Dokumen tersebut membahas tentang definisi mineral dan jenis-jenis mineral penting beserta fungsinya dalam tubuh, seperti natrium, kalium, klorida, kalsium, fosfor, magnesium, besi, yodium, fluor, tembaga, kobalt, seng. Mineral-mineral tersebut berperan dalam keseimbangan cairan tubuh, kontraksi otot, metabolisme tulang, aktivitas saraf, dan sebagai komponen enzim.
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Mineral
1. MINERAL
Semester 02
Kegiatan Belajar I
Modul 3 Biokima
Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan
Jakarta 2013
Prodi Keperawatan
2. Pengertian Mineral
Seperti halnya vitamin, mineral adalah nutrisi
penting untuk pemeliharaan kesehatan dan
pencegahan penyakit. Saudara perlu vitamin
agar mineral dapat bekerja dan sebaliknya.
Perbedaan terbesar antara vitamin dan mineral
adalah bahwa mineral merupakan
senyawa anorganik, sedangkan vitamin
organik.
3. Mineral utama (mayor) adalah
mineral yang kita perlukan lebih dari 100
mg sehari, Kalsium, tembaga, fosfor,
kalium, natrium dan klorida adalah contoh
mineral utama.
sedangkan mineral minor (trace
elements) adalah yang kita perlukan
kurang dari 100 mg sehari. sedangkan
kromium, magnesium, yodium, besi, flor,
mangan, selenium dan zinc adalah contoh
mineral minor
Macam dan Fungsi Mineral
4. NATRIUM (Na)
Natrium atau sodium berfungsi sebagai penjaga
keseimbangan air dan elektrolit di dalam sel, maupun di
dalam cairan ekstraseluler, termasuk plasma darah.
Mineral ini juga diperlukan untuk membawa impuls saraf.
Natrium terdapat lebih banyak di cairan ekstraseluler dari
pada intraselluler dan sebanyak 30-40% berada dalam
tulang. Sumber natrium dalam kehidupan banyak didapat
dari garam dapur.
5. KALIUM (K) Kalium berperan dalam mempertahankan
tekanan osmotik seperti halnya natirum.
Mineral ini terletak lebih banyak dalam cairan
intraselluler dari pada ekstraselluler dan
sebagian besar terikat oleh protein. Kalium
diperlukan pada penyerapan asam amino
oleh sel dan untuk membantu metabolisme
karbohidrat.
Sumber kalium terbanyak pada pisang hijau
dan tomat, serta juga terdapat pada apel,
bayam, jambu biji, jeruk nipis, mangga,
melon, dan semangka.
6. KLOR (Cl)
Klor selalu dikonsumsi dalam bentuk garam
dapur (NaCl). Namun mineral ini juga terdapat
dalam apel dan wortel. Klor dieksresikan di
dalam lambung dalam bentuk HCl dan berfungsi
untuk membantu mencerna protein oleh pepsin.
7. KALSIUM (Ca)
Kalsium sangat penting dan
berperan besar dalam metabolisme
tulang, kontraksi atau aktivitas otot,
fungsi saraf, proses penggumpalan
darah, dan fungsi kekebalan. Sebagian
kecil kalsium tulang dapat diganti oleh
magnesium dan natrium. Tubuh
menggunakan kalsium untuk
metabolism tidak dapat secara
langsung dari makanan namun diambil
dari deposit kalsium pada tulang.
Buah dan sayuran yang mengandung
kalsium diantaranya avokad, apel,
lemon, mangga, bayam, blewah, jambu
biji, kacang panjang, tomat, nanas,
pisang raja, pepaya, dan lobak.
8. FOSFOR (P)
Fosfor terdapat dalam jaringan keras
dalam jumlah yang lebih sedikit
dibandingkan dengan kalsium. Namun, di
jaringan lunak, jumlah fosfor lebih banyak
dibandingkan dengan kalsium. Kebutuhan
fosfor tubuh umumnya dapat dipenuhi
dalam rata–rata hidangan. Mineral ini
diantaranya terdapat pada wortel, tomat,
pisang, apel, nanas, bayam, avokad, dan
pepaya.
9. MAGNESIUM (Mg)
Magnesium merupakan unsur penting
dalam tubuh, seperti halnya fosfor, mineral
ini diperlukan untuk pembentukan tulang
dan terdapat pula pada jaringan lunak.
Konsumsi sebanyak 250 mg/hari dianggap
sudah memenuhi kebutuhan magnesium
bagi orang dewasa. Mineral ini terdapat
pada pepaya, wortel, bayam, apel, selada
air, nanas, dan lobak.
10. SULFUR (S)
Sulfur merupakan komponen dari beberapa
jenis zat gizi yang esensial, seperti asam amino
dan vitamin B1. belerang juga merupakan bagian
dari insullin, glutation sel darah merah, dan otot.
Unsur ini di dalam tubuh merupakan bagian dari
molekul organik.
11. ZAT BESI (Fe)
Zat besi merupakan mikroelemen esensial
dalam tubuh. Semua sel mengandung zat
besi, terutama pada hemoglobin darah dan
otot mempunyai konsentrasi zat besi lebih
tinggi. Kekurangan zat besi dapat
menyebabkan anemia.
12. YODIUM (I)
Zat yodium merupakan zat gizi esensial
bagi tubuh, karena merupakan komponen
dari hormon tiroksin. Kekurangan zat
yodium memberikan kondisi hipotiroidisme
dan tubuh mencoba untuk
mengkompensasikan dengan menambah
jaringan kelenjar tiroid atau gondok.
Kandungan yodium dapat diperoleh dari
garam dapur dan minyak ikan.
13. FLOUR (F)
Flour ini merupakan mineral komponen dari
jaringan keras tulang dan gigi. Pengaruh flour
terutaama pada fase pembentukan gigi ketika
masih dalam jaringan ikat. Flour juga berperan
untuk melindungi dentin dan email gigi dari
serangan karies gigi. Namun kelebihan flour
juga menyebabkan gigi tidak sehat sempurna.
14. TEMBAGA (Cu)
Temabaga merupakan komponen dari beberapa
jenis enzim dalam sistem pembentukan sel darah
merah, pembentukan tulang, dan reaksi redoks.
Tanpa adanya Cu maka Hb tidak dapat terbentuk
secara sempurna serta O2 tidak dapat terikat.
15. KOBALT (Co)
Kobalt merupakan elemen yang penting
untuk tubuh, karena merupakan komponen
dari struktur vitamin B12. Kobalt berfungsi
sebagai gugus prostetik enzim, sehingga
seperti yang sudah kita pelajari pada pokok
bahasan enzim, maka tanpa ada gugus
prostetik pada enzim yanng bersifat
komplek maka tidak dapat aktif.
16. SENG (Zn)
Beberapa enzim memerlukan Zn dalam
menjalankan fungsinya, bahkan banyak
enzim yang mengandung Zn dalam
struktur molekulnya. Seng juga
merupakan peranan penting dalam
pembelahan sel. Tubuh mengandung
seng yang terdapat di dalam sel darah
merah, pankreas, limpa, hati, dan ginjal.