Kb 3 askeb neonatus pertolongan pertama kecelakaan
1. Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan
Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Jakarta 2015
MODUL 6Mata Kuliah: Asuhan Kebidanan Neonatus, Bayi,
Balita dan Anak Pra Sekolah
Penulis: Esyuananik, SST, M.Keb
Kegiatan Belajar 2
“ASUHAN KEBIDANAN
PERTOLONGAN PERTAMA PADA
KECELAKAAN NEONATUS, BAYI,
BALITA DAN ANAK PRA
SEKOLAH”
Prodi: Kebidanan
Semester: 04
Pada materi kali ini
akan memberikan
kemampuan pada
saudara untuk
memberikan asuhan
pada neonatus, bayi
balita dan anak pra
sekolah yang didasari
oleh pengetahuan,
sikap dan
keterampilan.
Kegiatan belajar ini
menjelaskan tentang
asuhan kebidanan
pada penatalaksanaan
penyakit yang lazim
dan dapat dicegah
dengan imunisasi pada
neonatus, bayi, balita
dan anak pra sekolah
2. Asuhan Kebidanan
Pertolongan Pertama
Pada Kecelakaan Neonatus, Bayi,
Balita dan Anak Pra Sekolah
Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan
Jakarta 2015
Kegiatan Belajar 3
3. Untuk pembahasan
pertama kita akan
membahas tentang,
“Definisi, Penyebab,
Gejala, Komplikasi
serta Asuhan
Kebidanan
Pertolongan Pertama
Kecelakaan Karena
Gigitan Ular”
5. Racun ular adalah racun hewani yang terdapat
pada ular berbisa dan Bisa adalah suatu zat atau
substansi yang berfungsi untuk melumpuhkan
mangsa dan sekaligus juga berperan pada sistem
pertahanan diri.
7. %bisa ular yang menyerang dan merusak menghancurkan)
sel-sel darah merah dengan jalan menghancurkan stroma
lecethine
Bersifat Racun Pada Darah (Hematoxic)
8. %bisa ular yang merusak dan melumpuhkan jaringan-jaringan
sel saraf sekitar luka gigitan yang menyebabkan jaringan-
jaringan sel saraf tersebut mati
Bersifat Saraf (Neurotoxic)
9. %
Mengakibatkan rabdomiolisis yang sering berhubungan
dengan maemotoksin, myoglobulinuria yang menyebabkan
kerusakan ginjal dan hiperkalemia akibat kerusakan sel-sel
otot.
Bersifat Myotoksin
15. %edema, nyeri tekan pada luka gigitan, ekimosis
(kulit kegelapan karena darah yang terperangkap
di jaringan bawah kulit).
Gejala Lokal
16. %
terjadi oedem (pembengkakan) pada tungkai ditandai
dengan 5P: pain (nyeri), pallor (muka pucat), paresthesia
(mati rasa), paralysis (kelumpuhan otot), pulselesness
(denyutan)
Sindrom Kompartemen
17. Untuk pembahasan
selanjutnya kita akan
Definisi, Penyebab,
Gejala, Komplikasi
serta Asuhan
Kebidanan
Pertolongan Pertama
Kecelakaan Karena
Keracunan”
21. Hipersalivasi (air ludah berlebihan), Gangguan
gastrointestinal : mual-muntah, Mata : miosis,
Kekejangan otot, Demam, Kerap membuang air
besar.
1
22. Tinja cair dan mungkin disertai darah, nanah atau
mukus, Muntah, Otot-otot lemah dan badan berasa
seram sejuk, Hilang selera makan2
23. Untuk pembahasan
selanjutnya kita akan
Definisi, Penyebab,
Gejala, Komplikasi
serta Asuhan
Kebidanan
Pertolongan Pertama
Kecelakaan Karena
Tenggelam”
30. Keparahan akibat yang ditimbulkannya tersebut
tergantung pada lamanya korban yang
bersangkutan dalam air,2
31. Sebanyak 10% korban yang mati tenggelam ini tidak
menghirup sesuatu tetapi meninggal dunia
disebabkan oleh laringospasmus akuta atau
menahan nafas.
3
32. Apakah saudara tahu kalau orang akan meninggal dalam
waktu 4 menit jika ia tidak dapat bernafas. Jika seseorang
berhenti bernafas, segera lakukan pernafasan mulut ke
mulut.
34. Keluarkan setiap benda yang menyumbat di dalam
mulut atau tenggorokan, Tarik lidahnya keluar, jika
ada lendir dalam tenggorokan, bersihkanlah
dengan cepat.1
35. Baringkan penderita dengan muka
menengadah,donggakan kepala ke belakang ,
dan tarik rahangnya ke depan.2
36. Pijitlah hidungnya dengan jari agar lubang hidung
tertutup. Buka mulutnya lebar-lebar dan tutuplah
mulutnya dengan mulut anda3
37. lalu hembuskan udara kuat-kuat kedalam paru-
parunya supaya dadanya mengembang.
4
38. Untuk pembahasan
selanjutnya kita akan
Definisi, Penyebab,
Gejala, Komplikasi
serta Asuhan
Kebidanan
Pertolongan Pertama
Kecelakaan Karena
Terbakar”
40. Kerusakan atau kehilangan jaringan yang
disebabkan oleh energi panas atau bahan kimia
atau benda-benda fisik yang menghasilkan efek
baik memanaskan atau mendinginkan.
42. Panas (misal api, air panas, uap panas), Radiasi
(pancaran panas seperti api), Listrik (terkena aliran listrik,
petir), Kimia (bahan kimia seperti clorin), Laser (seperti
sinar UV)
49. %mematikan api misalnya dengan menyelimuti dan menutup
bagian yang terbakar untuk menghentikan pasokan
oksigen bagi api yang menyala.
Mematikan Api
50. %Proses ini dapat dihentikan dengan mendinginkan daerah
yang terbakar dan mempertahankan suhu dingin ini pada
jam pertama.
Mendinginkan Luka Bakar
51. Pakaian lain dan semua barang perhiasan harus segera
dilepaskan untuk melakukan penilaian serta mencegah
terjadinya kontriksi sekunder akibat edema yang timbul
dengan cepat.
Melepas Benda Penghalang
52. memperkecil kemungkinan kontaminasi bakteri dan
mengurangi nyeri dengan mencegah aliran udara agar
tidak mengenai permukaan kulit yang terbakar.
Menutup Luka Bakar
53. Luka bakar kimia akibat bahan korosif harus segera dibilas
dengan air mengalir, jika mengenai mata harus segera
dicuci dengan air bersih yang sejuk.
Menirigasi Luka Bakar Kimia
54. %
Setelah menangani kesulitan pernapasan, kebutuhan yang
paling mendesak adalah mencegah terjadinya syok
irreversible dengan menggantikan cairan dan elektrolit
yang hilang.
Penatalaksanaan Kehilangan Cairan dan Syok
55. Untuk pembahasan
selanjutnya kita akan
Definisi, Penyebab,
Gejala, Komplikasi
serta Asuhan
Kebidanan
Pertolongan Pertama
Kecelakaan Karena
Kemasukan Benda
Asing”
59. Saat mandi atau berenang, tak jarang air masuk ke telinga
anak, kalau di dalamnya terdapat kotoran kuping, air akan
membuatnya mengembang sehingga tidak bisa keluar.
Air
60. Bila telinga sampai kemasukan semut, berarti ada yang
salah dengan bagian dalam telinga.
Binatang
61. Kotoran kuping akan keluar dengan sendirinya berkat
dorongan mekanisme otot pipi saat anak mengunyah
makanan.
Kotoran
62. Cotton buds tidak dianjurkan secara medis untuk
mengorek-ngorek telinga, walau masih saja ada yang
menggunakannya.
Cotton Buds
63. %Anak-anak kecil sering tidak sengaja memasukkan sesuatu
ke dalam telinganya, Jika terjadi, segera bawa ke dokter
THT.
Benda-benda Kecil
64. Anak-anak kecil sering tidak sengaja memasukkan sesuatu
ke dalam telinganya, Jika terjadi, segera bawa ke dokter
THT.
Benda-benda Kecil
68. Jika tiba-tiba anak berjalan terpincang-pincang, mungkin
terkena serpihan sesuatu yang masuk ke dalam kulitnya.
69. Lakukan pertolongan pertama dengan bertanya pada
anak, benda apa yang terbenam di kulitnya. Bila serpihan
itu bukan kaca dan ujungnya menancap, keluarkan
dengan pinset.
78. %Penyebab masuknya benda asing ke esofagus antara lain
anomali congenital, termasuk stenosis congenital, web, fistel
trakeoesofagus, dan pelebaran pembuluh darah.
Etiologi
79. Pasien dirujuk ke rumah sakit untuk dilakukan esofagoskopi
dengan memakai cunam yang sesuai agar benda asing
tersebut dapat dikeluarkan kemudian
Penatalaksanaan
80. Selamat, Saudara telah selesai mempelajari kegiatan belajar 3 Modul Asuhan
Kebidanan Penyakit yang lazim terjadi pada Neonatus, Bayi, Balita dan Anak
Pra Sekolah. Apakah Saudara telah mengerti dan memahami materi yang telah
dipelajari? Jika sudah maka Saudara dapat melanjutkan Belajar Ke
Kegiatan Belajar Selanjutnya
Namun jika belum, pelajarilah kembali pada materi yang menurut Saudara
belum Saudara kuasai