SlideShare a Scribd company logo
1 of 18
FILARIASIS
(ELEPHANTIASIS)
ANGGUN 2250307049
SARI N 2250307052
ERITA A 2250307054
AAN S 2250307062
FERIKA U 2250307069
NUR FITRI 2250307071
Definisi
Filariasis adalah penyakit menular
yang disebabkan oleh cacing filaria
yang ditularkan oleh berbagai jenis
nyamuk dan bersifat menahun (kronis).
Penyakit ini dapat disebabkan oleh
cacing jenis filaria
Penyebab dan Transmisi
Penyebab
Disebabkan oleh 3 jenis cacing
filaria yaitu :
1. Wuchereria bancrofti
2. Brugia malayi
3. Brugia timori
Transmisi
Ditularkan melalui nyamuk
yang menghisap darah
seseorang yang telah tertular.
Darah yang terinfeksi dan
mengandung larva akan
ditularkan ke orang lain pada
saat nyamuk yang terinfeksi
menghisap darah orang
tersebut
Siklus
Hidup
Cacing dewasa hidup di saluran
kelenjar limfe, mengeluarkan
mikrofilaria yang hidup dalam
darah
Bila nyamuk yang mengandung
larva stadium III menggigit
manusia, maka larva masuk dan
bersarang di saluran limfe dan
tumbuh menjadi cacing dewasa
Patologi
Perubahan patologi
disebabkan oleh kerusakan
pembuluh getah bening akibat
inflamasi yang ditimbulkan oleh
cacing dewasa dan
menyebabkan pelebaran serta
penebalan dinding pembuluh
getah bening.
Infiltrasi sel plasma, eosinofil,
dan makrofag yang mengalami
inflamasi menyebabkan
berlikunya sistem limfatik dan
kerusakan atau inkompetensi
katup pembuluh getah bening.
Perubahan yang terjadi
disebabkan oleh cacing dan
respon imun pejamu terhadap
parasit yang menyebabkan
proses granulomatosa dan
proliferasi sehingga terjadi
obstruksi total pembuluh
getah bening.
Kematian cacing
menyebabkan reaksi
granulomatosa danfibrosis
sehingga terjadilah obstruksi
limfatik serta penurunan
fungsi limfatik.
Tanda
Gejala
Manifestasi dini filariasis adalah peradangan, bila sudah
lanjut akan menimbulkan gejala obstruktif. Mikrofilaria
dalam darah pada stadium akut akan menimbulkan
peradangan seperti limfangitis, limfadenitis, funikulitis,
epididimitis, dan orkitis.
Gejala dari limfadenitis adalah nyeri lokal, keras di daerah
kelenjar limfe yang terkena disertai demam, sakit kepala
dan badan, muntah, lesu, dan tidak nafsu makan.
Stadium akut ini lambat laun akan beralih ke stadium
menahun dengan gejala hidrokel, kiluria, limfedema dan
elephantiasis.
01 02
04 05
Pemeriksaan
klinis
Deteksi
antibody
Deteksi
antigen
Radiodiagnostik
Pemeriksaan Diagnostik
06
03
Pemeriksaan
parasitologi
Deteksi parasit
dengan PCR
Umum
istirahat, antibuotik dan
pengikatan di daerah
pembendungan
Penyakit
Hidrokel besar yang tidak mengalami regresi
spontan sesudah terapi harus dioperasi
dengan tujuan drainase cairan dan
pembebasan tunika vaginalis untuk
melancarkan aliran limfe
Spesifik
DEC, invermektin dan
albendazol
Pengobatan
Pemberantasan nyamuk
dan menjaga kebersihan
sangatlah penting untuk
memutus mata rantai
penularan penyakit ini
Kontak dengan nyamuk
terinfeksi dapat dikurangi
melalui penggunaan obat
oles antinyamuk, kelambu
atai insektisida
DEC diberikan dalam dosis
rendah (6mg/kgBB)
dengan jangka waktu yang
lebih lama untuk mencapai
dosis total yang sama.
Pencegahan
Penyakit Individu Masal
Asuhan
Keperawatan
Pengkajian
identitas
klien
riwayat
penyakit
data
psikologis
pemeriksaan
fisik
pemeriksaan
penunjang
Diagnosa Keperawatan
Gangguan mobilitas fisik berhubungan
dengan gangguan muskuloskeletal
Nyeri akut berhubungan dengan
agen pencedera fisiologis
Gangguan integritas kulit/jaringan
berhubungan dengan penurunan mobilitas
Gangguan mobilitas fisik
Kriteria hasil Intervensi
Setelah dilakukan tindakan selama …x24
jam, diharapkan mobilitas fisik meningkat
(L.05042)
1. Pergerakan ekstremitas meningkat
2. Kekuatan otot meningkat
3. ROM meningkat
Gangguan mobilisasi (I.05173)
Observasi
1. Identifikasi toleransi fisik melakukan
pergerakan
2. Monitor kondisi fisik selama melakukan
mobilisasi
Terapeutik
1. Fasilitasi aktivitas mobilisasi dengan alat
bantu
2. Fasilitasi melakukan pergerakan
3. Libatkan keluarga untuk membantu
pasien dalam meningkatkan pergerakan
Edukasi
1. Anjurkan melakukan mobilisasi dini
2. Ajarkan mobilisasi sederhana yang harus
dilakukan
Nyeri akut
Kriteria hasil Intervensi
Setelah dilakukan tindakan selama …x24
jam, diharapkan tingkat nyeri menurun
(L.08066)
1. Keluhan nyeri menurun
2. Meringis menurun
3. Frekuensi nadi membaik
Manajemen nyeri (I.08238)
Observasi
1. Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi,
frekuensi, kualitas, intensitas nyeri
2. Identifikasi skala nyeri
3. Identifikasi respon nyeri non verbal
4. Identifikasi faktor yang memperberat dan
memperingan nyeri
Terapeutik
1. Berikan teknik non farmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
2. Fasilitasi istirahat dan tidur
Edukasi
1. Jelaskan strategi meredakan nyeri
2. Ajarkan teknik non farmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
Kolaborasi
1. Kolaborasi pemberian analgetik, jika perlu
Gangguan integritas kulit/jaringan
Kriteria hasil Intervensi
Setelah dilakukan tindakan selama …x24
jam, diharapkan integritas kulit/jaringan
meningkat (L.14125)
1. Kerusakan jaringan menurun
2. Nyeri menurun
3. Sensasi membaik
Perawatan integritas kulit (I.11353)
Observasi
1. Identifikasi penyebab gangguan integritas
kulit
Terapeutik
1. Gunakan produk berbahan petrolium atau
minyak pada kulit kering
2. Gunakan produk berbahan ringan/alami
dan hipoalergik pada kulit sensitive
3. Hindari produk berbahan dasar alkohol
pada kulit kering
Edukasi
1. Anjurkan menggunakan pelembab
Implementasi
Keperawatan
Dicatat dalam lembar catatan keperawatan
yang berorientasi pada masalah yang berisi
tentang tindakan yang telah dilakukan termasuk
pemantauan, kemajuan kondisi klien dan lainnya
harus dicatat secara obyektif serta
mencerminkan perkembangan yang mengarah
pada hasil yang diharapkan (Subekti dkk, 2016).
Evaluasi
Keperawatan
Menurut Subekti dkk, 2016 pada tahap
evaluasi ini terdiri dari dua kegiatan yaitu
kegiatan yang dilakukan dengan
mengevaluasi selama proses perawatan
berlangsung (evaluasi proses) dan
kegiatan melakukan evaluasi dengan
target tujuan yang diharapkan (evaluasi
hasil).
Terima Kasih

More Related Content

Similar to kelompok 3_filariasis.pptx (20)

Nanda nic noc psik fikes umm
Nanda nic noc psik fikes ummNanda nic noc psik fikes umm
Nanda nic noc psik fikes umm
 
Nanda nic noc psik fikes umm
Nanda nic noc psik fikes ummNanda nic noc psik fikes umm
Nanda nic noc psik fikes umm
 
Makalah imunologi
Makalah imunologiMakalah imunologi
Makalah imunologi
 
PPT KEL 3.pptx
PPT KEL 3.pptxPPT KEL 3.pptx
PPT KEL 3.pptx
 
Askep pernapasan tbc
Askep pernapasan tbcAskep pernapasan tbc
Askep pernapasan tbc
 
Modul 4 kb 2 penanganan keracunan
Modul 4 kb 2 penanganan keracunanModul 4 kb 2 penanganan keracunan
Modul 4 kb 2 penanganan keracunan
 
Makalah imunologi
Makalah imunologiMakalah imunologi
Makalah imunologi
 
ASKEP LUPUS
ASKEP LUPUSASKEP LUPUS
ASKEP LUPUS
 
Makalah kaki gajah
Makalah kaki gajahMakalah kaki gajah
Makalah kaki gajah
 
Makalah kaki gajah
Makalah kaki gajahMakalah kaki gajah
Makalah kaki gajah
 
Injeksi intra vena narkoba amanda ko ass RSPAD Gatot Soebroto
Injeksi intra vena narkoba  amanda ko ass RSPAD Gatot SoebrotoInjeksi intra vena narkoba  amanda ko ass RSPAD Gatot Soebroto
Injeksi intra vena narkoba amanda ko ass RSPAD Gatot Soebroto
 
Materi Tentan Pengendalian infeksi_ Mahasisw Keperawatan
Materi Tentan Pengendalian infeksi_ Mahasisw KeperawatanMateri Tentan Pengendalian infeksi_ Mahasisw Keperawatan
Materi Tentan Pengendalian infeksi_ Mahasisw Keperawatan
 
Makalah kaki gajah 2
Makalah kaki gajah 2Makalah kaki gajah 2
Makalah kaki gajah 2
 
Makalah kaki gajah 2
Makalah kaki gajah 2Makalah kaki gajah 2
Makalah kaki gajah 2
 
Makalah kaki gajah 2
Makalah kaki gajah 2Makalah kaki gajah 2
Makalah kaki gajah 2
 
Askep meningitis
Askep meningitisAskep meningitis
Askep meningitis
 
Makalah kaki gajah
Makalah kaki gajahMakalah kaki gajah
Makalah kaki gajah
 
Makalah kaki gajah
Makalah kaki gajahMakalah kaki gajah
Makalah kaki gajah
 
Askep 1
Askep 1Askep 1
Askep 1
 
Ppk difteri
Ppk difteriPpk difteri
Ppk difteri
 

Recently uploaded

3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinanDwiNormaR
 
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasserbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasmufida16
 
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptMATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptbambang62741
 
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTriNurmiyati
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannandyyusrizal2
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabayaajongshopp
 
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxPEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxpuspapameswari
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptRoniAlfaqih2
 
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANDianFitriyani15
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxwisanggeni19
 
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptxrachmatpawelloi
 
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufLAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufalmahdaly02
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxkaiba5
 
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar KeperawatanHaslianiBaharuddin
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptbekamalayniasinta
 
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxfania35
 
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.pptSOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.pptDwiBhaktiPertiwi1
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfhsetraining040
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptRoniAlfaqih2
 
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obatFARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obatSyarifahNurulMaulida1
 

Recently uploaded (20)

3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
 
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasserbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
 
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptMATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
 
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
 
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxPEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
 
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
 
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
 
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufLAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
 
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
 
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
 
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.pptSOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
 
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obatFARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
 

kelompok 3_filariasis.pptx

  • 1. FILARIASIS (ELEPHANTIASIS) ANGGUN 2250307049 SARI N 2250307052 ERITA A 2250307054 AAN S 2250307062 FERIKA U 2250307069 NUR FITRI 2250307071
  • 2. Definisi Filariasis adalah penyakit menular yang disebabkan oleh cacing filaria yang ditularkan oleh berbagai jenis nyamuk dan bersifat menahun (kronis). Penyakit ini dapat disebabkan oleh cacing jenis filaria
  • 3. Penyebab dan Transmisi Penyebab Disebabkan oleh 3 jenis cacing filaria yaitu : 1. Wuchereria bancrofti 2. Brugia malayi 3. Brugia timori Transmisi Ditularkan melalui nyamuk yang menghisap darah seseorang yang telah tertular. Darah yang terinfeksi dan mengandung larva akan ditularkan ke orang lain pada saat nyamuk yang terinfeksi menghisap darah orang tersebut
  • 4. Siklus Hidup Cacing dewasa hidup di saluran kelenjar limfe, mengeluarkan mikrofilaria yang hidup dalam darah Bila nyamuk yang mengandung larva stadium III menggigit manusia, maka larva masuk dan bersarang di saluran limfe dan tumbuh menjadi cacing dewasa
  • 5. Patologi Perubahan patologi disebabkan oleh kerusakan pembuluh getah bening akibat inflamasi yang ditimbulkan oleh cacing dewasa dan menyebabkan pelebaran serta penebalan dinding pembuluh getah bening. Infiltrasi sel plasma, eosinofil, dan makrofag yang mengalami inflamasi menyebabkan berlikunya sistem limfatik dan kerusakan atau inkompetensi katup pembuluh getah bening. Perubahan yang terjadi disebabkan oleh cacing dan respon imun pejamu terhadap parasit yang menyebabkan proses granulomatosa dan proliferasi sehingga terjadi obstruksi total pembuluh getah bening. Kematian cacing menyebabkan reaksi granulomatosa danfibrosis sehingga terjadilah obstruksi limfatik serta penurunan fungsi limfatik.
  • 6. Tanda Gejala Manifestasi dini filariasis adalah peradangan, bila sudah lanjut akan menimbulkan gejala obstruktif. Mikrofilaria dalam darah pada stadium akut akan menimbulkan peradangan seperti limfangitis, limfadenitis, funikulitis, epididimitis, dan orkitis. Gejala dari limfadenitis adalah nyeri lokal, keras di daerah kelenjar limfe yang terkena disertai demam, sakit kepala dan badan, muntah, lesu, dan tidak nafsu makan. Stadium akut ini lambat laun akan beralih ke stadium menahun dengan gejala hidrokel, kiluria, limfedema dan elephantiasis.
  • 7. 01 02 04 05 Pemeriksaan klinis Deteksi antibody Deteksi antigen Radiodiagnostik Pemeriksaan Diagnostik 06 03 Pemeriksaan parasitologi Deteksi parasit dengan PCR
  • 8. Umum istirahat, antibuotik dan pengikatan di daerah pembendungan Penyakit Hidrokel besar yang tidak mengalami regresi spontan sesudah terapi harus dioperasi dengan tujuan drainase cairan dan pembebasan tunika vaginalis untuk melancarkan aliran limfe Spesifik DEC, invermektin dan albendazol Pengobatan
  • 9. Pemberantasan nyamuk dan menjaga kebersihan sangatlah penting untuk memutus mata rantai penularan penyakit ini Kontak dengan nyamuk terinfeksi dapat dikurangi melalui penggunaan obat oles antinyamuk, kelambu atai insektisida DEC diberikan dalam dosis rendah (6mg/kgBB) dengan jangka waktu yang lebih lama untuk mencapai dosis total yang sama. Pencegahan Penyakit Individu Masal
  • 12. Diagnosa Keperawatan Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan gangguan muskuloskeletal Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisiologis Gangguan integritas kulit/jaringan berhubungan dengan penurunan mobilitas
  • 13. Gangguan mobilitas fisik Kriteria hasil Intervensi Setelah dilakukan tindakan selama …x24 jam, diharapkan mobilitas fisik meningkat (L.05042) 1. Pergerakan ekstremitas meningkat 2. Kekuatan otot meningkat 3. ROM meningkat Gangguan mobilisasi (I.05173) Observasi 1. Identifikasi toleransi fisik melakukan pergerakan 2. Monitor kondisi fisik selama melakukan mobilisasi Terapeutik 1. Fasilitasi aktivitas mobilisasi dengan alat bantu 2. Fasilitasi melakukan pergerakan 3. Libatkan keluarga untuk membantu pasien dalam meningkatkan pergerakan Edukasi 1. Anjurkan melakukan mobilisasi dini 2. Ajarkan mobilisasi sederhana yang harus dilakukan
  • 14. Nyeri akut Kriteria hasil Intervensi Setelah dilakukan tindakan selama …x24 jam, diharapkan tingkat nyeri menurun (L.08066) 1. Keluhan nyeri menurun 2. Meringis menurun 3. Frekuensi nadi membaik Manajemen nyeri (I.08238) Observasi 1. Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, intensitas nyeri 2. Identifikasi skala nyeri 3. Identifikasi respon nyeri non verbal 4. Identifikasi faktor yang memperberat dan memperingan nyeri Terapeutik 1. Berikan teknik non farmakologis untuk mengurangi rasa nyeri 2. Fasilitasi istirahat dan tidur Edukasi 1. Jelaskan strategi meredakan nyeri 2. Ajarkan teknik non farmakologis untuk mengurangi rasa nyeri Kolaborasi 1. Kolaborasi pemberian analgetik, jika perlu
  • 15. Gangguan integritas kulit/jaringan Kriteria hasil Intervensi Setelah dilakukan tindakan selama …x24 jam, diharapkan integritas kulit/jaringan meningkat (L.14125) 1. Kerusakan jaringan menurun 2. Nyeri menurun 3. Sensasi membaik Perawatan integritas kulit (I.11353) Observasi 1. Identifikasi penyebab gangguan integritas kulit Terapeutik 1. Gunakan produk berbahan petrolium atau minyak pada kulit kering 2. Gunakan produk berbahan ringan/alami dan hipoalergik pada kulit sensitive 3. Hindari produk berbahan dasar alkohol pada kulit kering Edukasi 1. Anjurkan menggunakan pelembab
  • 16. Implementasi Keperawatan Dicatat dalam lembar catatan keperawatan yang berorientasi pada masalah yang berisi tentang tindakan yang telah dilakukan termasuk pemantauan, kemajuan kondisi klien dan lainnya harus dicatat secara obyektif serta mencerminkan perkembangan yang mengarah pada hasil yang diharapkan (Subekti dkk, 2016).
  • 17. Evaluasi Keperawatan Menurut Subekti dkk, 2016 pada tahap evaluasi ini terdiri dari dua kegiatan yaitu kegiatan yang dilakukan dengan mengevaluasi selama proses perawatan berlangsung (evaluasi proses) dan kegiatan melakukan evaluasi dengan target tujuan yang diharapkan (evaluasi hasil).