS, DLL
MATERI TEKS DISKUSI, PENGERTIAN, JENIS, DLLMATERI TEKS DISKUSI, PENGERTIAN, JENIS, DLL
MATERI TEKS DISKUSI, PENGERTIAN, JENIS, DLLdesti73
 
Power point Teks Diskusi
Power point Teks DiskusiPower point Teks Diskusi
Power point Teks Diskusicindy maharani
 
diskusi.pdfknnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn
diskusi.pdfknnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnndiskusi.pdfknnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn
diskusi.pdfknnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnovriwaldi31
 
Materi berbicara (diskusi dan ceramah)
Materi berbicara (diskusi dan ceramah)Materi berbicara (diskusi dan ceramah)
Materi berbicara (diskusi dan ceramah)nadialutvia
 
Panduan Praktikum Diskusi dan Seminar
Panduan Praktikum Diskusi dan SeminarPanduan Praktikum Diskusi dan Seminar
Panduan Praktikum Diskusi dan Seminarpjj_kemenkes
 
Modul 7 panduan praktikum diskusi dan seminar
Modul 7 panduan praktikum diskusi dan seminarModul 7 panduan praktikum diskusi dan seminar
Modul 7 panduan praktikum diskusi dan seminarpjj_kemenkes
 
Metode pengajaran kelompok
Metode pengajaran kelompokMetode pengajaran kelompok
Metode pengajaran kelompokSunawan Sunawan
 
Diskusi bahasa indonesia kelas x
Diskusi bahasa indonesia kelas xDiskusi bahasa indonesia kelas x
Diskusi bahasa indonesia kelas xFairuz Diana
 
Keterampilan Berbicara (Debat, Diskusi, Presentasi, Seminar, dan Lokakarya)
Keterampilan Berbicara (Debat, Diskusi, Presentasi, Seminar, dan Lokakarya)Keterampilan Berbicara (Debat, Diskusi, Presentasi, Seminar, dan Lokakarya)
Keterampilan Berbicara (Debat, Diskusi, Presentasi, Seminar, dan Lokakarya)AhmadHidayatullah20
 
Kemampuan Berbahasa Lisan
Kemampuan Berbahasa LisanKemampuan Berbahasa Lisan
Kemampuan Berbahasa LisanNini Ibrahim01
 
Perbedaan Diskusi dan Berdebat
Perbedaan Diskusi dan BerdebatPerbedaan Diskusi dan Berdebat
Perbedaan Diskusi dan Berdebatsitinafingah
 
Pertemuan Ilmiah
Pertemuan IlmiahPertemuan Ilmiah
Pertemuan IlmiahDewi Annisa
 
KD 2.7_RPP SMK XI Bahasa Indonesia
KD 2.7_RPP SMK XI Bahasa IndonesiaKD 2.7_RPP SMK XI Bahasa Indonesia
KD 2.7_RPP SMK XI Bahasa IndonesiaDini Zakia
 
KD 10.1 DISKUSI (macam macam)
KD 10.1 DISKUSI (macam macam)KD 10.1 DISKUSI (macam macam)
KD 10.1 DISKUSI (macam macam)Phaphy Wahyudhi
 
Debat.pptx
Debat.pptxDebat.pptx
Debat.pptxnoctus1
 

Similar to Ppt kelompok 1 (20)

Modul Pert 2.docx
Modul Pert 2.docxModul Pert 2.docx
Modul Pert 2.docx
 
slideshow-170215130708 (2).pdf
slideshow-170215130708 (2).pdfslideshow-170215130708 (2).pdf
slideshow-170215130708 (2).pdf
 
MATERI TEKS DISKUSI, PENGERTIAN, JENIS, DLL
MATERI TEKS DISKUSI, PENGERTIAN, JENIS, DLLMATERI TEKS DISKUSI, PENGERTIAN, JENIS, DLL
MATERI TEKS DISKUSI, PENGERTIAN, JENIS, DLL
 
Power point Teks Diskusi
Power point Teks DiskusiPower point Teks Diskusi
Power point Teks Diskusi
 
diskusi.pdfknnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn
diskusi.pdfknnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnndiskusi.pdfknnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn
diskusi.pdfknnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn
 
Materi berbicara (diskusi dan ceramah)
Materi berbicara (diskusi dan ceramah)Materi berbicara (diskusi dan ceramah)
Materi berbicara (diskusi dan ceramah)
 
Panduan Praktikum Diskusi dan Seminar
Panduan Praktikum Diskusi dan SeminarPanduan Praktikum Diskusi dan Seminar
Panduan Praktikum Diskusi dan Seminar
 
Modul 7 panduan praktikum diskusi dan seminar
Modul 7 panduan praktikum diskusi dan seminarModul 7 panduan praktikum diskusi dan seminar
Modul 7 panduan praktikum diskusi dan seminar
 
Teknik berdikusi dan berdebat,
Teknik berdikusi dan berdebat,Teknik berdikusi dan berdebat,
Teknik berdikusi dan berdebat,
 
Metode pengajaran kelompok
Metode pengajaran kelompokMetode pengajaran kelompok
Metode pengajaran kelompok
 
Diskusi bahasa indonesia kelas x
Diskusi bahasa indonesia kelas xDiskusi bahasa indonesia kelas x
Diskusi bahasa indonesia kelas x
 
Keterampilan Berbicara (Debat, Diskusi, Presentasi, Seminar, dan Lokakarya)
Keterampilan Berbicara (Debat, Diskusi, Presentasi, Seminar, dan Lokakarya)Keterampilan Berbicara (Debat, Diskusi, Presentasi, Seminar, dan Lokakarya)
Keterampilan Berbicara (Debat, Diskusi, Presentasi, Seminar, dan Lokakarya)
 
Kemampuan Berbahasa Lisan
Kemampuan Berbahasa LisanKemampuan Berbahasa Lisan
Kemampuan Berbahasa Lisan
 
Perbedaan Diskusi dan Berdebat
Perbedaan Diskusi dan BerdebatPerbedaan Diskusi dan Berdebat
Perbedaan Diskusi dan Berdebat
 
Pengertian diskusi dan macam
Pengertian diskusi dan macamPengertian diskusi dan macam
Pengertian diskusi dan macam
 
Pertemuan Ilmiah
Pertemuan IlmiahPertemuan Ilmiah
Pertemuan Ilmiah
 
KD 2.7_RPP SMK XI Bahasa Indonesia
KD 2.7_RPP SMK XI Bahasa IndonesiaKD 2.7_RPP SMK XI Bahasa Indonesia
KD 2.7_RPP SMK XI Bahasa Indonesia
 
KD 10.1 DISKUSI (macam macam)
KD 10.1 DISKUSI (macam macam)KD 10.1 DISKUSI (macam macam)
KD 10.1 DISKUSI (macam macam)
 
20100601 diskusi
20100601 diskusi20100601 diskusi
20100601 diskusi
 
Debat.pptx
Debat.pptxDebat.pptx
Debat.pptx
 

Recently uploaded

Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfIndri117648
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anakbekamalayniasinta
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 

Recently uploaded (20)

Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 

Ppt kelompok 1

  • 1. Kelas : 5 K.I Nama : Astri Depiana (061440420819) Dwi Indah Lestari (061440420821) Tiara Pracetia (0614404217xx) Willys Eko Islamiyata (0614404217xx) Berbicara Untuk Keperluan Akademik ALLPPT.com _ Free PowerPoint Templates, Diagrams and Charts
  • 3. 1. Debat Pengertian Debat Debat adalah pertukaran pikiran/ ide secara teratur tentang suatu masalah atau dengan kata lain debat adalah pembahasan dan pertukaran pendapat mengenai suatu hal dengan saling memberi alasan untuk mempertahankan pendapat masing-masing. Debat merupakan kegiatan adu argumentasi antara dua pihak atau lebih, baik secara perorangan maupun kelompok, dalam mendiskusikan dan memutuskan masalah dan perbedaan. Secara formal, debat banyak dilakukan dalam institusi legislatif seperti parlemen, terutama di negara-negara yang menggunakan sistem oposisi. Dalam hal ini, debat dilakukan menuruti aturan-aturan yang jelas dan hasil dari debat dapat dihasilkan melalui voting atau keputusan juri. Contoh lain debat yang diselenggarakan secara formal adalah debat antar kandidat legislatif dan debat antar calon presiden/wakil presiden yang umum dilakukan menjelang pemilihan umum.
  • 4.
  • 5. Debat Kompetitif Di Indonesia, debat kompetitif sudah mulai berkembang, walaupun masih didominasi oleh kompetisi debat berbahasa Inggris. Kejuaraan debat parlementar pertama di tingkat universitas adalah Java Overland Varsities English Debate (JOVED) yang diselenggarakan tahun 1997 di Universitas Katolik Parahyangan, Bandung, dan diikuti oleh tim-tim dari berbagai wilayah di P. Jawa. Kejuaraan debat se-Indonesia yang pertama adalah Indonesian Varsity English Debate (IVED) 1998 di Universitas Indonesia. Hingga kini (2006), kedua kompetisi tersebut diselenggarakan setiap tahun secara bergilir di universitas yang berbeda.
  • 6. Debat Proposal Dalam gaya Debat Proposal (Policy Debate), dua tim menjadi penganjur dan penentang sebuah rencana yang berhubungan dengan topik debat yang diberikan. Topik yang diberikan umumnya mengenai perubahan kebijakan yang diinginkan dari pemerintah. Kedua tim biasanya memainkan peran Afirmatif (mendukung proposal) dan Negatif (menentang proposal). Pada praktiknya, kebanyakan acara debat tipe ini hanya memiliki satu topik yang sama yang berlaku selama setahun penuh atau selama jangka waktu lainnya yang sudah ditetapkan.
  • 8. Tujuan Brainstorming •Brainstorming bertujuan untuk mendapatkan gagasan dan ide baru dari anggota kelompok dalam waktu yang relatif singkat tanpa adanya sifat kritis yang ketat.
  • 9. Manfaat Brainstorming • Mengidentifikasi Masalah • Menganalisis situasi • Mengalirkan ide-ide baru • Menganalisis ide-ide • Menentukan alternatif pemecahan masalah • Merencanakan langkah-langkah dan kegiatan yang akan dilakukan untuk memperbaiki masalah.
  • 10. 4 ketentuan melaksanakan brainstorming Osbon dalam Gie (1995) mensyaratkan : 1. Kritik tidak diperlukan 2. Pengaliran ide secara bebas dianjurkan 3. Kualitas lebih diharapkan 4. Penggabungan dan penyampuran dicari Selain menyumbangkan gagasan sendiri setiap peserta diharapkan menyarankan bagaimana ide peserta lain dapat disempurnakan menjadi ide yang lebih baik atau bagaimana dua atau lebih ide dapat digabungkan menjadi satu ide
  • 11. 3. Seminar Pengertian Seminar Kata seminar berasal dari kata Latin semin yang berarti “benih”. Jadi, seminar berarti “ tempat benih-benih kebijaksanaan”. Seminar merupakan pertemuan ilmiah yang dengan sistematis mempelajari suatu topik khusus di bawah pimpinan seorang ahli dan berwenang dalam bidang tersebut. Seminar merupakan suatu pertemuan atau persidangan untuk membahas suatu masalah di bawah pimpinan ketua sidang (guru besar atau seseorang ahli). Pertemuan atau persidangan dalam seminar biasanya menampilkan satu atau beberapa pembicaraan dengan makalah atau kertas kerja masing- masing.
  • 12. Hal-hal yang terlibat dalam seminar
  • 13. Agar Seminar berjalan Baik a) Seminar adalah sebuah diskusi dua arah. Tidak ada seorang yang lebih mendominasi pembicaraan. Adalah tugas moderator untuk memperhatikan ini. b) Seminar bisa dimulai dengan pertanyaan- pertanyaan yang sudah jelas ada jawabannya, lalu mengarah ke pertanyaan-pertanyaan lain yang lebih dalam dan tidak jelas jawabannya. Pertanyaan jenis kedualah yang memberikan manfaat terbesar. Tidaklah banyak pertanyaan yang seperti demikian. c) Semua pertanyaan dan pernyataan dinyatakan dengan jelas tanpa ambiguitas. Jika sebuah pertanyaan atau pernyataan belum jelas, moderator harus bisa menunjukkan itu dan meminta sang pengujar untuk memperjelasnya.
  • 14. 4. Pidato Pengertian Pidato Pidato merupakan salah satu wujud kegiatan berbahasa lisan. Sebagai wujud berbahasa lisan, berpidato mementingkan ekspresi gagasan dan penalaran dengan menggunakan bahasa lisan yang didukung oleh aspek-aspek nonkebahasaan (ekspresi wajah, gesture, kontak pandang,dll.). Dengan demikian berpidato adalah kegiatan menyampaikan gagasan secara lisan dengan menggunakan penalaran yang tepat serta memanfaatkan aspek-aspek nonkebahasaan yang dapat mendukung keefisienan dan keefektifan pengungkapan gagasan kepada orang banyak dalam suatu acara tertentu.
  • 16. Kriteria Berpidato yang Baik Pidato yang baik ditandai oleh kriteria (a)isinya sesuai dengan kegiatan yang sedang berlangsung, (b)isinya menggugah dan bermanfaat bagi pendengar, (c)isinya tidak menimbulkan pertentangan sara, (d)isinya jelas, (e)isinya benar dan objektif, (f)bahasa yang digunakan mudah dipahami pendengarnya, (g)disampaikan secara santun, rendah hati, dan bersahabat.
  • 17. Langkah-langkah Berpidato 1.        Pembukaan biasanya berisi sapaan kepada pihak-pihak yang diundang atau yang hadir dalam  suatu acara. Beberapa cara yang dapat digunakan seorang pembicara untuk membuka pidatonya: (a)  Dengan memperkenalkan diri. (b) Membuka pidato dengan humor. (c) Membuka pidato dengan  pendahuluan secara umum. 2.        Sajian isi merupakan hasil penjabaran gagasan pokok, sajian isi perlu di rinci sesuai dengan  waktu yang disediakan. Pada bagian ini pokok pembahasan ditampilkan dengan terlebih dahulu  mengemukakan latar belakang permasalahannya.Pokok pembicaraan dikemukakan sedemikian rupa  sehingga tampak jelas kaitannya dengan kepentingan para audience.   3.        Pembahasan. Bagian ini merupakan kesatuan, yang berisi alasan-alasan yang mendukung hal- hal yang dikemukakan pada bagian isi. Pada bagian ini biasanya berisi berbagai hal tentang  penjelasan, alasan-alasan, bukti-bukti yang mendukung, ilustrasi, angka-angka dan perbandingan,  kontras-kontras, bagan- bagan, model, dan humor yang relevan.  4.        Penutup pidato berisi penegasan kembali gagasan pokok yang telah dipaparkan dalam sajian isi,  harapan, dan ucapan terima kasih atas partisipasi semua pihak dalam acara sedang berlangsung.  Penutup pidato ini terdiri atas bagian simpulan dan harapan- harapan. a) Simpulan. Sebuah teks pidato  yang baik harus memuat sebuah kesimpulan. Kesimpulan tersebut dapat disampaikan langsung oleh  orang yang berpidato (tersurat), dapat juga pendengar menafsirkannya sendiri (tersirat). Jika berpidato  di hadapan anak-anak, umumnya simpulan disampaikan secara langsung sebagai penekanan isi  pidato. b) Harapan-harapan.
  • 18. 5. Diskusi Panel Pengertian Diskusi Berasal  dari  bahasa  latin  discussio  atau  discussum  yang  berarti  memeriksa,  memperbincangkan dan membahas. Dalam  bahasa  inggris,  discussion  berarti  perundingan  atau  pembicaraan. Dalam  bahasa  Indonesia,  istilah diskusi berarti proses bertukar  pikiran  antara  dua  orang  atau  lebih  tentang  suatu  masalah  untuk  mencapai tujuan tertentu.
  • 20. 5. Diskusi Panel • Diskusi Panel merupakan diskusi yang melibatkan beberapa orang untuk memechakan suatu masalah dan biasanya mereka memecahkan masalah yang masih hangat dibicarakan dalam masyarakat.
  • 21. Diskusi Panel Diskusi panel terbagi menjadi 3 yaitu : 1. Diskusi Panel Sanusi Merupakan forum pertukaran pikiran yang dilakukan oleh sekelompok orang dihadapan sekelompok hadiri mengenai suatu masalah tertentu yang telah dipersiapkan. 2. Diskusi Panel Tarigan Merupakan suatu kelompok yang terdiri dari tiga sampai enam orang ahli yang ditunjuk untuk mengemukakan pandangannya dari berbagai segi mengenai suatu masalah. 3. Diskusi Panel Maskurun Merupakan diskusi yang bersifat semi-formal, biasanya digunakan untuk memperluas wawasan mengenai suatu masalah yang sedang hanya
  • 22. Persiapan yang lazim dilakukan Diskusi Panel Adapun persiapan yang lazim dilakukan bagi suatu diskusi panel adalah kira – kira seminggu sebelum diskusi itu berlangsung, ketua panel mengudang para anggota untuk menyusun organisasi itu. Dan dalam pertemuan ini para anggota haruslah melakukan hal – hal berikut ini : 1. Membatasi pokok pembicaraan dengan jelas. Karena semakin sedikit yang dibicarakan tetapi padat akan medah dimengerti oleh para peserta. 2. Mengutarakan perbedaan – perbedaan pendapat sehingga para anggota panel mengetahui dimana masing – masing berpijak. Mengutaraka pendapat – pendapat pembicara , maka akan diketahui letak perbedaannya, dan jika sudah diketahui perbedaanya maka akan mempermudah dalam mengambil kesimpulan. 3. Menetapkan tahap –tahap setiap pembicara atas pokok masalah tersebut.Pembicara haruslah menjelaskan mengenai pembicaraanya dari tahap yang paling dasar sehingga akan mudah dimengerti oleh peserta. d. Menetukan urutan atau susunan para pembicara. Menentukan siapa yang akan berbicara terlebih dahulu agar tidak terjadi kekacauan saat berdiskusi nanti. 4. Menetapkan batas waktu bagi setiap pembicaraan. jika, pembicara berbicara didepan para peserta hendaknya waktunya dibatasi karena kalau tidak dibatasi akan banyak menyita waktu . sedangkan para pembicara yang lain yang belum berbicara tidak kebagian waktu dan juga kalau waktu dibatasi akan terjadi penghematan waktu.
  • 23. Bagian-bagian dalam Diskusi Panel 1. Pendahuluan. Ketua mengumumkan pokok pembicaraan dan membatasi setiap istilah yang membutuhkan  penjelasan. Kemudian ketua memperkenalkan setiap anggota panel dan mengemukakan tahap khusus  pokok pembicaraan yang akan diutarakan oleh setiap anggota. 2. Pembicaraan oleh para anggota panel. Kemudian ketua mempersilahkan para anggota panel bergiliran menyampaikan pembicaraan mereka. 3. Diskusi bebas. Setelah pembicaraan – pembicaraan pribadi itu, para anggota panel memberi komentar kepada setiap  ide lainnya. Lalu, menerangkan setiapbutir yang memerlukan penjelasan yang lebih terperinci. Dan  mempertahankan setiap pernyataan yang ditantang. 4. Partisipasi para pemirsa dan penyimak. Ketua mempersilahkan para pemirsa untuk  mengemukakan pendapat mereka sendiri atau bertanya kepada para pembicara. 5. Rangkuman. Ketua merangkumkannya dengan jalan menyatakan butir – butir yang sama – sama disepakati oleh  para anggota panel dan juga butir-butir yang merupakan perbedaan pendapat – pendapat atau yang  tidak disepakati.
  • 24. Kelebihan dan Kekurangan Diskusi Panel • A. Kelebihan Diskusi Panel: • Memberikan kesempatan kepada pendengar untuk mengikuti berbagai pandangan sekaligus.• Biasanya dalam diskusi panel timbul pro dan kontra • Pandangan, semakin sengit pro dan kontra, maka diskusi akan semakin menarik untuk diikuti. • Dalam diskusi panel, kelompok yang melakukan diskusi akan berhati- hati dalam mengajukan pandangan atau mengemukakan pendapat, karena menyadari akan dapat langsung digugat atau dibantah. • Peserta yang mempunyai pengetahuan dan kemampuan yang lebih dalam hal yang didiskusikan dapat menyampaikan pandangan.
  • 25. • B. Kekurangan dari Diskusi Panel : • Diskusi panel menjadi tidak menarik apabila semua peserta waswas untuk menyampaikan pandangan secara terus terang dan semua peserta merasa sungkan untuk berbeda pandangan. Agar tidak terjadi rasa was –was saat akn berpendapat , sebaiknya mengetahui apa yang dibicrakan oleh pembicara lain secara terperinci. Sehingga kalau kita mempunyai perbedaan pendapat dengan sipembicarakita tidak akan mersa takut terhadap pendapat kita. • Suasana dalam diskusi panel akan menjadi pincang atau tidak seimbang apabila ada peserta yang jauh lebih tangkas dalam menyampaikan daripada yang lainnya. Diskusi panel tidak menjadi seimbang kalau yang berpendapat hanya orang itu – itu saja. Dan sebaiknya para peserta ikut andil dalam berpendapat. • Ada kalanya moderator terpaksa harus berusaha membuat kesimpulannya sendiri dan menyampaikannya dalam diskusi itu. Jika terjadi perbedaan pendapat diantara para peserta maka moderator harus mengambil kesimpulan. • Harus memilih moderator yang berani dan mampu turun tangan untuk menyelamatkan diskusi agar jangan sampai pincang atau berat sebelah. Jika terjadi perdebatan antara para peserta. Maka, moderator harus turun tangan untuk mengambil kesimpulan tersebut. • Ada kemungkinan terjadinya “pencemaran nama baik” dalam diskusi panel.
  • 26. Tugas-tugas Para Pelaku dalam Diskusi Panel Tugas-tugas Peserta: •Mengikuti jalannya diskusi dari awal sampai dengan akhir dan terbagi menjadi tim affirmatif dan oposisi yang termasuk panelis. •Mengajukan usul, pendapat, maupun komentar •Meminta panelis untuk memberikan pembuktian, contoh, maupun perbandingan. Tugas-tugas Notula/penulis: •Menulis jumlah peserta dan segala kegiatan dalam diskusi •Diperbolehkan untuk menyanggah •Diperbolehkan untuk menyetujui ataupun tidak menyetujui. •Membuat makalah tentang permasalahan yang didiskusikan.
  • 27. Tugas-tugas Para Pelaku dalam Diskusi Panel Tugas-tugas Penyaji/panelis: •Menyajikan materi diskusi •Berperan sebagai pembicara dalam diskusi •Mengutarakan makalah yang disampaikan •Menjawab pertanyaan dari peserta dan penyanggah. Tugas-tugas Moderator: •Membuka diskusi •Membacakan riwayat kehidupan panelis •Mempersilakan panelis untuk berbicara
  • 28. 6. Presentasi • Presentasi adalah penyampaian suatu materi atau masalah kepada pendengar dan khalayak yang mengikuti presentasi. Presentasi dapat pula diartikan sebagai kegiatan seseorang yang berbicara di hadapan public, baik dalam kegiatan seminar, kuliah, mengajar di kelas, ataupun kegiatan sejenis. Orang yang menyampaikan presentasi disebut presentator atau presenter, sedangkan orang yang menghadiri presentasi disebut audience
  • 29. Tipe Presentasi • Ada beberapa tipe presentasi, yaitu: • Informasi, menyampaikan suatu informasi baru kepada audience dengan harapan audience akan mengetahui dan memahami topik yang dipresentasikan, mis: workshop, seminar, kuliah, dsb. • Persuasi, bertujuan untuk mengubah perilaku atau kebiasaan dari audience, misalnya: kampanye, penyuluhan narkoba, dsb. • Entertaining, bertujuan untuk menghibur peserta, berusaha agar peserta tetap memperhatikan kita
  • 30. Tingkatan Presentasi • 1. Slide Presentation a. Merupakan presentasi linear (berurutan) b. Dikembangkan menggunakan teks,gambar/clipart, photo c. Tidak ada interaksi dengan pemakai d. Tidak ada percabangan (tidak ada link atau hyperlink). 2. Multimedia Presentation a. Dikembangkan dengan menggunakan teks, gambar/clipart, audio, digitized video, animasi b.Tidak ada interaksi antara pemakai dan komputer c. Interaksi terjadi antara presenter dan audience d. Ada percabangan (link atau hyperlink).
  • 31. 3. Interactive Multimedia Presentation a. Dikembangkan dengan menggunakan teks, gambar/clipart, audio, digitized video, animasi b. Terjadi interaksi antara pemakai dan komputer, berupa form data entry c. Format: kiosk, training program, education program d. Ada percabangan (link atau hyperlink). 4 Multimedia Web Pages a. Aplikasi dibangun menggunakan authoring software, dapat dijalankan menggunakan browser b. Keunggulan: memanfaatkan hypertext, dan akses ke external database c. Ada percabangan (link atau hyperlink).
  • 32. Tata Cara Presentasi Yang Baik Presentasi yang Baik Presentasi yang Buruk Energi dan penuh semangat Tujuan tidak jelas Kontak mata dengan audiens Postur tubuh kurang baik, tidak ada kontak mata, dan berbicara dengan suara yang monoton Berbicara dengan jelas dan cukup keras Pengulangan yang tidak perlu (dalam presentasi atau dari pembicara sebelumnya) Sesekali bergerak saat berbicara Kurang persiapan Menggunakan anekdot dan humor yang sesuai Terlalu rumit/sederhana bagi audiens Mengenakan pakaian yang serasi Terlalu banyak slide Argumen-argumen terstruktur dengan baik Slide tidak dapat dibaca Slide dapat dibaca Penggunaan efek-efek teknis Power Point yang berlebihan Tipe slide bervariasi Penggunaan warna yang buruk pada slide Tidak lebih dari 1 slide per menit Pengunaan peralatan teknis yang keliru Variasi teknologi lain, misalnya video Melebihi waktu yang dialokasikan untuk presentasi anda. Selesai tepat waktu dan sediakan waktu untuk tanya jawab.