1. MODUL4Mata Kuliah: Pertolongan Pertama pada
Kegawatdaruratan dan Taruna Siaga Bencana
Penulis: Ana Kurniati, S.ST., M. Keb.
Kegiatan Belajar 2
“PENANGANAN KERACUNAN”
Prodi : kebidanan
Semester : 01
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan
Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Jakarta 2015
Setelah anda selesai
mempelajari kegiatan
belajar 2 ini Anda
diharapkan mampu
memahami materi
tentang pengertian
dan Etiologi
Keracunan, tanda dan
gejala macam-macam
keracunan,
manajemen gawat
darurat
keracunan,toxidromes,
dekontaminasi
keracunan,serta
gigitan binatang dan
penanganannya
2. Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan
Jakarta 2015
Penanganan
Kegiatan Belajar 2
4. Adalah masuknya suatu zat kimia atau
makanan ke dalam tubuh dalam jumlah
tertentu yang dapat menyebabkan reaksi tubuh
yang tidak dikehendaki dan juga dapat menimbulkan
kematian.
1
Keracunan
5. Pengertian lainnya menyebutkan bahwa
Keracunan merupakan reaksi kimia yang
merusak jaringan tubuh, mengganggu fungsi
tubuh bahkan bisa menimbulkan kematian.2
7. Salah satu kegawatdaruratan medis yang
sering terjadi karena adanya zat kimia yang
masuk kedalam tubuh dalam jumlah tertentu
dan dapat terjadi dimana saja.
8. Dengan mengetahui pengertian keracunan Anda
sebagai seorang bidan diharapkan dapat mengerti
bahwa keracunan bukanlah hal yang ringan karna
dapat menyebabkan kematian, sehingga Anda
dapat melakukan penanganan dengan benar
Sekarang Kita akan
masuk ke dalam
pembahasan
berikutnya, yaitu
“Tanda dan Gejala
Macam-macam
Keracunan”
10. Racun melalui saluran cerna bisa dijumpai pada
rumah tangga. Mis: obat-obatan, makanan yang
mengandung racun (singkong, jengkol dll).1
Racun yang tertelan
12. Racun yang terserap kulit bisa merusak kulit atau
beberapa waktu kemudian setelah masuk dalam
peredaran darah.3
Racun yang terserap
13. Racun ini dapat masuk dalam sistem
peredaran darah, misal penyalahgunaan
suntikan obat narkotika, gigitan binatang berbisa.
4
Racun suntikan/gigitan
14. Dengan mengetahui tanda dan gejala-
gejala terjadinya keracunan, Anda sebagai
seorang bidan diharapkan dapat
mengidentifikasi gejala yang terjadi pada
korban keracunan
Sekarang Kita akan
masuk ke dalam
pembahasan
berikutnya, yaitu
“Manajemen
Gawat Darurat
Keracunan”
23. Informasi juga didapat dari saksi di
sekitar kejadian, data di mana pasien
ditemukan, kemasan obat yang ditemukan,
bau/benda yang tidak biasa tercium,
pekerjaan pasien, serta adanya tanda-tanda
bunuh diri
24. Dengan mengetahui Manajemen gawat darurat
keracunan, sebagai seorang bidan diharapkan
dapat mengerti memberikan pertolongan
pertama pada korban keracunan, sehingga Anda
dapat melakukan penanganan dengan benar
Sekarang Kita akan
masuk ke dalam
pembahasan
berikutnya, yaitu
“Toxidromes”
26. Toxidromes meliputi sekumpulan gejala karena gangguan
terhadap fisiologi saluran cerna tanda vital, penampilan
umum, kulit, mata, mukosa membran, paru, jantung,
abdomen dan pemeriksaan nerolosaluran cerna yang
diketahui sebagai akibat pemaparan suatu zat
27. Dengan mengetahui apa itu Toxidromes,
Anda sebagai seorang bidan diharapkan
dapat menemukan kemungkinan
penyebab keracunan
Sekarang Kita akan
masuk ke dalam
pembahasan
berikutnya, yaitu
“Dekontaminasi
Keracunan”
29. merupakan suatu tindakan yang bertujuan
untuk menurunkan pemaparan terhadap racun,
mengurangi absorbs/penyerapan racun dalam
tubuh, dan mencegah kerusakan.
Dekontaminasi
33. Lepaskan pakaian, arloji, sepatu, dan
aksesori lainnya dan masukkan
dalam wadah plastik yang kedap air
dan tutup rapat.
3
Kulit rambut dan kuku
34. Penelanan merupakan rute pemaparan yang
tersering, sehingga tindakan pemberian
bahan pengikat (karbon/arang aktif) yaitu
dengan dosis 30-50g dan 240 ml air
4
Pencernaan
36. Jika racun mungkin masih menempel dikulit
atau di pakaian korban, dekontaminasi
dilakukan dengan membuka seluruh pakaian
korban dan memandikannya1
37. Tubuh pasien harus digosok dengan
menggunakan sikat lembut sehingga tidak
melukai kulit karena racun bisa masuk
melalui kulit yang terluka2
38. Racun diluar tubuh harus dibersihkan,
Racun di dalam tubuh bisa diikat didalam
lumen usus, sehingga tidak bisa terserap
atau meningkatkan pengeluaran racun
melalui usus, darah atau tissue3
39. Anda sudah mengetahui apa itu
dekontaminasi dan cara melakukannya,
oleh karena itu Anda sebagai seorang
bidan diharapkan dapat melakukan
dekontaminasi dengan benar.
Sekarang Kita akan
masuk ke dalam
pembahasan
berikutnya, yaitu
“Penanganan
keracunan”
42. Jika racun tertelan, encerkan racun tersebut
dengan minum sebanyak-banyaknya, halangi
penyerapan menggunakan air biasa, susu
atau telur mentah, teh pekat, antasida.1
54. Dengan mengetahui bagaimana cara
penanganan keracunan, Anda sebagai seorang
bidan diharapkan dapatmemberikan
penanganan korban keracunan berdasarkan
masuknya racun kedalam tubuh
Sekarang Kita akan
masuk ke dalam
pembahasan
berikutnya, yaitu
“Gigitan
Binatang dan
Penanganan”
56. Efek dari gigitan binatang bisa bervariasi mulai
dari rasa gatal hingga yang mengancam
keselamatan jiwa/kematian. Gigitan binatang
terbagi menjadi dua jenis yaitu jenis gigitan yan
berbisa dan gigitan yang tidak memiliki bisa.
Gigitan Binatang
58. Kemerahan pada sekitar luka gigitan,
Bengkak, Nanah keluar dari luka, Sakit yang
semakin terasa, Panas di sekitar luka,
Gambaran kemerahan yang keluar dari luka
gigitan, Demam.
65. Gigitan ular yang berbisa mempunyai efek
dari luka sederhana/ringan sampai dengan
luka yang mengancam nyawa dan dapat
menyebabkan kematian.
Gigitan Ular
79. Gigitan mengakibatkan reaksi yang cukup
serius pada orang yang alergi terhadap
binatang tersebut. Kematian yang
diakibatkan oleh gigitan serangga 3 - 4 kali
lebih sering terjadi dari pada gigitan ular
Gigitan Serangga
85. Rasa gatal dengan bintik-
bintik merah, bengkak bisa
diobati di rumah dengan
antihistamin.1
86. Jika infeksi (kemerahan dengan
atau tanpa nanah, suhu tubuh
tinggi, demam, kemerahan pada
tubuh) segera dibawa ke dokter
untuk penanganan lebih lanjut.
2
87. infeksi virus yang menyebabkan iritasi
dan peradangan otak dan medulla
spinalis yang disebabkan oleh virus
rabies
Rabies
96. Pencegahan imunologis terhadap rabies pada
manusia adalah dengan memberikan Human
Rabies Immunoglobulin (HRIG) secepat
mungkin.
Proteksi Imunologi
97. Selamat, Saudara telah selesai mempelajari Kegiatan
Belajar 2 Penanganan keracunan, Apakah Saudara telah
mengerti dan memahami materi yang telah dipelajari?
Jika sudah maka Saudara dapat melanjutkan Belajar Ke
Kegiatan Belajar Selanjutnya
Namun jika belum, pelajarilah kembali pada materi yang
menurut Saudara belum Saudara kuasai