Dokumen tersebut membahas tentang berbagai macam kegiatan berbicara untuk keperluan akademik seperti debat, brainstorming, seminar, pidato, dan diskusi panel. Terdapat penjelasan mengenai pengertian, tujuan, langkah-langkah, dan unsur-unsur penting dari masing-masing kegiatan tersebut.
3. 1. Debat
Pengertian Debat
Debat adalah pertukaran pikiran/ ide secara teratur tentang suatu masalah atau dengan kata
lain debat adalah pembahasan dan pertukaran pendapat mengenai suatu hal dengan saling
memberi alasan untuk mempertahankan pendapat masing-masing.
Debat merupakan kegiatan adu argumentasi antara dua pihak atau lebih, baik secara
perorangan maupun kelompok, dalam mendiskusikan dan memutuskan masalah dan
perbedaan. Secara formal, debat banyak dilakukan dalam institusi legislatif seperti parlemen,
terutama di negara-negara yang menggunakan sistem oposisi. Dalam hal ini, debat
dilakukan menuruti aturan-aturan yang jelas dan hasil dari debat dapat dihasilkan melalui
voting atau keputusan juri. Contoh lain debat yang diselenggarakan secara formal adalah
debat antar kandidat legislatif dan debat antar calon presiden/wakil presiden yang umum
dilakukan menjelang pemilihan umum.
4.
5. Debat Kompetitif
Di Indonesia, debat kompetitif sudah mulai berkembang, walaupun masih
didominasi oleh kompetisi debat berbahasa Inggris. Kejuaraan debat
parlementar pertama di tingkat universitas adalah Java Overland Varsities
English Debate (JOVED) yang diselenggarakan tahun 1997 di Universitas
Katolik Parahyangan, Bandung, dan diikuti oleh tim-tim dari berbagai wilayah
di P. Jawa. Kejuaraan debat se-Indonesia yang pertama adalah Indonesian
Varsity English Debate (IVED) 1998 di Universitas Indonesia. Hingga kini
(2006), kedua kompetisi tersebut diselenggarakan setiap tahun secara
bergilir di universitas yang berbeda.
6. Debat Proposal
Dalam gaya Debat Proposal (Policy Debate), dua tim menjadi
penganjur dan penentang sebuah rencana yang berhubungan
dengan topik debat yang diberikan. Topik yang diberikan
umumnya mengenai perubahan kebijakan yang diinginkan dari
pemerintah. Kedua tim biasanya memainkan peran Afirmatif
(mendukung proposal) dan Negatif (menentang proposal). Pada
praktiknya, kebanyakan acara debat tipe ini hanya memiliki satu
topik yang sama yang berlaku selama setahun penuh atau selama
jangka waktu lainnya yang sudah ditetapkan.
9. Manfaat Brainstorming
• Mengidentifikasi Masalah
• Menganalisis situasi
• Mengalirkan ide-ide baru
• Menganalisis ide-ide
• Menentukan alternatif pemecahan masalah
• Merencanakan langkah-langkah dan kegiatan
yang akan dilakukan untuk memperbaiki
masalah.
10. 4 ketentuan melaksanakan
brainstorming
Osbon dalam Gie (1995) mensyaratkan :
1. Kritik tidak diperlukan
2. Pengaliran ide secara bebas dianjurkan
3. Kualitas lebih diharapkan
4. Penggabungan dan penyampuran dicari
Selain menyumbangkan gagasan sendiri setiap peserta diharapkan menyarankan
bagaimana ide peserta lain dapat disempurnakan menjadi ide yang lebih baik atau
bagaimana dua atau lebih ide dapat digabungkan menjadi satu ide
11. 3. Seminar
Pengertian Seminar
Kata seminar berasal dari kata Latin semin yang berarti “benih”. Jadi,
seminar berarti “ tempat benih-benih kebijaksanaan”. Seminar merupakan
pertemuan ilmiah yang dengan sistematis mempelajari suatu topik khusus di
bawah pimpinan seorang ahli dan berwenang dalam bidang tersebut.
Seminar merupakan suatu pertemuan atau persidangan untuk membahas
suatu masalah di bawah pimpinan ketua sidang (guru besar atau seseorang
ahli). Pertemuan atau persidangan dalam seminar biasanya menampilkan
satu atau beberapa pembicaraan dengan makalah atau kertas kerja masing-
masing.
13. Agar Seminar berjalan Baik
a) Seminar adalah sebuah diskusi dua arah.
Tidak ada seorang yang lebih mendominasi
pembicaraan. Adalah tugas moderator untuk
memperhatikan ini.
b) Seminar bisa dimulai dengan pertanyaan-
pertanyaan yang sudah jelas ada jawabannya,
lalu mengarah ke pertanyaan-pertanyaan lain
yang lebih dalam dan tidak jelas jawabannya.
Pertanyaan jenis kedualah yang memberikan
manfaat terbesar. Tidaklah banyak pertanyaan
yang seperti demikian.
c) Semua pertanyaan dan pernyataan
dinyatakan dengan jelas tanpa ambiguitas. Jika
sebuah pertanyaan atau pernyataan belum
jelas, moderator harus bisa menunjukkan itu
dan meminta sang pengujar untuk
memperjelasnya.
14. 4. Pidato
Pengertian Pidato
Pidato merupakan salah satu wujud kegiatan
berbahasa lisan. Sebagai wujud berbahasa
lisan, berpidato mementingkan ekspresi
gagasan dan penalaran dengan
menggunakan bahasa lisan yang didukung
oleh aspek-aspek nonkebahasaan (ekspresi
wajah, gesture, kontak pandang,dll.).
Dengan demikian berpidato adalah kegiatan
menyampaikan gagasan secara lisan
dengan menggunakan penalaran yang tepat
serta memanfaatkan aspek-aspek
nonkebahasaan yang dapat mendukung
keefisienan dan keefektifan pengungkapan
gagasan kepada orang banyak dalam suatu
acara tertentu.
16. Kriteria Berpidato yang Baik
Pidato yang baik ditandai oleh kriteria
(a)isinya sesuai dengan kegiatan yang sedang berlangsung,
(b)isinya menggugah dan bermanfaat bagi pendengar,
(c)isinya tidak menimbulkan pertentangan sara,
(d)isinya jelas,
(e)isinya benar dan objektif,
(f)bahasa yang digunakan mudah dipahami pendengarnya,
(g)disampaikan secara santun, rendah hati, dan bersahabat.
18. 5. Diskusi Panel
Pengertian Diskusi
Berasal dari bahasa latin
discussio atau discussum yang
berarti memeriksa,
memperbincangkan dan membahas.
Dalam bahasa inggris,
discussion berarti perundingan atau
pembicaraan.
Dalam bahasa Indonesia,
istilah diskusi berarti proses bertukar
pikiran antara dua orang atau lebih
tentang suatu masalah untuk
mencapai tujuan tertentu.
20. 5. Diskusi Panel
• Diskusi Panel merupakan
diskusi yang melibatkan
beberapa orang untuk
memechakan suatu
masalah dan biasanya
mereka memecahkan
masalah yang masih
hangat dibicarakan dalam
masyarakat.
21. Diskusi Panel
Diskusi panel terbagi menjadi 3 yaitu :
1. Diskusi Panel Sanusi
Merupakan forum pertukaran pikiran yang
dilakukan oleh sekelompok orang
dihadapan sekelompok hadiri
mengenai suatu masalah tertentu yang
telah dipersiapkan.
2. Diskusi Panel Tarigan
Merupakan suatu kelompok yang terdiri
dari tiga sampai enam orang ahli yang
ditunjuk untuk mengemukakan
pandangannya dari berbagai segi
mengenai suatu masalah.
3. Diskusi Panel Maskurun
Merupakan diskusi yang bersifat
semi-formal, biasanya digunakan
untuk memperluas wawasan
mengenai suatu masalah yang
sedang hanya
22. Persiapan yang lazim dilakukan Diskusi Panel
Adapun persiapan yang lazim dilakukan bagi suatu diskusi panel adalah kira – kira seminggu sebelum diskusi itu
berlangsung, ketua panel mengudang para anggota untuk menyusun organisasi itu. Dan dalam pertemuan ini
para anggota haruslah melakukan hal – hal berikut ini :
1. Membatasi pokok pembicaraan dengan jelas. Karena semakin sedikit yang dibicarakan tetapi padat akan
medah dimengerti oleh para peserta.
2. Mengutarakan perbedaan – perbedaan pendapat sehingga para anggota panel mengetahui dimana masing
– masing berpijak. Mengutaraka pendapat – pendapat pembicara , maka akan diketahui letak perbedaannya,
dan jika sudah diketahui perbedaanya maka akan mempermudah dalam mengambil kesimpulan.
3. Menetapkan tahap –tahap setiap pembicara atas pokok masalah tersebut.Pembicara haruslah menjelaskan
mengenai pembicaraanya dari tahap yang paling dasar sehingga akan mudah dimengerti oleh peserta.
d. Menetukan urutan atau susunan para pembicara. Menentukan siapa yang akan berbicara terlebih dahulu
agar tidak terjadi kekacauan saat berdiskusi nanti.
4. Menetapkan batas waktu bagi setiap pembicaraan. jika, pembicara berbicara didepan para peserta
hendaknya waktunya dibatasi karena kalau tidak dibatasi akan banyak menyita waktu . sedangkan para
pembicara yang lain yang belum berbicara tidak kebagian waktu dan juga kalau waktu dibatasi akan terjadi
penghematan waktu.
23. Bagian-bagian dalam Diskusi Panel
1. Pendahuluan.
Ketua mengumumkan pokok pembicaraan dan membatasi setiap istilah yang membutuhkan
penjelasan. Kemudian ketua memperkenalkan setiap anggota panel dan mengemukakan tahap khusus
pokok pembicaraan yang akan diutarakan oleh setiap anggota.
2. Pembicaraan oleh para anggota panel.
Kemudian ketua mempersilahkan para anggota panel bergiliran menyampaikan pembicaraan mereka.
3. Diskusi bebas.
Setelah pembicaraan – pembicaraan pribadi itu, para anggota panel memberi komentar kepada setiap
ide lainnya. Lalu, menerangkan setiapbutir yang memerlukan penjelasan yang lebih terperinci. Dan
mempertahankan setiap pernyataan yang ditantang.
4. Partisipasi para pemirsa dan penyimak. Ketua mempersilahkan para pemirsa untuk
mengemukakan pendapat mereka sendiri atau bertanya kepada para pembicara.
5. Rangkuman.
Ketua merangkumkannya dengan jalan menyatakan butir – butir yang sama – sama disepakati oleh
para anggota panel dan juga butir-butir yang merupakan perbedaan pendapat – pendapat atau yang
tidak disepakati.
24. Kelebihan dan Kekurangan Diskusi
Panel
• A. Kelebihan Diskusi Panel:
• Memberikan kesempatan kepada pendengar untuk mengikuti berbagai
pandangan sekaligus.• Biasanya dalam diskusi panel timbul pro dan
kontra
• Pandangan, semakin sengit pro dan kontra, maka diskusi akan semakin
menarik untuk diikuti.
• Dalam diskusi panel, kelompok yang melakukan diskusi akan berhati-
hati dalam mengajukan pandangan atau mengemukakan pendapat,
karena menyadari akan dapat langsung digugat atau dibantah.
• Peserta yang mempunyai pengetahuan dan kemampuan yang lebih
dalam hal yang didiskusikan dapat menyampaikan pandangan.
25. • B. Kekurangan dari Diskusi Panel :
• Diskusi panel menjadi tidak menarik apabila semua peserta waswas untuk
menyampaikan pandangan secara terus terang dan semua peserta merasa sungkan
untuk berbeda pandangan. Agar tidak terjadi rasa was –was saat akn berpendapat ,
sebaiknya mengetahui apa yang dibicrakan oleh pembicara lain secara terperinci.
Sehingga kalau kita mempunyai perbedaan pendapat dengan sipembicarakita tidak akan
mersa takut terhadap pendapat kita.
• Suasana dalam diskusi panel akan menjadi pincang atau tidak seimbang apabila ada
peserta yang jauh lebih tangkas dalam menyampaikan daripada yang lainnya. Diskusi
panel tidak menjadi seimbang kalau yang berpendapat hanya orang itu – itu saja. Dan
sebaiknya para peserta ikut andil dalam berpendapat.
• Ada kalanya moderator terpaksa harus berusaha membuat kesimpulannya sendiri dan
menyampaikannya dalam diskusi itu. Jika terjadi perbedaan pendapat diantara para
peserta maka moderator harus mengambil kesimpulan.
• Harus memilih moderator yang berani dan mampu turun tangan untuk menyelamatkan
diskusi agar jangan sampai pincang atau berat sebelah. Jika terjadi perdebatan antara
para peserta. Maka, moderator harus turun tangan untuk mengambil kesimpulan
tersebut.
• Ada kemungkinan terjadinya “pencemaran nama baik” dalam diskusi panel.
26. Tugas-tugas Para Pelaku dalam
Diskusi Panel
Tugas-tugas Peserta:
•Mengikuti jalannya diskusi dari
awal sampai dengan akhir dan
terbagi menjadi tim affirmatif dan
oposisi yang termasuk panelis.
•Mengajukan usul, pendapat,
maupun komentar
•Meminta panelis untuk
memberikan pembuktian, contoh,
maupun perbandingan.
Tugas-tugas Notula/penulis:
•Menulis jumlah peserta dan
segala kegiatan dalam diskusi
•Diperbolehkan untuk
menyanggah
•Diperbolehkan untuk menyetujui
ataupun tidak menyetujui.
•Membuat makalah tentang
permasalahan yang didiskusikan.
27. Tugas-tugas Para Pelaku dalam
Diskusi Panel
Tugas-tugas Penyaji/panelis:
•Menyajikan materi diskusi
•Berperan sebagai pembicara
dalam diskusi
•Mengutarakan makalah yang
disampaikan
•Menjawab pertanyaan dari
peserta dan penyanggah.
Tugas-tugas Moderator:
•Membuka diskusi
•Membacakan riwayat kehidupan
panelis
•Mempersilakan panelis untuk
berbicara
28. 6. Presentasi
• Presentasi adalah penyampaian suatu materi atau masalah
kepada pendengar dan khalayak yang mengikuti presentasi.
Presentasi dapat pula diartikan sebagai kegiatan seseorang yang
berbicara di hadapan public, baik dalam kegiatan seminar, kuliah,
mengajar di kelas, ataupun kegiatan sejenis. Orang yang
menyampaikan presentasi disebut presentator atau presenter,
sedangkan orang yang menghadiri presentasi disebut audience
29. Tipe Presentasi
• Ada beberapa tipe presentasi, yaitu:
• Informasi, menyampaikan suatu informasi baru kepada audience
dengan harapan audience akan mengetahui dan memahami topik
yang dipresentasikan, mis: workshop, seminar, kuliah, dsb.
• Persuasi, bertujuan untuk mengubah perilaku atau kebiasaan dari
audience, misalnya: kampanye, penyuluhan narkoba, dsb.
• Entertaining, bertujuan untuk menghibur peserta, berusaha agar
peserta tetap memperhatikan kita
30. Tingkatan Presentasi
• 1. Slide Presentation
a. Merupakan presentasi linear (berurutan)
b. Dikembangkan menggunakan teks,gambar/clipart, photo
c. Tidak ada interaksi dengan pemakai
d. Tidak ada percabangan (tidak ada link atau hyperlink).
2. Multimedia Presentation
a. Dikembangkan dengan menggunakan teks, gambar/clipart, audio, digitized video, animasi
b.Tidak ada interaksi antara pemakai dan komputer
c. Interaksi terjadi antara presenter dan audience
d. Ada percabangan (link atau hyperlink).
31. 3. Interactive Multimedia Presentation
a. Dikembangkan dengan menggunakan teks, gambar/clipart, audio, digitized video, animasi
b. Terjadi interaksi antara pemakai dan komputer, berupa form data entry
c. Format: kiosk, training program, education program
d. Ada percabangan (link atau hyperlink).
4 Multimedia Web Pages
a. Aplikasi dibangun menggunakan authoring software, dapat dijalankan menggunakan browser
b. Keunggulan: memanfaatkan hypertext, dan akses ke external database
c. Ada percabangan (link atau hyperlink).
32. Tata Cara Presentasi Yang Baik
Presentasi yang Baik Presentasi yang Buruk
Energi dan penuh semangat Tujuan tidak jelas
Kontak mata dengan audiens
Postur tubuh kurang baik, tidak ada kontak
mata, dan berbicara dengan suara yang
monoton
Berbicara dengan jelas dan cukup keras
Pengulangan yang tidak perlu (dalam
presentasi atau dari pembicara
sebelumnya)
Sesekali bergerak saat berbicara Kurang persiapan
Menggunakan anekdot dan humor yang sesuai Terlalu rumit/sederhana bagi audiens
Mengenakan pakaian yang serasi Terlalu banyak slide
Argumen-argumen terstruktur dengan baik Slide tidak dapat dibaca
Slide dapat dibaca
Penggunaan efek-efek teknis Power Point
yang berlebihan
Tipe slide bervariasi Penggunaan warna yang buruk pada slide
Tidak lebih dari 1 slide per menit Pengunaan peralatan teknis yang keliru
Variasi teknologi lain, misalnya video
Melebihi waktu yang dialokasikan untuk
presentasi anda.
Selesai tepat waktu dan sediakan waktu untuk
tanya jawab.