Dokumen tersebut membahas tentang asuhan neonatus dan bayi dengan kejang dan tetanus neonatrum. Terdapat penjelasan mengenai definisi, klasifikasi, penyebab, dan diagnosis kejang pada bayi baru lahir. Juga dibahas mengenai penyebab dan intervensi keperawatan untuk tetanus neonatrum.
1. Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan
Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Jakarta 2015
MODUL 5Mata Kuliah: Asuhan Kebidanan Neonatus, Bayi, Balita
dan Anak Pra Sekolah
Penulis: Nurlailis Saadah, S.Kp.M.Kes
Kegiatan Belajar 3
“ASUHAN NEONATUS DAN
BAYI DENGAN KEJANG DAN
TETANUS NEONATRUM”
Prodi: Kebidanan
Semester: 04
Pelayanan kesehatan
bayi baru lahir
(neonatus)
diutamakan kepada
upaya peningkatan,
pencegahan dan
deteksi dini resiko
tinggi pada masa bayi
baru lahir (neonatus)
serta
penatalaksanaannya.
Namun masih
terdapat beberapa hal
yang hingga saat ini
masih menghambat
dalam pelayanan
kesehatan bayi baru
lahir (neonatus)
2. Asuhan Neonatus
Dan Bayi
Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan
Jakarta 2015
Kegiatan Belajar 3
4. ejang yang terjadinya dalam usia bayi 0 sampai 28 hari
setelah lahir, dan umumnya merupakan manifestasi dari
gangguan syaraf pusat, kelainan metabolik atau
penyakit lain yang dapat menyebabkan kerusakan
otak.
K
31. Hipoksik Iskemik Ensefalopati (HIE)
1
Terjadi sekitar 40%. Kejang terjadi dalam 24 jam pertama.
HIE terjadi sekunder akibat asfiksia perinatal.
32. Gangguan Metabolik (Hipoglikemia, hipokalsimea,
hipomagnesemia, gangguan metabolik lainya)2
kejang pada neonatus sering disebabkan oleh gangguan
metabolisme glukosa, kalsium, magnesium dan gangguan
metabolik lainnya
34. Evaluasi dan diagnosis dini terhadap kejang adalah hal
yang penting dilakukan dan memerlukan observasi yang
akurat oleh petugas yang terlatih.
35. Informasi klinis penting lainnya juga perlu diperhatikan,
yaitu penyebab yang melandasi, serperti peristiwa
perinatal, riwayat antenatal, riwayat keluarga, dan waktu
terjadinya kejang
39. Diagnosa Keperawatan 1
1
Tidak efektifnya kebersihan jalan napas berhubungan
dengan meningkatnya produksi sekret / mukus kerena
spasme otot laring.
40. Diagnosa Keperawatan 2
2Resiko gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan kekakuan otot – otot rahang dan
kesukaran menelan
44. Selamat, Saudara telah selesai mempelajari kegiatan belajar 3
Modul Asuhan Neonatus, Bayi dengan resiko tinggi dan
penatalaksanaannya. Apakah Saudara telah mengerti dan memahami
materi yang telah dipelajari? Jika sudah maka Saudara dapat
melanjutkan Belajar Ke Kegiatan Belajar Selanjutnya
Namun jika belum, pelajarilah kembali pada materi yang menurut
Saudara belum Saudara kuasai